Anda di halaman 1dari 114

Ilmu Pengetahuan Alam

SMP/MTs Kelas VII


Semester 1

Oleh:
1. Henny Purnamawati
2. Adip Ma’rifu Sururi
3. Narum Yuni Margono

Disklaimer Daftar isi


Disklaimer
• Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu
Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran.

• Materi powerpoint ini mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD) Kurikulum 2013.

• Dengan berbagai alasan, materi dalam powerpoint ini disajikan secara ringkas,
hanya memuat poin-poin besar saja.

• Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkannya


sesuai kebutuhan.

• Harapan kami, dengan powerpoint ini Bapak/Ibu Guru dapat mengembangkan


pembelajaran secara kreatif dan interaktif.
DAFTAR ISI

BAB I Objek IPA dan Pengamatannya

BAB II Klasifikasi Makhluk Hidup

BAB III Klasifikasi Materi dan Perubahannya

BAB IV Suhu dan Perubahannya

BAB V Kalor dan Perpindahannya

BAB VI Energi dalam Sistem Kehidupan


BAB

I Objek IPA dan Pengamatannya

A. Penyelidikan IPA
B. Pengukuran sebagai Bagi
an dari Pengamatan

Kembali ke daftar isi


A. Penyelidikan IPA

1. Keterampilan Proses dalam IPA


2. Sikap Ilmiah

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Keterampilan Proses dalam IPA

a. Keterampilan Proses Sains Dasar b. Keterampilan Proses Sains


(Basic Skills) Terintegrasi (Integrated Skills)

• Keterampilan Mengamati • Merumuskan Masalah


• Keterampilan • Mengidentifikasi Variabel
Mengelompokkan/Mengklasifikasi • Mendeskripsikan Hubungan Antarvariabel
• Keterampilan Memprediksi • Mengendalikan Variabel
• Mendefinisikan Variabel secara Operasional
• Keterampilan Menyimpulkan (Membuat
• Memperoleh dan Menyajikan Data
Inferensi)
• Menganalisis Data
• Keterampilan Mengomunikasikan • Merumuskan Hipotesis
• Merancang Penelitian
• Melakukan Penyelidikan atau Percobaan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Sikap Ilmiah

Mampu
Membedakan Opini Mau Bekerja Sama
dan Fakta Terbuka dan
Berani Mencoba Fleksibel
Jujur Bertanggung Jawab
Teliti Ulet dan Gigih
Selalu Ingin Tahu Mensyukur Karunia
Objektif Tuhan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


B. Pengukuran sebagai Bagian dari Pengamatan

1. Pengukuran
2. Besaran Pokok
3. Besaran Turunan
4. Besaran Vektor dan Skalar

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Pengukuran

yang dipelajari
Pengukuran Satuan Baku dan Tidak Baku

Pengukuran Langsung dan Tidak


Mengukur Langsung
adalah kegiatan
suatu besaran Kesalahan dalam Pengukuran
yang diukur
dengan besaran
sejenis yang Ketelitian dan Keselamatan Kerja
dipakai sebagai
satuan.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


a. Satuan Baku dan Tidak Baku

Satuan Baku Satuan Tidak Baku


dan Tidak Baku
mencakup

Satuan adalah
standar ukuran Satuan Baku
dari suatu
besaran.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


b. Pengukuran Langsung dan Tidak Langsung

Pengukuran Langsung dan


Tidak Langsung
mencakup

Pengukuran Pengukuran Tidak


Langsung Langsung
adalah adalah
Pengukuran menggunakan Pengukuran yang
alat ukur sehingga bisa membutuhkan proses
diperoleh hasil pengukuran minimal dua langkah untuk
secara langsung. mengetahui hasil yang
diukur.
contohnya
contohnya
Mengukur lingkar pohon
dengan menggunakan Mengukur lingkar pohon
meteran. dengan melilitkan tali, lalu
panjang tali diukur dengan
penggaris.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


c. Kesalahan dalam Pengukuran

Kesalahan
mencakup Sistematis

Kesalahan
dalam
Pengukuran

Kesalahan Kesalahan acak adalah kesalahan yang terjadi karena


acak kondisi lingkungan yang tidak menentu sehingga
mengganggu kerja alat ukur. Sebagai contoh gerak Brown
pada molekul udara, fluktuasi (naik-turunnya) tegangan
listrik, dan derau (noise) elektronik yang bersifat acak dan
sukar dikendalikan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


d. Ketelitian dan Keselamatan Kerja

Ketelitian dan Ketelitian pengukuran di berbagai bidang berperan


penting dalam menjamin keselamatan dan
Keselamatan Kerja kesejahteraan manusia, contohnya ketelitian
perhitungan dan pengukuran seorang teknik sipil
untuk mendirikan sebuah bangunan serta
ketelitian dan keselamatan kerja di laboratorium
sekolah.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Besaran Pokok

Besaran Pokok

mistar, jangka sorong, dan mikrometer


sekrup
neraca Ohauss dan timbangan duduk

Jam pendulum, stopwatch, dan jam atom

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Maka, hasil akhir pengukuran mikrometer sekrup pada
contoh ini adalah 5.5 + 0.28 = 5.78 mm.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Besaran Turunan

Besaran Turunan

Cara mengukur benda


yang bentuknya tidak
 Luas teratur
 Volume
 Konsentrasi
 Laju Pertumbuhan
 Frekuensi Denyut Nadi
 Produktivitas Lahan
Pertanian

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


4. Besaran Vektor dan Skalar

Besaran Vektor dan Besaran


Skalar

Besaran Vektor Besaran Skalar

Besaran yang mempunyai Besaran yang hanya


nilai (besar) dan arah. mempunyai nilai (besar),
Contohnya yaitu tetapi tidak mempunyai
perpindahan, kecepatan, arah. Contohnya yaitu
gaya, dan percepatan. volume, massa, waktu, dan
jarak.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


CONTOH SOAL

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


BAB

II Klasifikasi Makhluk Hidup

A. Ciri-Ciri Benda di Sekitar Kita


B. Ciri-Ciri Makhluk Hidup
C. Pengklasifikasian Makhluk Hidu
p

Kembali ke daftar isi


A. Ciri-Ciri Benda di Sekitar Kita
• Benda-benda yang terdapat di alam semesta dapat dikelompokkan sebagai benda hidup
dan benda tak hidup. Benda hidup terdiri atas komponen biotik yang meliputi semua
jenis makhluk hidup, sedangkan benda tak hidup terdiri atas komponen abiotik.
• Benda-benda tak hidup dapat dikelompokkan berdasarkan sifat atau ciri-cirinya.
Berdasarkan sifatnya benda-benda tak hidup juga dapat dikelompokkan menjadi benda
tak hidup bersifat alamiah dan bua

Benda Tak • Benda tak hidup alamiah


merupakan benda-benda yang
berasal langsung dari alam.
Hidup • Contoh: tanah, batu, pasir, dan
logam.
Alamiah
Benda • Benda tak hidup buatan

Tak merupakan benda-benda yang


dibuat atas campur tangan
manusia.
Hidup • Contoh: meja, kursi, mobil, dan
robot.
Buatan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
B. Ciri-Ciri Makhluk Hidup

1. Bergerak

2. Peka terhadap
rangsang

3. Bernapas

4. Beradaptasi

5. Memerlukan
makan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


6. Mengeluarkan
zat sisa

7. Berkembang biak

8. Tumbuh dan
berkembang

9. Memiliki bahan
genetik

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


C. Pengklasifikasian Makhluk Hidup
1. Klasifikasi Dikotom dan Kunci Determinasi

a. Klasifikasi Dikotom

b. Kunci Determinasi

2. Sistem Klasifikasi Lima Kingdom

a. Kelompok Monera

b. Kelompok Protista

c. Kelompok Fungi (Jamur)

d. Kelompok Plantae

e. Kelompok Animalia
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
a. Klasifikasi Dikotom
 Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Sistem klasifikasi makhluk hidup dibedakan menjadi tiga seperti berikut.
• Sistem alami
• Sistem artifisial (buatan)
• Sistem filogenetik
 Pemberian Nama Ilmiah
• Nama Marga dan Penunjuk Spesies

• Nama Penemu
Nama penemu dapat disingkat dengan menulis huruf depannya
saja. Contohnya Oryza sativa L. L. merupakan singkatan dari nama
penemunya yaitu Linnaeus.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


b. Kunci Determinasi
Kunci determinasi bermanfaat untuk menentukan jenis kelompok dan nama hewan atau
tumbuhan yang belum diketahui. Kunci determinasi sederhana dinamakan kunci dikotom.
Dalam pembuatan kunci dikotom perlu memperhatikan hal-hal berikut.
1) Kunci dikotom menggunakan sifat morfologi sehingga mudah untuk diamati.
2) Sifat-sifat morfologi tersebut dituliskan dalam urutan nomor. Setiap nomor terdiri atas dua
pernyataan pendek dan mudah dipahami.
3) Setiap pernyataan dalam satu nomor didahului kata yang sama. Namun, pernyataan pada
nomor yang berurutan, misalnya pernyataan pada nomor 1 dan 2 tidak boleh dimulai
dengan kata yang sama.
4) Kedua pernyataan dalam satu nomor harus menunjukkan sifat morfologi berkebalikan.
5) Kedua pernyataan dalam satu nomor tidak boleh memiliki makna relatif.

Contoh Kunci Determinasi

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


a. Kelompok Monera

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


b. Kelompok Protista

Protista mirip tumbuhan (Algae)


Ciri-ciri: memiliki dinding sel dan klorofil, bersifat autotrof, Contoh: Euglena sp., Laminaria sp., Eucheuma sp., Chlorella
bagian tubuh dapat dibedakan, bersel satu atau bersel sp., dan Palmaria sp.
banyak, reproduksi dapat secara seksual dan aseksual.

Protista mirip hewan (Protozoa)


Ciri-ciri : Memiliki alat gerak sehingga mampu bergerak. Contoh: Paramecium sp., Amoeba sp., Trypanosoma sp.,
Alat gerak Protozoa berupa pseudopodia, silia, dan flagela, dan Plasmodium
serta hidup di air tawar, tanah, dan parasit.

Protista mirip jamur


Ciri-ciri: Tubuh tersusun atas hifa, tidak dapat melakukan
fotosintesis, beberapa anggotanya memiliki fase vegetatif Contoh: Jamur air (Oomycota) meliputi Phytoptora sp. dan
mampu bergerak seperti amoeba, dan bereproduksi Phytium sp.. serta jamur lendir (Myxomycota) meliputi
dengan menghasilkan spora. Ceratiomyxa fruticulosa

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


c. Kelompok Fungi (Jamur)

Zygomycotina
• Mempunyai rizoid untuk melekat pada substrat.
• Menghasilkan zigospora.
• Contoh: Rhizopus stolonifer.

Ascomycotina
• Mempunyai hifa bersekat dan berinti banyak.
• Struktur tubuhnya ada yang uniseluler dan multiseluler.
• Menghasilkan askospora.
• Contoh : Neurospora crassa.

Basidiomycotina
• Struktur tubuh multiseluler dan bersifat makroskopis.
• Dapat membentuk tubuh buah.
• Bereproduksi secara aseksual dan seksual.
• Contoh: Volvariella volvaceae.

Deuteromycotina
• Hifa bersekat dan dinding selnya terbuat dari zat kitin.
• Hidup sebagai saprofit atau parasit.
• Reproduksi seksualnya belum diketahui.
• Contoh: Epidermophyton floocossum, dan Trichophyton.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


d. Kelompok Plantae
Bryophyta

Kelompok
Plantae
Spermatophyta
Pteridophyta

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1) Bryophyta (Tumbuhan Lumut)
• Tumbuhan lumut memiliki ciri-ciri sebagai
berikut.
• Tidak memiliki berkas pembuluh angkut
xilem dan floem sehingga tumbuhan lumut
termasuk tumbuhan tidak berpembuluh.
• Tidak memiliki akar, batang, dan daun
yang sesungguhnya.
• Hidup di tempat-tempat lembap.
• Berkembang biak secara vegetatif
menggunakan spora.
• Daur hidupnya mengalami pergiliran Marchantia polymorpha
keturunan antara fase generatif
(gametofit) dan fase vegetatif (sporofit).

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2) Pteridophyta (Tumbuhan Paku)
• Tumbuhan paku memiliki ciri-
ciri sebagai berikut.
• Memiliki berkas pembuluh
angkut xilem dan floem
sehingga termasuk tumbuhan
berpembuluh.
• Memiliki akar, batang, dan daun
sejati.
• Habitat menempel pada pohon
(epifit) dan ada yang hidup di
tanah.
• Berkembang biak secara
vegetatif menggunakan spora. Platycerium bifurcatum
• Daur hidupnya mengalami
pergiliran keturunan antara fase
generatif (sporofit) dan fase
vegetatif (gametofit).

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3) Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)

Spermatophyta

Angiospermae Gymnospermae

Monocotyledoneae Dicotyledoneae

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Perbedaan Angiospermae dan Gymnospermae

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


a) Monocotyledoneae

• Ciri-ciri tumbuhan
Monocotyledoneae sebagai
berikut.
• Memiliki kotiledon berjumlah
satu.
• Berakar serabut.
• Pada batang tidak terdapat
kambium sehingga tidak
tumbuh membesar. Oryza sativa
• Bentuk tulang daun sejajar
atau melengkung.
• Umumnya jumlah mahkota
bunga kelipatan tiga.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


b) Dicotyledoneae

• Ciri-ciri tumbuhan
Dicotyledoneae sebagai
berikut.
• Memiliki kotiledon berjumlah
dua.
• Berakar tunggang.
• Batang memiliki kambium
sehingga dapat tumbuh
membesar.
• Bentuk tulang daun menyirip
atau menjari.
• Umumnya jumlah mahkota
Mangifera indica
bunga kelipatan dua, empat,
atau lima.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


e. Kelompok Animalia

Kelompok
Animalia

Invertebrata

Vertebrata

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Invertebrata

Porifera Callyspongia plicifera

Coelenterata
(Cnidaria)
Aurelia aurita

Platyhelminthes
Fasciola hepatica

Nemathelminthes
Necator americanus

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Annelida Hirudo sp.

Mollusca
Achatina fulica

Echinodermata
Asteroidea sp.

Arthropoda
Cancer pangyrus

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Vertebrata

Pisces Dasyatis sp.

Amphibia
(Amfibi) Salamandra sulamandra

Reptilia (Reptil)
Iguana iguana

Aves (Burung)
Olor combionus

Mammalia
Elephas maximus

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


BAB
Klasifikasi Materi dan
III Perubahannya

A. Klasifikasi Materi
B. Pemisahan Campuran
C. Perubahan Materi

Kembali ke daftar isi


A. Klasifikasi Materi

1. Materi
2. Unsur, Senyawa, dan Campuran

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Materi

Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati ruang

a. Karakteristik Benda
Berdasarkan Wujudnya Benda Padat Benda Cair Benda Gas

b. Perubahan Wujud Benda


Mencair

Membeku

Menguap

Mengembun

Menyublim

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Sifat Benda

• Bentuk dan volumenya tetap


Padat

• Volume tetap dan bentuknya selalu


Cair berubah-ubah mengikuti tempatnya

• Bentuk dan volume berubah-ubah


Gas

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Skema Perubahan Wujud Benda

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Unsur, Senyawa, dan Campuran

Materi

Zat Tunggal Campuran

a. Unsur
a. Homogen
b. Senyawa b. Heterogen

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


a. Unsur
• Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat
lain yang lebih sederhana melalui reaksi kimia biasa. Bagian terkecil
dari unsur adalah atom. Unsur dibedakan menjadi dua macam yaitu
unsur tunggal dan molekul unsur.

Contoh :
argentum
Contoh:
(Ag),
hidrogen
Unsur Tunggal aluminium
(H2), klorin
Unsur (Al), dan
(Cl2), iodin
aurum
Molekul Unsur (I
(Au).
2 ),
nitrogen
(N ), dan
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Penulisan Lambang Unsur
Penulisan Lambang Unsur di kemukakan oleh Jons Jacob Barzelius (1779–1848).
Aturan penulisan lambang Unsur sebagai berikut:
1. Menggunakan satu huruf kapital. Contoh N (nitrogen) dan C (karbon).
2. Menggunakan dua huruf. Huruf pertama ditulis dengan huruf kapital dan huruf kedua ditulis dengan
huruf kecil. Contoh Cu (cuprum) dan Na (natrium).
3. Menggunakan dua huruf. Huruf pertama ditulis dengan huruf kapital dan huruf kedua (huruf khas)
ditulis dengan huruf kecil. Contoh Mg (magnesium) dan Zn (zincum). Tidak boleh ditulis Ma dan Zi.
4. Menggunakan tiga huruf. Huruf pertama ditulis dengan huruf kapital, huruf kedua dan ketiga (huruf
khas) ditulis dengan huruf kecil. Contoh Uut (ununtrium) dan Uus (ununseptium).
Contoh nama unsur dan lambangnya sebagai berikut.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Sifat-Sifat Unsur Logam, Nonlogam, dan Semilogam

Logam Nonlogam Semilogam


• • Unsur semilogam
Penghantar listrik dan • Kurang baik merupakan unsur yang
panas yang baik menghantarkan listrik
(konduktor) mempunyai sifat di
dan panas (isolator) antara sifat logam dan
• Mengilap • Tidak mengilap nonlogam. Dengan
• Kuat • Rapuh demikian, semilogam
• Dapat ditempa dan • Tidak dapat bersifat
dibengkokkan dibengkokkan semikonduktor.
• Titik leleh tinggi • Titik leleh rendah • Contoh: Silikon.
• Pada suhu kamar • Pada suhu kamar
berwujud padat, kecuali berwujud gas atau cair,
Hg (cair) kecuali Br (padat)
• Contoh : natrium, • Contoh: karbon, klor,
stronsium, tembaga, nitrogen, dan iodium.
dan magnesium.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Para ahli kimia mendaftar unsur-unsur yang ada di alam dalam bentuk tabel yang dikenal dengan tabel
periodik unsur.Para ahli tersebut tergabung dalam IUPAC (International Union of Pure Applied and
Chemistry).

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


b. Senyawa

Senyawa adalah materi yang tersusun atas dua atau lebih unsur yang
berbeda melalui reaksi kimia.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Sifat-Sifat Senyawa
1. Terbentuk dari dua atau lebih unsur yang berbeda melalui reaksi kimia.
2. Memiliki sifat yang berbeda dengan unsur-unsur penyusunnya.
3. Dapat diuraikan menjadi unsur-unsurnya melalui reaksi kimia.
4. Unsur-unsur penyusunnya memiliki perbandingan tetap.
5. Pembentukannya memerlukan atau melepaskan energi.

1. Senyawa Organik
Senyawa organik yaitu senyawa yang mengandung
unsur karbon (C), kecuali karbida, karbonat, dan
oksida karbon.
Contoh: asam cuka atau asam asetat (CH3COOH) dan
Berdasarkan unsur penyusunnya, gula pasir (C12H22O11).
senyawa dibedakan menjadi dua
macam yaitu senyawa organik
dan senyawa anorganik
2. Senyawa Anorganik
Senyawa anorganik yaitu senyawa yang tidak mengandung
unsur karbon (C) dan umumnya sebagai penyusun material
atau benda tidak hidup.
Contoh: pasir (SiO2) dan garam meja (NaCl).

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


c. Campuran
Campuran adalah materi yang tersusun atas dua zat atau lebih tetapi masih
mempunyai sifat zat penyusun.

Ciri-ciri campuran sebagai berikut.


1. Tersusun atas dua zat atau lebih.
2. Memiliki sifat seperti zat penyusunnya.
3. Tidak memiliki komposisi tetap.
4. Zat penyusunnya dapat dipisahkan secara fisika.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Berdasarkan zat penyusunnya, campuran dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.

1. Campuran yang tersusun atas dua jenis unsur atau lebih.


Contoh: campuran antara unsur O2 dan unsur H2
2. Campuran yang tersusun atas dua jenis senyawa atau lebih.
Contoh: campuran antara senyawa CO dan senyawa H2O
3. Campuran yang tersusun atas unsur dan senyawa.
Contoh: campuran antara unsur O2 dan H2O

Berdasarkan sifat zat penyusunnya, campuran dibedakan menjadi tiga


sebagai berikut.
1. Campuran yang tersusun atas zat gas dan zat gas
Contoh: udara tersusun atas beberapa gas (O2, N2, dan gas lain).
2. Campuran yang tersusun atas zat padat dan zat padat.
Contoh: Baja (paduan logam antara besi dan karbon), kuningan ( paduan logam antara
tembaga dan seng)
3. Campuran yang tersusun atas zat padat dan zat cair.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Campuran antara Zat Padat dan Zat Cair
Campuran Homogen Campuran Heterogen
Ciri-cirinya: Ciri-cirinya:
1. Tersusun atas zat padat yang berfungsi 1. Partikel-partikel yang bercampur memiliki
sebagai zat terlarut (solute) dan zat cair perbedaan massa jenis besar.
yang berfungsi sebagai zat pelarut 2. Keruh dan tidak tembus cahaya.
(solvent) dengan ukuran yang tidak jauh 3. Terdapat endapan saat didiamkan.
berbeda 4. Percampurannya tidak merata.
2. Bening dan tembus cahaya.
Campuran
3. Tidak ada endapan saat didiamkan.
Heterogen
4. Zat-zat penyusun tercampur sempurna. Suspensi (Ukuran
Contoh: campuran air dengan alkohol, air Partikel > 100 nm)
dengan gula, dan air dengan sirop.

Contoh pasir
Campuran homogen disebut juga dengan dalam air
Larutan.
Koloid (Ukuran partikel 1 -
100 nm)

Contoh susu,
darah, dan asap

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Berdasarkan sifatnya, larutan dibedakan menjadi tiga yaitu larutan asam,
basa, dan garam.

Asam Basa G
• Berasa masam • Berasa pahit • Gar
• Bersifat korosif • Bersifat Licin hasi
• Memerah • Membirukan anta
kertas lakmus kertas lakmus dan
biru • Menghasilkan • Con
• Menghasilkan ion OH- saat • NaC
ion H+ saat dilarutkan CaC
dilarutkan dalam air
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Indikator Asam-Basa
Indikator Alami
Contoh : Bunga sepatu, kol ungu,
kunyit, dan bunga mawar

Indikator Buatan
Contoh : metil merah dan
fenolftalein
Indikator
Asam-Basa

Indikator Universal
Contoh : kertas lakmus

pH Meter

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


B. Pemisahan Campuran

1. Filtrasi

2. Sentrifugasi
7. Atraksi M
agnetik

Pemisahan
Campuran 3. Distilasi (Pe
nyulingan)
6. Evaporasi
(Penguapan)

4. Kromatografi

5. Sublimasi

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Filtrasi
• Metode filtrasi digunakan untuk
memisahkan zat-zat yang bercampur
dalam campuran heterogen.
• Sebagai contoh, air dan pasir dapat
dipisahkan dari campuran air-pasir dengan
cara menyaring.

Rangkaian alat filtrasi

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Sentrifugasi
• Sentrifugasi adalah metode pemisahan
untuk memisahkan padatan sangat halus
dengan jumlah campuran sedikit dalam
campuran heterogen.
• Contoh sel-sel darah merah dapat
dipisahkan dari plasma darah.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Distilasi (Penyulingan)
• Distilasi merupakan proses pemisahan zat cair dari campurannya berdasarkan
perbedaan titik didih zat yang bercampur sehingga saat menguap setiap zat akan
terpisah.
• Contoh memisahkan aseton dengan air.

Rangkaian alat distilasi

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


4. Kromatografi

• Kromatografi adalah metode pemisahan


zat-zat yang bercampur dalam campuran
yang didasarkan pada perbedaan
kecepatan merambat antara partikel-
partikel zat yang bercampur dalam suatu
medium diam ketika dialiri suatu medium
gerak.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


5. Sublimasi

• Sublimasi adalah metode pemisahan


campuran yang didasarkan pada
campuran zat yang memiliki satu zat yang
dapat menyublim (perubahan wujud
padat ke wujud gas), sedangkan zat yang
lainnya tidak dapat menyublim.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


6. Evaporasi (Penguapan)
• Evaporasi adalah proses pemisahan zat padat dari larutannya dengan cara
menguapkan pelarutnya. Saat larutan dipanaskan maka larutan akan berubah
menjadi larutan lewat jenuh dan membentuk kristal.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


7. Atraksi Magnetik
• Atraksi magnetik adalah metode pemisahan campuran materi yang didasarkan
pada perbedaan sifat kemagnetan zat-zat penyusun campuran.
• Contoh memisahkan serbuk besi dari pasir.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


C. Perubahan Materi
Secara umum sifat materi dikelompokkan menjadi dua yaitu
sifat ekstensif dan sifat intensif.

Sifat Sifat
Ekstensif Intensif

Sifat
Massa
Fisika

Sifat
Volume
Kimia

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Sifat Fisika Sifat Kimia
1. Berat Jenis 1. Kestabilan
2. Kerapatan (Massa Jenis) 2. Kereaktifan
3. Kelarutan
3. Keterbakaran
4. Daya Hantar Listrik atau Panas
5. Kekerasan
4. Daya Ionisasi
6. Kekuatan
7. Elastisitas
8. Kemagnetan
9. Titik Didih
10. Titik Leleh
11. Titik Beku
12. Kekentalan (Viskositas)
13. Kekeruhan
14. Bau
15. Rasa
16. Warna

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Macam-Macam Perubahan Fisika dan Kimia

Perubahan Perubahan
Fisika Kimia
Perubahan bentuk dan
Proses Pembakaran
ukuran

Proses Pencampuran
Perubahan wujud
Zat

Perubahan karena Pelarutan


Proses Peragian
atau Pengeringan

Perubahan karena Adanya Proses Kerusakan


Pemanasan atau Arus Listrik
Proses Biologi Makhluk
Hidup

Proses Perkembangan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Ciri Perubahan Kimia
Pembent
ukan Gas
Pembent
Ciri ukan
Perubah Endapan
Perubah
an Kimia an
Warna Reaksi
Perubah Eksoterm
an Suhu Reaksi
Endoter
m
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
BAB

IV Suhu dan Perubahannya

A. Cara Mengetahui Suhu Be


nda
B. Perubahan Benda Akibat
Suhu

Kembali ke daftar isi


A. Cara Mengetahui Suhu Benda
1. Jenis-Jenis Termometer
2. Skala Termometer

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Jenis-Jenis Termometer

Jenis-Jenis
Termometer
menggunakan

Termometer Termometer Termometer Termometer Termometer


Zat Cair Zat Padat Kristal Cair Gas Digital

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Skala Termometer

persamaan
mengonversi skala
termometer

akan didapat
persamaan singkat

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


CONTOH SOAL

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


B. Perubahan Benda Akibat Suhu
Perubahan Benda
Akibat Suhu

2. Pemuaian Zat C
1. Pemuaian Zat P air dan Zat Gas 3. Karakteristik Pemuaia
adat n Zat Gas dan Zat Cair

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Pemuaian Zat Padat

Pemuaian Zat Padat

Pemuaian Panjang Pemuaian Luas Pemuaian Volume

koefisien muai pajang bahan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Pemuaian Zat Cair dan Zat Gas

koefisien muai
volume zat cair

Pemuaian Zat Cair

koefisien muai
volume zat gas
Pemuaian Gas

keduanya menggunakan
persamaan pemuaian volume

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Karakteristik Pemuaian Zat Cair dan Zat Gas

Pemuaian yang terjadi pada zat cair dan zat gas memiliki gejala-gejala
tertentu. Gejala pemuaian dari kedua zat itu antara lain :
a. adanya kenaikan suhu;
b. adanya penambahan volume, kecuali dalam peristiwa anomali air; dan
c. adanya perubahan tekanan.

Contoh gejala pemuaian zat cair dan gas sebagai berikut.


d. Peristiwa meletusnya ban sepeda saat terkena terik matahari. Jika ban sepeda
yang penuh berisi udara dipanaskan di terik matahari, suhunya akan naik
sehingga volume dan tekanannya naik. Jika karet ban sepeda tidak bisa
mengembang lagi, ban akan meletus.
e. Peristiwa dalam proses memasak air. Air di dalam cerek yang dipanaskan akan
mengalami kenaikan suhu, volume, dan tekanan. Efek dari perubahan volume
dan tekanan ini sangat terlihat ketika air mendidih akan keluar uap air dari
corong cerek.
f. Peristiwa yang terjadi pada balon udara. Udara dalam balon memuai dengan
gejala kenaikan suhu dan perubahan tekanan.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


BAB

V Kalor dan Perpindahannya

A. Kalor
B. Perpindahan Kalor

Kembali ke daftar isi


A. Kalor

1. Kalor dan Perubahan Suhu Benda


2. Kalor dan Perubahan Wujud Benda
3. Asas Black
4. Pengaturan Suhu Tubuh pada Manusia dan Hewan
5. Teknologi yang Memanfaatkan Konsep Kalor

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Kalor dan Perubahan Suhu Benda
Kalor Jenis (c) Berbagai Zat

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Kalor dan Perubahan Wujud Benda

1 5

2 3
4

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Grafik Perubahan Wujud Air

A-B, C-D, dan E ke atas B-C D-E

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Asas Black

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


4. Pengaturan Suhu Tubuh pada Manusia dan Hewan

Pembentukan Panas Menggigil adalah proses metabolisme


Tubuh lebih lanjut melalui kerutan otot-otot
lurik tubuh ketika pembentukan panas
tidak cukup untuk mempertahankan
suhu tubuh.

Tubuh akan berkeringat ketika cuaca


Pengeluaran Panas sangat panas atau saat berolahraga.
Keringat akan menguap dan suhu tubuh
akan turun.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


5. Teknologi yang Memanfaatkan Konsep Kalor

Teknologi yang Memanfaatkan Konsep


Kalor

contohnya

Teknologi Pendingin Ruangan Pot in Pot

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


CONTOH SOAL

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


B. Perpindahan Kalor
Perpindahan Kalor
mencakup

Konduksi Konveksi Radiasi

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


BAB

VI Energi dalam Sistem Kehidupan

A. Pengertian dan Jenis-Jeni


s Energi
B. Macam-Macam Sumber E
nergi
C. Sumber Energi bagi Tubu
h
D. Transformasi Energi di Da
lam Sel

Kembali ke daftar isi


A. Pengertian dan Jenis-Jenis Energi
1. Pengertian Energi
Energi adalah kemampuan melakukan usaha (kerja) atau melakukan suatu
perubahan. Perhatikan skema pembagian jenis energi berikut.

2. Jenis-Jenis Energi
a. Energi Potensial
b. Energi Kinetik
c. Energi Cahaya
d. Energi Panas
e. Energi Bunyi

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


a. Energi Potensial

1) Energi Potensial Gravitasi


2) Energi Potensial Elastisitas
3) Energi Kimia
4) Energi Listrik
5) Energi Nuklir

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1) Energi Potensial Gravitasi
Energi potensial gravitasi adalah
energi yang dimiliki suatu benda
akibat kedudukan atau posisinya di
atas permukaan bumi.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2) Energi Potensial Elastisitas

Energi potensial elastisitas adalah


energi yang tersimpan pada benda
karena adanya gaya tekan dan gaya
regang yang bekerja pada benda
tersebut.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3) Energi Kimia

• Energi kimia adalah energi yang


terkandung dalam suatu zat,
misalnya makanan.
• Energi kimia juga terdapat dalam
bahan bakar fosil seperti bensin,
solar, dan batu bara.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


4) Energi Listrik

• Energi listrik adalah energi yang


dimiliki muatan listrik dan arus
listrik.
• Energi listrik dihasilkan oleh
sumber energi listrik, misalkan
aki, generator, reaktor nuklir, dan
sel surya.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


5) Energi Nuklir

• Energi nuklir adalah energi yang


dihasilkan oleh radiasi inti yang
tersimpan dalam inti atom bahan
radioaktif.
• Energi nuklir dihasilkan oleh
reaksi nuklir yang berupa reaksi
penggabungan (fusi) dan reaksi
pembelahan (fisi) inti atom.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


b. Energi Kinetik

• Energi kinetik adalah bentuk


energi ketika suatu materi
berpindah atau bergerak.
• Besarnya energi kinetik
sebanding dengan massa dan
kecepatan benda.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


c. Energi Cahaya

Energi cahaya merupakan radiasi


gelombang elektromagnetik kasat
mata yang merambat dengan
kecepatan 3 × 108 m/s.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


d. Energi Panas

Energi panas didefinisikan sebagai


energi yang dihasilkan oleh gesekan
partikel-partikel penyusun dalam
suatu zat yang saling bergerak dan
bersinggungan.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


e. Energi Bunyi

• Energi bunyi adalah energi yang


dihasilkan oleh getaran benda.
• Benda yang bergetar akan
meneruskan getarannya pada
molekul-molekul udara sehingga
menghasilkan bunyi.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


CONTOH SOAL

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


B. Macam-Macam Sumber Energi

1. Sumber Energi yang Tidak Terbarukan


2. Sumber Energi yang Terbarukan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Sumber Energi yang Tidak Terbarukan

Sumber energi yang tidak terbarukan


merupakan sumber energi yang
ketersediaannya terbatas dan sulit untuk
diadakan kembali.

Sumber Energi yang


Tidak Terbarukan

Minyak Bumi, Gas Alam,


dan Batu Bara

Nuklir

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Sumber Energi yang Terbarukan
Sumber energi yang terbarukan adalah sumber
energi yang dapat digunakan terus-menerus
karena ketersediaannya dapat diusahakan
kembali.

Sumber Energi yang


Terbarukan

Matahari

Air

Angin

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


C. Sumber Energi bagi Tubuh

1. KARBOHIDRAT 2. PROTEIN 3. LEMAK

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Karbohidrat

Jenis-Jenis Karbohidrat
 Monosakarida
Contoh : glukosa,
fruktosa, dan galaktosa.
 Disakarida Peran karbohidrat bagi tubuh:
Contoh : sukrosa, 1. Sebagai sumber energi
maltosa, dan laktosa. 2. Sebagai penghemat protein
 Polisakarida dalam tubuh
Contoh : amilum, selulosa, 3.Sebagai pengatur
dan glikogen. metabolisme lemak
4. Membantu melancarkan
pencernaan
5. Membantu penyerapan
kalsium

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Protein
Jenis-Jenis Protein Beserta Perbedaannya

Peran protein bagi tubuh:


1. Sebagai sumber energi
2. Membantu membangun sel-sel tubuh
3. Mengatur dan menjalankan metabolisme tubuh
4. Menjaga keseimbangan asam basa dan keseimbangan cairan tubuh
5. Membentuk sistem kekebalan tubuh

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Lemak
Jenis-Jenis Lemak Beserta Perbedaannya

Peran lemak bagi tubuh:


1. Sumber energi
2. Sumber asam lemak esensial
3. Melarutkan vitamin
4. Membantu menghemat protein
5. Menjaga suhu tubuh dan melindungi organ

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


D. Transformasi Energi di Dalam Sel

Bagaimana Makhluk Hidup Memp


eroleh Energi?

Transformasi
Metabolisme Sel
Energi di Dalam
Sel
Metabolisme Karbohidrat, Lemak,
dan Protein

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Bagaimana Makhluk Hidup
Memperoleh Energi?

Transformasi
energi oleh
klorofil

Transformasi
energi oleh
mitokondria
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
2. Metabolisme Sel
1. Anabolisme (Fotosintesis)
Tumbuhan dapat membuat makanan
sendiri melalui fotosintesis. Fotosintesis
adalah proses pembentukan makanan,
dalam hal ini glukosa, dari molekul
anorganik (CO2 dan H2O) dengan bantuan 2. Katabolisme (Respirasi)
cahaya. Proses pembentukan molekul Pemecahan molekul kompleks
kompleks (glukosa) dari molekul sederhana (seperti karbohidrat, lemak, dan protein)
(CO2 dan H2O) dinamakan anabolisme. menjadi molekul yang lebih sederhana
dengan menghasilkan energi termasuk
Reaksi fotosintesis sebagai berikut.
katabolisme. Proses transformasi energi di
dalam mitokondria memerlukan oksigen.
Oksigen diperoleh saat makhluk hidup
bernapas. Penggunaan oksigen oleh sel-sel
Faktor fotosintesis: tubuh untuk melakukan oksidasi disebut
1. Ketersediaan air respirasi. Adapun reaksi respirasi sebagai
2. Ketersediaan CO2 berikut.
3. Intensitas cahaya
4. Suhu
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Metabolisme Karbohidrat, Lemak, dan Protein
Skema metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein sebagai berikut.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai