Anggota :
ASRI AMALIA
10011181419011
D FITRIA SARI F 10011281419107
RIZKY MAYA M 10011281419121
M FAJRI R
10011181419059
M TOHAH R
10011381419202
M ZAINI
10011281419264
THANIA YAHYA 10011181419265
RABIAH
10121001035
PENDAHULUAN
Vitamin adalah senyawa
organik yang termasuk
bahan makanan esensial
yang diperlukan oleh
tubuh, tetapi tubuh tidak
cukup mensintesisnya.
Vitamin
tetap
dibutuhkan oleh tubuh
untuk pertumbuhan dan
pemeliharaan
jaringan
melalui
peranannya
sebagai
enzzim
pembantu dalam proses
metabolisme.
Defisiensi
atau
kekurangan
vitamin
disebut
avitaminsois. Dapat diobati
dengan memakan suplemen
vitamin.
Kelebihan
vitamin
dalam
tubuh
disebut
hipervitaminosis.
Namun,
hipervitaminosis pada vitamin
yang
larut
air
tidak
menimbulkan
masalah,
karena
vitamin
jenis
ini
umumnya
dikeluarkan
bersama urin.
Klasifikasi Vitamin
Vitamin
yang
dalam Lemak
Larut
Vitamin yang
dalam Air
Larut
Disimpan
lalu
VITAMIN LARUT
LEMAK
Vitamin A (Retinol)
Struktur
Sumber
Terdapat dalam zat-zat pangan hewani, seperti susu
dan produknya, kuning telur, hati, dan dengan
kadar tinggi dalam minyak ikan. Sedangkan
provitamin A terdapat dalam banyak sayuran hijau
tua, berbagai jenis kol, wortel, tomat, lemak susu,
dan kuning telur.
Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja vitamin A, pada fibroblas atau jaringan
epitel terisolasi, retinoid dapat meningkatkan sintesis
beberapa jenis protein seperti fibronektin dan
mengurangi sintesis protein lainnya seperti kolagenase
dan keratin.
Indikasi
untuk pencegahan dan pengobatan defisiensi vitamin A.
untuk pasien steatore, obstruksi biliaris, sirosis hepatis,
Avitaminosis Vitamin A
Menyebabkan perubahan
epitel sehingga
menyebabkan meningkatnya insiden infeksi
saluran napas, terbentuk batu saluran kemih
di sekitar sisa epitel yang rusak
Hipervitaminosis Vitamin A
Tanda dan gejala awalnya antara lain kulit
kering dan gatal, deskuamasi kulit, dermatitis
skuamosa, gangguan pertumbuhan rambut,
bibir pecah-pecah, nyeri tulang, hiperostosis,
sakit kepala, anoreksia lelah, pendarahan, dan
lainnya.
Vitamin D
Farmakodinamik
Vitamin D berperan dalam homeostasis kalsium.
Meskipun dinamakan vitamin sebetulnya memiliki
karakteristik suatu hormon yang bersama hormon
paratiroid mengatur kadar Ca2+ plasma.
Farmakokinetik
Absorpsi vitamin D melalui saluran cerna cukup baik.
Vitamin D3 diabsorpsi lebih cepat dan lebih sempurna.
Gangguan fungsi hati, kandung empedu, dan saluran
Indikasi
Rakitis
Tetani Infantil
Gejala
penyakit
ini
paling
cepat
diatasi
Avitaminosis Vitamin D
Pada defisiensi vitamin D, terjadi penurunan kadar
Hipervitaminosis Vitamin D
Gejalanya berupa :
hiperkalsemia,
kalsifikasi ektopik pada jaringan lunak (ginjal,
pembuluh darah, jantung, dan paru),
anoreksia,
mual,
diare,
sakit kepala,
hipertensi,
dan hiperkolesterolemia.
Vitamin E
Sumber
Vitamin E banyak tersedia dalam minyak yang
dihasilkan dari biji-bijian, seperti; minyak kacang,
minyak kulit gandum, minyak jagung dan minyak
biji bunga matahari.
Fungsi vitamin E
Dapat meningkatkan daya tahan tubuh
Berperan
Mekanisme
antioksidan
vitamin
sebagai
Avitaminosis vitamin E
Gangguan sistem reproduksi dan infertilitas
Menurunnya fungsi sel darah merah
Gangguan penglihatan seperti katarak
Padabayi,
kekurangan
vitamin
E
dapat
menyebabkan
kelainan
yang
mengganggu
penyerapanlemak pada bayi yangprematurdan
kekurangangizi.
Hipervitaminosis vitamin E
Osteoporosis.
Dengan
terjadinya
konsumsi
berlebihan
akan
memicu
efek
alfa-tokoferol
berlebihan sehingga menyebabkan kekuatan tulang
menjadi menurun. Bisa menyebabkan kekeroposan
tulang.
Terjadi pembengkakan seperti pembengkakan pada
Vitamin K
Farmakodinamik
Vitamin E yaitu sebagai antioksidan, mencegah
oksidasi bagian sel yang penting atau mencegah
terbentuknya hasil oksidasi yang toksik.
Farmakokinetik
Vitamin E diabsorbsi dengan baik melalui saluran
pencernaan,diserap dari saluran pencernaan dan
melalui getah bening dibagi ke semua jaringan
tubuh.Dalam darah terutama terikat dengan betalipoprotein dan didistribusi kesemua jaringan.
Vitamin ini diekskresikan secara lambat kedalam
empedu,sedangkan sisanya di ekskresikan melalui
urin sebagai glukuronida dari asam tokoferonat atau
metabolik lain.
Sumber
Vitamin K dalam konsentrasi tinggi
ditemukan pada makanan, seperti susu
kedelai, teh hijau, susu sapi, serta daging
sapi dan hati, sayur-sayuran berwarna
hijau, dan sayuran sejenis kubis.
Jenis-jenis makanan probiotik, seperti
yoghurt yang mengandung bakteri sehat
aktif,
bisa
membantu
menstimulasi
produksi vitamin ini.
Mekanisme kerja
Pada penderita defisiensi vitamin K, vitamin ini
berguna untuk meningkatkan biosintesis beberapa
faktor pembekuan darah yang berlangsung di hati.
Sebagai hemostatik, vitamin K memerlukan waktu
untuk dapat menimbulkan efek, sebab vitamin K
harus merangsang pembentukan faktor- faktor
pembekuan darah lebih dahulu.
Fungsivitamin K
Berfungsi
membuatproteinyang dibutuhkan
untuk pembekuan darah
Sebagai ko-enzim esensial pada sintesa faktor
pembeku darah
Membantu menjaga kalsium tetap di luar dari
arteri
Mensintesis protein yang ditemukan pada
plasma, tulang dan ginjal
Membantu kalsium masuk ke tulang
Terlibat dalam karboksilasi osteocalcin (OC),
dalam rangka untuk mengikat kalsium.
Berperan penting dalam pembentukan tulang
dan pemeliharaan ginjal.
Avitaminosis vitamin K
Jika vitamin K tidak terdapat dalam tubuh, darah
Hipervitaminosis vitamin K
Hemolisis
Sel
Darah
Merah,
sehingga
menyebabkan anemia
Penyakit Kuning, yang disebabkan oleh adanya
perubahan warna pada kulit, bagian bola mata
(putih mata), kelenjar ludah, serta adanya
peningkatan bilirubin pada tubuh manusia.
Biasanya menyerang pada bayi yang baru lahir.
Farmakodinamik
mudah diabsorpsi di saluran cerna
distribusinya luas ke seluruh tubuh
eksresi melalui urin dalam bentuk utuh dan
bentuk garam sulfatnya terjadi jika kadar dalam
darah melewati ambang rangsang ginjal 1,4 mg
%.
Indikasi
Pencegahan dan pengobatan skorbut
Mengatasi methemoglobinemia idopatik dengan
Efek samping
Dosis lebih dari 1 g/hari dapat menyebabkan
diare,
uretritis nonspesifik terutama pada uretra distal,
meningkatkan kadar etil estradiol plasma
ketergantungan
yang
apabila
mengalami
penurunan
mendadak
dapat
mengakibatkan rebound scurvy,
meningkatkan absorpsi besi sehingga berbahaya
bagi pasien hemokmatosis, talasemia dan anemia,
dapat menyebabkan hemolisis serta krisis Sickle cell.
Vitamin B1 (Tiamin)
Sumber:
Terutama terdapat dalam kulit luar
gandum juga dalam daging babi dan
organ seperti otak, ginjal, dan hati.
Indikasi
Pencegahan defisiensi tiamin.
Untuk pengobatan berbagai neuritis yang disebabkan
Avitaminosis Tiamin
Menimbulkan
Hipervitaminosis Tiamin
Tiamin tidak menimbulkan efek toksik bila diberikan peroral
dan bila kelebihan tiamin, akan segera dieksresi melalui urin.
Vitamin B2 (Riboflavin)
Sumber
Dapat ditemukan dalam daging, hati, ragi,
telur, dan berbagai sayuran.
Indikasi
Pencegahan dan terapi defisiensi vitamin B 2
Avitaminosis Riboflavin
Ditandai dengan gejala sakit tenggorokan dan
radang disudut mulut, keilosis, glositis, lidah
berwarna merah dan licin. Timbul dermatitis
seboroik di muka, anggota gerak, dan seluruh
badan. Gejala pada mata adalah fotofobia,
lakrimasi, gatal, dan panas. Pada pemeriksaan
tampak vaskularisasi kornea dan katarak.
Disertai anemia yang biasanya bersifat
normokrom normositer.
Vitamin B3 (Niasin)
Disebut
nikotinat
Merupakan salah satu dari 5 vitamin, tidak
berwarna dan larut dalam air , yang mana
jika tubuh kekurangannya akan mengalami
dampak penyakit seperti pellagra
Pertama kali di temukan pada tahun 1937
oleh Elvehjem
Sumber
Farmakokinetik
Niasin dan niasinamid mudah diabsorpsi
Avitaminosis Niasin
turunnya metabolisme
saat
Vitamin B5 (Asam
Pantoneat)
merupakan salah satu jenis vitamin golongan
Sumber
Farmakokinetik
Pada pemberian oral, pantotenat akan
diabsorpsi dengan baik dan didistribusikan ke
seluruh tubuh dengan kadar 2 45 g/g.
Dalam tubuh tidak dimetabolisme, dan
diekskresi dalam bentuk utuh 70% melalui
urin dan 30% melalui tinja
Kebutuhan manusia akan asam pantotenat
sehari adalah 5 10 mg
Vitamin B6 (Piridoksin)
Piridoksin : dari tumbuh-tumbuhan
Piridoksal dan piridoksamine : dari hewan
Sumber
Farmakokinetik
Mudah diabsorpsi melalui saluran cerna.
Metabolit
terpenting
adalah
4-asam
piridoksat. Ekskresi melalui urin terutama
dalam
bentuk
4-asam
piridoksat
dan
piridoksat.
Indikasi
Avitaminosis Piridoksin
Kekurangan vitamin B6 dapat menyebabkan penyerapan sari
Hipervitaminosis Piridoksin
Konsumsi vitamin B6 dalam jumlah berlebih selama
berbulan-bulan dapat menyebabkan kerusakan saraf
yang tidak bisa diperbaiki. Kerusakan saraf ini dimulai
dengan kesemutan pada kaki, lalu mati rasa pada
tangan, dan akhirnya tubuh tidak mampu bekerja.
Vitamin B7 (Biotin)
Sumber :
Sumber utama biotin antara lain berasal
dari daging, kuning telur, dan pisang.
Selain itu, biotin juga dapat diperoleh dari
tanaman kacang-kacangan, ragi, dan
gandum.
tubuh
melakukan
proses
metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak
yang
akan
membentuk
molekul
gula
sederhana (glukosa), asam lemak, dan asam
amino.
Merupakan koenzim bagi piruvat karboksilase,
salah satu jenis enzim yang berperan dalam
metabolisme energi
Membantu tubuh memproses glukosa untuk
menghasilkan energi,
Dapat menurunkan kadar gula darah sehingga
baik untuk penderita diabetes,
Biotin bermanfaat untuk kesehatan rambut,
Avitaminosis Biotin:
Defisiensi biotin dapat timbul bila diet hanya
terdiri dari putih telur mentah sebagai sumber
protein. Defisiensi ini dapat menimbulkan
masalah
seperti
kurang
nafsu
makan,
dermatitis, depresi, anemia, dan kerontokan
rambut. Sistem antibodi tubuh pun dapat
terganggu.
Hipervitamniosis Biotin:
Karena sifatnya yang larut air, maka kelebihan
vitamin ini bisa ikut keluar bersama urin dan
feses. Sehingga sampai saat ini belum
ditemukan efek samping dari mengonsumsi
biotin secara berlebihan.
Indikasi
Mencegah kecacatan janin ketika dilahirkan.
Membantu
tubuh
ketika
proses
metabolisme
protein
berlangsung.
Membantu membangun sel-sel darah merah yang sehat.
Dapat memperbaiki DNA dalam tubuh.
Membantu menurunkan kadar homocysteine
Sumber utama kobalamin antara lain berasal dari ikan, telur, hati sapi,
daging sapi dan susu sapi.
Indikasi
Kobalamin
Avitaminosis Kobalamin
Defisiensi
kobalamin
disebabkan
karena
ketidakmampuan usus halus untuk menyerap
vitamin B12, umumnya pada vegetarian karena
vitamin B12 berasal dari sumber hewani, juga karena
kurangnya konsumsi makanan yang mengandung
vitamin B12. Jika terjadi defisiensi atau kekurangan
vitamin B12, maka dapat menyebabkan anemia,
mudah lelah, peradangan pada syaraf (neuritis), dan
dementia (kondisi mental yang memburuk).
Hipervitaminosis Kobalamin
Karena sifatnya yang larut air, maka kelebihan
vitamin ini bisa ikut keluar bersama urin.
Terimakasih