Anda di halaman 1dari 9

Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika

E-ISSN: 2988-0696
Journal Homepage: http://www.journal.com/index.php/dpjpm

Pengaruh Kecerdasan Logis Matematis Terhadap


Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Penyelesaian Soal
Cerita
Puji Astuti1, M. Saidun Anwar2*, Choirudin3, Anindya Eka Juarlan3

Ma’arif Lampung, Lampung, Indonesia.


1,2,3 Universitas
4 SDN Banjarsari Waysulan, Lampung Indonesia

Received: 10/07/2023 Accepted: 21/07/2023 Publications: 02/08/2023

Abstrak
Fenomena yang sering terjadi pada proses pembelajaran matematika adalah siswa kurang mampu
memahami konsep dari rangkaian cerita, mengaitkan antara konsep matematika yang satu dengan
yang lain, serta belum mampu merumuskannya dengan pemikiran yang logis, sistematis dan kritis.
Sehingga dikatakan kemampuan matematika siswa masih tergolong rendah. Salah satu hal yang
mempengaruhi kemampuan matematis siswa adalah kecerdasan Logis Matematis Siswa yang
belum digunakan dalam memecahkan masalah matematis seperti soal bentuk cerita. Tujuan
penelitian ini adalah, Untuk mendeskripsikan kecerdasan logis matematis siswa kelas VIII MTs
Walisongo Sukajadi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian ex
post facto. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Walisongo Sukajadi yang
berjumlah 25 siswa. Sampel pada penelitian ini berjumlah 25 siswa yang diambil dari jumlah
populasi dengan metode random. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, dan tes soal.
Teknik analisis data yang digunakan adalah Regresi Linier Sederhana. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisis diatas menunjukkan bahwa diperoleh persamaan
regresi yaitu Y = -8,728 + 0,958X. Berdasarkan pengujian hipotesis statistic diperoleh Fhitung =
50,200 dan Ftabel = 4,22. Sehingga diambil keputusan bahwa H0 ditolak karena Fhitung > Ftabel
dan besarnya signifikansi 0,000 > 0,05. Artinya ada pengaruh positif dan signifikan kecerdasan logis
matematis terhadap kemampuan pemecahan masalah pada penyelesaian soal cerita materi SPLDV.
Kemudian besar kontribusi kecerdasan logis matematis mempengaruhi kemampuan pemecahan
masalah, dapat dilihat pada nilai R2 sebesar 0,686. Kemudian setelah dihitung menggunakan rumus
determinan diperoleh 68,6%, yang artinya kecerdasan logis memberikan kontribusi terhadap
kemampuan pemecahan masalah sebesar 68,6%, sedangkan sisanya 31,4% dipengaruhi variable
lainnya.
Keywords—Kecerdasan Logis-Matematis, Pemecahan Masalah, Soal Cerita

Pendahuluan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagaman, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat dan negara. Untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika dalam
kegiatan belajar perlu adanya suatu pembelajaran yang mampu mendorong siswa
belajar secara aktif agar dapat belajar secara logis dan jujur, sehingga dapat di
pahami dengan mudah oleh siswa1.

1 Dwi Santi Wulandari, Indra Martha Rusmana, Pengaruh Gaya Belajar Dan Kecerdasan Logika

Matematika Terhadap Prestasi Belajar Matematika Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika,


Matematika dan Statistika, Volume 1. No. 2, Agustus 2020
Puji Astuti, et al. || Pengaruh Kecerdasan Logis Matematis …
Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, v(1)n(2), 2023, 156-164

Matematika merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah,


baik Sekolah dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah
Umum.(rahmah 2013) Ada juga yang mengatakan bahwa matematika adalah ilmu
tentang bilangan dan ruang. Maka dari itu matematika diwajibkan disegala jenjang
pendidikan mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah, dan perguruan tinggi.
Tujuan adanya pelajaran matematika adalah agar peserta didik memiliki
kemampuan memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model matematika dan menafsirkan
solusi yang diperoleh2.
Setiap guru dalam pembelajaran matematika diharapkan dapat
mengoptimalkan siswa dalam menguasai konsep dan memecahkan masalah dengan
cara berfikir kritis, logis, sistematis dan terstruktur. Berdasarkan Permendikbud
Nomor 2 Tahun 2016 mengenai tujuan pembelajaran yakni : (1) Memahami konsep
matematika, mendeskripsikan bagaimana keterkaitan antar konsep matematika
dan menerapkan konsep atau logaritma secara efesien, luwes, akurat, dan tepat
dalam memecahkan masalah, (2) Menalar pola sifat dari matematika,
mengembangkan atau memanipulasi matematika dalam menyusun argument,
merumuskan bukti, atau mendeskripsikan argumen dan pernyataan matematika,
(3) Memecahkan masalah matematika yang meliputi kemampuan memahami
masalah, menyusun model penyelesaian matematika, dan memberi solusi yang
tepat, dan (4) Mengkomunikasikan argument atau gagasan dengan diagram, tabel,
simbol, atau media lainya agar dapat memperjelas permasalahan atau keadaan3.
Kemampuan menyelesaikan masalah matematika dapat diketahui melalui
soal-soal siswa yang berbentuk uraian karena dari bentuk soal uraian tersebut kita
dapat melihat langkah-langkah yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan suatu
permasalahan dalam soal uraian yang berupa soal cerita tersebut, soal cerita banyak
ditemukan dalam setiap pembahasan materi karena merupakan contoh dalam
kehidupan sehari-hari, kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah soal cerita
dapat dilihat dari perolehan hasil belajar dan proses menyelesaikan soal cerita
tersebut4.
Berdasarkan pengalaman dan informasi peneliti bahwasanya siswa MTs
Walisongo masih terbilang rendah untuk mengerjakan dan memecahkan soal cerita,
rata-rata siswa MTs Walisongo kurang menyukai soal cerita, hal ini dapat dilihat
dari hasil belajar siswa pada materi sebelumnya khusus untuk soal cerita materi
SPLDV mendapatkan nilai 60 padahal batas minimal nya 75. Faktor ketidak
mampuan siswa dalam menyelesikan masalah soal cerita materi SPLDV karena
siswa kurang akan memahami maksud dari soal cerita tersebut karena kesulitan
mengubah bentuk soal cerita materi SPLDV ke dalam model matematika.
Berdasarkan tujuan pembelajaran masalah matematika tersebut setidaknya

2 Nunung Indaswari, Syahrul Azmi dkk, Pengaruh Kecerdasan Logis Matematis dan
Kecerdasan Linguistik Siswa Terhadap Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita, Jurnal Ilmiah Profesi
Pendidikan, Volume 6 Nomor 4, Desember 2021.
3 R. Nurdiansyah, Turmudi, dkk Analisis Implementasi Standar Proses pada Micro Teaching

Mahasiswa Pendidikan Matematika, Unnes Jurnal of Matematika Education Vol, 6 No, 2 Agustus 2017,
Hal, 278
4 Rusmala Dewi, “Pengaruh Model Pembelajaran Circ Terhadap Kemampuan Menyelesaikan

Soal Cerita Materi Spldv Kelas VIII,” n.d.

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 157
Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Puji Astuti, et al. || Pengaruh Kecerdasan Logis Matematis …
Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, v(1)n(2), 2023, 156-164

terdapat salah satu kompetensi yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa setelah
mempelajari matematika yakni kemampuan pemecahan masalah tentu sangat
berperan penting kedalam proses pembelajaran, pemecahan masalah juga dapat
dikatakan sebagai metode pembelajaran guna melatih dan meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah pada kegiatan belajar dan juga pada soal
matematika. Dalam pemecahan masalah terdapat indikator diantaranya: 1)
Memahami soal atau masalah, 2) Membuat rencana atau cara untuk
menyelesaikanya, 3) Menyelesaikan masalah, 4) Memeriksa kembali hasil yang
diperoleh dan lngkah-langkah pembelajaranya5.
Pemecahan masalah dapat di pengaruhi oleh faktor internal dan faktor
eksternal, faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa
sendiri, seperti: motivasi, kecerdasan, rasa percaya diri, kemandirian, dan sikap.
Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa,
seperti: sarana dan prasarana, lingkungan, guru, kurikulum, dan metode mengajar.
Salah satu factor internal yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri adalah
kecerdasan6.
Dari kedua faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, namun faktor
internal lebih dominan dalam keberhasilan belajar siswa. Faktor tersebut adalah
kecerdasan matematis logis dan kemandirian belajar. Siswa yang memiliki
kecerdasan matematis logis yang tinggi cenderung dapat memahami suatu masalah
dan menganalisa serta menyelesaikanya dengan tepat. Demikian pula dalam
kegiatan belajar matematika, siswa yang memiliki kecerdasan matematis logis tinggi
maka hasil belajarnya pun tinggi7.
Melihat permasalahan hasil belajar siswa kelas VIII MTs Walisongo yang
relatife rendah, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai:
“Pengaruh Kecerdasan Logis Matematis Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Pada Penyelesaian Soal Cerita Materi SPLDV”.

METODE
Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan yaitu
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme. Tehnik
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data tersebut
bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Pendekatan ini sebagai metode ilmiah karena memenuhi kaidah ilmiah yaitu:
konkrit, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis8.
Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada
data-data numerical(angka) yang diolah dengan metode statitiska. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetauhui atau tidaknya hasil atau pengaruh dari kecerdasan

5 Shinta Mariam, “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa MTsn Dengan
Menggunakan Metode Open Ended Di Bandung Barat,” Jurnal Pendidikan Matematika 3 (2019): 178–
86.
6 Dian utari, “Analisis Kesulitan Belajar Matematika Dalam Menyelesaikan Soal Cerit,” Jurnal

Ilmiah Sekolah Dasar 3, no. 4 (2019): 49.


7 Suhendri, “Pengaruh Kecerdasan Matematis Logis Kemandirian Belajar Terhadap Hasil

Belajar Matematika.”
8 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hlm 13.

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 158
Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Puji Astuti, et al. || Pengaruh Kecerdasan Logis Matematis …
Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, v(1)n(2), 2023, 156-164

logis matematis dan linguistik terhadap kemampuan pemecahan masalah


matematis siswa pada penyelesaian soal cerita materi SPLDV. Data dalam penelitian
ini berupa angket dan hasil tes siswa.
Dalam penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan suatu gejala,
peristiwa dan kejadian yang terjadi pada saat sekarang dengan menggunakan
angket. Dari variabel yang diteliti, penelitian ini termasuk metode komperasi atau
ex post facto. Menurut Sugiyono ex post facto merupakan suatu penelitian yang
dilakukan untuk meneliti peristiwa yang sudah terjadi dan melihat kebelakang
untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut9.
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Walisongo Sukajadi pada kelas VIII semester
ganjil Tahun Pelajaran 2022/2023.
Menurut Sugiyono, instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan
untuk mendapatkan data valid. Instrumen yang harus di validasi yaitu lembar
angket kecerdasan logis matematis, lembar tes kemampuan pemecahan masalah
dalam menyelesaikan soal cerita dan dokumentasi10.
Hasil nilai rata-rata total untuk semua aspek (Va) kemudian di
interprestasikan ke dalam validasi yang teruji instrumen dapat dinyatakan valid
sehingga dapat digunakan jika nilai Va ≥ 𝟑. Instrumen penelitian bisa digunakan
dalam penelitian jika telah mencapai kriteria valid ataupun sangat valid. Sedangkan
jika instrumen memenuhi kriteria di bawah valid, maka perlu dilakukan revisi
dengan cara mengganti instrumen tersebut, soal yang diuji dinyatakan valid.
Dalam penelitian ini menggunakan skala Likert yaitu skala yang digunakan
untuk mengukur pendapat, sikap, dan persepsi orang terhadap kejadian atau gejala
sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan dan pernyataan.
Jawaban dari setiap item pada instrumen yang menggunakan skala Likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.
Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui tinggi rendahnya kualitas
dari suatu variabel yaitu kemampuan pemecahan masalah skor akhir, selanjutnya
akan dihitung rata-rata dari kemampuan pemecahan masalah matematis skor
seluruh siswa.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap pada hari selasa tanggal 17
februari 2023 sampai dengan 25 February 2023 dengan sampel penelitian yang
berjumlah 25 siswa, yaitu siswa yang menduduki kelas VIII MTs Walisongo. Dimana
ada 25 siswa laki-laki yang terdapat dalam kelas tersebut sehingga total subjek yang
hadir saat penelitian serta mengikuti tes kecerdasan logis matematis dan linguistik
dan tes kemampuan pemecahan masalah matematis yaitu 25 siswa. Berikut
merupakan data siswa yang menduduki kelas VIII MTs Walisongo Sukajadi.
Dari data hasil tes kecerdasan logis-matematis dan hasil tes kemampuan
pemecahan masalah matematis dapat dianalisis dengan menggunakan SPSS for

9 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hlm 7.
10 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hlm
348.

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 159
Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Puji Astuti, et al. || Pengaruh Kecerdasan Logis Matematis …
Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, v(1)n(2), 2023, 156-164

Windows version 17 diperoleh data sebagai berikut.


a) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk membuktikan bahwa data yang diperoleh
berdistribusi normal (residual nol) atau tidak. Uji normalitas ini akan menguji data
variabel (X) dan data variabel (Y).
Tabel 1. Hasi Uji Normalitas.
Kecerdasan Logis- Kemampuan
Matematis Pemecahan Masalah
N 25
Normal Parametes Mean 25 61.04
Most Extreme Std. Deviation 72.80 10.784
differences Absolute 13.235 .112
Positif .206 .112
Kolmogorov-Smirnov Z negative .151 -.106
Asymp. Sig.(2-tailed) -.206 .561
1.030 .911
.239
Test distribution is Normal

Menurut uji Kolmogorov Smirnov pada SPSS dengan taraf signifikan α = 0,05
menunjukkan bahwa sig. Kecerdasan Logis Matematis sebesar 0,239 dan sig.
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis sebesar 0,911 yang berarti keduanya
lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data sampel penelitian
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
b) Uji Liniearitas
Uji liniearitas digunakan untuk mengetahui apakah data variabel bebas
mempunyai hubungan linear dengan variabel terikat. Uji ini biasanya digunakan
sebagai prasyarat dalam penerapan metode regresi linear.
Tabel 2. Hasil Uji Linearitas
Sum Of Df Mean
Squares Square F Sig.
Pemecahan Betweeen Group (Combined) 9
masalah Linearity 1
Kecerdasan logis 8 262.121 9.104 .000
Deviation 2359.093 15 1914.015 66.479 .000
From 1914.015 24 55.635 1.932 .129
Linearity 445.078 28.791
431.867
Within Group 2790.960
Total

Menurut uji ANOVA pada SPSS dengan taraf signifikan α = 0,05 menunjukkan
bahwa sig. Deviation from Linearity sebesar 0,129 yang artinya terdapat hubungan
liniear secara signifikansi antara variabel Kecerdasan Logis Matematis (X) dengan
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis (Y).
c) Uji Regresi Sederhana
Uji Regresi Sederhana bertujuan untuk meramalkan atau memprediksi
besaran nilai variabel tak bebas (dependent) yang dipengaruhi oleh variabel bebas
(independent) sehingga dapat mengetahui ada tidaknya pengaruh kecerdasan logis
matematis terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 160
Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Puji Astuti, et al. || Pengaruh Kecerdasan Logis Matematis …
Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, v(1)n(2), 2023, 156-164

Tabel 3. Hasil Uji Regresi Sederhana Data Penelitian Ceofficients

Model Unstandardized Standardized


Coefficieents Coefficieents
B Std.Eror Beta T Sig.
1 (Constant) -8.728 9.924 -.879
.828 .388
Kecerdasan .958 .135 7.08
Logis 5 .000

a. Dependent Variable: Pemecahan Masalah


Pada tabel coefficients, pada kolom B pada constant (a) adalah -8,728, sedang
nilai X(b) adalah 0,958, sehingga persamaan regresinya dapat ditulis:
Y = a + b. X
= -8,728 + 0,958X
Koefisien b dinamakan koefisien arah regresi dan menyatakan perubahan
rata-rata variabel Y untuk setiap perubahan variabel X sebesar satu satuan.
Perubahan ini merupakan pertambahan bila b bertanda positif dan penurunan bila
b bertanda negatif. Sehingga dari persamaan tersebut dapat diterjemahkan:
a) Konstanta sebesar -8,728 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai X, maka nilai
Y -8,728
b) Koefisien regresi X sebesar 0,958 menyatakan bahwa setiap penambahan 1
nilai X, maka nilai Y bertambah sebesar 0,958.
Tabel 4. Hasil Uji Regresi Sederhana Data Penelitian Anova

Model R df Std. Error


Adjusted R of the
Mean Square Square Estimate
1 Regressio 1 50.200 . 000a
n 1914.015 23 19914.015
Residual 876.945 24 38.128
Total 2790.960
a. Predictors: (Constant), kecerdasan Logis
b. Dependent Variable: pemecahan

Pada tabel di atas, menghasilkan nilai F-hitung = 50,200 dan F-tabel = 4,22
yang artinya F-hitung > F-tabel. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, yang
artinya ada pengaruh kecerdasan logis matematis terhadap kemampuan
pemecahan masalah pada penyelesaian soal cerita materi SPLDV.
Tabel 5. Hasil Uji Regresi Sederhana Data Penelitian

Model Adjusted R Std. Error of the


R R Square Square Estimate
1 .828a .686 .672 6.175
a. Predictors: (Constant), Kecerdasan
b. Dependent Variable: Pemecahan

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 161
Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Puji Astuti, et al. || Pengaruh Kecerdasan Logis Matematis …
Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, v(1)n(2), 2023, 156-164

Kemudian untuk mengetahui seberapa besar kontribusi kecerdasan logis


matematis mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah, dapat dilihat pada
table 5, pada output Model Summar diperoleh nilai R2 sebesar 0,686. Kemudian
setelah dihitung menggunakan rumus determinan diperoleh 68,6%, yang artinya
kecerdasan logis memberikan kontribusi terhadap kemampuan pemecahan
masalah sebesar 68,6%, sedangkan sisanya 31,4% dipengaruhi variable lainnya.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh kecerdasan
logis matematis terhadap kemampuan pemecahan masalah pada materi SPLDV
kelas VIII MTs Walisongo Sukajadi.
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa diperoleh persamaan
regresi yaitu Y = -8,728 + 0,958X. Berdasarkan pengujian hipotesis statistik
diperoleh Fhitung = 50,200 dan Ftabel = 4,22. Sehingga diambil keputusan bahwa
H0 ditolak karena Fhitung > Ftabel dan besarnya signifikansi 0,000 > 0,05, artinya
ada pengaruh positif dan signifikan kecerdasan logis matematis terhadap
kemampuan pemecahan masalah soal cerita materi SPLDV.
Persamaan regresi dapat memprediksi variabel terikatnya. Hal ini
dibuktikan dari hasil uji signifikansi koefisien regresi variabel kecerdasan logis (b)
yaitu menunjukkan signifikan karena nilai t-hitung = 7.085 dan t tabel = 1,714.
Sehingga t-hitung > t-tabel dan besarnya signifikansi 0,000 > 0,05. Jadi kecerdasan
logis matematis dapat memprediksi kemampuan pemecahan masalah pada soal
cerita SPLDV. Sehingga persamaan regresi dapat dijelaskan sebagai berikut:
Konstanta sebesar -8,378 menyatakan bahwa jika nilai dari kecerdasan logis
matematis 0, maka nilai kemmapuan pemecahan pada soal cerita materi SPLDV
adalah -8,378. Koefisien regresi sebesar 0,958 bertanda positif menyatakan bahwa
setiap penambahan nilai sebesar 1 poin untuk nilai kecerdasan logis matematis akan
meningkatkan nilai kemampuan pemecahan masalah pada soal cerita materi SPLDV
sebesar 0,958. Dan sebaliknya, jika nilai kecerdasan logis matematis menurun 1
poin maka nilai kemampuan pemecahan masalah pada soal cerita materi SPLDV
sebesar 0,958. Dari persamaan terlihat bahwa koefisien b bersifat positif,
menunjukkan bahwa berubahan arah Y searah dengan perubahan arah X. Jadi nilai
Y akan meningkat jika X meningkat, sebaliknya nilai Y akan menurun jika X
menurun. Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah soal
cerita materi SPLDV berbanding lurus dengan kecerdasan logis matematis.
Dari hasil analisis diatas, dapat dikemukakan bahwa hipotesis dalam
penelitian ini yaitu “Ada pengaruh kecerdasan logis matematis terhadap
kemampuan dalam menyelesaikan soal cerita materi SPLDV” dapat di terima.
Kecerdasan logis matematis memuat kemmapuan seseorang dalam berpikir
secara induktif atau deduktif, berfikir menurut aturan logika, 77 memahami dan
menganalisis pola angka-angka, serta memecahkan masalah dengan menggunakan
kemampuan berfikir atau bernalar11. Pemecahan masalah adalah strategi untuk
menstransfer suatu konsep atau keterampilan disituasi baru pada siswa sehingga
siswa berlatih menginterpretasikan konsep-konsep, teorema-teorema dan
keterampilan yang telah dipelajari12.

11 Hamzah B. Uno dan Masri Kuadrat, Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran,( Bumi

aksara: Jakarta),2009, hlm 117


12 Herman Hudoyo, Mengajar Belajar Matematika, (IKIP Malang: Malang), 2014, hlm 112

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 162
Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Puji Astuti, et al. || Pengaruh Kecerdasan Logis Matematis …
Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, v(1)n(2), 2023, 156-164

Dari pemaparan di atas, kecerdasan logis matematis dapat membantu dalam


memecahkan masalah, juga dapat membantu dalam menemukan cara kerja, pola
dan hubungan,mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan
meningkatkan daya ingat.

KESIMPULAN
Hasil kecerdasan logis-matematis siswa kelas VIII MTs Walisongo sukajadi
dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu : (1) sebanyak 1 siswa tergolong dalam
kategori rendah. (2) sebanyak 6 siswa tergolong dalam kategori sedang. (3)
sebanyak 18 siswa tergolong dalam kategori tinggi. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa hasil kecerdasan logis-matematis siswa kelas VIII MTs Walisongo sukajadi
berkategori tinggi.
Hasil kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII MTs
Walisongo sukajadi dalam menyelesaikan soal cerita materi SPLDV dikelompokkan
menjadi empat kategori yaitu 0 siswa dengan kategori baik sekali, 1 siswa dengan
kategori baik, 10 siswa dengan kategori cukup, dan 14 siswa dengan kategori
kurang. Serta memiliki rata-rata 61,04 yang tergolong dalam kategori cukup.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa kelas VIII MTs Walisongo sukajadi dalam menyelesaikan soal cerita
mareti SPLDV berkategori cukup.

DAFTAR PUSTAKA

Dian utari, “Analisis Kesulitan Belajar Matematika Dalam Menyelesaikan Soal Cerit,”
Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar 3, no. 4 (2019): 49.
Dimyati, & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta dan
Dekdikbud), 2002.
Dimyati, & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta dan
Dekdikbud), 2002.
Dwi Santi Wulandari, Indra Martha Rusmana, Pengaruh Gaya Belajar Dan
Kecerdasan Logika Matematika Terhadap Prestasi Belajar Matematika Jurnal
Ilmiah Pendidikan Matematika, Matematika dan Statistika, Volume 1. No. 2,
Agustus 2020
Dwita, “Kecerdasan Logis Matematis Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Pada Penyelesaian Soal Cerita Materi Spldv Siswa Kelas X Multimedia Smkn
Hulu Gurung.”
Ema Mahardhikawati, dengan judul skripsi Analisis Kemampuan Pemecahan
Masalah Berdasarkan Langkah-Langkah Polya pada Materi Turunan Fungsi
Ditinjau dari Kecerdasan Logis-Matematis Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 7
Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014. (Jurusan Pendidikan Matematika,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Hamzah B. Uno dan Masri Kuadrat, Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran,(
Bumi aksara: Jakarta), 2009

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 163
Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License
Puji Astuti, et al. || Pengaruh Kecerdasan Logis Matematis …
Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, v(1)n(2), 2023, 156-164

Herman Hudoyo, Mengajar Belajar Matematika, (IKIP Malang: Malang), 2014.


Iyan Irvaniyah, & Reza Oktaviana Akbar, dengan judul penelitian “Analisis
Kecerdasan Logis Matematis dan Kecerdasan Linguistik Siswa berdasarkan
Jenis Kelamin”. Tadris Matematika, IAIN Syekh Nurjati Cirebon ISSN 2086-
3918 Vol.3 No.1 Tahun 2014 hlm 138-19.
Nunung Indaswari, Syahrul Azmi dkk, Pengaruh Kecerdasan Logis Matematis dan
Kecerdasan Linguistik Siswa Terhadap Kemampuan Menyelesaikan Soal
Cerita, Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, Volume 6 Nomor 4, Desember 2021,
Hal, 2.
R. Nurdiansyah, Turmudi, dkk Analisis Implementasi Standar Proses pada Micro
Teaching Mahasiswa Pendidikan Matematika, Unnes Jurnal of Matematika
Education Vol, 6 No, 2 Agustus 2017, Hal, 278
Riska Dwita, “Kecerdasan Logis Matematis Terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah Pada Penyelesaian Soal Cerita Materi Spldv Siswa Kelas X Multimedia
Smkn Hulu Gurung,” Jurnal Pendidikan Matematika Dan IPA 2, no. 2 (2022):
59–60.
Rusmala Dewi, “Pengaruh Model Pembelajaran Circ Terhadap Kemampuan
Menyelesaikan Soal Cerita Materi Spldv Kelas VIII,” n.d.
Shinta Mariam, “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa MTsn
Dengan Menggunakan Metode Open Ended Di Bandung Barat,” Jurnal
Pendidikan Matematika 3 (2019): 178–86.
Sinaga, A.M. dan Hadiati, S, Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (Jakarta : Lembaga
Admisnistrasi Negara Replubik Indonesia), 2001.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta), 2010.
Suhendri, “Pengaruh Kecerdasan Matematis Logis Kemandirian Belajar Terhadap
Hasil Belajar Matematika.”
Utari, “Analisis Kesulitan Belajar Matematika Dalam Menyelesaikan Soal Cerita”
Wardatul Hasanah, & Tatag Yuli Eko Siswono, dengan judul Penelitian “Kecerdasan
Logos Matematis Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika pada Materi
Komposisi Fungsi, (Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya), 2012.

This is an Creative Commons License This work is licensed under a Creative 164
Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

Anda mungkin juga menyukai