Anda di halaman 1dari 11

PERTEMUAN 7

KELAS 05SMJP013
Dosen :
Widya Intan Sari, S.E., M.M.
KALKULASI BIAYA PESANAN

Produk pesanan adalah barang yang diproduksi berdasarkan pesanan dati pelanggan. Jika tidak ada

pesanan maka akan terjadi kerugian karena perusahaan harus menanggung biaya tetap.

Karakteristik Biaya Pesanan

a. Proses produksi sifatnya terputus-putus,

b. Spesifikasi tergantung pesanan,

c. Biaya produksi dicatat dalam kartu pesanan masing-masing,

d. Total biaya produksi dihitung setelah pesanan selesai,

e. Biaya per-unit = Total biaya produksi dibagi Total unit yang dipesan,

f. Produk selesai dapat langsung diserahkan kepada pemesan.


Manfaat Bagi Manajemen
a. Untuk membantu keputusan menerima atau menolak pesanan,
b. Untuk menentukan harga penawaran,
c. Untuk tujuan reduksi biaya agar mampu bersaing,
d. Untuk motivasi karyawan agar efektif, efisien dan produktif,
e. Untuk evaluasi kinerja,
f. Untuk evaluasi peralatan kerja.

Kerugian Dalam Proses Produksi


g. Sisa bahan yaitu sisa bahan yang tidak terpakai dalam proses produksi.
h. Produk hilang, susut atau menguap.
i. Produk cacat yaitu produk yang tidak sesuai standar mutu yang ditetapkan, dapat
diperbaiki dan biaya perbaikannya lebih kecil dari harga jual produk.
j. Produk rusak yaitu produk yang tidak sesuai standar mutu yang ditetapkan, 80
dapat diperbaiki tetapi biaya perbaikannya lebih besar dari harga jual produk
Metode Kalkulasi Biaya Pesanan:

a. Metode Tradisional
Metode tradisional merupakan metode perhitungan biaya dimana perhitungan biaya hanya
didasarkan pada tahap produksi barang dalam setiap unit barang. Metode perhitungan
biaya secara tradisional dapat disebut juga dengan metode perhitungan berdasarkan unit.
Alokasi biaya overhead pabrik dalam metode tradisional didasarkan pada jam tenaga kerja
langsung atau jam kerja mesin atau juga hanya didasarkan pada volume produksi barang.

b. Metode Activity Based Costing (ABC).


Metode Activity Based Costing atau yang disebut pula dengan sistem ABC merupakan
metode perhitungan biaya dimana perhitungan biaya didasarkan pada alokasi aktivitas
yang berbeda-beda seperti pada aktivitas produksi suatu produk dan pendistribusian suatu
produk. Dengan metode ABC, suatu perusahaan dapat mengetahui biaya produksi suatu
barang yang dikeluarkannya secara akurat. Biasanya metode ABC menggunakan tempat
penampungan biaya overhead pabrik lebih dari satu.
Contoh Soal 1

Tanggal 15 Mei 2016 PT. Sabar menerima pesanan busana muslim dari Toko Anjar sebanyak
100 lusin dengan spesifikasi stelan border + payet. Dalam perjanjian ditentukan tanggal
selesai 25 Mei 2016 dengan harga kontrak Rp. 624.000 per-lusin.
Data biaya atas pesanan tersebut sbb.:
Tgl 16/5 pemakaian bahan langsung 2,4 meter per- unit, harga Rp. 6.000/meter.
Tgl. 23/5 dibayar biaya tenaga kerja langsung dengan tarip Rp. 2.500/jam kerja langsung.
Pekerjaan diselesaikan dalam 6 hari, 3 sift kerja dan setiap sift terdiri dari 40 pekerja.
Biaya overhead pabrik dibebankan berdasarkan jam kerja langsung dengan tarip Rp.
1.200/jam.
Biaya lain dibebankan adalah biaya pemasaran sebesar Rp. 6.500.000 dan biaya administrasi
sebesar Rp. 4.125.000

Berdasarkan data diatas, buatlah kartu pesanan untuk Toko Anjar.


2. Metode Activity Based Costing: Tarip BOP berdasar
aktivitas:
H
L
A
T
IS
O
N
AL

PT. Subur memproduksi dua macam produk berdasarkan pesanan yaitu produk A = 120 unit dan
produk B = 80 unit. Produk A selalu diambil oleh pelanggan setelah selesai diproduksi. Sebagian
manajer mengusulkan agar produk A ditutup dan produk B dikembangkan.
Data yang terkait produk B per-unit sebagai berikut
1. Biaya bahan Rp. 94,-
2. Upah buruh Rp. 35,-
3. Biaya overhead Rp. 27,-
4. Biaya administrasi Rp. 6,-
5. Biaya pemasaran Rp. 4,-
6. Biaya distribusi Rp. 3,-
7. Harga jual Rp. 240,-
8. Opportunity cost 15%
Pertanyaan
9. Apakah produk B menguntungkan?
10. 2. Bagaimana pendapat saudara atas usulan penutupan produk A?

Anda mungkin juga menyukai