Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN AWAL

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA

Penguat Bertingkat
(M-6)

Nama : Hilmi Fauzan Aqil Ramadhan


NPM : 140310190006
Hari/Tanggal(sesi) : Jumat/ 16 Oktober 2020
Asisten : Trisna Maulana
Kelompok :9

LABORATORIUM ELEKTRONIKA
PROGRAM STUDI FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Penguat Bertingkat
(M-6)

Nama : Hilmi Fauzan Aqil Ramadhan


NPM : 140310190006
Asisten : Trisna Maulana

Laporan Awal Speaken Praktikum Lembar Kerja

Diketahui
Jatinangor, 00 Septrmber 2019

( )
VI RANGKAIAN
4.1 Penguat Bertingkat Non Inverting

Gambar 4.1 Penguat Bertingkat Non Inverting

Analisa :
Rangkaian diatas merupakan rangkaian penguat bertingkat non inverting,
dimana terdiri dari dua buah op amp yang dihubungkan secara seri. Sumber
tegangan awal sebesar 500 mv. Dihubungkan ke op amp pada input non
inverting op amp pertama kemudian output Vo1 akan menjadi Vi2 bagi op amp
kedua senilai 1,25 volt sehingga output akhir Vo2 adalah 5,38 V. Dari grafik
sinyal ouput yang terlihat pada osiloskop dapat diketahui besarnya gain adalah 4
kali dengan tidak adanya pembalikan tegangan atau sinyak output sefase dengan
sinyal input.

4.2 Rangkaian Penguat Bertingkat Pengikut Tegangan Non Inverting


Gambar 4.2 Rangkaian Penguat Bertingkat Pengikut Tegangan Non Inverting

Analisa :
Rangkaian diatas disebut dengan rangkaian penguat bertingkat pengikut
tegangan non inverting. Rangkaian ini merupakan rangkaian seri dari pengikut
tegangan yang kemudian diberikan dengan penguat non inverting. Op amp
pertama berfungsi sebagai rangkaian pengikut tegangan atau buffer akan
dihubungkan dengan sumber tegangan sebesar 2,5 V pada bagian non inverting.
Output pertama Vo1 akan menjadi Vi2 dan akan terjadi penguatan non inverting
sehingga dihasilkan output Vo2 sebesar 12,42 V. pada perhitungannya Vo2 yang
didapat adalah 12,5 V. output yang dihasilkan akan diperkuat 5 kali penguatan
dan sinyal output yang dihasilkan adalah sefasa dengan sinyal input

4.3 Penguat Bertingkat Inverting


Gambar 4.3 Penguat Bertingkat Inverting

Analisa :
Rangkaian diatas merupakan rangkaian penguat bertingkat inverting. Rangkaian
ini terdiri dari 3 buah op amp dengan sumber masukan tegangan berada di input
inverting op amp, dua buah op amp awal akan disusun parallel dengan V1
sebesar 1 V dan V2 sebesae 2 V. lalu dua buah op amp yang disusun parallel
kemudian akan diserikan dengan op amp ketiga. Pada rangkaian ini akan didapat
tegangan output diakhir sebesar 7 V dengan besar nilai Vo1 = -2,5V, nilai Vo2 =
-3V dan Vo3 = 7 V. arah tegangan pada tiap penguatan akan berbalik nilai
karena dihubungkan ke bagian inverting op amp

V PROSEDUR PERCOBAAN
5.1 Penguat Bertingkat Non Inverting
1. Pastikan power supply ke prototype board dalam keadaan mati. Saklar power
bagian SPF
2. Siapkan Modul Penguat Bertingkat yang telah disiapkan
3. Nyalakan prototyping board power
4. Klik shortcut NI ELVIS pada desktop
5. Pilih menu Osciloscope, Variable supplies dan Function Generator
6. Dengan menggunakan kabel jumper pelangi, hubungkan supply tegangan ke
Op Amp dari variable supplies dan sinyal input dari function generator serta
hasil pengukuran dari osiloskop
7. Variable supplies di setting nilai antara 9 – 11 volt untuk tegangan negative
dan positif
8. Setting function generator dengan nilai 1 kHz dengan amplitudo 0.5 volt
kemudian lakukan pengaktifkan fungsi function generator dengan
menyalakan tombol on
9. Setting Osiloskop dengan sumber dari ACH 0 dan ACH 1. Sumber ACH 0
digunakan untuk mengukur input ke Op Amp dan ACH 1 untuk mengukur
keluaran dari Op Amp
10.Lakukan pengisian lembar kerja praktikum 6.a
5.2 Pengikut Tegangan dengan Non Inverting
1. Pastikan power supply ke prototype board dalam keadaan mati. Saklar power
bagian SPF
2. Siapkan Modul Penguat Bertingkat yang telah disiapkan
3. Nyalakan prototyping board power
4. Klik shortcut NI ELVIS pada desktop
5. Pilih menu Osciloscope, Variable supplies dan Function Generator
6. Dengan menggunakan kabel jumper pelangi, hubungkan supply tegangan ke
Op Amp dari variable supplies dan sinyal input dari function generator serta
hasil pengukuran dari osiloskop
7. Variable supplies di setting nilai antara 9 – 11 volt untuk tegangan negative
dan positif
8. Setting function generator dengan nilai 1 kHz dengan amplitudo 0.5 volt
kemudian lakukan pengaktifkan fungsi function generator dengan
menyalakan tombol on
9. Setting Osiloskop dengan sumber dari ACH 0 dan ACH 1. Sumber ACH 0
digunakan untuk mengukur input ke Op Amp dan ACH 1 untuk mengukur
keluaran dari Op Amp
10.Lakukan pengisian lembar kerja praktikum 6.b
5.3 Penguat Bertingkat Inverting
1. Pastikan power supply ke prototype board dalam keadaan mati. Saklar power
bagian SPF
2. Siapkan Modul Penguat Bertingkat yang telah disiapkan
3. Nyalakan prototyping board power
4. Klik shortcut NI ELVIS pada desktop
5. Pilih menu Osciloscope, Variable supplies dan Function Generator
6. Dengan menggunakan kabel jumper pelangi, hubungkan supply tegangan ke
Op Amp dari variable supplies dan sinyal input dari function generator serta
hasil pengukuran dari osiloskop
7. Variable supplies di setting nilai antara 9 – 11 volt untuk tegangan negative
dan positif
8. Setting function generator dengan nilai 1 kHz dengan amplitudo 1 volt
kemudian lakukan pengaktifkan fungsi function generator dengan
menyalakan tombol on
9. Setting Osiloskop dengan sumber dari ACH 0 dan ACH 1. Sumber ACH 0
digunakan untuk mengukur input ke Op Amp dan ACH 1 untuk mengukur
keluaran dari Op Amp
10.Lakukan pengisian lembar kerja praktikum 6.c
5.4 Respon frekuensi Op Amp setiap decade
1. Pastikan power supply ke prototype board dalam keadaan mati. Saklar power
bagian SPF
2. Siapkan Modul Penguat Bertingkat yang telah disiapkan
3. Nyalakan prototyping board power
4. Klik shortcut NI ELVIS pada desktop
5. Pilih menu Osciloscope, Variable supplies dan Function Generator
6. Dengan menggunakan kabel jumper pelangi, hubungkan supply tegangan ke
Op Amp dari variable supplies dan sinyal input dari function generator serta
hasil pengukuran dari osiloskop
7. Variable supplies di setting nilai antara 9 – 11 volt untuk tegangan negative
dan positif
8. Setting function generator dengan nilai 1 kHz dengan amplitudo 1 volt
kemudian lakukan pengaktifkan fungsi function generator dengan
menyalakan tombol on
9. Setting Osiloskop dengan sumber dari ACH 0 dan ACH 1. Sumber ACH 0
digunakan untuk mengukur input ke Op Amp dan ACH 1 untuk mengukur
keluaran dari Op Amp
10.Lakukan pengisian lembar kerja praktikum 6.d

DAFTAR PUSTAKA

Alfalah, & Widodo, T. S. (2009). ALAT PENCEGAH KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLER


AT89S51 PADA BOX PANEL KONTROL LISTRIK. Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1, 56.

Isas, R. (2018). ANALISIS KARAKTERISASI OP-AMP MENGGUNAKAN VIRTUAL INSTRUMENT.


Journal of Electrical Power, Instrumentation and Control (EPIC), 2-4.

Nuryanto, L. E. (2017). PENERAPAN DARI OP-AMP (OPERATIONAL AMPLIFIER). ORBITH Vol.13


No.1, 43-48.

Permata, E. (2015). Prototipe Rele Proteksi Overheating pada Motor 1 Phasa Berbasis
Mikrokontroler AT89C51. Jurnal Ilmiah SETRUM Vol. 4 No.2, 45&46.

Triyono. (2012). PERANCANGAN APLIKASI OP-AMP DENGAN SOFTWARE GUI MATLAB. Jurnal
Teknik Vol.1 No.2, 16-18.

Anda mungkin juga menyukai