1. Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi menimpali, kenaikan harga
rokok menjadi Rp 50 ribu per bungkus akan terhalang Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai. Undang-undang tersebut membatasi
kenaikan cukai maksimal 250 persen dari harga produksi pabrik dan 55
persen dari harga eceran.
2. Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar Kementerian Kesehatan, ucapnya,
jumlah perokok pemula (usia 1014 tahun) naik dua kali lipat dalam 10
tahun terakhir. Pada 2001 jumlahnya hanya 5,9 persen, pada 2010 naik
menjadi 17,5 persen, (Wakil Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah,
Fahira Idris)- https://www.tempo.co/read/fokus/2016/08/23/3350/hebohharga-rokok-rp-50-ribu-hasil-kajian-fkm-ui
3.
Tarif cukai final akan keluar pada akhir September atau awal Oktober.
Efek negatif :
1. meningkatkan perdagangan rokok ilegal
2. jumlah konsumen akan mengalami penurunan.
3. Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo
industri tembakau banyak yang tutup karena kebutuhan anjlok, yang berujung
pemerintah tidak mendapat pemasukan cukai
4. apakah juga dipikirkan enam juta pekerja di IHT bisa dipindahkan ke sektor lain,
efek positif :
1. membatasi tingkat konsumsi rokok terutama dikalangan miskin. (data BPS
menunjukkan pemicu kemiskinan di rumah tangga adalah beras dan
rokok.)
kumpulan berita :
DAMPAK POSITIF
Dengan berkurangnya perokok maka jumlah orang yang sakit akibat merokok otomatis
juga akan ikut berkurang hal ini akan membuat masyarakat lebih produktif dalam
berbagai aspek.
DAMPAK NEGATIF
1. Karyawan Pabrik Rokok
Kenaikan harga rokok tentunya akan menurunkan jauh konsumsi rokok. Para
karyawan pabrik rokok perlu siap-siap untuk di PHK. Semisal di Indonesia ada 100
juta perokok, 50 juta diantaranya orang miskin, 30 juta orang adalah kelas menengah,
dan 20 juta adalah kelas atas. Jika dilihat dari segi finansial, kemungkinan besar orang
miskin akan mengurangi jatah rokok mereka. Sedangkan orang dari kalangan
menengah akan berfikir ulang untuk merokok.
Asumsikan saja, perokok akan berkurang 50 %. Ini artinya jumlah tenaga kerja di
industri rokok yang secara keseluruhan melibatkan 6.1 juta pekerja, kemungkinan
sekitar setengahnya (3 juta orang) akan di PHK, utamanya tentu dibagian manual
(meracik rokok). Untuk itu pemerintah perlu menyediakan lapangan kerja baru.
2. kriminalitas
Tindak kriminalitas mungkin akan meningkat tajam jika harga rokok benar-benar
dinaikkan. Kita lihat, siapa saja yang merokok? Anggota DPR, dosen, guru, petani,
buruh, preman, pelajar, pengamen, yang merupakan kalangan intinya. Kalau orangorang kaya sudah pasti tidak akan berpikir masalah kenaikan harga rokok.
Lalu bagaimana dengan harga tembakau?
Jika dilihat secara gamblang, harga tembakau akan semakin murah
dikarenakan permintaan tembakau akan berkurang dari pabrik rokok.
Bagaimana dengan keuntungan pabrik rokok?
Rata-rata harga rokok sekitar Rp.16.000 per bungkus, apabila dinaikkan
menjadi Rp.50.000 berarti terjadi kenaikan 3 x lipat. Bisa dimungkinkan
keuntungan pabrik rokok sama saja merujuk dari pernyataan anggota DPR
dari fraksi Nasdem, Irma Suryani Chaniago kecuali jika cukai rokok naik,
seperti yang diberitakan di media massa.
Bagaimana dengan devisa negara?
Apakah berdampak juga pada devisa negara? Jika kita lihat dari untung
perusahaan rokok yang tetap sama, devisa negara kemungkinan tidak akan
tercapai seperti yang ditargetkan. Ingat bahwa industri rokok adalah
penyumbang devisa terbesar bahkan jauh lebih besar dari penerimaan sektor
migas.
Namun bagaimana dengan masyarakat kelas bawah?
Kebanyakan anak-anak SMA sederajat juga merokok, biasanya mereka yang
merokok itu agak nakal. Apa saja peningkatan kejahatan yang mungkin akan
timbul? Yah, itu dia contohnya, pemalakan. Kasian nanti emaknya jadi
korban (pemalakan) buat jajan rokok anaknya. Mungkin juga pencurian akan
marak akibat keinginan memiliki uang buat beli rokok. Nah, sekarang apa
yang akan terjadi dengan para karyawan yang kena PHK? Bagaimana nasib
anggota keluarga para karyawan yang terkena PHK tersebut? Silahkan kita
fikirkan bersama-sama.
Mengapa cuma harga rokok yang naik ?
Padahal tidak cuma rokok yang bisa mengancam kesehatan, miras misalnya,
minuman keras masih banyak beredar dan mudah di jual belikan dikalangan