Anda di halaman 1dari 3

Home

About

TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA 1


28 Apr 2013 Leave a comment
by elsyfany in Uncategorized
1. Jelaskan strategi pembangunan yang kemudian dipertegas dengan ditetapkannya sasaran
dan titik berat disetiap Repelita!
Sebelum orde baru strategi pembangunan di Indonesia secara teori telah diarahkan pada
usaha pencapaian laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun pada kenyataanya nampak
adanya kecenderungan lebih menitik beratkan pada tujuan-tujuan politik, dan kurang
memperhatikan pembangunan ekonomi.
Sedangkan pada awal orde baru, strategi pembangunan di Indonesia lebih diarahkan pada
tindakan pembersihan dan perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama usaha untuk
menekan laju inflasi yang sangat tinggi.
Strategi-strategi tersebut kemudian dipertegas dengan ditetapkannya sasaran-sasaran dan titik
berat setiap Repelita (REPELITA atau Rencana Pembangunan Lima Tahun adalah satuan
perencanaan yang dibuat oleh pemerintah orde baru di Indonesia) yakni:
o Repelita I (1 April 1969 hingga 31 Maret 1974)
Titik Berat Repelita I : Pembangunan bidang pertanian sesuai dengan tujuan untuk mengejar
keterbelakangan ekonomi melalui proses pembaharuan bidang pertanian, karena mayoritas
penduduk Indonesia masih hidup dari hasil pertanian.
Sasaran Repelita I : Pangan, Sandang, Perbaikan prasarana, perumahan rakyat, perluasan
lapangan kerja, dan kesejahteraan rohani.
Tujuan Repelita I : Untuk meningkatkan taraf hidup rakyat dan sekaligus meletakkan dasardasar bagi pembangunan dalam tahap berikutnya.
Muncul peristiwa Marali (Malapetaka Limabelas Januari) terjadi pada tanggal 15-16 Januari
1947 bertepatan dengan kedatangan PM Jepang Tanaka ke Indonesia. Peristiwa ini
merupakan kelanjutan demonstrasi para mahasiswa yang menuntut Jepang agar tidak
melakukan dominasi ekonomi di Indonesia sebab produk barang Jepang terlalu banyak
beredar di Indonesia. Terjadilah pengrusakan dan pembakaran barang-barang buatan Jepang.
o Repelita II (1 April 1974 hingga 31 Maret 1979)
Titik Berat Repelita II: Pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah
bahan mentah menjadi bahan baku meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
Sasaran Repelita II: Tersedianya pangan, sandang,perumahan, sarana dan prasarana,
mensejahterakan rakyat dan memperluas kesempatan kerja.
Tujuan Repelita II: Meningkatkan pembangunan di pulau-pulau selain Jawa, Bali dan
Madura, di antaranya melalui transmigrasi.
Pelaksanaan Pelita II cukup berhasil pertumbuhan ekonomi rata-rata mencapai 7% per tahun.

Pada awal pemerintahan Orde Baru laju inflasi mencapai 60% dan pada akhir Pelita I laju
inflasi turun menjadi 47%. Selanjutnya pada tahun keempat Pelita II, inflasi turun menjadi
9,5%.
o Repelita III (1 April 1979 hingga 31 Maret 1984)
Titik Berat Repelita III: Pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan
industri yang mengolah bahan baku menjadi barang selanjutnya. Menekankan bidang industri
padat karya untuk meningkatkan ekspor.
Pertumbuhan perekonomian periode ini dihambat oleh resesi dunia yang belum juga berakhir.
Sementara itu nampak ada kecendrungan harga minyak yang semakin menurun khususnya
pada tahun-tahun terakhir Repelita III. Menghadapi ekonomi dunia yang tidak menentu,
usaha pemerintah diarahkan untuk meningkatkan penerimaan pemerintah, baik dari
penggalakan ekspor mapun pajak-pajak dalam negeri.
o Repelita IV (1 April 1984 hingga 31 Maret 1989)
Titik Berat Repelita IV: Pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju
swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin- mesin
industri sendiri, baik industri ringan yang akan terus dikembangkan dalm repelita-repelita
selanjutnya meletakkan landasan yanag kuat bagi tahap selanjutnya.
Tujuan Repelita IV: Menciptakan lapangan kerja baru dan industri.
Terjadi resesi pada awal tahun 1980 yang berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia.
Pemerintah akhirnya mengeluarkan kebijakan moneter dan fiskal sehingga kelangsungan
pembangunan ekonomi dapat dipertahankan.
o Repelita V (1 April 1989 hingga 31 Maret 1994)
Menekankan bidang transportasi, komunikasi dan pendidikan.
Pelaksanaan kebijaksanaan pembangunan tetap bertumpu pada Trilogi Pembangunan dengan
menekankan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju tercapainya keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi serta
stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. Ketiga unsur Trilogi Pembangunan tersebut saling
mengait dan perlu dikembangkan secara selaras, terpadu, dan saling memperkuat. Tujuan dari
Repelita V sesuai dengan GBHN tahun 1988 adalah pertama, meningkatkan taraf hidup,
kecerdasan dan kesejahteraan seluruh rajyat yang makin merata dan adil; kedua, meletakkan
landasan yang kuat untuk tahap pemangunan berikutnya.

Repelita atau Rencana Pembangunan Lima Tahun adalah satuan perencanaan yang dibuat
oleh pemerintah Orde Baru di Indonesia.

Repelita I (1969 1974) bertujuan memenuhi kebutuhan dasar dan infrastruktur


dengan penekanan pada bidang pertanian.

Repelita II (1974 1979) bertujuan meningkatkan pembangunan di pulau-pulau selain


Jawa, Bali dan Madura, di antaranya melalui transmigrasi.

Repelita III (1979 1984) menekankan bidang industri padat karya untuk
meningkatkan ekspor.

Repelita IV (1984 1989) bertujuan menciptakan lapangan kerja baru dan industri.

Repelita V (1989 1994) menekankan bidang transportasi, komunikasi dan


pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai