Anda di halaman 1dari 19

BAB X

KONSEP PENETAPAN TARIF DAN INVESTASI


Konsep Penetapan Tarif dalam
Managemen Rumah Sakit

• Tarif adalah nilai suatu jasa pelayanan yang


ditetapkan dengan ukuran sejumlah uang.
Tarif pemerintah umumnya mempunyai cost-
recovery (pemulihan biaya) yang rendah.

• Tujuan Penetapan Tarif


• Dalam kaitan misi sosial, penetapan tarif
dapat menunjukkan misi dari suatu rumah
sakit.
• Tujuan Penetapan Tarif untuk Meningkatkan Akses Pelayanan
• Ada suatu keadaan rumah sakit mempunyai misi untuk melayani
masyarakat miskin. Oleh karena itu, pemerintah atau pemilik rumah
sakit ini mempunyai kebijakan penetapan tarif serendah mungkin.
• Diharapkan dengan tarif yang rendah maka akses orang miskin
menjadi lebih baik.
• Tujuan Penetapan Tarif untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan
• Di berbagai rumah sakit pemerintah daerah, kebijakan penetapan
tarif pada bangsal VIP dilakukan berdasarkan pertimbangan untuk
peningkatan mutu pelayanan dan peningkatan kepuasan kerja
dokter spesialis.
Proses Penetapan Tarif
Penetapan Tarif Rumah Sakit dengan Menggunakan
Pendekatan Perusahaan
Teknik-teknik penetapan tarif pada perusahaan sebagian
besar berlandaskan informasi biaya produksi dan
keadaan pasar, baik monopoli, oligopoli, maupun
persaingan sempurna. Teknik-teknik tersebut antara
lain:
• full-cost pricing,
• kontrak dan cost-plus,
• target rate of return pricing,
• acceptance pricing.
Penetapan Tarif dengan Melihat Pesaing
Terdapat dua tipe metode ini yaitu: (1) penetapan tarif di atas pesaing, dan (2)
penetapan tarif di bawah pesaing.
Dengan melihat berbagai macam teknik penetapan tarif di perusahaan swasta,
beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain, tujuan penetapan tarif harus
diyakini secara jelas, dan tarif harus ditetapkan dengan berbasis pada tujuan;
struktur pasar dan demand harus dianalisis; informasi kualitatif perlu dicari untuk
membantu penetapan tarif; pendapatan total dan biaya total harus dievaluasi
dalam berbagai tingkat harga dengan asumsi-asumsi yang perlu dan penetapan
tarif harus melibatkan partisipasi dari bagian akuntansi, pemasaran, dan unit-unit
pelaksana fungsional.

Penetapan Tarif pada Organisasi Pemerintah


Pada berbagai sektor termasuk kesehatan, pemerintah masih mempunyai kewajiban
mengatur tarif. Kewajiban ini ditujukan untuk menjamin terjadinya pemerataan
pelayanan rumah sakit.
Isu Sosial dan Amanat Rakyat dalam
Penetapan Tarif

Isu-Isu Ekonomi
Misi rumah sakit pemerintah menuntut agar amanat rakyat
dalam pelayanan rumah sakit dipenuhi. Akan tetapi,
kemampuan pemerintah kurang. Akibatnya terjadi berbagai
isu ekonomi yang berkaitan dengan tarif rumah sakit
pemerintah

Isu Politik
Pada keadaan yang sangat sentralisasi, pemerintah pusat ingin
melakukan perencanaan ketat yang menunjukkan
kewenangan. Penetapan tarif adalah bentuk kewenangan
pemerintah. Dengan kewenangan ini, pemerintah pusat akan
mengatur tarif sesuai dengan kekuatan daerah. .
Penutup
• Dua fungsi biaya yang utama digunakan dalam pembuatan
keputusan-keputusan manajemen adalah:
• fungsi biaya jangka pendek :Fungsi biasa jangka pendek yaitu
periode waktu dengan beberapa sarana produksi sebuah usaha
tidak dapat diubah dan digunakan dalam keputusan sehari-hari. dan
• fungsi biaya jangka panjang. Fungsi biaya jangka panjang adalah
periode waktu yang cukup panjang yang memungkinkan suatu
usaha mengubah sistem produksinya secara penuh melalui
penambahan, pengurangan, atau penggantian asetnya dan
digunakan untuk keperluan perencanaan.
Kegiatan analisis dan pengendalian biaya bukan suatu proses yang
mudah. Tiga syarat mutlak yang harus dipenuhi dengan baik
sebelum dilakukan suatu analisis biaya yaitu, struktur organisasi
rumah sakit yang baik, sistem akuntansi yang tepat, dan adanya
informasi statistik yang cukup baik.
BAB XI
PERILAKU EKONOMI RUMAH SAKIT
Dalam perilaku rumah sakit secara ekonomi dibahas
melalui dua pendekatan yaitu (1) model standar
perusahaan dan (2) model rumah sakit non-
profit. Model standar perusahaan mengacu pada
perilaku perusahaan yang memaksimalkan
keuntungan. Menurut Folland dkk (2001),
batasan non-profit adalah secara hukum tidak
boleh ada pihak yang menerima atau meminta
sisa hasil usaha (SHU) lembaga tersebut. Sisa hasil
usaha berarti selisih antara pendapatan dan biaya
atau yang disebut sebagai untung dalam lem-
baga usaha biasa.
Model Standar Sebuah Perusahaan
yang For-Profit
Rumah sakit yang berbentuk perusahaan terbatas bertujuan mencari laba,
walaupun tujuan tersebut mungkin tidak dapat dicapai secepat dan
sebesar perusahaan jasa keuangan. Hal ini mungkin disebabkan oleh
lingkungan ekonomi rumah sakit yang berorientasi laba belum sekuat
sektor lainnya.

Model Rumah Sakit Pemerintah dan Rumah Sakit Swasta


Non-Profit
Seluruh rumah sakit pemerintah merupakan organisasi yang bersifat non-
profit. Walaupun muncul perkembangan baru seperti menjadi perusahaan
jawatan, lembaga teknis daerah, UPT Daerah, ataupun rumah sakit
swadana, secara praktis rumah sakit pemerintah bukan berubah menjadi
lembaga pencari keuntungan. Hal yang jelas terjadi adalah suatu proses
yang mengarah pada bentuk-bentuk lembaga usaha, walaupun masih
ditemukan rumah sakit yang dikelola sebagai lembaga birokrasi.
Masalah-Masalah Praktis dalam
Penetapan Tarif
• Dalam menetapkan tarif terdapat masalah-masalah praktis yang
perlu diperhatikan, antara lain:
• (1) penetapan tarif yang dipengaruhi struktur pasar tenaga kerja
yang khusus;
• (2) Transfer Price, dan
• (3) masalah dalam menetapkan tarif untuk produk baru.
• Pasar tenaga kerja adalah tenaga kerja dokter. Berdasarkan jumlah
yang masih terbatas maka kekuatan tawar posisi pemberi tenaga
spesialis terhadap rumah sakit cukup besar. Dokter sebagai pemberi
jasa bagi rumah sakit dapat menentukan harga (price-maker).
Seorang direktur rumah sakit swasta keagamaan menyatakan
bahwa salah satu kesulitan menekan tarif bagi pasien supaya
rendah adalah masalah keputusan klinik yang ditetapkan dokter
tidak mengacu pada efisiensi, khususnya pemilihan obat.
• Catatan:
• 1. Kemampuan masyarakat dan persaingan
merupakan faktor-faktor penting penetapan tarif
yang harus dilakukan. Dalam hal ini pengambil
keputusan harus memikirkan mengenai struktur
pasar, seperti telah dibahas di depan.
• 2. Keputusan penetapan tarif sebaiknya
melibatkan departemen atau bagian rumah sakit
yang merasakan dampaknya. Dengan demikian,
penetapan tarif bukanlah hak prerogatif akuntan
atau bagian pemasaran.
Pengambilan Keputusan Investasi
Sebagai firma, rumah sakit harus membuat keputusan investasi. Contoh
Keputusan membangun rumah sakit baru membutuhkan pertimbangan
yang benar.
tahap-tahap dalam keputusan investasi meliputi:
• a) Penentuan tujuan. Organisasi atau perusahaan yang bersangkutan
harus menentukan tujuan yang hendak dicapai secara jelas.
• b) Perkiraan biaya proyek dan biaya operasi. Biaya investasi awal harus
diperkirakan. Begitu pula biaya-biaya operasi yang akan dikeluarkan
selama umur investasi. Untuk dapat memperkirakan biaya-biaya tersebut,
pemahaman mengenai perilaku biaya sangat diperlukan.
• c) Perkiraan permintaan. Memperkirakan permintaan diperlukan untuk
mengestimasi jumlah penerimaan (pendapatan operasi) yang diterima
rumah sakit pada setiap periode selama umur investasi. Pada saat
memperkirakan permintaan ini, unsur ketidak-pastian muncul. Dalam
kasus di rumah sakit, ketidak-pastian ini terkait dengan berbagai faktor
demand, termasuk perubahan pola penyakit ataupun perilaku dokter.
• d) Perhitungan tambahan aliran kas bersih. Aliran kas
bersih perlu dihitung setelah mengetahui taksiran
penerimaan, pengeluaran, pajak, dan biaya non-tunai
yang dicadangkan. Prinsip yang digunakan dalam
penghitungan aliran kas bersih antara lain, sesudah
pajak dan merupakan aliran kas tambahan
(incremental cash flows).
• e) Perhitungan nilai sekarang aliran kas. Dengan
menentukan taksiran aliran kas dengan suatu tingkat
biaya modal perusahaan atau proyek, akan didapatkan
nilai sekarang dari seluruh aliran kas yang dihasilkan
proyek selama umur investasi.
Perilaku Pemilik, Manajer dan
Karyawan Rumah Sakit Non-Profit
Perilaku Pemilik
Pemerintah sebagai pemilik rumah sakit, maka perilakunya
adalah sebagai pelaksana tugas-tugas pemerintah. Dalam
hal ini sebenarnya rumah sakit merupakan tempat yang
harus mendapatkan subsidi dari pemerintah karena
sifatnya sebagai pelayanan publik.
• Perilaku Manajer
• Di RSUP milik pemerintah pusat, perilaku ekonomi manajer
rumah sakit dapat berupa sales maximiser atau budget
maximiser, apabila ada proyek-proyek yang memberi
insentif untuk direksi rumah sakit. Di berbagai rumah sakit
swasta non-profit, perilaku manajer dapat pula sales
maximiser.
Masalah dalam Rumah Sakit Non-
Profit
Masalah dalam Rumah Sakit Non-Profit
Menurut Herzlinger (1999), secara umum memang terdapat
berbagai masalah di lembaga non-profit, antara lain
sebagai berikut.
• Kemampuan organisasi yang tidak mencukupi untuk
memenuhi tugas sosialnya.
• Lembaga non-profit cenderung untuk tidak efisien.
• Membiasakan diri dengan hal-hal yang tidak sepatutnya,
artinya pada penghasilan eksekutif atau karyawan yang
dapat tinggi sekali pada lembaga non-profit.
• Seringnya lembaga non-profit telalu berani menghadapi
risiko yang berlebihan dalam menjalankan usahanya.
Model-Model Ekonomi Rumah Sakit
Non-Profit
Model Newhouse
Model ekonomi rumah sakit yang dikemukakan oleh Newhouse (1970) ini menyatakan
bahwa keputusan-keputusan manajemen rumah sakit non-profit dilakukan dalam
interaksi antara Board of Trustee, para manajer, dan para staf medis.

Model Pauly dan Redisch


Pauly dan Redisch (1973) menyatakan bahwa rumah sakit sebenarnya suatu
perusahaan para dokter. Pengambilan keputusan dipengaruhi kuat oleh para
dokter spesialis. Pengambilan keputusan strategis, seperti penetapan tarif dan
penerimaan dokter baru mutlak ditetapkan oleh para dokter.

Model Harris
Model ekonomi rumah sakit Harris (1997) menyatakan bahwa rumah sakit
sebenarnya gabungan dari dua kelompok, pertama kelompok dokter, dan yang
kedua kelompok pemilik dan manajer. Kedua kelompok ini berhubungan secara
kompleks dan penuh ketidakpastian. Model Harris ini menyatakan bahwa dokter
berhubungan dengan rumah sakit berdasarkan kepentingan pasien.
• Cara memutuskan penghasilan sebuah rumah sakit
• Cara rumah sakit menetapkan penghasilan rumah
sakit tergantung pada lingkungannya (Glaser, 1987).
Pada lingkungan yang menganut sistem ekonomi pasar,
rumah sakit dapat menetapkan sendiri tarifnya.
• Mekanisme Pembayaran untuk Rumah Sakit
• Rumah sakit mempunyai berbagai macam
mekanisme dalam pembayaran antara lain: anggaran
belanja total, pembayaran secara harian, tagihan
secara terinci, dan pembayaran berbasis pada kasus.
Hubungan Antar rumah Sakit

• Bentuk mutakhir rumah sakit adalah berdasarkan sistem pelayanan


kesehatan yang terintegrasi. pada sistem terintegrasi, rumah sakit
merupakan bagian tidak terpisahkan sistem pelayanan kesehatan
pada umumnya. Pada integrasi ke hulu, rumah sakit mempunyai
sekolah perawat, atau perusahaan distribusi obat misalnya.
Sementara itu, ke hilir (mendekati pasien) rumah sakit mempunyai
jaringan klinik atau praktik dokter yang tersebar sehingga
memudahkan akses pasiennya. Keadaan ini disebut integrasi
vertikal.
• Sehingga, rumah sakit dapat mempunyai keunggulan kompetitif
karena jaringan pelayanan dan distribusinya menjadi efisien.
Keadaan ini merupakan salah satu strategi bisnis yang banyak
dibahas pada buku teks manajemen strategis.
penutupn
• Pembahasan menggunakan model Circular Flow pada aspek demand membahas
berbagai hal yang spesifik untuk rumah sakit, yang berbeda dengan analisis
demand pada sektor lain. Salahsatu perbedaan penting adalah adanya fenomena
supplier-induced-demand. Dua fungsi biaya yang utama digunakan dalam
pembuatan keputusan-keputusan manajemen adalah:
• fungsi biaya jangka pendek :Fungsi biasa jangka pendek yaitu periode waktu
dengan beberapa sarana produksi sebuah usaha tidak dapat diubah dan digunakan
dalam keputusan sehari-hari. dan
• fungsi biaya jangka panjang. Fungsi biaya jangka panjang adalah periode waktu
yang cukup panjang yang memungkinkan suatu usaha mengubah sistem
produksinya secara penuh melalui penambahan, pengurangan, atau penggantian
asetnya dan digunakan untuk keperluan perencanaan.
• Kegiatan analisis dan pengendalian biaya bukan suatu proses yang mudah. Tiga
syarat mutlak yang harus dipenuhi dengan baik sebelum dilakukan suatu analisis
biaya yaitu, struktur organisasi rumah sakit yang baik, sistem akuntansi yang
tepat, dan adanya informasi statistik yang cukup baik.

Anda mungkin juga menyukai