Anda di halaman 1dari 15

6 Ciri Pelajar Pancasila yang Cerdas

dan Berkarakter

Masa depan serta kemajuan bangsa Indonesia, tidak hanya terletak dari kecerdasan
yang dimiliki oleh generasi muda, namun juga harus diimbangi dengan karakter yang
baik. Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung visi dan misi
Presiden untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila. 
Profil Pelajar Pancasila sendiri, sering kali disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim dalam episode Merdeka Belajar. Tetapi,
apa sih yang dimaksud dengan profil Pelajar Pancasila? Mari simak 6 (enam)
ciri/karakteristik Pelajar Pancasila di bawah ini: 

1. Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia

Pelajar Pancasila diharapkan memiliki spiritualitas yang tinggi, sehingga dapat


menerapkan segala nilai-nilai baik sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupannya
sehari-hari. Bukan hanya memiliki keimanan dan akhlak beragama, Pelajar Pancasila
juga memiliki akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, serta akhlak
bernegara. 

2. Berkebinekaan Global

Nilai pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika wajib menjadi nilai yang dipegang bersama
oleh seluruh masyarakat Indonesia termasuk para pelajar. Bukan hanya dengan sesama
bangsa Indonesia, melainkan juga ketika berhadapan dengan bangsa atau kultur negara
lain. Pelajar Pancasila dituntut untuk dapat mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan
identitas, namun tetap berpikiran terbuka ketika berinteraksi dengan budaya lain. 

3. Gotong Royong

Salah satu nilai penting yang juga dijunjung oleh bangsa Indonesia adalah gotong
royong. Pelajar Pancasila akan mampu melakukan kegiatan bersama-sama dengan
suka rela, agar kegiatan tersebut terasa lebih lancar, mudah, dan ringan. Gotong royong
dapat mendorong kolaborasi, kepedulian, serta rasa ingin berbagi kepada lingkungan
sekitar.

4. Mandiri

Kemandirian juga merupakan kunci penting dalam menjalani kehidupan. Meski mampu
menjalankan sesuatu dengan gotong royong, tetapi Pelajar Pancasila akan mampu
menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik dan penuh tanggung jawab secara mandiri.
Untuk itu, dibutuhkan kesadaran dari diri sendiri terhadap situasi yang dihadapi, serta
kemampuan menciptakan regulasi diri sendiri. Kedua hal tersebut dapat membentuk
pribadi tangguh dan mandiri. 

5. Bernalar Kritis 

Pendidikan Karakter Profil Pelajar Pancasila Page 1


Untuk menghadapi kompetisi global seperti saat ini dan masa mendatang, maka
kemampuan bernalar kritis sangat diperlukan. Kemampuan berpikir kritis sendiri
diartikan sebagai kemampuan secara objektif memproses informasi baik secara kualitatif
dan kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisa
informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Dengan begitu, diharapkan pelajar
akan mampu mengambil keputusan yang tepat.

6. Kreatif 

Untuk menciptakan berbagai penemuan inovatif di masa depan diperlukan kreativitas


yang tinggi. Tidak hanya sekadar menemukan gagasan-gagasan baru, sebuah inovasi
diharapkan juga bermakna, bermanfaat, dan membawa dampak bagi masyarakat.
Pelajar Pancasila akan dapat mengasah kreativitas dengan menerapkan pemikiran kritis
yang kemudian diolah menjadi inovasi baru.
Nah, dari keenam karakteristik di atas, mana yang Sobat SMP sudah miliki saat ini? Jika
masih ada poin yang dirasa belum dimiliki, tak perlu berkecil hati. Tetap semangat
belajar dan berlatih untuk pengembangan diri ya, agar Sobat SMP bisa menjadi sosok
Pelajar Pancasila yang hebat. 

Pendidikan Karakter Profil Pelajar Pancasila Page 2


Pendidikan Karakter untuk Mewujudkan
Pelajar Pancasila
Salah satu program yang digulirkan oleh Kemendikbud adalah program "Pelajar
Pancasila(is)". Program ini bertujuan untuk mewujudkan pelajar Indonesia yang
berkepribadian Pancasila dan mampu melaksanakan Pancasila dalam kehidupannya
sehari-hari.

Mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan


Pendidikan Karakter, Pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa "Penguatan Pendidikan
Karakter yang selanjutnya disingkat PPK adalah gerakan pendidikan di bawah
tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui
harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja
sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan
Nasional Revolusi Mental (GNRM)."

Sesuai nama programnya, fokus dari program Pelajar Pancasila(is) sepertinya tidak
akan lepas dari sosialisasi, pengenalan, dan penumbuhan (internalisasi) Pancasila
kepada para pelajar melalui berbagai cara atau strategi hingga Pancasila menjadi
cermin kepribadian dan jati diri setiap generasi muda.

Pelajar Pancasila berpusat pada upaya mewujudkan Pelajar Pancasila. Mulai dari
jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Pelajar Pancasila memiliki enam
ciri utama, yaitu bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebhinekaan global.
Untuk itu, dibutuhkan suatu mekanisme atau gerakan penumbuhan karakter, di
antaranya melalui sosialisasi, penyempurnaan pembelajaran, dan aneka kompetisi,
sehingga profil Pelajar Pancasila dapat terwujud.

Terdapat enam profil pelajar Indonesia di masa depan. Berikut adalah profil pelajar
pancasila:

1. Berakhlak Mulia

Pelajar Pancasila haruslah berakhlak mulia. Akhlak mulia ini bisa dilihat dari
moralitas yang terpancar dari setiap pribadi pelajar pancasila. Pelajar Pancasila
mengerti apa itu keadilan sosial, spiritualitas, punya rasa cinta kepada agama,
manusia, dan cinta kepada alam.

Pendidikan Karakter Profil Pelajar Pancasila Page 3


Akhlak mulia ini menjadi karakter yang sangat penting untuk dimiliki pelajar
pancasila. Dengan akhlak yang mulia pelajar pancasila bisa berperilaku baik kepada
masyarakat dan lingkungan disekitarnya.

2. Bernalar Kritis

Pelajar pancasila harus memiliki kemampuan bernalar kritis. Bernalar kritis adalah
kemampuan beranalisa dan kemampuan memecahkan masalah-masalah yang nyata.

Kemampuan untuk berpikir secara kritis dan menimbang berbagai solusi untuk suatu
permasalahan adalah wujud konkret dari bernalar kritis.

Bernalar kritis juga merupakan asesmen kompetensi yang akan diuji oleh
Kemendikbud dalam Kebijakan Merdeka Belajar.

3. Kreativitas

Pelajar Pancasila memiliki kemampuan bukan hanya memecahkan masalah, tetapi


untuk menciptakan hal-hal secara pro aktif dan independen untuk menemukan cara-
cara lain dan berbeda untuk bisa berinovasi dalam sehari-harinya.

4. Kebhinnekaan Global

Pelajar pancasila memiliki profil kebinekaan global. kebhinekaan global adalah


perasaan menghormati keberagaman. Kebhinekaan global adalah toleransi terhadap
perbedaan.

Dengan kebhinnekaan global, pelajar pancasila bisa menerima perbedaan, tanpa rasa
judgement, tanpa menghakimi, dan tidak merasa dirinya atau kelompoknya dia lebih
baik dari kelompok lain. itu artinya kebhinekaan global. Dan bukan di level Indonesia,
sebagai negara mereka tapi juga di tingkat dunia.

Saat ini dunia ini menjadi semakin kecil lantaran informasi bisa diakses di manapun.
Kebhinnekaan global menjadi hal yang penting dan harus menjadi aspirasi sistem
pendidikan.

Pelajar pancasila akan bersaing di masa kini dan masa depan. Mereka tidak hanya
bersaing di panggung Indonesia, melainkan juga panggung dunia.

5. Kemandirian

Pelajar Pancasila harus memiliki kemandirian. Penilaian terkait kemandirian bisa


diukur dengan indikator motivasi.

Pendidikan Karakter Profil Pelajar Pancasila Page 4


Indikator ini dilihat dari apakah pelajar pancasila terdorong dengan motivasi internal
dari dalam hatinya atau motivasi eksternal yanvharus terus didorong dari luar.

Kemandirian itu bertumpu dari namanya growth mindset, yaitu suatu filsafat bahwa
dirinya bisa menjadi lebih baik, kalau terus berusaha sehingga ingin terus mencari
informasi lebih banyak, harus bekerja keras karena ingin menjadi lebih baik.

Growth mindset adalah kunci mindset kemandirian dari pelajar Pancasila.

6. Gotong Royong

Pelajar Pancasila mengetahui cara gotong royong. Pelajar Pancasila harus tahu cara
berkolaborasi dan bekerjasama sesamanya.

Gotong royong ini penting karena saat ini tidak akan ada pekerjaan, dan aktivitas yang
tidak membutuhkan gotong royong, tak membutuhkan kolaborasi apalagi di era
industri 4.0.

Gotong royong yang nantinya menghasilkan sebuah kolaborasi menjadi salah satu ciri
kecerdasan di masa depan. Sikap yang dibutuhkan untuk menghadapi era industri 4.0.

Project based learning menjadi salah satu metode melatih jiwa gotong royong dan
kolaborasi para pelajar Pancasila. Melalui project based learning pelajar tidak hanya
membaca materi dan diuji, melainkan juga bisa menghasilkan sebuah karya.

Pendidikan Karakter Profil Pelajar Pancasila Page 5


ADAB

Adab adalah norma atau aturan mengenai sopan santun yang didasarkan atas aturan agama.


[1]
 Norma tentang adab ini digunakan dalam pergaulan antarmanusia, antartetangga, dan
antarkaum.[1] Sebutan orang beradab sesungguhnya berarti bahwa orang itu mengetahui aturan
tentang adab atau sopan santun yang ditentukan dalam agama Islam. [1] Namun dalam
perkembangannya, kata beradab dan tidak beradab dikaitkan dengan segi kesopanan secara
umum dan tidak khusus digabungkan dalam agama Islam. [1]

Berikut adab menuntut ilmu dalam Islam:


1. Diawali dengan niat. ...
2. Melakukan yang terbaik (ihsan) ...
3. Tawakal. ...
4. Menghilangkan sikap dan kebiasaan buruk. ...
5. Bersyukur pada Allah SWT. ...
6. Selalu dzikir dan mengucapkan istighfar. ...
7. Berdoa supaya terhindar dari malas dan kesulitan.

Keutamaan dan adab menuntut ilmu


bersama dalil lengkap
Ilmu adalah kunci segala kebaikan dan pengetahuan. Ilmu merupakan
sarana untuk menjalankan apa yang Allah perintahkan pada kita. Tak
sempurna keimanan dan tak sempurna pula amal kecuali dengan ilmu.
Dengan ilmu Allah disembah, dengannya hak Allah ditunaikan, dan dengan
ilmu pula agama-Nya disebarkan.
Hal ini membuat kebutuhan pada ilmu lebih besar dibandingkan kebutuhan
pada makanan dan minuman, sebab keberlangsungan agama dan dunia
bergantung pada ilmu. Manusia lebih memerlukan ilmu daripada makanan
dan minuman. Karena makanan dan minuman hanya dibutuhkan dua atau
tiga kali sehari, sedangkan ilmu diperlukan di setiap waktu.
Sebagian di antara kita mungkin menganggap bahwa hukum
menuntut ilmu agama sekadar sunnah, yang artinya mendapat pahala bagi
yang melakukannya dan tidak berdosa bagi siapa saja yang
meninggalkannya.

Pendidikan Karakter Profil Pelajar Pancasila Page 6


Padahal, terdapat beberapa kondisi di mana hukum menuntut ilmu agama
adalah wajib atas setiap Muslim (fardhu ‘ain) sehingga berdosalah setiap
orang yang meninggalkannya.

 kewajiban menuntut ilmu agama sebagaimana sabda Rasulullah dalam


suatu hadist shohih yang berbunyi:

Tholabul ilmi fariindothun ala kulli muslimin


Artinya:
"Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim." (HR. Ibnu Majah. Dinilai
shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no.
224)

Keutamaan menuntut ilmu


Terdapat banyak dalil dari kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya terkait
keutamaan ilmu dan pemilik ilmu. Di antaranya adalah:
1. Memudahkan seseorang mendapatkan surga.
Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh hadits Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

Artinya:

Pendidikan Karakter Profil Pelajar Pancasila Page 7


"Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan
memudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim)
2. Ilmu sebagai amal jariyah.

Artinya:
"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga
perkara yaitu, sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do'a anak
yang sholeh" (HR. Muslim no. 1631)
3. Akan diangkat derajatnya oleh Allah.

Artinya:
Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat..." (QS.
Al-Mujadilah (58): 11)
Dan Allah berfirman:

Pendidikan Karakter Profil Pelajar Pancasila Page 8


Artinya:
"Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan
(peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka
yang menyala-nyala." (QS. Al-Mulk : 10)
4. Orang berilmu adalah orang yang paling takut dengan Allah.
Seperti dalam surah Fatir 28, Allah menjelaskan seseorang dengan ilmu
akan lebih memahami bagaimana kehidupan diciptakan dan mendalami
pengetahuan tentang kuasa Allah sebagai sang Maha Pencipta. Orang
berilmu akan takut melakukan hal-hal yang mengandung dosa karena ia
memiliki pengetahuan akan kekuasaan dan juga kebesaran Allah SWT.

Artinya:
"Dan demikian pula di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa,
dan hewan-hewan ternak ada yang bermacam-macam warnanya dan
jenisnya. Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya hanyalah
para ulama. Sungguh, Allah Maha Perkasa, Maha Pengampun."
5. Orang berilmu diberi kebaikan di dunia dan akhirat oleh Allah.

Pendidikan Karakter Profil Pelajar Pancasila Page 9


Artinya:

"Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka


Allah akan memahamkan dia tentang agama." (HR. Bukhari no. 71 dan
Muslim No. 1037)

Adab menuntut ilmu dalam Islam


Selain memiliki beberapa keutamaan dalam menuntut ilmu, dalam Islam
juga diajarkan bagaimana adab seseorang saat menuntut ilmu agar ilmu
yang sedang ia pelajari dapat membawa banyak berkah bagi kehidupan.
Seperti kata Imam Malik pada kaum Qurais yaitu sebagai berikut:

Artinya:
"Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu"
Dari pesan tersebut, dapat kita ketahui sangat penting untuk mempelajari
adab terlebih dahulu sebelum seseorang menuntut ilmu. Berikut ini adab-
adab menuntut ilmu yang perlu kita ketahui:
1. Niat Lillahi ta'ala.
Saat kita hendak menuntut ilmu, niat utama kita harus karena Allah. Seperti
firman Allah dalam surah Al Bayyinah ayat 5:

Pendidikan Karakter Profil Pelajar Pancasila Page 10


Artinya:
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus,
dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang
demikian itulah agama yang lurus."
2. Selalu berdoa saat menuntut ilmu.
Seperti Nabi Muhammad yang selalu berdoa dalam menuntut ilmu, sebagai
berikut:

Artinya:-"Ya Allah, berilah manfaat atas apa yang Engkau ajarkan


kepadaku, ajarilah aku hal-hal yang bermanfaat bagiku, dan tambahilah
aku ilmu."
3. Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.
Ketika menuntut ilmu hendaknya kita bersungguh-sungguh dan selalu
antusias untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Tuntutlah ilmu seolah-
olah tidak pernah kenyang dengan ilmu yang didapatkan, hendaknya kita
selalu berkeinginan untuk menambah ilmu kita.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam barsabda, "Dua orang yang rakus
yang tidak pernah kenyang: yaitu orang yang rakus terhdap ilmu dan tidak
pernah kenyang dengannya dan orang yang rakus terhadap dunia dan
tidak pernah kenyang dengannya." (HR. Al-Baihaqi)

Pendidikan Karakter Profil Pelajar Pancasila Page 11


4. Menjauhi maksiat.

Artinya:
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau
bersabda, "Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka
dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya
dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia
kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga
menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan 'ar raan' yang Allah sebutkan
dalam firman-Nya (yang artinya), 'Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya
apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka'."
Agar kita mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan penuh berkah,, maka
kita harus menjauhkan diri dari maksiat, karena maksiat akan membuat
otak menjadi sulit untuk berkonsentrasi sehingga ilmu yang kita tangkap
akan sulit di mengerti.
5. Jangan sombong ketika menuntut ilmu.
Jika ingin mendapatkan ilmu yang bermanfaat, alangkah baiknya kita harus
tetap rendah hati. Jangan merasa sombong ketika kita sudah merasa
cukup dengan ilmu yang kita miliki, seperti kata Imam Mujahid seperti
dibawah ini:

Artinya:

Pendidikan Karakter Profil Pelajar Pancasila Page 12


"Dua orang yang tidak belajar ilmu: orang pemalu dan orang yang
sombong" (HR. Bukhari secara muallaq)
6. Menyimak guru saat menuntut ilmu.

Artinya:
"Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan
perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat."
Menyimak guru atau seseorang yang sedang memberikan ilmu kepada kita
merupakan salah satu adab dalam menuntut ilmu. Jangan berbicara atau
melakukan hal lain yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan
pelajaran yang disampaikan saat menuntut ilmu, dalam artian kita harus
fokus mendengarkan dan menyimak.
Nah mulai sekarang, usahakan tetap fokus dan bersungguh-sungguh
dalam menuntut ilmu ya. Tetap semangat menuntut ilmu di mana saja, tak
hanya di bangku sekolah atau di bangku perkuliahan saja, namun juga
harus diiringi dengan menuntut ilmu agama sebagai bekal kita hidup di
akhirat nanti.

Inilah adab-adab terhadap guru yang perlu kita terapkan ketika menuntut ilmu:


 Mendoakan kebaikan untuk guru. Balaslah kebaikan dengan kebaikan pula. ...
 Tidak menggaduh di hadapan guru. ...
 Menghormati hak guru. ...
 Duduk, bertanya, dan mendengarkan dengan baik. ...
 Bersabar terhadap kesalahan guru.

10 Adab Pencari Ilmu terhadap Guru


menurut Imam Ghazali

Pendidikan Karakter Profil Pelajar Pancasila Page 13


Islam mengajarkan kepada umatnya akan pentingnya menuntut ilmu. Kata Nabi
SAW, tuntutlah ilmu walau sampai negeri China. Meski ini berupa perumpamaan,
tetapi kalimat tersebut memiliki makna yang mendalam bahwa ilmu harus dicari
sejauh mungkin.

Dalam menuntut ilmu, seorang murid harus selalu menghormati, menghargai, dan
menjunjung tinggi seseorang yang mampu menjadi sumber ilmu tersebut. Dalam hal
ini adalah guru yang begitu berjasa terhadap kita.
Oleh sebab itu, memuliakan guru wajib hukumnya bagi pencari ilmu agar ilmunya
berguna dan membawa keberkahan.

Imam Ghazali dalam risalahnya berjudul Al-Adab Fid Din dalam Majmu'ah Rasail Al-
Imam Ghazali mengatakan bahwa seorang murid harus memiliki adab yang baik di
hadapan guru.

"Adab murid terhadap guru yaitu mendahului memberi salam, tidak banyak berbicara
di depan guru, berdiri ketika guru berdiri, tidak mengatakan kepada guru, 'Pendapat
fulan berbeda dengan pendapat Anda', tidak bertanya-tanya kepada teman
duduknya ketika guru di dalam majelis, tidak mengumbar senyum ketika berbicara
kepada guru, tidak menunjukkan secara terang-terangan karena perbedaan
pendapat dengan guru, tidak menarik pakaian guru ketika berdiri, tidak menanyakan
suatu masalah di tengah perjalanan hingga guru sampai di rumah, tidak banyak
mengajukan pertanyaan kepada guru ketika guru sedang lelah".

Jika dijabarkan, adab terhadap guru yang dikatakan Imam Ghazali tersebut memiliki
makna tersendiri.

1. Memberi salam mengajarkan kepada murid bahwa yang muda harus


menghormati yang tua sebagaimana hubungan antara murid dan guru

2. Tidak banyak berbicara di depan guru maksudnya adalah bahwa di depan


guru seharusnya seorang murid menjaga etika agar tidak menunjukkan kesan
lebih tahu dari pada guru

3. Berdiri ketika guru berdiri dimaksudkan agar ketika guru membutuhkan


bantuan tertentu, seorang murid sudah bersiap untuk membantu serta
menunjukkan rasa hormat kepada guru

Pendidikan Karakter Profil Pelajar Pancasila Page 14


4. Tidak mengatakan "pendapat fulan berbeda dengan anda" agar murid selalu
menempatkan dirinya tawadhu' dan menghargai pendapat gurunya

5. Tidak bertanya-tanya kepada teman saat guru menyampaikan materi dengan


maksud menghindari terjadinya forum dalam forum

6. Tidak mengumbar senyum ketika guru berbicara dimaksudkan agar tidak


terjadi kesetaraan antara murid dan guru yang menjadikan martabat guru lebih
rendah

7. Tidak menunjukkan secara terang-terangan perbedaan pendapat terhadap


guru

8. Tidak menarik pakaian guru ketika berdiri berarti mengajarkan etika yang
harus dilakukan oleh seorang murid terhadap gurunya

9. Tidak menanyakan suatu masalah di tengah perjalanan sebelum guru


sampai di rumah, mengajarkan murid agar memberi waktu kepada guru ketika
berada di luar majelis

10. Tidak banyak mengajukan pertanyaan kepada guru ketika guru sedang
lelah, sebab guru juga manusia biasa, maka memberi waktu untuk beristirahat
juga sangat penting sebagai seorang murid

Itulah hal-hal yang harus diperhatikan bagi seseorang yang menuntut ilmu terhadap
guru sang pemberi ilmu.

Pendidikan Karakter Profil Pelajar Pancasila Page 15

Anda mungkin juga menyukai