PM, PdM
Eliminate PaM Precipitous, telah terjadi kerusakan
tidak fatal, bisa diperbaiki
Failure
Prevent CM = Fixed it after break
Failure + PaM
Prevent Bigger
Loss End of Life
Pengoperasian dan Umur Aset
LIFE Exceed the
Below the Achieve the
EVALUATION AGING
Expectation
Expectation Expectation
OPERATING HOUR
MACHINE AGED
DUE TO LONG OPERATION
BETTER OPERATION AND
MAINTENANCE TECHNOLOGY FOR
ACCELERATION OF AGING DUE TO LESS LIFE PROLONGATION
QUALITY OF O&M, INSTALLATION, DESIGN, &
FREQUENT START- STOP AND SUDDEN LOAD
FLUCTUATION
Expectation
❖ Menjamin pembangkit dapat beroperasi secara ekonomis sesuai (atau melebihi) umur ekspektasinya
Model Pengamanan Instalasi
hazard ‘hard’ barriers ‘soft’ barriers
reduction
hazard accident
or loss
In order to reduce the potential for future major incidents and losses, three layers of protection are to be considered:
• plant – engineering hardware, control systems, and layouts to eliminate, control and mitigate potential hazards to people,
and improve productivity.
• processes – management systems to identify, control and mitigate risks, and drive continuous operational
improvement.
• people – capability of our people in terms of leadership skills, relevant knowledge and experience, and the organizational
culture they create.
• • • •
In layers of protection, ‘hard barriers’ are more reliable than ‘soft barriers’, but all rely on people
20
Prosedur lokal tidak
diketahui dengan baik oleh
petugas pemadam
kebakaran
26
Praktek Pengendalian:
Pengelolaan Aset dalam Perusahaan
Melakukan assessment terhadap: (1) praktek-praktek yang telah
diterapkan Organisasi, (2) performa yang dihasilkan kemudian (3)
dihitung tingkat maturity-nya. Tindakan ini merupakan langkah awal
menuju PAM yang berkelanjutan dan sebagai dasar bagi: (1) kebijakan,
(2) strategi dan (3) tujuan AM.
Legend: PAM = Physical Asset Management; AM = Asset Management, KPI = Key Performance Indicators
HSSE harus menjadi salah satu prioritas utama dalam pemenuhan terhadap: (1)
undang-undang dan (2) hukum yang berlaku, seperti halnya (3) membangun budaya
HSSE.
Harus dipastikan bahwa seluruh pemenuhan terhadap: (1) undang-undang dan (2)
hukum, (3) ketaatan terhadap aturan HSSE dan (4) tahapan-tahapan HSSE selama
pekerjaan pemeliharaan diselesaikan secara regular.
5S = Sort, Set In Order, Shine, Standardize and Sustain; KPI = Key Performance Indicator
Dengan telah dibangunya “basic system” upaya untuk perbaikan dan
optimalisasi dapat dimulai, difokuskan pada major losses dan
improvement opportunities. Pendekatan pemecahan masalah yang
disusun dengan baik digunakan untuk menemukan dan
mengeliminasi penyebab-penyebab permasalahan, untuk
memastikan perbaikan performa yang substasial dan berkelanjutan.
Yang menjadi perhatian utama pada ilmu manajemen aset adalah kegagalan peralatan.
Langkah selanjutnya adalah melakukan review dan memperbaiki taktik pemeliharaan yang
ada saat ini, berdasarkan analisis kekritisan peralatan, historikal dan potensi kegagalan,
begitu pula konsekuensi dari kegagalan. Hasilnya adalah kombinasi yang optimal antara (1)
condition-based maintenance, (2) usage-based maintenance dan (3) run-to-failure decisions.
Saat condition-based maintenance telah dipilih sebagai taktik pemeliharaan yang dianjurkan
maka harus dipastikan bahwa teknik-teknik condition monitoring telah diimplementasikan
dengan baik, seperti: analisis pelumas, analisis vibrasi, ultrasonic dan thermography.
Aktivitas condition monitoring harus diintegrasikan secara penuh dengan proses work
planning and control (WPC) untuk mencegah kegagalan secara efektif.
Staf operasi bekerja dengan aset setiap saat, oleh karena itu mereka pada posisi terbaik
dalam mencegah dan menditeksi kegagalan. Kemampuan operator untuk menjalankan tugas
tersebut menjadi sangat penting, diantaranya adalah (1) mengoperasikan aset secara benar,
(2) menjaga kebersihan, (3) melakukan inspeksi defect secara regular, (4) mengerjakan
perbaikan minor atau adjustment, dan membantu staf pemeliharaan jika diperlukan.
Dalam rangka memaksimalkan peralatan dalam kondisi siap dioperasikan, data velocity dan
respon cepat dalam menangani masalah merupakan faktor kunci sukses. Implementasi
sistem dan teknologi diperlukan untuk: (1) mendefinisikan dan mengelola tingkat layanan,
(2) mengotomatisasikan komunikasi dengan front-line-staf dan (3) mengirim pesan kepada
manajer terkait mengenai perubahan status work order dan parameter-parameter SLA.