Anda di halaman 1dari 6

Hukum Dasar Listrik

Hukum I Kirchoff

Hukum I Kirchoff merupakan hukum kekekalan muatan listrik yang menyatakan bahwa jumlah
muatan listrik yang ada pada sebuah sistem tertutup adalah tetap. Hal ini berarti dalam suatu
rangkaian bercabang, jumlah kuat arus listrik yang masuk pada suatu percabangan sama dengan
jumlah kuat arus listrik yang ke luar percabangan itu. Untuk lebih jelasnya tentang Hukum I
Kirchoff, perhatikanlah rangkaian berikut ini

Hukum II Kirchoff

Hukum II Kirchoff adalah hukum kekekalan energi yang diterapkan dalam suatu rangkaian
tertutup. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah aljabar dari GGL (Gaya Gerak Listrik) sumber
beda potensial dalam sebuah rangkaian tertutup (loop) sma dengan nol. Secara matematis,
Hukum II Kirchoff ini dirumuskan dengan persamaan

Di mana V adalah beda potensial komponen komponen dalam rangkaian (kecuali sumber ggl)
dan E adalah ggl sumber. Untuk lebih jelasnya mengenai Hukum II Kirchoff, perhatikanlah
sebuah rangkaian tertutup sederhana berikut ini

Dari rangkaian sederhana di atas, maka akan berlaku persamaan berikut (anggap arah loop searah
arah arus)

I . R + I . r - E = 0..............1)

E = I (R + r)

I = E/(R + r)

Persamaan 1 dapat ditulis dalam bentuk lain seperti berikut

I.R=E-I.r

Di mana I . R adalah beda potensial pada komponen resistor R, yang juga sering disebut dengan
tegangan jepit
Hukum Ohm

Hubungan antara kuat arus dengan beda potensial dalam suatu rangkaian tertutup pertama kali
diselidiki oleh fisikawan jerman yang bernama George Siemon Ohm dalam suatu konsep yang
disebut dengan Hukum Ohm. Hukum Ohm menyatakan bahwa "Pada temperatur tetap, kuat arus
dalam suatu rangkaian tertutup akan sebanding dengan beda potensial antar ujung-ujung
rangkaian".
Keterangan:
V I R = V/I V = beda potensial listrik antar ujung-ujung rangkaian (volt)
1,5 volt 0,15 amper 10 I = kuat arus listrik dalam rangkaian (amper)

3,0 volt 0,30 amper 10 R = hambatan total rangkaian pada temperatur konstan (Ω)

4,5 volt 0,45 amper 10 Model grafik komponen-komponen Ohmmik jika dialiri arus
listrik

Hukum Faraday

Michael faraday (1791-1867), seorang ilmuwan jenius dari inggris menyatakan bahwa:

1. Jika sebuah penghantar memotong garis-garis gaya dari suatu medan magnetik (flux) yang
konstan, maka pada penghantar tersebut akan timbul tegangan induksi.
2. Perubahan flux medan magnetik didalam suatu rangkaian bahan penghantar, akan
menimbulkan tegangan induksi pada rangkaian tersebut.

Kedua pernyataan beliau diatas menjadi hukum dasar listrik yang menjelaskan mengenai
fenomena induksi elektromagnetik dan hubungan antara perubahan flux dengan tegangan induksi
yang ditimbulkan dalam suatu rangkaian, aplikasi dari hukum ini adalah pada generator.
Gambar1 akan menjelaskan mengenai fenomena tersebut. Gambar 1. Hukum Faraday, Induksi
Elektromagnetik.
Hukum Coulumb

Kita sudah tahu, bahwa dua muatan yang sejenis akan tarik-menarik dan dua muatan yang tidak
sejenis akan tolak-menolak. Ketika sudah kelas IX SMP, pengetahuan itu belum cukup. Kita juga
harus tahu berapa besar gaya tarik-menariknya dan berapa gaya tolak-menolaknya. 

Charles Augustin de Coulomb, menemukan hubungan antara gaya listrik dengan besar muatan-
muatan dan jarak antara kedua muatan tersebut. Hubungan ini disebut sebagai Hukum Coulomb.

“Besarnya gaya tarik-menarik dan tolak-menolak sebanding dengan besar muatan masing-
masing dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua muatan”.

Gaya tarik-menarik atau tolak menolak ini disebut dengan gaya Coulomb atau gaya listrik.

Sekarang mari kita kupas hukum Coulomb ini dengan seksama :

a. Besarnya gaya tarik menarik atau tolak-menolak sebanding dengan besar muatan masing-
masing

Contoh :

Dua muatan masing-masing + 2Q dan + Q terpisah sejauh d mengalami gaya listrik sebesar F.
Berapa besar gayanya jika muatan masing-masing menjadi +3Q dan +4Q?

Penyelesaian

Dari soal di atas dapat dibuat diagram sebagai berikut.

Karena besarnya gaya Coulomb F sebanding dengan muatan-muatannya maka dapat dituliskan

Perhatikan diagram berikut.


Nampak bahwa, ketika muatan-muatannya menjadi lebih besar maka besar gaya Coulomb-nya
juga lebih besar.

b. Besarnya gaya Coulomb berbanding terbalik kuadrat jarak kedua muatan

Ketika dua buah muatan terpisah makin jauh, tentunya pengaruh keduanya akan semakin kecil.
Lebih kecilnya, bukan sekedar berbanding terbalik tetapi berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak keduanya.

Contoh :

Dua muatan masing-masing +Q C dan +Q C terpisah sejauh d mengalami gaya Coulomb sebesar
F. Berapa gaya tolak-menolaknya, ketika jarak muatan-muatannya menjadi 2d?

Penyelesaian;

Besarnya gaya Coulomb berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua muatan, sehingga besar
gaya Couomb F’ nya menjadi :

Jadi, ketika jarak kedua muatan menjadi 2 kali lebih besar, maka gaya Coulombnya ¼ kali gaya
semula, ketika jaraknya menjadi 3 kali, maka gaya Coulombnya menjadi 1/9 kali gaya semula
dan seterusnya.
Hukum Lenz

Arah dari arus GGL induksi ialah sedemikian rupa sehingga melawan arus yang
menimbulkannya. Arus induksi yang timbul arahnya sedemikian sehingga menimbulkan medan
magnet induksi yang melawan arah perubahan medan magnet

Hukum Lorentz

Bila penghantar berarus di letakkan di dalam medan magnet , maka pada penghantar akan timbul
gaya. Jadi gaya lorentz adalah gaya yang dialami kawat berarus listrik di dalam medan magnet
Bagaimana gaya lorentz berfungsi, maka lakukan percobaan dengan mengamati bentuk medan
magnet atau garis gaya magnet selama percobaan. Bila pengamatan dilakukan dengan benar
maka akan diperoleh :

a) Makin besar arus listrik yang mengalir, makin besar pula gaya yang bekerja dan makin
cepat batang penghantar bergulir.
b) Bila polaritas sumbu dirubah, maka penghantar akan bergerak dalam arah yang
berlawanan dengan gerak sebelumnya.

perhatikan gambar di bawah ini

MENENTUKAN ARAH GAYA LORENTZ

Arah gaya lorentz dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan. Jari-jari tangan kanan diatur
sedemikian rupa, sehingga Ibu jari tegak lurus terjadap telunjuk dan tegak lurus juga terhadap
jari tengah. Bila arah medan magnet (B) diwakili oleh telunjuk dan arah arus listrik (I) diwakili
oleh ibu jari, maka arah gaya lorentz (F) di tunjukkan oleh jari tengah.

perhatikan gambar berikut :


Gaya lorentz pada penghantar bergantung pada faktor sebagai berikut :

(1) kuat medan magnet (B)

(2) besar arus listrik (I)

(3) panjang penghantar

sehingga dapat dirumuskan

F = B.I.L

keterangan :

F adalah gaya lorentz (N)

B adalah kuat medan magnet (Tesla)

I adalah kuat arus listrik (A)

L adalah panjang penghantar (m)

Anda mungkin juga menyukai