Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah


“Penelitian Tindakan Kelas”

Dosen Pengampu:

Rokim. S.Ag.,S.Pd.,M.Si.,MA

Disusun Oleh :

1. Fasun Roudhotul Jannah (012010050)


2. Fina Durrotun Nafisah (012010051)
3. Hamidatul Khasannah (012010052)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

2023

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan
berkah, rahmat karunia serta hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Laporan Penelitian Tindakan Kelas” ini dengan baik dan lancar. Sholawat dan salam
semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya.
Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan dikarenakan
terbatasnya ilmu pengetahuan. Oleh karena itu sudah sepatutnya kami berterima kasih
kepada dosen pengampuh Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas yaitu Bapak Rokim.
S.Ag.,S.Pd.,M.Si.,MA yang telah memberikan limpahan ilmu berguna kepada kami.
Kami menyadari akan kemampuan yang masih kurang mengerti dan memahami.
Dalam makalah ini sudah berusaha semaksial mungkin. Tetapi kami yakin makalah ini
masih banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan
kritik untuk membangun agar nantinya dapat menyusun kembali lebih baik dari
sebelumnya.

Lamongan, 20 November 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penulisan 4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Laporan Penelitian Tindakan Kelas 5
a. Laporan Penelitian Tindakan Kelas 5
b. Manfaat Laporan Penelitian Tindakan Kelas 5
B. Contoh Laporan Penelitian Tindakan Kelas 6
BAB III
PENUTUP 14
A. Kesimpulan 14
DAFTAR PUSTAKA 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyusunan laporan penelitian merupakan upaya terakhir untuk
mengkomunikasikan hasil yang diperoleh dari sebuah kegiatan penelitian. Laporan
penelitian merupakan bentuk karya tulis ilmiah yang disusun dengan maksud agar
hasil-hasil yang diperoleh dari kegiatan penelitian dapat disebarluaskan pada
masyarakat, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan. Di samping itu
melalui sebuah laporan penelitian para pembaca dapat memperoleh petunjuk
penggunaan prinsip-prinsip penelitian tersebut dalam kehidupan praktis.
Penulisan laporan dalam bentuk karya ilmiah seperti makalah, skripsi, thesis,
disertasi laporan penelitian proyek, atau dalam bentuk karya tulis ilmiah lainnya
mempunyai peranan yang sangat besar bagi kemajuan dunia ilmu pengetahuan dan
teknologi. Suatu kegiatan penelitian yang dilaksanakan dengan baik, obyektif,
menyita waktu yang cukup lama dan menghabiskan biaya yang sangat besar, tidak
akan banyak manfaatnya apabila tidak disusun laporannya. Sebaliknya suatu
penelitian yang sederhana dilaksanakan dalam lingkup yang terbatas seperti halnya
penelitian tindakan kelas yang dilakukan guru, namun apabila hasilnya dilaporkan
dalam bentuk karya tulis yang baik akan banyak manfaatnya, karena mendapat
tanggapan yang baik dari para pembacanya. Oleh karena itu setiap peneliti dalam
level mana pun perlu memiliki kemampuan untuk menuangkan hasil penelitiannya
ke dalam sebuah laporan penelitian yang baik dan disusun secara sistematis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Laporan Penelitian Tindakan Kelas?
2. Bagaimana Contoh Laporan Penelitiam Tindakan Kelas?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Laporan Tindakan Kelas
2. Untuk Mengetahui Contoh Laporan Tindakan Kelas

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Laporan Penelitian Tindakan Kelas


1. Laporan Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan berasal dari istilah actian research, yang muncul
pada tahun 1940 an sebagai salah satu model penelitian yang berkembang di
tempat kerja dimana peneliti melakukan tugas pekerjaan pokok sehari-harinya.
Termasuk ke dalam pekerjaan pokok sehari-hari ini antara lain adalah kegiatan
yang terjadi di kelas yang tidak hanya sebnagai tempat bekerja bagi para guru,
namun dapat juga menjadi obyek penelitian oleh guru yang bersangkutan;
demekian pula sekolah, kegiatan pengelolaan sekolah juga dapat menjadi tempat
penelitian bagi para kepala sekolah. Penelitian tindakan juga dapat dilakukan di
desa atau di tempat dimana kegiatan masyarakat berlangsung oleh seseorang
yang menjadi penyuluh masyarakat. Mereka semua, dapat melakukan kegiatan
penelitian yang dipergunakan untuk memperbaiki kinerja mereka tanpa harus
pergi ke tempat lain seperti para peneliti konvensional pada umumnya.
Laporan penelitian tindakan kelas merupakan karya tulis ilmiah yang
disusun secara sistematis berdasarkan penelitian terhadap suatu gejala. Laporan
penelitian tindakan kelas memberikan gambaran lengkap tentang gejala yang
terjadi/dialami, permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran di kelas, dan
upaya tindakan yang dilakukan guru di kelasnya guna memperbaiki dan
meningkatkan mutu pembelajaran. Dalam laporan penelitian tersebut, selain
permasalahan dan tindakan yang dilakukan diuraikan pula bagai mana hasilnya
setelah dilakukan tindakan-tindakan tertentu terutama pengaruhnya terhadap
perbaikan dan peningkatan mutu pembelajaran di kelas.
2. Manfaat Laporan Penelitian Tindakan Kelas
Laporan penelitian tindakan kelas memberikan banyak manfaat baik
bagi guru sendiri maupun bagi orang lain. Khususnya bagi guru sebagai
perencana, pelaksana dan penilai hasil belajar yang terjadi di kelasnya, laporan
PTK bermanfaat sebagai bahan kajian dan umpan balik untuk melakukan
introspeksi dengan melihat kekurangan, kelemahan dan permasalahan yang
dirasakan dalam proses pembelajaran. Dari permasalahan tersebut melalui
penelitian maka diperoleh tindakan apa yang perlu dilakukan agar terjadi
5
perbaikan dan peningkatan mutu pembelajaran. Dengan demikian melalui
laporan penelitian tindakan kelas guru akan memperoleh manfaat sebagai
berikut:
1) Mendapat pengalaman nyata untuk memperbaiki pembelajaran
2) Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk inovasi pembelajaran
3) Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk mengembangkan
kurikulum tingkat kelas
4) Dapat digunakan untuk meningkatkan kepekaan atau profesionalisme guru
5) Guru lebih percaya diri untuk berkembang secara professional, maupun
akademik
6) Guru berperan aktif menyumbangkan pengetahuan dan keterampilan
sendiri
Di samping memberikan manfaat pada guru sebagai perencana dan
pelaksanan kegiatan pembelajaran di kelasnya, laporan PTK juga
memberikan manfaat bagi guru lain n aupun bagi masyarakat luas yang
memerlukan informasi dan pengalaman guna perbaikan pembelajaran,
bahkan manfaat yang lebih besar adalah untuk penyebaran dan
pengembangan kemajuan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan
demikian melalui laporan penelitian masyarakat luas akan memperoleh
pengetahuan tentang hasil penelitian. Lebih jauh dari itu hasil penelitian
yang dilaporkan akan mendapat tanggapan berupa tindak lanjut yang
bermanfaat bagi kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan.
B. Contoh Laporan Penelitian Tindakan Kelas
Untuk Contoh laporan penelitian tindakan kelas, penulis mengutip jurnal
laporan penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Peningkatan Kemampuan
Belajar Siswa Kelas X SMAN 3 Ponorogo Dalam Pembelajaran Bahasa Arab
Melalui Metode Card Sort”.

6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada dasarnya sekolah adalah wahana proses belajar mengajar yang
paling pokok, dan juga sebagai proses tingkah laku ditimbulkannya melalui
latihan atau pengalaman. Dalam proses belajar ini seseorang berinteraksi
langsung dengan objek belajar dengan menggunakan alat inderanya. Karena
itu pentingnya pendidikan, maka bagian terbesar upaya riset dan eksperimen
serta pendidikan diarahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas dan
mendalam mengenai proses perubahan.
Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan pada anak didik, ini
berarti tujuan belajar siswa itu hanya sekedar ingin mendapatkan pengetahuan
sebagai konsekuensi pengertian semacam ini dapat membuat suatu
kecenderungan nak menjadi pasif karena hanya menerima informasi atau
pengetahuan yang diberikan oleh gurunya. Jadi gurulah yang memegang
kunci dalam proses belajar mengajar di kelas.
Alam kegiatan belajar mengajar apabila ada seseorang siswa, misalnya
tidak berbuat sesuatu yang seharusnya dikerjakan maka perlu diselidiki
sebab-sebabnya. Sebab-sebabnya itu biasanya bermacam-macam, mungkin ia
tidak senang sakit, lapar ada problem pribadi dan lain-lain. Hal ini berarti
pada diri anak tidak terjadi perubahan energi, tidak terangsang afeksinya
untuk melakukan sesuatu, karena tidak memiliki tujuan atau kebutuhan
belajar.
Keadaan semacam ini perlu dilakukan daya upaya yang dapat
menemukan sebab musababnya, kemudian mendorong siswa itu mau
melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan yakni belajar.
Peran guru menjadi kunci keberhasilan dalam misi pendidikan dan
pembelajaran di sekolah selain bertanggung jawab untuk mengatur,
mengarahkan dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa
untuk melaksanakan kegiatan di kelas.
Banyak metode mengajar yang dapat ditetapkan dalam proses KBM
7
salah satunya di antaranya adalah dengan metode C & C(Cerita dan Ceramah.
Dengan metode Card sort diharapkan anak dapat menggali dan menemukan
inti-inti materi melalui potongan kertas sehingga anak merasa senang dan
materi yang dipelajari melekat dalam benaknya.
Oleh sebab itu penerapan metode C & C (Cerita dan Ceramah)
diharapkan mampu mengatasi keterbatasan waktu tersebut. Guru tidak lagi
harus secara monoton menjelaskan materi pelajaran kepada siswa.
Diambil dari uraian di atas bisa ditarik judul yaitu :
"UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BELAJAR SISWA KELAS
XC SMAN 3 PONOROGO DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
MELALUI METODE “CARD SORT”.

B. Identifikasi Masalah
Pembelajaran ceramah untuk mata pelajaran Bahasa Arab tentu tidak
relevan dan akan menimbulkan verbalisme bagi pemahaman anak, padahal
masih banyak guru yang menyukainya. Maka beralasan metode ini lebih
mudah dilaksanakan.
Untuk mengatasi kebiasaan guru mengajar dengan pendekatan ceramah
tersebut, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan sarana termudah untuk
meneliti, menyempurnakan, meningkatkan dan mengevaluasi pengelolaan
pembelajaran.
Model pembelajaran Card Sort dimaksudkan menjadikan kebiasaan guru
yang bersifat otoriter menjadi fasilitator, mengubah kegiatan pembelajaran
ego – involvement, menjadi Task involvement, sehingga proses pembelajaran
menjadi lebih efektif serta dapat 1. Membangkitkan minat siswa untuk
belajar menemukan sendiri, 2. Bekerja sama dan mengkomunikasikan hasil
belajarnya, 3. Siswa semakin aktif serta kooperatif.
Wujud atau aplikasi model pembelajaran Card Sort mata Pelajaran Bahasa
Arab adalah dengan menggunakan potongan-potongan kertas sebagai media
pembelajaran Bahasa Arab.
C. Pembatasan dan Rumusan Masalah
Masalah dalam PTK ini adalah kesulitan siswa dalam memahami
mufrodat.
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
8
1. .Apakah pembelajaran dengan model card sort dapat meningkatkan
kemampuan belajar Bahasa Arab ?
2. Bagaimanakah aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan model Card
Sort ?
3. Sejauh manakah ketrampilan kooperatif siswa dapat dimunculkan
dalam pembelajaran model “Card Sort”?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah upaya meningkatkan kemampuan belajar
siswa mata pelajaran Bahasa Arab dengan menggunakan model pembelajaran
“Card Sort”.
E. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam PTK ini adalah:
1. Hasil belajar bahasa arab akan meningkatkan penggunaan model
pembelajaran “Card Sort” dengan media potongan kertas
2. Aktivitas siswa akan meningkat dengan kegiatan mencocokkan jawaban
di potongan kertas
3. Ketramoilan kooperatif siswa akan muncul lebih banyak
melalui pembelajaran “Card Sort”.
F. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi pengelolaan pembelajran
khususnya bagi guru yang mengajar bahasa Arab, yaitu sebagai berikut:
1. Memiliki gambaran tentang pembelajaran bahasa Arab yang efektif
2. Dapat mengidentifikasikan permasalahan yang timbul di kelas, sekaligus
mencari solusi pemecahannya
3. Dipergunakan untuk menyusun program peningkatan efektivitas
pembelajaran Bahasa Arab pada tahap berikutnya
Manfaat bagi siswa adalah sebagai landasan bagi siswa dalam
pembelajaran Bahasa Arab.

G. Metodologi Penelitian Tindakan Kelas


1. Objek Tindakan Kelas
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di sekolah Menengah Atas Negeri
(SMAN) 3 Ponorogo. SMAN 3 Ponorogo berada di Jalan Yos
9
Sudarso 03/01 Paju Ponorogo.
Kelas yang diteliti adalah siswa XC dengan jumlah siswa 41 siswa.
b. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2007
(Selama melaksanakan PPLK II) dengan prosedur sebagai berikut:
a) Persiapan
b) Pelaksanaan Penelitian
c) Penyusunan Laporan
1) Mengumpulkan dan menilai hasil test
2) Menganalisis hasil penelitian
3) Menyusun laporan Penelitian

2. Setting Lokasi dan Subyek Penelitian


Penelitian ini merupakan PTK kolaboratif yaitu bersifat praktis
berdasarkan permasalahan riil dalam pembelajaran Bahasa Arab di SMA
Negeri 3 Ponorogo yang beralamat di Jl. Yos Sudarso 03/01 Desa Paju
Ponorogo. Subjek pelaku tindakan 1 guru Bahasa Arab kelas XC. Subjek
penerima tindakan adalah 41 siswa kelas XC semester 1 tahun pelajaran
2007/2008.
3. Metode Penelitian Data
Data penelitian ini dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan
catatan lapangan. Catatan observasi dipergunakan untuk mengetahui
peningkatan aktivitas siswa dan ketrampilan kooperatif siswa.
Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa observasi merupakan
suatu proses yang komplek, suatu proses yang tersusun dari berbagai
proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah
proses-proses pengamatan dan ingatan
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila
penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala
alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin
10
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit / kecil. Teknik pengumpulan data dengan
wawancara mendasarkan dirinya pada laporan tentang diri sendiri atau
setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak
terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan
data bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti
tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam
melakukan wawancara pengumpul data telah menyiapkan instrumen
penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif
jawabannya pun telah disiapkan.
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di
mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah
tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.
Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan.

4. Teknik Analisis Data


Data yang diperoleh akan dianalisis dengan statistik deskriptif
secara rata-rata. Yaitu dengan menginventarisasikan dan memadukan
seluruh informasi yang diperoleh dari tiap siklus.
Data yang diperoleh berdasarkan:
1. Hasil observasi keaktifan siswa selama proses pembelajaran
berlangsung
2. Hasil Penelitian pemahaman materi Bab V dan VI mata Pelajaran
Bahasa Arab.

11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
a) Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
kelasnya tempat ia mengajar dengan penekanan pada
penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran
Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan
kualitas praktek pembelajaran secara kesinambungan, sehingga
meningkatkan mutu hasil instruksional, mengembangkan
ketrampilan guru, meningkatkan relevansi, meningkatkan efisiensi
pengelolaan instruksional serta menumbuhkan budaya meneliti
pada komunitas guru.
PTK digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis
meliputi aspek perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang
merupakan langkah berurutan dalam satu siklus atau daur yang
berhubungan dengan siklus berikutnya.
PTK digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis
meliputi aspek perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang
merupakan langkah berurutan dalam satu siklus atau daur yang
berhubungan dengan siklus berikutnya:
 Karakteristik PTK adalah
- Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam
instruksional
- Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya
- Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi
- Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktek
instruksional
- Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus
- Pihak yang melakukan tindakan adalah guru sendiri
12
 Jenis-Jenis PTK adalah
a. PTK Diagnostik
b. PTK Partisipan
c. PTK Empiris
d. PTK Eksperimental

 Model-Model PTK
Sebenarnya ada beberapa model yang dapat diterapkan dalam
PTK di antaranya:
- Model Kurt Lewin
- Model Kemmis dan Mc. Toggart
- Model John elliot
- Model Dave Ebbutt
Tetapi yang paling terkenal dan biasa digunakan adalah model
kemmis dan Mc Toggart.
Adapun modelnya ada 4:
1. Tahap 1 : Menyusun rancangan tindakan
2. Tahap 2 : Pelaksanaan tindakan
3. Tahap 3 : Pengamatan
4. Tahap 4 : Refleksi

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1) Laporan penelitian tindakan kelas merupakan karya tulis ilmiah yang disusun
secara sistematis berdasarkan penelitian terhadap suatu gejala. Laporan
penelitian tindakan kelas memberikan gambaran lengkap tentang gejala yang
terjadi/dialami, permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran di kelas, dan
upaya tindakan yang dilakukan guru di kelasnya guna memperbaiki dan
meningkatkan mutu pembelajaran.
2) Laporan penelitian tindakan kelas memberikan banyak manfaat baik bagi guru
sendiri maupun bagi orang lain. Khususnya bagi guru sebagai perencana,
pelaksana dan penilai hasil belajar yang terjadi di kelasnya, laporan PTK
bermanfaat sebagai bahan kajian dan umpan balik untuk melakukan introspeksi
dengan melihat kekurangan, kelemahan dan permasalahan yang dirasakan dalam
proses pembelajaran.
3) Contoh laporan penelitian tindakan kelas, penulis mengutip jurnal laporan
penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Peningkatan Kemampuan Belajar
Siswa Kelas X SMAN 3 Ponorogo Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Melalui
Metode Card Sort”.

14
DAFTAR PUSTAKA
Joni, R. (1998). Penelitian Tindakan Kelas. Makalah dalam Penataran Calon Pelatih Proyek
Pengembangan Guru Sekolah Menengah, Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Kemmis, S and McTaggart, R. (1982) The Action Research Planner. Victoria:Deakin
University. McNiff, J. (1992) Action Research: Principles and Practice. London: Routledge
Publication Sukardi (2006) Penelitian Kualitatif- Naturalistik dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Penerbit Usaha Keluarga Sukardi (2007) Penelitian Tindakan sebagai Upaya Peningkatan
Profesional Guru, Makalah Diklat Widya Iswara di P3GK Jakarta. Tim UPI Bandung. (2007).
Bahan Ajar Pendidikan dan Latihan Profesi Guru. Bandung: UPI. ------------. (2006). Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Tim Pelatih Proyek
PGSM. (1999). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Jakarta: Depdikbud.
Wardhani IGAK, et.al, (2007), Buku Materi Pokok : Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:
Universitas Terbuka

15

Anda mungkin juga menyukai