OLEH
MARIA ANJELINA KEWA PIRAN
2001030042
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang diberikan dari satu orang ke orang yang lain. UU No. 20 tahun 2003 mengatakan
pendidikan adalah upaya sadar dan terencana dalam proses pembimbingan dan
pembelajaran bagi individu agar tumbuh berkembang menjadi manusia yang mandiri,
kehidupan bangsa sehingga diperlukan manusia yang utuh, yaitu manusia yang tidak
untuk berfikir. Sifat ini menjadi motivasi bagi seseorang untuk terus menambah
pengetahuan.
Dalam pendidikan formal, salah satu mata pelajaran yang selalu dijumpai dalam
mengenai Standar Isi yang diatur bagi kelas X, XI, dan XII SMA atau sederajat,
disebutkan dalam salah satu keterampilan yang harus dikuasai yaitu menalar dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
NCTM (2000) menyebutkan bahwa ada lima standar proses pembelajaran matematika
yaitu belajar untuk memecahkan masalah (mathematical problem solving), belajar untuk
representation).
pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa
guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal
dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru. Penalaran adalah proses
berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk
memperoleh simpulan berupa pengetahuan. (Anas,2014) Materi dan penalaran
dan evaluasi matematika harus menekankan pada penalaran sehingga siswa didorong
untuk berpikir kritis serta membuat jastifikasi berdasarkan pada proses berpikir dan
estimasi.
Menurut tim Balai Pustaka (Dahlan, 2004), kata “Penalaran” mempunyai tiga arti,
yaitu :1) berfikir logis 2) pengembangan dan pengendalian sesuatu diperlukan nalar dan
mengendalikan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip. Menurut Sumarmo (1987)
penalaran matematis diartikan sebagai suatu proses pembuatan kesimpulan dari suatu
konsep matematis. Siswa berpikir tentang suatu masalah atau suatu pemecahan masalah
pendapat Ball, Lewis & Thamel 7 (dalam Wdjaya, 2010) bahwa penalaran matematika
Brodie ( Dahlan 2004), penalaran matematik merupakan penalaran mengenai dan objek
penalaran adalah suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa
reasoning sebagai proses pencapaian kesimpulan logis berdasarkan fakta dan sumber
yang relevan. Menurut Sumarno (dalam Lestari, 2017) indikator penalaran matematis
ialah : 1) menarik kesimpulan logis, 2) memberikan penjelasan dengan model, fakta,
Karena siswa yang mempunyai kemampuan penalaran yang baik akan mudah
matematis merupakan kemampuan yang sangat penting dan harus dimiliki siswa dalam
bernalar, dan bernalar dapat dipahami serta dilatih memecahkan masalah matematika.
meningkatkan hasil belajar peserta didik, yaitu jika peserta didik diberi kesempatan
beerdasarkan pengalaman sendiri, sehingga peserta didik akan lebih mudah memahami
konsep. Menurut Agustin (2016) penalaran matematika tidak hanya penting untuk
melakukan pembuktian atau pemeriksaan program, tetapi juga unttuk referensi dalam
suatu sistem kecerdasan buatan. Pada dasarnya setiap penyelesaian soal matematika
melihat bahwa matematika merupakan kajian yang masuk akal atau logis. Dengan
dibuktikan, dan dapat dievaluasi. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumya,
maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan penalaran matematika mahasiswa adalah
pembelajaran matematika yang kurang melibatkan siswa. Apabila dilihat dari kenyataan
dilapangan, metode mengajar yang digunakan oleh guru secara umum cenderung guru
yang lebih aktif dan siswa pasif menerima informasi yang telah disampaikan oleh guru.
penalaran peserta didik yang berbeda memiliki karakteristik yang berbeda juga dalam
pemecahan masalah. Perbedaan tersebut dapat terlihat pada saat peserta didik
memahami masalah dalam menentukan syarat cukup dan syarat perlu serta pada saat
merencanakan pemecahan masalah. Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh
Kemampuan penalaran perlu dikuasai oleh setiap peserta didik karena merupakan
diperlukan peserta didik baik dalam memahami matematika maupun dalam kehidupan
penting dalam memecahan masalah. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Ario (2016) yang menyatakan bahwa pemahaman konsep harus menjadi
prioritas dalam pembelajaran karena menjadi modal utama untuk memiliki ataupun
bukanlah suatu proses berpikir yang sederhana, di dalamnya memerlukan berbagai jenis
kemampuan kognitif yang beragam dan merupakan aktivitas kognitif yang kompleks.
Masalah matematika membuat peserta didik jadi penasaran dan berusaha untuk
memecahkan masalah matematika. Hal ini berarti pemecahan masalah merupakan suatu
usaha menemukan cara untuk keluar dari kesulitan, dimana cara tersebut masih
dikelilingi sejumlah hambatan, suatu usaha mencapai tujuan yang tidak segera dapat
merupakan materi yang memanfaatkan prosedur matematika, maka dalam penelitian ini
salah satu materi matematika yang dianggap sulit oleh peserta didik. Selain itu,
merupakan materi yang berkaitan dengan indikator penalaran matematis salah satunya
yaitu menyususn bukti dalam materi trigonometri terdapat pembuktian yang harus
dikuasai oleh peserta didik dan juga biasanya dapat dikaitkan dengan kehidupan sehari-
hari.
Dari uraian latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka fokus dalam
penelitian ini adalah bagaimana kemampuan penalaran matematis siswa kelas X SMAN 1
ini adalah untuk mengetahui kemampuan penalaran matematis siswa kelas X SMAN 1
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa, yaitu dapat meningkatkan hasil belajar untuk menemukan pengetahuan
3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk memperbaiki kekurangan
dari praktik-praktik pembelajaran guru supaya menjadi lebih efektif dan efisien
4. Bagi peneliti, dapat menjadi wadah pengembangan diri untuk menuangkan ide,
1. Penalaran matematis
sebelumnya, kemampuan untuk memilah apa yang penting dan tidak penting
deduktif yang digunakan yaitu, (1) Menyusun bukti terhadap kebenaran solusi, (2)
Mampu memeriksa kesahihan suatu argument, (3) Mampu menarik kesimpulan
merupakan suatu aktivitas berpikir untuk menarik kesimpulan atau membuat suatu
khusus yang diketahui benar. Indikator penalaran induktif yang digunakan yaitu,
(3) Mampu menemukan sifat atau pola untuk menganalisis situasi matematika.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
deskriptif. Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang perolehannya tanpa melalui
proses kuantifikasi, perhitungan statistik, atau bentuk lainnya yang menggunakan ukuran
angka. Prinsip pada penelitian kualitatif adalah untuk memahami obyek yang diteliti
secara mendalam dan sarana penelitiannya menekankan pada bahasa atau linguistik.
penelitian dan perilaku subjek pada suatu saat tertentu. Adapun dalam penelitian ini
masalah trigonometri.
B. Subjek Penelitian
Pemilihan subjek berdasarkan hasil tes awal kemampuan penalaran matematis siswa yaitu
dua siswa yang memilki kemampuan penalaran matematis tinggi, dua siswa dengan
kemampuan penalaran matematis kategori sedang, dan dua siswa dengan kemampuan
penalaran matematis kategori rendah. Adapun alasan pemilihan dua subjek dalam setiap
kategori kemampuan penalaran matematis adalah sebagai bahan perbandingan dari tiap
kategori kemampuan penalaran matematis tinggi, sedang dan rendah, maka peneliti akan
memilih dua siswa dalam setiap kategori kemampuan penalaran matematis dengan
didasari pertimbangan dari guru yaitu memilih siswa-siswa yang komunikatif dan
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu instrumen
1. Instrumen Utama
penelitian, memilih informan sebagai sumber data, menilai kualitas data, menafsirkan
data dan membuat kesimpulan atas temuannya. Rancangan penelitian masih bersifat
sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki objek penelitian. Jadi
peneliti sebagai instrumen utama dalam menangkap seluruh situasi yang tidak dapat
2. Instrumen pendukung
matematika. Pada penelitian ini, soal dibuat sendiri oleh penulis. Soal tes
jelas.
sudah disusun sebelumnya yang berisi tentang garis besar pokok permasalahan
masing subjek.
c. Dokumentasi
1. Jenis Data
Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun
suatu informasi. Sedangkan yang dimaksud informasi adalah hasil dari pengolahan data
yang dipakai untuk suatu keperluan. Menurut Lofland sumber data utama dalam
penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan
seperti dokumen dan lain-lain. Adapun data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada
dua yaitu:
a. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di
lokasi penelitian atau objek penelitian. Data primer dalam penelitian ini
meliputi hasil tes gaya kognitif, hasil tes kemampuan penalaran, dan hasil
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber
penelitian ini yaitu berupa dokumentasi hasil tes penelitian, foto-foto subjek
menentukan berhasil tidaknya suatu penelitian. Dalam penelitian ini ada empat teknik
pengumpulan data yang digunakan, hal ini bertujuan untuk memperoleh data berupa
menyelesaikan soal, serta penjabaran dari siswa secara langsung mengenai prosedur
yang digunakan tersebut, yang kemudian akan didukung oleh hasil observasi yang
dilakukan peneliti. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1) Observasi
Observasi merupakan pengamatan, yang meliputi kegiatan pemusatan
tingkah laku atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik
yang muncul dalam proses pengerjaan soal yang dilakukan siswa, misalnya
solusi, serta untuk menggali informasi-informasi penting yang perlu dicatat dan
2) Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
yang dimiliki oleh individu atau kelompok.Tes dalam penelitian ini yakni
soalnya berupa uraian (essay). Dipilih tes berbentuk uraian dengan tujuan agar
hasil tes dapat dengan mudah di identifikasi sesuai permasalahan dalam fokus
penelitian. Dari hasil tes kemampuan penalaran akan diperoleh data berupa
proses atau sistematika jawaban siswa dan nilai dari tes tersebut, kemudian
Lewolema.
3) Wawancara
setelah pelaksanaan tes. Tujuan dilakukannya wawancara ialah agar data yang
diperoleh dari hasil tes benar-benar valid, dengan wawancara subjek akan
4) Dokumentasi
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip,
buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan lain sebagainya.
siswa serta peraturan sekolah, yang dapat peneliti kumpulkan dari dokumen
atau laporan tertulis mengenai semua peristiwa yang berkaitan dengan fokus
pendukung, serta untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil observasi,
tes, dan wawancara. Selain itu data hasil dokumentasi yang telah dikumpulkan
penilaian kemampuan penalaran matematis. Penilaian untuk setiap butir soal tes
Indikator kemampuan
No penalaran Kriteria skor
Mengajukan kemungkinan jawaban dengan benar 3
dan lengkap
1. Mengajukan dugaan Mengajukan kemungkinan jawaban dengan benar 2
(conjuctures). tetapi tidak lengkap atau sebaliknya
Mengajukan kemungkinan jawaban yang salah 1
Tidak menjawab 0
Menemukan hubungan antara fakta, konsep, 3
prinsip dalam menyelesaikan masalah dengan
Melakukan manipulasi benar dan lengkap
2. matematika Menemukan hubungan antara fakta, konsep, 2
prinsip dalam menyelesaikan masalah tetapi ada
beberapa kesalahan
Menemukan hubungan antara fakta, konsep, 1
prinsip dalam menyelesaikan masalah tetapi salah
Tidak menjawab 0
Menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti 3
Menarik kesimpulan, terhadap beberapa solusi dengan benar dan lengkap
menyusun bukti, Menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti 2
memberikan alasan atau terhadap beberapa solusi tetapi ada beberapa
3. bukti terhadap beberapa kesalahan
solusi Menyusun bukti, memberikan alasan atau bukti 1
terhadap beberapa solusi tetapi salah
Tidak menjawab 0
F. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara
dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan dalam periode tertentu. Dalam penelitian
ini digunakan teknik analisis data model Miller dan Huberman yang terdiri dari tiga
tahap, yaitu:
1. Reduksi Data
merangkum atau memilah hal-hal yang pokok dan penting, serta membuang data yang
tidak diperlukan. Setelah data direduksi maka akan diperoleh gambaran yang lebih
diperlukan. Reduksi data dalam penelitian ini yakni reduksi data dari soal tes
trigonometri yang telah dikerjakan oleh siswa, dengan pertimbangan hasil jawaban
telah memenuhi indikator, hal ini bertujuan untuk memilih dan menetapkan subjek
2. Penyajian Data
tindakan. Dalam penelitian biasanya diperoleh data yang banyak. Semua data yang
diperoleh tersebut tidak mungkin dipaparkan secara keseluruhan. Oleh karena itu
dalam penyajian data dilakukan analisis dan penyusunan data secara sistematis,
sehingga data yang diperoleh dapat menjelaskan dan menjawab masalah yang diteliti.
Dalam penelitian ini data yang diperoleh disajikan dalam bentuk gambar, tabel dan
penjelasan secara runtut, sehingga sajian data tersusun secara sistematis dan
matematis siswa dalam pemecahan masalah matematika tingkat SMA yang belajar di
SMAN I Lewolema
3. Penarikan Kesimpulan
yang telah terorganisir dalam bentuk gambar, diagram, maupun pernyataan kalimat
secara singkat, padat, dan jelas, serta mengandung pengertian yang luas. Dalam
penarikan kesimpulan terhadap hasil tes trigonometri dan wawancara dalam pemilihan
kesimpulan akhir setelah menganalisis kesesuaian hasil tes dengan hasil wawancara.
Hasil kesimpulan akhir inilah yang menjadi kesimpulan dalam penelitian, sehingga
Lewolema.
G. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
diberikan sebanyak 1 soal uraian. Selama proses pengerjaan tes oleh subjek,
c. Hanya 2 subjek penelitian yang terpilih, jawaban dari kedua subjek sudah
memenuhi dan pemberian tes yang kedua ini merupakan tes uraian yang
terakhir yaitu tes penalaran matematis. Selama proses pengerjaan tes oleh
3. Tahap Akhir
Pada tahap ini dilakukan penarikan kesimpulan dari data-data yang telah