C. Hipotesis Penelitian.
1. Hipotesis yang terdapat di dalam artikel ini adalah sebagai berikut :
a. Secara keseluruhan metode inkuiri lebih efektif daripada metode cera-
mah.
b. Untuk kelompok gaya belajar Field Independent (FI), metode ceramah
lebih efektif daripada metode inkuiri dalam meningkatkan kreativitas.
c. Untuk kelompok gaya belajar Field Dependent (FD), metode inkuiri
lebih efektif daripada metode ceramah dalam meningkatkan kreativi-
tas.
d. Terdapat interaksi antara metode mengajar dan gaya belajar dalam me-
ningkatkan kreativitas.
e. Untuk kelompok IQ tinggi, metode inkuiri lebih efektif daripada meto-
de ceramah dalam meningkatkan kreativitas.
f. Untuk kelompok IQ rendah, metode ceramah lebih efektif daripada me-
tode inkuiri dalam meningkatkan kreativitas.
g. Terdapat interaksi antara metode mengajar dan IQ dalam meningkat-
kan kreativitas.
a. Judul
Kendek, Yusuf. 2004. Pengaruh Metode Pembelajaran (kooperatif Vs
Individual) dan Motivasi Berprestasi terhadap Hasil Belajar Fisika.
Jurnal Pembelajaran Teori dan Penelitian. Tahun 12. Nomer 1.
April : 48 - 58.
b. Penentuan subyek penelitian.
Subyek penelitian yaitu siswa kelas I SMU Katolik Palu Tahun ajaran
2003/2004 dengan jumlah siswa 88 orang.
c. Pemilihan subyek penelitian
Pemilihan subyek penelitian dilakukan secara acak dalam 2 kelas yaitu siswa
yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan siswa yang memiliki motivasi
berprestasi rendah. Kedua kelompok itu terdapat dalam kedua kelas secara
proporsional.
d. Pemanipulasian dan pengukuran variabel.
- Pemanipulasian variabel dilakukan terhadap variabel bebas yaitu metode
pembelajaran yang terdiri dari pembelajaran kooperatif dan pembelajaran
individual.
- Pengukuran variabel menggunakan 2 (dua) buah instrumen yaitu motivasi
berprestasi dan hasil belajar Fisika.
e. Rancangan penelitian menggunakan desain factorial 2 x 2
Metode Pembelajaran
Kooperatif Individual
Motivasi Tinggi
Rendah
berprestasi
f. Prosedur penelitian.
1. Pengujian instrument berupa motivasi berprestasi berupa pemberian
pertanyaan yang terdiri 15 pertanyaan.
2. Pengujian instrument berupa hasil belajar Fisija dengan memberikan tes
sebelum dan sesudah pemberian perlakuan.
Laporan Analisis Kritis V : Instrumen Penelitian
a. Ihsan, Diemroh dan Chuzaimah Dahlan Diem. 1997. The Learning Styles and
Language Learning Strategies of the EFL Student at Tertiary Level.
The Journal of Education. December. Volume 4. Special Edition :
319-332.
b. Rumusan Masalah .
Faktor utama apakah yang menyebabkan kesulitan dalam belajar bahasa
Inggris ?
c. Jenis instrument penelitian yang dikembangkan adalah kuisioner
d. Di dalam artikel ini tidak ditemukan adanya kisi-kisi penulisan instrumen.
e. Instrumen yang dikembangkan :
- BLSI (Barsch Learning- Styls Inventory)
- SILL ( StrategyInventory for Language Learning)
BLSI untuk mengukur / mengidentifikasi : 3tipe/style belajar, yaitu :
- VP (visual preference)
- AP ( Auditory preference)
- TP ( tactic preference).
SILL untuk mengukur / mengidentifikasi : 6 strategi belajar bahasa yaitu ;
mengingat(memori),semua proses mental (kognitif), kompensasi,
metakognitif, afektif dan social.
f. Penggunaan instrument untuk mengukur variabel-variabel dalam penelitian
seperti style belajar dan strategi belajar bahasa yang terdapat pada level
tertiary.