Anda di halaman 1dari 36

GARIS BESAR TPM

TARGET IMPLEMENTASI :
 Menetapkan Sasaran
 Mensosialisasikan sasaran ( menyamakan konsep )
 Menentukan strategi untuk mencapai sasaran
 Mensosialisasikan strategi
PENJELASAN :
6 KERUGIAN BESAR & HAL-HAL TERKAIT

DEFINISI :
OEE ( Availability, Performance Efisiency, Quality of Rate )
MTTR
MTBF

8 PILAR TPM

IMPLEMENTASI TPM
Total
tpm Productive
Maintenance
8 PILLARS OF TPM
1 Improve activities to increase Equipment Effectiveness
1. Breakdown
- Elimination of six major losses
2. Set up & Adjusment
- Improve equipment performance
3. Idling & minor stopped
2 Autonomous Maintenance program by operator
4. Reduce speed
TPM 3 Planned Maintenance System 5. Defect and rework GOAL :
 TOTAL EFFECTIVENESS 6. Startup yield and loss
4 Operation and Maintenance skill training for operator Zero ABCD
 TOTAL MAINTENANCE
SYSTEM

 TOTAL PARTICIPATION
5 Maintenance Prevention Design and Early Equipment Management Accident
OF EMPLOYEE
6 Quality Maintenance
Breakdown
Crisis
7 TPM in administration and Support Department
Defect
8 Building a Safe, Enviromentally Friendly System

OEE MTTR MTBF

Total
tpm Productive
Maintenance
PT. BENUA AGRI SEJAHTRA

IMPLEMENTASI :
TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE
(TPM)

DENGAN PENDEKATAN BARU

Total
tpm Productive
Maintenance
KONSEP KERUGIAN KRONIS

Kondisi
95 %
Efektifitas optimal
Kerugian terselubung Gap 15 %

80 % Kondisi
saat ini

Kerugian nyata

Waktu

1. Pabrik penuh dengan kerugian


2. Kerugian ditimbulkan dari pola pikir dan perilaku negatif manusia

3. Kerugian tidak dapat dikurangi kecuali jika pola pikir dan perilaku manusia dirubah

Total
tpm Productive
Maintenance 1
MENGAPA KERUGIAN TERSELUBUNG DIABAIKAN ?
Pendekatan tidak tepat terhadap kondisi
1 Penyebabnya tidak diketahui
lapangan & teknologi tertentu

Penyebabnya diketahui tetapi tindakan &


2 penanganannya salah
Kerugian kronis tidak cukup dipahami

Tindak lanjut penanganan masalah tidak


3 Tindakan penanganan tidak tuntas
memadai

Terlalu sibuk sehingga perbaikan hanya Penanganan tidak tuntas sehingga akan
4 bersifat sementara timbul kembali masalah yang sama

Tidak terpikir untuk membandingkan Pendekatan tidak tepat terhadap kondisi


5 dengan nilai optimal lapangan & teknologi tertentu

Berkeyakinan bahwa jumlah dan biaya


6 Salah mengenali masalah
kerugian tidak besar

Berkeyakinan bahwa biaya perbaikan


(1) Penilaian tidak cukup
terlalu besar

Berkeyakinan bahwa hanya dengan meningkatkan


(2) Salah menilai keahlian operator dapat memecahkan masalah

Total
tpm Productive
Maintenance 2
6 KERUGIAN BESAR ADALAH

1 Kerusakan 4 Kecepatan menurun

2 Pemasangan & penyetelan 5 Cacat & kerja ulang

3 Tersendat & mogok 6 Rugi Start awal


Pengurangan hasil
Total
tpm Productive
Maintenance 3
KEPEKAAN TERHADAP ADANYA
LOSSES/KERUGIAN
Mengapa kita harus peka terhadap adanya losses ?
• Losses menggerogoti profit
• Pelanggan tidak mau membayar losses
• Kepekaan merupakan langkah awal memerangi losses
• Membiarkan losses merupakan cerminan sikap kurangnya ‘ownership’

LANGKAH AWAL UNTUK


MENANGGULANGGI LOSSES :
Loss
“KEPEKAAN”

Total
tpm Productive
Maintenance 4
OEE (OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS)
EFEKTIVITAS PERALATAN KESELURUHAN

Peralatan 6 Kerugian Besar Perhitungan O E E

Kerusakan Alat Availability = Loading time - down time x 100 %


Loading time Loading time
Contoh :
12650 mnt - 200 mnt
Set Up dan penyetelan Availability = x 100 % = 99,3 %
12650 mnt
Downtime
losses

Operating time Idling(tersendat) & Performance = Take time x Jml diproses x 100 %
kemacetan kecil Efficiency Operating time
Contoh :
Net P E =
4 mnt/unit x 2000 unit
x 100 % = 64,2 %
Kecepatan menurun
Speed
losses

12450 mnt
Operating
time
Rate of = Jml diproses - total defect
Cacat dalam proses x 100 %
Quality Jml diproses
Valuable
Defect
losses

Operating Contoh :
time 2000 unit - 100 unit
Pengurangan hasil Rate of = x 100 % = 95 %
2000 unit
Quality

OEE = Availability x Performance Efficiency x Rate of Quality

Contoh : OEE = 0,99 x 0,64 x 0,95 x 100 % = 60,62 %

Total
tpm Productive
Maintenance 5
TARGET IMPROVEMENT UNTUK OEE
OEE = Availability x Performance x Rate of Quality 85 %

Line stop tidak lebih dari 10 menit - dan Availability / Kesanggupan


1 Kerusakan Alat
Loading time lebih rendah dari bulan sebelumnya
Loading time - Down time
Loading time
Set Up dan Periapan dan setting mesin kurang dari 10
2
Downtim
e losses
penyetelan menit Lebih dari 90 %
Operating time
Idling(tersendat)
Frekwensi Line stop lebih rendah dari Performance Rate / Efisiensi hasil
3 & kemacetan
bulan sebelumnya ( turun 10 % )
Net Operating kecil
Speed
losses

Ideal cycle time - Output/hasil


time Operating time
Tetapkan ideal Cycle Time - tingkatkan
4 Kecepatan menurun
kecepatan 15 % atau lebih Lebih dari 95 %
Valuable
Defect
losses

Operating
time Quality rate / Kualitas hasil
5 Cacat dalam proses Rata-rata defect kurang dari 1 %
Process amount - Defect Volume
Process amount
Tingkatkan perolehan hasil hingga 99 %
Rata-rata kerugian operasi 30 ~ 6 Pengurangan hasil
atau lebih ( lambat start-up = 0 ) Lebih dari 99 %
50 %

Kondisi Optimal ‘ Manusia - Alat ‘

Improve semua kondisi di tempat kerja

Total
tpm Productive
Maintenance 6
LIMA DEFINISI POKOK TPM

3 Mengikutsertakan semua
orang yang terlibat dan
berkaitan dengan mesin
1 Bermaksud
mendapatkan efektifitas
mesin secara maksimum

4 Menuntut dukungan dan


kerjasama setiap orang
mulai dari top
management ke bawah
Membangaun system
2 PM (Productive
Maintenance) secara
mendalam
Mempromosikan dan
5 menerapkan kegiatan
PM melalui Aktivitas
Kelompok Kecil ( AKK )

Total
tpm Productive
Maintenance 7
TIGA ARTI ‘TOTAL’ DALAM TPM

 TOTAL DALAM EFEKTIVITAS

 TOTAL DALAM SISTIM PERAWATAN

 MAINTENANCE PREVENTION = MP
( Pencegahan pemeliharaan )
 MAINTAINABILITY IMPROVEMENT = MI
( Pengembangan/perbaikan kemampuan
pemeliharaan)
 PREVENTIVE MAINTENANCE = PM
( Pemeliharaan pencegahan)

 TOTAL DALAM KEIKUTSERTAAN SELURUH KARYAWAN

Total
tpm Productive
Maintenance 8
HUBUNGAN ANTARA TPM, PRODUCTIVE
MAINTENANCE & PREVENTIVE
MAINTENANCE
PRODUCTIVE PREVENTIVE
TPM MAINTENANCE MAINTENANCE

EFISIENSI EKONOMI
(PM yang menguntungkan)

SISTIM PERAWATAN
TOTAL *(MP-MI-PM)

PERAWATAN MANDIRI

* MP = MAINTENANCE PREVENTION
MI = MAINTAINABILITY IMPROVEMENT
PM = PREVENTIVE MAINTENANCE
Total
tpm Productive
Maintenance 9
SASARAN TPM
Sasaran TPM adalah : ZERO ABCD

• ACCIDENT
• BREAKDOWN
• CRISIS
• DEFECT
Total
tpm Productive
Maintenance 10
8 PILAR TPM

PI PM TE EM QM SHE
PARTIAL PLANNED TRAINING & EARLY EQUIPMENT QUALITY SAFTEY HEALTH AND
IMPROVEMENT MAINTENANCE EDUCATION MANAGEMENT MAINTENANCE ENVIRONMENTAL

TO TPM IN OFFICE

AM AUTONOMOUS MAINTENANCE
Total
tpm Productive
Maintenance 11
PILAR PI PARTIAL / FOCUSED IMPROVEMENT
Tujuan :
MEMAKSIMALKAN EFEKTIFITAS PERALATAN
SECARA KESELURUHAN MELALUI
 Berbagai usaha untuk meniadakan 6 kerugian besar terhadap
peralatan ( Khususnya untuk mesin ‘’ Rank A ‘’ dan ‘’ Rank B ‘’ )
 Meningkatkan kemampuan alat dengan perbaikan
yang berkesinambungan / kaizen
( implementasi melalui 8 step PI )
8 STEP PI ( Partial Improvement )

1 Latar Belakang & Penyimpangan Yang 5 Rencana Penanggulangan


Ditemukan

2 Analisa Penyebab Terjadinya 6 Pelaksanaan Penanggulangan


Penyimpangan
3 Kerugian Yang Ditimbulakan Akibat 7 Evaluasi Hasil
Penyimpangan

4 Penentuan Target 8 Standarisasi & Tindak Lanjut

Total
tpm Productive
Maintenance 12
PILAR PI KLASIFIKASI PERALATAN DALAM PM
Tujuan Menentukan skala prioritas alat yang paling berpengaruh terhadap performance suatu
: perusahaan ( OEE )
Tinjauan Kriteria Rank
Peralatan yang dapat menimbulkan bahaya ledakan atau dampak lainnya :
SAFETY : A
paralatan yang menyebabkan polusi serius
Berakibat fatal terhadap
orang dan Peralatan yang sedikit menimbulkan efek samping terhadap lingkungan B
Lingkungan
Peralatan lain ( tidak ada efek samping ) C
Peralatan yang sangat berpengaruh terhadap kualitas hasil secara keseluruhan
A
QUALITY :
Berakibat terhadap kualitas Peralatan yang menghasilkan produk dengan kualitas bervariasi, dan jika terjadi cacat dapat
segera diatasi oleh oparator B
produk
Peralatan lain C
Peralatan yang apabila stop maka proses produksi akan terhenti A
OPERATION :
Peralatan yang prosesnya berdiri sendiri sehingga apabila stop tidak berpengaruh langsung B
Berakibat pada proses
terhadap Line / proses produksi
produksi
Peralatan pendukung lainnya C
Peralatan yang apabila stop perbaikaannya perlu waktu lebih dari 4 jam atau perlu biaya A
besar (>$ 2.400) atau seringkali trouble lebih dari 3 kali per bulan
MAINTENANCE : Peralatan yang apabila stop perbaikaannya perlu waktu kurang dari 4 jam atau perlu biaya
Waktu dan biaya repair sedang (< $ 2.400) atau trouble kurang dari 3 kali per bulan B
Peralatan yang biaya repairnya kecil dan waktu repairnya tidak mendesak untuk dilakukan C
Total
tpm Productive
Maintenance 13
PILAR AM PERAWATAN MANDIRI
Definisi
Kegiatan yang dirancang untuk melibatkan operator dalam merawat mesinnya sendiri
disamping kegiatan yang dilaksanakan oleh bagian perawatan (Maintenance
Dapartment)
Kegiatan tersebut meliputi : 7 Step AM ( 7 Langkah perawatan mandiri)
1 Initial Cleaning Pembersihan
 Pembersihan
Problem Solving Penanggulangan
Pelumasan 2
 sumber penyebab
Intermediate standard Pengencangan
Pengencangan mur/baut 3
 small adjust & lub mur,baut & pelumasan
General Inspection Pengecekan harian
4
 Pengecekan harian
Autonomous Pengecekan mandiri
5 Inspection
 Pendeteksian
penyimpangan Standarization Penetapan standar
6
 Reparasi sederhana Allout Autonomous Perawatan mandiri
7
Maintenance sepenuhnya
Total
tpm Productive
Maintenance 14
PILAR AM KERUSAKAN AKAN SELALU TIMBUL

Kerusakan
Berat

Kerusakan Nyata

Kerusakan
Sedang
Kerusakan
Terselubung

Kerusakan Kecil

Meskipun kerusakan besar telah ditanggulangi, namun


kerusakan akan selalu timbul (Kecil -> Sedang -> Besar)
Total
tpm Productive
Maintenance 15
PILAR AM SASARAN PERAWATAN MANDIRI

 Mengembangkan
operator yang mampu
mendeteksi berbagai
GEJALA AWAL
KERUSAKAN

 Menciptakan
tempat kerja yang
rapi dan bersih,
sehingga setiap
penyimpangan dari
kondisi normal
DAPAT
DIDETEKSI
SEBELUM SESUDAH DALAM WAKTU
SINGKAT
Mesin sering rusak Mesin hampir tidak
pernah rusak
Total
tpm Productive
Maintenance 16
PILAR AM GEJALA AWAL KERUSAKAN MESIN

BUNYI
VIBRASI

KOTOR PANAS

BOCOR

Total
tpm Productive
Maintenance 17
PILAR AM PERAN PRODUKSI vs PERAN MAINTENANCE
AKTIFITAS
TARGET ITEM PENCEGAHAN PENGUKURAN PERBAIKAN
PROD MAINT

Operasi dengan benar


Normal Operasi
Penyetelan dengan benar
Pembersihan
Aktifitas Perawatan
Pelumasan
Perawatan harian
Pengencangan
Check penyimpangan dan kondisi harian
Perbaikan sederhana
Pengecekan berkala
Periodic Maintenance
Pengetesan berkala
Perbaikan berkala
OEE tidak kurang dari 85 % Pengujian
Predictive Maintenance
Medium-Interval dan long
interval service

Peka terhadap gejala awal kerusakan, segera ambil tindakan atau laporan
Breakdown Maintenance
Perbaikan dini
Perbaikan darurat
Fungsi/Kegunaan
Kemampuan alat Kapasitas
Tingkat ketelitian / presisi
Aktifitas Improvement
Pengembangan Sistim monitoring peralatan
Improve cara pemeriksaan
Kemampuan rawat
Improve cara perbaikan
Improvekualitas perbaikan

Total
tpm Productive
Maintenance 18
PILAR PM PLANNED MAINTENANCE
( PERAWATAN TERENCANA )

Early Equipment
Management
(Manajemen proses Design)
CORRECTIVE MAINTENANCE

PREDICTIVE MAINTENANCE
( Condition-based Maintenance )
EQUIPMENT Management during useful time PLANNED
MANAGEMENT (Manajemen selama pemakaian) = MAINTENANCE
PREVENTIVE MAINTENANCE
( Time-based Maintenance )

BREAKDOWN MAINTENANCE

SCRAP

Total
tpm Productive
Maintenance 19
PILAR PM AKTIVITAS PLANNED MAINTENANCE

Quick Respon System ANDON SYSTEM


( Sistim penanganan cepat )
Aktivitas mengatasi gejala awal MAINTENANCE
KANBAN SYSTEM :
kerusakan/ketidaknormalan
PREVENTIVE
Aktivitas untuk mencegah terjadinya kerusakan SPARE PART
--> frekwensi kerusakan seminimal mungkin
( Meningkatkan MTBF = Mean Time Between Failure )
Operating time Loading time-Downtime
MTBF = Frek = Frek downtime
downtime
Aktivitas untuk mempercepat waktu repair TRAINING - SKILL UP

( Menurunkan MTTR = Mean Time To Repair )


Total downtime
MTTR = Frek downtime
Total
tpm Productive
Maintenance 20
PILAR PM KOMPETENSI TERHADAP PERALATAN
PRODUKSI MAINTENANCE
• MAMPU MENDETEKSI • MEMBERITAHU BAGAIMANA
KETIDAKNORMALAN DAN MENANGANI, MENGOPERASIKAN
MEMPERBAIKINYA. DAN MELAKUKAN PERAWATAN
HARIAN
• MENGERTI STRUKTUR DAN FUNGSI
DAN MENCARI PENYEBAB DARI • MEMERIKSA DENGAN BENAR
KETIDAKNORMALAN APAKAH EQUIPMENT BEKERJA
DENGAN BENAR ATAU TIDAK
• MENGERTI HUBUNGAN ANTARA
KUALITAS DAN EQUIPMENT • MENGURUT KETIDAKNORMALAN
SEHINGGA MAMPU UNTUK DAN MENGEMBALIKAN KE KONDISI
MEMPREDIKSI MASALAH NORMAL DENGAN BENAR
KUALITAS DAN MENCARI • MELAKUKAN IMPROVEMENT
PENYEBABNYA TERHADAP KEMAMPUAN DAN UMUR
DARI EQUIPMENT
• MENGERTI DAN MAMPU UNTUK
MELAKUKAN REPARASI • MENGERTI BAGAIMANA
SEDERHANA MENDIAGNOSIS, MENGGUNAKAN
DAN MEMBUAT STANDARISASI
Total
tpm Productive
Maintenance 21
PILAR EM EARLY EQUIPMENT MANAGEMENT
( MANAJEMEN PERALATAN AWAL )

 Early equipment management adalah aktivitas yang bertujuan untuk


mengontrol efisiensi pengadaan suatu alat mulai dari saat
design/perencanaan, pemasangan alat, test-run hingga serah terima alat
( commisioning period )

 Berusaha menemukan problemdan menghindarkan kesalahan sedini


mungkin selama tahapan early equipment management berlangsung
dengan sasaran meminimalkan waktu pemeliharaan/free maintenance
( Maintenance Prevention ) seperti :
TAHAP PERENCANAAN ( DESIGN STAGE ) :
Kesalahan memilih material, Kekuatan tidak mencukupi dst
TAHAP PEMBUATAN ( FABRICATION STAGE ) :
Salah membuat ukuran part, salah perakitan dst
TAHAP PEMASANGAN ( INSTALLATION STAGE &
RUNNING TEST ) :
Salah instalasi, salah pengoperasian dst

 Merencanakan LCC ( Life Cycle Cost / Biaya putaran hidup ) setiap


peralatan yang ekonomis
Total
tpm Productive
Maintenance 22
PILAR QM QUALITY MAINTENANCE
( PERAWATAN KUALITAS )

 Mempertahankan kondisi terbaik peralatan agar tidak


menghasilkan produk yang berkualitas rendah

 Penurunan kualitas dapat dicegah melalui pengecekan dan


pengukuran kondisi peralatan secara berkala dan teratur serta
pengujian terhadap tingkat keakurasian terhadap standard atau
toleransi yang berlaku

 Penurunan kualitas dapat diperkirakan dan dilihat melalui grafik hasil


pengujian ( trend/kecenderungan ) untuk segera dilakukan
pengukuran-pengukuran dan tindakan lebih lanjut

 Membangun kualitas ( Built In Quality ) bisa dimulai dari


meningkatkan kepedulian serta kepekaan setiap individu terhadap
penyimpangan atau ketidaknormalan yang terjadi disekitar ( operator
dengan mesin )

Total
tpm Productive
Maintenance 23
PILAR TO TPM IN OFFICE
( ADMINISTRATIVE AND SUPPORT DEPARTMENT )
SEGALA AKTIVITAS YANG DILAKUKAN OLEH DEPARTEMEN PENDUKUNG
SEPERTI PLANNING ( PCD ), DEVELOPMENT ( HRD ), ADMINISTRASI ( PAD )
SERTA ENGINEERING DALAM RANGKA MENSUKSESKAN KEGIATAN TPM
5 KEGIATAN POKOK :
Mendukung dan membantu
sarana yang dibutuhkan dalam Meningkatkan efisiensi kerja melalui
kegiatan TPM yang dilakukan kegiatan Partial Improvement
oleh departemen Produksi dan Membangun sistim perawatan mandiri
departemen terkait dalam bidang admistrasi:
Berusaha meningkatkan
- Tertib Administrasi
efisiensi dalam departemennya
sendiri - Filing system yang baik
Memperbaiki kemampuan administrasi
Mengembangkan kemampuan dengan mengikuti program pendidikan
setiap anggotanya untuk terus dan pelatihan
memperbaiki proses Menciptakan struktur keorganisasian
penyampaian segala bentuk yang efektif
informasi melalui pendekatan
yang benar Mengembangkan sistim evaluasi kerja
yang dapat diterima semua pihak
Total
tpm Productive
Maintenance 24
PILAR SHE BUILD A SAFETY HEALTH, AND
ENVIROMENTALLY SYSTEM
Membangun kondisi kerja yang aman, sehat dan ramah lingkungan melalui berbagai
kegiatan untuk :

Mencegah terjadinya
kecelakaan terhadap 5 R
manusia dan lingkungan

Mencegah terjadinya P2K3 / SAFETY


kecelakaan terhadap PATROL
peralatan

Mencegah terjadinya polusi


dan pencemaran lingkungan ISO 14001

Total
tpm Productive
Maintenance 25
GLOBAL MARKET

MANUFACTURING EXCELLENCE

TQC TPM TPS

QCC Small Group (AKK) Just In Time

5S/5R

GEMBA
Total
tpm Productive
Maintenance 26
TPM DAN TQC
Tinjauan TPM TQC

TUJUAN MENINGKATKAN PERFORMANCE PERUSAHAAN DAN KREATIFITAS LINGKUNGAN KERJA

PERALATAN QUALITAS
SASARAN MANAJEMEN
( INPUT --> PENYEBAB ) ( OUTPUT --> HASIL )

PENCAPAIAN KONDISI OPTIMAL DARI PERALATAN PENERAPAN MANAJEMEN SISTEM


MAKSUD
DAN TEMPAT KERJA ( HARDWARE ) ( SOFTWARE )

TRAINING DITUJUKAN PADA TEKNOLOGI PERAWATAN DITUJUKAN PADA TEKNOLOGI MANAJEMEN

AKTIVITAS KELOMPOK PENGGABUNGAN DARI AKTIFITAS


AKTIVITAS KELOMPOK SUKARELA
RUTIN IMPROVEMENT

TARGET MENGURANGI KERUGIAN & KESIA-SIAAN MENGURANGI CACAT

Total
tpm Productive
Maintenance 27
AKK DAN QCC
AKK QCC

1. Bentuk Organisasi

1 Formal 1 Informal / semi formal

2 Ketua dipilih oleh Manajer / pimpinan Ketua dipilih berdasarkan kesepakatan


2
kerja ( Top down manajemen ) anggota

3 Thema bahasan tertentu ( 6 besar kerugian ) Thema bahasan bersifat sukarela


3
khususnya terhadap kondisi peralatan berdasarkan kesepakatan anggota

4 Anggota terdiri dari beberapa bagian terkait 4 Anggota utama dari kelompok kerja/bagian
yang sama

2. F u n g s i
Aktifitas kelompok lebih sebagai grup Aktifitas kelompok lebih sebagai grup
perawatan terpadu kreatifitas managerial
Meningkatkan kemampuan individu dan Meningkatkan motivasi dan moral anggota
pengetahuan tentang kondisi peralatan kerja dalam lingkungan kerjanya
Meningkatkan efektifitas dan produktifitas Meningkatkan kualitas

Total
tpm Productive
Maintenance 27
TPM DAN TPS
TPM Kerusakan
Pemasangan Nganggur & Kecepatan Kerugian Nganggur &

TPS & penyetelan kemacetan kecil menurun cacat kemacetan kecil

Penerapan alur proses

Pengurangan cacat

Produksi tanpa stock berlebih

Mengurangi ukuran lot

Set-up / penyetelan cepat

Standard cycle time

Produksi tepat watu ( Just in time )

Standar waktu idle

Visual control ( andon / line stop alarm )

Meningkatkan kemudahan operasi alat

Meningkatkan kemampuan rawat

Total
tpm Productive
Maintenance 29
12 LANGKAH PENERAPAN TPM
Tahap Langkah Rincian
1 Mengumumkan putusan top manajemen Pernyataan melalui lokakarya, artikel atau buletin
untuk memperkenalkan TPM perusahaan

2 Melancarkan pendidikan dan kampanye Manajer : seminar / pengkajian sesuai level atau tingkatan
untuk memperkenalkan TPM Umum : Pertunjukan slide

Persiapan 3 Membentuk organisasi untuk


pengembangan TPM
Membentuk komite khusus pada setiap tingkat untuk
mempromosikan TPM, buat sekretariat pusat & rekrut staff
4 Menyusun kebijakan-kebijakan dasar dan Menganalisa kondisi yang ada, menentukan sasaran dan
sasaran TPM memperkirakan hasil
5 Menyusun master plan untuk acuan Menyiapkan rancangan penerapan secara rinci untuk lima
penerapan TPM kegiatan kegiatan mendasar
Mengundang pelanggan, perusahaan afiliasi, suplier dan
Penerapan Awal 6 Kick off TPM ( pencanangan memulai TPM)
sub kontraktor untuk promosi

7 Meningkatkan efektifitas peralatan di tiap- Memilih model peralatan sebagai proyek percontohan dan
tiap bagian membentuk team-team proyek

8 Mengembangkan program perawatan Mengembangkan 7 langkah AM, membangun ketrampilan


mandiri diagnosa dan menyusun prosedur sertifikasi pekerja
9 Memasukkan pemeliharaan prediktif dan periodik,
Penerapan TPM Mengembangkan program perawatan
terencana oleh bagian maintenance manajemen suku cadang, tools dll

10 Mengadakan pelatihan untuk meningkatkan Melatih pimpinan bersama, pimpinan membagi informasi
operasi ketrampilan pemeliharaan dengan anggota grup
11 Mengembangkan program manajemen Rancangan pencegahan pemeliharaan, pengawasan
peralatan awal serahterima, dan analisa LCC
Evaluasi untuk penghargaan PM, menentukan sasaran yang
Stabilisasi 12 Menyempurnakan penerapan TPM dan
menaikkan level TPM lebih tinggi

Total
tpm Productive
Maintenance 30
AKTIVITAS_TPM_TINGKAT PLANT

Total
tpm Productive
Maintenance 31
AKTIVITAS SEBELUM MEMULAI 7 LANGKAH
PERWATAN MANDIRI

Pilih Pilot Line Training Tetapkan target Losses

1 Initial Cleaning

Problem Solving
2

Intermediate standard
3 small adjust & lub

4 General Inspection

Autonomous
5
Inspection
Standarization
6

Allout Autonomous
7
Maintenance
Bentuk Team AKK Analisa pareto
kerugian line
Total
tpm Productive
Maintenance 32
TPM MERUBAH CARA PANDANG SETIAP
ORANG TERHADAP PERALATAN

SEBELUM SELAMA SETELAH

Anda mungkin juga menyukai