Anda di halaman 1dari 39

Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

MODUL AKUNTANSI

Arif Darmawan, S.E. M.Sc.


Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

BAB 1 PENGETAHUAN AKUNTANSI

01. DEFINISI AKUNTANSI

Banyak ahli mengajukan pengertian/definisi tentang akuntansi. Berikut ini definisi dari perspektif sistem,
(Warsono, Darmawan dan Ridha, 2016):
Proses sistematis untuk mengolah transaksi menjadi informasi keuangan yang bermanfaat bagi para
penggunanya

Akuntansi terdiri dari 3 (tiga) komponen utama:


1. Input (masukan); berupa transaksi, yaitu peristiwa bisnis yang bersifat keuangan.
2. Proses (prosedur); terdiri dari fungsi pengidentifikasian transaksi sampai dengan penyajian informasi
keuangan. Proses utama akuntansi adalah pencatatan yang terdiri dari dua (2) fungsi, yaitu penjurnalan dan
pemindah-bukuan.
3. Output (keluaran); berupa informasi keuangan. Salah satu output utama akuntansi adalah laporan keuangan
yang terdiri dari laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas.
02. TIGA PILAR AKUNTANSI

Produk akuntansi dapat disamakan dengan produk teknologi seperti misalnya komputer, pesawat terbang,
hand-phone, dsb. Oleh karena itu, di satu sisi akuntansi harus berlandas pada pengetahuan yang kokoh dan
mengikuti ketentuan-ketentuan yang memenuhi persyaratan logika. Di sisi lain, akuntansi seharusnya dirancang dan
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan para penggunanya.

Terdapat 3 (tiga) faktor yang saling mempengaruhi dalam pengembangan akuntansi, yaitu:
a. Matematika; akuntansi mendasarkan diri pada persamaan dasar matematika yang dituangkan dalam bentuk
persamaan Asset = Liability + Equity.
b. Prinsip-Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU); akuntansi menggunakan prinsip, asumsi, dan konsep
yang dapat diterima secara umum oleh para pengguna informasi akuntansi. Di Indonesia, prinsip, asumsi,
konsep ini lazim disebut dengan PABU (Suwardjono, 2002).
c. Rancang-bangun ; akuntansi terdiri dari berbagai fungsi dan metoda yang dirancang-bangun agar dapat
menghasilkan informasi keuangan yang berkualitas tinggi sesuai kebutuhan penggunanya.
03. JENIS-JENIS PERUSAHAAN

Salah satu jenis entitas adalah perusahaan. Dari jenis usahanya, terdapat 3 jenis perusahaan, yaitu:
a. Perusahaan jasa,
b. Perusahaan dagang, dan
c. Perusahaan manufaktur.

Karakteristik masing-masing perusahaan adalah sebagai berikut:


Peraga 1.4: Jenis-Jenis Perusahaan Berdasarkan Jenis Usaha
Jenis Output yang
Aktivitas yang Dilakukan
Perusahaan Dihasilkan
Jasa Jasa/fasilitas Menyediakan fasilitas atau layanan
Membeli barang dagangan dan menjualnya
Dagang Produk/barang
kembali
Manufaktur Produk/barang Membeli bahan baku, mengolah menjadi
produk jadi, dan menjual produk jadi tersebut

04. SIKLUS AKUNTANSI (GAMBARAN UMUM)

Pada dasarnya siklus akuntansi keuangan dibagi menjadi dua kelompok waktu, yaitu siklus akuntansi perioda
berjalan untuk mencatat transaksi yang terjadi, dan siklus akuntansi akhir perioda dalam rangka penyusunan laporan
keuangan. Sebagai hasil rancang-bangun maka urutan akuntansi dirancang sesuai dengan kebutuhan para
penggunanya untuk menghasilkan secara efektif dan efisien informasi keuangan. Peraga 1.5 menyajikan rancang-
bangun siklus akuntansi keuangan (Warsono, Darmawan, dan Ridha, 2016).

1
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

Peraga 1.5: Siklus Akuntansi Keuangan

SELAMA PERIODA BERJALAN PADA AKHIR PERIODA

Transaksi Transaksi
ke-1 ke-n 05. Penyusunan Laporan

a. Pembuatan Daftar Saldo sebelum Penyesuaian


01. Pengidentifikasian Transaksi

b. Pencatatan Penyesuai (adjusting entries) dan


02. Pengukuran Transaksi pencatatan pengoreksi (correcting entires)

05. Pencatatan Jurnal c. Pembuatan Daftar Saldo setelah Penyesuaian


(Penjurnalan)

d. Penyusunan Laporan Laba/Rugi


06. Pencatatan Buku Besar
(Pemindahbukuan)

e. Pencatatan Penutup (closing entries)

f. Penyusunan Laporan Perubahan Modal, Neraca &


Laporan Arus Kas

g. Pencatatan Pembalik (reversing entries)

BAB 2 ANALISIS TRANSAKSI BERBASIS AKUN


Input akuntansi berupa transaksi, yaitu peristiwa bisnis yang bersifat keuangan. Disebut bersifat keuangan jika
peristiwa bisnis yang terjadi di perusahaan menyebabkan terjadinya perubahan secara keuangan, baik dalam
penggunaan dana dan/atau dalam bentuk pemerolehan dana.
Transaksi-transaksi yang terjadi di perusahaan akan dianalisis dan selanjutnya diproses secara sistematis oleh
akuntansi untuk menghasilkan informasi keuangan. Analisis transaksi di akuntansi berdasar sepenuhnya persamaan
akuntansi yang lazimnya dituliskan sebagai berikut:

Asset + Expense + Withdrawal = Liability + Equity + Revenue

ASSET, Expense, dan Withdrawal merupakan elemen-elemen yang mencerminkan JENIS-JENIS


PENGGUNAAN DANA, sedangkan Liability, Equity, dan Revenue merupakan elemen-elemen yang
mencerminkan SUMBER-SUMBER PEMEROLEHAN DANA.

Setiap transaksi akan menyebabkan perubahan minimal di satu elemen persamaan akuntansi di atas, dengan
ketentuan keseimbangan antara total moneter sisi kiri dan total moneter sisi kanan persamaan akuntansi harus selalu
terjaga (konsekuensi dari pilar Matematika). Disamping berbasis persamaan akuntansi, analisis transaksi
mendasarkan diri pada PABU Konsep kesatuan usaha (economic entity concept) yang dijelaskan berikut ini.

01. DEFINISI ELEMEN DAN HUBUNGAN ANTAR ELEMEN


Analisis transaksi sepenuhnya mendasarkan diri pada persamaan akuntansi. Oleh karena itu, adalah tepat dan
penting jika kita membahas terlebih dahulu tentang definisi masing-masing elemen, dan selanjutnya membahas
tentang hubungan secara matematika antar elemen di persamaan akuntansi.
A. Definisi Elemen Persamaan Akuntansi
Berikut ini definisi masing-masing elemen persamaan akuntansi:
1. Asset/Aset/Aktiva; merupakan jenis penggunaan dana untuk memperoleh berbagai jenis sumberdaya
(harta/aktiva) Perusahaan.
2. Expense/Biaya; merupakan jenis penggunaan dana untuk menjalankan kegiatan rutin (expenses) maupun
kegiatan non-rutin (losses) Perusahaan.
3. Withdrawal/Prive; merupakan jenis penggunaan dana yang lazimnya berupa penyerahan aset baik kas,
jasa/produk, atau yang lainnya ke pemilik.
2
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

4. Liability/Utang; merupakan sumber pemerolehan dana yang berasal dari pinjaman pihak ketiga. Sifat
utang adalah bahwa perusahaan wajib melunasi pada tanggal yang telah disepakati. Utang sering disebut
juga kewajiban (liabilities).
5. Equity/Ekuitas; merupakan sumber pemerolehan dana yang berasal dari pemilik, laba kegiatan bisnis,
maupun sumber-sumber selain dari utang/kewajiban.
6. Revenue/Pendapatan; merupakan sumber pemerolehan dana yang berasal dari aktivitas bisnis
perusahaan, baik dari kegiatan rutin (revenues) maupun kegiatan non-rutin (gains) perusahaan.

B. Hubungan Antar Elemen Persamaan Akuntansi


Berdasar persamaan akuntansi yang merupakan cerminan matematika aljabar, terdapat 2 kelompok elemen,
yaitu:
1. Penggunaan dana (uses of fund), yang terdiri dari elemen aset, biaya, dan pengembalian ekuitas yang
berada di sisi kiri persamaan akuntansi.
2. Pemerolehan dana (sources of fund), yang terdiri dari elemen-elemen utang, ekuitas, dan pendapatan yang
berada di sisi kanan persamaan akuntansi.

02. ANALSIS TRANSAKSI BERBASIS ELEMEN


Aplikasi metoda PEA Matematika (PEA-M) tepat digunakan dalam proses pembelajaran akuntansi. Dalam
beberapa kesempatan, soal-soal latihan yang disediakan di buku ini lebih mengarahkan para pembelajar
mengaplikasikan metoda PEA Matematika ini. Berikut ini adalah contoh aplikasi pencatatan menggunakan
metoda PEA Matematika.

T01: 01 Jan. Tuan FAJAR menyerahkan uang Rp10.000.000 setoran modal ke Garasi Mobil.
Diketahui: Setoran modal berupa uang tunai sebesar Rp10.000.000
Ditanya: a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Elemen-elemen persamaan akuntansi manakah yang berubah?
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing elemen tersebut?
Jawab: a. Entitas yang terlibat: Perusahaan dan pemilik modal
b. Elemen Asset dan Equity
c. Elemen Asset (berupa uang tunai) bertambah senilai Rp10.000.000, dan elemen Equity
(berupa setoran modal dari pemilik) bertambah senilai Rp10.000.000
WITHDRAWAL
No. TGL ASSET (Rp) EXPENSE (Rp) LIABILITY (Rp) EQUITY (Rp) REVENUE (Rp)
(Rp)

T01 01/01 (+) 10.000.000 (+) 10.000.000

T02: 05 Jan. Tuan FAJAR menyerahkan komputer Rp5.000.000 untuk bisnis Garasi Mobil.
Diketahui: Setoran modal berupa komputer sebesar Rp5.000.000
Ditanya: a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Elemen-elemen persamaan akuntansi manakah yang berubah?
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing elemen tersebut?
Jawab: a. Entitas yang terlibat: perusahaan dan pemilik modal
b. Elemen Asset dan Equity
c. Elemen Aset (berupa komputer) bertambah senilai Rp5.000.000, dan elemen Equity
(berupa setoran modal dari pemilik) bertambah senilai Rp5.000.000

WITHDRAWAL
No. TGL ASSET (Rp) EXPENSE (Rp) LIABILITY (Rp) EQUITY (Rp) REVENUE (Rp)
(Rp)

T02 02/01 (+) 5.000.000 (+) 5.000.000

T03: 09 Jan. Garasi Mobil membeli supplies (bahan habis pakai) senilai Rp1.000.000 tunai.
Diketahui: Pembelian tunai bahan habis pakai senilai Rp1.000.000
Ditanya: a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Elemen-elemen persamaan akuntansi manakah yang berubah?
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing elemen tersebut?
Jawab: a. Entitas yang terlibat: Perusahaan dan rekanan
b. Elemen Aset
c. Elemen Asset (berupa bahan habis pakai) bertambah senilai Rp1.000.000 yang disertai
Asset lainnya (berupa uang tunai) berkurang senilai Rp1.000.000

3
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

WITHDRAWAL
No. TGL ASSET (Rp) EXPENSE (Rp) LIABILITY (Rp) EQUITY (Rp) REVENUE (Rp)
(Rp)

(+) 1.000.000
T03 03/01
(-) 1.000.000

T04: 14 Jan. Garasi Mobil membeli peralatan kantor senilai Rp4.000.000 secara kredit di toko ASC
Computer.
Diketahui: Pembelian secara kredit peralatan kantor senilai Rp4.000.000
Ditanya: a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Elemen-elemen persamaan akuntansi manakah yang berubah?
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing elemen tersebut?
Jawab: a. Entitas yang terlibat: perusahaan dan rekanan sebagai kreditor
b. Elemen Asset dan elemen Liability
c. Elemen Asset (berupa peralatan kantor) bertambah senilai Rp4.000.000, dan elemen
Liability (berupa utang usaha) bertambah senilai Rp4.000.000
WITHDRAWAL
No. TGL ASSET (Rp) EXPENSE (Rp) LIABILITY (Rp) EQUITY (Rp) REVENUE (Rp)
(Rp)

T04 04/01 (+) 4.000.000 (+) 4.000.000

T05: 19 Jan. Garasi Mobil melunasi utang ke toko ASC Computer senilai Rp4.000.000.
Diketahui: Pelunasan utang senilai Rp4.000.000
Ditanya: a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Elemen-elemen persamaan akuntansi manakah yang berubah?
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing elemen tersebut?
Jawab: a. Entitas yang terlibat: perusahaan dan rekanan sebagai kreditor
b. Elemen Asset dan elemen Liability
c. Elemen Asset (berupa uang tunai) berkurang senilai Rp4.000.000, dan elemen Liability
(berupa utang usaha) berkurang senilai Rp4.000.000
WITHDRAWAL
No. TGL ASSET (Rp) EXPENSE (Rp) LIABILITY (Rp) EQUITY (Rp) REVENUE (Rp)
(Rp)

T05 15/01 (-) 4.000.000 (-) 4.000.000

T06: 22 Jan. Garasi Mobil membayar tunai biaya gaji karyawan senilai Rp1.500.000.
Diketahui: Pembayaran tunai biaya honorarium senilai Rp1.500.000
Ditanya: a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Elemen-elemen persamaan akuntansi manakah yang berubah?
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing elemen tersebut?
Jawab: a. Entitas yang terlibat: perusahaan dan karyawan
b. Elemen Asset dan elemen Expense
c. Elemen Asset (berupa uang tunai) berkurang senilai Rp1.000.000, dan elemen Expense
(berupa biaya gaji) bertambah senilai Rp1.500.000.
WITHDRAWAL
No. TGL ASSET (Rp) EXPENSE (Rp) LIABILITY (Rp) EQUITY (Rp) REVENUE (Rp)
(Rp)

T06 16/01 (-) 1.500.000 (+) 1.500.000

T07: 25 Jan. Garasi Mobil menerima tagihan dari PLN yang menyebutkan bahwa listrik yang
menjadi biaya Garasi Mobil adalah senilai Rp100.000.
Diketahui: Diakui biaya listrik dan belum dibayar (terutang) senilai Rp100.000
Ditanya: a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Elemen-elemen persamaan akuntansi manakah yang berubah?
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing elemen tersebut?
Jawab: a. Entitas yang terlibat: perusahaan dan perusahaan lain sebagai kreditor (PLN)
b. Elemen Expense dan elemen Liability
c. Elemen Expense (berupa biaya listrik) bertambah senilai Rp100.000, dan elemen
Liability (berupa utang listrik) bertambah senilai Rp100.000.
WITHDRAWAL
No. TGL ASSET (Rp) EXPENSE (Rp) LIABILITY (Rp) EQUITY (Rp) REVENUE (Rp)
(Rp)

T07 17/01 (+) 100.000 (+) 100.000

T08: 28 Jan. Garasi Mobil menerima pendapatan tunai Rp3.000.000 dari jasa perbaikan kendaraan.

4
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

Diketahui: Diperoleh pendapatan tunai dari jasa perbaikan kendaraan senilai Rp3.000.000
Ditanya: a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Elemen-elemen persamaan akuntansi manakah yang berubah?
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing elemen tersebut?
Jawab: a. Entitas yang terlibat: perusahaan dan pelanggan
b. Elemen Asset dan elemen Revenue
c. Elemen Asset (berupa uang tunai) bertambah senilai Rp3.000.000, dan elemen
Revenue (berupa pendapatan usaha) bertambah senilai Rp3.000.000.
WITHDRAWAL
No. TGL ASSET (Rp) EXPENSE (Rp) LIABILITY (Rp) EQUITY (Rp) REVENUE (Rp)
(Rp)

T08 18/01 (+) 3.000.000 (+) 3.000.000

T09: 31 Jan. Pemilik mengambil uang Garasi Mobil Rp500.000 untuk kepentingan pribadi.
Diketahui: Dibayarkan tunai Pengambilan Pribadi senilai Rp500.000
Ditanya: a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Elemen-elemen persamaan akuntansi manakah yang berubah?
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing elemen tersebut?
Jawab: a. Entitas yang terlibat: perusahaan dan pemilik modal
b. Elemen Asset dan elemen Withdrawal
c. Elemen Asset (berupa uang tunai) berkurang senilai Rp500.000, dan elemen With
drawal (berupa prive) senilai Rp500.000.
WITHDRAWAL
No. TGL ASSET (Rp) EXPENSE (Rp) LIABILITY (Rp) EQUITY (Rp) REVENUE (Rp)
(Rp)

T09 19/01 (-) 500.000 (+) 500.000

Peraga 3.3 berikut ini adalah hasil akumulasi perubahan atas transaksi-transaksi yang terdapat di Garasi
Mobil selama Januari dimana pencatatan menggunakan metoda PEA-Matematika.

Peraga 3.3: Rangkuman Hasil Aplikasi Persamaan Dasar Akuntansi – Pendekatan Matematika
WITHDRAWAL
No. TGL ASSET (Rp) EXPENSE (Rp) LIABILITY (Rp) EQUITY (Rp) REVENUE (Rp)
(Rp)

T01 01/01 (+) 10.000.000 (+) 10.000.000

T02 05/01 (+) 5.000.000 (+) 5.000.000

(+) 1.000.000
T03 09/01
(-) 1.000.000

T04 14/01 (+) 4.000.000 (+) 4.000.000

T05 19/01 (-) 4.000.000 (-) 4.000.000

T06 22/01 (-) 1.500.000 (+) 1.500.000

T07 25/01 (+) 100.000 (+) 100.000

T08 28/01 (+) 3.000.000 (+) 3.000.000

T09 31/01 (-) 500.000 (+) 500.000

TOTAL* 18.100.000 18.100.000

*Nilai TOTAL ini merupakan hasil penghitungan semata untuk menunjukkan bahwa keseimbangan persamaan akuntansi tetap terjaga.
Penggunaan pendekatan PEA yang berbeda dapat menghasilkan nilai TOTAL yang berbeda tanpa berbeda secara substansi.

SOAL 1
Beberapa anak perusahaan ARYA TOURS memulai bisnisnya pada perioda 2016 ini. Pada akhir perioda 2016
diperoleh informasi keuangan dari 10 anak perusahaannya. Saldo Modal pada akhir perioda 2016 masing-masing
perusahaan semuanya merupakan setoran modal dari pemilik, belum ada yang berasal dari akumulasi laba/rugi.
Berikut ini informasi tentang elemen-elemen laporan keuangan di 10 anak perusahaan ARYA TOURS tersebut.
Saldo Aset, Utang, dan Modal adalah saldo akhir periode sebelum dilakukan perhitungan laba/rugi dan sebelum
dipindahkan laba/rugi tersebut ke akun Modal. Berdasar PEA-M, tentukan nilai rupiah dari huruf A sampai dengan
U di tabel berikut ini.
PERSH ASSET EXPENSE LIABILITY EQUITY REVENUE PROFIT/(LOSS)
01 Rp45.000.000 Rp11.000.000 Rp30.000.000 A ……………… Rp15.000.000 B ……………….
02 Rp31.000.000 C ……………… D ……………… Rp4.000.000 Rp40.000.000 Rp9.000.000
03 E …………….. Rp12.000.000 Rp5.000.000 Rp7.000.000 Rp8.000.000 F ……………….
04 G …………….. Rp21.000.000 Rp8.000.000 Rp10.000.000 H ………………… Rp2.000.000
05 Rp24.000.000 Rp11.000.000 I ……………… Rp2.000.000 Rp17.000.000 J ……………….

5
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

K
06 Rp51.000.000 Rp24.000.000 L ……………. Rp8.000.000 Rp3.000.000
……………….
07 Rp10.000.000 Rp23.000.000 M …………….. Rp7.000.000 Rp20.000.000 N ………………
08 Rp15.000.000 Rp9.000.000 Rp3.600.000 P …………….. Q ……………… Rp5.000.000
09 R ……………. Rp7.500.000 Rp5.800.000 Rp2.700.000 S ………………. (Rp2.000.000)
10 Rp27.000.000 T ……………… Rp14.100.000 U …………….. Rp25.000.000 Rp8.000.000

SOAL 2
Berikut ini adalah beberapa transaksi PT ARYA TOURS pada awal pembentukan perusahaan. Identifikasi elemen-
elemen PEA yang berubah, identifikasi sifat perubahan untuk masing-masing elemennya, dan tentukan nilai
moneter per elemen yang berubah dengan cara mengisi di tabel yang telah disediakan.
Contoh: 5 Jan PT ARYA TOURS membeli peralatan kantor secara kredit Rp10.000.000
PENGAMBILAN PENDAPATAN
TGL ASET (Rp) BIAYA (Rp) MODAL (Rp)
UTANG (Rp) MODAL (Rp)
(Rp)
5 Jan (+)10.000.000 (+)10.000.000

1. 01 Jan: Penyetoran uang tunai Rp100.000.000 oleh pemilik ke perusahaan sebagai setoran modal saham
PENGAMBILAN PENDAPATAN
TGL ASET (Rp) BIAYA (Rp) MODAL (Rp)
UTANG (Rp) MODAL (Rp)
(Rp)

2. 02 Jan:Pembelian tanah dan bangunan secara kredit masing-masing senilai Rp 50.000.000 dan Rp150.000.000
PENGAMBILAN PENDAPATAN
TGL ASET (Rp) BIAYA (Rp) MODAL (Rp)
UTANG (Rp) MODAL (Rp)
(Rp)

3. 03 Jan: Pembelian peralatan kantor berupa seperangkat komputer secara kredit ke toko A Rp8.000.000.
PENGAMBILAN PENDAPATAN
TGL ASET (Rp) BIAYA (Rp) UTANG (Rp) MODAL (Rp)
MODAL (Rp) (Rp)

4. 14 Jan: Penyewaan gudang secara kredit Rp12.000.000.


PENGAMBILAN PENDAPATAN
TGL ASET (Rp) BIAYA (Rp) MODAL (Rp)
UTANG (Rp) MODAL (Rp)
(Rp)

5. 15 Jan: Pemerolehan pendapatan secara tunai dari pemberian jasa format ebook yang menyesuaikan pesanan
pelanggan Rp5.000.000.
PENGAMBILAN PENDAPATAN
TGL ASET (Rp) BIAYA (Rp) MODAL (Rp)
UTANG (Rp) MODAL (Rp)
(Rp)

6. 26 Jan: Pembayaran honorarium staff Rp10.000.000 tunai untuk periode sampai dengan 25 Januari.
PENGAMBILAN PENDAPATAN
TGL ASET (Rp) BIAYA (Rp) MODAL (Rp)
UTANG (Rp) MODAL (Rp)
(Rp)

7. 27 Jan: Pembayaran secara tunai biaya listrik dan air Rp3.000.000.


PENGAMBILAN PENDAPATAN
TGL ASET (Rp) BIAYA (Rp) MODAL (Rp)
UTANG (Rp) MODAL (Rp)
(Rp)

8. 28 Jan: Penerimaan kas dari pelunasan piutang dari pelanggan yang telah berkonsultasi tentang sistem
informasi akuntansi Rp4.000.000.
PENGAMBILAN PENDAPATAN
TGL ASET (Rp) BIAYA (Rp) MODAL (Rp)
UTANG (Rp) MODAL (Rp)
(Rp)

9. 29 Jan: Pemilik mengambil kas untuk kepentingan pribadi Rp1.000.000.


PENGAMBILAN PENDAPATAN
TGL ASET (Rp) BIAYA (Rp) UTANG (Rp) MODAL (Rp)
MODAL (Rp) (Rp)

10. 30 Jan: Pelunasan utang ke toko B atas transaksi pembelian komputer Rp8.000.000
PENGAMBILAN PENDAPATAN
TGL ASET (Rp) BIAYA (Rp) UTANG (Rp) MODAL (Rp)
MODAL (Rp) (Rp)

6
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

BAB 3 PENGAKUNAN

01. DEFINISI AKUN, DAN HUBUNGAN AKUN DENGAN ELEMEN

Akun (sebagian orang menyebutnya “rekening” atau “perkiraan”) berasal dari bahasa inggris account. Akun
merupakan penamaan komponen-komponen dari elemen persaman akuntansi. Sebagai contoh, elemen aset
terdiri dari akun kas, akun piutang usaha, akun bahan habis pakai, akun mesin, dsb. Pada dasarnya jumlah
yang dibentuk dan penamaan akun dapat dikembangkan sesuai kebutuhan perusahaan. Meskipun demikian,
beberapa terminologi akun telah disepakati para pengguna informasi akuntansi, dan digunakan oleh banyak
perusahaan.
Peraga 3.1: Hubungan Antara Elemen dan Akun (Ilustrasi: Elemen Aset dan Biaya)

ELEMEN-ELEMEN
ASET BIAYA

AKUN-AKUN

Biaya Biaya
Kas Gedung Piutang usaha
utilitas gaji

Rugi penjualan
Bahan habis pakai Dibayar dimuka biaya asuransi Biaya penyusutan aset tetap

02. ARTI PENTING & FUNGSI AKUN

Penyajian informasi keuangan yang hanya sebatas berdasar elemen persamaan akuntansi dipertimbangkan
kurang informatif karena elemen dapat terdiri dari beberapa komponen (atau disebut akun) yang sifatnya
bervariasi. Sebagai contoh, meskipun total nilai aset perusahaan sama besar tetapi pemberi pinjaman (kreditor)
menganggap bahwa perusahaan yang sebagian besar asetnya berupa kas dan piutang usaha memiliki
kemampuan lebih baik dalam melunasi utang jangka pendeknya dibanding perusahaan yang sebagian besar
asetnya berupa mesin dan gedung. Dengan demikian, laporan keuangan yang berorientasi akun sangat penting
karena menjadikan para pengguna akuntansi memperoleh informasi keuangan yang lebih terperinci dan
meminimalkan kesalahan dalam menginterpretasikan informasi keuangan.

03. NAMA-NAMA AKUN

A. Akun-akun Elemen Aset (Asset)


Aset (assets) merupakan salah satu jenis penggunaan dana berupa sumberdaya yang dikuasai oleh
perusahaan.
Akun-akun aset lazimnya diklasifikasi menjadi 2 (dua) berdasar tingkat kelancarannya untuk dikonversi ke
uang tunai (tingkat likuiditas), yaitu:
1) Aset lancar (Current Assets); sumberdaya yang diperkirakan dapat dikonversi menjadi uang tunai
sebagai alat pembayaran, dikonsumsi, atau dijual dalam waktu kurang dari 1 perioda. Contoh: Kas,
Piutang usaha, dan Diterima dimuka biaya (prepaid expenses).
2) Aset tidak lancar (Non-current Assets); sumberdaya yang diperkirakan memberi manfaat lebih dari
1 perioda. Contoh: Investasi jangka panjang, Tanah, Gedung, Mesin, dan Merek dagang.

Selanjutnya, aset tidak lancar lazimnya diklasifikasi menjadi:


1. Investasi jangka panjang (Long-term Investments); meliputi saham atau obligasi yang dibeli untuk
lebih dari 1 (satu) perioda.
2. Aset tetap berwujud (Fixed Assets); meliputi aset bernilai manfaat lebih dari 1 perioda yang memiliki
wujud fisik dan digunakan perusahaan. Terdapat 2 jenis aset tetap berwujud:
a. Aset tetap berwujud disusutkan (depreciable fixed assets), dan
b. Aset tetap berwujud tidak disusutkan (undepreciable fixed assets).
3. Aset tidak berwujud (Intangible Assets); meliputi aset tanpa wujud fisik yang bernilai manfaat lebih
dari 1 perioda. Contoh: merek dagang, lisensi, dan paten.
7
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

4. Aset lain-lain; yaitu aset yang yang tidak termasuk kelompok-kelompok di atas, misalnya gedung
yang belum digunakan.

Peraga 3.2: Deskripsi Akun-akun Aset


NAMA AKUN DESKRIPSI

Aset Lancar (Current Assets)


Kas (Cash) Aset yang dapat disetarakan dengan uang tunai dan dapat digunakan segera untuk mendanai kegiatan
bisnis perusahaan.
Piutang usaha
(Account Aset berbentuk janji tanpa dibuat pernyataan tertulis dari peminjam untuk menyerahkan aset ke
Receivable) perusahaan di masa datang akibat transaksi penjualan kredit.

Piutang wesel Aset berbentuk janji dengan dibuat pernyataan tertulis (written promise) dari peminjam untuk
(Notes Receivables) menyerahkan aset ke perusahaan di masa datang akibat transaksi penjualan kredit.

Bahan habis pakai Aset yang dibeli dan dikonsumsi untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan yang masa
(Supplies) manfaatnya kurang dari 1 perioda. Contoh: kertas, amplop, dan pena.
Dibayar dimuka
Pembayaran dimuka berupa kas ke agen asuransi untuk masa manfaat 1 perioda yang akan datang
biaya asuransi
(meskipun kas telah dikeluarkan, pembayaran tersebut masih merupakan aset bagi perusahaan karena
(Prepaid Insurance)
perusahaan belum menerima manfaat atas penyerahan kas tersebut).

Aset Tidak Lancar (Non-current assets)


Tanah (Land) Aset tetap berwujud tidak disusutkan yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan, dan
tidak dimaksudkan untuk diperdagangkan.
Bangunan
Aset tetap berwujud disusutkan yang digunakan untuk kegiatan bisnis perusahaan, dan tidak
(Building)
dimaksudkan untuk diperdagangkan.
Peralatan
Aset yang memberi manfaat lebih dari satu perioda.
(Equipment)
Merek dagang Aset tidak berwujud yang menunjukkan identitas tertentu terhadap produk/jasa tertentu yang
(Trade Mark) dilindungi secara hukum.

B. Akun-akun Elemen Utang (Liability)


Akun-akun utang menggambarkan jenis-jenis sumber pendanaan yang berasal dari pinjaman pihak ketiga
(kreditor). Seperti halnya akun-akun aset, akun-akun utang lazimnya juga diklasifikasi berdasar tingkat
likuiditasnya. Oleh karena itu, akun-akun utang dikelompokkan menjadi utang lancar dan utang jangka
panjang.

Peraga 3.3: Deskripsi Akun-akun Utang


NAMA AKUN DESKRIPSI

Utang Lancar (Current Liabilities)


Utang usaha
(Account Pinjaman yang berasal dari transaksi pembelian kredit berdasar kepercayaan tanpa disertai surat
Payable) pernyataan utang.

Utang wesel
Pinjaman yang berasal dari transaksi pembelian kredit yang dituangkan dalam bentuk surat pernyataan
(Notes Payable)
utang secara tertulis.
Utang pajak
penghasilan
Jumlah pajak penghasilan yang harus dibayar atas laba entitas
(Income Tax
Payable)
Diterima dimuka
pendapatan sewa Penerimaan dimuka kas dari pelanggan untuk penyediaan jasa/produk kepada pelanggan tersebut di
(Unearned masa datang (meskipun telah diterima, kas tersebut diakui berasal dari utang, bukan sebagai pendapatan
Revenue) karena karena perusahaan belum memberi jasa/produk kepada pelanggan tersebut).

Utang Jangka Panjang/Tidak Lancar (Non-current liabilities)


Utang obligasi
Pinjaman dengan menerbitkan surat berharga obligasi yang akan jatuh tempo (dilunasi) lebih dari 1
(Bond Payable)
perioda yang akan datang.
Utang hipotek
(Mortgage Pinjaman dengan jaminan aset tetap yang akan jatuh tempo 2 atau lebih perioda yang akan datang.
Payable)

C. Akun-akun Elemen Ekuitas (Equity)


Akun-akun elemen modal menggambarkan sumber pemerolehan dana yang berasal dari setoran pemilik
dan akumulasi laba/rugi yang dihasilkan perusahaan. Di perusahaan perseroan (PT), akumulasi laba/rugi
ditampung di akun terpisah, sedangkan di perusahaan perseorangan dan persekutuan, laba/rugi yang
dihasilkan perusahaan langsung dipindahkan ke akun modal pemilik.

8
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

Peraga 3.4: Deskripsi Akun-akun Modal – Perusahaan Perseorangan


NAMA AKUN DESKRIPSI
Modal, Tn Fajar
Setoran modal (termasuk akumulasi laba/rugi yang dihasilkan perusahaan) dari pemilik Ibu Amalia
(Mr. Fajar Capital)
Modal, Tn. Arya
Setoran modal (termasuk akumulasi laba/rugi yang dihasilkan perusahaan) dari pemilik Tuan Ilyasa
(Mr. Arya Capital)

D. Akun-akun Elemen Biaya(Expense)


Akun-akun elemen biaya mencerminkan jenis-jenis penggunaan dana dalam bentuk pengorbanan dana
untuk memperoleh pendapatan. Akun-akun biaya lazimnya diklasifikasi berdasar jenisnya, antara lain
biaya operasional dan biaya non-operasional.

Peraga 3.5: Deskripsi Akun-Akun Biaya


NAMA AKUN DESKRIPSI
Biaya Operasional (Expenses)
Biaya gaji (Salary Expense) Pengeluaran untuk honorarium tenaga kerja.
Biaya utilitas (Utility
Pengeluaran untuk biaya listrik, air, telepon, dan yang sejenis.
Expense)
Biaya penyusutan
Pengakuan biaya atas penurunan nilai dari aset tetap yang dapat disusutkan.
(Depreciation Expense)
Biaya asuransi (insurance
Pengeluaran untuk biaya asuransi.
Expense)
Biaya Non-operasional (Other expenses and Losses)
Kerugian penjualan aset
Pengakuan rugi atas penjualan aset tetap dimana harga jual lebih rendah dari pada nilai
tetap (Loss on Fixed Asset
bukunya.
Sale)
Kerugian akibat banjir
Pengakuan kerugian karena terjadinya bencana alam.
(Other Loss)

E. Akun-akun Elemen Pendapatan (Revenue)


Akun-akun elemen pendapatan mencerminkan sumber pemerolehan dana, yaitu yang berasal dari kegiatan
bisnis perusahaan. Akun-akun pendapatan lazimnya diklasifikasi berdasar jenis pendapatan yang
dihasilkan, yaitu pendapatan operasional dan pendapatan non-operasional.

Peraga 3.6: Deskripsi Akun-akun Pendapatan


NAMA AKUN DESKRIPSI
Pendapatan Operasional (Revenues)
Pendapatan jasa
Pendapatan yang berasal dari kegiatan jasa.
(Service Revenue)
Pendapatan sewa
Pendapatan yang berasal dari penyewaan gudang yang merupakan salah satu kegiatan bisnis perusahaan.
(Rent Revenue)
Penjualan (Sales) Pendapatan yang berasal dari penjualan barang dagangan.
Pendapatan Non-operasional (Other revenues and Gains)
Pendapatan lain-lain
Pendapatan yang bukan berasal dari kegiatan utama perusahaan.
(Other Revenue)
Keuntungan penjualan
aset tetap (Gain on Keuntungan yang dihasilkan dari penjualan aset tetap.
Fixed Asset Sale)

F. Akun Elemen Pengambilan modal


Elemen pengambilan modal dibentuk khusus untuk menampung transaksi-transaksi yang menyebabkan
perpindahan modal ke pemilik. Oleh karena itu, pengambilan modal merupakan salah satu jenis
penggunaan dana. Di perusahaan perseorangan, elemen pengambilan modal lazimnya terdiri satu jenis
akun, yaitu akun Pribadi (sebagian pembelajar menyebutnya akun Prive). Namun demikian perusahaan
dapat memunculkan beberapa akun Pribadi sesuai dengan jumlah pemiliknya.

G. Akun Elemen Laba/Rugi


Akuntansi juga mengenal elemen laba/rugi yang sebenarnya merupakan elemen untuk menampung
penghitungan laba/rugi (selisih antara elemen pendapatan dan elemen biaya).

04. PENGKLASIFIKASIAN AKUN

Berdasar penempatannya di laporan keuangan, akun dapat diklasifikasi:


1) Akun Neraca; yaitu akun-akun yang tercantum di laporan posisi keuangan atau lazim disebut neraca.
Akun Laba/Rugi; yaitu akun-akun yang tercantum di laporan laba/rugi.
2) Akun Modal; yaitu akun-akun yang tercantum di laporan perubahan modal (sebagian besar akun-akun
ini juga tercantum di neraca).

Berdasar keberadaannya, akun-akun dapat diklasifikasi menjadi 2, yaitu:

9
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

1) Akun permanen (Permanent Accounts) atau akun riil; adalah akun-akun yang keberadaannya
bersifat permanen, yaitu tidak ditutup/dihapus ketika penyusunan laporan keuangan.
2) Akun sementara (Temporary Accounts) atau akun nominal; adalah akun-akun yang keberadaannya
bersifat sementara, yaitu dibentuk selama perioda berjalan dan ditutup/dihapus ketika penyusunan
laporan keuangan.

05. DEFINISI AKUN KONTRA

Peraga 5.9 menunjukkan bahwa akuntansi juga mengenal akun kontra (contra accounts). Akun kontra
merupakan akun pengurang dari suatu akun lain, dan penyajiannya ditempatkan persis di bawah akun yang
dikurangi tersebut. Terdapat 2 (dua) jenis akun kontra, yaitu:
1) Akun kontra riil; adalah akun kontra dari akun permanen. Contoh, akun Akumulasi Penyusutan
Bangunan merupakan akun kontra riil dari akun permanen Bangunan.
2) Akun kontra nominal; adalah akun kontra dari akun sementara. Contoh, akun Potongan penjualan
merupakan akun kontra nominal dari akun sementara Penjualan (terdapat di akuntansi perusahaan
dagang dan manufaktur).
06. APLIKASI PENCATATAN AKUNTANSI BERBASIS AKUN

Berikut ini contoh aplikasi pencatatan akuntansi berbasis akun. Pencatatan akuntansi pada prinsipnya
mendasarkan diri pada model pencatatan berbasis akun ini.

T01: Diketahui: 01 Jan. Tuan FAJAR menyerahkan uang Rp10.000.000 sebagai setoran modal ke
usaha jasa Garasi Mobil.
Ditanya: a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Akun-akun apa saja yang berubah? (Termasuk elemen apa akun-akun tersebut?)
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?
Jawab: a. Entitas yang terlibat: Perusahaan dan pemilik modal
b. Akun Kas (Asset) dan akun Modal Tn. Fajar (Equity)
c. Akun Kas (Cash) bertambah dan akun Modal Tn. FAJAR (Mr. Fajar Capital)
bertambah Rp10.000.000
T02: Diketahui: 05 Jan. Tuan FAJAR menyerahkan komputer Rp5.000.000 untuk kegiatan bisnis
ARYA TOUR.
Ditanya: a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Akun-akun apa saja yang berubah? (Termasuk elemen apakah akun-akun tersebut?)
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?
Jawab: a. Entitas yang terlibat: perusahaan dan pemilik modal
b. Akun Peralatan kantor (Asset) dan akun Modal Tn. Amal (Equity)
c. Akun Peralatan kantor bertambah dan Modal Tn. FAJAR bertambah Rp5.000.000
T03: Diketahui: 09 Jan. ARYA TOUR membeli bahan habis pakai Rp1.000.000 tunai.
Ditanya: a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Akun-akun apa saja yang berubah? (Termasuk elemen apakah akun-akun tersebut?)
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?
Jawab: a. Entitas yang terlibat: Perusahaan dan rekanan
b. Akun Bahan habis pakai (Asset) dan akun Kas (Asset)
c. Akun Bahan habis pakai bertambah sedangkan akun Kas berkurang Rp1.000.000
T04: Diketahui: 14 Jan. ARYA TOUR membeli peralatan kantor di toko ASC Computer senilai
Rp4.000.000 secara kredit.
Ditanya: a. Entitas apa saja yang terlibat?
b. Akun-akun apa saja yang berubah? (Termasuk elemen apakah akun-akun tersebut?)
c. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?
Jawab: a. Entitas yang terlibat: perusahaan dan rekanan sebagai kreditor
b. Akun Peralatan kantor (Asset) dan akun Utang usaha (Liability)
c. Akun Peralatan kantor bertambah dan akun Utang usaha bertambah Rp4.000.000

SOAL 1
Untuk masing-masing akun di bawah ini,klasifikasikan apakah akun tersebut:
a. Akun Nominal (AN) atau akun Riil (AR)
b. Tercantum di Laporan Laba/Rugi (LR) atau di Neraca (NR)
b.1. Jika di laporan laba/rugi, maka tentukan apakah elemen Expense (Ex) atau elemen Revenue (Re)
10
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

b.2. Jika di neraca, maka tentukan apakah elemen Asset (As), Liability (Li), atau Equity (Eq).

No. Nama Akun AN/AR LR/NR Ex/Re/As/Li/Eq


01 Kas
02 Biaya gaji
03 Bahan habis pakai
04 Modal saham
05 Dibayar dimuka biaya asuransi
06 Piutang usaha/dagang
07 Utang wesel jangka panjang
08 Diterima dimuka pendapatan sewa
09 Peralatan kantor
10 Pendapatan sewa gudang
11 Biaya iklan
12 Utang pajak penghasilan
13 Biaya bahan habis pakai
14 Mesin
15 Piutang usaha
16 Laba ditahan
17 Biaya listrik
18 Biaya pajak penghasilan
19 Piutang Pendapatan
20 Akumulasi penyusutan

SOAL 2
Berikut ini adalah beberapa transaksi Maju Terus pada awal pendirian.
1. Tanggal 1 Januari 2016 Pak Joko menyetorkan uang tunai senilai Rp10.000.000 ke perusahaan yang diberi
nama Maju Terus
2. Tanggal 3 januari Perusahaan Maju Terus membeli perlengkapan kantor (supllies) senilai Rp150.000
secara kredit.
3. Tanggal 5 Januari Pak Joko menyerahkan mobil dan Komputer ke perusahaan masing-masing senilai
Rp8.000.000 dan Rp4.000.000
4. Tanggal 7 Januari Perusahaan menerima pembayaran dimuka atas pekerjaan yang akan diselsesaikan
akhir bulan Februari Rp4.000.000
5. Tanggal 8 Januari perusahaan menerima pendapatan tunai dari jasa konsultasi yang dilakukan senilai
Rp1.000.000
6. Tanggal 10 januari Perusahaan membeli peralatan berupa printer senilai Rp300.000
7. Tanggal 11 januari perusahaan telah memberikan jasa konsultasi kepada perusahaan Abadi senilai
Rp5.000.000 yang akan dibayar satu minggu kemudian
8. Tanggal 15 januari perusahaan membayar tagihan listrik senilai Rp120.000
9. Tanggal 20 januari perusahaan membayar biaya telepon senilai Rp80.000
10. Tanggal 22 Januari Perusahaan membayar utang atas transaksi tanggal 3 januari
11. Tanggal 25 Januari Perusahaan Maju Terus membayar gaji karyawan sebanyak 5 orang masing-masing
Rp500.000
12. Tanggal 26 Januari perusahaan membeli peralatan kantor berupa computer senilai Rp2.000.000
13. Tanggal 27 Januari perusahaan menerima pinjaman uang dari bank mandiri senilai Rp50.000.000
14. Tanggal 28 Januari perusahaan Maju Terus menerima tagihan dari PLN senilai Rp150.000
15. Tanggal 29 januari menerima pendapatan dimuka untuk jasa konsultasi dan pendampingan senilai
Rp5.000.000
16. Tanggal 30

Diminta:
Identifikasi akun-akun yang berubah dan identikasi sifat perubahan masing-masing akun tersebut (BERTAMBAH
atau BERKURANG) menggunakan tabel di bawah ini.

11
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

BAB 4 MATEMATIKA DEBET KREDIT

01. TERMINOLOGI DEBET DAN KREDIT


Persamaan akuntansi terdiri dari sisi kiri dan sisi kanan. Masing-masing sisi persamaan akuntansi terdiri dari
elemen-elemen dimana setiap elemen terdiri dari beberapa akun. Dengan demikian, setiap akun persamaan
akuntansi selanjutnya dapat digambarkan sebagai persamaan matematika yang terdiri dari sisi kiri dan sisi
kanan.

Akuntansi menyebut sisi kiri sebagai sisi debet dan sisi kanan sebagai sisi kredit. Debet dan kredit semata-
mata adalah terminologi akuntansi untuk penamaan sisi kiri dan sisi kanan. Debet tidak bermakna sebagai
penambahan (+), demikian pula Kredit juga tidak bermakna sebagai pengurangan (-).

Keterkaitan antara sisi debet dan sisi kredit dengan sifat perubahan akun tergantung pada jenis akunnya
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Akun aset: di debet jika bertambah, dan di kredit jika berkurang
b. Akun biaya: di debet jika bertambah, dan di kredit jika berkurang
c. Akun pengambilan modal: di debet jika bertambah, dan di kredit jika berkurang
d. Akun utang: di kredit jika bertambah, dan di debet jika berkurang
e. Akun modal: di kredit jika bertambah, dan di debet jika berkurang
f. Akun pendapatan: di kredit jika bertambah, dan di debet jika berkurang

02. MATEMATIKA DEBET DAN KREDIT


Mengapa akun-akun aset di debet jika bertambah dan di kredit jika berkurang? Benarkah ketentuan tentang
debet dan kredit yang berlaku di masing-masing elemen/akun persamaan akuntansi adalah berdasar
kesepakatan atau ketentuan semata? Kita dapat memperoleh jawaban atas pertanyaan tersebut dengan
mencermati gambar-gambar berikut ini.

Gambar 1: Penempatan Sisi Debet & Kredit Disesuaikan Posisi di Persamaan Akuntansi
(D) ASET + BIAYA + PENGAMBILAN MODAL = UTANG + EKUITAS + PENDAPATAN (K)

Aset (+) Utang (+)


Biaya (+) Ekuitas (+)
Pengambilan modal (+) Pendapatan (+)

Gambar 2: Pencatatan Transaksi Pembelian bahan habis pakai secara kredit


(D) ASET + BIAYA + PENGAMBILAN MODAL = UTANG + EKUITAS + PENDAPATAN (K)

Bahan habis pakai (+) Utang usaha (+)

( (Bertambah di Debet) (Bertambah di Kredit)

Gambar 3: Pencatatan transaksi pembelian bahan habis pakai secara tunai


(D) ASET + BIAYA + PENGAMBILAN MODAL = UTANG + EKUITAS + PENDAPATAN (K)

Debet Bahan Habis Pakai Kredit

+
Debet Kas Kredit

-
Gambar 4: Logika Matematika tentang Ketentuan Debet & Kredit
(D) ASET + BIAYA + PENGAMBILAN MODAL = UTANG + EKUITAS + PENDAPATAN (K)

Debet ASET Kredit Debet UTANG Kredit


Kredit

+ - - +
Debet BIAYA Kredit Debet EKUITAS Kredit

+ - - +
Debet PENGAMBILAN MODAL Kredit
Debet PENDAPATAN Kredit

+ - - +

12
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

Deskripsi:

Gambar 1: Posisi debet dan kredit masing-masing elemen di persamaan akuntansi.

Gambar 2: Pembelian secara kredit bahan habis pakai menyebabkan akun Bahan habis pakai bertambah yang dicatat di debet dan
akun Utang usaha bertambah yang dicatat di kredit. Hal ini sesuai dengan posisi masing-masing akun di persamaan
akuntansi.

Gambar 3: Pembelian secara tunai bahan habis pakai menyebabkan akun Bahan habis pakai bertambah yang dicatat di debet dan
akun Kas berkurang yang dicatat di kredit. Hal ini berlaku untuk menjaga konsistensi internal di matematika; akun
Bahan habis pakai adalah elemen Aset yang berada di sisi debet dan bernilai positif sehingga penambahan dicatat di
debet, dan pengurangan dicatat di kredit. Demikian pula dengan akun Kas sebagai elemen aset, akun Kas berkurang
yang dicatat di sebelah kredit untuk menjaga konsistensi matematika (Aset bernilai positif di sebelah debet persamaan
akuntansi sehingga jika berkurang (bernilai negatif) maka dicatat di sisi kredit). Ketentuan ini harus dipenuhi untuk
menjaga konsistensi internal yang berlaku di matematika.

Gambar 4: Ketentuan tentang debet & kredit di masing-masing elemen/akun berdasar Gambar 3.

03. APLIKASI AKUNTANSI BERBASIS DEBET DAN KREDIT

Berikut ini contoh aplikasi penetapan debet dan kredit di transaksi-transaksi akuntansi.
Transaksi 01
Diketahui : 01 Jan. Tn. Fajar menyerahkan uang tunai sebesar Rp10.000.000 sebagai setoran
modal ke ARYA TOUR.
Ditanya : a. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?
b. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?
c. Bagaimana perlakuan Debet & Kredit masing-masing akun tersebut?
Jawaban : a. Akun Kas (Aset) dan akun Modal Tn. Fajar (Modal)
b. Akun Kas bertambah dan akun Modal Tn. Fajar bertambah
c. Kas di Debet Rp10.000.000, dan akun Modal Tn. Fajar di Kredit Rp10.000.000
Transaksi 02:
Diketahui : 09 Jan. ARYA TOUR membeli bahan habis pakai (supplies) senilai Rp1.000.000
tunai.
Ditanya : a. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?
b. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?
c. Bagaimana perlakuan Debet & Kredit masing-masing akun tersebut?
Jawaban : a. Akun Bahan habis pakai (Aset) dan akun Kas (Aset)
b. Akun Bahan habis pakai bertambah dan akun Kas berkurang
c. Akun Bahan habis pakai di Debet Rp1.000.000, dan akun Kas di Kredit
Rp1.000.000
Transaksi 03
Diketahui : 12 Jan. ARYA TOUR membeli peralatan kantor di toko ASC Computer senilai
Rp4.000.000 secara kredit.
Ditanya : a. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?
b. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?
c. Bagaimana perlakuan Debet & Kredit masing-masing akun tersebut?
Jawaban : a. Akun Peralatan kantor (Aset) dan akun Utang usaha (Utang)
b. Akun Peralatan kantor bertambah dan akun Utang usaha bertambah
c. Akun Peralatan kantor di Debet Rp4.000.000, dan akun Utang usaha di Kredit
Rp4.000.000
Transaksi 04
Diketahui : 21 Jan. ARYA TOUR membayar tunai biaya honorarium karyawan senilai
Rp1.500.000.
Ditanya : a. Akun-akun (elemen) apa yang berubah?
b. Bagaimana sifat perubahan masing-masing akun tersebut?
c. Bagaimana perlakuan Debet & Kredit masing-masing akun tersebut?
Jawaban : a. Akun Biaya gaji (Biaya) dan akun Kas (Aset)
b. Akun Biaya gaji bertambah dan akun Kas berkurang
c. Akun Biaya gaji di Debet Rp1.500.000 dan akun Kas di Kredit Rp1.500.000.

13
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

Soal Komprehensif Bab 4-6


Buatlah pencatatan akuntansi berbasis debet dan kredit transaksi berikut ini:
Dokumen Transaksi a:
PT CLING CLEANING SERVICE
Jl. Hang Lekir, Legenda, Batam Center
Telp. 0778-461555

BUKTI PENERIMAAN KAS Nomor : BKM-01


Tanggal : 1 Des 2016
Uang tunai : √ Cek : Nomor Cek : Tanggal Cek : ---------------------

Diterima Dari Bapak Priyono


Jumlah Rp28.000.000
Dengan Huruf Dua Puluh Delapan Juta Rupiah
Keterangan Setoran Modal Bapak Priyono
Disetujui Oleh : Diterima oleh : Dibukukan oleh :

------------------------------ ------------------------------ ------------------------------

Dokumen Transaksi b:

PT Halcom Integrated Solutions


Central Business Sukajadi Blok B2 No.3A - Batam 29444,
Telp 0778-461503

FAKTUR

No. FJ-01 Tanggal : 2 Desember 2016


Kepada Yth.
PT Cling Cleaning Service Tanggal Pesan 2 Desember 2016
Tanggal selesai 2 Desember 2016
Termin n/30

Jumlah Rp2.000.000
Dengan Huruf Dua Juta Rupiah
Keterangan Pembelian 1 unit net book

Qty Item No. Description Price (Rp)


1 NB-01 Notebook Lenovo S-106 2.000.000

Manajer : Salesman Dibukukan oleh :

------------------------------ ------------------------------ ------------------------------

14
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

Dokumen transaksi c:

PT CLING CLEANING SERVICE


Jl. Hang Lekir, Legenda, Batam Center
Telp. 0778-461555

FAKTUR

No. Tanggal : 2 Desember 2016


Kepada Yth.
PT Life, Jl. Aviari Batu Aji Tanggal Pesan 2 Desember 2016
Tanggal selesai 2 Desember 2016
Termin n/30

Jumlah Rp4.350.000
Dengan Huruf Empat Juta Tiga Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah
Keterangan Jasa Cleaning Service

Qty Item No. Description Price (Rp)


1 JC-01 Jasa Cleaning All-in 4.350.000

Manajer : Salesman Dibukukan oleh :

------------------------------ ------------------------------ ------------------------------

Dokumen transaksi d:
PT CLING CLEANING SERVICE
Jl. Hang Lekir, Legenda, Batam Center
Telp. 0778-461555

BUKTI PENGELUARAN KAS Nomor : ---------------------


Tanggal : ---------------------
Uang tunai : Cek : Nomor Cek : Tanggal Cek : ---------------------

Dibayarkan Kepada
Jumlah
Dengan Huruf
Keterangan
Disetujui Oleh : Dibayar oleh : Dibukukan oleh :

------------------------------ ------------------------------ -------------------------

15
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

1. Tanggal 1 Desember 2016 Bapak Priyono menyetorkan uang ke PT Cling Cleaning Service
senilai Rp28.000.000 sebagai setoran modal tunai.
2. Tanggal 1 Desember 2016 PT Cling Cleaning Service menerima pinjaman dari Bank Mandiri
senilai Rp50.000.000 tunai
3. Tanggal 2 Desember perusahaan membeli peralatan komputer senilai Rp2.000.000 dari PT ASC
secara kredit n/30
4. Tanggal 2 Desember 2016 memberikan Jasa kepada PT Life Jalan Aviari Batu Aji kredit sebesar
Rp4.350.000,00
5. Tanggal 3 Desember 2016 dibeli perlengkapan kantor senilai Rp500.000 secara tunai di Toko
Edukits.
6. Tanggal 4 Desember 2016 memberikan jasa kepada RS Budi Kemuliaan Jl. Budi Kemuliaan
No.1 Kampung Seraya Batam dengan imbalan yang akan diterima sebesar Rp6.250.000,00
7. Tanggal 5 Desember 2016 dibeli perlengkapan untuk bahan pembersih seharga Rp8.500.000,00
dibayar tempo dari UD Lengkap Jalan Ahmad Yani Batam.
8. Tanggal 6 Desember 2016 Bapak Priyono sebagai pemilik mengambil uang tunai untuk
keperluan pribadi sebesar Rp5.250.000,00
9. Tanggal 7 Desember 2016 Dibayar Gaji karyawan sebesar Rp2.350.000,00
10. Tanggal 9 Desember 2016 Dibeli peralatan habis pakai dari PT Bersih Kilat Nagoya 55 Batam
seharga Rp6.000.000,00, secara kredit.
11. Tanggal 10 Desember 2016 memberikan jasa kepada pelanggan RSUD Embung Fatimah, Jalan
Jalan Letjen Soeprapto Blok D 1-9, Batam dengan nilai Rp6.000.000,00 tunai.
12. Tanggal 12 Desember 2016 membayar sebagian utang kepada UD Lengkap sebesar
Rp5.000.000,00
13. Tanggal 13 Desember 2016, menyewakan peralatan kepada Kilber CLEANING SERVICE Jalan
Raya Toban, Batam, seharga Rp2.500.000,00 tunai
14. Tanggal 15 Desember 2016 Dibayar gaji karyawan sebesar Rp2.350.000,00
15. Tanggal 18 Desember 2016 diterima pelunasan piutang dari RS Budi Kemuliaan Jl. Budi
Kemuliaan No.1 Kampung Seraya Batam
16. Tanggal 19 Desember 2016, memberikan Jasa kepada PT Epscos Kawasan Industri Panbil dan
diterima tunai sebesar Rp5.750.000,00
17. Tanggal 20 Desember 2016 memberikan jasa kepada RS Budi Kemuliaan Jl. Budi Kemuliaan
No.1 Kampung Seraya Batam dengan imbalan yang akan diterima sebesar Rp7.500.000,00
18. Tanggal 23 Desember 2016 membayar sisa utang kepada UD Lengkap
19. Tanggal 24 Desember 2016 dibeli perlengkapan untuk bahan pembersih seharga Rp3.500.000,00
dibayar tempo setelah satu bulan dari UD Lengkap Jalan Ahmad Yani Batam.
20. Tanggal 26 Desember 2016 membayar angsuran utang kepada Bank Mandiri sebesar
Rp500.000,00 ditambah bunga 1% dari sisa pinjaman.
21. Tanggal 27 Desember 2016 dibayar biaya listrik bulan ini Rp350.000,00
22. Tanggal 28 Desember 2016 dibayar biaya telepon Rp600.000,00
23. Tanggal 29 Desember 2016 memberikan Jasa kepada PT Lancang Kuning Perkasa Jalan Engku
Pputri Batam Center dan diterima tunai sebesar Rp4.350.000,00
24. Tanggal 30 Desember 2016 pembayaran sebagaian utang kepada PT Bersih Kilat Nagoya 55
Batam seharga Rp4.500.000,00

16
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

BAB 5 PENCATATAN PENJURNALAN DAN PEMINDAHBUKUAN

01. PENJURNALAN BERBASIS SISTEM PENCATATAN BERPASANGAN

Pencatatan transaksi, terutama fungsi penjurnalan, merupakan implementasi dari sistem pencatatan
berpasangan (double-entry systems) yang juga merupakan konsekuensi dari pilar matematika. Penjurnalan
juga mengimplementasikan ketentuan tentang Debet dan Kredit. Dengan demikian penjurnalan menyebabkan
perubahan minimal di 2 (dua) akun dimana 1 (satu) atau lebih akun di debet, dan 1 (satu) atau lebih akun
lainnya di kredit. Demikian pula untuk nilai rupiah transaksi juga dicatat di sisi debet dan sisi kredit dengan
total nilai moneter di kedua sisi harus seimbang.

02. INFORMASI POKOK DI PENJURNALAN

Informasi pokok suatu transaksi yang setidak-tidaknya dicantumkan di penjurnalan adalah sebagai berikut
(Baridwan, 2000):
1. Tanggal transaksi;
2. Akun-akun yang berubah;
3. Nilai rupiah transaksi;
4. Deskripsi singkat transaksi dan kode akun;

03. BUKU JURNAL

Media pencatatan penjurnalan disebut buku jurnal. Terdapat dua (2) macam buku jurnal, yaitu:
a. Buku jurnal umum (books of general journal)
b. Buku jurnal khusus (books of special journal).
Perusahaan kecil lazimnya menggunakan buku jurnal umum, yaitu 1 (satu) jenis buku jurnal yang menampung
semua jenis transaksi yang terjadi di perusahaan. Format buku jurnal dapat bervariasi sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan perusahaan. Salah satu bentuk buku jurnal umum yang lazim digunakan tersaji di Peraga 8.1.
berikut ini.
Peraga 8.1: Format Buku Jurnal Umum
Nama Akun dan Debet Kredit
Tgl
Deskripsi Singkat (Rupiah) (Rupiah)

Total

Perusahaan besar lazimnya menggunakan buku jurnal khusus. Setiap buku jurnal khusus menampung satu
jenis transaksi tertentu. Salah satu buku jurnal khusus, yaitu buku jurnal umum, digunakan untuk menampung
berbagai jenis transaksi yang jarang terjadi dan tidak dapat ditampung di buku jurnal khusus yang telah
disediakan.

04. LANGKAH-LANGKAH PENJURNALAN

Berikut ini langkah-langkah penjurnalan menggunakan buku jurnal umum:


1. Tulislah tanggal transaksi di kolom Tanggal.
2. Lakukan analisis transaksi, dan tentukan akun-akun yang di debet dan yang di kredit.
3. Tulislah nama akun-akun yang di debet ke kolom Nama Akun.
4. Di bawah akun-akun yang di debet, tulislah akun-akun yang di kredit. Akun yang di kredit ditulis
menjorok ke dalam dibanding akun-akun yang di debet.
5. Dalam tanda kurung, tulislah deskripsi singkat di bawah akun-akun
6. Tulislah nilai rupiah untuk masing-masing akun ke salah satu kolom – Debet atau Kredit – sesuai
dengan akunnya. Akun yang di debet maka penulisan nilai rupiah di kolom Debet, dan akun yang di
kredit maka penulisan nilai rupiah di kolom Kredit.
7. Pastikan bahwa total nilai rupiah sisi debet sama dengan total nilai rupiah sisi kredit.

17
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

05. APLIKASI PENJURNALAN

Berikut ini penjurnalan dan pencatatan transaksi di UJ. GARASI MOBIL yang didirikan tanggal 01 Januari
2016. UJ. GARASI MOBIL bergerak dibidang penyediaan jasa pembelajaran akuntansi.

Transaksi 01
Diketahui : 01 Jan. Tn FAJAR menyerahkan uang tunai sebesar Rp10.000.000 sebagai setoran
modal ke ARYA TOUR.
Ditanya : Bagaimana ketentuan Debet & Kredit yang berlaku, dan penjurnalan yang diperlukan?
Jawaban :

Penjurnalan:
Tgl Nama Akun & Deskripsi Singkat Debet (Rp) Kredit (Rp)
01/01 Kas Rp10.000.000
Modal Tn. FAJAR Rp10.000.000
(Setoran modal)

Transaksi 02
Diketahui : 09 Jan. ARYA TOUR membeli bahan habis pakai (supplies) senilai Rp1.000.000
tunai.
Ditanya : Bagaimana ketentuan Debet & Kredit yang berlaku, dan penjurnalan yang diperlukan?
Jawaban :

Penjurnalan:
Tgl Nama Akun & Deskripsi Singkat Debet (Rp) Kredit (Rp)
09/01 Bahan habis pakai Rp1.000.000
Kas Rp1.000.000
(Pembelian bahan habis pakai, tunai)

Transaksi 03
Diketahui : 12 Jan. ARYA TOUR membeli di toko ASC Computer secara kredit peralatan
kantor Rp4.000.000.
Ditanya : Bagaimana ketentuan Debet & Kredit yang berlaku, dan penjurnalan yang diperlukan?
Jawaban :

Penjurnalan:
Tgl Nama Akun & Deskripsi Singkat Debet (Rp) Kredit (Rp)
12/01 Peralatan kantor Rp4.000.000
Utang usaha Rp4.000.000
(Pembelian kredit peralatan kantor)

Transaksi 04
Diketahui : 17 Jan. ARYA TOUR melunasi utang ke toko ASC Computer senilai
Rp4.000.000.
Ditanya : Bagaimana ketentuan Debet & Kredit yang berlaku, dan penjurnalan yang diperlukan?
Jawaban :

Penjurnalan:
Tgl Nama Akun & Deskripsi Singkat Debet (Rp) Kredit (Rp)
17/01 Utang usaha Rp4.000.000
Kas Rp4.000.000
(Pelunasan utang)

06. PEMINDAHBUKUAN (POSTING)

Fungsi kedua pencatatan (entries) di akuntansi adalah pemindah-bukuan yang bermakna memindahkan akun-
akun yang merupakan hasil fungsi penjurnalan ke akun-akun yang sama di buku besar. Bab ini membahas tentang
beberapa topik penting terkait dengan fungsi pemindah-bukuan, dan mendemonstrasikan fungsi pemindah-bukuan
transaksi.

18
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

07. FUNGSI PEMINDAH-BUKUAN


Pencatatan akuntansi setelah penjurnalan adalah pemindah-bukuan. Pemindah-bukuan (posting) adalah
“memindahkan” akun-akun yang tercantum di buku jurnal ke akun-akun yang sama di buku besar. Fungsi
pemindah-bukuan sering disebut the final entries.

Kapankah pemindah-bukuan dilakukan? Pemindah-bukuan dapat dilakukan secara periodik, misalnya per
akhir hari/minggu/bulan, ataupun seketika/langsung pada saat penjurnalan transaksi diselesaikan. Informasi penting
yang ada di buku jurnal lazimnya juga disertakan dalam pemindah-bukuan tersebut. Informasi yang dicantumkan di
akun terkait dengan fungsi pemindah-bukuan lazimnya meliputi:

1) Tanggal transaksi,
2) Deskripsi singkat,
3) Nilai moneter.
4) Posisi nilai moneter: Debet atau Kredit

08. APLIKASI PEMINDAH-BUKUAN


Berdasar buku jurnal umum yang berisi transaksi-transaksi di UJ. GARASI MOBIL sebagaimana telah
dibahas di Bab 8 sebelumnya, pemindah-bukuan ke buku besar dilakukan sebagai berikut:
Transaksi 01:
Diketahui: Penjurnalan sebagaimana tersaji di bawah ini.
Ditanya: Bagaimana pemindah-bukuan yang harus dilakukan? (gunakan
bentuk akun T)
Jawab:
Tgl Nama Akun & Deskripsi Singkat Debet (Rp) Kredit (Rp)
01/01 Kas Rp10.000.000
Modal Tn. Fajar Rp10.000.000
(Setoran modal)

Debet KAS MODAL Tn. Fajar Kredit


Tgl Tgl
Deskripsi Debet (Rp) Deskripsi Kredit (Rp)
Jan Jan

01 Modal 10.000.000 01 Tunai 10.000.000

19
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

BAB 6 SIKLUS AKHIR PERIODE

01. SIKLUS AKUNTANSI PADA AKHIR PERIODA


Pada akhir perioda perusahaan menyusun laporan keuangan sebagai bagian dari evaluasi dan
pertanggungjawaban atas operasi perusahaan. Siklus akuntansi akhir perioda terutama dimaksudkan untuk
menyusun laporan keuangan. Siklus akuntansi akhir perioda dirancang secara sistematis agar laporan keuangan
dapat disusun secara efektif, efisien, dan sesuai dengan PABU. Pada dasarnya, siklus akuntansi akhir perioda terdiri
dari 7 kegiatan yang dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) fungsi, yaitu:
a. Fungsi pencatatan, dan
b. Fungsi penyusunan informasi keuangan

02. PENGHITUNGAN SALDO AKUN


Sebelum membahas tahap-tahap di siklus akuntansi akhir perioda, kita perlu mengetahui penghitungan saldo
sebuah akun karena akuntansi pada dasarnya menyajikan informasi keuangan yang terdiri dari saldo (balance)
masing-masing akun. Penghitungan saldo mendasarkan diri pada ketentuan matematika, yaitu menghitung selisih
antara total moneter sisi Debet dan total moneter sisi Kredit. Bersaldo Debet jika Jumlah Saldo Debet > Jumlah
Saldo Kredit, Bersaldo Kredit jika Jumlah Saldo Kredit > Jumlah Saldo Debet dan Bersaldo Nol jika
Jumlah Saldo Debet = Jumlah Saldo Kredit

03. DAFTAR SALDO SEBELUM PENYESUAIAN


Fungsi pertama siklus akuntansi akhir perioda adalah pembuatan daftar saldo sebelum penyesuaian
(unadjusted trial balance). Daftar saldo sebelum penyesuaian (DSSbP) berisi saldo-saldo setiap akun yang terdapat
di buku besar utama (general ledger) sebelum dilakukan pencatatan penyesuai. Tujuan membuat DSSbP adalah
mengetahui saldo masing-masing akun dan mengecek terjaganya keseimbangan persamaan akuntansi.

Peraga 6.2:
Pembuatan Daftar Saldo Sebelum Penyesuaian
GARASI MOBIL
Daftar saldo Sebelum Penyesuaian (DSSP) Per 31 Desember 2016
NAMA AKUN DEBET (Rp) KREDIT (Rp)
Kas 3.000.000
.... ....
Utang usaha 1.000.000
.... ....
Pendapatan usaha 20.000.000
.... ....
TOTAL 39.000.000 39.000.000

KAS

Tgl Deskripsi Debet (Rp) Tgl Deskripsi Kredit (Rp)

Jan. –
01/01 Setoran modal 14.000.000 Akumulasi pengeluaran kas 41.000.000
Des.
Jan. –
Akumulasi penerimaan kas 30.000.000
Des.
31/12 Total 44.000.000 31/12 Total 41.000.000

31/12 Saldo 3.000.000

UTANG USAHA

Tgl Deskripsi Debet (Rp) Tgl Deskripsi Kredit (Rp)

25/01 Pelunasan 500.000 15/01 Pembelian kredit 500.000


Jan. – Jan. – Akumulasi Pembelian
Akumulasi pelunasan 3.000.000 4.000.000
Des. Des. kredit
31/12 Total 3.500.000 31/12 Total 4.500.000

31/12 Saldo 1.000.000

PENDAPATAN USAHA

Tgl Deskripsi Debet (Rp) Tgl Deskripsi Kredit (Rp)

10/01 Konsultasi, kredit 750.000


Jan. – Akumulasi pendapatan
19.250.000
Des. (tunai & kredit)
31/12 Total 0 31/12 Total 20.000.000

31/12 Saldo 20.000.000

20
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

Berikut ini daftar saldo GARASI MOBIL per 31 Desember 2016 yang disusun berdasar buku besar utama
perusahaan tersebut selama perioda 2016.
Peraga 6.3:
Daftar Saldo Sebelum Penyesuaian
GARASI MOBIL
DAFTAR SALDO SEBELUM PENYESUAIAN
Per 31 Desember 2016

NAMA AKUN DEBET (Rp) KREDIT (Rp)


Kas 3.000.000
Piutang usaha 2.000.000
Bahan habis pakai 3.000.000
Dibayar dimuka biaya sewa kendaraan 12.000.000
Peralatan kantor 10.000.000
Utang usaha 1.000.000
Diterima di muka pendapatan sewa gudang 4.000.000
Modal 14.000.000
Pribadi 2.000.000
Pendapatan usaha 20.000.000
Biaya gaji 7.000.000
TOTAL 39.000.000 39.000.000

04. PENCATATAN PENYESUAI


Berbagai pengetahuan, termasuk akuntansi, mendasarkan diri pada prinsip-prinsip yang diyakini memberi
manfaat untuk pengembangan pengetahuan akuntansi itu sendiri. Tiga (3) contoh prinsip yang berlaku di akuntansi
(PABU) adalah:
a. Pencatatan berbasis akrual
b. Penandingan biaya dengan pendapatan
c. Analisis Manfaat dan Biaya

Selama perioda berjalan, pencatatan akuntansi dimungkinkan belum sepenuhnya mengikuti PABU. Oleh
karena itu UJ dituntut melakukan pencatatan penyesuai yang lazimnya dilakukan pada akhir perioda. Dengan
demikian, pencatatan penyesuai (adjusting entries) dimaksudkan agar laporan keuangan menyajikan informasi yang
sesungguhnya. Interpretasi “sesungguhnya" di sini adalah “sesungguhnya menurut PABU”.
Alasan kedua perlunya pencatatan penyesuai adalah karena terjadinya kesalahan pencatatan selama perioda
berjalan, jika ada.

Berikut ini uraian sekilas 3 PABU yang menyebabkan pencatatan penyesuai dilakukan, dan pembahasan
tentang jenis-jenis transaksi yang lazimnya memunculkan pencatatan penyesuai, termasuk pencatatan pengoreksi.

A. PABU Pencatatan Berbasis Akrual


Akuntansi menggunakan “basis akrual” (accrual basis) dalam pengakuan biaya dan pendapatan, bukan
menggunakan “basis kas” (cash basis). Berbasis akrual, biaya dan pendapatan diakui ketika terjadi transaksi
yang terkait dengan biaya dan pendapatan tersebut dimana keterjadiannya (occurrence) tidak selalu bersamaan
dengan transaksi penerimaan atau pembayaran kas-nya. Seandainya perusahaan mencatat transaksi berbasis
kas maka biaya dan pendapatan diakui ketika terjadi transaksi penerimaan atau pembayaran kas.

B. PABU: Penandingan Biaya dengan Pendapatan


Biaya dan pendapatan yang memiliki keterkaitan langsung diantara keduanya seharusnya ditandingkan pada
perioda yang sama. Contoh, harga perolehan (kos) barang dagangan diakui menjadi biaya di perioda dimana
barang dagangan tersebut terjual, bukan pada perioda terjadinya pembelian barang dagangan. Jika barang
dagangan tersebut dibeli dan terjual di perioda yang sama maka pada situasi tersebut kos berubah menjadi
biaya pada perioda yang sama. Namun, jika barang dagangan dibeli pada perioda 1 dan baru terjual pada
perioda 2 maka kos barang dagangan tersebut diakui sebagai biaya pada perioda 2, dan selama perioda 1 kos
barang dagangan tersebut merupakan aset.

C. PABU: Analisis Manfaat vs. Biaya (Kepraktisan)


Pencatatan akuntansi dilakukan sepanjang manfaat yang diperoleh lebih besar dibanding biaya yang harus
ditanggung untuk menghasilkan informasi akuntansi. Prinsip ini sering dikaitkan dengan prinsip kepraktisan
(Suwardjono, 2002), yaitu pencatatan akuntansi seharusnya dirancang untuk membantu bisnis, bukan justru
merepotkan. Contoh, perusahaan mencatat pengurangan/penggunaan bahan habis pakai lazimnya pada akhir
perioda, bukan di setiap terjadi pengkonsumsian bahan habis pakai. Model pencatatan bahan habis pakai ini
lazim digunakan karena karena konsumsi atas bahan habis pakai dilakukan dalam jumlah kecil tetapi kontinyu
sehingga dianggap tidak praktis jika pencatatan dilakukan setiap terjadi pengkonsumsian.

21
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

D. Jenis-jenis Transaksi yang Perlu Pencatatan Penyesuai


Berikut ini contoh transaksi yang perlu dilakukan pencatatan penyesuai karena mengikut PABU adalah:
1. Pengakuan biaya penyusutan; aset tetap berwujud lazimnya mengalami penurunan nilai karena digunakan
perusahaan untuk menghasilkan pendapatan sehingga penurunan nilai aset tetap tersebut harus
ditandingkan dengan pendapatan selama perioda-perioda yang menikmati aset tetap tersebut.
2. Pengakuan biaya bahan habis pakai; akuntansi perusahaan lazimnya mencatat pengkonsumsian bahan
habis pakai pada akhir perioda saja.
3. Pengakuan sebagian biaya dibayar dimuka yang berubah menjadi biaya; Biaya yang dibayar dimuka bagi
akuntansi merupakan aset karena perusahaan belum menerima manfaat dari pembayaran biaya tersebut.
Aset jenis ini akan berubah menjadi biaya seiring dengan berlalunya waktu.
4. Pengakuan biaya yang belum dibayar kas; Ada kalanya perusahaan justru membayar biaya setelah
menikmati jasa yang diminta. Jika hal ini terjadi maka perusahaan dikatakan melakukan pembayaran
dibelakang untuk suatu biaya.
5. Pengakuan sebagian pendapatan diterima dimuka yang berubah menjadi pendapatan; Pendapatan diterima
dimuka adalah utang yang akan berubah menjadi pendapatan seiring dengan berlalunya waktu. Pendapatan
diterima dimuka merupakan utang karena pada saat transaksi terjadi perusahaan belum memberi manfaat
atas penerimaan kas tersebut tetapi sudah menerima kas.
6. Pengakuan pendapatan yang belum diterima kas; Kadangkala perusahaan memberikan jasa terlebih dahulu
dan akan menerima kas setelah jasa yang diberikan selesai dilakukan. Jika hal ini terjadi maka perusahaan
dikatakan melakukan penerimaan dibelakang untuk suatu pendapatan.

Masih terdapat beberapa peristiwa bisnis yang menuntut dilakukannya pencatatan penyesuai di akhir perioda
agar mengikuti PABU.

Aplikasi Pencatatan Penyesuai


Berikut ini adalah informasi yang terkait dengan pencatatan penyesuai yang harus dilakukan di GARASI
MOBIL pada 31 Desember 2016.
Pencatatan Penyesuai A
Diketahui : Penghitungan fisik bahan habis pakai berupa alat tulis kantor di gudang menunjukkan Rp2.000.000
(pembelian bahan habis pakai selama 1 perioda adalah Rp3.000.000 sebagaimana tercantum di saldo akun
Bahan habis pakai di daftar saldo sebelum penyesuaian).

Ditanya a. Berapakah bahan habis pakai yang diakui sebagai biaya tahun 2016?
b. Akun-akun apa saja yang terpengaruh, dan bagaimana pengaruhnya?
c. Bagaimana pencatatan penyesuai dilakukan?
Jawaban a. Rp3.000.000 – Rp2.000.000 = Rp1.000.000
b. Akun Biaya bahan habis pakai di debet untuk mengakui terjadinya biaya bahan habis pakai, dan akun Bahan
habis pakai di kredit untuk mengakui pengurangan akun aset tersebut.

c. Pencatatan penyesuai adalah sebagai berikut:

Tgl Nama Akun & Deskripsi Singkat Debet (Rp) Kredit (Rp)
31/12 Biaya bahan habis pakai Rp1.000.000
Bahan habis pakai Rp1.000.000
(Penyesuaian: Bahan habis pakai)

Debet BIAYA BAHAN HABIS PAKAI BAHAN HABIS PAKAI Kredit


Tgl Debet Tgl Kredit
Deskripsi Deskripsi
Des (Rp) Des (Rp)
31 (A) Penyesuaian 1.000.000 31 (A) Penyesuaian 1.000.000

Pencatatan Penyesuai B

Diketahui : Biaya iklan untuk bulan Desember Rp750.000 belum dibayar hingga akhir perioda 2016.

Ditanya a. Berapakah biaya iklan yang masih harus diakui dan dicatat di penyesuaian?
b. Akun-akun apa saja yang terpengaruh, dan bagaimana pengaruhnya?
c. Bagaimana pencatatan penyesuai dilakukan?
Jawaban a. Rp750.000
Akun Biaya iklan di debet untuk mengakui penambahan biaya iklan, dan akun Utang iklan di kredit untuk
b.
mengakui biaya iklan yang terutang.
c. Pencatatan penyesuai adalah sebagai berikut:

22
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

Tgl Nama Akun & Deskripsi Singkat Debet (Rp) Kredit (Rp)
31/12 Biaya iklan Rp750.000
Utang iklan Rp750.000
(Penyesuaian: Biaya iklan terutang)

Debet BIAYA IKLAN UTANG IKLAN Kredit


Tgl Debet Tgl Kredit
Deskripsi Deskripsi
Des (Rp) Des (Rp)
31 (B) Penyesuaian 750.000 31 (B) Penyesuaian 750.000

Pencatatan Penyesuai C
Diketahui : Transaksi sewa kendaraan A terjadi tanggal 1 Desember 2016 dimana GARASI MOBIL membayar dimuka
biaya sewa kendaraan A Rp12.000.000 untuk 2 bulan yang dicatat di akun Dibayar dimuka biaya sewa
kendaraan.

Ditanya a. Berapakah pembayaran dimuka biaya sewa kendaraan yang diakui sebagai biaya sewa kendaraan tahun 2016?

b. Akun-akun apa saja yang terpengaruh, dan bagaimana pengaruhnya?


c. Bagaimana pencatatan penyesuai dilakukan?
Jawaban a. (Rp12.000.000 x 1/2) = Rp6.000.000
b. Akun Biaya sewa kendaraan di debet untuk mengakui terjadinya biaya sewa kendaraan, dan akun Dibayar
dimuka biaya sewa kendaraan di kredit untuk mengakui pengurangan akun aset tersebut.

c. Pencatatan penyesuai adalah sebagai berikut:

Tgl Nama Akun & Deskripsi Singkat Debet (Rp) Kredit (Rp)
31/12 Biaya sewa kendaraan Rp6.000.000
Dibayar dimuka biaya sewa kendaraan Rp6.000.000
(Penyesuaian: Mengakui pembayaran
dimuka yang menjadi biaya)

DIBAYAR DIMUKA BIAYA SEWA


Debet BIAYA SEWA KENDARAAN KENDARAAN Kredit
Tgl Debet Tgl Kredit
Deskripsi Deskripsi
Des (Rp) Des (Rp)
31 (C) Penyesuaian 6.000.000 31 (C) Penyesuaian 6.000.000

Pencatatan Penyesuai D
Diketahui : Peralatan kantor dibeli tanggal 1 Januari 2016 dengan harga perolehan Rp10.000.000. Masa manfaat
diperkirakan 9 tahun, dengan nilai residu Rp1.000.000 pada akhir tahun kesembilan. Penyusutan per tahun
ditetapkan sama besar.

Ditanya a. Berapakah kos peralatan kantor yang diakui sebagai biaya penyusutan mesin tahun 2016?

b. Akun-akun apa saja yang terpengaruh, dan bagaimana pengaruhnya?


c. Bagaimana pencatatan penyesuai dilakukan?
Jawaban a. (Rp10.000.000 – Rp1.000.000) : 9 = Rp1.000.000
b. Akun Biaya penyusutan mesin di debet untuk mengakui alokasi kos mesin yang menjadi biaya di tahun
2016, dan akun Akumulasi penyusutan mesin di kredit.

c. Pencatatan penyesuai adalah sebagai berikut:

Tgl Nama Akun & Deskripsi Singkat Debet (Rp) Kredit (Rp)
31/12 Biaya penyusutan peralatan kantor Rp1.000.000
Akumulasi penyusutan peralatan kantor Rp1.000.000
(Penyesuaian: Mengakui alokasi kos
peralatan kantor yang menjadi biaya)

BIAYA PENYUSUTAN AKUMULASI PENYUSUTAN


Debet PERALATAN KANTOR PERALATAN KANTOR Kredit
Tgl Debet Tgl Kredit
Deskripsi Deskripsi
Des (Rp) Des (Rp)
31 (D) Penyesuaian 1.000.000 31 (D) Penyesuaian 1.000.000

Pencatatan Penyesuai E
Diketahui : Transaksi sewa gudang GARASI MOBIL oleh pihak ketiga terjadi tanggal 1 Juli 2016 yang mana perusahaan
menerima pembayaran dimuka Rp4.000.000 untuk satu tahun (1 Juli 2016 s/d 30 Juni 2009) yang dicatat di
akun Diterima dimuka pendapatan sewa gudang.

Ditanya a. Berapakah penerimaan dimuka pendapatan sewa gudang yang diakui sebagai pendapatan tahun 2016?

b. Akun-akun apa saja yang terpengaruh, dan bagaimana pengaruhnya?


c. Bagaimana pencatatan penyesuai dilakukan?

23
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

Jawaban a. (Rp4.000.000 x 6/12) = Rp2.000.000


b. Akun Diterima dimuka pendapatan sewa gudang di debet untuk mengakui terjadinya pengurangan akun utang
tersebut, dan akun Pendapatan sewa gudang di kredit untuk mengakui terjadinya pendapatan yang berasal dari
sewa gudang.

c. Pencatatan penyesuai adalah sebagai berikut:


Tgl Nama Akun & Deskripsi Singkat Debet (Rp) Kredit (Rp)
31/12 Diterima dimuka pendapatan sewa gudang Rp2.000.000
Pendapatan sewa gudang Rp2.000.000
(Penyesuaian: Mengakui pendapatan dari
penerimaan dimuka pendapatan sewa)

DITERIMA DIMUKA PENDAPATAN


Debet SEWA GUDANG PENDAPATAN SEWA GUDANG Kredit
Tgl Debet Tgl Kredit
Deskripsi Deskripsi
Des (Rp) Des (Rp)
31 (E) Penyesuaian 2.000.000 31 (E) Penyesuaian 2.000.000

Selain untuk mengikuti PABU, pencatatan penyesuai dilakukan karena untuk mengoreksi kesalahan
pencatatan yang dilakukan selama perioda berjalan dan baru diketahui pada akhir perioda ketika akan menyusun
laporan keuangan. Terdapat 4 jenis kesalahan pencatatan yang mungkin terjadi di bisnis:
a. Lupa mencatat transaksi
b. Salah akun
c. Salah nilai moneter
d. Kombinasi kesalahan (salah akun dan salah nilai moneter).

05. DAFTAR SALDO SETELAH PENYESUAIAN


Setelah pencatatan penyesuai dilakukan, maka dibuat Daftar Saldo Setelah Penyesuaian (adjusted trial
balance). Daftar saldo setelah penyesuaian (DSStP) berisi saldo akun-akun pada tanggal tertentu setelah dilakukan
pembaruan (update) karena adanya pencatatan penyesuai. Daftar saldo setelah penyesuaian ini menyajikan
informasi keuangan yang sudah dikoreksi, jika ada, dan sesuai PABU.

Berdasar Daftar saldo setelah penyesuaian perusahaan siap menyusun laporan keuangan yang dimulai dengan
penyusunan laporan laba/rugi, dilanjutkan dengan penyusunan laporan perubahan ekuitas, neraca, dan laporan arus
kas.

Berikut ini contoh Daftar saldo setelah penyesuaian GARASI MOBIL per 31 Desember 2016:
Peraga 6.4:
Daftar Saldo Setelah Penyesuaian
GARASI MOBIL
DAFTAR SALDO SETELAH PENYESUAIAN
PER 31 DESEMBER 2016

Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


Kas 3.000.000
Piutang usaha 2.000.000
Bahan habis pakai 2.000.000
Dibayar dimuka biaya sewa kendaraan 4.000.000
Peralatan kantor 10.000.000
Utang usaha 1.000.000
Diterima di muka pendapatan sewa gudang 2.000.000
Modal 14.000.000
Pribadi 2.000.000
Pendapatan usaha 20.000.000
Biaya gaji 7.000.000
Biaya bahan habis pakai 1.000.000
Biaya iklan 750.000
Utang iklan 750.000
Biaya sewa kendaraan 6.000.000
Pendapatan sewa gudang 2.000.000
Biaya penyusutan peralatan kantor 1.000.000
Akumulasi penyusutan peralatan kantor 1.000.000
Total 40.750.000 40.750.000

24
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

06. PENYUSUNAN LAPORAN LABA/RUGI


Akuntansi mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan cara menandingkan elemen pendapatan dan elemen
biaya yang dihasilkan oleh akuntansi, dan disajikan di Laporan laba/rugi (income statement). Berdasar laporan
laba/rugi (baca: laporan laba rugi) ini maka perusahaan mengetahui apakah kegiatan bisnisnya menguntungkan atau
sebaliknya, merugikan. Selanjutnya, perusahaan dan para pengguna laporan keuangan dapat melakukan evaluasi
dan mengantisipasi prospek bisnis perusahaan di masa datang.

Laporan laba/rugi berisi akun-akun pendapatan dan akun-akun biaya. Selisih antara total nilai rupiah
pendapatan dan total nilai rupiah biaya merupakan laba atau rugi. Jika pendapatan lebih besar daripada biaya maka
perusahaan menghasilkan laba. Sebaliknya, jika pendapatan lebih kecil daripada biaya maka perusahaan mengalami
rugi.

Berdasar Daftar saldo setelah penyesuaian maka GARASI MOBIL menyusun laporan laba/rugi untuk perioda
2016 sebagai berikut:
Peraga 6.5:
Laporan Laba/Rugi
GARASI MOBIL
Laporan Laba/Rugi Untuk Perioda 2016
Pendapatan usaha 20.000.000
Biaya gaji 7.000.000
Biaya bahan habis pakai 1.000.000
Biaya sewa kendaraan 4.000.000
Biaya iklan 750.000
Biaya penyusutan 1.000.000
(-)Total Biaya operasional (13.750.000)
Laba (Rugi) operasional 6.250.000
Pendapatan Non-operasional:
Pendapatan sewa gudang 2.000.000
Laba (Rugi) bersih 8.250.000

07. PENCATATAN PENUTUP


Laba/rugi yang dihasilkan perusahaan selama 1 perioda merupakan bagian dari elemen ekuitas sehingga
setelah penyusunan laporan laba/rugi perusahaan memindahkan laba/rugi (selisih pendapatan dan biaya) tersebut ke
elemen Ekuitas. Di samping itu, perusahaan juga memperhitungkan pengembalian ekuitas (di perusahaan yang
berbadan hukum perusahaan perseorangan ditampung di akun Pribadi) ke elemen Ekuitas dengan cara
memindahkan elemen Pengembalian ekuitas yang dilakukan selama perioda berjalan ke elemen Ekuitas. Untuk
memindahkan akun-akun tersebut di atas maka perusahaan melakukan pencatatan penutup (closing entries).

Melanjutkan akuntansi di GARASI MOBIL, pencatatan penutup yang dilakukan untuk memindahkan akun-
akun pendapatan dan akun-akun biaya ke akun Ikhtisar laba/rugi adalah sebagai berikut:
Pencatatan penutup A:
31/12 Pendapatan usaha Rp20.000.000
Pendapatan sewa gudang Rp2.000.000
Ikhtisar laba/rugi Rp22.000.000
(Penutupan: Memindahkan akun-akun
pendapatan kea kun ILR)

Debet PENDAPATAN USAHA Kredit


Tgl Tgl Kredit
Deskripsi Debet (Rp) Deskripsi
Des Des (Rp)

31 (A) Penutup 20.000.000 31 Saldo 20.000.000

Debet PENDAPATAN SEWA GUDANG Kredit


Tgl Tgl Kredit
Deskripsi Debet (Rp) Deskripsi
Des Des (Rp)

31 (A) Penutup 2.000.000 31 Saldo 2.000.000

Debet IKHTISAR LABA/RUGI Kredit


Tgl Tgl Kredit
Deskripsi Debet (Rp) Deskripsi
Des Des (Rp)

31 (A)Penutup 22.000.000

25
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

Akun-akun yang dipindahkan (ditutup) ke elemen Ekuitas setiap akhir perioda terdiri dari akun-akun
pendapatan, akun-akun biaya, akun-akun pengembalian ekuitas, dan akun Ikhtisar laba/rugi. Oleh karena itu empat
jenis akun tersebut lazim disebut dengan akun temporer/sementara (temporary accounts).

Pencatatan penutup B:
31/12 Ikhtisar laba/rugi Rp13.750.000
Biaya sewa kendaraan Rp4.000.000
Biaya gaji Rp7.000.000
Biaya bahan habis pakai Rp1.000.000
Biaya iklan Rp750.000
Biaya penyusutan peralatan kantor Rp1.000.000
(Penutupan: Memindahkan akun-akun biaya ke
akun ILR)

Debet IKHTISAR LABA/RUGI Kredit


Tgl Tgl Kredit
Deskripsi Debet (Rp) Deskripsi
Des Des (Rp)

31 (B) Penutup 13.750.000 31 (A)Penutup 22.000.000

Debet BIAYA SEWA KENDARAAN Kredit


Tgl Tgl Kredit
Deskripsi Debet (Rp) Deskripsi
Des Des (Rp)

31 Saldo 4.000.000 31 (B)Penutup 4.000.000

Debet BIAYA GAJI Kredit


Tgl Tgl Kredit
Deskripsi Debet (Rp) Deskripsi
Des Des (Rp)

31 Saldo 7.000.000 31 (B)Penutup 7.000.000

Debet BIAYA BAHAN HABIS PAKAI Kredit


Tgl Tgl Kredit
Deskripsi Debet (Rp) Deskripsi
Des Des (Rp)

31 Saldo 1.000.000 31 (B)Penutup 1.000.000

Debet BIAYA IKLAN Kredit


Tgl Tgl Kredit
Deskripsi Debet (Rp) Deskripsi
Des Des (Rp)

31 Saldo 750.000 31 (B)Penutup 750.000

BIAYA PENYUSUTAN
Debet PERALATAN KANTOR Kredit
Tgl Tgl Kredit
Deskripsi Debet (Rp) Deskripsi
Des Des (Rp)

31 Saldo 1.000.000 31 (B)Penutup 1.000.000

Pencatatan penutup C:
31/12 Ikhtisar Laba/Rugi Rp8.250.000
Modal Rp8.250.000
(Penutupan: Memindahkan ILR ke akun ekuitas)

Debet IKHTISAR LABA/RUGI Kredit


Tgl Tgl Kredit
Deskripsi Debet (Rp) Deskripsi
Des Des (Rp)

31 (B) Penutup 13.750.000 31 (A)Penutup 22.000.000

Total 13.750.000 31 Total 22.000.000

31 (C)Penutup 8.250.000 31 Saldo 8.250.000

Debet MODAL Kredit


Tgl Tgl Kredit
Deskripsi Debet (Rp) Deskripsi
Des Des (Rp)

31 Saldo 14.000.000

31 (C)Penutup 8.250.000

26
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

Pencatatan penutup D:
31/12 Modal Rp2.000.000
Pribadi Rp2.000.000
(Penutupan: Memindahkan elemen pengembalian
ekuitas ke elemen ekuitas)

Debet MODAL Kredit


Tgl Tgl Kredit
Deskripsi Debet (Rp) Deskripsi
Des Des (Rp)

31 Saldo 14.000.000

31 (D)Penutup 2.000.000 31 (C)Penutup 8.250.000

Debet PRIBADI Kredit


Tgl Tgl Kredit
Deskripsi Debet (Rp) Deskripsi
Des Des (Rp)

31 Saldo 2.000.000 31 (D)Penutup 2.000.000

Setelah pencatatan penutup dilakukan maka saldo akun-akun Pendapatan, akun-akun Biaya, akun Ikhtisar
laba/rugi, dan akun Pribadi menjadi 0 (nol) yang berarti pula bahwa akun tersebut telah ditutup.

08. PENYUSUNAN LAPORAN PERUBAHAN MODAL, NERACA, DAN LAPORAN


ARUS KAS
Setelah pencatatan penutup maka tinggal hanya informasi saldo akun-akun riil yang tersedia. Akun-akun riil
ini terdiri dari akun-akun yang merupakan elemen aset, utang, dan ekuitas. Berdasar informasi keuangan tentang
saldo akun-akun riil ini maka perusahaan dapat menyusun neraca, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas.
Sebagaimana kita telah ketahui, penyusunan laporan laba/rugi telah dilakukan pada tahap sebelumnya.

Walaupun penyusunan ketiga jenis laporan keuangan dapat dimulai dari manapun, tetapi urutan yang
sistematis adalah dimulai dengan penyusunan laporan perubahan ekuitas, neraca, dan laporan arus kas.

A. Laporan Perubahan Modal


Laporan perubahan ekuitas menyajikan informasi keuangan tentang perubahan ekuitas selama satu perioda.
Perubahan ekuitas lazimnya terjadi karena:
1) Penambahan setoran dari pemilik (modal saham) selama perioda berjalan,
2) Penambahan karena laba selama satu perioda atau pengurangan karena rugi selama satu perioda
3) Pengurangan karena pengembalian ekuitas melalui pengambilan pribadi (atau pembagian dividen jika di
perusahaan perseroan terbatas).
Peraga 6.6:
Contoh Laporan Perubahan Modal
GARASI MOBIL
Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Perioda 2016
Ekuitas, saldo per 1 Jan 2016 0
Penyetoran modal selama perioda berjalan:
1 Jan. Tunai 10.000.000
2 Jan. Komputer 3.000.000
20 Mei Tunai 1.000.000
14.000.000
14.000.000
Laba (Rugi) bersih untuk 1 perioda 8.250.000
Total
(-) Pribadi (2.000.000)
Ekuitas, saldo per 31 Desember 2016 20.250.000
Laporan perubahan ekuitas ini penting terutama bagi para pemilik untuk melihat perkembangan modal yang
telah disetorkan.

Laporan perubahan ekuitas disusun berdasar akun-akun ekuitas. Penyusunan laporan perubahan ekuitas
GARASI MOBIL untuk perioda yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 tersaji di Peraga 6.6.

B. Penyusunan Neraca
Neraca (disebut juga laporan posisi keuangan) menunjukkan saldo akun-akun aset, utang, dan ekuitas pada
tanggal tertentu. Berdasar neraca ini, para pengguna laporan keuangan dapat mengetahui saldo/posisi
keuangan setiap akun aset, utang, dan ekuitas pada tanggal tertentu.

27
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

Peraga 6.7:
Contoh Neraca
GARASI MOBIL
Neraca
Per 31 Desember 2016
Kas 3.000.000 Utang usaha 1.000.000
Piutang usaha 4.000.000 Utang iklan 750.000
Dibayar dimuka biaya sewa Diterima dimuka
6.000.000 2.000.000
kendaraan pendapatan sewa gudang
Supplies 2.000.000 Modal 20.250.000
Peralatan kantor 10.000.000
(-) Akumulasi penyusutan
(1.000.000)
peralatan kantor
Total 24.000.000 Total 24.000.000

Neraca berisi akun-akun utang dan ekuitas. Urutan penyajian akun-akun di neraca adalah sebagai berikut:
1. Asset; disusun berdasar tingkat kemudahan aset tersebut diubah menjadi alat pembayaran tunai (uang).
Lazimnya aset dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu aset lancar yang disusun mulai dari aset yang
paling likuid (lazimnya adalah kas) dan aset tidak lancar yang lazimnya disusun mulai dari aset yang
paling permanen, lazimnya adalah tanah.
2. Liability; disusun berdasar perioda pelunasan utang. Utang yang dicantumkan di neraca dimulai dari utang
lancar dilanjutkan utang tidak lancar atau disebut utang jangka panjang.
3. Equity; disajikan di neraca setelah penyajian akun-akun utang. Di perusahaan berbentuk PT modal terdiri
dari akun Modal saham, Laba ditahan, dan akun-akun ekuitas lainnya seperti misalnya Agio saham, dsb.
Penyusunan neraca GARASI MOBIL per 31 Desember 2016 tersaji di Peraga 6.7.

C. Penyusunan Arus Kas


Laporan arus kas menyajikan informasi tentang aliran masuk kas dan aliran keluar kas perusahaan selama satu
perioda. Laporan ini memberikan informasi tentang perubahan kas selama satu perioda yang diklasifikasikan
menjadi tiga (3) jenis kegiatan utama perusahaan, yaitu:
1. Kegiatan operasi (operating activities),
2. Kegiatan investasi (investing activities), dan
3. Kegiatan pendanaan (financing activities).

Peraga 6.8:
Contoh Laporan Arus Kas
GARASI MOBIL
Laporan Arus Kas – Perioda 2016
Aliran Kas dari kegiatan operasional:
Kas diterima dari pelanggan 20.000.000
Kas diterima dari pendapatan lain-lain 3.000.000
Kas dibayarkan untuk supplies (3.000.000)
Kas dibayarkan untuk biaya gaji (7.000.000)
Kas dibayarkan untuk biaya sewa kendaraan (10.000.000)
Aliran kas Netto dari aktivitas operasional 3.000.000
Aliran kas dari kegiatan Pendanaan 0
Aliran kas dari kegiatan investasi 0
Kenaikan (Penurunan) Kas 3.000.000
Saldo Kas Awal Perioda, 1 Jan. 2016 0

Saldo Kas Akhir Perioda, 31 Des. 2016 3.000.000

28
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

Soal 1. Pencatatan Penyesuai


Berikut ini daftar saldo sebelum pencatatan jurnal penyesuaian UJ. MAJU TERUS yang beroperasi di
bisnis real estate per 31 Desember 2007:
UJ. MAJU TERUS
Daftar Saldo Sebelum Penyesuaian Per 31 Desember 2007
NAMA AKUN DEBET KREDIT
Kas 9.700.000
Dibayar dimuka biaya asuransi 450.000
Dibayar dimuka sewa peralatan 6.000.000
Bahan habis pakai 250.000
Peralatan kantor 50.000.000
Akumulasi penyusutan peralatan kantor 5.000.000
Kendaraan 12.000.000
Akumulasi penyusutan kendaraan 1.000.000
Utang dagang 6.900.000
Diterima dimuka komisi 9.500.000
Utang wesel 2.000.000
Modal saham 50.000.000
Dividen 2.500.000
Pendapatan komisi 17.650.000
Biaya utilitas 2.300.000
Biaya gaji 7.400.000
Biaya iklan 1.450.000
Total 92.050.000 92.050.000

a. Biaya asuransi untuk bulan Desember adalah Rp50.000.


b. Bahan habis pakai yang ada di kantor Rp180.000.
c. Semua peralatan kantor dibeli tanggal 1 Januari 2006. Pada tanggal tersebut ditetapkan bahwa peralatan
tersebut memiliki masa manfaat 10 tahun, tanpa nilai residu.
d. Semua kendaraan dibeli tanggal 1 Juli 2006. Perusahaan menetapkan bahwa masa manfaat kendaraan
adalah 5 tahun, dengan nilai residu/sisa sebesar Rp2.000.000 pada akhir tahun ke-lima.
e. Selama satu periode, perusahaan menerima pembayaran dimuka dari pembeli pertama dan ditampung di
akun Komisi diterima dimuka. Pada akhir periode diketahui bahwa komisi yang sudah menjadi pendapatan
adalah Rp4.500.000.
f. Pelanggan yang setia diperbolehkan untuk melakukan pembayaran dibelakang. Jasa yang telah diberikan
kepada pelanggan untuk periode ini tetapi belum diperoleh pembayarannya diketahui Rp1.500.000.
g. Dibayar dimuka biaya sewa peralatan terhitung mulai tanggal 1 September 2007, untuk sewa peralatan
selama 6 bulan.
h. Biaya bunga yang harus ditanggung UJ. MAJU TERUS tetapi belum dibayar sampai dengan penyusunan
laporan keuangan adalah Rp20.000.
i. Gaji karyawan untuk bulan November yang belum dibayarkan Rp2.500.000.

Diminta:
1. Catatlah penyesuaian yang diperlukan UJ. MAJU TERUS

SOAL 2:
Berikut ini disajikan saldo akun perusahaan sebelum penyesuaian akhir tahun buku (31 Juli) sebagai berikut:

Debit Credit
Accounts Receivable 102.500.000
Supplies 19.700.000
Prepaid Rent 180.000.000
Equipment 705.000.000
Accumulated Depreciation 269.000.000
Wages Payable -
Unearned Fees 65.000.000
Fees Earned 1.008.500.000
Wages Expense 397.500.000
Rent Expense -
Depreciation Expense -
Supplies Expense -

Data yang dibutuhkan untuk penyesuaian akhir tahun sebagai berikut:

29
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

a. Perlengkapan yang ada di tangan pada tanggal 31 Juli Rp6.000.000,-


b. Depresiasi Peralatan tahun tersebut Rp20.000.000,-
c. Sewa yang telah dijalani (terpakai) selama tahun tersebut Rp120.000.000,-
d. Gaji yang terhutang tapi belum dibayar pada tanggal 31 Juli Rp10.600.000,-
e. Pendapatan yang belum terealisir(diakui) (unearned fees) pada tanggal 31 Juli Rp30.000.000,-
f. Pendapatan yang belum ditagihkan pada tanggal 31 Juli Rp71.800.000,-

Diminta:
Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Juli !

SOAL 3:
Rama Services Co.yang bergerak dibidang jasa perbaikan peralatan kantor, dimiliki dan dioperasikan oleh Tuan
Simon. Neraca Saldo pada tanggal 31 Desember 2003 sebagai berikut:

Rama Service Co.


Trial Balance December 31, 2003
(dalam Rupiah)
Cash 32.000.000
Accounts Receivable 172.000.000
Prepaid Insurance 39.000.000
Supplies 24.500.000
Land 500.000.000
Building 1.415.000.000
Accumulated Depreciation-Building 957.000.000
Equipment 901.000.000
Accumulated Depreciation-Equipment 653.000.000
Accounts Payable 75.000.000
Unearned Rent 40.000.000
Simon, Capital 659.000.000
Simon, Drawing 50.000.000
Revenue 2.184.000.000
Salaries and Wages Expense 787.000.000
Utilities Expense 282.000.000
Advertising Expense 190.000.000
Repairs Expense 135.000.000
Miscellaneous Expense 40.500.000
4.568.000.000 4.568.000.000

Data yang diperlukan untuk penyesuaian akhir tahun:


a. Asuransi yang belum terpakai (belum expired) pada tanggal 31 Desember Rp8.250.000,-
b. Perlengkapan di tangan pada tanggal 31 Desember Rp7.000.000,-
c. Depresiasi Gedung untuk tahun 2003 sebesar Rp15.000.000,-
d. Depresiasi Peralatan untuk tahun 2003 sebesar Rp55.000.000,-
e. Pendapatan Sewa yang belum diperoleh (diakui) pada tanggal 31 Desember Rp30.000.000,-
f. Upah dan Gaji yang terhutang pada tanggal 31 Desember Rp12.500.000,-
g. Pendapatan yang telah diperoleh tapi belum ditagihkan pada tanggal 31 Desember Rp19.500.000,-

Diminta :
1. Masukkan item-item Neraca Saldo ke dalam Work sheet 10 kolom!
2. Buatkan jurnal penyesuaian dan masukkan dalam kolom Work sheet yang sesuai!
3. Selesaikan kolom Neraca Saldo yang telah disesuaikan!

30
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

BAB 7. AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAGANG


Akuntansi di perusahaan dagang membutuhkan kegiatan tambahan terkait dengan transaksi persediaan barang
dagangan yang tidak terdapat di perusahaan jasa. Secara umum laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan
dagang dan perusahaan jasa adalah sama. Namun demikian, oleh karena aktivitas utama perusahaan dagang adalah
jual-beli barang dagangan (BD) maka perusahaan dagang membutuhkan informasi yang lebih rinci tentang aktivitas
utama tersebut. Informasi tentang transaksi pembelian dan penjualan BD ini tercantum di laporan laba/rugi yang
menyajikan informasi tentang harga pokok penjualan (cost of goods sold) dan laba bruto (gross profit) atau lazim
disebut margin bruto (gross margin). Sedangkan informasi tentang saldo persediaan BD terdapat di neraca,
terutama di elemen Aset lancar.

Peraga menyajikan perbedaan antara metoda pencatatan perpetual dan metoda pencatatan periodik. Akun-akun
yang disebutkan di Peraga ini hanya mencakup akun-akun yang terkait erat dengan transaksi jual-beli BD.
Peraga 8.2: Metoda Perpetual vs. Metoda Periodik

No. Dasar Perbedaan Metoda Perpetual Metoda Periodik

01 Dasar pencatatan Setiap transaksi jual beli barang Pencatatan akun Inventory (Persediaan)
dangangan (BD) di catat di akun hanya di akhir perioda melalui pencatatan
Inventory (Persediaan) penyesuai

Akun Inventory (Persediaan) bertambah Akun Purchase (Pembelian) bertambah


02 Transaksi pembelian
Persediaan Pembelian
Kas/Utang dagang Kas/Utang dagang

03 Transaksi retur & keringanan Akun Inventory berkurang Akun Retur & keringanan pembelian
harga pembelian bertambah
Kas/Utang dagang
Persediaan Kas/Utang dagang
Retur Pembelian dan Potongan

04 Transaksi potongan pembelian Akun Inventory berkurang Akun Potongan pembelian bertambah
Kas/Utang dagang Kas/Utang dagang
Persediaan Potongan Pembelian

05 Transaksi pengakuan biaya Akun Inventory bertambah Akun Biaya angkut pembelian bertambah
angkut pembelian Persediaan Biaya Angkut Pembelian
Kas Kas

06 Transaksi penjualan Akun Penjualan bertambah Akun Penjualan bertambah


Akun Inventory berkurang Tidak ada pencatatan di akun PBD dan HPP
Akun HPP bertambah
Kas/Piutang Dagang
Kas/Piutang Dagang Penjualan
Penjualan
Harga Pokok Penjualan
Persediaan

07 Transaksi retur penjualan Akun Inventory bertambah Akun Retur & keringanan penjualan
Akun HPP berkurang bertambah
Akun Retur & keringanan penjualan
bertambah Retur Penjualan
Kas/Piutang Dangang
Retur Penjualan
Kas/Piutang Dangang
Persediaan
Harga Pokok Penjualan

08 Pencatatan penyesuai Tidak ada pencatatan penyesuai Terdapat pencatatan penyesuai atas akun
(asumsi: tidak ada BD rusak) PBD, & pemunculan akun HPP

2. PENCATATAN METODE PERIODIK

Karakteristik Metode Periodik:


a. Pencatatan (meliputi penjurnalan dan pemindah-bukuan) atas perubahan Barang Dagangan (BD) dilakukan
secara periodik.
b. Barang dagangan ditampung di akun Persediaan Barang Dagangan (PBD)
31
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

c. Pencatatan di akun PBD dilakukan secara periodik pada akhir perioda ketika perusahaan menyusun
laporan keuangan.
d. Pencatatan di akun PBD ini dibuat pada saat pencatatan penyesuai.

AKUN-AKUN TRANSAKSI JUAL-BELI METODE PERIODIK

Beberapa akun baru terbentuk di perusahaan dagang terkait dengan transaksi pembelian dan penjualan BD.
Menggunakan pencatatan berbasis metode Periodik, berikut ini akun-akun terkait BD yang lazimnya terbentuk:
a. Persediaan Barang Dagangan (PBD);
b. Pembelian;
c. Potongan Pembelian;
d. Retur & Keringanan Pembelian;
e. Biaya Angkut Pembelian;
f. Utang Dagang;
g. Penjualan;
h. Potongan Penjualan;
i. Retur & Keringanan Penjualan;
j. Biaya Pengiriman Penjualan;
k. Piutang Dagang;
l. Cadangan Kerugian Piutang Tak Tertagih;
m. Biaya Kerugian Piutang Tak Tertagih;
n. Harga Pokok Penjualan (HPP);

Pencatatan Transaksi Pembelian dan Biaya Angkut Pembelian


Berikut ini pencatatan transaksi (T) pembelian BD dan transaksi biaya angkut pembelian di PT. ABC.
01 Agustus: Membeli 20 pulsa C Rp100.000/buah – 2/10,n/30 secara kredit.
02 Agustus: Membayar biaya angkut pembelian HP A Rp200.000 (FOB Shipping point)

Nama Akun dan Debet Kredit


Tgl
Deskripsi Singkat (Rupiah) (Rupiah)
Pembelian 2.000.000
01/08
Utang dagang 2.000.000
(20 Pulsa C @Rp100.000)
Biaya angkut pembelian 200.000
02/08
Kas 200.000
(Biaya angkut pembelian HP A)

Pencatatan Transaksi Potongan Pembelian, Retur & Keringanan Pembelian, Dan Pembayaran Utang
Dagang
Berikut ini pencatatan transaksi potongan pembelian dan transaksi retur & keringanan pembelian di PT. ABC.
(T06) 06 Agustus: Melunasi utang Rp7.500.000 dari transaksi tanggal 02 Agustus dan mendapatkan potongan pembelian sesuai
ketentuan 2/10,n/30.
(T07) 07 Agustus: Meminta keringanan harga Rp100.000 karena pulsa C yang diterima dari transaksi tanggal 3 Agustus tidak sesuai
pesanan, dan permintaan disetujui oleh penjual.
(T08) 18 Agustus: Melunasi utang untuk transaksi tanggal 3 Agustus, yaitu pembelian kredit pulsa C (setelah diperhitungkan retur).

Penjurnalan T06, T7, dan T08 adalah sebagai berikut:

Tgl Nama Akun dan Debet Kredit


Deskripsi Singkat (Rupiah) (Rupiah)
Utang dagang 7.500.000
06/08 Potongan pembelian 150.000
Kas 7.350.000
(Pelunasan utang HP B 02 Agustus)
Utang dagang 100.000
07/08
Retur & Keringanan pembelian 100.000
(Pulsa C Keringanan harga pulsa)
Utang dagang 1.900.000
18/08
Kas 1.900.000
(Pulsa C Pelunasan utang)

Pencatatan Transaksi Penjualan Barang Dagangan

Berikut ini transaksi penjualan BD di PT. ABC.


21 Agustus: Menjual 10 pulsa merk C Rp101.000/buah – 2/5,n/30
22 Agustus: Membayar biaya pengiriman penjualan HP ke pelanggan Rp50.000 (FOB Destination).

32
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

Penjurnalan adalah sebagai berikut:


Nama Akun dan Debet Kredit
Tgl Deskripsi Singkat (Rupiah) (Rupiah)

Piutang dagang 1.010.000


21/08
Penjualan 1.010.000
(Pulsa C 10 @Rp101.000)
Biaya pengiriman penjualan 50.000
22/08
Kas 50.000
(Pengiriman ke pelanggan)

Pencatatan Transaksi Potongan Penjualan, Retur & Keringanan Penjualan, Dan Pelunasan Piutang Dagang
(T14) 24 Agustus: Menerima pelunasan piutang dagang dari transaksi tanggal 20 Agustus dan memberikan potongan sesuai
ketentuan 2/10,n/30.
(T15) 25 Agustus: Menerima kembali 1 buah HP Rp1.200.000 dari transaksi 19/08 karena rusak, dan pembayaran kas diserahkan
ke pembeli.
(T16) 31 Agustus: Menerima pelunasan piutang untuk transaksi tanggal 21 Agustus.

Penjurnalan T14, T15, dan T16 adalah sebagai berikut:

Nama Akun dan Debet Kredit


Tgl Deskripsi Singkat (Rupiah) (Rupiah)

Kas 4.704.000
24/08 Potongan penjualan 96.000
Piutang dagang 4.800.000
(3 HP B Pelunasan dan pot. piutang)
Retur & keringanan penjualan 1.200.000
25/08
Kas 1.200.000
(1 HP A retur penjualan )
Kas 1.010.000
31/08
Piutang dagang 1.010.000
(10 pulsa C Pelunasan piutang)

Pencatatan Penyesuai
Pencatatan penyesuai atau jurnal penyesuaian ini sama halnya dengan akuntansi untuk perusahaan jasa hanya saja
untuk metode periodik diperlukan penyesuaian terkati dengan perhitungan harga pokok penjualan.

Penghitungan Harga Pokok Penjualan

Penghitungan Harga Pokok Penjualan (dalam Rp) – PT. ABC


Untuk Perioda 2016
01. Persediaan awal, 01 Januari 2007 100.000.000
02. Pembelian 520.000.000
03. (-) Potongan pembelian (25.000.000)
(-) Retur & keringanan pembelian (5.000.000)
490.000.000
05. (+) Biaya angkut pembelian 10.000.000
Harga perolehan BD yang dibeli 1 perioda 500.000.000
Barang dagangan siap dijual untuk 1 perioda 600.000.000
06. (-) Persediaan akhir, 31 Desember 2007 (75.000.000)
Harga pokok penjualan 525.000.000

Laporan Laba (Rugi )


Laporan Laba/Rugi (dalam Rp) – PT. ABC
Untuk Perioda 2016
Penjualan 720.000.000
(-) Retur & keringanan penjualan (14.000.000)
(-) Potongan penjualan (6.000.000)
Penjualan Bersih 700.000.000
(-) Harga pokok penjualan (525.000.000)
Laba bruto 175.000.000
(-) Biaya operasional (57.000.000)
Laba operasional 118.000.000
Pendapatan lain-lain 10.000.000
(-) Biaya lain-lain (5.000.000)
Laba (Rugi) non operasional 5.000.000
Laba (Rugi) bersih 123.000.000

33
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

Pencatatan Penutup
Buku Jurnal Penutup (Cara Sistematis) – Per 31 Desember 2016
PT. ABC
Nama Akun dan Debet Kredit
Tgl
Deskripsi Singkat (Rupiah) (Rupiah)

31/12 (a) ILR 525.000.000


HPP 525.000.000
(Menutup akun HPP ke akun ILR)
31/12 (b) Penjualan 720.000.000
Retur & Keringanan Penjualan 14.000.000
Potongan penjualan 6.000.000
ILR 700.000.000
(Menutup akun Penjualan dan akun-akun kontra ke akun ILR)
31/12 (c) Pendapatan lain-lain 10.000.000
ILR 10.000.000
(Menutup akun pendapatan non-penjualan ke akun ILR)
31/12 (d) ILR 62.000.000
Biaya gaji 24.000.000
Biaya sewa 27.000.000
Biaya pengiriman penjualan 6.000.000
Biaya lain-lain 5.000.000
(menutup akun-akun biaya ke ILR)
31/12 (e) ILR 123.000.000
Laba ditahan 123.000.000
(Menutup akun ILR ke laba ditahan)
31/12 (f) Laba ditahan 18.000.000
Dividen 18.000.000
(Menutup akun Dividen ke laba ditahan)
Total 1.458.000.000 1.458.000.000

PENYUSUNAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS DAN NERACA


Setelah menyelesaikan pencatatan penutup maka PT. ABC menyusun laporan perubahan ekuitas, neraca, dan
laporan arus kas. Untuk penyederhanaan, maka laporan arus kas tidak ditampilkan di bab ini, demikian pula untuk
pencatatan pembalik tidak dibuat karena tidak ada transaksi yang perlu diantisipasi terjadinya kesalahan pencatatan
di masa datang ataupun juga tidak ada transaksi yang dicatat menggunakan metoda laba/rugi (nominal). Peraga 10.5
menyajikan laporan perubahan ekuitas untuk perioda 2016. Sementara itu Peraga 10.6 menyajikan neraca per 31
Desember 2007 PT. ABC. Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, laporan keuangan antara metoda Perpetual
dan metoda Periodik adalah relatif tidak berbeda.
Peraga 10.5: Laporan Perubahan Ekuitas PT. ABC (dalam Rp)
Perioda 2016
Ekuitas, Modal Saham per 1 Januari 2016 22.000.000
Laba (Rugi) bersih untuk perioda 2016 123.000.000
(-) Pendistribusian dividen (18.000.000)
Laba ditahan untuk perioda 2016 105.000.000
Ekuitas, saldo per 31 Desember 2016 127.000.000

Peraga 10.6: Neraca (dalam Rp) – Per 31 Desember 2016


PT. ABC
Kas 15.000.000 Utang dagang 23.000.000
Piutang dagang 60.000.000 Modal saham 22.000.000
Persediaan Barang Dagangan 75.000.000 Laba ditahan 105.000.000

Total 150.000.000 Total 150.000.000

34
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

3. PENCATATAN METODE PERPETUAL

Karakteristik Pencatatan Metode Perpetual


a. Metoda Perpetual mencatat akun PBD setiap terjadi transaksi pembelian maupun penjualan Barang
Dagangan (BD)
b. Persediaan barang dagangan berubah karena pembelian, penjualan, dan transaksi-transaksi lain yang
terkait dengan pembelian dan penjualan BD
c. Penentuan besarnya HPP ketika terjadi transaksi penjualan BD bergantung pada sistem penentuan HPP
(costing) yang digunakan
d. Setiap saat akun PBD telah menunjukkan saldo terkini/terbaru dari akun tersebut

Pencatatan Transaksi Pembelian dan Biaya Angkut Pembelian


Berikut ini pencatatan transaksi (T) pembelian BD dan transaksi biaya angkut pembelian di PT. ABC.
01 Agustus: Membeli 20 pulsa C Rp100.000/buah – 2/10,n/30 secara kredit.
02 Agustus: Membayar biaya angkut pembelian HP A Rp200.000 (FOB Shipping point)

Nama Akun dan Debet Kredit


Tgl
Deskripsi Singkat (Rupiah) (Rupiah)
Persediaan Barang Dagangan 2.000.000
01/08
Utang dagang 2.000.000
(20 Pulsa C @Rp100.000)
Persediaan Barang Dagangan 200.000
02/08
Kas 200.000
(Biaya angkut pembelian HP A)

Pencatatan Transaksi Potongan Pembelian, Retur & Keringanan Pembelian, Dan Pembayaran Utang
Dagang
Berikut ini pencatatan transaksi potongan pembelian dan transaksi retur & keringanan pembelian di PT. ABC.
(T06) 06 Agustus: Melunasi utang Rp7.500.000 dari transaksi tanggal 02 Agustus dan mendapatkan potongan pembelian sesuai
ketentuan 2/10,n/30.
(T07) 07 Agustus: Meminta keringanan harga Rp100.000 karena pulsa C yang diterima dari transaksi tanggal 3 Agustus tidak sesuai
pesanan, dan permintaan disetujui oleh penjual.
(T08) 18 Agustus: Melunasi utang untuk transaksi tanggal 3 Agustus, yaitu pembelian kredit pulsa C (setelah diperhitungkan retur).

Penjurnalan T06, T7, dan T08 adalah sebagai berikut:

Tgl Nama Akun dan Debet Kredit


Deskripsi Singkat (Rupiah) (Rupiah)
Utang dagang 7.500.000
06/08 Persediaan Barang Dagangan 150.000
Kas 7.350.000
(Pelunasan utang HP B 02 Agustus)
Utang dagang 100.000
07/08
Persediaan Barang Dagangan 100.000
(Pulsa C Keringanan harga pulsa)
Utang dagang 1.900.000
18/08
Kas 1.900.000
(Pulsa C Pelunasan utang)

Pencatatan Transaksi Penjualan Barang Dagangan

Berikut ini transaksi penjualan BD di PT. ABC.


21 Agustus: Menjual 10 pulsa merk C Rp101.000/buah – 2/5,n/30
22 Agustus: Membayar biaya pengiriman penjualan HP ke pelanggan Rp50.000 (FOB Destination).

Nama Akun dan Debet Kredit


Tgl
Deskripsi Singkat (Rupiah) (Rupiah)
21/08 Piutang dagang 1.010.000
Penjualan 1.010.000
Harga pokok penjualan 950.000
Persediaan barang dagangan 950.000
(10 Pulsa C penjualan kredit; 2/5,n/10  [HPP: 2.000.000 – 100.000] : 20 = 95.000)
22/08 Biaya pengiriman penjualan 50.000
Kas 50.000
(Biaya pengiriman ke pelanggan)

35
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

Pencatatan Transaksi Potongan Penjualan, Retur & Keringanan Penjualan, Dan Pelunasan Piutang Dagang
(T14) 24 Agustus: Menerima pelunasan piutang dagang dari transaksi tanggal 20 Agustus dan memberikan potongan sesuai
ketentuan 2/10,n/30.
(T15) 25 Agustus: Menerima kembali 1 buah HP Rp1.200.000 dari transaksi 19/08 karena rusak, dan pembayaran kas diserahkan
ke pembeli.
(T16) 31 Agustus: Menerima pelunasan piutang untuk transaksi tanggal 21 Agustus.

Nama Akun dan Debet Kredit


Tgl
Deskripsi Singkat (Rupiah) (Rupiah)
24/08 Kas 4.704.000
Potongan penjualan 96.000
Piutang dagang 4.800.000
(3 HP B Pelunasan dan potongan penjualan)
25/08 Retur & keringanan penjualan 1.200.000
Kas 1.200.000
Persediaan barang dagangan 1.020.000
Harga pokok penjualan 1.020.000
(1 HP A retur penjualan dengan HPP Rp1.020.000 )
31/08 Kas 1.010.000
Piutang dagang 1.010.000
(10 pulsa C Pelunasan piutang)

Pencatatan Penyesuai
Pencatatan penyesuai untuk metode perpetual terkait dengan persediaan barang dagangan tidak ada perbedaan
dengan perusahaan jasa hanya saja terkait dengan nama akun dan akun kontra dari pembelian maupun penjualan
serta akun revenue dan expense yang berbeda nama.

Pencatatan Penutup
Peraga Buku Jurnal Penutup
PT. ABC per 31 Desember 2007
Nama Akun dan Debet Kredit
Tgl
Deskripsi Singkat (Rupiah) (Rupiah)
31/12 (a) Ikhtisar Laba Rugi (Income Summary) 525.000.000
HPP (Cost of Good Sold) 525.000.000
(Menutup akun HPP ke akun ILR)
31/12 (b) Penjualan 720.000.000
Retur & Keringanan Penjualan 14.000.000
Potongan penjualan 6.000.000
ILR 700.000.000
(Menutup akun Penjualan dan akun-akun kontra ke akun ILR)
31/12 (c) Pendapatan lain-lain 10.000.000
ILR 10.000.000
(Menutup akun pendapatan non-penjualan ke akun ILR)
31/12 (d) ILR 62.000.000
Biaya gaji 24.000.000
Biaya sewa 27.000.000
Biaya pengiriman penjualan 6.000.000
Biaya lain-lain 5.000.000
(Menutup akun-akun biaya ke ILR)
31/12 (e) ILR 123.000.000
Laba ditahan 123.000.000
(Menutup akun ILR ke laba ditahan)
31/12 (f) Laba ditahan 18.000.000
Dividen 18.000.000
(Menutup akun Dividen ke laba ditahan)
Total 1.458.000.000 1.458.000.000

PENGGUNAAN NERACA LAJUR


Neraca lajur 10 kolom masing-masing terdapat di lembar berikut ini yang digunakan dalam membantu
menyusun laporan keuangan. Neraca lajur ini tidak termasuk ke dalam siklus akuntansi, hanya
merupakan alat bantu saja.

36
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

Neraca Lajur 10 Kolom (dalam ribuan Rp)


PT. ABC
Metoda Perpetual
31 Desember 2016
DAFTAR SALDO DAFTAR SALDO
PENCATATAN
KODE AKUN SEBELUM SETELAH LABA/RUGI NERACA
PENYESUAI
NAMA AKUN PENYESUAIAN PENYESUAIAN
DEBET KREDIT DEBET KREDIT DEBET KREDIT DEBET KREDIT DEBET KREDIT
Kas 15.000 15.000 15.000
Piutang dagang 60.000 60.000 60.000
Persediaan barang dagangan 75.000 75.000 75.000
Utang dagang 23.000 23.000 23.000
Dividen 18.000 18.000 18.000
Modal saham 22.000 22.000 22.000
Penjualan 720.000 720.000 720.000
Retur & keringanan penjualan 14.000 14.000 14.000
Potongan penjualan 6.000 6.000 6.000
Pendapatan lain-lain 10.000 10.000 10.000
Harga pokok penjualan 525.000 525.000 525.000
Biaya gaji 24.000 24.000 24.000
Biaya sewa 27.000 27.000 27.000
Biaya pengiriman penjualan 6.000 6.000 6.000
Biaya lain-lain 5.000 5.000 5.000
Laba ditahan 0 0 0
Penghitungan Laba (Rugi) 123.000 123.000
Total 775.000 775.000 0 0 775.000 775.000 730.000 730.000 168.000 168.000
Modul Akuntansi – For Beginner Arif Darmawan, S.E. M.Sc.

Daftar Pustaka

Warsono, S., Darmawan, A., & Ridha, M. A. (2008). Akuntansi Penganter I Berbasis Matematika.
Yogyakarta: Asgard Chapter.

Warsono, S., Darmawan, A., & Ridha, M. A. (2009). Akuntansi Itu Ternyata Logis dan Mudah.
Yogyakarta: Asgard Chapter.

Weygandt, J. J., Kimmel, P. D., & Kieso, D. E. (2015). Accounting Principles 12th Edition. Wiley &
Sons, Incorporated, John.

Anda mungkin juga menyukai