Anda di halaman 1dari 74

DIGITECH UNIVERSITY

KONSEP DAN PERILAKU


BIAYA
Susilawati, SE., M.Si.
KONSEP BIAYA
Pengertian Biaya

Kos (cost) adalah pengorbanan sumber


ekonomi untuk memperoleh barang dan jasa
yang diharapkan memberi manfaat sekarang
atau masa yang akan datang. Kos diukur
dalam satuan mata uang.
Biaya (expense) adalah kos barang atau jasa
yang telah digunakan untuk memperoleh
pendapatan.
Klasifikasi Biaya

Klasifikasi biaya berdasarkan:


1. Ketertelusuran biaya (biaya langsung dan biaya tidak
langsung)
2. Perilaku biaya (biaya variable, biaya tetap dan biaya
campuran)
3. Fungsi pokok perusahaan (biaya produksi, biaya
pemasaran, biaya adm dan umum)
4. Elemen biaya produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, biaya overhead pabrik)
Pembebanan Biaya

Tiga konsep dalam membebankan biaya:


1. Biaya (cost)
2. Objek biaya (cost object) adalah unsur berupa
apapun yang kepadanya biaya dibebankan
3. Metode pembebanan biaya (cost assignment)
Metode pembebanan biaya

Pembebanan biaya adalah penentuan biaya


yang dikonsumsi oleh objek biaya.
Tiga metode biaya yaitu:
1. Penelusuran langsung (direct tracing)
2. Penelusuran pemicu (driver tracing)
3. Alokasi (allocation)
Penelusuran langsung adalah proses penentuan
biaya yang dikonsumsi objek biaya dengan
mengamati hubungan langsung antara biaya
dan objek biayanya.
Penelusuran pemicu adalah proses penentuan
biaya yang dikonsumsi objek biaya dengan
mengamati hubungan sebab akibat antara
pemicu dan objek biaya.
Penentuan Pemicu Biaya

Pemicu biaya adalah faktor yang menentukan


besar atau kecilnya permintaan biaya oleh
aktivitas.
Aktivitas adalah pekerjaan atau aksi yang
dilakukan dalam perusahaan.
Tahapan Penentuan Pemicu Biaya
1. Analisis aktivitas adalah proses identifikasi
aktivitas yang dilakukan.
Tiga tahap analisis aktivitas adalah:
a. wawancara karyawan
b. inventarisasi aktivitas
c. pengecekan ulang
Contoh Sinopsis Hasil Wawancara
2. Analisis Biaya bertujuan untuk menentukan
jumlah biaya yang dikonsumsi untuk setiap
aktivitas
Berdasarkan analisis aktivitas disimpulkan konsumsi
biaya yang terkait dengan aktivitas overhead
pabrik adalah sebagai berikut:
a. Gaji supervisor peralatan dan mesin Rp2.000.000
b. Upah operator peralatan dan mesin Rp5.000.000
c. Gaji supervisor penanganan barang Rp2.000.000
d. Upah operator penanganan barang Rp4.000.000
e. Gaji supervisor pemeliharaan Rp2.000.000
f. Upah karyawan pemeliharaan Rp4.000.000
g. Biaya bahan bakar Rp10.000.000
h. Biaya suku cadang pemeliharaan Rp1.000.000
Ringkasan Inventarisasi Aktivitas dan
Inventarisasi Biaya Aktivitas
3. Inventarisasi pemicu biaya adalah faktor
kemungkinan yang menyebabkan tinggi
rendahnya konsumsi biaya.
Contoh pemicu biaya untuk aktivitas pengesetan
meliputi jumlah pengesetan, jam kerja karyawan,
dan jam mesin.
4. Penentuan pemicu biaya
Dasar yang digunakan manajemen untuk
menentukan pemicu biaya adalah adanya
hubungan sebab akibat antara biaya dan
aktivitas.
Karakteristik pemicu biaya yang baik:
1. Dapat diukur
2. Dapat dikendalikan
3. Sederhana
4. Berhubungan dengan objek biaya
5. Dapat diterima
Biaya Barang dan Jasa

Output yang dihasilkan perusahaan


merepresentasikan objek biaya.
Produk pada dasarnya terdiri dari dua jenis yaitu
produk berwujud yang disebut barang dan
produk tidak berwujud yang disebut jasa.
Fitur Jasa
Biaya Berbeda untuk Tujuan Berbeda
Biaya dalam Pembuatan Keputusan

Biaya relevan dan pendapatan relevan


Biaya relevan (relevant cost) adalah biaya
masa depan yang berbeda antara satu
anternatif dan alternatif lain.
Dua kriteria biaya relevan yaitu:
a. Biaya masa depan. Biaya tersebut belum
terjadi. Biaya yang sudah terjadi bukan
merupakan biaya relevan
b. Biaya berbeda antar alternatif atau biaya
differensial, yaitu suatu elemen biaya
tertentu tidak memiliki jumlah yang sama
antara satu alternatif dengan alternatif
lainnya.
Pendapatan relevan adalah pendapatan masa
depan yang berbeda antara satu alternatif dan
alternatif lain.
Mengapa pembuat keputusan memerlukan biaya
relevan?
1. Tidak semua biaya merupakan biaya relevan
2. Produksi merupakan informasi yang mahal
3. Kemampuan kognitif yang terbatas
Contoh Penerapan Biaya Relevan
PT Merdeka Jaya memproduksi sepatu kulit.
Perusahaan mampu memproduksi 1.000 pasang
sepatu dalam satu bulan. Saat ini perusahaan
memproduksi 800 pasang sepatu setiap bulannya.
Biaya produksi satu pasang sepatu pada
kapasitas 1.000 pasang adalah:
Biaya bahan baku Rp10.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp8.000
Biaya overhead variable Rp6.000
Biaya overhead tetap Rp4.000
Biaya produksi Rp28.000
Seorang pelanggan yang secara geografis
berasal dari luar daerah pemasaran
perusahaan mengajukan penawaran.
Pelanggan tersebut memesan 150 pasang
sepatu dengan harga Rp26.000 per pasang.
Selama ini PT Merdeka Jaya menjual sepasang
sepatu seharga Rp32.000.
Apa biaya yang relevan bagi manajer PT
Merdeka Jaya untuk memutuskan menerima
atau menolak pesanan tersebut? Berikut
analisisnya
1. Biaya bahan baku untuk 150 pasang sepatu
adalah biaya relevan. Biaya ini adalah biaya
masa depan karena produksi belum dilakukan.
Biaya ini juga biaya differensial karena jika
pesanan diterima maka bahan baku
digunakan, dan jika pesanan ditolak maka
bahan baku tidak digunakan.
2. Biaya tenaga kerja langsung untuk 150 pasang
sepatu adalah biaya relevan. Biaya ini adalah
biaya masa depan karena penggunaan
tenaga kerja langsung belum dilakukan. Biaya
ini juga biaya differensial karena jika pesanan
diterima maka tenaga kerja langsung
digunakan, dan jika pesanan ditolak maka
tenaga kerja langsung tidak digunakan.
3. Biaya overhead variable untuk 150 pasang
sepatu adalah biaya relevan. Biaya overhead
variabel dapat berupa bahan penolong dan
listrik. Biaya ini adalah biaya masa depan
karena penggunaan bahan penolong dan
listrik belum dilakukan. Biaya ini juga biaya
differensial karena jika pesanan diterima maka
bahan penolong dan listrik digunakan, dan jika
pesanan ditolak maka bahan penolong dan
listrik tidak digunakan.
4. Biaya overhead tetap untuk 150 pasang
sepatu bukan biaya relevan. Biaya overhead
tetap meliputi depresiasi mesin dan peralatan,
asuransi pabrik serta gaji mandor pabrik. Biaya
overhead pabrik jumlahnya tetap dan tidak
berubah baik ketika pesanan diterima ataupun
tidak.
Biaya Differensial dan Pendapatan
Differensial
Biaya differensial adalah biaya yang berbeda
antar alternatif keputusan
Pendapatan differensial adalah pendapatan
yang berbeda antar alternatif keputusan
Biaya differensial dapat merupakan kenaikan
biaya (incremental cost) atau penurunan biaya
(decremental cost)
Ilustrasi Biaya dan Pendapatan
Differensial
PT Nusantara Luas sekarang ini menjual
produknya melalui distribusi ritel. Perusahaan
sedang mempertimbangkan untuk menjual
produk melalui distribusi jaringan. Adanya
distribusi ritel diperoleh pandapatan sebesar
Rp70.000.000, harga pokok penjualan sebesar
Rp35.000.000, biaya iklan Rp8.000.000, depresiasi
Gudang Rp5.000.000, dan biaya lain-lain
Rp6.000.000.
Usulan distribusi jaringan berisi informasi tentang
pendapatan sebesar Rp80.000.000. Biaya terkait
usulan ini adalah harga pokok penjualan
Rp40.000.000, biaya iklan Rp4.500.000, biaya
komisi penjualan Rp4.000.000, biaya depresiasi
Gudang Rp8.000.000, dan biaya lain-lain
Ro6.000.000.
Pendapatan differensiasi adalah Rp80.000.000 –
Rp70.000.000 = Rp10.000.000
Biaya total dengan distribusi ritel adalah
Rp54.000.000 dan biaya total dengan distribusi
jaringan sebesar Rp62.500.000
Biaya differensial adalah Rp62.500.000 –
Rp54.000.000 = Rp8.500.000
Selisih antara pendapatan differensial dan
biaya differensial adalah laba differensial, yaitu
sebesar Rp10.000.000 – Rp8.500.000.
Biaya Kesempatan

Biaya kesempatan (opportunity cost) adalah


manfaat yang dikorbankan saat satu alternatif
keputusan dipilih dan mengabaikan alternatif
lain
Biaya Tenggelam

Biaya tenggelam (sunk cost) adalah biaya yang


sudah terjadi dan keputusan masa depan tidak
lagi dapat mengubah biaya tersebut.
Sistem Akuntansi Manajemen
Konvensional dan Kontemporer
Sistem akuntansi manajemen konvensional
adalah system akuntansi manajemen yang
memfokuskan perhatian pada pengukuran
output aktivitas berdasarkan volume produksi.
Sistem ini sangat menekankan pada
pembebanan biaya berdasarkan alokasi.
Ciri khas sistem akuntansi manajemen
konvensional:
1. Menggunakan pemicu berbasis unit
2. Banyak menggunakan alokasi dalam
pembebanan biaya
3. Penentuan biaya produk terlalu sempit dan
kaku
4. Fokus pada manajemen biaya, bukan aktivitas
5. Sedikit menggunakan informasi aktivitas
Sistem informasi akuntansi kontemporer
berevolusi sejalan dengan perubahan dalam
lingkungan bisnis. Tujuan utamanya untuk
memperbaiki kualitas, konten, relevansi, dan
ketepatan waktu informasi biaya.
Sistem informasi akuntansi kontemporer lebih
menekankan pada penelusuran daripada
alokasi biaya.
Manajemen berbasis aktivitas atau dikenal
dengan istilah ABM (activity based
management) merupakan inti dari sistem
informasi akuntansi kontemporer
Ciri khas sistem akuntansi manajemen
kontemporer:
1. Menggunakan pemicu berbasis unit dan non
unit
2. Menggunakan banyak penelusuran dalam
pembebanan biaya
3. Penentuan biaya produk fleksible
4. Fokus pada manajemen aktivitas
5. Menggunakan informasi aktivitas secara
terperinci
PERILAKU BIAYA
Perilaku biaya (cost behavior) adalah pola yang
menggambarkan bagaimana jumlah biaya
bervariasi atas perubahan aktivitas bisnis.
Jenis perilaku biaya:
1. Biaya variable (variable cost)
2. Biaya tetap (fixed cost)
3. Biaya campuran (mixed cost)
Tujuan utama mengapa perilaku biaya perlu
diketahui
1. Pengendalian biaya
2. Pengestimasian biaya
3. Pembuatan keputusan
Sumber Daya, Aktivitas, dan Perilaku
Biaya
Sumber daya merupakan unsur ekonomis yang
membuat perusahaan dapat melakukan
aktivitas.
Sumber daya fleksibel yaitu sumbet daya yang
diperoleh saat diperlukan dan tidak
membutuhkan komitmen jangka Panjang.
Sumber daya fleksibel dapat dikategorikan
sebagai biaya variable karena adanya
hubungan teknis biaya dengan aktivitas yang
dilakukan
Sumber daya fleksibel juga dapat dikategorikan
sebagai biaya variable karena diskresi
(kebijakan) manajemen. Dengan demikian
biaya variable dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Biaya variable teknis (engineered variable
cost). Contohnya biaya tenaga kerja langsung
2. Biaya variable diskresioner (discretionary
variable cost). Contohnya biaya iklan yang
dianggarkan 10% dari penjualan
Sumber daya terikat adalah sumber daya yang
diperoleh dimuka tanpa mempertimbangkan
apakah sumber daya yang tersedia tersebut
sepenuhnya habis digunakan atau tidak.
Sumber daya terikat seringkali dikategorikan
sebagai biaya tetap. Terkait dengan komitmen
manajer dalam pembuatan keputusan jangka
Panjang, biaya tetap dikategorikan menjadi:
1. Biaya tetap terikat (committed fixed cost).
Contohnya biaya depresiasi.
2. Biaya tetap diskresioner (discretionary fixed
cost). Contohnya biaya riset dan
pengembangan.
Biaya bertahap (step cost) adalah biaya yang
bersifat tetap pada kisaran aktivitas tertentu
dan bersifat variable antar kisaran aktivitas.
Terkait dengan tingkat aktivitas, biaya variabel
dikategorikan menjadi:
1. Biaya variable murni (true variable cost)
2. Biaya variable bertahap (step variable cost)
Terkait dengan tingkat aktivitas, biaya tetap
dikategorikan menjadi:
1. Biaya tetap murni (true fixed cost). Contohnya
biaya depresiasi.
2. Biaya tetap bertahap (step fixed cost).
Contohnya biaya teknisi.
Teknik Pemisahan Biaya Campuran

Tiga pendekatan yang lazim digunakan dalam


memisahkan biaya variable dan biaya tetap
dalam biaya campuran yaitu:
1. Metode grafik (scatterplot method)
2. Metode titik tertinggi dan terendah (higher
and lowest point method)
3. Metode regresi kaudrat terkecil (least
squares regression method)
Metode Grafik

Manajemen PT Permai mengklasifikasi biaya


pemeliharaan sebagai biaya campuran. Dalam
biaya pemeliharaan tersebut terdapat unsur
biaya variable dan biaya tetap. Perusahaan
menetapkan bahwa pemicu yang
menyebabkan biaya bervariasi adalah jam
mesin.
Bulan Jam Mesin Biaya Pemeliharaan
Januari 100 Rp200.000
Februari 440 Rp580.000
Maret 480 Rp590.000
April 130 Rp300.000
Mei 260 Rp420.000
Juni 500 Rp680.000
Berdasarkan grafik tersebut dapat diketahui
kira-kira tingkat biaya pemeliharaan sebesar
Rp130.000, inilah yang dikategorikan sebagai
biaya tetap per bulan.
Untuk menentukan biaya variable berdasarkan
grafik tersebut ambil satu biaya tertentu,
misalnya Rp580.000 yang pemicunya jam mesin
sebesar 440 jam.
Maka penentuan pemisahan biaya variable
dan biaya tetap sebagai berikut:
Jumlah biaya pemeliharaan Rp580.000
Biaya tetap per bulan Rp130.000
Biaya variable total Rp450.000
Biaya variable per unit = Rp450.000/440
= Rp1.023/jam
Fungsi estimasi biaya pemeliharaan berdasarkan
analisis grafik diatas adalah:
Y = Rp130.000 + Rp1.023X

Y = Biaya pemeliharaan
X = Jam mesin
Metode Titik Tertinggi dan Titik
Terendah
Bulan Jam Mesin Biaya Pemeliharaan Berdasarkan data
Januari 100 Rp200.000 tersebut dapat
Februari 440 Rp580.000
diidentifikasi aktivitas dan
Maret 480 Rp590.000
April 130 Rp300.000
biaya tertinggi dan
Mei 260 Rp420.000 terendah sbb:
Juni 500 Rp680.000

Aktivitas tertinggi : 500 jam biayanya : Rp680.000


Aktivitas terendah : 100 jam biayanya : Rp200.000
Berikutnya mencari biaya tetap yang
merupakan selisih antara biaya titik tertinggi
dengan biaya hasil perkalian tarif variable
dengan aktivitas tertinggi. Atau selisih antara
biaya titik terendah dengan biaya hasil
perkalian tarif variable dengan aktivitas
terendah.
Biaya aktivitas tertinggi = Rp680.000
Biaya variable Rp1.200 x 500 jam = (Rp600.000)
Biaya tetap per bulan = Rp80.000
Atau
Biaya aktivitas terendah = Rp200.000
Biaya variable Rp1.200 x 100 jam = (Rp120.000)
Biaya tetap per bulan = Rp80.000
Metode Regresi Kuadrat Terkecil

Persamaan regresi: Y = a = bx
a = konstanta (menggambarkan biaya tetap)
b = koefisien (menggambarkan biaya variable)
Y = biaya campuran
X = aktivitas
Ilustrasi

Bulan X Y X2 XY
Januari 100 200.000 10.000 20.000.000
Februari 440 580.000 193.600 255.200.000
Maret 480 590.000 230.400 283.200.000
April 130 300.000 16.900 39.000.000
Mei 260 420.000 67.600 109.200.000
Juni 500 680.000 250.000 340.000.000
Jumlah 1.910 2.770.000 768.500 1.046.600.000
Berdasarkan table tersebut dapat diketahui nilai
b sebagai berikut:

988.900.000
b= = 1.027
962.900
Jadi biaya variable adalah Rp1.027 per jam
Berdasarkan table tersebut juga dapat
diketahui nilai a sebagai berikut:

2.270.000 - (1.027 x 1.910) 808.427


a= = = 134.738
6 6

Jadi biaya tetap adalah Rp134.738


Maka fungsi biaya pemeliharaan adalah
sebagai berikut:

Y = a + bx
Y = Rp134.728 + Rp1.027X

Y = Jumlah biaya pemeliharaan


X = Jam mesin
74

Anda mungkin juga menyukai