Anda di halaman 1dari 15

MK Listrik Magnet – Arus

Listrik
Jurusan Pendidikan IPA - M. Ahganiya Naufal, S.Si, M.Si
Arus Listrik

 Arus Listrik didefinisikan sebagai laju aliran muatan listrik yang melalui suatu
luasan penampang.
 Muatan apakah yang bergerak? Positif atau negatif?
 Sejarah awal disepakati bahwa yang bergerak adalah muatan positif.
 Namun setelah perkembangan teknologi diketahui bahwa pada material
logam, muatan yang bergerak adalah muatan negatif (elektron).
 Pada elektrolit, muatan yang bergerak adalah ion positif dan sedangkan pada
plasma muatan yang bergerak adalah muatan positif dan negatif.
 Arus listrik dirumuskan dengan jumlah muatan yang mengalir pada suatu
penampang dalam rentang waktu tertentu.
Q
 Satuan SI untuk arus adalah Ampere (A), 1 A = 1 C/s I
t
Arus Listrik

 Gerak elektron pada material logam berlawanan arah dengan arah arus listrik.
Sedangkan muatan positif searah dengan arah arus listrik.

Arah Muatan positif / arah arus listrik

Muatan negatif
Hukum Ohm

 Henry Cavendish pada tahun 1781 melakukan sebuah eksperimen dengan


menggunakan leyden jar dan tabung kaca yang berisi larutan garam dengan
variasi diameter dan panjang tabung.
 Henry Cavendish mengukur arus listrik dengan mencatat seberapa kuat
kejutan listrik yang ditimbulkan pada eksperimen. Hal ini menyimpulkan
bahwa arus listrik berbanding lurus terhadap tegangan.
 Georg Ohm pada tahun 1825 – 1826 melakukan eksperimen dengan mengukur
arus pada sebuah kawat yang diberikan tegangan konstan dan diukur
menggunakan galvanometer.
 Hasil penelitian Georg Ohm menunjukan bahwa “arus listrik yang melewati
konduktor berbanding lurus dengan tegangan listrik”.

V E
I J  E J
R 
Hukum Ohm
I 1 V
J  E karena J   E
A  l
I V

A l

AV
I
l

A V J = Rapat Arus (A/m2), I = Arus Listrik (A)


R 

l I  σ = Konduktivitas (Ω-1m-1), ρ = Hambatan Jenis (Ωm)


atau  E = Medan listrik (N/C), V = Tegangan Listrik (V)
A V  A = Luas penampang (m2), l = panjang kawat (m)
R 
l I  R = Hambatan listrik (Ω; konstan)
Hukum Ohm

V  IR
Resistor
2 angka pertama Jumlah angka 0 Tolenransi
Resistor

 Jika terdapat lebih dari satu resistor yang dirangkai secara seri, maka
hambatan ekivalennya:

Req  R1  R2  ...  Rn

 Jika terdapat lebih dari satu resistor yang dirangkai secara paralel, maka
hambatan ekivalennya:

1 1 1 1
   ... 
Req R1 R2 Rn
Hukum Kirchhoff

 Rangkaian listrik yang terdiri dari banyak sumber tegangan dan resistor dapat
membentuk suatu rangkaian yang bukan rangkaian seri maupun paralel.
 Seperti pada gambar, tegangan pada R1 dan R2 tidaklah sama karena adanya
sumber tegangan ε2. Arus yang mengalir pada R1 dan R2 juga tidak sama.
Hukum Kirchhoff 1
Hukum Kirchhoff 2

I1  I 2  I 3
Tugas

1. Terdapat suatu rangkaian listrik terdiri dari sumber tegangan, kabel – kabel
penghubung dan sebuah resistor. Jika tegangan yang diberikan ditambahkan
hingga 2 kali lipat dari tegangan yang diberikan semula, berapakah besar
resistornya? Jelaskan!
2. Sebuah kawat dengan tahanan jenis (ρ = 110 x 10-8 Ωm) memiliki jari – jari
0.65 mm. Berapa panjang kawat yang dibutuhkan untuk mendapatkan nilai
hambatan 2 Ω? Jika dihubungkan dengan sumber tegangan 12V, berapakah
arus yang mengalir?
Tugas

3. Sumber tegangan ideal 12V dihubungkan pada dua resistor parallel dengan
besar hambatan 4Ω dan 6Ω seperti pada gambar. Tentukan:
a) Hambatan ekivalen,
b) arus listrik total,
c) arus yang melewati setiap resistor,
Tugas

4. Jika diketahui potensial pada titik e pada gambar adalah 0V. Tentukan:
a) Arus Listrik pada rangkaian listrik,
b) Tegangan pada titik a, b, c, d.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai