Anda di halaman 1dari 139

MODUL

AKUNTANSI
Asep Muhammad Lutfi, S.E., M.M.

Universitas Pamulang
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat


Allah SWT, atas Nikmat, Rahmat dan Anugerah – NYA sehingga kami
bisa menyelesaikan Buku Bahan Ajar yang berjudul “Penganggaran
Bisnis - Perusahaan” dengan tepat waktu. Tujuan dari penulisan Modul
Bahan Ajar ini tidak lain adalah untuk membantu para mahasiswa dan
pembaca di dalam memahami ruang lingkup dan seluk beluk tentang
Penganggaran Bisnis - Perusahaan secara teori dan perhitungan
sehingga bisa membuka wawasan dan mempunyai daya manfaat
nyata dalam dunia kerja.
Modul ini juga akan memberikan informasi secara lengkap
mengenai pengertian, arti, manfaat, tujuan, pemecahan masalah dan
perhitungan yang bisa dipraktekan dalam dunia kerja sebagai bahan
pertimbangan dalam menyusun Penggangaran yang dibutuhkan dalam
suatu Perusahaan.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan Modul Bahan ajar ini
masih dari sempurna, maka dari itu kami meminta dukungan dan
masukan dari pembaca agar dikemudian hari kami bisa lebih baik lagi
dalam menulis Modul Bahan Ajar yang lainnya.

Tangerang Selatan, 10 Maret 2023


Asep Muhammad Lutfi, S.E., M.M.

Modul Pengantar Akuntansi I

PERTEMUAN KE-1

KONSEP DASAR AKUNTANSI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut:

1.1. Mahasiswa mampu memamahi dan menjelaskan Pengertian Akuntansi


1.2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kegunaan informasi
akuntansi
1.3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Pemakai Informasi
Akuntansi
1.4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Persamaan Dasar
Akuntansi

B. URAIAN MATERI.

Pengertian Akuntansi Secara Umum

- Akuntansi adalah sistem informasi yang memberikan laporan kepada

pihak-pihak yang berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi

perusahaan

- Sebagai Proses pencatatan, penggolongan, peringkasan transaksi keuangan

dan penginterpretasian hasil proses tersebut.

- Proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi,

untuk memungkinkan adanya penilaian & keputusan yang jelas dan tegas

bagi mereka yang menggunakan informasi tsb (American Acc.

Association)

1
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Manfaat Akuntansi

Menyediakan informasi ekonomi dari suatu entitas kepada pihak-pihak yang


berkepentingan sebagai dasar Pengambilan Keputusan

Pengguna Informasi Akuntansi

- Pemakai Internal : Karyawan, manajer, bagian-bagian dari organisasi


- Pemakai eksternal : Investor, kreditor, pajak, pemerintah

Konsep Dasar Akuntansi

- Entitas Akuntansi (Accounting Entity)


- Kesinambungan (Going Concern)
- Periode Akuntansi (Accounting Period)
- Objektif (Objective)
- Pengukuran dalan satuan uang (monetary Measurement Unit)
- Nilai Historis (Historical Cost)
- Penandingan Beban dan Pendapatan (Matching Cost Against
Revenue)

Siklus Akuntansi

BUKU NERACA
JURNAL
BESAR SALDO

PENYESUAI NERACA
AN LAJUR

LAPORAN
KEUANGAN

2
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Persamaan Dasar Akuntansi

Assets = Liabilities + Owners’ Equity


Harta = Kewajiban/hutang + Modal pemilik
Harta adalah Sumber daya yang dimiliki perusahaan
Kewajiban/hutang adalah Hak dari kreditur, yang merepresentasikan besarnya
pinjaman/debts perusahaan
Modal pemilik adalah Hak Pemilik, mencerminkan besarnya andil yang
ditanamkan ke perusahaan

Entitas Akuntansi

Perusahaan merupakan suatu entitas (kesatuan usaha) yang tersendiri yg


terpisah dari pemiliknya Dalam Akuntansi yang dimaksud istilah konsep
entitas bisnis (business entity) yaitu pemisahan antara kepentingan pribadi dan
kepentingan Perusahaan

Contoh kongkritnya adalah sbb :


Misalnya anda memiliki usaha dengan nama “Bengkel Motor Anda ” ingat
sekarang terdapat dua entitas Anda dan Perusahaan anda
Anggap saja anda menginvestasikan uang Rp.25.000.000 guna menjalankan
bisnis anda. Maka uang tsb menjadi milik bisnis anda tetapi anda masih
mempunyai kepentingan atau hak pada usaha anda. Apabila kedua hal tsb
diaplikasikan pada persaman dasar akuntansi maka.akan terlihat sbb :

Harta/Aktiva/Aset = Modal Pemilik Keterangan

25.000.000 25.000.000 Setoran Pemilik

3
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Dari persamaan diatas terlihat bahwa harta perusahaan anda bertambah Rp.
25.000.000 dan modal pemilik bertambah sebesar Rp. 25.000.000 Anda harus
selalu ingat dengan
konsep Debet dan Kredt (telah kita ketahui bahwa persamaan akuntansi terdiri
dari Harta = Kewajiban + Modal dengan persamaan ini akan selalu seimbang
antara sisi kiri dan sisi kanan. Dalam persaman akuntansi terdapat istilah debet
(Dr) dan kredit (Cr) Debet dan Kredit digunakan untuk membedakan
penambahan dan pengurangan dari setiap akun. Debet sisi kiri dan kredit sisi
kanan
Perlu dipahami mengenai debet dan kredit, keduanya mempunyai sisi yang
berlawanan dalam hal tata letak (lay out) seperti halnya sendal jepit ada yang
sebelah kiri dan ada yang sebelah kanan jika anda hanya memiliki sandal sebelah
kiri tentu saja anda malu memakainya lanjut jadi harus ada keseimbangan antar
keduanya Tata letak debit wajib berada disebelah kiri dan sebaliknya untuk kredit
wajib berada disebelah kanan
Lihat Ilustrasi

Debit Sisi Kiri Sisi Kanan Kredit

Jika kita hubungkan antara debit dan kredit dengan persamaan akuntansi maka,
bisa kita ilustrasi sbb,

Keterangan Harta Kewajiban Modal


Penambahan (+) Debit Kredit Kredit
Pengurangan (-) Kredit Debit Debit

Kesinambungan (Going Concern)


Perusahaan diasumsikan tidak berhenti di satu periode saja, melainkan
berlanjut terus menerus
Periode Akuntansi
Pada umumnya periode akuntansi terdiri dari 12 bulan

4
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Objective
Pencatatan transaksi harus didasarkan pada dokumen asli
Menotary Measurement Unit
Setiap transaksi yang terjadi diukur dengan nilai uang
Historical Cost
Asset selalu dicatat berdasarkan nilai perolehannya pada saat terjadi pertukaran
Matching Const Against Revenue
Perlunya menghubungkan beban biaya dengan pendapatan yang diakui pada
periode yang sama
Transaksi Keuangan
- Transaksi Eksternal, transaksi yang terjadi antara perusahaan dengan pihak
luar ex.Penjualan barang, pelunasan utang
- Transaksi internal Transaksi yang terjadi dalam unit perusahaan
ex.kegiatan produksi
- Transaksi Operasi, berkaitan dengan kegiatan perusahaan dalam rangka
menciptakan pendapatan
- Transaksi Modal semua transaksi yang berkaitan dengan pemerolehan dana
untuk membiayai kegiatan

C. LATIHAN SOAL/TUGAS

1. Jelaskan pengertian dan tujuan serta manfaat akuntansi tersebut?


2. Sebutkan dan jelaskan konsep dasar akuntansi ?
3. Bagaimana bentuk persaman dasar akuntansi dan beri contoh ilustrasinya ?

D. DAFTAR PUSTAKA

Kieso Weygandt Warfield,Accounting Principles, edisi ke 8

Ikatan Akuntansi Indonesia, “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan” Salemba


Empat,2007

5
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Firdaus Dunia Pengantar Akuntansi Lengkap, Penerbit Salemba Empat ,edisi 3 2008

Buku Teks : Accounting, Twentieth Edition, Warren, Reeve, Fees, South Western,
2002

Horngren dan Harrison. 2005 Akuntansi Di Indonesia, Buku Satu, Penerbit Salemba
Empat . Jakarta

6
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

PERTEMUAN KE-2

AKUN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut:

1.1. Mahasiswa mampu memamahi dan menjelaskan Pengertian Akun


1.2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Klasifikasi Akun
1.3. Mahasiswa mampu memahami dan menyusun Laporan Keuangan

B. URAIAN MATERI.

Pengertian Akun

- Media atau formulir yang utama dalam akuntansi yang dipakai untuk
tujuan pengikhisaran Transaksi.
- Media ini berguna untuk mencatat secara lengkap perubahan-perubahan
yang terjadi dalam asset, kewajiban,ekuitas tertentu selama satu periode
akuntasi

Klafikasi Akun
- Akun biasanya diklasifikasikan dalam tiga kelompok besar yang ada dalam
persamaan akuntansi (accounting equation) Contoh dari pengklasifikasian
akun dengan lebih rinci dapat diuraikan adalah sbb:

Harta/Aktiva/Aset:
Sumber daya yang dimiliki perusahan yang memberi manfaat ekonomi
di masa yang akan datang
Meliputi : Kas (cash), Wesel Tagih (Notes Receivable), Piutang Dagang
(Account Receivable), Perlengkapan (Suppllies), Persediaan ( inventory),

1
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Biaya Dibayar Dimuka (Prepaid Expenses), Tanah (land,Gedung


(Building) dan Peralatan (Equipment)

Disamping akun-akun yang disebut di muka, masih ada kelompok akun


asset lainnya seperti Akun investasi dalam saham dan obligasi (Investment
in Stocks and Boonds) yaitu investasi perusahaan pada perusahaan lain dan
akun asset yang tidak berwujud seperti hak cipta, hak paten dan Good Will

Kewajiban :
Kewajiban merupakan utang perusahaan kepada pihak ketiga yang
penyelesainnya biasanya dilakukan dengan sumber daya perusahaan
meliputi : Wesel Bayar (Notes Payable),Utang Dagang ( Account
Payable),Utang Gaji (Salary Payable) Utang Pajak (Tax Payable),
Biaya yang Masih Harus Dibayar (Accrued Expenses), Pendapatan
Diterima Di muka (Unearned Revenue) seperti peneriman uang tunai oleh
perusahan penerbit pada saat pemesanan majalah,klasifikasi ini sebagai
kewajiban.

Modal/Ekuitas :
Ekuitas (owner’s Equity) atau (Capital) adalah hak pemilik atas aset
perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban yang ada Dalam suatu
bentuk usaha perusahaan perseorangan (proprietorship) atau persekutuan
(Patnership) Akun modal menunjukan hak atau klaim pemilik terhadap
aset perusahaan setelah dikurangi akun total kewajiban, Akun modal ini
biasanya diikuti dengan nama perusahaan Investasi pemilik dalam
perusahaan dicatat secara langsung ke dalam akun Modal Sado dari akun
Modal pada neraca sama dengan investasi pemilik ditambah laba
bersih(net Income) atau dikurangi rugi bersih (net Loss) dan dikurangi

2
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

pengambilan pemiliki atau Prive (Owner withdrawals) Akun Prive


menunjukan jumlah pengambilan kas atau aset lainnya dari perusahaan
oleh pemilik untuk kepentingan pribadi. meliputi :
Modal Pemilik (Owner’s Capital Account), Prive Pemilik (Drawing account)

Pendapatan :
Pendapatan (Revenue) adalah kenaikan dalam ekuitas sebagai akibat dari
penyerahan barang dan jasa pelanggan. Apabila terdapat berbagai jenis
pendapatan tertentu.maka masing2 dicatat dalam akun2 yang terpisah,
meliputi : Pendapatan penjualan (Sales), Pendapatan bunga (interest
Revenue) Pendapatan Sewa(Rent Revenue),Pendapatan Jasa Profesional
(Profesional Fees)

Beban :
Beban2 timbul atau terjadi dalam melaksanakan aktivitas perusahaan yang
normal,dalam rangka menghasilkan pendapatan.Suatu perusahaan
memerlukan akun2 yang terpisah untuk masing2 jenis beban, meliputi:
Beban Gaji (Salary expenses), Beban Sewa (Rent Expenses), Beban
Perlengkapan (Supplies Expenses), Beban Rupa-rupa (Miscellaneous
Expenses)

Laporan Keuangan :
- Income statement/Laporan Laba Rugi yaitu ringkasan pendapatan dan
beban yg terjadi selama periode waktu pelaporan tertentu
- Laporan perubahan modal yaitu ringkasan dari perubahan2 modal yg
terjadi selama periode waktu pelaporan tertentu
- Balance sheet/Neraca yaitu sebuah daftar yang mencakup assets,
liabilities, and stockholders’ equity pada tanggal tertentu (biasanya
akhir tahun buku)

3
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

- Statement of cash flows/Laporan Arus Kas yaitu sebuah ringkasan


penerimaan dan pengeluaran kas selama periode waktu pelaporan
tertentu
- Catatan atas laporan keuangan

Laporan Arus Kas :

- Arus kas dari aktifitas Operasi, bagian ini melaporkan ringkasan


penerimaan kas dan pembayaran kas atas aktifitas operasi normal
perusahaan.
- Arus kas dari aktifitas Investasi, bagian ini mencakup transaksi kas
terhadap perolehan dan penjualan terhadap asset tetap perusahaan.
- Arus kas dari aktifitas Pembiayaan, bagian ini melaporkan transaksi
yang berhubungan dengan tambahan investasi tunai oleh pemegang
saham, peminjaman dana, penarikan dana oleh pemilik.
Dalam menyusun keempat jenis laporan keuangan tersebut , harus terlebih
dahulu diidentifikasi dengan jelas nama perusahaan, judul laporan, dan
tanggal atau periode waktunya . Informasi yang disajikan dalam laba
rugi,laporan perubahan modal dan laporan arus kas adalah untuk suatu
periode atau masa tertentu, sedangkan informasi yang disajikan dalam
Neraca adalah untuk suatu tanggal tertentu.

Contoh Soal :
Tgl 1 Januari 2016, Nona Sarlita memulai usahanya dalam bentuk perusahaan
dengan nama PT.Makmur Sejahtera
1. Nona Sarlita memasukkan modal sejumlah Rp 25,000,000 ke dalam
usahanya,maka pengaruh transaksi terhadap persamaan dasar akuntansi
adalah
Asset = Owners’ Equity
Kas = Modal

4
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

25.000 = 25.000
2. Membeli tanah Rp 20,000,000 maka, pengaruh transaksi terhadap
persamaan dasar akuntansi
Asset = Owners’ Equity
Kas + Tanah = Modal
25.000 25.000
(20.000) + 20.000 = ______
5.000 20.000 25.000

3. Membeli perlengkapan secara kredit senilai Rp 1,350,000


Kas + perlengkapan + Tanah = Modal
25.000 25.000
(20.000) + 1.350 + 20.000 = Hutang dagang + Modal
5.000 1.350 20.000 + 1.350 25.000

4. PT.Makmur Sejahtera menyelesaikan jasa kepada pelanggan, dgn nilai


Rp 9,500,000 dan dibayar tunai.
Kas + perlengkapan + Tanah = Modal
25.000 25.000
(20.000) + 1.350 + 20.000 = Hutang dagang + Modal
5.000 1.350 20.000 + 1.350 25.000
+ 9.500 + 9.500
14.500 34.500 Pend jasa

5. Beban yang harus dibayar PT.Makmur Sejahtera : upah karyawan


Rp 2,125,000; sewa kantor Rp 800,000, listrik-telepon Rp 450,000;lain-
lain Rp 275,000.
Kas + perlengkapan + Tanah = Modal
25.000 25.000
(20.000) + 1.350 + 20.000 = Hutang dagang + Modal
5.000 1.350 20.000 + 1.350 25.000
+ 9.500 + 9.500
14.500 34.500  Pend jasa
(3,650) (2,125)
(800)
Biaya

5
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

(450)
(275)
________ _________
10.850 30,850

6. Sisa perlengkapan pada akhir bulan sejumlah Rp 550,000 : sejumlah


Rp 800,000 telah dipakai.
Kas + perlengkapan + Tanah = Modal
25.000 25.000
(20.000) + 1.350 + 20.000 = Hutang dagang + Modal
5.000 1.350 20.000 + 1.350 25.000
+ 9.500 + 9.500
14.500 34.500  Pend jasa
(3,650) (2,125)
(800)
(450) Biaya
(275)
(800) (800) Pemakaian Per
_______
_________
10.850 550 30,050

7. PT.Makmur Sejahtera membayar kepada kreditur sejumlah Rp 950,000


atas hutang yg telah jatuh tempo
Kas + perlengkapan + Tanah = Modal
25.000 25.000
(20.000) + 1.350 + 20.000 = Hutang dagang + Modal
5.000 1.350 20.000 + 1.350 25.000
+ 9.500 + 9.500
14.500 34.500  Pend jasa
(3,650) (2,125)
(800)
(450) Biaya
(275)
(800) (800) Pemakaian Per

_______ _________
10.850 30,050
(950) (950)
9.900 400

6
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

8. Mengambil uang untuk kepentingan pribadi senilai Rp 2,000,000


Kas + perlengkapan + Tanah = Modal
25.000 25.000
(20.000) + 1.350 + 20.000 = Hutang dagang + Modal
5.000 1.350 20.000 + 1.350 25.000
+ 9.500 + 9.500
14.500 34.500  Pend jasa
(3,650) (2,125)
(800)
(450) Biaya
(275)
(800) (800) Pemakaian Per
10.850 30,050
(950) (950)
9.900 400
(2000) ______ _______ = ______ (2000)
Saldo 7.900 550 20.000 400 28.050

Setelah selesai menghitung pengaruh transaksi terhadap persamaan dasar akuntansi


maka, selanjutnya menyusun laporan keuangan :

Tabel 2-1

PT.Makmur Sejahtera
Laporan Laba Rugi
Untuk periode yang berakhir 31 Jan 2016 (dlm ribuan)
Pendapatan Rp 9 500
Biaya Operasi:
Upah Karyawan Rp 2 125
Beban sewa 800
Beban perlengkapan 800
Beban listrik dan telepon 450
Beban lain-lain 275
Total beban operasi 4 450
Laba Bersih Rp 5 050

7
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Tabel 2-2

PT.Makmur Sejahtera
Laporan Perubahan Modal
Utk periode yg berakhir 31 Jan 2016 (dlm ribuan)
Modal 1 Jan 2016 Rp 25. 000
Ditambah Laba bersih Rp 5.050
Rp 30. 050
Dikurangi pengambilan prive Rp (2. 000)
Kenaikan dalam ekuitas Rp 28. 050

Modal 31 Jan 2016 Rp 28. 050

Tabel 2 -3

PT.Makmur Sejahtera
Neraca
AKTIVA Per 31 Januari 2016 (dalam ribuan) PASIVA

Asset Kewajiban
Kas Rp 7 900 Hutang Dagang Rp 400
Perlengkapan 550 Modal Pemilik
Tanah 20 000 Modal Saham Rp 28 050

Total Kewajiban dan


Total assets Rp 28 450 Modal Rp 28 450

8
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Tabel 2- 4

PT.Makmur Sejahtera
Laporan Arus Kas
Untuk periode yg berakhir 31 Jan 2016 (dalam ribuan)
Arus kas dari aktifitas operasi:
Kas dari pelanggan Rp 9 500
Dikurangi pembayaran beban dan
dan pembayaran ke kreditur (4 600)
Arus kas bersih dari aktifitas operasi 4 900
Arus kas dari aktifitas investasi:
Pembayaran atas pembelian tanah (20 000 )
Arus kas dari aktifitas pembiayaan:
Tambahan investasi pengmegang modal Rp 25 000
Dikurangi pengambilan pribadi (2 000)
Arus kas bersih dari aktifitas pembiayaan 23 000
Arus kas bersih
Harus 31Jan
sama 2016saldo kas pada neraca
dengan Rp 7 900

C. LATIHAN SOAL/TUGAS

Transaksi berikut ini adalah Usaha Percetakan yang diberi nama CV


Sehati Januari 2016 adalah sbb:
1. Menyetor modal Rp. 7.500.000
2. Membeli sebidang tanah seharga Rp 5.000.000 tunai
3. Membeli perlengkapan secara kredit Rp 675.000
4. Menerima uang tunai dari pendapatan jasa Rp 3.750.000
5. Membayar beban-beban gajiRp 1.062.500, sewa Rp 400.000, listrik
&telp. Rp 225.000 dan rupa-rupa Rp 137.500
6. Membayar utang dagang Rp 475.000
7. Jumlah perlengkapan yang tersisa pada akhir bulan Rp 275.000
8. Mengambil uang untuk kepentingan pribadi Rp 1.000.000
Diminta :
1. Tunjukanlah transaksi tsb diatas kedalam persamaan dasar
akuntansi
2. Susunlah Lap. Keuangan terdiri dari :
a. Lap. Laba –rugi
b. Perubahan Modal
c. Neraca
d. Perubahan arus kas

9
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

D. DAFTAR PUSTAKA

Kieso Weygandt Warfield, Accounting Principles, edisi ke 8


Ikatan Akuntansi Indonesia, “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan” Salemba
Empat,2007
Firdaus Dunia Pengantar Akuntansi Lengkap, Penerbit Salemba Empat ,edisi 3, 2008
Buku Teks : Accounting, Twentieth Edition, Warren, Reeve, Fees, South Western,
2002
Horngren dan Harrison. 2005 Akuntansi Di Indonesia, Buku Satu, Penerbit Salemba
Empat . Jakarta

10
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

PERTEMUAN KE-4

JURNAL

A. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut:

1.1. Mahasiswa mampu memamahi dan menjelaskan pengertian jurnal dan


proses penjurnalan
1.2. Mahasiswa mampu memahami pengertian buku besar (ledger)
1.3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pemindahbukuan kedalam
buku besar (posting)
1.4. Mahasiswa mampu memahami dan pencatatan Transaksi dalam jurnal dan
memindahbukukan ke buku besar
1.5. Mahasiswa mampu memahami menyusun Neraca saldo (chart of accounts)

B. URAIAN MATERI.

JURNAL : Pencatatan Transaksi dalam Buku harian

Dalam praktek Setiap terjadi Transaksi harus dibuat atau dimintakan


buktinya(Saurce diacuments). Berdasarkan bukti tersebut, Transaksi
pertama ke dalam buku harian atau jurnal. Dalam jurnal,Setiap pencatatn
atas bukti transakasi yang ada dalam perusahaan dialakukan secara
kronologis. Proses memasukan dan mencatat trarsaksi dalam jurnal
disebut penjurnalan (Journalizing) atau pembuatan ayat jurnal (journal
entry) Ayat jurnal adalah suatu Transaksi (debit +kredit) yang telah
dianalisiss dan dicatat dalam suatu jurnal

1
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Proses perjurnalan :
1. Mengindentifikasikan transaksi dari bukti transaksi
2. Tentukan akun-akun apa yang dipengaruhi oleh transaksi tsb dari
kelompok (aset,kewajiban dan modal)
3. Tentukan apakah akun-akun yang bersangkutan bertambah atau
berkurang
4. Gunakan aturan debet dan kredit
5. Mencatat dalam jurnal pada sisi debet dan pada sisi kredit
termasuk keterangan singkat untuk ayat jurnal tsb (Making the
journal entry “or” journalizing the transaction)
Kelima langkah dari perjurnalan transaksi tersebut, tidak hanya dilakukan
dalam sistem manual, Tetapi juga dapat digunakan dalam sistem akuntansi
yang sudah dikomputerisasi. Dalam akuntansi yang memakai
komputer,ayat jurnal biasanya dimasukan ke dalam komputer dengan
menggunakan nomor akun saja dan nama akan tercatat secara
otomatis.Sebagai ilustrasi dari penerapan kelima langkah untuk
penjurnalan dapat digunakan Transaksi pertama dari Salon Kecantikan
setoran pertama adalah sebesar Rp 7.500.000
Langkah 1. Transaksi Penerimaan kas atas penyetoran modal
dapat diindentifikasi dari bukti Transaksi yang
berupa bukti penyetoran bank,vocher. Penerimaan
kas sebesar Rp 7.500.000
1. Akun-akun yang dipengaruhi oleh Transaksi adalah akun kas dari kelompok
aset,dan akun Modal Salon kecantikan dari kelompok Ekuitas
2. Kedua akun itu masing-masing bertambah sebesar Rp 7.500.000
3. Mendebit akun kas sebesar Rp 7.500.000 untuk kenaikan dalam aset dan
mengkredit akun Modal Salon kecantikan sebesar Rp 7.500.000 untuk
kenaikan dalam Ekuitas
4. Membuat ayat jurnal nya:

2
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Kas 7.500.000

Modal Salon Kecantikan 7.500.000

Setiap ayat jurnal (journal entry) paling tidak terdiri dari satu akun yang
didebit dan satu akun yang dikredit. Disamping bentuk ayat jurnal yang
sederhana tersebut, bentuk ini dapat disempurnakan lagi menjadi bentuk
standar dua kolom, yang sering kali disebut dengan jurnal umum(general
journal) dengan format sbb,

Hal : 1
Tanggal Nama Akun dan Ref. Debit Kredit
Keterangan
2016 Jan 2 Kas 7.500.000
Modal Salon 7.500.000
(Penyetoran Modal Awal)

Penjurnalan/pembuatan ayat jurnal


a. Memberi nomor urut pada setiap halaman jurnal
b. Mencantumkan tahun pada baris paling atas serta bulan pada baris
berikutnya, dan mengisikan tanggal transaksi
c. Mencantumkan nama akun yang didebet pada tepi paling kiri
dalam kolom nama akun dan keterangan dan jumlah uangnya pada
kolom debet
d. Mencantumkan nama akun yang dikredit pada baris berikutnya
bergeser kekanan dari akun yang didebet dalam kolom nama akun
dan keterangan dan jumlah uangnya pada kolom kredit
e. Mencatat penjelasan singkat atas transaksi di bawah atau baris
beikutnya dari nama akun kredit untuk setiap ayat jurnal

3
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

f. Mencatat nomor kode akun dari buku besar pada kolom referensi
pada saat pemindahan(posting) ke akun buku besar

Pengertian Buku Besar :

- Masing-masing item dari laporan keuangan disebut account(akun),


semua akun akan tersaji didalam ledger(buku besar).
- Kumpulan dari akun-akun dari suatu perusahaan disebut ledger(buku
besar).
- Sebuah daftar dari akun-akun yang ada pada sebuah buku besar
disebut chart of accounts (daftar akun).

Pemindahbukuan dari ayat jurnal ke buku besar


Pemindahbukuan (posting) berati pemindahan Jumlah uang dari jurnal ke
akun-akun yang bersangkutan dalam buku besar. Ini merupakan suatu
tahap dari proses akuntansi, yakni setelah tahap pencatatan transaksi dalam
buku harian atau jurnal. Transaksi setoran modal dari Salon Kecantikan
yang telah dicatat dalam jurnal pada Contoh dimuka, selanjutnya
dipindahbukukan ke buku besar. Prosudur ini secara sederhana dapat
digambarkan sbb,

Kas 7.500.000
Modal Salon Kecantikan 7.500.000
Pemindahbukuan ke buku besar

Kas Modal Salon Kecantikan


7.500.000 7.500.000

Tahap pemindahbukuan dari transaksi setoran modal diatas, berikutnya


akan dilanjutkan dengan menggunakan format jurnal standar dan buku

4
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

besar bentuk empat kolom. Prosudur pemindahbukuan untuk transaksi


diatas dari jurnal ke buku besar,dengan menggunakan format jurnal bentuk
standar dan akkun buku besar dalam bentuk empat kolom,dapat
digambarkan sbb,

Jurnal Hal : 1
Tanggal Nama Akun dan Ref Debit Kredit
keterangan
2016Jan 2 Kas 101 7.500.000
Modal Salon 301 7.500.000
(Penyetoran modal
awal)

Buku Besar (3) (4)


Kas Nomor Akun :101
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Debit
Kredit
2016
Jan 2 Setoran J.1 7.500.000 7.500.000
(1) Modal
(5)

(2)

Modal Salon Kecantikan Kas Nomor


Akun :301
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2016

5
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Jan 2 Setoran J.1 7.500.000 7.500.000


Modal

Prosudur pemindahbukuan untuk transaksi dari jurnal ke buku besar

1. Catat tanggal yang tercantum dalam jurnal ke dalam kolom tanggal pada
akun yang bersangkutan
2. Catat nomor halaman jurnal dengan singkatan j.1 ke dalam kolom
referensi pada akun yang bersangkutan
3. Catat jumlah yang didebet dalam jurnal ke dalam kolom debet pada
akun yang bersangkutan
4. Catat nomor kode akun kedalam referensi pada jurnal
5. Keterangan singkat dari transaksi diambil dari keterangan dalam jurnal

Contoh penerapan traksaksi ke jurnal dan pemindahbukuan ke buku


besar dalam bentuk “T”

Pencatatan Transaksi dalam jurnal dan memindahbukukan ke buku besar


dan menyusun Neraca saldo

(1) Tgl 1 Januari 2016, Nona Puspa menyetor modal dalam memulai usaha
Catering Sehati senilai Rp 7.500.000

Tanggal Nama Akun dan Ref. Debit Kredit


Keterangan
2016Jan 1 Kas 7.500.000
Modal Salon 7.500.000
(Penyetoran Modal Awal)

Pengaruh jurnal terhadap buku besar/ledger

6
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Kas

Jan 1 7.500.000 Modal Usaha

Jan 1 7.500.000

(2) Tgl 5 Januari 2016, Catering Sehati membeli tunai sebidang tanah
seharga Rp 5.000.000

Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref. Debit Kredit


2016 Jan 5 Tanah 5.000.000
Kas 5.000.000
(Pembelian tanah)

Pengaruh jurnal terhadap buku besar/ledger

Kas

Jan 1 7.500.000 Jan 5 5.000.000

Tanah

Jan 5 5.000.000

(3) 10 Januari,Catering Sehati membeli perlengkapan secara kredit


sebesar Rp 675.000

Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref. Debit Kredit


2016 Jan 10 Perlengkapan 675.000
Hutang 675.000
(Pembelian perlengkapan secara kredit)

Pengaruh jurnal terhadap buku besar/ledger

Perlengkapan

Jan 10 675.000 Hutang

Jan10 675.000

7
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

(4) 18 Januari, menerima uang tunai dari pendapatan atas jasa Catering
Sehati yg telah diselesaikan senilai Rp 3.750.000

Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref. Debit Kredit


2016 Jan 18 Kas 3.750.000
Pendapatan Jasa 3.750.000
(Pendapatan jasa dari pelanggan)

Pengaruh jurnal terhadap buku besar/ledger

Kas

Jan 1 7.500.000 jan 5 5.000.000


Jan 18 3.750.000 Pendapatan Jasa
Jan 18 3.750.000

(5) Tanggal 25 Januari membayar beban-beban gaji Rp 1.062.500 sewa


Rp 400.000; listrik-telepon Rp 225.000; dan rupa-rupa Rp 137.500

Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref. Debit Kredit


2016 Jan 25 Upah Gaji 1.062.500
Sewa 400.000
Listrik-telp 225.000
Rupa-rupa 137.500
Kas
1.825.000
(membayar beban bulan jan)

Pengaruh jurnal terhadap buku besar/ledger

Kas

Jan 1 7.500.000 Jan 5 5.000.000 Upah Gaji


18 3.750.000 25 1.825.000 Jan 25 1.062.500

Upah sewa
Jan 25 400.000

Listrik
Jan 25 225.000

8
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Rupa-rupa
Jan 25 137.500

(6) 30 Oktober, membayar utang dagang sebesar Rp 475.000

Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref. Debit Kredit


2016 Jan 28 Hutang 475.000
Kas 475.000
(Pembayaran hutang )

Pengaruh jurnal terhadap buku besar/ledger

Kas

Jan 1 7.500.000 Jan 5 5.000.000


Jan 18 3.750.000 Jan 25 1.825.000
Jan 28 475.000
Hutang

Jan 28 475.000 Jan 10


675.000

(7) 30 Januari, diketahui jumlah perlengkapan yang tersisa sejumlah akhir


bulan Rp 275.000

Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref. Debit Kredit


2016 Jan 30 Beban Perlengkapan 275.000
Perlengkapan 275.000
(Pemakain perlengkapan)

Pengaruh jurnal terhadap buku besar/ledger

Perlengkapan

Jan 10 675.000 Jan 30 275.000

Beban Perlengkapan

Jan 275.000

9
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

(8) 30 Januari Salon mengambil uang untuk urusan pribadi Rp 1.000.000

Tanggal Nama Akun dan Keterangan Ref. Debit Kredit


2016Jan 31 Prive 1.000.000
Kas 1.000.000
(Pengambilan uang utk pemilik)

Pengaruh jurnal terhadap buku besar/ledger

Kas

Jan 1 7.500.000 Jan 5 5.000.000


Jan 18 3.750.000 25 1.825.000
11.250.000 28 475.000
31 1.000.000
Saldo 2.950.000 8.300.000

Prive
Jan 31 1.000.000

Ingat !!!

Setiap melakukan jurnal, jumlah total sisi debit harus sama dengan total sisi
kreditnya

Menyusun Neraca Saldo

Daftar yang menunjukan atau menentukan adanya kesamaan jumlah debet dan
jumlah kredit dalam buku besar pada setiap akhir periode akuntansi

Salon Kecantikan
Neraca Saldo
31 Januari 2016
Nama Akun Debit Kredit
Kas Rp 2.950.000

10
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Perlengkapan 400.000
Tanah 5.000.000
Hutang dagang Rp 200.000
Modal Kecantikan 7.500.000
Prive 1.000.000
Pendapatan jasa 3.750.000
Beban gaji 1.062.500
Beban sewa 400.000
Beban listrik & telepon 225.000
Beban rupa-rupa 137.500
Beban Perlengkapan 275.000

11.450.000 11.450.000

C. SOAL DAN TUGAS

Kantor Akuntansi publik (KAP) Adinda telah terjadi beberapa transaksi adalah
sbb:

1. Tanggal 3 Desember 2015 Tuan Adinda menyetorkan modalnya sebesar


Rp 20.000.000 untuk menjalankan usahanya Akuntan publik
2. Pada tanggal 4 Desember 2015 KAP Adinda memberikan jasa kepada
kliennya dengan menerima kas sebesar Rp 6.000.000
3. Pada tanggal 7 Desember 2015 KAP Adinda memberikan pada kliennya
Tetapi belum menerima uangnya sebesar Rp 2.400.000
4. Pada tanggal 10 Desember 2015 KAP Adinda membayar tunai beban sewa
kantor Rp 1.800.000 gaji karyawan Rp 3.000.000 dan telepon /listrik
sebesar Rp 1.000.000
5. Tanggal 12 Desember 2015 dibeli kertas dan perlengkapan lainnya sebesar
Rp 2.400.000
6. Pada tanggal 15 Desember 2015 dibeli peralatan kantor secara kredit dari
PT Utama sebesar Rp 3.600.000
7. Pada tanggal 17 Desember 2015 dibayar premi asuransi untuk jangka
waktu satu tahun (12 bulan) sebesar Rp 600.000
8. Tanggal 20 Desember 2015 dibayar utang dagang kepada PT Utama
sebesar Rp 2.000.000 dan iuran kebersihan sebesar Rp 150.000
9. Pada tanggal 21 Desember 2015 diterima uang muak sebesar Rp 1.200.000
dari klien

11
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

10. Pada tanggal 24 Desember 2015 diterima uang dari penagihan piutang
sebesar Rp 800.000
11. Pada tanggal 31 Desember 2015 Tuan Andinda mengambil uang sebesar
Rp 2.200.000 untuk kepentingan pribadinya

Diminta :

a. Buat jurnal untuk mencatat Setiap Transaksi tersebut diatas


b. Lakukan pemindahbukuan dari ayat-ayat jurnal tersebut ke dalam buku
besar dengan menggunakan accout bentuk “ T “
c. Susunlah Neraca saldo ( trial balance) sesuai dengan Chart of account

D. DAFTAR PUSTAKA

Kieso Weygandt Warfield, Accounting Principles, edisi ke 8


Ikatan Akuntansi Indonesia, “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan” Salemba
Empat,2007
Firdaus Dunia Pengantar Akuntansi Lengkap, Penerbit Salemba Empat ,edisi 3, 2008
Buku Teks : Accounting, Twentieth Edition, Warren, Reeve, Fees, South Western,
2002
Horngren dan Harrison. 2005 Akuntansi Di Indonesia, Buku Satu, Penerbit Salemba
Empat . Jakarta

12
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

PERTEMUAN KE-3

PENCATATAN TRANSAKSI DENGAN PERKIRAAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut:

1.1. Mahasiswa mampu memamahi dan menjelaskan dasar pencatatan transaksi


dengan perkiraan
1.2. Mahasiswa mampu memamahi Membandingkan pencatatan transaksi dengan
tabelaris dan perkiraan
1.3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan bentuk-bentuk perkiraan
1.4. Mahasiswa mampu memahami melakukan pencatatan transaksi dengan
menggunakan perkiraan akun
1.5. Mahasiswa mampu memahami dan menyusun bagan akun perusahaan
1.6. Mahasiswa mampu memahami dan membuat transaksi dengan aturan debit
dan kredit

B. URAIAN MATERI.

Perkiraan (Akun)

Persamaan akuntansi, aktiva = kewajiban + modal, yang dibuat dalam


bentuktabelaris telah dipergunakan untuk mencatat dan mengumpulkan
transaksi-transaksi dalam suatu badan atau organisasi. Teknik tabelaris ini
dapat sebagai alat untuk mengkomunikasikan ide dasar dari akuntansi.
Kelemahan dari teknik tabelaris adalah kurang efisien, terutama bila
dipergunakan untuk mengolah transaksi yang jumlahnya banyak. Untuk itu ada
alternatif lain untuk mengatasi kelemahan teknik tabelaris, yaitu dengan
menggunakan teknik lain dalam mencatat transaksi yaitu penggunaan
“perkiraan” (account). Penggunaan perkiraan ini memerlukan adanya formulir

1
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

khusus untuk mencatat setiap penambahan atau pengurangan yang terjadi pada
tiaptiap jenis aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan biaya. Kumpulan dari
perkiraanperkiraan yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan
disebut buku besar(ledger).

Bentuk Perkiraan

Bentuk perkiraan yang sederhana adalah terdiri dari tiga bagian:

1. Nama perkiraan, menjelaskan tentang jenis aktiva, kewajiban, modal,


pendapatan dan biaya

2. Tempat untuk mencatat penambahan yang terjadi pada perkiraan yang


bersangkutan

3. Tempat untuk mencatat pengurangan

Nama Perkiraan

Sisi sebelah kiri Sisi sebelah kanan

(debit) (kredit)

Contoh bentuk perkiraan ( T Account) :

Figure 1

Kas

Dr. Cr.
3.000.000 500.000
2.500.000 1.000.000
4.000.000 2.500.000
300.000
900.000
Total debit 9.500.000 Total kredit 5.200.000
Saldo debit 4.300.000

2
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Pada contoh di atas, perkiraan kas bersaldo debit sebesar Rp. 4.300.000 oleh
karena total sisi debit lebih besar daripada total sisi kredit.
Perkiraan Dua Kolom

Figure 2

Nama Perkiran : Kas Nomor Perkiraan : 11


Tgl Keterangan Ref Debit Tgl Keterangan Ref Kredit
2016 2016
Jan Saldo awal Jan Pembelian 1 7.400.000
2 Setoran modal 1 4.000.000 3 Kendaraan
3 Pinjaman 1 5.000.000 15 Pembayarn 1 30.000
Bank hutang
31 Pendapatan 2 500.000 31 Biaya Usaha 2 300.000
jasa cicilan hutang 2 225.000
Angkutan 2 150.000 dan bunga
Penerimaan prive 2 100.000
tagihan ------------ -------------
9.650.000 9.650.000

Perkiraan Empat Kolom

Bentuk standar perkiraan dua kolom membedakan secara tegas antara sisi debit
dan sisi kredit. Dalam praktek, ada kecenderungan untuk membuat perkiraan
yang menyediakan kolom untuk saldo perkiraan tersebut (yang dapat
menggantikan perkiraan bentuk T).
Contoh perkiraan yang menyediakan kolom untuk saldo akhir perkiraan
(Perkiraan Empat Kolom) adalah sebagai berikut:

Nama Perkiran : Kas Nomor Perkiraan : 11


Tgl Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debet Kredit
2016
Jan 2 Saldo awal
Setoran 1 4.000.000 4.000.000
3 modal 1 5.000.000 9.000.000
Pinjaman
Bank 1 1.600.000
Pembelian
15 kendaraan 1.570.000

3
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Pembayaran 2
hutang
Pendapatan 500.000 2.070.000
Jasa 2
Angkutan
Angkutan 2 150.000 2.220.000
Penerimaan 2
tagihan
Biaya usaha 2 1.920.000
Cicilan 1.695.000
hutang
Dan Bunga
Prive 1.595.000

Keuntungan dari penggunaan bentuk empat kolom adalah adanya kemungkinan


untuk setiap saat dapat memperlihatkan saldo akhir perkiraan tersebut.
Kemungkinan kekaburan dan kesalahan ketika mencantumkan saldo perkiraan
dalam neraca saldo dapat (trial balance) dapat diperkecil.

Pencatatan Transaksi Perusahaan Dengan Akun :


Media atau formulir yang dipakai untuk tujuan pengikhtisaran Transaksi,
adalah akun (account) Media berguna untuk mencatat secara lengkap
perubahan-perubahan yang terjadi dalam asset,kewajiban atau Ekuitas tertentu
selam suatu periode.
Kelompok akun-akun yang digunakan dalam suatu perusahaan disebut buku
besar (ledger) Daftar dari akun-akun yang ada dalam perusahaan disebut
daftar akun (chart of accounts) Akun-akun ini biasanya disajikan dalam daftar
lengkap dengan nama dan nomor kode akunnya. Dengan menggunakan akun,
maka informasi dapat diperoleh pada saat dibutuhkan dan Laporan keuangan
dapat disusun tepat waktu

1. Bentuk Akun

4
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Bentuk akun yang paling sederhana dan banyak digunakan adalah bentuk
huruf besar “T” Bentuk akun ini terdiri atas tiga bagian yaitu
1. Nama akun dari masing-masing unsure asset, kewajiban dan
ekuitas,huruf T diletakan diatas garis horizontal pada huruf T
2. Sisi kiri
3. Huruf T
Contoh akun kas dan suatu perusahaan dengan bentuk T
Kas
Sisi kiri Sisi
(Debit) (Kredit)

Sisi kiri dari akun disebut sisi debit dan sisi kanan disebut sisi kredit.
Bentuk akun T seringkali digunakan untuk maksud memberikan suatu
ilustrasi dalam pembahasan masalah akuntansi
Bentuk akun yang lainnya yang lebih informatif dan lengkap adalah
bentuk empat kolom yang banyak digunakan dalam praktek. Bentuk
empat kolom ini merupakan pengembangan dari akun bentuk T. Dua
kolom tambahan diperlukan untuk menunjukan saldo Jumlah debit dan
saldo Jumlah kredit dari Setiap akun

Contoh perkiraan akun bentuk empat kolom


Nama Akun Kas Nomor Akun 101
Saldo
Tanggal Ket Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2016
Agustus 7 J.1 8.000.000 8.000.000
8 J.1 6.000.000 14.000.000
10 J.1 2.500.000 11.500.000
13 J.1 3.000.000 8.500.000

5
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Akun kas diatas mempunyai saldo debit sebesar Rp 8.000.000 setelah


Transaksi pertama dipindahkanbukukan dari jurnal, dan mempunyai
saldo debit sebesar Rp 8.500.000 setelah pemindahanbukuan
transasksi keempat

2. Menyusun Bagan Akun Perusahaan


Buku besar (ledger) merupakan kumpulan dari akun-akun perusahaan
yang saling berhubungan dan dapat dibagi dalam dua kelompok
a. Akun-akun Neraca : Aset,Kewajiban dan Ekuitas
b. Akun Laba Rugi : Pendapatan dan Beban
Daftar dari akun-akun yang digunakan dalam suatu perusahaan
dengan mencantumkan seluruh nama akun dan nomer kodenya
disebut dengan Bagan Akun (Chart Of Accounts) Akun-akun
dalam bagan akun dapat diberi nomor dengan dua angka atau
lebih. Keleompok asset biasanya diidentifikasi dengan nomor 1
yang berarti semua nomor akun asset dimulai dari nomor 1,
kelompok kewajiban dimulai dengan nomor 2, kelompok ekuaitas
dengan nomor 3, kelompok pendapatan dengan nomor 4, dan
kelompok beban dengan nomor 5
Angka yang kedua dan ketiga dalam nomor akun menunjukan
posisi dari masing-masing akun dalam kelompoknya. Apabila
suatu perusahaan menginginkan informasi akuntansi untuk
departemen-departemen ataupun cabang-cabang yang ada dalam
perusahaan, nomor akun dapat saja ditambah menjadi empat atau
lima angka. Sistem pemberian nomor akun ini harus fleksibel agar
dapat menambahkan akun-akun baru di masa datang tanpa
mengubah nomor-nomor akun yang lama
Sebagai Contoh dari pemberian nomor akun, akun kas sebagai
akun aset yang pertama diberi nomor 101, piutang dagang sebagai

6
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

aset kedua diberi nomor 201 Contoh bagan akun untuk Salon
kecantikan adalah sbb:

Bagan Akun “ Salon Kecantikan”


Akun Neraca
1. Aset 2. Kewajiban
101 Kas 202 Utang Dagang
111 Piutang Dagang 221 Biaya yang Masih Harus
Dibayar
141 Perlengkapan
151 Biaya Dibayar Di muka 3. Ekuitas
181 Tanah 301 Modal Salon
191 Peralatan 311 Prive Salon
Akun Laba Rugi
4. Pendapatan 5. Beban
401 Pendapatan Jasa Salon 501 Beban Gaji
502 Beban Sewa
503 Beban listrik dan Telepon
504 Beban Perlengkapan
509 Beban Rupa-rupa

Aturan Debit dan Kredit


Aturan debit dan kredit akan membantu kita dalam mencatat informasi ke dalam
buku besar. Aturan ini dapat dipahami secara lebih mudah dengan melihat
penggunaannya pada akun-akun T yang tercangkup dalam persamaan akuntansi
berikut ini :

7
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

NERACA
Aktiva Kewajiban
Perkiraan-perkiraan aktiva Perkiraan- perkiraan hutang
Debet untuk Kredit untuk Debit untuk kredit untuk
Penambahan pengurangan pengurangan penambahan

Modal

Perkiraan-perkiraan modal

Debit untuk Kredit untuk


Pengurangan penambahan

Bila suatu pos aktiva bertambah, maka perkiraan yang bersangkutan di debit,
sedangkan bila suatu transaksi mengakibatkan pos tersebut berkurang maka
perkiraannya di kredit. Untuk pos-pos kewajiban dan modal, kredit berarti
penambahan dan debit berarti
pengurangan. Perkiraan Perhitungan Rugi Laba Penerapan aturan debit kredit
untuk perkiraan pendapatan dan biaya didasarkan pada hubungannya dengan
perkiraan modal. Pendapatan menambah modal dicatat sebagai kredit. Biaya
mengakibatkan pengurangan terhadap modal dicatat sebagai debit. Aturan debit –
kredit yang diterapkan untuk pendapatan dan biaya digambarkan
seperti di bawah ini:

PERKIRAAN MODAL

Debit Kredit

Pengurangan Dalam Modal Penambahan Dalam Modal


Perkiraan-perkiraan Biaya Perkiraan-perkiraan Pendapatan

Debit untuk Kredit untuk Debit untuk Kredit untuk


Penambahan Pengurangan Pengurangan Penambahan

8
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Pengambilan uang ini dicatat sebagai debit pada suatu perkiraan yang disebut
Prive (drawing). Debit pada perkiraan ini dianggap sebagai pengurangan
modal dan penambahan perkiraan prive.
Dalam akun-akun dari persamaan akuntansi diatas,aturan debit dan kredit
untuk aset berlawanan arah dengan kewajiban dan Ekuitas. Apabila suatu akun
aset bertambah, maka akun tersebut didebit dan jika berkurang,maka akun
tersebut didebit dan jika berkurang, maka akun yang bersangkutan dikredit.
Sebaliknya untuk akun kewajiban dan ekuitas, dikredit untuk penambahan dan
didebit untuk pengurangan

Saldo normal (normal balance) dari suatu akun adalah pada sisi yang bertambah
menurut aturan debit dan kredit. Sebagai contoh, saldo normal dari akun kas adalah
saldo debit, karena suatu aset bertambah dengan mencatat pada sisi debit. Oleh
karena itu, saldo normal adalah pada yang positif, dimana saldo normal dari aset
adalah pada sisi debit. Sebaliknya kewajiban dan Ekuitas mempunyai saldo normal
pada sisi kredit atau disebut akun-akun bersaldo kredit

Saldo –saldo normal dari akun-akun Neraca dapat digambarkan sbb :

Aset = Kewajiban + Ekuitas


Akun-akun aset Akun-akun kewajiban Akun-akun ekuitas

Saldo Saldo Saldo


Normal Normal Normal
Debit Kredit Kredit

Ekuitas biasanya terdiri atas beberapa akun. Setiap akun ekuitas akan
mempunyai saldo normal pada normal pada sisi kredit, apabila akun
tersebut merupakan unsur penambahan dalam Ekuitas, misalnya akun
Modal. Tetapi apabila suatu akun merupakan unsur pengurangan dalam
ekuitas, maka akun ini akan mempunyai saldo normal pada sisi debit,

9
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

misalnya akun prive (drawing) Di samping dua akun diatas, pada


kelompok ekuitas juga terdapat dua jenis akan Laporan laba rugi yakni
akun-akun pendapatan dan akun-akun beban. Pendapatan-pendapatan
menambah ekuitas dan beban –beban mengurangi ekuitas oleh karena itu
penerapan aturan debit dan kredit untuk akun pendapatan dan beban akan
mengikuti akun ekuitas seperti Modal dan Prive
Karena pendapatan menambah ekuitas, maka dikredit apabila bertambah.
Sebaliknya karena beban mengurangi ekuitas maka, Setiap penambahan
beban dicatat sebagai debit. Dengan menggabungkan akun-akun Neraca
dan akun Laporan laba rugi, maka persamaan akuntansi dapat dinyatakan
seperti berikut:

Aset = Kewajiban + Ekuitas ( Modal – Prive + Pendapatan – Beban)


Suatu akun yang biasanya mempunyai saldo debit dalam kenyataannya
bersaldo kredit atau sebaliknya, akun yang mempunyai saldo kredit
bersaldo debit, maka hal ini dapat menandakan adanya suatu kondisi yang
tidak biasa. Misalnya saldo kredit pada akun piutang dagang dapat
disebabkan oleh kelebihan Penerimaan uang dari Pelanggan
Ikhtisar aturan debit dan kredit dan saldo normal dari lima jenis akun yakni
Aset,Kewajiban,Ekuitas (dengan elemen pokok Modal dan Prive),
Pendapatan dan Beban dapat dilihat pada gbr dibawah ini

Aset = Kewajiban + Ekuitas


Akun-akun Aset Akun-akun Kewajiban Akun-akun Ekuitas

Debit Kredit Debit Kredit Debit kredit


Untuk untuk untuk untuk untuk untuk
Penambahan pengurangan Pengurangan penambahan pengurangan penambahan

10
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Modal
Debit Kredit
Untuk Untuk
Pengurangan Penambahan

Prive
Debit Kredit
Untuk untuk
Penambahan Penambahan

Pendapatan
Debit Kredit
Untuk untuk
Pengurangan penambahan

Beban
Debit Kredit
Untuk untuk
Penambahan Pengurangan

Saldo Normal Modal Kredit

Aset Debit Pendaoatan Kredit

Kewajiban Kredit Beban Debit

C. SOAL DAN TUGAS

Tn. Andi mendirikan bengkel mobil yang diberi nama “ADAM TEKNIK”
pada tanggal 1 Februari 2016. Dengan transaksi adalah sbb,

Transaksi bulan pertama kegiatannya adalah sebagai berikut:


1/2/2016 Andi menanamkan uangnya sebesar Rp. 35.000.000 ke dalam perusahaan.
2/2/2016 Menerima kredit dari bank sebesar Rp. 90.000.000
4/2/2016 Membeli peralatan bengkel sebesar Rp. 75.000.000 secara tunai.
5/2/2016 Perusahaan membayar kontrak sewa bangkel Rp. 3.000.000 untuk 1tahun.
7/2/2016 Membeli perlengkapan dari CV. JAYA SAKTI secara tunai Rp 1.400.000

11
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

20/2/2016 Menerima uang dari para langganan untuk jasa bengkel yang diberikan
Rp. 52.000.000
21/2/2016 Membeli perlengkapan berupa oli,air accu,mur baut dari PT.WAHANA
AUTOSPORT dengan cara kredit sebesar Rp. 6.000.000
23/2/2016 Pemakaian perlengkapan sebesar Rp, 3.500.000
25/2/2016 Membayar gaji dan upah pegawai Rp. 6.750.000
26/2/2016 Membayar macam-macam biaya Rp. 2.250.000
28/2/2016 Membayar kepada Bank Rp. 5.000.000 untuk pembayaran angsuran
pokok pinjaman, dan Rp. 1.000.000 untuk pembayaran bunga pinjaman.
28/2/2016 Penyusutan peralatan bengkel sebesar Rp. 1.900.000

Tentukan Penerapan perkiraaan dalam transaksi tsb diatas

D. DAFTAR PUSTAKA

Kieso Weygandt Warfield, Accounting Principles, edisi ke 8


Ikatan Akuntansi Indonesia, “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan” Salemba
Empat,2007
Firdaus Dunia Pengantar Akuntansi Lengkap, Penerbit Salemba Empat ,edisi 3, 2008
Buku Teks : Accounting, Twentieth Edition, Warren, Reeve, Fees, South Western,
2002
Horngren dan Harrison. 2005 Akuntansi Di Indonesia, Buku Satu, Penerbit Salemba
Empat . Jakarta

12
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

PERTEMUAN KE-5

KONSEP PENGAKUAN PENDAPATAN, BEBAN DAN PROSES


PEN YESUAIAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut:

1.1. Mahasiswa mampu memamahi dan menjelaskan konsep dan prinsip


Akuntansi
1.2. Mahasiswa mampu memahami dan membuat Jurnal koreksi
1.3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Pengertian akrual basis
akuntansi
1.4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Basis Akuntansi Akrual

1.5. URAIAN MATERI.

Konsep dan prinsip Akuntansi

Suatu langkah penting dalam penyusunan laporan keuangan pada akhir periode
adalah membuat neraca saldo (trial balance) Saldo-saldo akun dalam neraca
saldo berasal dari buku besar (ledger) perusahaan. Biasanya pada saat ini
angka-angka belum menggambarkan kondisi yang sesungguhnya dari saldo-
saldo tersebut dan disamping itu juga masih ada transaksi yang belum dicatat
oleh perusahaan. Untuk Menentukan Keuntungan atau laba, suatu perusahaan
harus melakukan pencatatan akuntansi tambahan pada akhir periode untuk
memutakhirkan catatan sebelum menyusun laporan keuangan. Proses ini
disebut proses penyesuaian buku. Dalam proses ini biasanya perusahaan
membuat beberapa ayat jurnal khusus yang disebut dengan ayat jurnal
penyesuaian (adjusting entries)
Dalam Pengukuran atau penentuan laba, profesi akuntansi mempunyai konsep-
konsep dari prinsip akuntansi untuk dijadikan sebagai pedoman. Konsep-

1
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

konsep tersebut antara lain adalah konsep periode akuntansi (accounting


period concept) prinsip pengakuan pendapatan (revenue principle) dari konsep
pengakuan beban terhadap pendapatan (matching concept)

Ayat Jurnal Koreksi :


Jurnal koreksi adalah jurnal yang dilakukan untuk mendapatkan jurnal yang
benar atau jurnal yang seharusnya. Apabila jurnal tidak benar sudah dibuat
Tetapi belum diposting,maka tindakan yang harus dilakukan adalah coret
jurnal yang salah dan gantikan dengan jurnal yang baru
Ilustrasi 1:
Dibeli perlengkapan dengan cara kredit sebesar Rp 5.000.000
Jurnal yang salah dan belum diposting ke buku besar
Peralatan Rp 5.000.000
Kas Rp 5.000.000
Jurnal Koreksi adalah :
Perlengkapan Rp 5.000.000
Utang Dagang Rp 5.000.000
Apabila jurnal yang dilakukan sudah benar nemun ketika diposting keliru,
maka tindakan yang dapat dilakukan corat yang salah dan gantikan dengan
yang baru
Ilistrasi 2 :
Dibeli perlengkapan dengan cara dengan cara kredit sebesar Rp 5.000.000
Perlengkapan Rp 5.000.000
Kas Rp 5.000.000
Jurnal Koreksi adalah:
Kas Rp 5.000.000
Utang Dagang Rp 5.000.000
Apabila jurnal yang dilakukan tidak benar dan sudah diposting, maka tindakan
yang dapat dilakukan adalah membuat jurnal koreksi,
Ilustrasi 3 :

2
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Dibeli perlengkapan degan cara kredit sebesar Rp 5.000.000


Jurnal yang dibuat tidak benar dan sudah diposting ke buku besar yaitu sbb:
Peralatan Rp 5.000.000
Kas Rp.5.000.000
Jurnal koreksinya adalah :
D : Kas Rp 5.000.000
D : Perlengkapan Rp 5.000.000
K : Peralatan Rp 5.000.000
K : Utang Dagang Rp 5.000.000

Basis Akuntansi Akrual


Ada dua basis akuntansi yang banyak digunakan yaitu basis akrual (akrual
basis) dan basis kas (cash basis) Dalam basis akrual, transaksi bisnis diakui
dan dicatat pada saat terjadinya. Sebaliknya dalam basis kas transaksi dicatat
pada saat kas diterima atau dibayarkan. Penerimaan kas diperlukan sebagai
pendapatan (revenues) dan pembayaran kas diperlukan sebagai beban
(expenses) Standar akuntansi keuangan (SAK) dan GAAP mengharuskan suatu
perushaan untuk menggunakan basis akurual
Pemilhan metode accrual basic mengakibatkan diperlukannya adjustment
entries pada periode sebalum penutupan buku. Umumnya adjustment entries
dibuat menyangkut hal – hal berikut :

a. Piutang Pendapatan
yaitu adanya pendapatan perusahaan tetapi belum diterimapembayarannya,
sehingga harus dibuat jurnal untuk mengakui pendapatan tersebut walaupun
belum diterima pembayaran per kas. Contoh pendapatan bunga obligasi

jurnalnya :
Interest Receivable Rp xxx
Interest Income Rp xxx
(Untuk mencatat / mengakui pendapatan yang belum diterima)

3
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

b. Hutang Beban

Adanya beban perusahaan yang timbul tetapi belum dibayar. Timbulnya


beban tersebut harus diakui pada periode terjadinya tanpa memperhatikan
apakah sudah dibayar atau belum. Contohnya beban gaji yang timbul pada
akhir periode tetapi pembayarannya dilakukan pada awal periode
berikutnya.
Jurnalnya :
Expense Rp xxx
Payable Rp xxx

Contoh : hutang beban gaji:


Salaries Expense Rp xxx
Salaries Payable Rp xxx
Untuk mencatat / mengakui beban gaji yang timbul tetapi belum dibayar

c. Pendapatan Diterima Dimuka (Revenue in Advance)


adanya penerimaan pendapatan untuk lebih dari satu periode yaitu
merupakan pendapatan periode sekarang dan pendapatan periode yang
datang. Untuk itu perlu dibuat ayat jurnal untuk mengakui/mencatat
pendapatan yang merupakan pendapatan periode sekarang.

Contoh : Sewa diterima dimuka


Rent Income in Advance
(Pendapatan Sewa Diterima Dimuka) Rp xxx
Rent Income (Pendapatan Sewa) Rp xxx
Untuk mencatat / mengakui adanya pendapatan dari pendapatan yang
diterima dimuka

d. Beban – beban dibayar Dimuka (prepaid expenses)


Beban dibayar dimuka timbul karena adanya pembayaran beban yang
peruntukannya melebihi satu periode. Jika hal itu terjadi maka pada akhir
perioide perlu dibuat jurnal untuk mengakui / mencatat beban dibayar

4
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

dimuka (prepaid expense) yang telah menjadai beban (expired) pada periode
sekarang
Jurnlanya :
Expense Rp xxx
Prepaid ...(Expense) Rp xxx

Contoh : Asuransi dibayar dimuka


Insurance Expense Rp xxx
Prepaid Insurance Rp xxx
(Untuk mencatat / mengakui beban asuransi dibayar dimuka yang telah
dijalani (expired)

e. Kerugian Piutang (Bad Dabt Expense)

Kerugian Piutang (Bad Dabt Expense) Dalam hal ini jurnal dibuat untuk
membentuk taksiran piutang tak tertagih (bad debt) untuk periode yang akan
datang.

Jurnalnya :

Bad Debt Expense


(Kerigian Piutang Tak Tertagih) Rp xxx
Allowance for Bad Debt
(Cadangan Piutang tak Tertagih) Rp xxx
(Untuk mencatat / mengakui beban kerugian piutang tak tertagih dari
pembentukan cadangan piutang tak tertagih)

f. Penyusutan / Depresiasi (Depreciation)

Pemakaian aktiva tetap dalam operasional perusahaan akan menimbulkan


beban pemakaian aktiva tetap. Pembebanannya dilakukan dengan cara
mengalokasikan sebagain dari harga perolehan (cost) aktiva tetap menjadi
beban pada setiap akhir periode dengan metode penyusutan

Jurnalnya : (misalnya mencatat beban penyusutan gedung)

Depreciation Building Expense Rp xxx


Accumulated Depreciation Building Expense Rp xxx
(Untuk mencatat / mengakui beban penyusutan)

5
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

g. Beban Pemakaian Perlengkapan

Perlengkapan / supplies merupakan aktiva yang sifatnya habis pakai. Nilai


perlengkapan yang telah digunakan / dipakai merupakan Beban
Perlengkapan (Supplies Expense) yang pencatatanya dilakukan pada akhir
periode berikut melalui adjustment entries.

Jurnalnya :
Supplies Expense Rp xxx
Supplies Rp xxx
(Untuk mencatat / mengakui beban perlengkapan dari pemakaian
perlengkapan)

h. Persediaan Barang Dagangan (Merchandise Inventory) Merchandise


Inventory perlu disesuaikan jika dalam pencatatannya digunakan Sistem
Fisik

Jurnalnya :

Income Summary (Ikhtisar Rugi Laba) Rp xxx


Merchandise Inventory Rp xxx

(Mencatat nilai persediaan barang dagangan pada awal periode dengan


tujuan menghapus nilainya dari pembukuan)

Merchandise Inventory Rp xxx


Income Summary (Ikhtisar Rugi Laba) Rp xxx
(Mencatat nilai persediaan barang dagangan yang ada pada akhir periode
dengan tujuanuntuk dimunculkan nilainya dalam pembukuan)

Ada 2 Sistem pencatatan persediaan barang dagangan yaitu :


1. Sistem Fisik / Periodik
2. Sistem Perpetual
Jika metode fisik yang digunakan maka tambahan persediaan (karena
pembelian) dicatat dalam rekening Pembelian dan berkurangnya persediaan
dicatat dalam rekening Penjualan. Sehingga ada mutasi persediaan selama

6
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

periode akuntansi tidak akan mempengaruhi rekening Persediaan Barang


Dagangan (Merchandise Inventory) karena bertambah dan berkurangnya
persediaan tidak dicatat dalam rekening Persediaan Barang Dagangan.
Sehingga nilai persediaan barang dagangan yang dalam rekening Persediaan
Barang Dagangan pada awal periode tidak akan berubah selama periode yang
bersangkutan dan nilainya akan tetap sama /tidak berubah sampai dengan
akhir periode. Untuk itulah perlu disesuaikan nilainya pada akhir periode
sehingga nilai persediaan barang dagangan yang terdapat dalam rekeningnya
menunjukkan nilai persediaan barang dagangan pada akhir periode dan nilai
tersebutlah yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan. Apabila digunakan
metode perpetual, maka bertambah atau berkurangnya persediaan selalu
dicatat dalam rekening Persediaan Barang Dagangan. Dengan demikian,
rekening Persediaan Barang Dagangan akan selalu
menunjukkan nilai persediaan yang ada pada setiap saat. Sehingga pada akhir
periode pembukuan tidak diperlukan penyesuaian.

Pengertian akrual basis akuntansi

Dalam ilmu akuntansi, dikenal adanya 2 metode pencatatan transaksi. Yang


pertama adalah cash basis dan akrual basis.
1. Cash basis

Adalah suatu metode pencatatan dalam akuntansi, dimana dalam hal ini setiap
transaksi yang terjadi dicatat berdasarkan jumlah nominal yang diterima.

Contoh :

Pada tanggal 1 januari PT. ABC membayar sewa gedung sebesar 2.000.000
untuk 2 bulan, maka pada tanggal yang bersangkutan PT. ABC akan
menjurnal :

Beban sewa 2.000.000

kas 2.000.000

7
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Contoh lainnya,

Pada tanggal 1 januari 2016 PT. X menerima order reparasi mesin dari PT. Y
sebesar 2.000.000, dimana pembayarannya akan dibayarkan PT. Y pada
tanggal 31 januari 2016, maka pada tanggal 1 januari tidak ada jurnal yang
akan dicatatkan oleh PT. X sehubungan dengan pekerjaan tersebut, namun
pada tanggal 31 januari 2016 PT. X akan mencatat jurnal sehubungan dengan
penerimaan kas dari PT. Y dengan jurnal:

Kas 2.000.000

Pendapatan jasa 2.000.000

Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa penggunaan metode cash


basis dilakukan dengan prinsip bahwa setiap transaksi dicatatkan berdasarkan
jumlah nominal yang diterima.

2. Akrual basis

Adalah suatu metode pencatatan dalam akuntansi, dimana dalam hal ini setiap
transaksi yang terjadi dicatat berdasarkan konsep pengakuan yang
sesungguhnya,

Contoh:

Pada tanggal 1 januari 2016 PT. X membayar sewa gedung sebesar


2.000.000 untuk 2 bulan, maka pada tanggal yang bersangkutan PT. X akan
menjurnal :

Sewa dibayar dimuka 2.000.000

Kas 2.000.000

dari jurnal pada akrual basis dapat terlihat bahwa pembayaran yang dilakukan
terhadap pengeluaran sewa gedung sebesar 2.000.000 untuk masa 2 bulan, tidak
langsung dianggap sebagai beban yang terjadi. Melainkan pengeluaran tersebut masih
dianggap perusahaan sebagai asset/harta dari perusahaan, hal ini dikarenakan
perusahaan walaupun sudah membayar tetapi belum menerima manfaat dari aktivitas
penyewaan gedung tersebut. Maka biasanya pada akhir periode tutup buku bulanan,
dalam hal ini pada tanggal 31 januari dan 28 februari 2106 , PT. X akan melakukan
jurnal penyesuaian ( adjusment )

8
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Jurnal pada tanggal 31 januari2016

Beban sewa 1.000.000

sewa dibayar dimuka 1.000.000

Jurnal pada tanggal 28 februari 2016

Beban sewa 1.000.000

sewa dibayar dimuka 1.000.000

Pada jurnal yang dicatatkan di tanggal 31 januari dan 28 februari dapat terlihat,
bahwa PT. X melaporkan adanya beban sewa yang terjadi pada periode januari dan
februari sebesar 1.000.000. Nilai 1.000.000 diperoleh dengan membagi pos sewa
dibayar dimuka yang dikeluarkan pada tanggal 1 januari sebesar 2.000.000 dibagi
masa manfaat penyewaan selama 2 bulan.

B. SOAL DAN TUGAS

1. PT. ABC membeli persediaan barang dagangan senilai Rp 10 juta pada


tanggal 10 Desember 2015, dan pembayaran atas pembelian tersebut
dilakukan pada 8 Januari 2016.
Dengan menggunakan basis akrual, PT. ABC mengakui bahwa transaksi
pembelian tersebut terjadi pada 10 Desember 2015, sehingga pencatatan pun
dilakukan pada 10 Desember 2015
Buatlah ayat jurnal untuk mencatat persediaan barang pada tanggal 10
Desember 2015 dengan menggunakan basis akrual
2. Sebuah Transaksi Pembelian Perangkat Kantor sejumlah Rp.250.000 tunai,
keliru dicatat sebagai pembelian bahan habis pakai Rp.205.000 tunai.

Buatlan jurnal koreksi kesalahan pada pencatatan transaksi tersebut di atas .

9
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

C. DAFTAR PUSTAKA

Kieso Weygandt Warfield, Accounting Principles, edisi ke 8


Ikatan Akuntansi Indonesia, “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan” Salemba
Empat,2007
Firdaus Dunia Pengantar Akuntansi Lengkap, Penerbit Salemba Empat ,edisi 3,
2008
Buku Teks : Accounting, Twentieth Edition, Warren, Reeve, Fees, South Western,
2002
Horngren dan Harrison. 2005 Akuntansi Di Indonesia, Buku Satu, Penerbit
Salemba Empat . Jakarta

10
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

PERTEMUAN KE-6

PERIODE AKUNTANSI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut:

1.1. Mahasiswa mampu memamahi dan menjelaskan Konsep Periode Akuntansi


1.2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Prinsip Pendapatan dan
Konsep Pengakuan Beban Terhadap Pendapatan
1.3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Penyesuaian Atas Akun-
akun

B. URAIAN MATERI.

Konsep Periode Akuntansi


Satu-satunya cara yang akurat untuk mengukur keberhasilan dari suatu
operasi perusahaan adalah dengan melikuidasi perusahaan tersebut.Tetapi,
cara mengukur laba seperti ini tidak praktis. Sebagai gantinya perusahaan
memerlukan Laporan periodik untuk menilai kinerjanya. Periode akuntansi
yang biasa digunakan dalam menyusun Laporan keuangan adalah satu tahun.
Untuk kepentingan para manajer, Laporan keuangan dapat disusun secara
bulanan. Perusahaan publik biasanya diharuskan mengeluarkan Laporan
keuangan semesteran atau kuartalan.

Prinsip Pendapatan dan Konsep Pengakuan Beban Terhadap Pendapatan


Prinsip pendapatan menyatakan kapan suatu pendapatan (revenue) diakui atau
dicatat dalam jurnal dan jumlah dari pendapatan yang dicatat. Secara umum
pendapatan diakui dan dicatat pada saat pendapatan tersebut dimiliki. Sebagai
Contoh pendapatan penjualan dimiliki apabila barang telah diserahkan oleh

1
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

perusahaan kepada pelanggan dan pendapatan jasa dimiliki apabila jasa telah
diberikan kepada Pelanggan
Dalam kasus akrual, beban –beban (expenses) harus dilaporkan pada periode
akuntansi yang sama dengan terjadinya pendapatan, Sebagai Contoh,upah
karyawan dilaporkan sebagai beban dalam suatu periode yang sama dengan
periode dimana karyawan memberikan jasanya kepada Pelanggan
Prinsip akuntansi yang mengharuskan kecocokan atau keselarasan (matching)
atas pendapatan-pendapatan dan beban-beban disebut konsep atas prinsip
pengakuan beban terhadap pendapatan (matching concept or matching
principle). Dalam konsep ini Laporan laba rugi akan membandingkan
pendapatan-pendapatan dan beban-beban dalam suatu periode dan
melaporkan laba atau rugi yang dihasilkan dlam periode yang bersangkutan

Ayat Jurnal Penyesuaian (Adjustment Entries)


Laporan keuangan (financial statement) merupakan laporan utama dari proses
akuntansi dalam satu siklus akuntansi. Financial statement berisi informasi
keuangan yang terjadi dalam suatu entitas usaha pada suatu periode tertentu.
Informasi yang dihasilkan tersebut berguna untuk pengambilan keputusan
terkait dengan entitas usaha bersangkutan. Salah satu sifat informasi yang
dituntut dari informasi yang disajikan dalam Financial statement adalah
keandalannya (reliablity) yaitu informasi yang disajikan bebas dari kesalahan
atau penyimpangan yang mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pada akhir
periode sebelum menyusun financial statement, terdapat beberapa rekening
yang saldonya tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Jika rekening –
rekening tersebut disajikan dalam financial statement, tentunya informasi yang
terdapat dalam financial statement itu tidak dapat diandalkan/dipercaya
(unreliable) yang dapat menyesatkan para pemakai financial statement. Untuk
itu, rekening – rekening yang saldonya tidak mencerminkan saldo yang sesuai
dengan keadaan sebenarnya harus terlebih dahulu disesuaikan dengan cara
membuat ayat jurnal penyesuaian (adjustment entries). Setelah adanya

2
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

penyesuaian tersebut maka saldo rekening – rekening itu akan mencerminkan


saldo yang sebenarnya dan siap disajikan dalam financial statement.
Dengan demikian, ayat jurnal penyesuaian dibuat pada akhir periode sebelum
menyusun financial statement, yang tanggalnya adalah tanggal terakhir suatu
periode akuntansi. Pembuatan ayat jurnal penyesuaian akan memenuhi salah
satu prinisp dasar akuntansi yaitu prinsip mempertandingkan (matching
principle). Prinsip ini mengatakan bahwa dalam menghitung laba/rugi
dilakukan dengan cara menandingkan semua pendapatan yang terjadi dalam
suatu periode dengan semua beban yang terjadi dalam periode yang sama

Penyesuaian Atas Akun-akun


Pada akhir periode akuntansi biasanya perusahaan menyusun Laporan
keuangan seperti neraca, Laporan laba rugi dan Laporan perubahan modal.
Kegiatan ini dimulai dari neraca saldo yang menunjukan nama-nama akun dan
Jumlah saldonya Setelah transaksi untuk periode tersebut, dicatat dalam
jurnal dan dipindahbukukan ke akun-akun dalam buku besar. Neraca Saldo
(KAP) Adinda disajikan kembali,dan akan dipergunakan sebagai contoh
untuk menggambarkan pebuatan ayat jurnal penyesuaian. Pembuatan ayat-
ayat jurnal pada suatu akhir periode akuntansi biasanya dimaksudkan untuk
memutakhirkan saldo –saldo akun dan membandingkan pendapatan-
pendapatan dan beban-beban dengan layak Ayat jurnal ini disebut dengan ayat
jurnal penyesuaian(adjusting entries )

Ayat – ayat Jurnal penyesuaian dapat dibagi atas lima katagori


1. Biaya Dibayar Dimuka ( Prepaid expenses)
Adalah unsur-unsur dari aset yang diharapkan menjadi beban-beban karena
dipakai atau dengan berlalunya waktu sepanjang operasi Perusahaan Contoh :
Perlengkapan (surppilies) sewa dibayar dimuka (prepaid rent) dan asuransi
dibayar di muka (prepaid insurance) Perlengkapan menjadi beban (expenses)

3
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

bila dipakai dari sewa dan asuransi dibayar di muka menjadi beban
sebagaimana berlalu waktu
2. Pendapatan Diterima dimuka (Diferred revenues or Unearned revenues)
Adalah unsur-unsur kewajiban yang diharapkan menjadi pendapatan dengan
berlalunya waktu sepanjang operasi perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan
menerima kas dari Pelanggan di muka Tetapi barang atau jasa belum
diserahkan atau diberikan contoh untuk KAP Adinda adalah, pendapatan jasa
diterima dimuka (unearned service revenue) untuk perusahaan rental adalah
sewa diterima dimuka (unearned rent)
3. Biaya yang harus dibayar (Accrued expenses)
Adalah beban-beban yang telah terjadi karena jasa yang telah diterima
perusahaan tetapi belum dicatat dalam jurnal dan belum dibayarkan Sebagai
contoh : upah yang masih terutang kepada karyawan dan belum dicatat pada
akhir periode akuntansi.
4. Pendapatan yang masih harus diterima (accrued revenues)
Adalah pendapatan yang telah dimiliki oleh perusahaan tetapi perusahaan
belum menerima uangnya ( unsur bagian dari aset) contoh fee yang telah
dimiliki, dalam pengertian jasa telah diterima perusahaan tetapi belum
dibukukan dan juga belum diterima uangnya.

5. Unsur-unsur estimasi adalah beban-beban yang penentuan jumlahnya


berdasarkan estimasi. Sebagai contoh : beban penyusutan (depreciation
expense) dan beban piutang tak tertagih. (uncollectible accounts expense),
beban penyusutan merupakan biaya dari aset tetap atas berlalunya waktu.
Konsep yang mendasari akuntansi untuk aset tetap adalah sama seperti biaya
dibayar dimuka. Aset tetap akan habis manfaatnya dan dialokasikan biayanya
menjadi beban penyusutan melalui beberapa periode akuntansi. Aset tetap
adalah aset berwujud jangka panjang, seperti tanah,gedung, dan peralatan
yang digunakan dalam operasi perusahaan. Khusus untuk tanah yang dimiliki

4
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

oleh perusahaan dimana masa manfaatnya yang tidak terbatas, maka aset tetap
ini tidak disusutkan

Mencatat Ayat Jurnal Penyesuaian

Contoh-contoh dari ayat jurnal penyesuaian berikut ini berdasarkan pada buku
besar KAP Ananda, sebagimana yang dilaporkan dalam Neraca saldo dibawah
ini. Dengan pembuatan ayat jurnal penyesuaian, diperlukan akun tambahan.
Untuk memudahkan Contoh-contoh digunakan akun-akun bentuk huruf T

KAP ANANDA
Neraca Saldo
31 Desember 2015

Nama Akun Debit Kredit


Kas Rp 14.850.000
Piutang Dagang 1.600.000
Perlengkapan 2.400.000
Asuransi Dibayar Di muka 600.000
Peralatan Kantor 3.600.000
Utang Dagang 1.600.000
Pendapatan Diterima Di Muka 1.200.000
Modal Ananda 20.000.000
Prive Ananda 2.200.000
Pendapatan Jasa 8.400.000
Beban Sewa 1.800.000
Beban Gaji 3.000.000
Beban Telpon &listrik 1.000.000
Beban Rupa-rupa 150.000

Total Rp 31.200.000 Rp 31.200.000

a. Biaya dibayar dimuka


Semua perusahaan harus membuat penyesuaian terhadap biaya-biaya
dibayar dimuka. Sebagai Contoh dari biaya dibayar dimuka adalah
sewa,perlengkapan dan asuransi

5
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Perlengkapan,
Diperlakukan dalam cara yang sama dengan biaya dibayar dimuka lainnya,
Anggaplah bahwa persediaan perlengkapan yang masih ada pada 31
Desember 2015 sebesar Rp 1.440.000 jumlah aset atau perlengkapan yang
dipindahkan ke akun beban dihitung sebagai berikut
Perlengkapan yang tersedia = Rp 2.400.000
Perlengkapan yang masih
tersisa sebagai persediaan = 1.440.000
Perlengkapan yang dipakai = Rp 960.000

Ayat jurnal penyesuaian atas perlengkapan adalah sbb


31 Des Beban perlengkapan 960.000
Perlengkapan 960.000
(Mencatat beban perlengkapan)

Setelah pemindahbukuan, akun perlengkapan dari akun beban


perlengkapan tampak sbb,

Perlengkapan Beban Perlengkapan

Saldo 2.400.000 31 Des 960.000 31 Des 960.00

1.440.000

Saldo akun Perlengkapan sebesar Rp 1.440.000 merupakan aset yang akan


menjadi beban periode yang akan datang

Asuransi Dibayar di muka, Saldo debit akun Asuransi dibayar di muka


sebesar Rp 600.000 merupakan pembayaran dimuka dari asuransi pada
tanggal 16 Des 2015 untuk jangka waktu satu tahun (12 bulan) Pada
tanggal 31 Des, sebagian dari asuransi dibayar dimuka harus disesuaikan

6
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

menjadi beban asuransi berdasarkan berlalunya waktu yaitu sebesar (1/2 x


1/12 x 600.000) = Rp 25.000
Akun Beban Asuransi bertambah (didebit) dan akun Asuransi dibayar di
muka berkurang (dikredit) Rp 25.000 Ayat jurnal penyesuaiannya adalah

Beban Asuransi 25.000


Asuransi dibayar dimuka 25.000

Setelah pemindahbukuan, akun asuransi dibayar di muka nampak sbb,

Asuransi Dibayar Di muka Beban Asuransi


Saldo 600.000 31 Des 25.000 31 Des 25.000
575.000

b. Pendapatan Diterima Dimuka


Pada tanggal 31 Desember 2015 akun pendapatan diterima dimuka
dalam Neraca saldo KAP Adinda menunjukan saldo sebesar Rp
1.200.000 Pendapatan diterima di muka adalah kewajiban (liability),
karena pada saat Penerimaan kas KAP Adinda belum memberikan
jasanya kepada kliennya. Selama 10 hari terakhir dari tanggal 21
Desember sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 KAP Adinda
telah memiliki pendapatan sepertiga dari Rp 1.200.000 (pembayaran)
jasa bulanan dari kliennya sebesar Rp 400.000 pada tanggal 31
Desember 2015 akun pendapatan diterima dimuka harus dikurangi atau
didebit dan akun pendapatan jasa harus ditambah atau dikredit sebesar
Rp 400.000 Ayat jurnal penyesuain adalah sbb

Pendapatan Diterima Di muka 400.000


Pendapatan Jasa 400.000

7
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Setelah pemindahbukuan saldo akun-akun yang bersangkutan nampak sbb,

Pendapatan Diterima Di muka Pendapatan Jasa


31 Des 400.000 Saldo 1.200.000 31 Des 400.000
800.000

Setelah Penyesuain dicatat dan dipindahbukukan,saldo akun Pendapatan


Diterima Dimuka mempunyai saldo sebesar Rp 800.000. Jumlah ini akan
menjadi pendapatan dalam periode yang akan datang

c. Biaya yang masih harus dibayar


Adalah jenis jasa yang telah diterima oleh perusahaan tetapi belum
dibayarkan kepada pemberi jasa. Sebagai Contoh, beban upah dengan
tariff perjam atau harian dan pembayaran dilakukan secara mingguan
atau dua mingguan. Apabila hari terakhir dari periode pembayaran
tidak sama dengan hari terakhir dari periode akuntansi,beban dan
kewajiban yang bersangkutan harus dicatat dalam akun-akun melalui
suatu ayat jurnal penyesuaian. Ayat jurnal ini diperlukan agar beban
dengan layak dicatat pada periode dimana beban tersebut terjadi.
Contoh lainnya adalah beban bunga pada wesel bayar ( Note Payable)
dan beban gaji

Beban Gaji. Anggaplah KAP Adinda membayar gaji karyawannya secara


bulanan. Pada akhir Desember gaji yang sudah terutang berjumlah Rp
225.000. Jumlah ini harus ditambahkan atau didebit ke akun beban gaji
dan juga ditambahkan atau dikredit ke akun Utang Gaji. Ayat jurnal
penyesuain yang diperlukan adalah abb

Beban Gaji 225.000


Utang Gaji 225.000

8
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Setelah pemindahbukuan, saldo akun-akun yang bersangkutan nampak adalah


sbb,

Beban Gaji Utang Gaji


Saldo 3.000.000 31 Des 225.000
31 Des 225.000
3.225.000

d. Pendapatan yang Masih Harus Diterima


Pada Akhir periode akuntansi, mungkin terdapat unsure-unsur
pendapatan yang telah dimiliki tetapi belum dicatat dan belum ada
penerimaan kas. Dalam hal ini jumlah pendapatan harus dicatat
dengan mendebit akun aset dan mengkredit akun pendapatan.
Anggaplah bahwa KAP Adinda memberikan jasa akuntansi bulanan
mulai tanggal 15 Desember 2015 pada PT Sinar. Menurut perjanjian
PT Sinar membayar KAP Adinda Rp 800.000 per bulan dengan
pembayaran pertama pada tanggal 15 Januari 2016. Pada akhir
Desember 2015 KAP Adinda telah memiliki setengah bulan
pendapatan atas pekerjaan yang telah dilakukan dari tanggal 15
Desember hingga 31 Desember 2015 sebesar Rp 400.000 Ayat jurnal
penyesuain yang diperlukan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah
sbb,

Piutang Dagang 400.000


Pendapatan 400.000
Setelah pemindahbukuan, akun-akun yang bersangkutan nampak sbb,

Piutang Dagang Pendapatan jasa


Saldo 1.600.000 Saldo 8.400.000

9
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

31 Des 400.000 31 Des 400.000


2.000.000 8.800.000

e. Penyusutan
Salah satu dari unsure-unsur taksiran dalam pembuatan ayat-ayat
jurnal penyesuaian adalah penyusutan dari aset tetap (Plant Asset or
Fixed Asset) Semua aset tetap kecuali tanah, akan berkurang
manfaatnya. Penurunan nilai aset yang dipakai untuk menghasilkan
pendapatan adalah suatu beban (expense) Penurunan dari manfaat atau
penurunan dari nilai dari aset tetap sulit diukur secara objektif. Dengan
demikian penyusutan ini dalam akuntansi hanya merupakan alokasi
biaya dari aset tetap menjadi beban. Alokasi biaya ini terjadi selama
masa manfaat (usia) yang ditaksir dari aset tetap tersebut dalam rangka
menghasilkan pendapatan. Ada beberapa metode menghitung
penyusutan tetapi belum dibahas dalam bab ini
Sama seperti perlengkapan dan biaya dibayar dimuka, ayat jurnal
penyesuaian untuk mencatat penyusutan adalah mendebit akun beban
dan mengkredit akun aset. Akun yang didebit adalah akun Beban
Penyusutan,tetapi akun yang dikredit bukanlah masing-masing akun
aset tetap yang bersangkutan seperti gedung atau peralatan. Hal ini
adalah karena dalam Neraca harus disajikan informasi mengenai harga
perolehan dari aset tetap dan jemlah penyusutan yang diakumulasikan
semenjak pembeliannya. Akun yang dikredit adalah akun Akumulasi
penyesutan,dan dilaporkan dalam neraca sebagiai pengurang dari akun
aset tetap yang bersangkutan.Akun-akun akumulasi penyusutan ini
disebut juga akunlawan (contra accounts) dari aset.
Anggaplah bahwa taksiran masa manfaat dari peralatan kantor lima
tahun. Metode yang mudah dalam menghitung penyusutan adalah
membagi harga perolehan (Rp 3.600.000) dengan taksiran masa

10
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

manfaat (5 tahun). Pembelian aset tetap pada tanggal 1 sampai dengan


15 setiap bulan,dianggap Pembelian pada awal bulan yang
bersangkutan, sedangkan pembelian tanggal 16 sampai dengan akhir
bulan dianggap pembelian pada awal bulan berikutnya. Pembelian
peralatan kantor dilakukan pada tanggal 15 Desember 2015, maka
beban penyusutan adalah sebesar Rp 60.000 (1/12 x Rp 3.600.000/5 =
rp 60.000) Ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibuat adalah sbb,

Beban Penyusutan 60.000


Akumulasi Penyusutan Peralatan Kantor 60.000

Setelah pemindahbukuan,akun-akun yang bersangkutan tampak


sebagai berikut,

Beban Penyusutan Akum, Penyu.Perl. Ktr


31 Des 60.000 31 Des 60.000

Selisih antara harga perolehan aset tetap dengan akumulasi penyusutan


disebut Jumlah neto, atau nilai buku (book value) Nilai buku dari
peralatan kantor dapat disajikan dalam Neraca sbb,
Aset Tetap
Peralatan Kantor Rp 3.600.000
Dikurangi Akumulasi Penyusustan 60.000
Niali Buku (book value) Rp 3.540.000

Ikhtisar dari Ayat Jurnal Penyesuaian


Ikhtisar ayat-ayat jurnal penyesuain dari KAP Ananda per 31
Desember 2015

11
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Penjurnalan dan Pemindahbukuan


Ayat Jurnal Penyesuaian
KAP Ananda

A. Informasi untuk penyesuaian per 31 Desember 2015


a. Perlengkapan yang masih tersedia Rp 1.440.000
b. Asuransi dibayar di muka yang telah dimanfaatkan Rp 25.000
c. Jumlah pendapatan jasa diterima dimuka yang telah dimilki
Rp 400.000
d. Beban gaji yang terutang Rp 225.000
e. Jumlah pendapatan jasa yang telah dimiliki Rp 400.000
f. Penyusustan peralatan kantor Rp 60.000

B. Ayat Jurnal Penyesuaian


a. Beban perlengkapan 960.000
Perlengkapan 960.000
b. Beban Asuransi 25.000
Asuransi dibayar dimuka 25.000
c. Pendapatan ddm 400.000
Pendapatan Jasa 400.000
d. Beban gaji 225.000
Utang Gaji 225.000
e. Piutang dagang 400.000
Pendapatan jasa 400.000
f. Beban penyusutan 60.000
Akum.peny.perl.ktr 60.000

C. Akun Buku Besar /Posting

12
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

ASET

Kas Asuransi DDM


Saldo 14.850.000 Saldo 600.000 (b) 25.000

Piutang Dagang Peralatan Kantor


Saldo 1.600.000 Saldo 3.600.000
(e) 400.000
2.000.000

Perlengkapan Akum Penyu Perl. Ktr


Saldo 2.400.000 (a) 960.000 (f) 60.000

KEWAJIBAN
Utang Dagang Pendapatan DDM
Saldo 1.600.000 (c) 400.000 Saldo 1.200.000

Utang Gaji
(d) 225.000

EKUITAS

Modal Adinda
Saldo 20.000.000

13
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

PENDAPATAN
Pendapatan Jasa
Saldo 8.400.000
(c) 400.000
(e) 400.000
9.200.000

BEBAN
Beban Sewa Beban Gaji
Saldo 1.800.000 Saldo 3.000.000
(d) 225.000
3.225.000

Beban Perlengkapan Beban Penyusutan


(a) 960.000 (f) 60.000

Beban Telp &listrik Beban Rupa Beban Asuransi


Saldo 1.000.000 Saldo 150.000 (b) 25.000

14
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Tabel 6-1 Neraca lajur


Nama Akun Neraca Saldo Penyesuaian Neraca Saldo yg Laporan Laba Neraca
disesuaikan rugi
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
(rb) (rb) (rb) (rb) (rb) (rb) (rb) (rb) (rb) (rb)
Kas 14.850.
Piutang dagang 1.600. (e) 400. 2.000.
Perlengkapan 2.400. (a) 960. 1.440
Asuransi DDM 600. (b) 25. 575
Peralatan kantor 3.600. 3.600
Utang dagang 1.600. 1.600.
Pendapatan DDM 1.200 (c) 400 800.
Modal Adinda 20.000. 20.000.
Prive Adinda 2.200. 2.200. 9.200.
Pendapatan jasa 8.400. (c) 400.
(e) 400.

Beban Sewa 1.800. 1.800


Beban Gaji 3.000. (d) 225. 3.225.
BebanTelp &Listrik 1.000. 1.000.
Beban Rupa-rupa 150. 150.
31.200 31.200.
B.Perlengkapan (a) 960. 960.
B. Asuransi (b) 25. 25. 225.
Utang Gaji (d) 225
B. Penyusutan (f) 60. 60 60.
Akum Penyusutan (f) 60.
2.070. 2.070 31.885. 31.885.

C. SOAL DAN TUGAS

Nona Ana membuka usaha catering dengan nama UD “Mekar Sari” tanggal 1
Desember 2015 selama bulan Des 2015 telah terjadi terjadi transaksi-transaksi
adalah sbb:

15
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

3 Des menyetorkan uang tunai untuk usaha sebesar Rp 75.000


7 Des membeli perlengkapan secara kredit Rp 4.350
15 Des menerima pendapatan jasa secara tunai untuk usaha catering Rp 11.500
17 Des membayar sewa kantor dan peralatannnya untuk bulan berjalan Rp 4.700
20 Des membayar utang usaha sebesar Rp 1.500
22 Des 2015 mengirimkan tagihan kepada pelanggan atas pendapatan jasa Rp1.850
25 Des 2015 membayar biaya sewa kendaraan untuk bulan berjalan Rp 950,biaya
rupa-rupa Rp 850
25 Des 2015 membayar gaji karyawan kantor Rp 3.900
3 Des 2015 perlengkapan yang terpakai Rp 1.950
31 Des 2015 mengambil uang tunai untuk keperluan pribadi Rp 2.000
Diminta :
a. Buatlah jurnal untuk transaksi diatas dalam jurnal umum
b. Posting jurnal poin a ke buku besar dengan account ‘T’
c. Buatlah neraca saldo setelah disesuaikan sesuai urutan rekeningnya
menurut chart of account

D. DAFTAR PUSTAKA

Kieso Weygandt Warfield, Accounting Principles, edisi ke 8


Ikatan Akuntansi Indonesia, “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan” Salemba
Empat,2007
Firdaus Dunia Pengantar Akuntansi Lengkap, Penerbit Salemba Empat ,edisi 3,
2008
Buku Teks : Accounting, Twentieth Edition, Warren, Reeve, Fees, South Western,
2002
Horngren dan Harrison. 2005 Akuntansi Di Indonesia, Buku Satu, Penerbit
Salemba Empat . Jakarta

16
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

PERTEMUAN KE-7

NERACA LAJUR

A. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut:

1.1. Mahasiswa mampu memamahi dan menjelaskan Neraca Lajur/work sheet


1.2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Penyelesaian Siklus
Akuntansi Perusahaan Jasa

B. URAIAN MATERI.

Neraca Lajur (Work Sheet)


Neraca lajur adalah suatu kertas kerja berkolom atau berlajur yang digunakan
sebagi kertas kerja dalam mengikhtisarkan ayat-ayat jurnal penyesuaian dan
menyusun Laporan keuangan. Seperti yang dapat anda lihat pada Tabel 6-1(lihat
di pertemuan 6)
Seperti halnya dalam pembuatan Laporan keuangan pada bagian atas dari kertas
kerja ini mencantumkan nama Perusahaan pada baris pertama, nama kertas kerja
yaitu neraca lajur,dan periode waktu yang tercangkup. Dalam kasus KAP Adinda,
periode yang tercangkup yakni untuk bulan yang berakhir pada 31 Desember
2015. Neraca lajur ini biasanya terdiri atas kolom nama dan 10 kolom berikutnya
yang merupakan 5 pasang kolom debit dan kredit
(a) Neraca Saldo
(b) Jurnal penyesuaian
(c) Neraca saldo yang disesuaikan
(d) Laporan laba Rugi dan
(e) Neraca
Dalam system akuntansi yang dikomputerisasi . Neraca Lajur tidak perlu
dibuat,karena program komputer secara otomatis memindahbukukan ayat jurnal

1
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

penyesuain yang dimasukan dalam program ke dalam akun-akun buku besar, dan
juga otomatis dapat menyusun laporan keuangan
a. Neraca Saldo Data untuk kolom ini diperoleh dari Neraca saldo KAP Adinda
yang telah disusun dalam bab sebelumnya atau dapat juga diambil langsung
dari saldo-saldo akun buku besar
b. Kolom Penyesuaian Seperti yang telah dijelaskan di muka, bahwa ada
beberapa jenis penyesuaian yang perlu dibuat pada akhir periode. Data
penyesuaian ini dimasukan dalam kolom penyesuaian sesuai posisi debit dan
kreditnya pada neraca lajur.Untuk memudahkan penelaahan atas Neraca lajur,
maka Setiap ayat jurnal penyesuaian diidentifikasikan dengan menggunakan
angka-angka atau huruf-huruf misalnya (a),(b) dan seterusnya. Hal ini juga
berguna apabila mencatat ayat-ayat jurnal penyesuaian.
Apabila dalam neraca saldo belum terdapat nama-nama akun dari ayat-ayat
jurnal yang dibuat, maka nama-nama akun tersebut dapat ditambahkan dalam
kolom nama akun, dibawah total neraca saldo. Untuk kasus KAP Adinda
pemasukan data penyesuaian pada neraca lajur juga dapat dilihat pada format
diatas. Kolom-kolom penyesuaian ini harus dijumlahkan untuk memeriksa
ketepatan atau kesamaan Jumlah debit dan kreditnya.
c. Kolom Neraca Saldo yang disesuaikan. Dalam format tersebut diatas
menunjukan Neraca Saldo yang telah disesuaikan dengan ayat jurnal
penyesuaian. Angka-angka dari kolom ini diperoleh dengan cara menambah
atau mengurangi angka-angka yang terdapat dalam Neraca saldo dengan
angka-angka yang terdapat dalam kolom penyesuaian. Saldo- saldo akun yang
dipengaruhi oleh ayat jurnal penyesuaian dapat dipindahkan secara langsung
ke kolom-kolom Neraca saldo yang disesuaikan (Adjusted Trial Balance)
Sebagai contoh dari KAP Adinda adalah akun kas dengan saldo sebesar Rp
14.850.000 pada kolom Neraca saldo, dapat langsung dipindahkan ke kolom
debit pada kolom Neraca saldo yang disesuaikan,karena tidak ada
penyesuaian. Akun Piutang Dagang mempunyai saldo mula-mula sebesar Rp
1.600.000 kemudian ditambah dengan penyesuaian debit sebesar Rp 400.000

2
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Jumlah akun ini menjadi Rp 2.000.000 pada kolom debit dalam kolom Neraca
saldo yang disesuaikan. Lankah-langkah ini kemudian dilanjutkan terhadap
akun-akun lainnya, termasuk pula akun-akun baru yang timbul karena adanya
ayat jurnal penyesuaian.
Proses penyesuian dari Neraca Lajur ini dan penyusunan Laporan keuangan
serta penjurnalan dan pemindahbukuan atas ayat-ayat jurnal penyesuaian
seperti sudah diterangkan dalam pertemuan sebelumnya. Dalam hal ini yang
akan dibahas ayat jurnal penutupan(closing entries), pembuatan Neraca saldo
Setelah penutupan (post-closing trial balance) dan ayat jurnal balik (reversing
entries) dan Penyelesaian Siklus Akuntansi

1. Menyelesaikan Neraca Lajur


Dalam tabel 6-1, ilustrasi dari penggunaan Neraca lajur untuk tujuan menyusun
Laporan keuangan baru sampai pada tahap penentuan Jumlah saldo-saldo debit
dan kredit dari masing-masing akun dalam kolom-kolom Neraca Saldo yang
disesuaikan secara lengkap dalam tabel berikut ini

Tabel 7-1
Nama Akun Neraca Saldo Penyesuaian Neraca Saldo yg Laporan Laba Neraca
disesuaikan rugi
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
(rb) (rb) (rb) (rb) (rb) (rb) (rb) (rb) (rb) (rb)

3
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Kas 14.850. 14.850


Piutang dagang 1.600. (e) 400. 2.000. .2.000
Perlengkapan 2.400. (a) 960. 1.440 1.440
Asuransi DDM 600. (b) 25. 575 575.
Peralatan kantor 3.600. 3.600 3.600
Utang dagang 1.600. 1.600. 1.800
Pendapatan DDM 1.200 (c) 400 800. 800
Modal Adinda 20.000. 20.000. 20.000
Prive Adinda 2.200. 2.200. 2.200
Pendapatan jasa 8.400. (c) 400. 9.200. 9.200.
(e) 400.

Beban Sewa 1.800. 1.800 1.800.


Beban Gaji 3.000. (d) 225. 3.225. 3.225.
BebanTelp 1.000. 1.000. 1.000.
&Listrik 150. 150. 150.
Beban Rupa-rupa 31.200 31.200.
(a) 960. 960. 960.
B.Perlengkapan (b) 25. 25.
B. Asuransi (d) 225 225. 225
Utang Gaji (f) 60. 60 60.
B. Penyusutan (f) 60. 60. 60
Akum 2.070. 2.070 31.885. 31.885. 7.220. 9.200 24.665 22.685
Penyusutan 1.980. . 1.980
9.200 9.200 24.665 24.665

Menunjukan Neraca lajur yang telah disesuaikan secara lengkap, dimana dalam
kolom-kolom Laporan Laba rugi dan Neraca sudah ditentukan dan disajikan saldo
dari masing-masing akun dengan cara memindahkan saldo-saldo dari kolom Neraca
saldo yang disesuaikan ke kolom-kolom yang bersangkutan saldo-saldo untuk
akun-akun aset, akun-akun kewajiban,akun modal dan akun prive dipindahkan ke
kolom-kolom Neraca, sedangkan saldo-saldo pendapatan dan beban dipindahkan ke
kolom-kolom Laporan laba rugi. Akun modal dan prive yang dipindahkan ke kolom
Neraca juga akan digunakan dalam menyusun Laporan perubahan Ekuitas
Setelah semua saldo akun dalam Neraca Saldo yang disesuaikan dipindahkan ke
kolom-kolom Neraca dan kolom-kolom Laporan Laba Rugi, masing-masing kolom

4
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

dari keempat kolom dari Laporan keuangan tersebut dijumlahkan Selisih antara
kedua kolom dari Laporan laba rugi merupakan laba bersih atau rugi bersih untuk
periode tersebut. Dalam Neraca lajur KAP Adinda pada format diatas tersebut
penentuan laba bersih adalah sbb,
Jumlah kolom Kredit (pendapatan) Rp 9.200

Jumlah kolom Debit (beban) Rp 7.220


Laba Bersih Rp 1.980

Jumlah laba bersih sebesar Rp 1.980. disajikan pada neraca lajur dalam kolom
Debit dari Laporan Laba Rugi dan juga dalam kolom kredit dari Neraca. Disamping
itu istilah Laba Bersih disajikan dalam kolom Nama Akun dibagian paling bawah
pada Neraca lajur. Penyajian laba bersih atau rugi bersih dalam kolom-kolom
Laporan keuangan pada neraca lajur menunjukan pengaruh dari pemindahan atas
selisih akun Pendapatan dan akun Beban kea kun Modal. Setelah masing-masing
dari keempat kolom Laporan ini dijumlahkan ,maka jumlahnya harus sama.

2. Laporan Keuangan
Seperti telah diuraikan pada bab 3 bahwa Neraca lajur adalah suatu alat bantu
untuk menyusun Laporan keuangan. Dalam Contoh KAP Ananda sebagai
perusahaan atau perorangan,Laporan keuangan yang disusun seperti yang
disajikan pada tabel 2-1 adalah Laporan laba Rugi. Laporan Perubahan
Ekuitas, tabel 2-2 Laporan Arus Kas dan 2-3 dan Neraca pada Tabel 2-4
Dalam penyusunan Laporan keuangan ini, semua data diambil dari Neraca
lajur pada tabel 7-1

Tabel 7-2
KAP Adinda
Laporan Laba Rugi
Untuk Bulan yang berakhir 31 Desember 2015
Pendapatan Jasa Rp 9.200
Beban Operasi :
Beban Gaji Rp 3.225

5
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Beban Sewa 1.800


Beban Telp & listrik 1.000
Beban Perlengkapan 960
Beban Penyusutan 60
Beban Asuransi 25
Belum Rupa-rupa 150
Total Beban Operasi 7.220
Laba Bersih Rp 1.980

Tabel 7-3

KAP Adinda
Laporan Perusahaan Ekuitas
Untuk Bulan yang Berakhir 31 Desember 2015

Modal Adinda 1 Desember 2015 Rp 0


Penyetoran Modal Awal Rp 20.000
Laba Bersih Bulan Desember 1.980
Rp 21.980
Pengambilan Prive ( 2.200)

Kenaikan Dalam Ekuitas 19.780


Modal Adinda 31 Desember 2015 Rp 19.780

Neraca

Neraca KAP Adinda per 31 Desember 2015 pada tabel 7-1,disusun dengan
mengambil data yang disajikan dalam kolom Neraca pada Neraca, lajur.
Untuk tujuan menyediakan informasi yang berguna dan dapat dianalisa lebih
jauh, maka dilakukan Pengelompokan dalam penyajian Neraca. Aset
dikelompokan dalam aset lancar (current assets) dan aset tetap (fixed Assets).
Aset adalah kas dan aset lainnya yang diharapkan dapat dicairkan atau
dikonversi menjadi kas atau dijual atau digunakan dalam satu tahun atau
kurang. Aset lancar KAP Adinda terdiri dari kas (uang tunai) Piutang dagang
(tagihan kepada pihak ketiga),perlengkapan(yang belum digunakan), dan
asuransi dibayar dimuka (pembayaran dimuka untuk premi asuransi)

6
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

KAP Adinda
Neraca
31 Desember 2015

ASET KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Aset lancar Kewajiban lancar


Kas Rp 14.480 Utang Dagang Rp 1.600
Piutang Dagang 2.000 Utang Gaji 225
Perlengkapan 1.440 Pendapatan DDM 800
Asuransi DDM 575
Jumlah Aset Lancar Rp 18.865 Jumlah kewajiban lancar Rp 2.625
Aset tetap Ekuitas
Peralatan kantor Rp 3.600 Modal Adinda Rp 19.780
Dikurangi Ak Penyu (60)
Aset Tetap (Neto) Rp 3.540 Jumlah Ekuitas Rp 19.780
Jumlah kewajiban &
Jumlah Aset Rp 22.405 Ekuitas Rp 22.405

Aset Tetap
Aset Tetap meliputi tanah,gedung,mesin,kendaraan dan peralatan. Aset tetap
berbeda dengan aset lancar yang mana aset ini digunakan dalam perusahaan
untuk jangka waktu yang lama yaitu lebih dari satu tahun.Aset tetap KAP
Adinda hanya terdiri atas satu jenis saja yakni Peralatan kantor

Kewajiban(liabilities)
Kewajiban meliputi utang-utang perusahaan kepada pihak ketiga. Ada dua
kelompok kewajiban yang paling umum yaitu kewajiban lancar(current
liabilities) dan kewajiban jangka panjang (long-term liabilties). Kewajiban
lancar adalah kewajiban-kewajiban yang akan jatuh tempo dalam jangka
pendek,biasanya satu tahun atau kurang, dan akan dibayarkan dengan aset
lancar. Contoh kewajiban lancar yang paling umum adalah utang dagang
(account payable) dan pendapatan diterima dimuka (unearned revenue)

7
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban-kewajiban yang akan jatuh


tempo dalam waktu yang lebih dari satu tahun. Jika KAP Adinda mempunyai
kewajiban jangka panjang, maka kewajiban, tersebut disajikan di bawah
kewajiban lancar pada neraca. Apabila ada kewajiban jangka panjang yang
akan menjadi jatuh tempo atau harus dilunasi dalam satu tahun sejak tanggal
neraca , maka kewajiban itu harus dikelompokan sebagai kewajiban
lancar,kecuali kalau kewajiban tersebut akan diperpanjang atau diperbaharui,
maka tetap dikelompokan sebagi kewajiban jangka panjang.

Equitas atau Modal


Disajikan pada Neraca dibawah kelompok kewajiban

3. Mencatat dan Memindahbukukan Ayat Jurnal Penyesuaian


- Pencatatan dan pemindahbukuan atas ayat jurnal penyesuaian biasanya
dilakukan pada akhir periode akuntansi
- Data penyesuaian yang ada dalam Neraca lajur digunakan untuk
mencatat ayat jurnal penyesuaian dalam jurnal
- Setelah semua ayat jurnal penyesuaian dipindahbukukan (posted) ke
buku besar,maka buku besar perusahaan menjadi sama dengan
informasi yang disajikan dalam Laporan keuangan.
- Ayat jurnal penyesuaian untuk KAP Adinda dan akun pendapatan dan
akun-akun beban Setelah pemindahbukuan adalah sbb,

Tanggal keterangan Ref Debit Kredit


2015 Ayat jurnal penyesuaian
Des 31 Beban perlengkapan 960
Perlengkapan 960
31 Beban Asuransi 25
Asuransi DDM 25
31 Pendapatan DDM 400
Pendapatan jasa 400
31 Beban Gaji 225

8
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Utang Gaji 225


31 Piutang Dagang 400
Pendapatan jasa 400
31 Beban penyusutan 60
Akum Perl.ktr 60

PENDAPATAN
Pendapatan jasa
8.400
Penyesuaian 400
Penyesuaian 400
Saldo 9.200

BEBAN
Beban Sewa Beban Gaji
1.800 3.000
Penyesuian 225
Saldo 1.800 Saldo 3.225

Beban penyusutan Beban perlengkapan


Penyesuaian 60 Penyesuain 960
Saldo 60 Saldo 960

Beban Asuransi Beban Rupa-rupa


Penyesuaian 25 150
Saldo 25 150

Beban Listrik & Telp


1.000
Saldo 1.000

9
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

C. SOAL DAN TUGAS

Berikut ini adalah neraca saldo (trial balance) Perusahaan Jasa Biro
Perjalanan “Java Tour” per 31 Desember 2015

Biro Perjalan Tour Java


Neraca Saldo
31 Desember 2015

Kas Rp 10.600
Perlengkapan Kantor 7.000
Asuransi Dibayar Dimuka 7.600
Peralatan kantor 18.100
Akumulasi penyusutan Rp 2.300
Utang Dagang 2.000
Modal Tour 25.500
Prive Tour 4.000
Pendapatan Jasa 65.000
Beban Gaji 22.800
Beban Sewa 12.000
Beban Air,listrik & telp 7.300
Beban Rupa-rupa 5.400
Rp 94.800 Rp 94.800

Data untuk penyesuaian pada akhir periode adalah sbb,

a. Gaji yang terutang sebesar Rp 2.200


b. Beban penyusutan tahun 2015 sebesar Rp 4.500
c. Perlengkapan kantor yang masih ada sebesar Rp 4.900
d. Asuransi dibayar dimuka yang sudah menjadi beban tahun ini
adalah 4.800

Diminta :

1. Buatlah Neraca lajur (work sheet) Biro perjalan Tour Java pada
tanggal 31 Desember 2015
2. Susunlah Laporan Laba-Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas &
Neraca untuk Biro perjalanan tsb
3. Berdasarkan data penyesuaian dalam neraca lajur catatlah ayat
jurnal penyesuaian dalam jurnal umum

10
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

D. DAFTAR PUSTAKA

Kieso Weygandt Warfield, Accounting Principles, edisi ke 8


Ikatan Akuntansi Indonesia, “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan” Salemba
Empat,2007
Firdaus Dunia Pengantar Akuntansi Lengkap, Penerbit Salemba Empat ,edisi 3,
2008
Buku Teks : Accounting, Twentieth Edition, Warren, Reeve, Fees, South Western,
2002
Horngren dan Harrison. 2005 Akuntansi Di Indonesia, Buku Satu, Penerbit
Salemba Empat . Jakarta

11
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

PERTEMUAN KE-8

JURNAL PENUTUP & JURNAL PEMBALIK

A. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut:

1.1. Mahasiswa mampu memamahi dan menjelaskan Jurnal Penutup dan Jurnal
Pembalik
1.2. Mahasiswa memahami dan mampu menyusun Neraca Saldo Setelah
penutupan

B. URAIAN MATERI.
Ayat Jurnal Penutupan
- Proses pemindahan atas saldo-saldo dari akun pendapatan,akun beban
dan akun prive kea kun modal disebut proses penutupan
- Ayat jurnal yang dibuat untuk melakukan proses pemindahan disebut
ayat jurnal penutupan
- Karena pendapatan dan beban dilaporkan untuk masing-masing
periode saldo-saldo dari akun-akun harus menjadi nol pada awal
periode berikutnya. Oleh karena saldo-saldo dari akun pendapatan dan
beban tidak dibawa ke periode berikutnya, maka akun-akun ini disebut
skun sementara (temporary accounts or nominal accounts) Saldo dari
akun-akun neraca terbawa dari tahun ke tahun. Karena itu dianggap
bahwa akun-akun ini bersifat permanen,dan disebut akun permanen
(permanent accounts or real accounts)
- Pada akhir periode akuntansi ,semua akun sementara diubah menjadi
nol dengan cara memindahkan akun Pendapatan dan akun Beban ke
akun ikhtisar Laba Rugi (income summary) Kemudian saldo dari akun
ikhtisar laba rugi dipindahkan ke akun modal

1
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

- Saldo dari akun Prive disajikan dalam Laporan perubahan ekuitas pada
akhir periode. Oleh karena prive atau penarikan modal dari pemilik
dilaporkan untuk masing-masing periode, maka akun ini juga disebut
akun sementara dan harus menjadi nol pada awal periode berikutnya

Langkah- langkah dalam pembuatan ayat-ayat jurnal dalam proses


penutupan untuk usaha perorangan adalah sbb,
1. Setiap akun Pendapatan didebet untuk jumlah saldonya dan akun
Ihtisar Laba Rugi dikredit untuk total pendapatan
2. Setiap akun Beban dikredit untuk jumlah saldonya dan Ikhtisar Laba
Rugi didebet untuk total beban
3. Akun Ikhtisar laba Rugi didebet untuk jumlah saldonya (laba bersih)
dan akun modal dikredit untuk jumlah yang sama. Jika perusahaan
menderita rugi (rugi bersih),penjurnalannya adalah terbalik dengan
kondisi apabila perusahaan memperoleh laba.
4. Akun Prive dikredit untuk jumlah saldonya dan akun Modal didebet
untuk jumlah yang sama.

Ayat jurnal penutupan dan pemindahbukuan untuk KAP Adinda


digambarkan pada tabel 4-4

A. Penjurnalan
Jurnal Penutupan

31 Des Pendapatan Jasa 9.200


khitisar Laba Rugi 9.200
31 Des Ikhtisar Laba Rugi 7.220
Beban Sewa 1.800
Beban Gaji 3.225
Beban Perlengkapan 960

2
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Beban listrik 1.000


Beban Asuransi 25
Beban Penyusutan 60
Beban rupa-rupa 150

31 Des Ikhtisar Laba Rugi 1.980


Modal Ananta 1.980
31 Des Modal Ananta 2.200
Prive Ananta 2.200

B. Pemindahbukuan
Beban Sewa Beban Gaji Beban Asuransi

1.800 3.000 Peny. 25

Saldo 1.800 pen.1.800 Peny. 225 Saldo 25 Pen. 25

Saldo 3.225

Beban Perlengkapan Beban Penyusutan BebanTelp& listrik

Penyu 960 Penyu. 60 1.000

Saldo 960 Pen. 960 Saldo 60 Pen. 60 Saldo 1.000 Pen. 1.000

Beban Rupa-rupa Ikhtisar L/R


150 Pen. 7.220 Pen. 9.200
Saldo 150 Pen. 150 Pen. 1.980

3
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Pendapatan Jasa Prive Adinda


8.400 Saldo 2.200 Pen. 2.200

Penyu 400
Penyu 400
Pen. 9.200 Saldo 9.200

Modal Adinda
20.000
Pen. 2.200 Pen. 1.980
Saldo 19.780

Catatan : Penyu = Penyusutan


Pen. = Penutupan

Neraca Saldo Penutupan


- Setelah melakukan proses penutupan, langkah selanjutnya dari suatu
siklus akuntansi adalah menyusun neraca saldo setelah penutupan
- Kegunaannya dari Neraca saldo penutupan ini adalah untuk
memastikan bahwa buku besar ada dalam keseimbangan (jumlah saldo
debet = jumlah saldo kredit),pada awal periode berikutnya
- Neraca saldo penutupan hanya mencantumkan saldo-saldo dari akun-
akun dalam neraca pada akhir periode
Neraca Saldo penutupan dari KAP Adinda ditunjukan pada Tabel 8.1 sbb,

4
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Neraca Saldo Penutupan


KAP Adinda
Neraca Saldo Penutupan
31 Desember 2015
Nama Akun Debet Kredit
Kas 14.850
Piutang Dagang 2.000
Perlengkapan 1.440
Asuransi dibayar dimuka 575
Peralatan Kantor 3.600
Akumulasi Penyusutan 60
Utang Dagang 1.600
Utang Gaji 225
Pendapatan diterima dimuka 800
Modal Ananta 19.780
22.465 22.465

5. Ayat Jurnal Balik


Ayat jurnal balik (reversing entries) merupakan ayat jurnal yang
dibuat pada awal periode akuntansi. Ayat jurnal ini dimaksudkan
untuk membalik ayat jurnal penyesuian tertentu yang dibuat pada
periode akuntansi sebelumnya

Ada empat jenis ayat jurnal penyesuain yang memerlukan pembuatan


ayat jurnal balik yaitu :
a. Biaya yang harus dibayar
b. Pendapatan yang masih harus diterima

5
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

c. Biaya dibayar dimuka yang timbul dari pembutan ayat jurnal


penyesuaian pada akhir periode sebelumnya
d. Pendapatan di terima di muka yang timbul dari pembuatan ayat
jurnal penyesuaian pada akhir periode sebelumnya
Sebagai Contoh , Ayat jurnal terbalik untuk biaya yang harus dibayar
adalah
utang gaji,(salary payable) jurnal penyesuaiannya untuk utang gaji
dari KAP
Adinda per 31 Desember 2015
31 Desember 2015
Beban Gaji 225
Utang Gaji 225
Setelah ayat jurnal penyesuaian ini dipindahbukukan ke masing-
masing akun buku besar, akun Beban Gaji memiliki saldo debit
sebesar Rp 3.225 (Rp 3.000 + Rp 225) dan akun Utang Gaji memiliki
saldo kredit sebesar Rp 225 Setelah proses penutupan, saldo akun
Beban Gaji menjadi nol dan akun Utang Gaji tetap memiliki saldo
sebesar Rp 225
Pada tanggal 2 Januari 2016 (1 Januari hari libur) ayat jurnal balik
adalah sbb,

2 Januari 2016
Utang Gaji 225
Beban Gaji 225
Ayat jurnal balik ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya
kesalahan pada waktu mencatat pembayaran gaji tersebut pada bulan
Januari 2016 karena karyawan yang mencatat ayat jurnal ini harus
mengacu kepada ayat jurnal periode sebelumnya. Anggaplah pada

6
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

tanggal 4 Januari 2016 dibayar utang gaji tersebut, maka ayat jurnal
yang dibuat adalah sbb,
4 Januari
Beban Gaji 225
Utang Gaji 225

Ayat jurnal balik lainnya yang perlu dibuat untuk KAP Adinda adalah
2 Januari 2016
Pendapatan Jasa 400
Piutang Dagang 400
Ayat jurnal balik ini merupakan pilihan pada awal periode akuntansi
berikutnya. Karena itu, boleh dibuat oleh perusahaan boleh juga tidak
tergantung manfaat dan sistem pencatatn yang digunakan

C. SOAL DAN TUGAS

Neraca saldo Kantor Notaris “Pratama” menunjukan Jumlah saldo


dari akun-akun adalah sbb,

Kantor Notaris & Pratama


Neraca Saldo
31 Desember 2015

Kas Rp 56.400
Piutang Dagang 71.000
Asuransi dibayar dimuka 3.600
Perlengkapan kantor 2.700
Tanah 100.000
Gedung 273.000
Akum penyusutan gedung Rp 121.400
Peralatan 185.400
Akum Penyusutan Peralata 72.600
Utang Dagang 6.000
Sewa Diterima Di muka 13.000
Modal Tour 425.000
Prive Tour 20.000
Pendapatan jasa 382.000

7
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Beban Gaji 192.400


Beban iklan 26.400
Beban listrik,Air & telp 36.000
Beban pemeliharaan 25.000
Beban rupa-rupa 28.100
Rp 1.020.000 Rp1.020.000

Data penyesuaian yang diperlukan pada akhir tahun adalah sbb,


a. Asuransi dibayar dimuka yang sudah menjadi beban adalah
sebesar Rp 1.800
b. Perlengkapan yang masih ada sebesar Rp 1.300
c. Pendapatan jasa yang masih harus diterima pada tanggal 31
Desember adalah sebesar Rp 20.000
d. Beban penyusutan gedung untuk tahun 2015 sebesar Rp 3.240
e. Beban penyusutan peralatan tahun 2015 sebesar Rp 7.000
f. Gaji yang terutang pada tanggal 31 Desember sebesar
Rp 3.600
g. Sewa diterima dimuka yang masih tersisa pada tanggal
31 Desember sebesar Rp 4.000
Diminta :
1. Susunlah Neraca lajur 10 kolom per 31 Desember 2015
2. Buatlah Laporan laba rugi dan Laporan perubahan Ekuitas
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
3. Buatlah Neraca per 31 Desember 2015
4. Catatlah ayat jurnal penyesuian dalam jurnal umum
5. Catatlah ayat jurnal penutupan dalam jurnal umum
6. Buatlah Neraca saldo Setelah penutupan (post-closing trial
balance)
7. Buatlah ayat jurnal balik (reversing entries) yang diperlukan

D. DAFTAR PUSTAKA

Kieso Weygandt Warfield, Accounting Principles, edisi ke 8


Ikatan Akuntansi Indonesia, “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan” Salemba
Empat,2007
Firdaus Dunia Pengantar Akuntansi Lengkap, Penerbit Salemba Empat ,edisi 3,
2008
Buku Teks : Accounting, Twentieth Edition, Warren, Reeve, Fees, South Western,
2002
Horngren dan Harrison. 2005 Akuntansi Di Indonesia, Buku Satu, Penerbit
Salemba Empat . Jakarta

8
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

9
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

PERTEMUAN KE-9

PERUSAHAAN DAGANG

A. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut:

1.1. Mahasiswa mampu memamahi dan menjelaskan dasar aktifitas perusahaan


dagang
1.2. Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan akun-akun dalam
perusahaan dagang
1.3. Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan pembelian persediaan sistem
periodik dan perpetual

B. URAIAN MATERI.

Akuntansi Perusahaan Dagang, Pada umumnya siklus aktivitas perusahaan


dagang dapat diikhtisarkan adalah sbb:

- Membeli persediaan
- Membayar atau mengeluarkan uang
- Menjual Persedian kepada Pelanggan
- Menerima uang dari hasil penjualan

Gambar 9-1 berikut ini memperlihatkan dua siklus dari suatu perusahaan
dagang, yaitu siklus aktivitas untuk penjualan tunai dan siklus penjualan
kredit

1
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Siklus 1 Penjualan Tunai Siklus 2 Penjualan Kredit

Kas Kas
Penerimaan uang
Pembelian

Penjualan Pembelian Piutang Persediaan

Persediaan Penjualan

Untuk penjualan tunai suatu siklus berulang terjadi dari kas ke persedian yang
Dibeli untuk dijual kembali dan kembali ke kas. Sedangkan untuk penjualan
kredit suatu siklus yang berulang terjadi dari kas ke persediaan dan ke piutang
dagang dan kembali ke kas. Para pengelola perusahaan berusaha untuk
memperpendek waktu siklus, agar aset perusahaan selalu aktif dalam
menghasilkan laba. Dengan semakin cepat terjadinya penjualan dan
Penerimaan kas, semakin tinggi laba yang diperoleh.
Berikut ini disajikan Laporan laba rugi dari perusahaan jasa seperti akuntan
publik dan pengacara dan Laporan laba rugi dari perusahaan dagang untuk
digunakan sebagai perbandingan

Perusahaan Jasa Perusahaan Dagang


Pendapatan jasa Rp xxx Penjualan Rp xxx
Beban usaha xxx Beban pokok penjualan xxx
Laba Bersih Rp xxx Laba broto Rp xxx

Laba bersih Rp xxx

2
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan jasa diperoleh dari jasa-jasa yang
diberikan kepada para pelanggan, dan dilaporkan sebagai pendapatan jasa (fees
carned or service revenue). Dengan mengurangi pendapatan jasa dari beban
usaha (operating expenses) yang terjadi dalam rangka memberikan jasa
tersebut, maka dapat diperoleh laba bersih (net income)

Jumlah yang diperoleh perusahaan dari menjual persediasn barang dagang


disebut pendapatan penjualan, biasanya disingkat menjadi penjualan.
Pendapatan penjualan merupakan pendapatan utama dari suatu perusahaan
dagang. Beban utama dari perusahaan dagang adalah beban pokok penjualan
(cost of goods sold) Beban pokok penjualan dikurangkan dari penjualan untuk
menentukan laba bruto (gross profit). Selisih lebih antara laba bruto dan beban
usaha disebut laba bersih (net income) Tetapi sebaliknya ,apabila beban usaha
melebihi laba bruto, selisih ini disebut rugi bersih (net los)

Barang dagang yang belum terjadi pada akhir periode akuntansi disebut
persedian barang dagang (merchandise inventory) dan dilaporkan sebagai
komponen dari aset lancar pada neraca.

1. Akun Dalam Perusahaan Dagang


- Akun Pembelian adalah akun yang hanya digunakan untuk menampung
aktivitas pembelian barang dagangan perusahaan.
- Akun Penjualan adalah akun yang hanya digunakan untuk menampung
penjualan barang dagangan perusahaan.
- Akun Persediaan adalah untuk menunjukkan jumlah barang dagangan
yang dimiliki perusahaan pada awal atau akhir periode akuntansi tertentu.
- Harga Pokok Penjualan (HPP) digunakan untuk menampung harga
pokok/harga beli barang yang dijual di dalam suatu periode akuntansi.
- Akun Potongan Penjualan/Potongan Tunai digunakan untuk
menampung jumlah diskon atau pengurangan yang diberikan oleh pihak

3
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

penjual kepada pelanggannya, karena telah membayar secara tunai atau


dalam waktu yang telah ditentukan.
- Akun Retur Penjualan digunakan untuk menampung sejumlah barang
yang telah dijual tetapi dikembalikan lagi oleh pihak pembeli karena ada
ketidak sesuaian pesanan.
- Akun Potongan Pembelian digunakan untuk menampung sejumlah diskon
yang diberikan yang telah diberikan oleh pihak produsen/supplier kepada
pihak pembeli karena telah membayar secara tunai atau dalam waktu yang
ditetapkan.
- Beban Pemasaran digunakan untuk menampung keseluruhan beban yang
dikeluarkan perusahaan untuk menjual dan mendistribusikan barang
dagangannya hingga sampai ke tangan konsumen.

Jenis Akun Beban Pemasaran :


1. Gaji staf administrasi penjualan.
2. Gaji dan komisi wiraniaga.
3. Gaji manajer pemasaran
4. Beban iklan
5. Beban pelatihan wiraniaga.
6. Beban telepon kantor pemasaran
7. Beban listrik kantor pemasaran
8. Beban depresiasi kantor pemasaran.
9. Beban depresiasi kendaraan pemasaran.
10. Beban alat tulis dan cetak kantor pemasaran
11. Beban korespondensi
12. Beban angkut
13. Contoh barang gratis
14. Beban gudang
15. Beban pengepakan dan pengiriman
16. Beban penagihan

4
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

17. Macam-macam Beban pemasaran

- Beban Administrasi dan Umum digunakan untuk menampung


keseluruhan beban operasi kantor guna perencanaan dan pengendalian
secara umum.

Jenis Akun Beban Administrasi & Umum :


1. Gaji staf administrasi
2. Gaji manajer dan direktur
3. Beban sewa (kantor, kendaraan, dsb)
4. Beban urusan hukum
5. Beban korespondensi
6. Beban telepon kantor administrasi
7. Beban listrik kantor administrasi
8. Beban bunga kredit
9. Beban alat tulis dan cetak kantor administrasi
10. Beban depresiasi gedung kantor administrasi
11. Beban depresiasi kendaraan
12. Macam-macam beban administrasi dan umum

2. Akuntansi Pembelian Persediaan


Ada dua system akuntansi atau pencatatn persedian. yakni system
persediaan periodek (periodic inventory system) dan sistem
persediaan perpetual (perpetual inventory system) Sistem persediaan
periodic biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang
menjual barang yang relative murah. Dalam sistem ini tidak
dilakukan pencatatan atas mutasi persediaan barang dagang, dengan
pertimbangan biaya pencatatan yang sangat besar. Sebagai
akibatnya, untuk memperolehinformasi jumlah persediaan yang akan

5
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

digunakan untuk menyusun laporan keuangan, perusahaan harus


melakukan penghitungan persediaan secara periodik, sekurang-
kurangnya sekali dalam setahun.
Dalam sistem persediaan perpetual, setiap pembelian dan penjualan
dari barang dagang dicatat dalam suatu akun persediaan. Dengan
cara ini, saldo dan Jumlah pembelian serta penjualan dapat diketahui
dari catatan persediaan setiap saat. Penghitungan fisik barang yang
juga dilakukan dalam sistem ini, disamping bertujuan menentukan
saldo persediaan yang benar, juga sekaligus melakukan pengecekan
atas sistem perpetual tersebut, dengan membandingkan antara
barang yang dihitung dengan catatan persediaan.Jadi sistem periodik
dan perpetual dapat dijelaskan sbb.

1. Metode Perpetual adalah metode yang digunakan untuk


mencatat hal-hal yang berkaitan dengan persediaan barang
dagangan di dalam perusahaan dagang, dimana persediaan
dicatat dan dihitung secara detail, baik pada waktu dibeli
maupun dijual.
2. Metode Periodik adalah metode yang digunakan untuk
mencatat hal-hal yang berkaitan dengan persediaan barang
dagangan di dalam perusahaan dagang, dimana persediaan
dicatat dan dihitung hanya pada awal dan akhir periode
akuntansi saja untuk menentukan harga pokok penjualannya.

Dalam sistem perpetual pembelian barang dagang dicatat dalam


akun persediaan barang dagang (Merchandise Inventory) Sedangkan
dalam sistem periodik pembelian barang dagang dicatat dalam akun
pembelian (Purchases) Sebagai contoh anggaplah perusahaan pada
tanggal 7 Agustus 2015 membeli barang dagang secara kredit

6
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

sejumlah Rp 1.500.000 dari PT Sinar Jaya. Ayat jurnal yang


diperlukan dengan sistem perpetual adalah sbb,

7 Agustus 2015 Persediaan barang dagang 1.500.000


Utang Dagang
1.500.000 (pembelian barang secara kredit
dari PT Sinar Jaya)

Apabila digunakan sistem periodik, maka ayat jurnal yang perlu


dibuat adalah sbb,

7 Agustus 2015 Pembelian 1.500.000


Utang Dagang
1.500.000
(pembelian barang secara kredit dari PT Sinar Jaya

Contoh Soal :

PT Jaya Makmur adalah sebuah perusahaan distributor pompa air merek


“saeniki” yang berkeddukan di semaran. Selama bulan april 2012,
perusahaan ini melakukan transaksi sbb:
2/4/2016, membayar utang usaha ke PT Dinamo Emas, Jakarta sebesar
Rp 22.000.000.
2/4/2016, membeli peralatan kantor dari toko "ATK" seharga Rp 26.000.000
secara tunai
4/4/2016, membeli barang dagang dari PT Dinamo Emas, jakarta seharga
Rp 26.000.000 secara kredit.

6/4/2016, membeli perlengkapan kantor dari toko "warna-warni" seharga Rp


2.500.000 secara tunai.

9/4/2016, menjual barang dagang dengan HPP sebesar Rp 15.000.000


seharga Rp 22.000.000 secara kredit

7
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

11/4/2016, menjual barang dagang dengan hpp sebesar Rp 29.000.000


seharga Rp 37.000.000 secara tunai dengan potongan penjualan
sebesar Rp 1.000.000

12/4/2016, membeli barang dagang dari PT Dinamo Emas, jakarta senilai Rp


35.000.000 secara tunai dengan potongan tunai sebesar
Rp 2.000.000.
18/4/2016, membayar biaya iklan di koran sebesar Rp 2.500.000 secara tunai.

19/4/2106, membayar biaya pengiriman barang keperusahaan transportasi


sebesar Rp 1.500.000 secara tunai
22/4/2016, membayar biaya bunga sebesar Rp 1.500.000
28/4/2016, membayar gaji pegawai sebesar Rp 2.700.000 secara tunai
Diketahui bahwa nilai persediaan pada tanggal 1 April 2016 sebesar
Rp 16.200.000 dan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp 15.500.000.
berdasarkan data tersebut
Buatlah jurnal umum untuk PT jaya makmur selama bulan April dengan
menggunakan metode perpetual dan periodik!

Jawab :
Jurnal umum metode perpetual dan periodik

PT Jaya Makmur
Jurnal Umum
periode 1-30 April 2016
Perpetual Periodik
tangg
al keterangan D K keterangan D K
1 Utang usaha 22,000 Utang usaha 22,000
Kas 22,000 kas 22,000
Peralatan Peralatan
2 kantor 4,200 kantor 4,200
Kas 4,200 Kas 4,200
4 Persediaan 26,000 Pembelian 26,000
utang usaha 26,000 utang usaha 26,000
Perlengkapan Perlengkapan
6 kantor 2,500 kantor 2,500

8
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

kas 2,500 kas 2,500


9 piutang usaha 22,000 piutang usaha 22,000
penjualan 22,000 penjualan 22,000
Hpp 15,000
persediaan 15,000
11 Kas 36,000 kas 36,000
potongan potongan
penjualan 1,000 penjualan 1,000
penjualan 35,000 penjualan 35,000
Hpp 29,000
persediaan 29,000
12 persediaan 35,000 pembelian 35,000
potongan potongan
pembelian 2,000 pembelian 2,000
kas 33,000 kas 33,000
beban iklan
18 beban iklan 2,500 2,500 2,500
kas 2,500 kas 2,500
19 beban angkut 1,500 beban angkut 1,500
kas 1,500 kas 1,500
22 beban bunga 1,500 beban bunga 1,500
kas 1,500 kas 1,500
beban gaji beban gaji
28 pegawai 2,700 pegawai 2,700
kas 2,700 kas 2,700
199,900 199,900 155,900 155,900

C. SOAL DAN TUGAS

PT Prima Niaga adalah sebuah perusahaan distributor kalkulator merek “Romeo”


yang berkedudukan di Tangerang Selama bulan Januari 2016, perusahaan tersebut
melakukan transaksi sebagai berikut:
3/1/2016, menerima pelunasan piutang dari Toko Serba sebesar Rp12.500.000,
4/1/2016, membeli barang dagang secara kredit senilai Rp 65.000.000 dari PT
Sehati.
5/1/2016, membayar beban perbaikan kendaraan sebesar Rp 3.200.000 tunai
6/1/2016, menjual barang dagang yang memiliki HPP sebesar Rp 84.000.000 ke
toko siswa dengan harga Rp 95.000.000 tunai, dengan potongan tunai
sebesar Rp 2.000.000
8/1/2016, membeli barang dagang dari PT. Sehati secara tunai seharga
Rp50.000.000 dengan potongan tunai sebesar Rp 2.500.000
10/1/2016, menerima pelunasan piutang dari Toko ABC sebesar Rp 45.000.000
dengan potongan tunai sebesar Rp 2.000.000
12/1/2016, membeli peralatan kantor (3 buah komputer) Senilai Rp18.500.000
secara tunai.

9
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

13/1/2016, menjual barang dagangan dengan HPP sebesar Rp 67.000.000 seharga


Rp 75.000.000, dimana sebesar Rp 25.000.000 dibayar tunai dan
sisanya akan dilunasi dalam waktu 2 bulan
14/1/2016, membeli peralatan kantor (meja, kursi, dan rak buku) secara kredit
seharga Rp 15.000.000
15/1/2016, membeli perlengkapan kantor secaa tunai seharga Rp 6.000.000
16/1/2016, membeli barang dagang secara kredit dari PT Sehati seharga
Rp 45.000.000
17/1/2016, membayar utang usaha kepada PT LaSiDo seharga Rp 35.000.000
dengan potonga sebesar Rp 2.500.000
18/1/2016, menjual barang dagang dengan HPP sebesar Rp 54.000.000 seharga
Rp 65.000.000 ke Toko "cerdas". Dari jumlah tersebut toko cerdas
membayar tunai sebesar Rp 35.000.000 dengan potongn tunai sebesar
Rp 2.000.000 dan sisanya akan dibayar dalam 2 bulan
19/1/2016, menerima pelunasan piutang dari Toko Doremi -Bandung sebesar Rp
25.000.000 dengan potongan sebesar Rp500.000
20/1/2016, membayar beban listrik, air, dan telepon sebesar Rp 4.500.000 tunai.
21/1/2016, membayar beban iklan di Harian Kompax sebear Rp4.200.000
22/1/2016, menjual barang dagang dengan HPP sebesar Rp 74.000.000 seharga
Rp 85.000.000 secara kredit
23/1/2016, menjual secara tunai barang dagang dengan HPP Rp 27.000.000
seharga Rp 35.000.000 dengan potongan tunai sebesar Rp 1.000.000.
25/1/2016, membeli barang dagang snilai Rp 40.000.000 dimana sebesar
Rp15.000.000 dibayar tunai dengan potongan tunai sebesara Rp
500.000, sementara sisanya akan dibayar bulan depan
28/1/2016, membayar gaji pegawai sebesar Rp6.000.000
29/1/2016, membayar komisi salesman sebesar Rp 1.500.000
30/1/2016, membayar dividen sebesar Rp35.000.000
Diketahui bahwa persediaan pada awal bulan januari 2016 sebesar Rp 72.000.000 dan
pada akhir bulan januari 2016 sebesar Rp72.000.000 dan pada akhir bulan januari
2016 sebesar Rp105.000.000
Catatlah transaksi tsb diatas dengan menggunakan metode perpetual dan periodik

D. DAFTAR PUSTAKA

Kieso Weygandt Warfield, Accounting Principles, edisi ke 8


Ikatan Akuntansi Indonesia, “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan” Salemba
Empat,2007
Firdaus Dunia Pengantar Akuntansi Lengkap, Penerbit Salemba Empat ,edisi 3,
2008
Buku Teks : Accounting, Twentieth Edition, Warren, Reeve, Fees, South Western,
2002
Horngren dan Harrison. 2005 Akuntansi Di Indonesia, Buku Satu, Penerbit
Salemba Empat . Jakarta

10
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

11
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

PERTEMUAN KE-10

POTONGAN PEMBELIAN (PERUSAHAAN DAGANG)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut:

1.1. Mahasiswa mampu memamahi dan menjelaskan potongan pembelian,


potongan tunai
1.2. Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan Pembelian Retur dan
Pengurangan Harga

B. URAIAN MATERI.

Potongan Pembelian.
Ada dua jenis potongan dari harga pembelian yaitu potongan perdagangan atau
kuantitas (quantity discount) dan potongan tunai (cash discount) Potongan
kuantitas diperoleh oleh pembeli apabila membeli dalam jumlah besar. Makin
banyak kuantitas yang dibeli semakin rendah harga per unit. Potongan kuantitas
ini tidak memerlukan pencacatan. Ayat jurnal (journal entries) atas pembelian
dibuat berdasarkan harga pembelian bersih yaitu setelah dikurangi dengan
potongan kuantitas.

Potongan Tunai
Potongan ini disebut juga potongan pembelian (purchase discount) yaitu suatu
potongan yang diperoleh oleh pembeli atau pembayaran yang dilakukan dalam
suatu periode potongan atau discount sebagaiman yang ditetapkan dalam
sayarat pembayaran pada faktur pembelian. Syarat pembayaran atau disebut
juga syarat kredit, sebagai contoh adalah 2/1,n /30 yang berarti bahwa potongan
adalah sebesar 2% jika dibayar dalam 10 hari setelah tanggal faktur, jangka

1
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

waktu kredit adalah 30 hari. Potongan pembelian dipandang sebagai suatu


pengurangan dalam harga pokok atau biaya dari barang dagang yang dibeli.
Dalam pencatatan atas potongan ini,perusahaan dapat menggunakan dua cara
pertama mencatat persediaan dengan harga beli harga beli bruto atau harga
faktur pada saat pembelian, dan baru mencatat potongan pembelian pada saat
pembayaran dilakukan dalam periode potongan atau diskon. Kedua mencatat
persediaan dengan harga beli neto(harga beli bruto- potongan pembelian) pada
saat pembelian. Dalam hal ini, kita mengasumsikan bahwa semua diskon atau
potongan akan diambil oleh perusahaan. Sebagai contoh Anggaplah bahwa
perusahaan menggunakan sistem persediaan perpetual pada tanggal 14 Februari
perusahaan membeli barang dagang sebesar Rp 2.000.000 dari PT Aneka
dengan syarat pembayaran 2/10,n/30 Apabila digunakan cara pertama, maka
ayat jurnal yang perlu dibuat adalah sbb,

Cara 1
14 Februari Persediaan Barang Dagang 2.000.000
Utang Dagang 2.000.000
(Pembelian barang dagang dengan kredit
dari PT Aneka, faktur no 101)

Perusahaan membayar utang dagang dalam periode diskon, maka


ayat jurnal atas pengeluaran kas adalah sbb.
24 Februari Utang Dagang 2.000.000
Kas (Rp 2.000.000 x 0,98%) 1.960.000
Persediaan barang dagang 40.000
(Membayar utang dagang dalam periode diskon)

Apabila perusahaan membayar utang dagang setelah periode diskon


mislanya tanggal 27 Februari, maka ia harus membayar sepenuhnya dari
harga faktur

2
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Ayat jurnal pembayaran adalah sbb,


27 Februari Utang Dagang 2.000.000
Kas 2.000.000
(Membayar utang dagang setelah periode diskon)

Cara 2
14 Februari Persediaan Barang Dagang 1.960.000
Utang Dagang 1.960.000
(Membeli barang dagang dengan kredit dari PT Aneka, faktur
no101)

Perusahaan membayar utang dagang dalam periode diskon, maka ayat


jurnal atas pengeluaran kas adalah sbb,
24 Februari Utang Dagang 1.960.000
Kas 1.960.000

Pembelian Retur dan Pengurangan Harga


Biasanya perusahaan dapat mengembalikan barang dagang yang dibeli
(purchases return) kepada penjual dengan berbagai alasan, seperti
cacat,rusak dalam pengiriman, atau tidak cocok. Tetapi,dalam kondisi
barang seperti itu, perusahaan dapat pula melakukan pilihan lain,yakni
tetap mempertahankan barang yang cacat atau rusak tersebut dan penjual
melakukan penyesuaian dengan memberikan pengurangan harga
(purchases allowance). Karena retur dan pengurangan harga ini
mengurangi biaya persediaan, maka retur dan pengurang harga ini dalam
sistem pepertual dicatat dengan mengkredit akun persediaan barang
dagang. Dokumen sebagai dasar untuk mencatat pengembalian barang
adalah nota debit yang dibuat perusahaan atau nota kredit dari penjual.
Anggaplah bahwa perusahaan pada tanggal 7 Agustus 2015 membeli
barang dagang sebesar Rp 10.000.000 dengan syarat pembayaran
2/10,n/30. Pada tanggal 10 Agustus 2015 dikembalikan barang dagang
kepada penjual sebesar Rp 6.000.000 dan pada tanggal 16 Agustus 2015

3
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

perusahaan melunasi semua kewajibannya. Perusahaan menyelenggarakan


pencatatan atas dasar kebijaksanaan bahwa semua diskon akan diambil.
Ayat jurnal untuk mencatat transaksi –transaksi ini adalah sbb,
7 Agustus 2015 Perusahaan Barang Dagang 9.800.000
Utang dagang 9.800.000
(Rp 10.000.000 x 98%)
10 Agustus 2015 Utang Dagang 5.880.000
Persediaan Barang Dagang 5.880.000
(Rp 6.000.000x98%)
16 Agustus 2015 Utang Dagang 3.920.000
Kas 3.900.000
(Rp 9.800.000 –Rp 5.880.000)

Transaksi Keuangan Pembelian Barang dagang


a. Pemberian Barang dagangan secara Tunai
Dalam transaksi pembelian barang dagangan secara tunai berarti perusahaan
mengeluarkan sejumlah uang tunai untuk membeli (mendapatkan) barang yang
akan diperdagangkan. Pembelian barang secara tunai di Jurnal dengan mendebet
pembelian dan mengkredit Kas.
b. Pembelian barang dagangan secara kredit.
Dalam pembelian barang secara kredit berarti perusahaan berhutang untuk
membeli barang dagangan yang akan diperdagangkan. Pembelian barang secara
kredit dijurnal dengan mendebet pembelian dan mengkredit Utang dagang.

Transaksi Keuangan Penjualan Barang dagang


a. Penjualan barang secara tunai
Dalam penjualan barang secara tunai berarti perusahaan menerima sejumlah uang
tunai hasil dari penjualan barang dagangan. Penjualan barang dagangan secara
tunai dijurnal dengan mendebet Kas dan mengkredit Penjualan.
b. Penjualan Barang secara Kredit

4
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Penjualan barang dagangan secara kredit merupakan transaksi penjualan yang


menimbulkan atau menambah piutang dagang perusahaan sebagai pengganti uang
tunai akibat dari penjualan barang dagangan. Penjualan barang dagangan secara
kredit dijurnal dengan mendebet piutang dagang dan mengkredit penjualan.

Transaksi Keuangan Retur Penjualan Barang Dagang


Transaksi ini merupakan transaksi yang terjadi karena hal khusus, misalnya dari
barang dagangan yang sudah terjual terdapat beberapa barang dagangan yang
kondisinya cacat atau rusak (tidak sesuai pesanan).
a. Jika barang dagangan yang dikembalikan, saat penjualan barang tersebut dijual
secara tunai.
Dalam transaksi ini dicatat dalam jurnal dengan mendebet Rektur Penjualan
dan mengkredit kas.
b. Jika barang dagangan yang dikembalikan, ketika menjual barang tersebut
dilakukan secara kredit.
Dalam transaksi ini dicatat dalam jurnal dengan mendebit Retur penjualan dan
mengkredit Piutang Dagang.

Transaksi Keuangan Retur Pembelian Barang Dagang


Transaksi ini adalah transaksi yang terjadi karena suatu hal yang bersifat khusus,
misalnya dari pembelian barang yang dilakukan perusahaan kepada pemasok terdapat
beberapa barang yang rusak atau tidak sesuai pesanan.
a. Apabila saat pembelian barang dagangan dilakukan secara tunai.
Jika setelah dilakukan pembelian barang secara tunai, namun karena barang tersebut
rusak atau tidak sesuai pesanan sehingga barang tersebut dikembalikan kepada
pemasok, maka Jurnal yang dibuat adalah mendebet kas dan mengkredit Retur
Pembelian.
b. Apabila saat pembelian barang dagangan dilakukan secara Kredit.
Jika setelah dilakukan pembelian barang secara Kredit, namun karena barang tersebut
rusak atau tidak sesuai pesanan sehingga barang tersebut dikembalikan kepada

5
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

pemasok, maka Jurnal yang dibuat adalah mendebet Uatang Dagang dan mengkredit
Retur Pembelian.
5. Transaksi Keuangan Penerimaan Potongan Pembelian Barang
Potongan pembelian barang merupakan Potongan yang diterima pembeli karena
membeli barang dagangan secara kredit dari penjual dengan syarat saat pelunasan
utangnya masih dalam rentan waktu yang mendapatkan potongan harga.
Untuk memahami transaksi ini silahkan anda baca ilustrasi berikut ini:
Pada Tanggal 3 Januari 2016 dibeli barang dagangan dari toko Maju seharga Rp
9.000.000 dengan syarat pembayaran 2/10. n/30.
Pada tanggal 13 Januari 2016 dibayar pembelian tanggal 3 januari 2016 pada toko
maju.
Berdasarkan ilustrasi tersebut maka perusahaan akan membuat jurnal sebagai berikut:

Jurnal tanggal 3 Januari 2016


Pembelian Rp 9.000.000
Utang Dagang Rp 9.000.000

Jurnal pada tanggal 13 Januari 2016


Utang dagang Rp 9.000.000
Kas Rp 8.820.000
Potongan Pembelian Rp 180.000

Perhitungan Potongan Pembelian:


Dalam transaksi tanggal 3 januari 2016 tertulis syarat pembayaran 2/10. n/30, Hal ini
menandakan bahwa pembelian barang tersebut dilakukan secara kredit. Makna dari
syarat pembayaran 2/10. n/30 adalah bahwa jika pembeli membayar utangnya mulai
dari hari ke 1 s/d hari ke 10 maka akan diberikan potongan pembelian sebesar 2%
dari harga barang yang dibeli, dan jika membayar setelah hari ke 10 s/d 30 maka
tidak mendapat potongan pembelian. Karena dalam ilustrasi ini pembayaran masih
dalam rentan waktu 10 hari dari pembelian maka mendapat potongan pembelian 2%

6
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

dari harga beli barang tersebut, dengan demikian perhitungan potongan pembelian
adalah sebagai berikut:

Potongan pembelian = 2% x 9.000.000


= Rp 180.000
Kas yang dibayar = 9.000.000 – 180.000
= Rp 8.820.000
6. Transaksi Keuangan Pemberian Potongan Penjualan Barang

Potongan Penjualan barang merupakan Potongan yang diberikan penjual kepada


pembeli atas penjualan barang dagangan secara kredit denagn syarat saat penerimaan
pembayaran masih dalam rentan waktu yang mendapatkan potongan harga.
Untuk memahami transaksi ini silahkan anda baca ilustrasi berikut ini:
Pada Tanggal 15 Januari 2016 dijual barang dagangan kepada toko Jaya seharga Rp
11.000.000 dengan syarat pembayaran 3/20. n/60.
Pada tanggal 21 Januari 2016 diterima pembayaran sebagai pelunasan transaksi
tanggal 15 januari 2016 dari toko Jaya.

Berdasarkan ilustrasi tersebut maka perusahaan akan membuat jurnal sebagai berikut:

Jurnal tanggal 15 Januari 2016


Piutang dagang Rp 11.000.000
Penjualan Rp 11.000.000

Jurnal pada tanggal 21 Januari 2016


Kas Rp 11.000.000
Piutang Dagang RP 10.670.000
Potongan Penjualan Rp 330.000

7
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

7. Transaksi Keuangan Pembayaran Beban Angkut Pembelian.

Pembayaran Beban angkut pembelian merupakan transaksi dalam perusahaan dagang


yang terjadi karena perusahaan memakai jasa angkut barang atas barang dagangan
yang di beli. Jurnal yang dibuat adalah dengan mendebet beban angkut pembelian
dan mengkredit Kas.

Dalam hal ini beban angkut barang dibayar oleh pembeli barang, biasanya pada
kondisi ini sistem penyerahan barang yang digunakan adalah FOB SHipping Point.

C. SOAL DAN TUGAS

1. PT. Sinar Terang pada tanggal 7 Maret 2106 membeli barang dagang senilai
Rp 10.000.000 dengan syrat pembayaran 2/10.n/30 Tanggal 10 Maret 2016
dikembalikan barang dagangan kepada pihak penjual senilai Rp 6.000.000
Tanggal 16 Maret 2016 PT. Sinar Terang melunasi semua kewajibannya

Buatlah Jurnal transaksi tersebut diatas

2. Perusahaan Alam Makmur membeli barang dagangan dengan nilai 2.000.000


pada tanggal 2 Mei 2016 dengan syarat pembayaran 2/10,net/30 H
Hitunglah
a. Jumlah yang harus dibayar oleh perusahaan tersebut apabila ingin
mendapatkan diskon
b. Buatlah jurnal yang diperlukan

D. DAFTAR PUSTAKA

Kieso Weygandt Warfield, Accounting Principles, edisi ke 8


Ikatan Akuntansi Indonesia, “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan” Salemba
Empat,2007
Firdaus Dunia Pengantar Akuntansi Lengkap, Penerbit Salemba Empat ,edisi 3,
2008
Buku Teks : Accounting, Twentieth Edition, Warren, Reeve, Fees, South Western,
2002

8
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Horngren dan Harrison. 2005 Akuntansi Di Indonesia, Buku Satu, Penerbit


Salemba Empat . Jakarta

9
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

PERTEMUAN KE-11

POTONGAN PENJUALAN (PERUSAHAAN DAGANG)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut:

1.1 Mahasiswa mampu memamahi dan menjelaskan penjualan


persediaan,penjualan tunai,penjualan kredit,potongan Penjualan
1.2 Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan Penjualan Retur dan
Pengurangan Harga

B. URAIAN MATERI.

RETUR DAN POTONGAN PENJUALAN

Barang dagangan yang telah terjual mungkin saja dikembalikan oleh


pelanggan (retur penjualan) atau karena barangnya cacat atau karena alasan
lain sehingga pembeli tidak puas. Kepada pelanggan diberikan potongan dari
harga semula barang yang dijual tersebut (potongan penjualan). Bila retur
penjualan atau potongan penjualan menyangkut penjualan kredit, biasanya
penjual menyampaikan nota kredit (Credit Memorandum) kepada pelanggan.

Nota kredit itu menunjukkan jumlah yang dikreditkan pada pelanggan serta
alasan pengkreditan tersebut. Retur penjualan pada hakikatnya merupakan
pembatalan atas penjualan yang telah dilakukan perusahaan (baik sebagian
ataupun seluruhnya). Pengaruh Retur ataupun potongan penjualan adalah
berkurangnya pendapatan penjualan dan berkurangnya kas atau piutang
dagang.

1
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Bila perkiraan penjualan didebet, maka saldo perkiraan penjualan ini pada
akhir periode akan menunjukkan penjualan bersih (net Sales), dan jumlah
retur dan potongan penjualan tidak akan diungkapkan lagi. Karena
berkurangnya pendapatan disebabkan oleh potongan penjualan, dan berbagai
beban yang berkaitan dengan pengembalikan barang (angkutan, pengepakan,
perbaikan, penjualan kembali dan sebagainya), disarankan agar jumlah
transaksi seperti ini diketahui oleh manajemen. Kebijakan semacam ini akan
memungkinkan manajemen menentukan sebab-sebab retur dan potongan
tersebut, seandainya jumlahnya sangat besar, dan untuk mengambil tindakan
perbaikan. Kerena alasan inilah kita cendrung mendebet perkiraan yang
disebut Retur dan potongan penjualan (Sales Return and Allowances) Bila
penjualan semula dilakukan secara kredit, maka sisa transaksi tersebut dicatat
sebagai kredit ke piutang dagang.

Misalnya diterima pengembalian barang karena rusak dari salah seorang


pelanggan senilai Rp 250.000 yang berasal dari transaksi penjualan kredit.
maka pencatatn yang dilakukan untuk pengembalian barang tersebut adalah :

Retur dan Potongan Penjualan Rp 250.000

Piutang Dagang Rp 250.000 ( Berdasarkan nota kredit )

Jika uang tunai yang dikembalikan karena barang yang dikembalikan ataupun
karena potongan harga, maka retur dan potongan penjualan didebet dank as
dikredit

POTONGAN PENJUALAN
Jika penjualan dilakukan secara kredit, maka syarat pembayaran dimasa akan
datang harus ditetapkan dengan jelas, sehingga kedua pihak mengetahui
berapa jumlah yang harus dibayar dan kapan pembayaran dilakukan. Syarat

2
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

penjualan biasanya dicantumkan dalam faktur penjualan dan merupakan


bagian dari perjanjian penjualan. Syarat perjanjian disebut juga dengan termin
yang biasa ditulis 2/10, n/30, artinya adalah akan diberikan potongan 2% jika
pembayaran dilakukan 10 hari sesudah tanggal faktur, tapi tidak melewati 30
hari sejak tanggal faktur. Syarat penjualan kadang kala juga ditulis dengan
symbol n/30 (n adalah singkatan dari netto) yang artinya harga faktur neto
atau keseluruhan harga faktur harus dibayar dalam waktu 30 hari sesudah
tanggal faktur, cara lain menyatakan syarat penjualan adalah misal n,10/EOM
(End of Month) atau akhir bulan. Ini berarti faktur harus dibayar dalam waktu
10 hari sesudah akhir bulan, dihitung dari bulan yang tertulis pada faktur.
Pada saat transaksi penjualan penjual belum mengetahui apakah pembeli akan
memanfaatkan potongan atau tidak. Biasanya perusahaan mencatat penjualan
sebesar harga faktur bruto.

Contoh :
Pada tanggal 20 Januari 2016 perusahaan Amanda menjual barang dagangan
kepada seorang pembeli seharga Rp 10.000.000 secara kredit, dengan syarat
2/10,n/30. Jurnal untuk mencatat transaksi penjualan ini adalah :
20 Januari 2016 Piutang dagang Rp 10.000.000
Penjualan Rp 10.000.000
(Pencatatan penjualan barang dagangan dengan syarat 2/10,n/30)

Syarat penjualan diatas mempunyai arti bahwa perusahaan Amanda akan


memberikan potongan 2% ( 2% x 10.000.000 = 200.000) jika pembeli
melakukan pembayaran tidak melewati tanggal 30 Januari atau jika melewati
tanggal 30 Januari 2016 tapi tidak lebih dari tanggal 19 Februari 2016 pembeli
harus membayar penuh yaitu 10.000.000. Jurnal pencatatan transaksi tanggal
30 Januari 2016 adalah :
30 Januari 2106 Kas Rp 9.800.000

Potongan penjualan Rp 200.000

3
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Piutang Dagang Rp 10.000.000

(Pencatatan penerimaan piutang dikurangi potongan 2%)

Seandainya pembeli melakukan pengembalian barang (retur) sebelum pembayaran


dilakukan, maka potongan hanya dikenakan pada harga barang yang jadi dijual (tidak
dikembalikan). Sebagai contoh seandainya konsumen yang melakukan pembelian
pada tanggal 10 Januari seharga Rp 10.000.000 dengan syarat 2/10,n/30, pada tanggal
15 Januari 2016 mengembalikan barang yang rusak seharga Rp 2.000.000, maka
harga faktur brutoatas barang yang jadi dibeli adalah Rp 8.000.000 (Rp 10.000.000 –
Rp 2.000.000). Dengan demikian potongan tunai harus dihitung atas dasar harga Rp
8.000.000. Misalkan pembeli melakukan pembayaran tanggal 19 Januari 2106 maka
ia akan mendapat potongan sebesar Rp 160.000 (2% x Rp 8.000.000). Jurnal yang
dicatat adalah :
19 Januari 2016 Kas Rp 7.840.00

Potongan tunai penjualan Rp 160.000

Piutang dagang Rp 8.000.000

(untuk mencatat penerimaan piutang dengan potongan 2%)

Seandainya pembayaran piutang diterima tanggal 21 Januari 2016 maka perusahaan,


maka pembeli tidak memanfaatkan potongan, maka ia harus membayar penuh
sebeesar Rp 8.000.000. Jurnal yang dilakukan adalah :
21 Januari 2106 Kas Rp 8.000.000

Piutang Dagang Rp 8.000.000

(Untuk mencatat penerimaan piutang dagang)

Contoh penyajian rekening-rekening tersebut dalam laporan rugi laba adalah :


PT Amanda

4
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Laporan Rugi-Laba (sebagian)


Penjualan …………………………………………………… Rp 10.000.000

Kurangi : Retur dan Potongan penjualan Rp 250.000

Potongan Penjualan Rp 160.000

Rp 410.000

Penjualan bersih …………………………………………. Rp 9.590.000

Penjualan Retur dan Pengurangan Harga

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, barang dagang yang tidak dibeli bisa
saja dikembalikan oleh pelanggan atau pembeli dengan alasan cacat,rusak dan
alasan-alasan lainnya. Dari segi penjual, ini disebut penjualan retur (sales
return) sedangkan dari sudut pembeli disebut pembelian retur (purchase
return).Tetapi jika pembeli setuju untuk tidak mengembalikan barang dagang
tersebut dan penjual setuju untuk memberi potongan dari harga penjualan, maka
potongan ini disebut pengurangan harga (sales allowance). Apabila penjualan
retur dan pengurangan harga ini berkaitan dengan penjualan secara kredit,
penjual akan mengirimkan nota kredit (credit memorandum) yang menunjukan
jumlah piutang dagang pelanggan yang dikurangkan dan alasan
pengurangannya.
Penjualan retur dan pengurangan harga dicatat dalam suatu akun yang sama,
yaitu akun penjualan retur dan pengurangan harga (sales return and allowances)
Seperti halnya potongan penjualan, penjualan retur dan pengurangan harga juga
dikurangi dari penjualan untuk mendapatkan penjualan neto dalam suatu
periode tertentu.
Sebagai contoh, anggaplah bahwa pada tanggal 20 Oktober 2015 perusahaan
menjual barang dagang sebesar Rp 8.000.000 secara kredit dengan syarat

5
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

pembayaran 3/10,n/30 Harga pokok dari barang dagang yang dijual adalah Rp
5.500.000. Pada tanggal 25 Oktober 2015, pembeli mengembalikan barang
dagang yang dibeli sejumlah Rp 400.000 dengan harga pokok sebesar Rp
250.000 Perusahaan menggunakan sistem perpetual. Ayat jurnal yang perlu
dibuat adalah sbb,
20 Okt 2015 Piutang Dagang 8.000.000
Penjualan 8.000.000
(Menjual barang dagang secara kredit)

20 Okt 2015 Beban Pokok Penjualan 5.500.000


Persediaan Barang dagang 5.500.000
(Mencatat harga pokok dari barang dagang
Yang dijual)

25 Okt 2015 Penjualan retur dan


Pengurangan harga 400.000
Piutang Dagang 400.000
(Menerima kembali barang dagang
Yang telah dijual)

25 Okt 2015 Persediaan Barang Dagang 250.000


Beban pokok penjualan 250.000
(Mencatat persediaan atas pengambilan
Barang dagang)

Apabila pada tanggal 27 Oktober 2015 perusahaan meberikan pengurangan


harga kepada pembeli atas barang yang rusak yang tidak dikembalikan
sebesar Rp 75.000. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah sbb,

27 Okt 2015 Penjualan retur dan


Pengurangan harga 75.000
Piutang Dagang 75.000
(Memberikan pengurangan
Untuk barang dagang yang rusak)

1. Akuntansi Biaya Pengiriman

6
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

- Biaya pengiriman merupakan biaya yang terjadi sehubungan dengan


pengiriman barang dari tempat atau gudang penjual ke tempat gudang
pembeli
- Syarat jual beli menentukan suatu perusahaan (penjual) akan mengakui
adanya penjualan dan mencatatnya,dan perusahaan (pembeli) mengakui
adanya pembelian dan mencatatnya
- Syarat jual beli menunjukan pihak mana yang menanggung atau
membayar biaya pengiriman,pembeli atau penjual
- Ada dua syarat jual beli yang umum digunakan dalam bisnis yakni

1. Franco gudang penjual (FOB=free on board shipping point)


disingkat FOB shipping pont)
2. Franco gudang pembeli (FOB = destination) dengan syarat
franco gudang penjual ( FOB shipping point) berarti bahwa
pejualan diakui oleh penjual dan mencatatnya dalam jurnal dan
juga pembelian diakui oleh pembeli dan mencatatnya dalam
jurnal adalah pada saat barang telah dimuat kedalam alat
pengangkut di tempat penjual. Dalam hal ini, biaya pengiriman
ditanggung oleh pembeli. Sebaliknya dengan syarat franco
gudang pembeli (FOB destination) penjualan maupun
pembelian diakui pada saat barang dagang tersebut telah
sampai di gudang pembeli. Biaya pengiriman ditanggung oleh
penjual.

Sebagai ilustrasi,Anggaplah bahwa pada tanggal 10 Juli 2015 perusahaan


menjual barang dagang kepada PT AA secara kredit sebesar Rp 3.000.000
dengan syarat Franco gudang penjual (FOB shipping point),n/30. Perusahaan
membayar biaya pengiriman lebih dulu sebesar Rp 200.000 dan
membebankan PT AA dengan menambah jumlah dari biaya tersebut dalam
faktur penjualan. Biaya atau harga pokok dari barang dagang yang dijual

7
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

adalah sebesar Rp 1.600.000. Ayat jurnal yang perlu dibuat oleh perusahaan
adalah sbb,

10 Juli 2015 Piutang Dagang 3.000.000


Penjualan 3.000.000
(Menjual barang dagang secara kredit)

10 Juli 2015 Piutang dagang 200.000


Kas 200.000
(Membayar biaya pengiriman)

10 Juli 2015 Beban pokok Penjualan 1.600.000


Persediaan barang dagang 1.600.000
(Mencatat harga pokok barang
Dagang yang dijual)

Ayat jurnal yang perlu dibuat oleh PT AA berdasarkan faktur yang


diterima adalah sbb,

10 Juli 2015 Persediaaan Barang Dagang 3.200.000


Utang Dagang 3.200.000
(Membeli barang dagang secara
Kredit,franco gudang pejual n/30)

C. SOAL DAN TUGAS

1. PT. Pratama pada 1 Mei 2016 menjual barang dagang senilai Rp 5.800.000
kepada PT. Kirana dan mengembalikan 50% dari barang yang telah dibelinya
kepada PT Pratama tersebut

Buatlah ayat jurnal yang diperlukan

2. PT. Sabar tanggal 1 April 2016 telah menjual barang dagang kepada PT.
Sedayu dengan nilai 25.000.000 dengan syarat 2/10.n/60 PT.Sabar
menaggung semua ongkos angkut sampai dengan barang dagang tersebut
sampai di gudang PT Sedayu sebesar Rp 500.000
Hitunglah dan buatlah jurnal
a. Penjualan barang dagang serta biaya angkut

8
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

b. Jumlah yang harus dibayar PT Sabar apabila melunasi hutangnya pada


tanggal 8 April 2016
c. Jumlah yang harus dibayar PT Sabar apabila melunasi hutangnya pada
tanggal 10 Mei 2016

D. DAFTAR PUSTAKA

Kieso Weygandt Warfield, Accounting Principles, edisi ke 8


Ikatan Akuntansi Indonesia, “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan” Salemba
Empat,2007
Firdaus Dunia Pengantar Akuntansi Lengkap, Penerbit Salemba Empat ,edisi 3,
2008
Buku Teks : Accounting, Twentieth Edition, Warren, Reeve, Fees, South Western,
2002
Horngren dan Harrison. 2005 Akuntansi Di Indonesia, Buku Satu, Penerbit
Salemba Empat . Jakarta

9
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

PERTEMUAN KE-12

BAGAN AKUN PERUSAHAAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut:

1.1 Mahasiswa mampu memamahi dan menjelaskan Bagan Akun Perusahaan


Dagang
1.2 Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan Pembuatan Ayat jurnal
Jurnal Penyesuaian pada Perusahaan Dagang

B. URAIAN MATERI.

Bagan Akun Perusahaan Dagang

Akun untuk perusahaan dagang mencakup:

– Penjualan
– Diskon Penjualan
– Retur dan Potongan Penjualan
– Harga Pokok Penjualan
– Persediaan Barang Dagang

Akun-akun Khusus Untuk

Perusahaan Dagang

- Penjualan
- Potongan Penjualan
- Retur Penjualan
- Beban angkut Penjualan
- Harga Pokok Penjualan

1
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

- Pembelian
- Potongan Pembelian
- Beban angkut Pembelian
- Retur Pembelian
- Persediaan barang dagangan

- Bagan akun harus menggambarkan jenis-jenis transaksi dari suatu


perusahaan. Penyusunan dari bagan akun tersebut juga disesuaikan
dengan bentuk usaha dari masing-masing perusahaan.Jenis-jenis
transaksi akan meningkat sejalan dengan perkembangan
perusahaan. Sebagai Contoh, suatu perusahaan yang berkembang
pesat dapat meminjam dana untuk memperluas usahanya dengan
cara mengeluarkan suatu wesel bayar (noties payable)
- Bagan akun perusahaan dagang harus menggambarkan
transaksi- transaksi utamanya,seperti pembelian barang
dagang, penjualan barang dagang, penjualan retur dan
pengurangan harga.
- Akun-akun yang perlu ditambahkan dalam bagan akun
perusahaan dagang menggunakan sistem persediaan
perpetual adalah akun persediaan barang dagang, akun
penjualan, akun penjualan retur, pengurangan harga, akun
potongan penjualan dan akun beban pokok penjualan. Biasanya
akun-akun yang lain tidak berbeda dengan akun-akun
perusahaan jasa kecuali akun pendapatan jasa seperti pada
contoh pada bagan akun sebelumnya, diganti dengan akun
penjualan.
- Contoh dari bagan akun untuk suatu perusahaan dagang
disajikan sbb,

2
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Akun Neraca
Aset
101 Kas
111 Wesel Tagih
112 Piutang Dagang
113 Piutang Bunga
121 Persediaan Barang Dagang
131 Perlengkapan Kantor
141 Asuransi Dibayar Dimuka
151 Tanah
161 Peralatan Toko
162 Akumulasi Penyusutan Peralatan Toko
171 Peralatan Kantor
172 Akumaulasi Penyusutan Peralatan Kantor

Kewajiban

201 Utang Dagang


211 Utang Gaji
231 Wesel Bayar

Ekuitas

310 Modal
311 Prive
321 Ikhtisar Laba Rugi

Pendapatan

401 Penjualan
402 Penjualan Retur dan Pengurangan Harga
403 Potongan Penjualan

Beban

501 Beban Pokok Penjualan


512 Beban gaji penjualan
513 Beban Iklan
514 Beban penyusustan Peralatan Toko
519 Beban Penjualan Rupa-rupa
521 Beban Sewa
522 Beban Penyusutan
523 Beban Asuransi

3
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

524 Beban Perlengkapan


529 Beban Administrasi rupa-rupa

Pendapatan lain-lain

601 Pendapatan Sewa


602 Pendapatan Bunga

Beban Lain-lain

Beban Lain-lain

Pembuatan Ayat jurnal Jurnal Penyesuaian dan Ayat Jurnal


Penutupan pada Perusahaan Dagang

- Perusahaan dagang membuat ayat jurnal penyesuaian (adjusting


entries) dan ayat jurnal penutupan (closing entries) pada akhir
periode akuntansi sama seperti apa yang dilakukan oleh
perusahaan jasa
- Apabila perusahaan dagang menggunakan neraca lajur (work
sheet) untuk menyusun laporan keuangan, seperti biasa, langkah
pertama adalah memasukan data neraca saldo dan data
penyesuaian, kemudian menyelesaikan seluruh kolom dari neraca
lajur
- Neraca lajur menyediakan data untuk membuat ayat jurnal
penyesuain dan ayat jurnal penutupan, dan menyusun laporan
keuangan yaitu Laporan Laba Rugi, laporan Perubahan ekuitas dan
neraca.

a. Menyesuaikan Persediaan Barang Dagang Berdasarkan Hasil


Penghitungan fisik

Dalam sistem persediaan perputual buku perusahaan mempunyai


akun Persedaian Barang Dagang ( Menchandise inventory) Akun
ini dapat menunjudkan saldo persediaan yang ada setiap saat.

4
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Tetapi jumlah pesediaan yang sesugguhnya secara fisik dapat saja


berbeda dengan apa yang dicatat dalam buku persediaan.
Perbedaan ini bisa disebabkan oleh karena menyusut,kesalahan
pencatatan dan lain-lain.
Apabila suatu perusahaan menghitung persediaan barang dagang
pada akhir periode akuntansi dan terdapat perbedaan dengan
catatan perusahaan, maka akun persediaan barang dagang harus
disesuaikan. Apabila perhitungan fisik lebih kecil dari catatan
perusahaan maka, akun Beban Pokok Penjualan didebit dan akun
Persediaan barang dagang dikredit sebesar perbedaan tersebut.

C. SOAL DAN TUGAS


1. Berikan contoh bagan akun perusahaan dagang
2. Sebutkan susunan bagan akun untuk perusahaan dagang
3. Sebutkan akun-akun khusus untuk perusahaan dagang
4. Bandingkan bagan akun perusahaan jasa dangan perusahaan dagang

D. DAFTAR PUSTAKA

Kieso Weygandt Warfield, Accounting Principles, edisi ke 8


Ikatan Akuntansi Indonesia, “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan” Salemba
Empat,2007
Firdaus Dunia Pengantar Akuntansi Lengkap, Penerbit Salemba Empat ,edisi 3,
2008
Buku Teks : Accounting, Twentieth Edition, Warren, Reeve, Fees, South Western,
2002
Horngren dan Harrison. 2005 Akuntansi Di Indonesia, Buku Satu, Penerbit
Salemba Empat . Jakarta

5
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

PERTEMUAN KE-13

NERACA LAJUR (PERUSAHAAN DAGANG)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut:

1.1 Mahasiswa mampu memamahi dan menjelaskan Neraca Lajur Perusahan


Dagang
1.2 Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan bentuk format laporan laba
rugi dan laporan perubahan ekuitas.bentuk bertahap dan bentuk satu atap

B. URAIAN MATERI.
Langkah-langkah dalam menyesuaikan neraca lajur pada
perusahaan dagang juga sama dengan apa yang dilakukan pada
perusahaan jasa.
- Setelah semua data penyesuaian dimasukan dalam neraca lajur
dengan memberi indeks huruf secara berurutan untuk masing-
masing penyesuaian, kemudian kolom-kolom penyesuaian
dijumlahkan untuk membuktikan kesamaan debit dan kredit.
- Saldo-saldo akun dalam kolom-kolom neraca saldo
dijumlahkan dengan jumlah penyesuaian yang berhubungan
dan hasilnya dicantumkan dalam kolom-kolom neraca saldo
yang disesuaikan. Kemudian kolom-kolom tersebut
dijumlahkan untuk membuktikan kesamaan debit dan kredit
- Saldo-saldo akun dalam kolom-kolom neraca saldo yang
disesuaikan, selanjutnya dipindahkan ke kolom-kolom laporan
yaitu kolom-kolom laporan laba rugi dan kolom-kolom
neraca. Pemindahan saldo-saldo ke kolom-kolom laporan,

1
S1 Manajemen Universitas
Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

biasanya dimulai dari akun kas dan terus berikutnya ke bawah


secara berurutan akun per akun.
- Untuk perusahaan dagang Sasmita jaya selisih antara kolom
kredit dan kolom debit dari laporan laba rugi sebesar Rp
20.214 merupakan laba bersih (net income) Selisih antara
kolom debit dan kredit dari jumlah neraca juga harus sama
sebesar Rp 20.214 dan jumlah ini merupakan kenaikan dari
ekuitas sebagai hasil dari perolehan laba bersih.
- Dari neraca lajur yang telah diselesaikan ini, selanjutnya dapat
disusun laporan laba rugi (income statement), Laporan
perubahan ekuitas (statement of owner’s equity) dan Neraca
(Balance sheet).
- Data-data yang ada dalam kolom-kolom penyesuaian dari
neraca lajur dapat digunakan untuk membuat ayat jurnal
penyesuaian (Adjusting entries).

Data Penyesuaian Akhir Tahun Untuk Penyusunan Laporan Keuangan

1. Jumlah persediaan Barang dagang di gudang per 31 Desember 2015


sebesar Rp.15.645
2. Asuransi Dibayar Dimuka Rp.6.000 merupakan biaya asuransi selama
1 tahun mulai bulan Agustus 2015 s.d Juli 2016
3. Jumlah perlengkapan kantor yang terpakai selama tahun 2005
sebesar Rp.4.195
4. Perhitungan peyusutan Aktiva Tetap mennggunakan metode garis
lurus.Perkiraaan umur ekonomis Gd. 10 Tahun, dan kendaraan 20
tahun
5. Biaya sewa Gedung sebesar 18.000 merupakan sewa selama 2 tahun
(September 2014 s.d September 2016)
6. Gaji bulan Desember 2015 yang belum dibayar

2
S1 Manajemen Universitas
Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

- Gaji bagian penjualan Rp 1.500


- Gaji bagian Adm & Umum Rp 1.200

JURNAL PENYESUAIAN
AKHIR TAHUN 2016

No Deskripsi & Rekening Debet Kredit

Menutup persediaan barang di gudang


1.
ke L/R (sistem periodical inventory)
a. Menutup persediaan awal ke L/R :
Ikhtisar L/R 12,350
Persediaan Barang Dagang
12,350
(awal)
b. Menutup persediaan akhir ke L/R :
Persediaan Barang Dagang (akhir) 15,645
Ikhtisar L/R 15,645

Membukukan Biaya Asuransi beban tahun 2015


2.
selama 5 bln (Agt s/d Des 2015) = 5/12 x Rp.6.000
= Rp.2.500,-
Biaya Asuransi 2,500
Asuransi Dibayar Dimuka 2,500

3. Membukukan Biaya Perlengkapan yang terpakai


selama tahun 2015 sebesar Rp.4.195
Biaya Perlengkapan 4,195
Perlengkapan 4,195

4. Membukukan Biaya Penyusutan Ged & Kend


Bi Peny Gedung = 1/10 x Rp.45.000,- = 4.500
Bi Peny Kendaraan = 1/20 x Rp.35.500 = 1.775
Total biaya penyusutan Ged &Kend = 6.275
Biaya Penyusutan 6,275
Akumulasi Penyusutan 6,275

5. Membukukan Biaya Sewa Gedung Dibayar Dimuka

3
S1 Manajemen Universitas
Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

(Jan 2015 s/d Sep 2016) = 20 bln = 20/24 x Rp.18.000


Sewa Gedung Dibayar dimuka 15,000
Biaya Sewa Gedung 15,000

6. Membukukan biaya gaji bln Desember 2005 yg belum


di bayar ; Gaji Bag Penjualan = Rp.1.500 dan Gaji Bag
Adm Rp.1.200,- Total Gaji YMH Dibayar Rp.2.700
Biaya Gaji Bagian Penjualan 1,500
Biaya Gaji Bagian Adm&Umum 1,200
Hutang Gaji 2,700

TOTAL ADJUSTMENT JOURNAL 58,665 58,665

4
S1 Manajemen Universitas
Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

5
S1 Manajemen Universitas
Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

a. Bentuk (format) dari laporan laba-rugi dan laporan perubahan


ekuitas
Ada dua bentuk (format) dasar untuk laporan laba-rugi, yakni bentuk
bertahap (multiple step) dan bentuk satu atap (single step)

Bentuk bertahap
Terdiri atas beberapa bagian,sub bagian dan sub total yang merupakan
informasi yang rinci mengenai hasil usaha dalam rangka menentukan laba
bersih (net loss). Bagian informasi penting yang disajikan dalam laporan
laba rugi bentuk bertahap biasanya adalah: Pendapatan dari Penjualan
(Sales) Penjualan Bersih. Beban Pokok Penjualan (Cost of Goods
Sold/Cost of Merchandise Sold), Laba Bruto (Gross Profit), Beban
Operasi (Operating Expenses), Laba Operasi (income from Operation),
Pendapatan dan Beban lain-lain, dan Laba Bersih. Contoh dari Laporan
Laba Rugi bentuk bertahap untuk perusahaan dagang Sasmita Jaya dapat
dilihat pada

tabel 13-2
LAPORAN RUGI LABA

Sasmita Jaya
Laporan Rugi Laba
Periode 1 Januari s.d 31 Desember 2015

PENJUALAN

Penjulan 360.750
Retur Penjualan (15.040)
Potongan Penjualan -
Penjualan Bersih` ------------

345.710

6
S1 Manajemen Universitas
Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

HARGA POKOK PENJUALAN

Persedian awal barang dagan 12.350


Pembelian 265.500
Retur pembelian (9.285)
Potongan pembelian -
Biaya angkut pembelian 1.256
257.471 +
Jumlah pembelian bersih 269.821

Persedian akhir barang dagang 15.645 -

Harga pokok penjualan 254.176 -


Laba kotor 91.534

BEBAN –BEBAN USAHA

Biaya gaji bagian penjualan 36.500


Biaya gaji bag. Adm & umum 13.850
Biaya sewa gedung 3.000
Biaya Asuransi 2.500
Biaya perlengkapan 4.195
Baiya promosi dan advertensi 2.450
Biaya listrik,air & telpon 2.550
Biaya penyusutan 6.275
Jumlah beban usaha 71.320 -
Laba bersih 20.214

Bentuk satu tahap Dalam laporan Laba Rugi bentuk satu tahap
(single step),pendapatan dikumpulkan bersama-sama dalam satu
kelompok, dan beban-beban dalam satu kelompok yang lainnya,total
pendapatan dikurangi total semua beban-beban diperoleh laba bersih.
Contoh dari Laporan Laba Rugi bentuk satu tahap untuk Perusahaan
Dagang Sasmita Jaya dapat dilihat pada tabel 7-2. Selanjutnya dapat
pula disusun Laporan perubahan Ekuitas untuk Perusahaan Dagang
Sasmita Jaya seperti ditunjukan dalam tabel 7-3

7
S1 Manajemen Universitas
Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Tabel 13-3 Sasmita Jaya


Laporan Rugi Laba
Periode 1 Januari s.d 31 Desember 2015

Pendapatan :
Penjualan bersih Rp. 345.710

Beban :
Beban pokok penjualan Rp 254.176
Beban Gaji penjualan,adm &umum Rp 50.350
Beban Sewa Rp 3.000
Beban asuransi Rp 2.500
Beban perlengkapan Rp 4.195
Beban Promosi & advertensi Rp 2.450
Beban Listrik,air &telp Rp 2.550
Beban penyusutan Rp 6.275
325.496
Laba bersih Rp 20.214

Tabel 13-4
Sasmita Jaya
Laporan Laba Ditahan
Periode 1 Januari s.d 31 Desember 2015

Saldo awal laba ditahan Rp 43.650


Laba bersih 20.214
Prive (10.000)
Kenaikan laba ditahan 10.214
Saldo akhir laba ditahan 53.864

b. Bentuk (format) dari Neraca


Seperti halnya Laporan Laba Rugi, Neraca juga mempunyai dua bentuk
(format) yaitu (1) bentuk akun (account form) dan (2) bentuk laporan
(report form) Neraca dengan bentuk akun sebetulnya sudah banyak
diberikan seperti dalam contoh-contoh pada bagian dari bab sebelumnya.

8
S1 Manajemen Universitas
Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

- Neraca dengan bentuk akun menyajikan aset, pada sisi kiri,


sedangkan kewajiban dan ekuitas pada sisi kanan.
- Neraca dengan bentuk laporan menyajikan aset,kewajiban
dan ekuitas secara berurutan dari atas ke bawah. Neraca
dengan bentuk laporan untuk Perusahaan Dagang Sasmita
Jaya dapat dilihat dalam tabel 13-5

Tabel 13-5
Sasmita Jaya
Neraca
Periode 1 Januari s.d 31 Desember 2015

AKTIVA KEWAJIBAN DAN EKUITAS


Aktiva lancar Kewajiban Lancar
Kas Hutang dagang 58.046
12.500 Hutang gaji karyawan 2.700
Piutang dagang 60.746
113.500 Kewajiban jangka Panjang
Persediaan barang dagang Hutang pada BNI 46 42.650
15.645
Asuransi dibayar dimuka
3.500
Sewa gedung dibayar dimuka
15.000
Perlengkapan Ekuitas
355
Jumlah aktiva lancar Modal 108.015
160.500 Laba ditahan 53.864
Jumlah Ekuitas 161.879
Aktiva Tetap
Jml kewajiban &ekuitas 265.275
Tanah 60.000
Gedung 45.000
Kendaraan 35.500
Akumulasi penyusutan (35.725)
Jumlah aktiva tetap 104.775

Jumlah total aktiva 265.275

9
S1 Manajemen Universitas
Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

C. SOAL DAN TUGAS

Toko Dipo Bangunan


Neraca Saldo
31 Desember 2015
Kas Rp 130.830
Piutang Dagang Rp 150.430
Persediaan Rp 219.030
Perlengkapan Toko Rp 30.380
Peralatan Toko Rp 416.500
Akum Penyu. Perl, Toko Rp 88.200
Kendaraan Rp 235.200
Akum penyu. kendaraan Rp 29.400
Wesel Bayar Rp 246.900
Utang Dagang Rp 237.650
Modal Dipo Rp 539.000
Prive Dipo Rp 58.800
Penjualan Rp 3.720.080
Retur Penjualan Rp 43.120
Beban Pokok Penjualan Rp 437.260
Beban Gaji Rp 686.000
Beban Iklan Rp 129.360
Beban Utilitas Rp 68.600
Beban Perbaikan Rp 59.290
Beban Pengiriman Rp 81.830
Beban Sewa Rp 117.600
Rp 4.864.230 Rp 4.864.230

Data yang diperlukan untuk melakukan penyesuaian adalah sbb,


a. Perlengkapan toko yang masih ada pada tanggal
31Desember 2015 sebesar Rp 21.200
b. Penyusustan untuk peralatan toko dan kendaraan masing
masing adlah Rp 41.100 dan Rp 29.400
c. Bunga wesel bayar yang terutang pada tanggal 31 Desember
2015 adalah sebesar Rp 28.518
d. Setelah dilakukan penghitungan fisik, persediaan yang ada
berjumlah Rp 217.250

Data Lain :
1. Beban gaji terdiri dari 60& bagian penjualan dan 40% bagian
administrasi
2. Perbandingan beban sewa dan beban utilitas masing-masing
70% untuk bagian penjualan dan 30 % bagian administrasi
3. Beban perbaikan seluruhnya dibebankan sebagai beban
administrasi

10
S1 Manajemen Universitas
Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Diminta :
1. Susunlah nearca lajur 10 kolom dari Toko Dipo Bangunan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
2. Buatlah Laporan Laba Rugi (Multiple Step Form) dan
Laporan perubahan ekuitas untuk tahun yang pada tanggal
31Desember 2015,serta Neraca per 31 Desember 2015

D. DAFTAR PUSTAKA

Kieso Weygandt Warfield, Accounting Principles, edisi ke 8


Ikatan Akuntansi Indonesia, “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan” Salemba
Empat,2007
Firdaus Dunia Pengantar Akuntansi Lengkap, Penerbit Salemba Empat ,edisi 3,
2008
Buku Teks : Accounting, Twentieth Edition, Warren, Reeve, Fees, South
Western, 2002
Horngren dan Harrison. 2005 Akuntansi Di Indonesia, Buku Satu, Penerbit
Salemba Empat . Jakarta

11
S1 Manajemen Universitas
Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

PERTEMUAN KE-14

JURNAL PENUTUP (PERUSAHAAN DAGANG)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut:

1.1 Mahasiswa mampu memamahi dan menjelaskan Jurnal Penutup Tanpa Beban
Pokok Penjualan
1.2 Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan Jurnal Penutup Ada Beban
Pokok Penjualan

B. URAIAN MATERI.

Jurnal Penyesuaian dan Jurnal Penutupan

- Jurnal penyesuaian (adjusting entries) untuk perusahaan dagang


adalah sama seperti yang dilakukan dalam perusahaan jasa yang
telah dijelaskan sebelumnya. Kecuali ayat jurnal penyesuaian yang
dibuat untuk persediaan.
Jurnal penutupan (closing entries) juga mengikuti langkah-langkah
dalam membuat jurnal penutupan ((untuk perusahaan dagang)
tanpa ada rekening HPP

1. Menutup semua akun pendapatan ke ikhtisar rugi laba


2. Menutup akun pembelian, retur, potongan dan beban
angkut pembelian ke ikhtisar rugi laba
3. Menutup semua rekening biaya/beban ke ikhtisar rugi laba
4. Menutup saldo rekening ikhtisar rugi laba ke laba
ditahan/modal

1
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

5. Menutup rekening deviden/prive ke rekening laba


ditahan/modal

Langkah-langkah dalam menbuat jurnal penutup (untuk perusahaan


dagang) jika saat penyesuaian persediaan digunakan akun HPP

1. Menutup semua akun pendapatan ke ikhtisar rugi laba


2. A. Menutup akun pembelian, retur, potongan dan beban
angkut pembelian ke HPP
B. Menutup saldo HPP ke ikhtisa Rugi Laba
3. Menutup semua rekening biaya/beban ke ikhtisar rugi laba
4. Menutup saldo rekening ikhtisar rugi laba ke laba
ditahan/modal
5. Menutup rekening deviden/prive ke rekening laba
ditahan/modal

Berdasarkan contoh-contoh di atas, jurnal penutupnya adalah:

1. Menutup semua akun pendapatan ke ikhtisar rugi laba

Penjualan ..................................... Rp 360.750


Iktisar rugi laba ..................................... Rp 360.750

Iktisar rugi laba .............................Rp 15.040


Retur penjualan .................................... Rp 15.040

Iktisar rugi laba ...................................... Rp 0


Potongan penjualan .....................Rp 0

2. Menutup akun pembelian, retur pembelian, potongan pembeliandan beban


angkut pembelian ke Ikhtisar rugi laba

Ikhtisar rugi laba ............................ Rp 265.500


Pembelian ............................................ Rp 265.500

Retur pembelian .............................. Rp 9.285


Ikhtisar rugi laba ...................................Rp 9.285

Potongan Pembelian ............................. Rp 0


Ikhtisar rugi laba .....................................Rp 0

2
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Ikhtisar rugi laba ................................ Rp 1,256


Biaya angkut pembelian ....................... Rp 1,256

3. Menutup semua akun biaya ke ikhtisar rugi laba

Iktisar rugi laba ............................. Rp 71,320


Biaya gaji bagian penjualan ................. Rp 36,500
Biaya gaji bag. Adm & umum ............... 13,850
Biaya sewa gedung .............................. 3,000
Biaya Asuransi ..................................... 2,500
Biaya perlengkapan ............................. 4,195
Biaya promosi dan advertensi .............. 2,450
Biaya listrik, air & telpon ....................... 2,550
Biaya penyusutan ................................ 6,275

4. Menutup saldo akun ikhtisar rugi laba ke akun laba ditahan

Iktisar rugi laba .............................. Rp 20.214


Laba ditahan ........................................ Rp 20.214

Jumlah tersebut diperoleh dari saldo akun ikhtisar rugi laba yang berasal
dari jurnal penyesuaian dan jurnal penutup sebelumnya. Apabila jurnal
penyesuaian dan jurnal penutup sebelumnya benar, maka saldo akun Iktisar
rugi laba akan sama dengan jumlah laba pada laporan Rugi Laba.
Ilustrasi buku besarnya sebagai berikut:
Tabel 14-1
Keterangan Debet Kredit

Penyesuain persediaan awal 12.350


Penyesuain persedian akhir 15.645
Penutupan Penjualan 360.750
Penutupan retur penjualan 15.040
Penutupan potongan penjualan - -
Penutupan pembelian 265.500
Penutupan retur pembelian 9.285
Penutupan potongan pembelian -
Penutupan beban angkut 1.256
pembelian 71.320
Penutupan beban usaha 365.466 385.680

Jumlah Saldo 20.214

3
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

. Menutup akun Prive ke akun Laba Ditahan.

Prive merupakan pembagian keuntungan kepada pemilik

(pemegang saham), pada perusahaan yang berbentuk

Perseroan (PT).

Jurnal penutupnya adalah:

Laba ditahan .............................Rp 10.000


Prive ................................................ Rp 10.000

a. Neraca Saldo Setelah Penutupan

Neraca saldo setelah penutupan adalah neraca saldo yang dibuat


setelah perkiraan yang bersifat sementara (temporary) untuk satu
periode akuntansi ditutup pada akhir periode. Seteleh dibuat jurnal
penutup, maka rekening yang masih memiliki saldo adalah rekenig
riil (rekening neraca). Saldo-saldo setelah penutupan ini yang akan
menjadi saldo awal untuk periode berikutnya.
Berdasarkan contoh-contoh transaksi di atas, neraca saldo setelah
penutupannya adalah:

Neraca saldo Setelah Penutupan

Tabel 14-2

Nama Akun Debet Kredit


Kas 12.500
Piutang Dagang 113.500
Persedian barang dagang 15.645
Asuransi dibayar dimuka 3.500
Sewa gedung dibayar dimuka 15.000
Perlengkapan 355
Tanah 60.000
Gedung 45.000

4
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

Kendaraan 35.500
Akumulasi penyusutan 35.725
Hutang dagang 58.046
Hutang gaji karyawan 2.700
Hutang pada BNI 46 42.650
Modal saham 108.015
Laba ditahan 53.864

Jumlah 301.000 301.000

C. SOAL DAN TUGAS

Toko Sasmita Jaya


Neraca Saldo
31 Desember 2015
Kas Rp 9.500
Piutang Dagang Rp 16.100
Persediaan barang dagangan Rp 36.000
Asuransi Dibayar dimuka Rp 3.800
Gedung Rp 80.000
Akumulasi Depresiasi Gedung Rp Rp 16.000
Utang Dagang Rp 20.400
Modal Jaya Rp 83.000
Prive Jaya Rp 15.000
Penjualan Rp 480.000
Retur dan Potongan Penjualan Rp 12.000
Potongan tunai penjualan Rp 8.000
Pembelian Rp 325.000
Retur dan potongan Pembelian Rp Rp 10.400
Potongan tunai Pembelian Rp 6.800
Biaya Angkut Pembelian Rp 7.000
Biaya angkut Penjualan Rp 12.200
Beban Gaji Rp 40.000
Beban Iklan Rp 16.000
Beban sewa Rp 19.000
Beban rupa-rupa Rp 17.000
Rp 616.600 Rp 616.600

Data yang diperlukan untuk melakukan penyesuaian adalah sbb,


1. Persedaiaan barang dagangan per 31 Desember 2015 Rp 40.000
2. Asuransi Dibayar Dimuka Rp 1.800
3. Depresiasi Gedung 10 % pertahun

5
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I

4. Gaji pegawai yang masih harus dibayar Rp 5.000


5. Sewa yang masih harus dibayar Rp 4.000

Diminta :
1. Susunlah nerca lajur 10 kolom dari Toko Sasmita Jaya untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
2. Buatlah Laporan Laba Rugi (Multiple Step Form) dan Laporan
perubahan ekuitas untuk tahun yang pada tanggal 31Desember
2015,serta Neraca per 31 Desember 2015
3. Buatlah ayat –ayat jurnal penyesuaian dan ayat-ayat jurnal
penutupan
4. Siapkan Neraca saldo Setelah penutupan(Post Closing Trial
Balance)

D. DAFTAR PUSTAKA

Kieso Weygandt Warfield, Accounting Principles, edisi ke 8


Ikatan Akuntansi Indonesia, “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan” Salemba
Empat,2007
Firdaus Dunia Pengantar Akuntansi Lengkap, Penerbit Salemba Empat ,edisi 3,
2008
Buku Teks : Accounting, Twentieth Edition, Warren, Reeve, Fees, South Western,
2002
Horngren dan Harrison. 2005 Akuntansi Di Indonesia, Buku Satu, Penerbit
Salemba Empat . Jakarta

6
S1 Manajemen Universitas Pamulang

Anda mungkin juga menyukai