Anda di halaman 1dari 82

LISTRIK DINAMIS

OLEH : ANA SAPUTRI, S.PD


MATERI YANG AKAN DIPELAJARI
1. Arus Listrik
2. Hukum Ohm
3. Hukum I Kirchoff
4. Rangkaian Listrik
5. Sumber Energi Listrik
6. Transformasi Energi Listrik
7. Energi Listrik
8. Daya Listrik
9. Perubahan Bnetuk Energi Listrik
10. Penghematan Energi Listrik
11. Sumber Energi Alternatif
12. Penggunaan Teknologi Listrik di Lingkungan Sekitar
Table of Contents

PERTEMUAN 1 PERTEMUAN 2 PERTEMUAN 3

Arus Listrik Hukum Ohm dalam Energi dan Daya


Hukum Ohm Rangkaian Listrik Listrik
Perubahan
Hukum I Kirchoff Bentuk Energi
Listrik
Penghematan
Energi Listrik
PERTEMUAN 1
Pengertian Listrik Dinamis
Arus Listrik
Hukum Ohm
Pengertian Listrik
Dinamis
Listrik dinamis adalah muatan-
muatan listrik yang mengalir atau
bergerak dari satu titik ke titik lainnya
secara bebas.

Listrik yang mengalir ini bisa juga


disebut dengan arus listrik.
Karakteristik Listrik Dinamis
Ada beberapa karakteristik yang perlu kamu ketahui agar bisa membedakannya
dengan jenis listrik yang lain. Berikut adalah karakteristiknya:

1. Terdiri dari muatan listrik yang bergerak sehingga menghasilkan arus listrik.
2. Membutuhkan komponen lain agar beban tetap bisa mengalir dan bergerak.
3. Pada satuan Sistem Internasional (SI), muatan diukur dalam satuan
coulomb (C) sedangkan arus dalam satuan coulomb / detik atau ampere
(A). Arus 1 A berarti luas penampang penghantar mengalir 1 C setiap detik.
4. Arus listrik membutuhkan jalur atau sikuit tertutup untuk mempertahankan
alirannya.
5. Semua muatan yang bergerak menghasilkan medan magnet, termasuk
kawat membawa arus.
6. Pada prinsipnya, arah arus adalah gerakan yang diikuti oleh elektron dalam
penghantar yang meninggalkan kutub negatif baterai dan menuju positif.
Arus Listrik
Kuat Arus Listrik

Kuat arus listrik adalah jumlah


muatan listrik yang mengalir dalam
suatu penghantar tiap satuan waktu.
Arus Listrik
Simbol-simbol Listrik dan Elektronika
Amperemeter
A Lampu
(alat pengukur kuat arus
listrik)
Hambatan listrik
V Voltmeter
/ resistor
(alat pengukur tegangan
atau beda potensial listrik)
Hambatan listrik
/ resistor
Ω Ohmmeter
(alat pengukur hambatan
listrik)
saklar
∿ Sumber arus AC
+ -
Baterai
Kuat Arus Listrik

q
𝑹𝒖𝒎𝒖𝒔
𝒒 I t
𝑰=
𝒕 𝑲𝒆𝒕𝒆𝒓𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏

𝑰 = 𝒌𝒖𝒂𝒕 𝒂𝒓𝒖𝒔 𝒍𝒊𝒔𝒕𝒓𝒊𝒌 𝑨


𝒒 = 𝒎𝒖𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒍𝒊𝒔𝒕𝒓𝒊𝒌 𝑪
𝒕 = 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 (𝒔)
Contoh Soal 1
Hitunglah besarnya muatan listrik yang mengalir dalam
suatu rangkaian bila diketahui kuat arus sebesar 3A
mengalir dalam waktu 1 menit !

Diketahui : Jawab :
I=3A
t = 1 menit = 60 sekon 𝒒 = 𝑰. 𝒕
𝒒 = 𝟑𝑨 . 𝟔𝟎𝒔
Ditanya : 𝒒 = 𝟏𝟖𝟎 𝑪
q=…?
Jadi, muatan yang mengalir pada
rangkaian sebanyak 180 Coulomb.
Contoh Soal 2
Pada suatu penghantar diketahui mengalir muatan listrik
sekitar 60 Coulomb dalam waktu 1 menit. Hitunglah kuat
arus listrik yang mengalir pada penghantar tersebut !

Diketahui : Jawab :
q = 60 C 𝒒
𝑰=
t = 1 menit = 60 sekon 𝒕
𝟔𝟎 𝑪
𝑰=
Ditanya : 𝟔𝟎 𝒔
I=…? 𝑰=𝟏𝑨
Jadi, besar arus listrik yang mengalir
pada rangkaian adalah 1 Ampere.
Contoh Soal 3
Muatan sebesar 360 µC mengalir dalam dua menit
dalam suatu rangkaian. Tentukan Kuat arus rangkaian
listrik tersebut !
Jawab :
Diketahui : 𝒒
q = 360 µC = 3 × 10−6 𝐶 𝑰=
𝒕
t = 2 menit = 120 sekon 𝟑𝟔𝟎 × 𝟏𝟎−𝟔 𝑪
𝑰=
𝟏𝟐𝟎 𝒔
Ditanya : 𝑰 = 𝟑 × 𝟏𝟎−𝟔 𝑨
I=…? Jadi, besar arus listrik yang mengalir
pada rangkaian adalah 3× 𝟏𝟎−𝟔 Ampere.
Beda
Potensial
Listrik
Beda Potensial
Listrik
Beda potensial adalah banyaknya
energi untuk memindahkan muatan
listrik dari satu titik ke titik lain.

Adanya beda potensial ini menyebabkan


terjadinya arus listrik dari kutub positif ke
kutub negatif, serta aliran elektron dari
arah sebaliknya.
Beda Potensial Listrik

W
𝑹𝒖𝒎𝒖𝒔 V q
𝑾
𝑽= 𝑲𝒆𝒕𝒆𝒓𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏
𝒒 𝑽 = 𝑩𝒆𝒅𝒂 𝑷𝒐𝒕𝒆𝒏𝒔𝒊𝒂𝒍 𝑳𝒊𝒔𝒕𝒓𝒊𝒌 (𝑽𝒐𝒍𝒕 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝑽)
𝑾 = 𝑬𝒏𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒍𝒊𝒔𝒕𝒓𝒊𝒌 (𝑱𝒐𝒖𝒍𝒆 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝑱)
𝒒 = 𝒎𝒖𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒍𝒊𝒔𝒕𝒓𝒊𝒌 𝑪𝒐𝒖𝒍𝒐𝒎𝒃 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝑪
Hukum Ohm
Hukum Ohm
“Besar arus listrik yang mengalir
melalui penghantar akan selalu
berbanding lurus dengan
tegangan yang diberikan.”
Hukum Ohm

𝑹𝒖𝒎𝒖𝒔 V
𝑽 = 𝑰. 𝑹 I R
𝑲𝒆𝒕𝒆𝒓𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏

𝑽 = 𝑻𝒆𝒈𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑳𝒊𝒔𝒕𝒓𝒊𝒌 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝑩𝒆𝒅𝒂 𝑷𝒐𝒕𝒆𝒏𝒔𝒊𝒂𝒍 𝑳𝒊𝒔𝒕𝒓𝒊𝒌 (𝑽𝒐𝒍𝒕 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝑽)


𝑰 = 𝑲𝒖𝒂𝒕 𝑨𝒓𝒖𝒔 𝑳𝒊𝒔𝒕𝒓𝒊𝒌 (𝑨𝒎𝒑𝒆𝒓𝒆 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝑨)
𝑹 = 𝑯𝒂𝒎𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏 𝑳𝒊𝒔𝒕𝒓𝒊𝒌 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝑹𝒆𝒔𝒊𝒔𝒕𝒂𝒏𝒔𝒊 𝑶𝒉𝒎 𝒂𝒕𝒂𝒖 Ω
CONTOH SOAL 01
Pada suatu rangkaian listrik memiliki tegangan sebesar
30 Volt. Sedangkan kuat arus yang mengalir pada
rangkaian tersebut adalah 0,5 ampere. Hitunglah besar
hambatan listrik rangkaian tersebut !

Diketahui : Jawab :
V = 30 Volt 𝑽
𝑹=
I = 0,5 A 𝑰
𝟑𝟎 𝑽
𝑹=
Ditanya : 𝟎, 𝟓 𝑨
R=…? 𝑹 = 𝟔𝟎 Ω
Jadi, hambatan listrik pada rangkaian
tersebut adalah 60 Ω
CONTOH SOAL 02
Suatu rangkaian listrik memiliki tegangan
sebesar 60 V dan memiliki hambatan sebesar
20 Ohm. Hitunglah besar arus listrik dalam
rangkaian tersebut!
Jawab :
Diketahui : 𝑽
V = 60 Volt 𝑰=
𝑹
R = 20 Ω 𝟔𝟎 𝑽
𝑰=
𝟐𝟎Ω
Ditanya : 𝑰=𝟑𝑨
I=…? Jadi, kuat arus listrik yang mengalir
pada rangkaian tersebut adalah 3 A.
PERTEMUAN 2
Hukum Ohm dalam
Rangkaian Listrik

Hukum Kirchoff
Hukum Ohm pada
Rangkaian
Hambatan Listrik
Jenis – Jenis Hambatan/Resistor
Rangkaian
Seri
Hambatan
Rangkaian Seri Hambatan
Ketika ujung-ujung sejumlah resistor dihubungkan sehingga ujung satu
resistor terhubung dengan pangkal resistor lain dan terbentuk rangkaian
listrik tertutup, maka rangkaian seperti ini disebut rangkaian seri.
Rangkaian Seri Hambatan

Arus pada rangkaian hambatan seri memiliki nilai yang sama sehingga :
Itotal=I1=I2=I3
Sedangkan tegangan pada rangkain hambatan seri yaitu :
Vtotal=V1+V2+V3
Rangkaian Seri Hambatan
Maka hambatan total pada rangkaian hambatan seri
(hambatan pengganti ) yaitu :

𝑅𝑠 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 +…
Keterangan :
𝑅𝑠 = Nilai total pengganti hambatan seri (Ω)
𝑅1 = Nilai hambatan 1(Ω)
𝑅2 = Nilai hambatan 2(Ω)
𝑅3 = Nilai hambatan 3(Ω)
Contoh Soal 01
Hitunglah hambatan total pengganti dari rangkaian
berikut !
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛 ∶

𝑅𝑠 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 + 𝑅4
𝑅𝑠 = 6Ω + 6Ω + 6Ω + 6Ω
𝑅𝑠 = 24Ω
Contoh Soal 02
Hitunglah hambatan total pengganti dari rangkaian
berikut !
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛

𝑅𝑠 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3
𝑅𝑠 = 2Ω + 3Ω + 4Ω
𝑅𝑠 = 9Ω
Contoh Soal 03
Hukum Ohm dalam Rangkaian Hambatan Seri
Jika diketahui besarnya Hambatan
R1 = 4Ω , R2 = 6Ω, dan R3 = 2Ω dan
tegangan listrik dalam rangkaian
sebesar 12 V, hitunglah :
a. Hambatan Total Pengganti
b. Arus listrik yang mengalir di
setiap hambatan
c. Tegangan pada setiap
hambatan
Penyelesaian Contoh Soal 03
Jawab:
𝑎. 𝑅𝑠
𝑅𝑆 = 𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3
𝑅𝑆 = 4Ω + 6Ω + 2Ω
𝑅𝑆 = 12Ω
Diketahui : Ditanya:
𝑅1 = 4Ω 𝑎. 𝑅𝑠 𝑏. 𝐼1 , 𝐼2 , 𝑑𝑎𝑛 𝐼3
𝑅2 = 6Ω 𝑏. 𝐼1 , 𝐼2 , 𝑑𝑎𝑛 𝐼3 Hitung dulu 𝐼𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿
𝑅3 = 2Ω c. 𝑉1 , 𝑉2 , 𝑑𝑎𝑛 𝑉3 𝑉𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 12𝑉
𝐼𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 = = = 1𝐴
V = 12 V 𝑅𝑆 12Ω
Maka, 𝐼1 = 𝐼2 = 𝐼3 = 𝐼𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 = 1 𝐴
Penyelesaian Contoh Soal 03

c. 𝑉1 , 𝑉2 , 𝑑𝑎𝑛 𝑉3
𝑉1 = 𝐼1 . 𝑅1 = 1𝐴. 4Ω = 4 𝑉

𝑉2 = 𝐼2 . 𝑅2 = 1𝐴. 6Ω = 6 𝑉

𝑉3 = 𝐼3 . 𝑅3 = 1𝐴. 2Ω = 2 𝑉

𝑉𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 = 𝑉1 + 𝑉2 + 𝑉3 = 4V + 6V + 2V = 12 V
Rangkaian
Paralel
Hambatan
Rangkaian Paralel Hambatan
Jika sejumlah resistor
dihubungkan sehingga
mempunyai terminal positif dan
negative yang sama, maka
resistor tersebut dikatakan
terhubung secara paralel
Rangkaian Paralel Hambatan
Tegangan pada rangkaian hambatan
paralel memiliki nilai yang sama
sehingga :
Vtotal=V1=V2=V3
Arus pada rangkaian hambatan
paralel mengikuti Hukum I
Kirchoff, yaitu :
Imasuk=Ikeluar
Itotal=I1+I2+I3
Rangkaian Paralel Hambatan
Hambatan total rangkaian paralel
(hambatan pengganti) yaitu:

𝟏 𝟏 𝟏 𝟏
= + + +…
𝑹𝑷 𝑹𝟏 𝑹𝟐 𝑹𝟑
Keterangan :
𝑅𝑝 = Nilai total pengganti hambatan paralel (Ω)
𝑅1 = Nilai hambatan 1(Ω)
𝑅2 = Nilai hambatan 2(Ω)
𝑅3 = Nilai hambatan 3(Ω)
Contoh Soal 01
Hitunglah hambatan total pengganti dari rangkaian
berikut ! Diketahui : Jawab :
𝑅1 = 3Ω 𝟏 𝟏 𝟏 𝟏
= + +
𝑹𝑷 𝑹𝟏 𝑹𝟐 𝑹𝟑
𝑅2 = 6Ω 𝟏 𝟏 𝟏 𝟏
𝑅3 = 9Ω = + +
𝑹𝑷 𝟑 𝟔 𝟗
𝟏 𝟔+𝟑+𝟐
=
Ditanya : 𝑹𝑷 𝟏𝟖
𝟏 𝟏𝟏
𝑅𝑃 = … ? =
𝑹𝑷 𝟏𝟖
𝟏𝟖
𝑹𝑷 = Ω
𝟏𝟏
Contoh Soal 02
Hitunglah hambatan total pengganti dari rangkaian
berikut ! Diketahui : Jawab :
𝑅1 = 5Ω 𝟏 𝟏 𝟏 𝟏
= + +
𝑹𝑷 𝑹𝟏 𝑹𝟐 𝑹𝟑
𝑅2 = 10Ω 𝟏 𝟏 𝟏 𝟏
𝑅3 = 5Ω = + +
𝑹𝑷 𝟓 𝟏𝟎 𝟓
𝟏 𝟐+𝟏+𝟐
=
Ditanya : 𝑹𝑷 𝟏𝟎
𝟏 𝟓
𝑅𝑃 = … ? =
𝑹𝑷 𝟏𝟎
𝟏𝟎
𝑹𝑷 = Ω
𝟓
𝑹𝑷 = 𝟐Ω
Contoh Soal 03
Hukum Ohm dalam Rangkaian Hambatan Paralel
Jika diketahui besarnya Hambatan
R1 = 2Ω , R2 = 3Ω, dan R3 = 6Ω dan
tegangan listrik dalam rangkaian
sebesar 12 V, hitunglah :
a. Hambatan Total Pengganti
b. Arus listrik yang mengalir di
setiap hambatan
c. Tegangan pada setiap
hambatan
Penyelesaian Contoh Soal 03
Jawab:
𝑎. 𝑅𝑃
𝟏 𝟏 𝟏 𝟏
= + +
𝑹𝑷 𝑹𝟏 𝑹𝟐 𝑹𝟑
𝟏 𝟏 𝟏 𝟏
= + +
𝑹𝑷 𝟐 𝟑 𝟔
𝟏 𝟑+𝟐+𝟏
Diketahui : Ditanya: =
𝑹𝑷 𝟔
𝑅1 = 2Ω 𝑎. 𝑅𝑃 𝟏 𝟔
=
𝑅2 = 3Ω 𝑏. 𝐼1 , 𝐼2 , 𝑑𝑎𝑛 𝐼3 𝑹𝑷 𝟔
𝑅3 = 6Ω c. 𝑉1 , 𝑉2 , 𝑑𝑎𝑛 𝑉3 𝟔
𝑹𝑷 = Ω
V = 12 V 𝟔
𝑹𝑷 = 𝟏Ω
Penyelesaian Contoh Soal 03

𝑏. 𝐼1 , 𝐼2 , 𝑑𝑎𝑛 𝐼3 𝑐. 𝑉1 , 𝑉2 , 𝑑𝑎𝑛 𝑉3

𝑉1 12𝑉 𝑉1 = 𝑉2 = 𝑉3 = 𝑉𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 = 12𝑉


𝐼1 = = = 6𝐴
𝑅1 2Ω
𝑉2 12𝑉
𝐼2 = = = 4𝐴
𝑅2 3Ω
𝑉3 12𝑉
𝐼3 = = = 2𝐴
𝑅3 6Ω
Rangkaian
Campuran
(Seri-Paralel)
Hambatan
Contoh Soal 01
Rangkaian Hambatan Seri-Paralel (Campuran)
Perhatikan gambar di bawah ini !
Hitunglah Hambatan Total Pengganti dari rangkaian
listrik tersebut !

Diketahui :
𝑅1 = 1Ω
𝑅2 = 9Ω
𝑅3 = 6Ω
Hambatan 𝑅2 &𝑅3 𝑑𝑖𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙
Ditanya :
𝑅𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 = … ?
Penyelesaian Contoh Soal 01
Jawab : Kemudian 𝑅1 dan 𝑅𝑝
Hitung dulu Rp dari 𝑅2 kita rangkaikan secara
dan 𝑅3 seri.
𝟏 𝟏 𝟏
= + 𝑅𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 = 𝑅1 + 𝑅𝑝
𝑹𝑷 𝑹𝟐 𝑹𝟑
𝟏 𝟏 𝟏 𝑅𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 = 1𝛺 + 3,6𝛺
= +
𝑹𝑷 𝟗 𝟔 𝑅𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 = 4,6𝛺
𝟏 𝟐+𝟑
=
Diketahui : 𝑹𝑷 𝟏𝟖 Jadi, besar hambatan
𝑅1 = 1Ω 𝟏 𝟓 total pengganti
𝑅2 = 9Ω =
𝑹𝑷 𝟏𝟖 rangkaian tersebut
𝑅3 = 6Ω 𝟏𝟖
Hambatan 𝑅2 &𝑅3 𝑑𝑖𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 𝑹𝑷 = Ω adalah 4,6 Ω.
Ditanya : 𝟓
𝑹𝑷 = 𝟑, 𝟔 Ω
𝑅𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 = … ?
LATIHAN SOAL !!!
Perhatikan gambar di bawah ini !
Hitunglah Hambatan Total Pengganti dari rangkaian
listrik tersebut !
1 2
Contoh Soal 02
Rangkaian Hambatan Seri-Paralel (Campuran)
Perhatikan gambar di
samping !
Hitunglah :
a. Hambatan Total
Pengganti
b. Arus listrik yang mengalir
di setiap hambatan
c. Tegangan pada setiap
hambatan
Penyelesaian Contoh Soal 02
R2
R1 R4 a. 𝑹𝑻𝑶𝑻𝑨𝑳
R3 Hitung dulu Rp dari 𝑅2
dan 𝑅3
𝟏 𝟏 𝟏
= +
𝑹𝑷 𝑹𝟐 𝑹𝟑
𝟏 𝟏 𝟏
= +
𝑹𝑷 𝟒 𝟏𝟐
Diketahui : 𝟏 𝟑+𝟏
Ditanya: =
𝑅1 = 2Ω 𝑹𝑷 𝟏𝟐
𝑅2 = 4Ω 𝑎. 𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝟏 𝟒
𝑅3 = 12Ω 𝑏. 𝐼1 , 𝐼2 , 𝐼3 , 𝑑𝑎𝑛 𝐼4 =
𝑹𝑷 𝟏𝟐
𝑅4 = 4Ω c. 𝑉1 , 𝑉2 , 𝑉3 , 𝑑𝑎𝑛 𝑉4 𝟏𝟐
V = 12 V 𝑹𝑷 = Ω
Hambatan
𝟒
𝑹𝑷 = 𝟑 Ω
𝑅2 &𝑅3 𝑑𝑖𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙
Penyelesaian Contoh Soal 02
Kemudian 𝑅1 , 𝑅𝑝 , dan 𝑅4 𝑏. 𝐼1 , 𝐼2 , 𝐼3 , 𝑑𝑎𝑛 𝐼4
kita rangkaikan secara seri. Hitung dulu 𝐼𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿

𝑅𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 = 𝑅1 + 𝑅𝑝 + 𝑅4 𝑉𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 12𝑉 4


𝐼𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 = = = 𝐴
𝑅𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 = 2𝛺 + 3𝛺 + 4Ω 𝑅𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 9Ω 3
𝑅𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 = 9𝛺
4
Maka, 𝐼𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 = 𝐼1 = 𝐼𝑃 = 𝐼4 = 𝐴
Jadi, besar hambatan 3
total pengganti Untuk mencari nilai 𝐼2 dan 𝐼3 , harus dicari
rangkaian tersebut terlebih dahulu nilai 𝑉𝑃
adalah 9 Ω. 4
𝑉𝑃 = 𝐼𝑃 . 𝑅𝑃 = 𝐴. 3Ω = 4 𝑉
3
Penyelesaian Contoh Soal 02
c. 𝑉1 , 𝑉2 , 𝑉3 , 𝑑𝑎𝑛 𝑉4
Jadi, nilai 𝐼2 dan 𝐼3 adalah Karena 𝑅1 , 𝑅𝑝 , dan 𝑅4 kita
rangkaikan secara seri, maka nilai
𝑉𝑝 4𝑉
𝐼2 = = = 1𝐴 𝑉1 , 𝑉𝑝, 𝑑𝑎𝑛 𝑉4 harus kita cari satu
𝑅2 4Ω per satu.
𝑉𝑝 4𝑉 1 4 8
𝐼3 = = = 𝐴 𝑉1 = 𝐼1 . 𝑅1 = 𝐴. 2Ω = 𝑉
𝑅3 12Ω 3 3 3
4
𝑉𝑃 = 𝐼𝑃 . 𝑅𝑃 = 𝐴. 3Ω = 4 𝑉
Jadi, Jadi, 3
4 8
𝐼1 = 𝐴 𝑉1 = 𝑉 Karena 𝑅2 dan 𝑅3 disusun parallel,
3 3
𝐼2 = 1𝐴 𝑉2 = 4𝑉 maka nilai 𝑉2 = 𝑉3 = 𝑉𝑝 = 4 𝑉
𝐼3 = 𝐴
1
𝑉3 = 4𝑉 4 16
3 16
𝑉4 = 𝐼4 . 𝑅4 = 𝐴. 4Ω = 𝑉
4 𝑉4 = 𝑉 3 3
𝐼4 = 𝐴 3
3
Hukum
I Kirchoff
Hukum I Kirchoff

“Jumlah kuat arus listrik yang


masuk ke titik cabang akan sama
dengan jumlah arus yang keluar
dari titik tersebut.”

෍ 𝐼𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 = ෍ 𝐼𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
Hukum I Kirchoff

𝑰𝟏 = 𝑰𝟐 + 𝑰𝟑
Contoh Soal 01

෍ 𝑰𝒎𝒂𝒔𝒖𝒌 = ෍ 𝑰𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓

𝑰𝟏 + 𝑰𝟐 = 𝑰𝟑 + 𝑰𝟒 + 𝑰𝟓
Berapakah nilai 𝐼2 ? 𝟏𝟓 + 𝑰𝟐 = 𝟕 + 𝟗 + 𝟏𝟐
𝟏𝟓 + 𝑰𝟐 = 𝟐𝟖
𝑰𝟐 = 𝟐𝟖 − 𝟏𝟓
𝑰𝟐 = 𝟏𝟑 𝑨
Contoh Soal 02

Berapakah nilai 𝐼3 dan 𝐼5 ?


Contoh Soal 03

Berapakah
nilai 𝐼3 ?
PERTEMUAN 3
Energi dan Daya Listrik
Perubahan Bentuk Energi Listrik
Penghematan Energi Listrik
Energi dan
Daya Listrik
ENERGI LISTRIK
Energi listrik adalah energi yang muncul akibat
perpindahan muatan-muatan listrik.

Energi listrik mengikuti Hukum Kekekalan


Energi, yaitu “Energi tidak dapat diciptakan dan
tidak dapat dimusnahkan, namun energi dapat
berubah ke bentuk energi lain.”
ENERGI LISTRIK
Pengukuran energi listrik dapat dilakukan saat energi
listrik berubah menjadi energi kalor.

Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :


W = V .q
Sedangkan,
q = I. t
Sehingga,

W = V. I. t
Rumus
ENERGI LISTRIK
𝑾 = 𝑽. 𝑰. 𝒕
Karena V = I . R , maka :
𝑽
𝑾 = 𝑰. 𝑹 . 𝑰. 𝒕 atau 𝑾= 𝑽. .𝒕
𝑹
𝑽𝟐
𝑾 = 𝑰𝟐 . 𝑹. 𝒕 𝑾= .𝒕
𝑹
Keterangan :
W = energi listrik (Joule)
V = tegangan listrik atau beda potensial listrik (Volt)
I = kuat arus listrik (Ampere)
R = hambatan listrik (Ohm)
t = waktu (sekon)
q = muatan listrik (Coulomb)
HUBUNGAN ENERGI LISTRIK &
ENERGI KALOR
𝑾=𝑸
𝑽. 𝑰. 𝒕 = 𝒎. 𝒄. ∆𝑻
Atau
𝑷. 𝒕 = 𝒎. 𝒄. ∆𝑻
Keterangan : Keterangan :
W = energi listrik (Joule) m = massa (kg)
P = daya listrik (watt) c = kalor jenis benda (J/kg.℃)
V = tegangan listrik atau beda potensial listrik (Volt) ΔT = perubahan suhu (℃)
I = kuat arus listrik (Ampere) ΔT = Takhir – T awal
t = waktu (sekon)
Contoh Soal 01
Sebuah pemanas listrik dipasang pada tegangan 220 V
sehingga arus listrik yang mengalir melalui alat tersebut
sebesar 8 A. Hitunglah energi listrik yang berubah menjadi
energi kalor saat pemanas tersebut digunakan selama 30
menit !

Diketahui : Penyelesaian :
V = 220 V
I=8A W=V.I.t
t = 30 menit = 1800 s W = 220 . 8 . 1800
W = 3.168.000 J
Ditanya : W = 3.168 kJ
W = …?
Contoh Soal 02
Sebuah pemanas listrik menggunakan energi sebanyak 1.980
kilojoule untuk memanaskan air sampai mendidih. Jika
tegangan listrik yang dipasang sebesar 220 V dan arus listrik
yang mengalir sebesar 10 A, berapa menitkah waktu yang
diperlukan untuk memanaskan air tersebut ?

Diketahui : Penyelesaian :
W = 1.980 Kj = 1.980.000 J 𝑾
𝒕=
V = 220 V 𝑽×𝑰
I = 10 A 𝟏. 𝟗𝟖𝟎. 𝟎𝟎𝟎
𝒕=
𝟐𝟐𝟎 × 𝟏𝟎
Ditanya : 𝟏. 𝟗𝟖𝟎. 𝟎𝟎𝟎
𝒕=
t = …? 𝟐𝟐𝟎𝟎
𝒕 = 𝟗𝟎𝟎 𝒔
𝒕 = 𝟏𝟓 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒕
Contoh Soal 03
Diketahui elemen kumparan dari sebuah pemanas memiliki
hambatan 300 ohm. Pada kumparan tersebut mengalir arus 2A
selama 0,25 jam. Hitunglah energi kalor yang dihasilkan:
a. dalam satuan joule,
b. dalam satuan kWh.

Diketahui : Penyelesaian :
R = 300 Ω a. Dalam satuan Joule
I=2A
t = 0,25 jam = 900 s 𝑊 = 𝑉. 𝐼. 𝑡
𝑊 = 𝐼. 𝑅. 𝐼. 𝑡
Ditanya : 𝑊 = 2 . 300 . 2 . 900
W = …? 𝑊 = 1.080.000 𝐽
Lanjutan Contoh Soal 03
Diketahui elemen kumparan dari sebuah pemanas memiliki
hambatan 300 ohm. Pada kumparan tersebut mengalir arus 2A
selama 0,25 jam. Hitunglah energi kalor yang dihasilkan:
a. dalam satuan joule,
b. dalam satuan kWh.

Diketahui : Penyelesaian :
R = 300 Ω b. Dalam satuan kWh
I=2A
t = 0,25 jam = 900 s 𝑊 = 𝑉. 𝐼. 𝑡
𝑊 = 𝐼. 𝑅. 𝐼. 𝑡
Ditanya : 𝑊 = 2 . 300 . 2 . 0,25
W = …? 𝑊 = 𝟑𝟎𝟎 𝒌𝑾𝒉
Contoh Soal 04
Air sebanyak 1 kg dipanaskan dengan menggunakan pemanas air
listrik berdaya 560 watt dari suhu 20oC sampai mendidih. Jika kalor
jenis air sebesar 4200 J/kg.oC, berapakah lamanya waktu yang
digunakan untuk memanaskan air tersebut ?

Diketahui : Penyelesaian :
m = 1 kg 𝑊=𝑄
T awal = 20oC 𝑃. 𝑡 = 𝑚. 𝑐. ∆𝑇
T akhir = 100oC 560. 𝑡 = 1 . 4200 . 80℃
P = 560 watt 560. 𝑡 = 336.000
c = 4200 J/kg.oC 336.000
𝑡=
560
Ditanya : 𝑡 = 600 𝑠
t = …? 𝑡 = 10 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
DAYA LISTRIK
Daya adalah banyaknya energi yang dibutuhkan
tiap satuan waktu.

Daya Listrik simbolnya P, satuannya Watt atau


J/s.

Rumus Daya :
𝑾 𝑽𝟐
𝑷= 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑷 = 𝑽. 𝑰 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑷 =
𝒕 𝑹
Contoh Soal 01
Sebuah peralatan listrik rumah tangga tertulis 200 V/300 W dipakai
selama 5 menit, maka hitunglah besar kuat arus yang mengalir dan
besarnya energi yang digunakan !
Diketahui : Penyelesaian :
V = 200 V Arus Listrik Energi Listrik
P = 300 W
t = 5 menit = 300 sekon 𝑷 = 𝑽. 𝑰 𝑾 = 𝑷. 𝒕
𝑷 𝑾 = 𝟑𝟎𝟎 . 𝟑𝟎𝟎
𝑰=
Ditanya : 𝑽 𝑾 = 𝟗𝟎. 𝟎𝟎𝟎 𝑱
I = …? 𝟑𝟎𝟎 𝑾 = 𝟗𝟎 𝒌𝑱
𝑰=
W=…? 𝟐𝟎𝟎
𝑰 = 𝟏, 𝟓 𝑨
Contoh Soal 02
Sebuah rumah memakai 5 lampu dan masing-masing lampu
sebesar 25 watt dan dinyalakan selama 10 jam setiap harinya.
Hitunglah energi yang dipakai dan berapa besarnya pemakaian
selama 1 bulan (30 hari) jika biaya 1 kWh = Rp 1.000?
Diketahui : Penyelesaian :
n = 5 lampu Energi Listrik
P = 25 W
t = 10 JAM x 30 hari = 300 jam 𝑾 = 𝑷. 𝒕
Biaya = Rp 1.000/kWh 𝑾 = 𝟐𝟓 . 𝟓 . 𝟑𝟎𝟎
𝑾 = 𝟏𝟐𝟓 . 𝟑𝟎𝟎
Ditanya : 𝑾 = 𝟑𝟕. 𝟓𝟎𝟎 𝑾𝒉
W = …? 𝑾 = 𝟑𝟕, 𝟓 𝒌𝑾𝒉
Biaya listrik 1 bulan = … ?
Lanjutan Contoh Soal 2

Penyelesaian :
Biaya Pemakaian Listrik selama 1 Bulan dengan harga
Rp 1.000/kWh

𝑩𝒊𝒂𝒚𝒂 𝑳𝒊𝒔𝒕𝒓𝒊𝒌 = 𝒆𝒏𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒍𝒊𝒔𝒕𝒓𝒊𝒌 × 𝒃𝒊𝒂𝒚𝒂 𝒍𝒊𝒔𝒕𝒓𝒊𝒌 𝒑𝒆𝒓 𝒌𝑾𝒉


𝑩𝒊𝒂𝒚𝒂 𝑳𝒊𝒔𝒕𝒓𝒊𝒌 = 𝟑𝟕, 𝟓 𝒌𝑾𝒉 × 𝑹𝒑 𝟏. 𝟎𝟎𝟎
𝑩𝒊𝒂𝒚𝒂 𝑳𝒊𝒔𝒕𝒓𝒊𝒌 = 𝑹𝒑 𝟑𝟕. 𝟓𝟎𝟎
Sumber
Tegangan
Listrik
1. BATERAI PRIMER
Baterai jenis ini pada
umumnya memberikan
tegangan 1,5 Volt dan
terdiri dari berbagai jenis
ukuran seperti AAA
(sangat kecil), AA (kecil)
dan C (medium) dan D
(besar).

Ada juga Baterai Primer


yang berbentuk kotak
dengan tegangan 6 Volt
ataupun 9 Volt.
2. BATERAI SEKUNDER
Pada prinsipnya, cara Baterai
Sekunder menghasilkan arus listrik
adalah sama dengan Baterai Primer.
Hanya saja, Reaksi Kimia pada Baterai
Sekunder ini dapat berbalik
(Reversible).

Pada saat Baterai digunakan dengan


menghubungkan beban pada terminal
Baterai (discharge), Elektron akan
mengalir dari Negatif ke Positif.
Sedangkan pada saat Sumber Energi
Luar (Charger) dihubungkan ke
Baterai Sekunder, elektron akan
mengalir dari Positif ke Negatif
sehingga terjadi pengisian muatan
pada baterai.
3. AKI (ACCUMULATOR)
Aki sering disebut elemen basah
karena elektrolitnya berupa zat
cair (asam sulfat).

Aki temasuk sel sekunder


karena tak hanya menghasilkan
arus listrik, melainkan juga
dapat diisi arus listrik kembali.

Bagian dalam aki terdiri atas


lempengan timbal dan timbal
peroksida yang dicelupkan ke
dalam larutan asam sulfat.
Lempengan timbal tersebut
terdiri dari pelat positif dan
negatif.
4. DINAMO DAN GENERATOR
5. SEL SURYA
This is a quote, words full of
wisdom that someone
important said and can make
the reader get inspired.

—Someone Famous
Teaching Method

GOALS ACTIVITIES EVALUATION


Despite being Venus has a Mercury was
red, Mars is a beautiful name, named after a
cold place but it’s hot Roman god
Definition of Concepts

01 MERCURY 03 SATURN
It’s the closest planet to It’s composed of
and the smallest one hydrogen and helium

02 MARS 04 NEPTUNE
Despite being red, it’s a It’s the farthest planet
cold place from the Sun
School Team
Mercury is the closest planet to
the Sun and the smallest one in
the Solar System—it’s only a bit
larger than the Moon

Anda mungkin juga menyukai