contoh : adik saya yang sedang duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK) berumur
6 tahun, jika disekolah ia hanya ingin bermain saja, dan tidak mau belajar menulis dan
berhitung dengan gurunya. Namun mengingat pentingnya belajar, gurunya dan ibu
saya selalu mencoba mengajaknya belajar menulis dan berhitung. Tetap saja, namanya
juga anak kecil, jika ada sesuatu yang dipaksa atau di larang selalu mencari cara untuk
menolak atau berusaha mendapatkan apa yg dia inginkan. Bisa dengan menangis, atau
melakukan sesuatu yang membuatnya marah atau kesal.
contoh : di lanjutkan dengan contoh id diatas, bisa dikaitkan dengan contoh pada
kepribadian ego. Saat adik saya itu selalu saja ingin bermain, maka ia akan mencari
cara untuk bisa bermain tersebut. Ntah diam diam keluar saat sedang ada pelajaran
dikelasnya atau kabur dengan semaunya. Nah sikap ini yang dimaksudkan dengan
ego, dia melakukannya sesuai dengan keinginannya.
3. Paham Humanistik, lebih menekankan super ego sebagai pusat kepribadian
seseorang. Pandangan ini lebih menonjolkan nilai-nilai kemanusiaan serta moral.
contoh : dilanjutkanlagi dengan masalah diatas. Guru adik saya telah berupaya untuk
mengajak adik saya belajar menulis dan berhitung, tetapi apabila super ego telah
terbentuk, maka control dari dirinya sendiri akan keluar dengan memaksa ibu gurunya
untuk mengizinkannya bermain di sekolah Taman Kanak-kanaknya tersebut.