Anda di halaman 1dari 13

ALBUM ANALISIS KRITIS

1. JUDUL NASKAH PERTAMA DARI JURNAL/INTERNET YANG


DIANALISIS KRITIS
Makapedua, S. Ardhana, Wayan. 2004. Pengaruh pendekatan Mengajar
(Inkuiri vs Ekspositorik) dan Sikap Siswa Terhadap Perolehan Belajar
Mengingat dan Memahami Konsep pada pelajaran Geo-grafi Siswa Kelas
II SLTP Laboratorium Universitas Negeri Ma lang. Jurnal Teknologi
Pembelajaran Teori dan Penelitian. Tahun 12. Nomor 1. April: 69-76.
2. JUDUL NASKAH KEDUA DARI JURNAL/INTERNET YANG
DIANALISIS KRITIS
Naga, Dali S. 1997. The Misuses of Reliability Coefficient and Sam-pling Va-
riance in Educational Research. The Journal of Education. Decem-ber.
Volume 4. Special Edition: 305-309
3. JUDUL NASKAH KETIGA DARI JURNAL/INTERNET YANG
DIANALI-SIS KRITIS
Herimanto. 1999. Keefektifan Penggunaan Metode Inkuiri Dalam Mening-
katkan Kreatifitas siswa SMU. Paeadagogia. No. 2 : 96 - 85.
4. JUDUL NASKAH KEEMPAT DARI JURNAL/INTERNET YANG
DIANA-LISIS KRITIS
Kendek, Yusuf. 2004. Pengaruh Metode Pembelajaran (kooperatif Vs
Individual) dan Motivasi Berprestasi terhadap Hasil Belajar Fisika. Jurnal
Pembelajaran Teori dan Penelitian. Tahun 12. Nomer 1. April : 48 - 58.
5. JUDUL NASKAH KELIMA DARI JURNAL/INTERNET YANG
DIANA-LISIS KRITIS
Ihsan, Diemroh dan Chuzaimah Dahlan Diem. 1997. The Learning Styles and
Language Learning Strategies of the EFL Student at Tertiary Level. The
Journal of Education. December. Volume 4. Special Edition : 319-332.
6. JUDUL NASKAH KEENAM DARI JURNAL/INTERNET YANG
DIANA-LISIS KRITIS
Cahyono, Bambang Yudi. 1999. Effectivencess of Journal Writing in
Supporting Skills in Writing English Easay. Jurnal Pendidikan.
December: 310 - 318.
Laporan Analisis Kritis I : Masalah dan Variabel Penelitian

Tanggal : 11 Juni 2009


Nama : Yuni Mulyanto
NIM : 608602522002
Prodi : IPA Terpadu

a. Makapedua, S. Ardhana, Wayan. 2004. Pengaruh Pendekatan Mengajar


(inkuiri vs Ekspositorik) dan Sikap Siswa terhadap Perolehan
Belajar Mengingat dan Memahami Konsep pada Pelajaran Geografi
Siswa Kelas II SLTP Laboratorium Universitas Negeri Malang.
Jurnal Tehnologi Pembelajaran Teori dan Penelitian. Tahun 12.
Nomor 1. April : 69 - 76.
b. Variabel-variabel yang diukur dalam penelitian adalah :
1. Variabel bebas : pendekatan mengajar ( inkuiri vs ekspositorik) dan
siswa.sikap
2. Variabel terikat : perolehan belajar mengingat dan memahami konsep.
c. Definisi Operasional :
1. Pendekatan mengajar inkuiri : pendekatan mengajar yang menekankan
kemampuan siswa memproses hasil belajarnya. Jadi
siswa menemukan sendiri, yang ditekankan adalah
prosesnya.
2. Pendekatan mengajar Ekspositorik : suatu pendekatan mengajar dimana
guru menyampaikan bahan, memberikan ceramah,
menjelaskan bahan atau menerangkan materi.
Menekankan tujuan belajar untuk mencapai hasil ketim-
bang proses.
3. Sikap : memainkan peranan hakiki dalam menentukan tingkah laku
manusia.
4. Konsep : merupakan dasar dari proses-proses mental yang lebih tinggi
untuk merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi.
d. Rumusan Masalah :
1. Apakah siswa yang diajar dengan pendekatan inkuiri perolehan belajar
mengingat dan memahami konsepnya lebih baik dibandingkan dengan
siswa yangdiajar dengan pendekatan ekspositorik ?
2. Apakah terdapat perbedaan erolehan belajar mengingat dan memahami
konsep antara siswa yang bersikap positif dengan siswa yang bersikaf
negatif dalam pelajaran Geografi ?
3. Apakah terdapat interaksi antara pendekatan belajar (inkuiri vs
ekspositorik) dengan sikap siswa ( positif dan negatif) terhadap
perolehan belajar mengingat dan memahami konsep dalam pelajaran
Geografi ?
Laporan Analisis Kritis II : Latar Belakang dan Kajian Pustaka

Tanggal : 11 Juni 2009


Nama : Yuni Mulyanto
NIM : 608602522002
Prodi : IPA Terpadu

a. Naga, Dali S 1997. The Misuses of Reliability Coeffisient and Sampling


Variance in Educational Research. The Journal of Education.
December. Volume 4. Special Edition : 305-309.
b. Tujuan : memahami penggunaan koefisien reliabilitas dan variasi sampling
yang benar dalam penelitian pendidikan.
c. Fakta-fakta unik :
Beberapa penelitian pendidikan melaporkan hasil penelitiannya.
Dalam suatu penelitian pendidikan terdapat dua bagian utama yaitu bagian
elaborasi secara deduktif dan induktifserta pengumpulan data pada sampel
penelitian. Pengumpulan data biasanya menggunakan instrumen, ang
mana instrumen harus di validasi dan reliabilitasnya dicek melalui
beberapa usaha /cara. Data yang terkumpul dianalisis secara statistik.
Namun beberapa penyalahgunaan dalam prosedur statistik tampil pada
kebanyakan laporan penelitian.
Fokus dari artikel ini adalah dua penyalahgunaan statistik, yaitu
koefisien reliabilitas data yang diperoleh dari pengukuran instrumen dan
jenis teknik sampling. Koefisien reliabilitas ditemukan oleh ahli-ahli
seperti Spearman and Brown, Kuder dan Richardson, Cronbach, Flanagan
dan lain-lainnya. Menurut Kerlinger skor reliabilitas dapat dianalisis
dengan analisis varian antara item yang diteliti dengan responden.
Di dalam penelitian pndidikan dilaporkan, kualitas skor tes
dilaporkan diluar nilai koefisien reliabilitas. Dengan asumsi bahwa ini
ekivalen dengan koefisien korelasi. Faktanya pengujian statistik ini
dilaksanakan setelah distribusi samapling apada koefisien korelasi
product-moment. Masalahnya benarkah pengujian statistik ini? Untuk
menyederhanakan istialh dalam statistik digunakan CR (Coeficient of
reliability), CC ( Coeficient of Correlation), TR ( Test-Retest) dan lain-
lainnya.
Sejak variasi sampling ditentukan, peneliti dapat memilih tehnik
sampling yangdigunakan dam penelitian. Disini ada dua jenis populasi
secara umum, yaitu populasi terbatas dan populasi tak terbatas. Beberapa
tehnik sampling dalam penelitian pendidikan, diantaranya adalah sampling
acak sederhana, sampling acak berstrata, sampling acak klaster, sampling
sistematik, sampling kuota, sampling fungsi dan sebagainya. Masing-
masing tehnik sampling memiliki rumus variansi dan variansi sampling.
Dari macam-macam tehnik pengambilan sampel tersebut yang memiliki
rumus paling sederhana adalah sampling (pengambilan sampel) acak
sederhana, dan yang paling kompleks adalah sampling multistage.
Berdasarkan macam tehnik pengambilan sampel ang ada dapat dipilih
tehnik pengambilan sampel ang cocok untuk masing-masing penelitian.
Tetapi kebanyakan menggunakan sampling acak sederhana.
Penyalahgunaan-penyalahgunaan tersebut sekarang harus dihentikan.
Secara perlahan penelitian pendidikan harus mendapat perhatian lebih
dalam hal penulisan atau pembuatan laporan penelitian agar penyalah-
gunaan terutama tentang koefisien reliabilitas dan variasi tehnik
pengambilan sampel tidak berulang atau berlanjut.
d. Harapan : penulis dapat mengetahui berbagai macam kofisien reliabilitas
dan berbagai macam tehnik pengambilan sampel, sehingga dapat membuat
laporan hasil penelitian dengan baik.
Laporan Analisis Kritis III : Pengenalan dan Penyusunan Hipotesis
Penelitian

Tanggal : 12 Juni 2009


Nama : Yuni Mulyanto
NIM : 608602522002
Prodi : IPA Terpadu

A. Herimanto. 1999. Keefektifan Penggunaan Metode Inkuiri Dalam


Meningkatkan Kreatifitas siswa SMU. Paeadagogia. No. 2 : 96 - 85.

B. Jenis Penelitian adalah penelitian eksperimen dengan rancangan faktorial


2x2x2

C. Hipotesis Penelitian.
1. Hipotesis yang terdapat di dalam artikel ini adalah sebagai berikut :
a. Secara keseluruhan metode inkuiri lebih efektif daripada metode cera-
mah.
b. Untuk kelompok gaya belajar Field Independent (FI), metode ceramah
lebih efektif daripada metode inkuiri dalam meningkatkan kreativitas.
c. Untuk kelompok gaya belajar Field Dependent (FD), metode inkuiri
lebih efektif daripada metode ceramah dalam meningkatkan kreativi-
tas.
d. Terdapat interaksi antara metode mengajar dan gaya belajar dalam me-
ningkatkan kreativitas.
e. Untuk kelompok IQ tinggi, metode inkuiri lebih efektif daripada meto-
de ceramah dalam meningkatkan kreativitas.
f. Untuk kelompok IQ rendah, metode ceramah lebih efektif daripada me-
tode inkuiri dalam meningkatkan kreativitas.
g. Terdapat interaksi antara metode mengajar dan IQ dalam meningkat-
kan kreativitas.

2. Hipotesis di atas adalah hipotesis alternatif.


3. Hipotesis induktif, karena peneliti merumuskan hipotesis sebagai suatu
generalisasidari hubungan-hubungan yang diamati. Artinya peneliti me-
laksanakan pengamatan terhadap tingkah laku, memperhatikan kecende-
rungan atau kemungkinan hubungan-hubungan, dan kemudian merumus-
kan penjelasan sementara tantang tingkah laku yang diamati tersebut.

D. Cara menguji hipotesis adalah menggunakan uji ANAVA tiga jalur.

E. Hasil Pengujian hipotesis ternyata sesuai dengan hipotesis yang diajukan


dalam penelitian tersebut.
Laporan analisis Kritis IV : Rancangan dan Prosedur Penelitian

Tanggal : 13 Juni 2009


Nama : Yuni Mulyanto
NIM : 608602522002
Prodi : IPA Terpadu

a. Judul
Kendek, Yusuf. 2004. Pengaruh Metode Pembelajaran (kooperatif Vs
Individual) dan Motivasi Berprestasi terhadap Hasil Belajar Fisika.
Jurnal Pembelajaran Teori dan Penelitian. Tahun 12. Nomer 1.
April : 48 - 58.
b. Penentuan subyek penelitian.
Subyek penelitian yaitu siswa kelas I SMU Katolik Palu Tahun ajaran
2003/2004 dengan jumlah siswa 88 orang.
c. Pemilihan subyek penelitian
Pemilihan subyek penelitian dilakukan secara acak dalam 2 kelas yaitu siswa
yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan siswa yang memiliki motivasi
berprestasi rendah. Kedua kelompok itu terdapat dalam kedua kelas secara
proporsional.
d. Pemanipulasian dan pengukuran variabel.
- Pemanipulasian variabel dilakukan terhadap variabel bebas yaitu metode
pembelajaran yang terdiri dari pembelajaran kooperatif dan pembelajaran
individual.
- Pengukuran variabel menggunakan 2 (dua) buah instrumen yaitu motivasi
berprestasi dan hasil belajar Fisika.
e. Rancangan penelitian menggunakan desain factorial 2 x 2
Metode Pembelajaran
Kooperatif Individual
Motivasi Tinggi
Rendah
berprestasi

f. Prosedur penelitian.
1. Pengujian instrument berupa motivasi berprestasi berupa pemberian
pertanyaan yang terdiri 15 pertanyaan.
2. Pengujian instrument berupa hasil belajar Fisija dengan memberikan tes
sebelum dan sesudah pemberian perlakuan.
Laporan Analisis Kritis V : Instrumen Penelitian

Tanggal : 13 Juni 2009


Nama : Yuni Mulyanto
NIM : 608602522002
Prodi : IPA Terpadu

a. Ihsan, Diemroh dan Chuzaimah Dahlan Diem. 1997. The Learning Styles and
Language Learning Strategies of the EFL Student at Tertiary Level.
The Journal of Education. December. Volume 4. Special Edition :
319-332.
b. Rumusan Masalah .
Faktor utama apakah yang menyebabkan kesulitan dalam belajar bahasa
Inggris ?
c. Jenis instrument penelitian yang dikembangkan adalah kuisioner
d. Di dalam artikel ini tidak ditemukan adanya kisi-kisi penulisan instrumen.
e. Instrumen yang dikembangkan :
- BLSI (Barsch Learning- Styls Inventory)
- SILL ( StrategyInventory for Language Learning)
BLSI untuk mengukur / mengidentifikasi : 3tipe/style belajar, yaitu :
- VP (visual preference)
- AP ( Auditory preference)
- TP ( tactic preference).
SILL untuk mengukur / mengidentifikasi : 6 strategi belajar bahasa yaitu ;
mengingat(memori),semua proses mental (kognitif), kompensasi,
metakognitif, afektif dan social.
f. Penggunaan instrument untuk mengukur variabel-variabel dalam penelitian
seperti style belajar dan strategi belajar bahasa yang terdapat pada level
tertiary.

Laporan Analisis Kritis VI : Analisis Data Penelitian


Tanggal : 13 Juni 2009
Nama : Yuni Mulyanto
NIM : 608602522002
Prodi : IPA Terpadu

a. Cahyono, Bambang Yudi. 1999. Effectivencess of Journal Writing in


Supporting Skills in Writing English Easay. Jurnal Pendidikan.
December: 310 - 318.
b. Rumusan Masalah :
Teknik pengajaran apakah yang dapat membantu belajar menulis lebih baik ?
c. Cara analisis data menggunakan analisis statistic dengan uji-t (t- test).
Hasilnya dari skor yang diperoleh dalam kegiatan menulis mudah English dari
dua group atau kelompok dibandingkan secara statistic menunjukkan tidak
signifikan artinya antara siswa yang di beri perlakuan menulis jurnal dan yang
menulis regular ( tidak di beri perlakuan) tidak ada perbedaan dalam hal
kemampuannya dalam mudah menulis. Namun secara umum siswa
menunjukkan indikasi respon positif dalam hal aplikasi penulisan jurnal. Hal
ini menurut penulis adanya pengaruh pemberian tugas menulis jurnal
terhadap motivasi siswa dalam kegiatan tulis menulis, meskipun belum begitu
kelihan dampaknya terhadap kemampuan siswa dalam kegiatan mudah
menulis. Karena kemampuan mudah menulis itu memerlukan waktu yang
lama agar siswa betul-betul terampil.
ANALISIS KRITIS

1. Cahyono, Bambang Yudi. 1999. Effectivencess of Journal Writing in


Supporting Skills in Writing English Easay. Jurnal Pendidikan.
December: 310 - 318.
2. Tujuan penulis : memperkenalkan strategi yang dapat mempermudah
kemampuan menulis siswa melalui jurnal .
3. Fakta-fakta unik.
a. Kesulitan dalam belajar menulis. Menulis melibatkan beberapa
komponen seperti isi, retorika, kosa kata, tanda baca, penulisan dan
penggunaan huruf besar.
b. Usaha mengatasi kesulitan.
Untuk sementara memberi kesempatan kepada anak atau murid untuk
menuangkan gagasanna tanpa mengevaluasi segi bahasanya melalui
penulisan jurnal. Penulisan jurnal ini dapat memberi kesempatan kepada
siswa untuk menuangkan idenya dalam bentuk tulisan.
c. Manfaat penulisan Jurnal.
Setelah mampu menuliskan idenya dalam jurnal siswa mampu
mengucapkannya dengan lebih baik, mengenalkan pengalamannnya dari
menulis.
d. Tipe-tipe jurnal yang ada disini. Ada lima (5) jurnal yang dapat ditulis
siswa, antara lain jurnal pribadi, jurnal dialog, jurnal baca, jurnal belajar
dan jurnal stimulasi..
e. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan
memberikan kuisioner.
f. Hasil dari penelitian
Secara umum ada respon positif dalam aplikasi penulisan jurnal.
Sehingga siswa akan mampu atau memiliki kemampuan yang lebih baik
dalam pelajaran menulis.
g. Harapan .
Dari hasil seperti diatas diharapkan dapat memberi motivasi untuk
memulai belajar menulis jurnal sehingga nanti akan memiliki
kemampuan mengembangkannya dalm menulis kara ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai