Anda di halaman 1dari 107

K3RS

KESELAMATAN, KESEHATAN, & LINGKUNGAN KERJA


SERTA PENANGGULANGAN BENCANA

RS. AWAL BROS TANGERANG


MENU K3RS :
 LATAR BELAKANG K3
 STRUKTUR ORGANISASI
 TERJEBAK DALAM LIFT
 GEMPA BUMI
 KEBAKARAN
 APAR
 JADWAL PERAN KEBAKARAN UNIT
 CARA PENANGGULANGAN AWAL KEBAKARAN
 DENAH EVAKUASI
 PERHATIAN SELAMA DI DALAM GEDUNG RS
 SARANA PRASARANA
 LARANGAN SELAMA DI LINGKUNGAN RS
 BAHAYA TOILET
 VIDEO
 EMERGENCY CODES
RS AWAL BROS TANGERANG
(RSABT)

 Merupakan Rumah Sakit yang mempunyai komitmen


terhadap keselamatan dan kesehatan tenaga kerja,
pasien, dan pengunjung.
TUJUAN UMUM K3RS

 Sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan,


prosedur dan segala proses pelayanan pasien,
proses manajerial dan proses-proses pendukung
operasional di RSABT.
TUJUAN KHUSUS
 Sebagai panduan penyusunan kebijakan dan prosedur dalam
hal pelayanan medik dan keperawatan serta pengendalian
infeksi.
 Sebagai panduan dalam penyusunan kebijakan dan
prosedur dalam hal keselamatan kerja & penanggulangan
bencana di RSABT.
 Sebagai panduan dalam penyusunan kebijakan dan
prosedur di bidang pengelolaan & pengembangan sumber
daya manusia dan kesehatan tenaga kerja.
 Sebagai panduan dalam penyusunan kebijakan dan
prosedur di bidang pengelolaan bangunan dan fasilitas rumah
sakit, termasuk berbagai sistemkunci di bangunan seperti
sistem pengelolaan limbah, sistem air bersih dan listrik, sistem
keamanan, sistem penunjang medik, dan berbagai sistem lain.
 Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja
karyawan di semua unit kerja ke tingkat setinggi-tingginya
baik fisik, mental maupun kesejahteraan sosialnya, serta
mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada karyawan
berupa kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang
diakibatkan oleh keadaan/kondisi lingkungan kerjanya.
 Memberikan perlindungan bagi karyawan, pasien, pengunjung
dan lingkungan sekitar rumah sakit dari kemungkinan bahaya
yang disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan.
 Menempatkan dan memelihara karyawan di suatu lingkungan
pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis
pekerjanya.
 Meningkatkan mutu pelayanan, mempertahankan
kelangsungan operasional dan meningkatkan citra Rumah
Sakit.
 Mengurangi kemungkinan terjadinya kerugian, baik akibat
dari bencana, kerusakan alat, menurunnya produktivitas
tenaga kerja, ganti rugi akibat adanya tuntutan pihak ketiga,
dan dampak buruk yang mungkin timbul terhadap citra
rumah sakit akibat adanya keluhan dari pasien dan
pengunjung.
 Memastikan bangunan, tanah, peralatan dan sistem tidak
menimbulkan bahaya untuk pasien, pengunjung dan
karyawan rumah sakit.
LANDASAN & REFERENSI
 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
 Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
 Undang-Undang No. 25 Tahun 1997 tentang Ketenagakerjaan
 Peraturan Pemerintah No 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan
Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan
 Peraturan Pemerintah No 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan
 Peraturan Pemerintah No 63 Tahun 2000 tentang Keselamatan dan
Kesehatan terhadap
Pemanfaatan Radiasi Pengion
 Keputusan Presiden No 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang
Timbul Karena Hubungan
Kerja
 Keputusan Presiden No 7 Tahun 1999 tentang Wajib laporan
Penyakit Akibat hubungan
Kerja
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per. 05 / Men / 1996, tentang
Sistem Tim K3
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
 Keputusan Menteri Kesehatan No. 1204/MENKES/SK/X/2004,
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
 Keputusan Menteri Kesehatan No 876/MENKES/SK/VIII/2001, tentang Pedoman
Teknis
Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan.
 Keputusan Menteri Kesehatan No 1217/MENKES/SK/IX/2001, tentang
Pedoman Pengamanan Dampak Radiasi.
 Keputusan Menteri Kesehatan No 1335/MENKES/SK/X/2002, tentang Standar
Operasional Pengambilan dan Pengukuran Kualitas Udara Ruangan Rumah
Sakit.
 Keputusan Menteri Kesehatan No 351/MENKES/SK/III/2003, tentang
Komite dan Keselamatan Kerja Sektor Kesehatan
 Keputusan Menteri Kesehatan No 432/MENKES/SK/IV/2007, tentang Pedoman
Tim K3
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit.
 Keputudan Menteri Tenaga kerja No. Kep.51/MEN/1999, tentang Nilai ambang
batas
(NAB) getaran untuk pemajanan lengan dan tangan
 Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 472/MENKES/PER/V/1996, tentang
Pengamanan
Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan.
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 02/MEN/1980, tentang Pemeriksaan
Tenaga dan
Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per 01/MEN/1981 tentang Kewajiban
Melaporkan
Penyakit Akibat Kerja.
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 04/Men/1980, tentang Syarat-syarat
Pemasangan dan
Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 02/Men/1983, tentang Instalasi Alarm
STRUKTUR ORGANISASI
K3RS
DIREKTUR

KETUA K3
SUPERVISOR
ON DUTY

KETUA PELAKSANA K3

SEKRETARIS K3

KESELAMATAN
PENANGGULANGAN BENCANA
KERJA

KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN KERJA


STRUKTUR ORGANISASI
PENANGGULANGAN BENCANA RSABT

DIREKTUR

KETUA K3
SUPERVISOR
ON DUTY

PENANGGULANGAN
BENCANA

CODE RED CODE BLUE CODE PURPLE CODE YELLOW

CODE BLACK CODE ORANGE CODE BROWN CODE GREEN


JIKA TERJEBAK DALAM LIFT !!!!

 Jangan panik dan bersikap tenang


 Tekan tombol bell emergency yang tersedia,
sambil berbicara minta tolong
 Petugas yang mendengar, langsung memberi
pertolongan
 Jangan lakukan tindakan apapun & jangan
berdiri didekat pintu lift, selama petugas
memberi petolongan, hingga anda selamat keluar
lift
TERJADI KEBAKARAN DAN POSISI ANDA
DIDALAM LIFT !!!!

 Petugas kami segera akan memberikan


informasi melalui INTERPHONE kepada
anda, bahwa telah terjadi kebakaran
 Petugas kami akan meminta anda untuk
segera keluar, dilantai terdekat
 Yang harus anda lakukan adalah Jangan panik
dan bersikap tenang
 Setelah anda keluar lift, ikutilah petunjuk
JALUR EVAKUASI yang mengarah ke tangga
darurat
 Turunlah hingga kelantai dasar, dan anda akan
menemukan jalan keluar dan aman
 Berkumpulah pada area titik kumpul
JIKA TERJADI GEMPA DAN POSISI ANDA
DIDALAM LIFT !!!!!
 Petugas kami segera akan memberikan informasi
melalui INTERPHONE kepada anda, bahwa telah terjadi
gempa
 Petugas kami akan meminta anda untuk segera keluar,
dilantai terdekat
 Yang harus anda lakukan adalah Jangan panik dan bersikap
tenang
 Setelah anda keluar lift, carilah tempat berlindung, seperti:
siku-siku gedung atau pojokan gedung dan jangan dekati kaca,
hingga gempa benar-benar berhenti
 Dan anda diperboleh ke tangga darurat, jika benar-benar
gempa telah berhenti bergoncang
 Ikutilah petunjuk dan Turunlah hingga kelantai dasar, dan
anda akan menemukan jalan keluar dan aman
 Berkumpulah pada area titik kumpul
APA YANG DIMAKSUD DENGAN GEMPA BUMI ?
 Gempa bumi adalah getaran yang terjadi
permukaan bumi
JIKA TERJADI
GEMPA
Jangan panik
 Tetaplah diruangan hingga gempa benar-benar berhenti
 Segeralah berlindung di meja. atau, bergegas menuju
tempat dekat dengan tiang-tiang / pilar-pilar konstruksi
gedung. Lokasi tersebut memiliki konstruksi yang kuat
sehingga relatif aman, meski kemungkinan kejatuhan
benda dari atas masih ada.
 Jauhilah dari jendela-jendela atau lemari yang dapat
menimpa anda.
 Operator akan menginformasikan “code brown” dan
menghimbau untuk tetap berada di tempat sampai aman
untuk pergi keluar.
 Jangan sesekali menggunakan lift disaat bencana terjadi,

 apalagi tangga darurat !!! Perlu dicatat…tangga darurat


itu hanya untuk evakuasi kebakaran bukan evakuasi
gempa bumi !!! Tangga darurat tidak dirancang untuk
tahan gempa.
APA YANG DIMAKSUD DENGAN KEBAKARAN ?
 Kebakaran adalah api yang tak dapat di
kendalikan, sementara terjadinya api
adanya tiga unsur (sumber panas,
oksigen,& bahan bakar) yang bertemu
pada saat bersamaan dalam komposisi
yang pas
API DAN UNSUR - UNSURNYA
API DAPAT TERJADI KARENA ADANYA 3 (TIGA) UNSUR
1. Benda / Bahan Bakar ( Fuel )
2. Udara / Oxygen ( O2 )
3. Sumber panas ( Heat / Energy )

BAHAN BAKAR
PROSES TERJADINYA API KARENA BERSEKUTUNYA ATAU
BERSATUNYA KETIGA ( TIGA ) UNSUR API PADA KONDISI
TERTENTU SECARA CEPAT DAN SEIMBANG.
APABILA SALAH SATU UNSUR TERSEBUT TIDAK ADA ATAU
KADARNYA KURANG MAKA NYALA API TIDAK AKAN
TERJADI.

Contoh :

BAHAN BAKAR
BENDA / BAHAN BAKAR

Benda padat : kayu, kertas, karet, plastik, textil dll.


Benda cair : bensin, solar, oli, spirtus dll.

Benda gas : Acetilin, LNG, Butane, dll.


PANAS
Panas  perubahan temperatur pada bahan  mencapai titik
nyala  mudah terbakar.
Sumber panas yang dapat menimbulkan kebakaran :
A. SINAR MATAHARI Contoh : kebakaran hutan, peristiwa
ledakan dari bahan yang
mudah meledak.
B. LISTRIK Contoh : hubungan singkat arus pendek (korsluiting).

C. ENERGI MEKANIK Contoh : panas akibat gesekan atau


benturan antara dua benda dan
terjadi lontaran bunga api.
D. REAKSI KIMIA Contoh : biasanya di gudang-gudang bahan
kimia atau bahan peledak.

E. KOMPRESI UDARA Contoh : pada timbunan sampah yang


terlalu lama timbul panas
terjadi kebakaran.
OKSIGEN

Dalam keadaan normal presentase O2 (gas


pembakar) ± 21 % dan N2 (zat lemas) 79 %.
Apabila kadar O2 kurang dari 12 % keaktifan
pembakaran berkurang.

Contoh : Api lilin dimasukan dalam toples


Api dalam Drum ditutup dengan karung
PENYEBAB KEBAKARAN
1. Karena Kelalaian
 Kurangnya pengertian tentang pencegahan kebakaran.
 Kurangnya berhati – hati dalam menggunakan alat atau bahan
yang dapat menimbulkan api.
 Kurang kesadaran pribadi / tidak disiplin.
2. Karena Peristiwa Alam
 Cuaca panas yang terlalu lama menimbulkan kebakaran hutan.
 Letusan gunung berapi.
 Gempa Bumi (merobohkan bangunan)  Kortsluiting
 Petir/Halilintar  Kebakaran Hutan  rumah-rumah
 Angin Topan  kortsluiting pada kabel-kabel tegangan tinggi
 Dan lain-lain
3. Karena Penyalaan Sendiri
• Sering terjadi pada gudang – gudang kimia

4. Unsur Kesengajaan
 Alasan politis
 Asuransi
 Menghilangkan jejak kejahatan
SISTEM PEMADAMAN
Pengerusakan salah satu unsur api tersebut merupakan salah satu
sistem pemadaman.

1. CARA PENGURAIAN
Pemadaman dengan memisahkan/menjauhkan benda yang
dapat terbakar (menghilangkan bahan bakar ).

BAHAN BAKAR
2. CARA PENDINGINAN
Pemadaman dengan cara menurunkan panas / menghilangkan
panas. Air adalah bahan pemadaman pokok.

Bahan Bakar
3. CARA ISOLASI / LOKALISASI
Pemadaman dengan jalan menurunkan kadar oksigen ( 12 % ) dan
menutup benda yang terbakar agar tidak bereaksi dengan oksigen.

BAHAN BAKAR
KLASIFIKASI KEBAKARAN / API
Berdasarkan bahan yang terbakar api dapat dibedakan menjadi 4 ( empat )
jenis, ini dilakukan dengan tujuan untuk memilih alat pemadam yang tepat
untuk kebakaran tersebut.

• API KELAS A
Api yang berasal dari kayu, kertas, tekstil, plastik, dll.

• API KELAS B
Api yang berasal dari Minyak, Solar, Bensin, Bensol, Olie, dll.

• API KELAS C
Api yang berasal dari Listrik, Generator Mesin, dll.

• API KELAS D
Api yang berasal dari bahan logam seperti : Titonium, Sodium,
Alumunium, dll.
LOKASI AREA YANG RESIKO KEBAKARAN
 Dapur
 Ruang GAS Elpiji
 Ruang GAS Medis
 Ruang GENSET
 Ruang Panel Listrik
 Ruang Radiologi
 Ruang Cleaning Service
 Ruang Laboratorium
 Ruang Farmasi
 Ruang Officer
 Ruang Rawat Inap
 Ruang OK
 Ruang ICU
 Ruang ruang yang memiliki Mesin dan menyimpan bahan
bahan kimia yang mudah tersulut api
ALAT PEMADAM API RINGAN
(APAR)
Alat pemadam api berbentuk tabung yang mudah
dioperasikan oleh satu orang dan mudah dijinjing.
APAR ditujukan untuk memadamkan api awal
kecil pada mula terjadinya kebakaran.
Berat APAR berkisar antara 1 kg – 16 kg. Alat
pemadam lebih berat dari 16 kg disebut alat
pemadam api Mobile Unit (kereta dorong)
AIR BUSA

KIMIA HALON
CO2 KERING 1211
SAFETY PIN LEVER (tuas)
(kunci pengaman)
PRESSURE GAUGE
HOSE (indikator tekanan)
(selang)
LABEL

NOZZLE CYLINDER
(corong) (tabung)
KENALILAH ALAT PEMADAM API RINGAN ANDA
AIR KIMIA HALON
BUSA CO2
KERING 1211

Kayu, kertas, kain,   


A  
plastik, sampah, dll. TEPAT SEKALI API AWAL
Bahan cair yang
mudah terbakar B     
yang tak larut
Bahan cair yang
mudah terbakar  
yang larut di air :
B   
aceton, alkohol, dll. BUSA KHUSUS
Bahan gas : LPG,     
C
LNG
Peralatan yang E     
bermuatan listrik
Kendaraan bermotor     
INTERIOR INTERIOR & MESIN INTERIOR & MESIN INTERIOR & MESIN INTERIOR & MESIN
• Mudah terlihat

• Mudah terjangkau

• Tersebar – tidak
terkumpul

• Tidak terkunci

• Sesuai SIKON
SYSTEM TURN OVER
Sistem DUA BAHAN KIMIA
(turn ove/dibalik) dimana
bahan pemadamnya terdiri
dari dua bahan kimia cair
yang bila bercampur akan
menghasilkan gas CO2
sebagai gas penekan yang
akan mendorong busa
sebagai hasil reaksi.
SYSTEM CARTRIDGE
Sistem CARTRIDGE
dimana bahan
pemadamnya terpisah
dengan gas penekan
(cartridge). Gas
penekannya adalah CO2
Jarum Penusuk
Per
O2

Cartridge CO2

Pipa Outlet Serbuk

Serbuk DC
Pipa Outlet CO2

Membran Timah
SYSTEM STORED PRESSURE / VALVE
Sistem dimana gas penekannya
dikempakan ke dalam tabung
berisi bahan pemadam.

Lever

Hose Valve Stem


Spring Dry N2

Chemical

Nozzle
 BUKA KUNCI PENGAMAN

 ARAHKAN SEMPROTAN KE DASAR SUMBER API

 TEST

 PERGUNAKAN TEGAK

 TEKAN GENGGAMAN !

DI UDARA TERBUKA JANGAN MELAWAN ARAH ANGIN!


PENGGUNAAN APAR
CEPAT, AMAN & TEPAT (CAT)

Jarak
terlalu dekat ikuti arah angin

Melawan arah angin

Sudut + 30O – 60O

Ke lidah api
Sumber dasar api
PERAWATAN APAR
PERAWATAN PEMERIKSAAN :
1. Membuka bagian APAR
2. Pemeriksaan bagian APAR PERAWATAN RUTIN :
3. Pembersihan bagian yang kotor 1. Sebuah label dan catatan servis
4. Memasang kembali dipakai untuk mencatat tanggal dan
5. Pengisian ulang paraf pemeriksa
6. Penekanan ulang bila perlu 2. Segel dan indikator pemutus dipakai
7. Hydrostatic-test dari bahan kawat halus atau plastik
halus yang mudah putus

PEMERIKSAAN RUTIN :
1. Apakah kelengkapan pada APAR ada dan lengkap,
seperti : Kunci pengaman, indikator disk, label, penutup selang
2. Apakah penunjuk tekanan OK
3. Apakah tabung tidak korosi
1. Kebakaran tidak akan dihapus dari muka bumi karena
api merupakan bagian dari kehidupan. Kebakaran
dapat dicegah sekecil mungkin bila kita memahami
penyebab kebakaran dan langkah tindak pencegahan.
2. Kebakaran dapat terjadi dimanapun, kapanpun pada
siapapun.
3. Pencegahan kebakaran merupakan langkah yang
paling efisien, efektif karena dilakukan SEBELUM
kehadiran api kebakaran sehingga kerugian harga
benda dan jiwa dapat dihindari.
4. Sarana Fire Protection (APAR, Hydrant, dll) yang
tersedia akan tidak menghasilkan OPTIMAL bila tidak
didukung OPERATOR yang trampil.
5. Ketrampilan apapun hanya diperoleh dengan berlatih
secara tepat + Konsistent !
JADWAL PERAN KEBAKARAN UNIT

UNIT : TOPAZ

FLOOR WARDEN

……………

EVAKUASI KOMUNIKASI PEMADAM

………… ……………… ……………


JIKA TERJADI KEBAKARAN
 Jika anda melihat api/ asap, teriaklah “CODE RED” .
 Untuk meminta bantuan hubungi Ext: 8888 sebutkan
lokasi ruangan
 Operator akan menghubungi tim “PENANGGULANGAN
KEBAKARAN” kelokasi.
 Untuk penanggulangan awal, gunakanlah apar yang
tersedia di box hidrant
 Jika api tidak kunjung padam, tinggalkan ruangan
Tutuplah pintu dengan rapat
DENAH EVAKUASI LANTAI 7
DENAH EVAKUASI LANTAI 6

45ft 6in
R. SERVER PANTRY R. PANEL

POSISI WARNA MERAH


ANDA ADALAH RUANGAN
BERBAHAYA
LIFT

36ft 1in
LIFT : JANGAN
R. IT TANGGA DIGUNAKAN JIKA
Up

Down

LIFT UTAMA TERJADI BENCANA


JALUR EVAKUASI

JALUR
EVAKUASI APAR

R. MARKETING
R. ACCOUNTING R. RAPAT

DENAH LANTAI 6
RS. AWAL BROS
TANGERANG

P2K3RS
DENAH EVAKUASI LANTAI 5
DENAH EVAKUASI LANTAI 3
DENAH EVAKUASI LANTAI 2
DENAH EVAKUASI LANTAI 1
 Tim pemadam & evakuasi terdekat datang membantu

TIM PEMADAM KEBAKARAN/ TIM EVAKUASI /


RED ORANGE
 Turunlah melewati tangga utama atau tangga darurat
yang tersedia
 Ikutilah arah jalur evakuasi yang menempel pada
dinding

Dinding
Dinding tengah bawah
 Anda akan menemukan pintu keluar / EXIT dilantai
dasar, dan keluarlah mengarah TITIK KUMPUL
 TITIK KUMPUL : adalah tempat aman, dimana orang
berkumpul saat evakuasi
 Anda akan di data oleh tim evakuasi, dan mendapatkan
pertolongan pertama jika terluka
 Jangan kembali kedalam gedung hingga tim menyatakan
“CODE GREEN” yaitu code aman
PERHATIKANLAH !!!!
 Lapor kepada petugas scurity, untuk diketahui idenditas
anda
PERHATIKANLAH !!!!!!!!
 Posisi anda, berada dimana ?
PERHATIKANLAH !!!!
 Denah evakuasi yang tertera didepan lift
 Denah evakuasi yang tertera didepan ruangan
PERHATIKANLAH !!!!
 Posisi letak APAR & BOX HIDRANT
PERHATIKANLAH !!!!
 Jalur –jalur evakuasi yang tertera pada dinding
PERHATIKANLAH !!!!
 Posisi TANGGA DARURAT
PERHATIKANLAH !!!!
 Door EXIT / Pintu Keluar
PERHATIKANLAH !!!!
 Posisi letak TITIK KUMPUL yang berada di luar gedung
RS
KRITERIA EVAKUASI
 Evakuasi skala 1
Bencana yanag bersifat lokal
(bagian/ruang/tempat/kamar) korban
dipindahkan kebagian lain dalam rumah sakit
 Evakuasi skala 2

Korban dipindahkan kebagian luar gedung


 Evakuasi skala 3

Korban dipindahkan ke RS lain


 Evakuasi skala 4

Korban / penduduk disekitar rumah sakit harus


dipindahkan ke daerah yang masih lebih aman
KELOMPOK EVAKUASI
 Kelompok 1
Berjalan/ berlari sendiri tanpa bantuan orang lain
 Kelompok 2
Tidak dapat berjalan sendiri sehingga harus dibantu dengan
cara digendong/ di tandu
 Kelompok 3
Evakuasi kelompok ini memerlukan bantuan khusus dan
prosedur evakuasi khusus. Kelompok ini dievakuasi paling
akhir
 Kelompok 4
Pasien/ korban akibat bencana dalam keadaan yang kritis
dengan harapan hidup yang kecil atau sudah meninggal
dunia dan bila dibandingkan dengan situasi ketenagaan/
fasilitas medis yang diperlukan sudah tidak memadai lagi
untuk memberikan pertolongan hidup dasar. Dievakuasi bila
kondisi dan ketenagaannya sudah memungkinkan untuk
pelaksanaannya dan tidak merupakan prioritas utama
DILARANG KERAS !!!!
 Membawa senjata api/ tajam
DILARANG KERAS !!!!
 Membawa barang berharga yang berlebihan
DILARANG KERAS !!!!
 Membawa minuman keras
DILARANG KERAS !!!!!
 Merokok diarea lingkungan RS
DILARANG KERAS !!!!
 Mendekati daerah/ ruang-ruang yang diberi tanda-tanda
bahaya
DILARANG KERAS !!!!
MENGAMBIL BARANG ORANG
LAIN/ MENCURI
DILARANG KERAS !!!!
 Membawa anak dibawah 12 tahun
DILARANG KERAS !!!!
 Menggunakan lift dalam keadaan bencana
DILARANG KERAS !!!!
 Menggunakan sepatu ber-Hag tinggi
CAFÉ & KANTIN
 RS. AWAL BROS TANGERANG memiliki café &
kantin
 Café : terletak di lobby utama

 Kantin : terletak di dekat parkir belakang,


tepatnya di sebelah MUSHOLLA.
TOILET PRIA & WANITA
 Lantai 5 : Berada di sebelah barat. Tepatnya
sebelah tangga utama
 Lantai dasar : Berada di sebelah timur. Tepatnya
dekat pintu belakang RS.
BUANGLAH SAMPAH PADA TEMPATNYA
MUSHOLLA

 Bagi umat muslim RS. AWAL BROS TANGERANG


memiliki MUSHOLLA yang berada di luar gedung RS.
Dekat parkir belakang.
CARA PENGGUNAAN
TOILET DUDUK
YANG SALAH !!
KECELAKAAN DI TOILET
Banyak orang ketika harus menggunakan
TOILET UMUM, terpaksa naik dan jongkok
di atas WC DUDUK, untuk menghindari
kontak langsung dengan bagian yang kotor.

Namun tindakan ini akan membuat orang


tersebut berada pada posisi yang sangat
berbahaya
Kecelakaan di WC Duduk

Bekas kaki
Bekas kaki
Kecelakaan di WC Duduk

Berjongkok pada saat menggunakan WC DUDUK


Sangatlah DILARANG
Karena bahannya terbuat dari keramik / porselein,
tidak mampu untuk menyangga berat seluruh
badan pada satu titik.
Kecelakaan di WC Duduk

Bersihkan pinggiran WC, kemudian


tutupi dengan kertas secukupnya.
Berikut adalah peristiwa yang benar-
benar terjadi, dimana WC DUDUK
terbelah, ketika seorang gadis duduk
jongkok saat mempergunakannya
Foto-foto ini diambil ketika dia
diberi pertolongan oleh Tim
Medis
PENCEGAHAN :

 JANGAN BERJONGKOK DI WC DUDUK


 SEDIAKAN TISSUE / ROLL PAPER DI
TOILET
 PASANG CARA PEMAKAIAN YG BENAR

 PASANG PERINGATAN AKAN BAHAYA


YANG DAPAT TERJADI
Kirimkan informasi ini kepada rekan-rekan
yang lain dan anjurkan untuk memasang
poster BAHAYA di Toilet, yang dapat
mencegah terjadinya kecelakaan pada diri
Anda, kerabat atau seorang dari teman Anda.
CODE BLACK
 Adalah ancaman personal
 Staf yang melihat sedang terjadi ancaman
berteriak “ code black ”
 Staf lain yang mendengar hubungi ext: “8888”

 Staf lain coba untuk menenangkan keadaan,


apabila pelaku membawa senjata, jangan
berusaha untuk mendekat, biar pihak keamanan
yang menangani
CODE BLUE
 Adalah jika ada orang yang mengalami henti
nafas & jantung, teriak “code blue” rekan anda
yang mendengar hubungi operator, ext: “0” dan
 Mengatakan code blue dan nama ruangan

 Dokter dan perawat ruangan menuju lokasi yang


dimaksud
 Dokter yang menangani menuju ruangan yang
dimaksud
CODE PURPLE
 Adalah pelaksana penanganan kedaruratan ketika terjadi
atau adanya ancaman ledakan bom dan penyelenggaraan
pelatihan-pelatihan di bidang kesiapsiagaan menghadapi
ancaman bom
 Jika mendengar dan menerima adanya ancaman bom,
bersikap tenang dan terimalah informasi apa yang
dikatakannya dan catat jika sempat. Serta perhatikan seperti:
logat suara, jenis kelamin, dan karakter suara.
 segera hubungi ext: “8888” dan katakan “code purple” dan
nama lokasi serta informasi lainnya yang didapat
 Tetap besikap tenang, jangan beritahu pasien, pengunjung,
dan karyawan yang tak berkepentingan
 Petugas akan segera memonitoring area dan memberikan
informasi selanjutnya
 Jika menemukan benda mencurigakan, maka isolasi area
tersebut. Evakuasi karyawan, pasien, dan pengunjung dan
tutup semua pintu.
 Petugas segera menghubungi pihak kepolisian
CODE YELLOW
 Adalah internal emergency/ pelaksana penanganan ketika
terjadinya overload pelayanan di unit gawat darurat
termasuk penyelenggaraan pelatihan-pelatihan di bidang
tersebut.
 Multiple Casualty Incident : Merupakan suatu keadaan
di mana jumlah pasien melebihi kapasitas dari Unit Gawat
Darurat, tapi masih dapat di tanggulangi dengan sumber
daya rumah sakit pada saat kejadian.
 Mass Casualty Incident : Merupakan suatu keadaan di
mana jumlah pasien jauh melebihi kapasitas dari Unit
Gawat Darurat dan tidak dapat di atasi oleh seluruh
sumber daya rumah sakit pada saat kejadian.
 Bila mendengar “code yellow” staf dari bagian terkait
langsung menuju lokasi yang dimaksud
 SOP code yellow dijalankan pada tiap2 bagian
CODE BROWN
 Adalah external emergency/ pelaksana
penanganan kedaruratan ketika terjadi gempa
dan penyelenggaraan pelatihan-pelatihan di
bidang kesiapsiagaan gempa
 Yang dilakukan adalah jangan panik,
bersembunyilah ditempat aman,” bawah meja,
bawah tempat tidur, & sudut bangunan.
 Hindarilah kaca, atau barang2n yang mudah
jatuh. Tetaplah ditempat Hingga gempa benar2
berhenti
 Operator akan menginformasikan “code brown”
dan menghimbau untuk tetap berada di tempat
sampai aman untuk pergi keluar.
CODE ORANGE
 Adalah evakuasi
 Tim ini bertugas dalam mengevakuasi serta
mengarahkan pasien, pengunjung, karyawan,
dan dokumen2 penting ketempat yang lebih
aman
CODE RED
 Adalah adanya asap atau api
 Apabila melihat api/ asap teriak “code red” untuk
meminta bantuan hubungi Ext: 8888 sebutkan lokasi
ruangan
 Evakuasi pasien disekitar lokasi
 Matikan api dengan APAR.
 Tim pemadam & evakuasi terdekat datang
membantu
 Jika api tidak kunjung padam, tinggalkan ruangan
Tutuplah pintu dengan rapat
 Tim k3 datang kelokasi
 Tim penanggulangan kebakaran menjalankan
fungsinya
CODE GREEN
 Adalah aman/ teratasi
 Code ini dapat dikatakan jika lokasi bencana
telah aman dan dapat teratasi
ATAS PERHATIAN & KESEMPATANNYA
KAMI UCAPKAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai