Anda di halaman 1dari 20

Bimtek Tindak Lanjut AKMI

Tingkat Madrasah

Direktorat KSKK Madrasah


Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia
2021
SELAYANG PANDANG
LITERASI SAINS
Literasi sains merupakan bagian dari Literasi Dasar (fundamental literacy) yang sangat
diperlukan dalam mendukung pencapaian Kecakapan Abad 21 (21st Century Skills)
Level Kompetensi AKMI Literasi Sains

Perlu Intervensi
Siswa mampu menggunakan sedikit pengetahuan konten,
prosedural, dan epistemik untuk memberikan eksplanasi,
mengevaluasi dan mendesain penyelidikan ilmiah dan
menafsirkan data dalam beberapa situasi kehidupan yang
biasa dihadapi yang menuntut tingkat kognitif rendah
Level Kompetensi AKMI Literasi Sains

Dasar
Siswa mampu menggunakan pengetahuan konten,
prosedural, dan epistemik untuk memberikan eksplanasi,
mengevaluasi dan mendesain penyelidikan ilmiah dan
menafsirkan data dalam situasi kehidupan yang biasa
dihadapi yang sebagian besar menuntut tingkat kognitif
rendah
Level Kompetensi AKMI Literasi Sains

Cakap
Siswa mampu menggunakan pengetahuan konten,
prosedural, dan epistemik untuk memberikan eksplanasi,
mengevaluasi dan mendesain penyelidikan ilmiah dan
menafsirkan data dalam pelbagai situasi kehidupan yang
sebagian besar menuntut tingkat kognitif sedang
Level Kompetensi AKMI Literasi Sains

Terampil
Siswa mampu menggunakan pengetahuan konten,
prosedural, dan epistemik untuk memberikan eksplanasi,
mengevaluasi, dan mendesain penyelidikan ilmiah dan
menafsirkan data dalam pelbagai situasi kehidupan yang
beberapa (tetapi tidak semua kasus) menuntut tingkat
kognitif tinggi
Level Kompetensi AKMI Literasi Sains

Perlu Ruang Kreasi


Siswa mampu menggunakan pengetahuan konten,
prosedural dan epistemik untuk secara
konsistenmemberikan eksplanasi, mengevaluasi, dan
mendesain penyelidikan ilmiah, dan menafsirkan data
dalam berbagai situasi kehidupan yang kompleks yang
menuntut tingkat kognitif tinggi
Literasi sains (Scientific literacy)
 Kemampuan mengidentifikasi memahami dan memaknai isu
terkait sains yang diperlukan seseorang untuk mengambil
keputusan berdasarkan bukti-bukti saintifik

 Kemampuan menggunakan pengetahuan sains (pengetahuan


konten, pengetahuan prosedural, pengetahuan epistemik) untuk
menjelaskan femonena alam secara ilmiah, mengevaluasi dan
merancang penyelidikan ilmiah, serta menafsirkan data dan
bukti secara ilmiah
Literasi sains (Scientific literacy)
 Siswa dapat menanya, menemukan, dan menentukan
keputusan yang dikembangkan dari rasa keingintahuannya
berkaitan dengan pengalaman hidupnya sehari-hari untuk dapat
dimaknai.

 Pemahaman dan pemaknaan terhadap karakteristik sains


merupakan ciri seseorang yang melek sains.
- penyelidikan ilmiah
- kesadaran akan sains dan teknologi yang membentuk
lingkungan material
- intelektual dan budaya
- keinginan untuk terlibat dalam isu-isu terkait sains
Literasi sains (Scientific literacy)
 Siswa dapat meningkatkan pemahaman dan pemaknaan
terhadap sains melalui kegiatan bertanya dalam proses inkuiri
1) Mengidentifikasi masalah
2) Mengajukan hipotesis
3) Mendesain prosedur eksperimen untuk membuktikan prediksi
4) Melakukan eksperimen, observasi, dan simulasi
5) Mengumpulkan dan mengolah data, serta menganalisisnya secara
akurat dan presisi
6) Mengaplikasikan metode numerik dan statistik untuk menarik
kesimpulan
7) Menjelaskan berbagai hasil eksperimen yang tidak terprediksi
8) Menggunakan perangkat teknologi untuk memublikasikan dan
mempertahankan hasil penelitian kepada khalayak sebagai bentuk
profesionalisme dan keahliannya sebagai saintis.
Empat domain literasi sains menurut PISA (2015)

Konteks
Isu-isu personal, lokal dan global, baik yang telah
lalu maupun yang sedang terjadi, yang menutut
pemahaman terhadap sains dan teknologi.
 Kesehatan dan penyakit
 Sumber Daya Alam
 Kualitas Lingkungan
 Bencana
 Pegiat IPTEK
Pengetahuan
Pemahaman terhadap fakta, konsep, teori utama yang mendasari
pengetahuan sains.

Pengetahuan konten: pengetahuan tentang alam dan artefak


(produk) teknologi. (Physical systems, Living systems, Earth and
space systems)
Pengetahuan prosedural:
pengetahuan tentang bagaimana gagasan dihasilkan.
Pengetahuan epistemik:
pengetahuan tentang pemahaman rasional bagi prosedur-prosedur
dan justifikasi terhadap penggunaannya
Kompetensi
Kemampuan untuk memberikan eksplanasi terhadap fenomena
secara ilmiah, mengevaluasi dan mendesain penyelidikan ilmiah,
serta menafsirkan data dan bukti secara ilmiah.

Level Kognitif
L1 – Menjelaskan fenomena secara ilmiah
L2 - Mengevaluasi dan merancang pemyelidikan ilmiah
L3 - Menafsirkan data dan bukti secara ilmiah
Afektif
Domain afektif berhubungan dengan ketertarikan siswa
dalam sains dan teknologi, menginvestigasi sains
dengan pendekatan saintifik, persepsi siswa, dan
kepekaan mereka terkait dengan masalah-masalah
lingkungan
Ciri Pembelajaran untuk
Meningkatkan Literasi Sains
Tidak hanya menekankan pada konten sains, tetapi juga
memberikan hubungan dengan konteks
Mempelajari pengetahuan sains untuk memahami dan
menangani masalah sosial-ilmiah dalam masyarakat
Melakukan investigasi pemecahan masalah ilmiah terkait sosio-
ilmiah masalah dalam masyarakat

Mengembangkan kreativitas, inisiatif, dan sikap positip terhadap


sains dalam perkembangan masyarakat dan upaya ilmiah

Mengembangkan keterampilan komunikasi untuk


mengekspresikan ide-ide ilmiah dalam kontes sosial
Ciri Pembelajaran untuk
Meningkatkan Literasi Sains

Mengembangkan nilai-nilai sosial sebagai warga negara yang


bertanggung jawab
Melakukan keputusan sosial ilmiah terkait masalah yang timbul
dari masyarakat
TERIMA KASIH
Selamat Berkarya
Semoga Sukses

Anda mungkin juga menyukai