*Logo Institusi
Tema Kegiatan
Tujuan
Sasaran Kegiatan
Tempat
Waktu
Estimasi Anggaran
LEMBAR PENGESAHAN
Tempat, Tanggal Bulan Tahun
PANITIA PELAKSANA SEMINAR UNDANG-UNDANG TENAGA KESEHATAN
TAHUN 2014 DAN ANGGARAN KESEHATAN
Sekretaris Panitia
Nama Lengkap
Nama Lengkap
NIM.
NIM.
Menyetujui,
Koordinator Wilayah I ISMKMI 2016Koordinator Daerah ISMKMI ....... 20162017
2017
SEPTO TEPRIANDY
Nama Lengkap
NIM. 131000460
NIM.
Ketua Lembaga Eksekutif Mahasiswa/HIMA/BEM
Prodi/ Fakulas ... 20..-20..
Nama Lengkap
NIM.
Mengetahui,
Wakil Dekan/ Wakil Ketua Prodi Bidang Kemahasiswaan
Prodi/ Fakulas ...
Nama Lengkap
NIP.
A.
LATAR BELAKANG
Keputusan APBN Tahun 2016 oleh pemerintah dengan penambahan pada anggaran
kesehatan meningkat menjadi 5%. Tetapi dalam pelaksanaannya penggunaan dana
kepada Kuratif dan Rehabilitatif justru juga meningkat, dalam hal ini kekeliruan
pemerintah dalam pembuatan anggaran kesehatan. pembangunan dibidang kesehatan
khususnya Promotif dan Preventif justru kurang digebu-gebukan. Dalam hal ini perlu
diluruskan hal yang penting. Posisi Promotif dan preventif harus semakin diperbaiki.
Pengaturan tenaga kesehatan adalah tantangan yang harus segera diselesaikan oleh
pemerintah Indonesia. Keterlibatan pemerintah dalam berbagai aspek ketenagaan
kesehatan sangat diperlukan untuk meningkatkan mutu ketenagaan kesehatan dan
demi terwujudnya pelayanan kesehatan yang baik yang akan berdampak kepada
peningkatan derajat kesehatan Indonesia yang setinggi-tingginya. Dalam hal ini perlu
dilakukan berbagai upaya oleh pemerintah seperti pengadaan tenaga kesehatan sesuai
perencanaan kebutuhan, pendayagunaan melalui penempatan dan pengangkatan
sebagai PNS dan pegawai lainnya, pengawasan terhadap kegiatan tenaga kesehatan
agar dapat menjalankan tugas sesuai kebijaksanaan peraturan perundang-undangan
serta sistim yang telah ditetapkan.
Pengadaan tenaga kesehatan di Indonesia untuk saat ini melalui pendidikan telah mulai
terlaksana dibuktikan dengan jumlah institusi kesehatan yang sangat banyak di
Indonesia . Tetapi dalam hal pengadaan tenaga kesehatan ini masih banyak upaya yang
harus dilakukan pemerintah untuk mempersiapkan tenaga kesehatan bermutu yang
nantinya mampu bersaing baik didalam dan diluar negri. Salah satunya melalui
pelatihan yang dalam hal ini juga telah diatur dalam Undang-Undang tenaga kesehatan
tahun 2014. Dalam segi pendayagunaan dan pengawasan seperti yang kita amati
bersama masih menjadi PR bagi pemerintah.
Dengan disahkannya Rancangan Undang- Undang tenaga kesehatan menjadi UndangUndang tenaga kesehatan pada tanggal 25 september 2014 dalam sidang terakhir DPR
masa jabatan periode 2009-2014 yang lalu akan membantu pemerintah dalam
menyelesaikan semua permasalahan ketenagaan kesehatan yang menjadi PR bagi
pemerintah selama ini. Selain itu Undang Undang Tenaga Kesehatan akan dapat
meningkatkan kesejahteraan tenaga kesehatan melalui pendayagunaan baik didalam
maupun diluar negri, pemberian kepastian hukum dalam menjalankan profesi, serta
memberikan pencerahan bagi tenaga kesehatan yang masih belum memiliki keprofesian
yang jelas.
Tenaga dibidang kesehatan terdiri atas tenaga kesehatan dan asisten tenaga kesehatan.
Dalam Undang Undang No. 36 Tahun 2014 Tenaga Kesehatan adalah setiap orang
yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
Pada UU Tenaga Kesehatan Tahun 2014 pasal 1 BAB I mengenai ketentuan umum
dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan tenaga kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan /atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan, yang untuk jenis tertentu
memiliki kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Pada Pasal 11 BAB II juga dijelaskan tentang pengelompokan tenaga kesehatan.
Namun yang perlu pencerdasan disini adalah pada poin f, g, dan h ayat 1 pasal 11
tentang pemisahan Kesehatan Lingkungan dan Gizi yang dulunya adalah bagian dari
Kesehatan Masyarakat. Dalam hal ini harus lebih dijelakan lagi ada atau tidaknya
perbedaan proyeksi kerja antara Kesehatan Lingkungan dan Gizi yang dulunya bagian
dari kesehatan Masyarakat dengan Kesehatan Lingkungan dan Gizi yang telah terpisah
menjadi tenaga kesehatan yang baru. Pasal 11 ayat 14 mengenai tenaga kesehatan lain,
perlu dijelaskan lagi tenaga kesehatan lain adalah murni tenaga kesehatan baru atau
mungkin merupakan pemekaran dari bagian tenaga kesehatan yang lama, misalnya
kesehatan lingkungan dan Gizi yang memekarkan diri dari kesehatan Masyarakat.
Sebagai satu-satunya tenaga kesehatan yang belum menjadi profesi, Undang-Undang
Tenaga Kesehatan memberi peluang bagi Tenaga Kesehatan Masyarakat untuk
memperoleh keprofesian melalui penjelasan pada ayat ayat yang terdapat pada
pasal 1. Tetapi karena belum terdapat kesamaan kurikulum antara institusi-institusi
Kesehatan Masyarakat yang ada di Indonesia maka pemerintah dan kelompok lain yang
terkait perlu menetapkan standar kurikulum dan penataan sistim pendidikan untuk
seluruh Institusi Kesehatan Masyarakat yang ada diseluruh Indonesia sebelum adanya
uji kompetensi.
Uji Kompetensi dilaksanakan oleh Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI).
Keanggotaan KTKI telah dijelaskan pada pasal 40 ayat 1 dan 2 BAB V. Pelaksanaan
uji kompetensi juga dilakukan bersama dengan organisasi profesi karena keterampilan
keprofesian termasuk dalam etika menjalankan keprofesian. Oleh sebab itu organisasi
profesi dilibatkan dalam uji kompetensi. Uji kompetensi dilakukan untuk mendapatkan
sertifikat kompetensi yaitu surat tanda pengakuan terhadap kompetensi tenaga
kesehatan untuk dapat menjalankan praktik/ atau pekerjaan profesinya diseluruh
Indonesia. Dengan adanya sertifikat kompetensi tenaga kesehatan masyarakat bisa
BAB II tentang Tanggung Jawab Dan Wewenang Pemerintah Dan Pemerintah Daerah
menegaskan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab terhadap
pengadaan, pendayagunaan dan pengawasan termasuk perlindungan hukum dan
kepastian hukum kepada Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik dan/atau
pekerjaan profesinya. Dengan demikian akan ada rasa aman bagi tenaga kesehatan
masyarakat ketika memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat serta
masyarakat yang menerima pelayanan itu sendiri.
Setelah Undang- Undang Tenaga Kesehatan Tahun 2014 ini di sahkan dan memberikan
kepastian hukum pada tenaga kesehatan melalui pencerdasan dan sosialisasi diharapkan
menjadikan Forum Mahasiswa ini sebagai suatu media untuk membangun opini urgensi
pada tataran publik serta konsolidasi gerakan yang masif dalam upaya pengawalan
Undang-Undang Tenaga Kesehatan Tahun 2014 dan akselerasi Anggaran Kesehatan
untuk dapat dibahas oleh DPR RI.
B.
NAMA KEGIATAN
TEMA KEGIATAN
Tema dari kegiatan ini adalah Pelaksanaan Undang-Undang Tenaga Kesehatan
Tahun 2014 dan BPJS untuk Mewujudkan Prioritas Promotif dan Preventif di
Dalam Anggaran Kesehatan serta Meningkatkan Derajat dan Citra Kesehatan
Masyarakat
TUJUAN KEGIATAN
Adapun tujuan diadakannya seminar ini adalah:
1. Untuk meningkatkan kesadaran masiswa kesehatan tentang pentingnya peran
sebagai mahasiswa kesehatan untuk ikut serta dalam pengawalan dan pencerdasan
terhadap Undang- Undang Tenaga Kesehatan yang baru disahkan sehingga tujuan
dari Undang-Undang tenaga kesehatan dapat tercapai yang nantinya bedampak
terhadap peningkatan muntu tenaga kesehatan.
2. Sebagai salah satu wadah yang diharapkan dapat membuka gerbang cakrawala untuk
mengubah mainset para calon tenaga kesehatan masyarakat tentang keprofesian
kesehatan masyarakat sehingga kedepannya mau berjuang bersama-sama untuk
mendorong pemerintah agar segera meratakan kurikulum kesehatan masyarakat
sehingga kesehatan masyarakat juga segera menjadi sebuah profesi.
3. Sebagai satu fasilitas untuk meneruskan informasi yang didapat kepada khalayak
luas.
4. Membuka pemahaman yang lebih kepada mahasiswa tentang Undang- Undang
Tenaga Kesehatan , BPJS dan Anggaran Kesehatan dari berbagai perspektif.
5. Menumbuhkan kreativitas dalam menuangkan ide-ide kedalam media propaganda
yang lebih bersahabat.
D.
SASARAN KEGIATAN
1. Mahasiswa Kesehatan Masyarakat dan Umum
2. IAKMI Pusat/Provinsi
3. DPR- RI Komisi IX/ DPRD Komisi IX
4. Pemerintah Pusat/Daerah
5. Kementrian Kesehatan RI/Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota
*Sesuai Ruang Lingkup Kegiatan (silahkan pilih sesuai kesepakatan dan kebutuhan)
E.
Tempat
Pembicara
BENTUK KEGIATAN
1. Pengisian kuisioner sebelum dan sesudah penyampaian materi seminar
Setiap peserta diwajibkan mengisi kuisioner yang telah dibuat oleh Divisi Advokasi.
Dimana akan dibagikan oleh panitia seminar sebelum dan sesudah penyampaian
materi seminar. Tujuan pengisian seminar ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
mahasiswa Kesehatan Masyarakat mengetahui dan paham tentang Undang-Undang
tenaga Kesehatan Tahun 2014 , BPJS dan Anggaran Kesehatan.
2. Seminar dengan materi Undang-Undang Tenaga Kesehatan Tahun 2014, BPJS dan
Anggaran Kesehatan.
3. Pemutaran video ISMKMI
G.
H.
ANGGARAN DANA*
*direncanakan/disusun oleh institusi sesuai kebutuhan
Lampiran II
PENUTUP
I.
Demikian proposal ini kami buat, dukungan dan partisipasi semua pihak yang
mendukung kelancaran dan kesuksesan kegiatan ini sangat kami harapkan, demi
terwujudnya cita-cita bersama. Harapan kami semoga kegiatan ini dapat berjalan
lancar tanpa halangan apapun serta dapat mencapai hasil dan tujuan optimal sesuai
dengan yang dicita-citakan, Amin.
Hormat Kami,
Panitia Seminar Undang-Undang Tenaga Kesehatan Tahun 2014, BPJS dan Anggaran
Kesehatan
Ketua
Sekretaris
Nama Lengkap
Nama Lengkap
NIM.
NIM.