Anda di halaman 1dari 2

CARA BUAT LAPORAN INSPEKSI ALAT BERAT

LEBIH OPTIMAL

Melakukan inspeksi pada alat berat sudah merupakan hal wajib sebagai langkah awal preventive

maintenance. Dengan menginspeksi alat berat secara rutin, kondisi alat berat dapat dipantau lebih

baik dan keselamatan pekerja/operator alat berat juga lebih terjamin.

Kegagalan kerja alat berat, baik itu excavator, dump truck, forklift, crane, loader, dan lainnya

dapat merugikan perusahaan, mulai dari produktivitas yang menurun, biaya yang bertambah

untuk perbaikan atau penggantian alat berat baru, sampai bahaya karena kecelakaan kerja pada

pekerja. Dari sisi finansial sampai sumber daya sangat merugikan, bukan?

Oleh karena itu, inspeksi sangat krusial bagi perusahaan pengguna alat berat, baik itu perusahaan

tambang, konstruksi, ataupun plantation. Inspeksi harian, bulanan, tahunan, atau pada periode

yang telah ditentukan harus dijalankan dengan baik sehingga dapat memberikan efek positif yang

maksimal juga bagi perusahaan.

Setelah melakukan inspeksi, setiap hasilnya harus direkap ke dalam laporan inspeksi yang

dilaporkan ke atasan dan dikumpulkan ke perusahaan. Nah, terdapat beberapa hal yang harus

diperhatikan agar laporan inspeksi alat berat dapat lebih optimal, yaitu:

1. Totalitas

Selalu mengecek keseluruhan bagian alat berat tanpa ada yang terlewat, mulai

dari kondisi fisik, kondisi mesin, sampai kondisi cairan (bahan bakar, oli, dll) pada

alat berat. Semakin teliti akan semakin baik karena dapat mendeteksi kerusakan

sekecil apapun pada alat berat dan mencegah kerusakan tersebut menjadi

semakin besar yang dapat berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja atau

kerusakan total.
2. Detail

Hasil dari pengecekan alat berat langsung dimasukkan ke dalam laporan

inspeksi secara detail. Jika inspeksi sudah totalitas, tetapi laporan yang dibuat

sangat minimalis maka tidak akan memberi fungsi maksimal. Abnormalitas alat

berat sekecil apapun itu tetap harus dimasukkan ke dalam laporan agar dapat

segera ditindaklanjuti.

3. Patuh Prosedur

Setiap alat memiliki prosedur masing-masing, baik dari perusahaan maupun

manufaktur. Prosedur ini ditujukan agar segala kegiatan yang berhubungan

dengan alat berat bersangkutan dapat berjalan dengan optimal tanpa membawa

dampak negatif bagi alat. Patuhi prosedur yang ada, minimal manual alat berat

dari manufaktur alat.

4. Re-check

Selalu kembalikan alat berat pada kondisi sebelum dilakukan inspeksi, misalnya

cek apakah penutup oli hidraulik telah terpasang kembali dengan baik. Inspeksi

memang penting, namun jika ada keteledoran setelah melaksanakan inspeksi

tetap berpotensi menimbulkan bahaya bagi alat berat maupun bagi operator.

Bahkan satu skrup saja sangat penting untuk dikencangkan kembali setelah

inspeksi!

Anda mungkin juga menyukai