Anda di halaman 1dari 5

RESUME ANALISA BIAYA

KALKULASI BIAYA PESANAN

DOSEN PENGAMPU:
Nanang Wicaksono, S.E., M.T.

Disusun Oleh:
Kelompok 7
Shintya Dwi Nurhayati (1411210015)
Agus Bayu Aldi Saputra (1411210017)
M. Riki Bachtiar (1411210019)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN
2022
KALKULASI BIAYA PESANAN

A. Definisi Kalkulasi Biaya Pesanan

Sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan (Job Order Costing) merupakan


sistem atau metode pengakumulasian atau pengumpulan biaya produksi untuk menentukan
harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk pada perusahaan
penghasil produk atas dasar pesanan. Produk pesanan adalah barang yang diproduksi
bersadarkan pesanan dari pelanggan. Jika tidak ada pesanan maka akan terjadi kerugian
karena perusahaan harus menanggung biaya tetap. Perhitungan biaya berdasarkan pesanan
juga bisa di definisikan sebagai suatu sistem akuntansi yang menelusuri biaya pada unit
individual atau pekerjaan, kontrak, tumpukan produk atau pesanan pelanggan yang
spesifik. Perhitungan biaya ini dapat diterapkan untuk pekerjaan pada perusahaan
manufaktur mebel, pekerjaan kontruksi, industri percetakan, jasa pelayanan hukum, jasa
arsitek, jasa akuntansi serta jasa konsultan lainnya.

B. Karakteristik Biaya Pesanan


1. Proses produksi sifatnya terputus putus dan tergantung pada pesanan yang diterima.
2. Spesifikasi dan bentuk produk tergantung pesanan.
3. Pencatatan biaya produk masing-masing pesanan dilakukan pada kartu biaya pesanan
secara terperinci untuk masing-masing pesanan.
4. Total biaya produksi setiap elemen biaya dihitung setelah pesanan selesai.
5. Biaya per unit dihitung dengan membagi total biaya produksi yang terdiri dari bahan
baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead dibebankan dengan total
unit yang di pesan.
6. Produk yang sudah selesai dapat disimpan digudang atau langsung diserahkan pada
pemesan.

Penentuan biaya berdasarkan pesanan mengakumulasi biaya bahan baku langsung,


biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik yang dibebankan ke setiap pesanan.
Dalam penentuan biaya berdasarkan pesanan ini dapat ditinjau dari tiga elemen biaya
bagian yang saling berhubungan yaitu:

a. Akuntansi bahan baku memelihara catatan persediaan bahan baku langsung,


membebankan bahan baku langsung ke pesanan dan membebankan bahan baku tak
langsung ke biaya overhead pabrik.
b. Akuntansi biaya tenaga kerja memlihara akun yang berhubungan dengan beban gaji,
dan membebankan biaya tenaga kerja tak langsung ke biaya overhead pabrik.
c. Akuntansi biaya overhead pabrik mengakumulasikan biaya overhead pabrik,
memelihara catatan terinci dari overhead yang telah dikeluarkan, dan membebankan
dari biaya overhead ke setiap pesanan.
C. Manfaat Kalkulasi Biaya Pesanan

Penentuan biaya pesanan sangat bermanfaat untuk penetapan harga jual dan
pengendalian biaya. Umumnya calon pelanggan selalu meminta estimasi biaya terlebih
dahulu sebelum mereka memesan, dan seringkali mereka memesan atau memberi
pekerjaan, membandingkannya dengan pesaing. Oleh sebab itu perusahaan harus dapat
mengestimasi biaya secara akurat agar dapat bersaing dengan perusahaan lain dan
menghasilkan laba yang optimal.

D. Kerugian Dalam Proses Produksi

Kerugian berdasarkan pesanan tidak dapat dihindari, kerugian bisa diakibatkan


adanya sisa bahan, produk cacat, dan produk rusak. Sisa bahan, pada umumnya operasi
perusahaan manufaktur yang menggunakan sistem biaya berdasarkan pesanan tidak bisa
dihindari kerugian akibat terjadi sisa bahan. Manajemen yang terlibat dalam proses
produksi harus dapat bekerja sama guna mengurangsi kerugian semacam ini menjadi
seminimal mungkin. Hal ini dapat dilihat dari kesuksesan usaha pabrikasi perusahaan
jepang saat ini, bermula adri falsafah bahwa kerugian akibat sisa bahan dapat dihilangkan.
Para penganut “zero defect” menyatakan bahwa ukuran untuk mengurangsi kerugian
tersebut merupakan biaya efektif karena total biaya pabrikasi jangka panjang akan
menurun sejalan menurunnya presentase sisa bahan. Dalam proses pabrikasi sisa bahan
dapat berdasar dari:

1. Pengolahan Kurang Baik


2. Suku cadang rusak atau cacat yang tidak bisa di atur
3. Stok bahan terlalu lama
4. Penghentian proyek-proyek percobaan
5. Mesin-mesin pengolahan sudah terlalu tua.
E. Kartu Biaya Pesanan
Dokumen sumber untuk memasukkan biaya dalam kalkulasi biaya pesanan.
Catatan ini kadang-kadang biasa disebut sebagai lembar biaya pekerjaan, arsip pekerjaan
atau kartu biaya pekerjaan. Dokumen ini merupakan dokumen dasar dalam perhitungan
biaya pesanan, dengan mengakumulasi biaya untuk setiap pesanan. Karena biaya
diakumulasi setiap pekerjaan maka dalam dokumen ini memperlihatkan bahan baku
langsung dan tenaga kerja langsung serta biaya overhead pabrik yang dibebankan untuk
suatu pesanan, file kartu biaya pesanan yang belum selesai dapat berfungsi sebagai buku
besar tambahan untuk persediaan produk dalam proses. Berikut adalah contoh dari uraian
pemesanan:
Tanggal 15 Mei 2010 PT. Sabar menerima pesanan busana muslim dar Toko Anjar
sebanyak 100 lusin dengan spesifikasi stelan broder + payet. Dalam Perjanjian ditentukan
tanggal selesai 25 Mei 2010 dengan harga kontrak Rp.624.000 per-lusin. Data biaya atas
pesanan tersebut sbb:
Tgl 16/5 pemakaian bahan langsung 2,4 meter per-unit,harga Rp. 6000/meter.
Tgl 23/5 dibayar biaya tenaga kerja langsung dengan tarif Rp. 2.500/jam kerja langsung.
Pekerjaan diselesaikan dalam 6 hari, 3 sift kerja dan setiap sift terdiri dari 40 pekerja.
Biaya Overhead pabrik dibebankan bedasarkan jam kerja langsung dengan tarif Rp.
1.200/jam. Biaya lain dibebankan adalah biaya pemasaran sebesar Rp. 6.500.000 dan
biaya administrasi sebesar RP. 4.125.000 bedasarkan data diatas berikut adalah contoh
kartu biaya pesanan dari Toko Anjar:
PT.Sabar Pesanan No : XXX
Jl. Setiabudi 465
Pamulang
Kartu Pesanan

Pemesan : Toko anjar Tgl. Dipesan : 15/05/2010


Produk : Busana muslim Tgl. Mulai proses : 16/05/2010
Spesifikasi produk : Stelan bordir payet Tgl. Selesai : 23/05/2010
Jumlah : 100 lusin Tgl. Di butuhkan : 25/05/2010
Bahan Langsung:
Tanggal Pemakaian Harga Total
16-05-2010 2.880 mtr Rp.6000 Rp. 17.280.000
Tenaga Kerja Langsung
Tanggal Jam kerja Tarif Total
23-05-2010 5.760 Rp. 2.500 Rp. 14.400.000
BOP Dibebankan
Tanggal Jam kerja Tarif Total
23-05-2010 5.760 Rp. 1.200 Rp. 6.912.000
Biaya Produksi : Perhitugan Laba-Rugi :
Biaya langsung Rp. 17.280.000 Harga Jual Rp. 62.400.000
Tenaga Kerja Langsung Rp. 14.400.000 Biaya Produksi Rp. 38.592.000
BOP Dibebankan Rp. 6.912.000 Laba Kotor Rp. 23.808.000
Total Biaya Produksi Rp. 38.529.000 B. Pemasaran Rp. 6.500.000
B. Adsminitrasi Rp. 4.125.000

Total Beban Rp. 10.625.000

Laba Bersih Rp. 13.183.000

Anda mungkin juga menyukai