Anda di halaman 1dari 12

EKUITAS SALDO LABA,DIVIDEN,SAHAM TRESURI,DAN

PENGHASILAN KOMPEREHENSIF LAIN

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN

Dikumpulkan Sebagai Tugas Mata Kuliah Akutansi Keuangan

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh:

OLIVIA 105731111620

Dosen Pengampu:

Dr.Muryani Arsal,SE,MM,Ak,CA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,karunia,serta taufik dan
hidayah-nya,saya dapat menyelesaikan makalah dengan materi mengenai ekuitas ;saldo
laba,dividen,saham treasuri dan komperehensif lain dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya.dan juga saya berterima kasih kepada ibu Dr.Muryani Arsal,SE,MM.Ak,AC selaku dosen
mata kuliah akuntansi keuangan yang telah memberikan tugas ini kepada saya.

Makalah ini merupakan makalah yang dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah akuntansi
keuangan dan sengaja dibuat dengan tujuan untuk memberikan pemahaman tentang apa itu ekuitas modal
sektor.

Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat
berguna dikemudian hari terutama untuk pemahaman tentang lebih lanjut.Makalah ini tidaklah sempurna
oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca sangatlah penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah
ini.

Makassar,12 April 2022

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................i

DAFTAR ISI ....................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1

C. Tujuan..................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Komponen Ekuitas......................................................................................................2
B. Pengakuan Dan Pengukuran Ekuitas..........................................................................4
C. Penyajian Dan Pengungkapan Ekuitas........................................................................5

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN.....................................................................................................................7
B. SARAN.................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................8

II
III
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ekuitas Adalah – merupakan hak pemegang perusahaan setelah semua kewajiban
terpenuhi dan dapat dihitung dengan mengurangi kewajiban perusahaan dari total aset perusahaan
sehingga pemilik perusahaan atau pemegang saham akan memiliki aset yang tersisa setelah
semua kewajiban diselesaikan. Pentingnya ekuitas dapat didefinisikan sebagai modal atau aset
perusahaan, dengan perbedaan antara aset (aset) dan liabilitas yang dihasilkan dari investasi
pemilik dan dari hasil bisnis perusahaan.
Maka ekuitas adalah hak yang tersisa untuk aset perusahaan setelah dikurangi semua
kewajiban denan kata lain, ekuitas dapat mencerminkan proporsi hak atau kepentingan
perusahaan dalam aset perusahaan.Prinsipnya ekuitas akan dihasilkan dari investasi pemilik dan
laba operasi perusahaan yang melalui penarikan partisipasi ekuitas pemilik, bagi hasil atau
melalui kerugian.Karena itulah ekuitas segabai hak sebagai aset perusahaan setelah semua
kewajiban dapat dikurangkan dari neraca yang sesuai dengan perbedaan antara aset dan
kewajiban pada perusahaan.
Komponen yang digunakan dalam analisis keuangan salah satunya merupakan
ekuitas. Sesuatu yang dimiliki bisa disebut dengan aset, seperti meja, komputer, dan lainnya yang
dimiliki perusahaan. Liabilitas adalah merupakan layanan yang dilakukan dimasa depan pada
pihak lain atau hutang yang harus dilunasi dimasa depan. Seperti biaya perbaikan komputer atau
hutang perusahaan. Liabilitas setelah dibayar, nilai aset tersisa tersebut dapat disebut ekuitas.

B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah Atas Makalah ini Adalah:
1. Apa Saja Yang Menjadi Komponen Ekuitas
2. Bagaimana Pengakuan Dan Pengukuran Ekuitas
3. Bagaimana Penyajian Dan Pengakuan Ekuitas

C. Tujuan Penulisan
Manfaat Atas Penulisan Makalah ini Adalah:
1. Mengetahui Komponen Ekuitas
2. Mengetahui Mengenai Pengakuan Dan Pengukuran Ekuitas
3. Mengetahui Mengenai Penyajian Dan Pengakuan Ekuitas

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Komponen Ekuitas; Saldo Laba,Dividen,Saham Treasuri,dan Penghasilan


komprehensif lain
Ekuitas Adalah – merupakan hak pemegang perusahaan setelah semua kewajiban
terpenuhi dan dapat dihitung dengan mengurangi kewajiban perusahaan dari total aset perusahaan
sehingga pemilik perusahaan atau pemegang saham akan memiliki aset yang tersisa setelah
semua kewajiban diselesaikan.Berikut adalah komponen dari ekuitas:
1. Saldo Laba
Saldo Laba yakni Earned Capital yang tidak didistribusikan kepada pemegang saham
sebagai dividen dan tetap diinvestasikan dalam perusahan. Saldo laba hanya dipengaruhi oleh
laba/rugi bersih dan deviden.Saldo laba akan bertambah apabila perusahaan menbukukukan
laba bersih dan berkurang apabila rugi bersih.saldo akan berkurang apabila perusahaan
menetapkan pembagian deviden kepada pemegang saham. Dalam perusahaan terdapat dua
sumber utama dari ekuitas pemegang saham (shareholders’ equity) yaitu jumlah yang
diinvestasikan oleh pemegang saham dalam perusahaan dan jumlah yang didapatkan (earned)
oleh perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
Perusahaan dapat mengambil kebijakan untuk merestriksi (melakukan pembatasan) atau 
mengalokasikan ataas penggunaan (apropriasi) sebagian dari saldo laba untuk tujuan
tertentu. Restriksi atau apropriasi di antaranya mencakup hal berikut ini 
1) Restriksi Hukum: banyak negara yang mensyaratkan perusahaan untuk merestriksi biaya
dari saham treasuri dari pembagian dividen. 
2) Restriksi Kontraktual: kontrak utang jangka panjang dapat membatasi penggunaan dari
aset untuk pembayaran dividen sebagai bagian dari covenant utang, sehingga
hal tersebut dapat merestriksi penggunaan saldo laba untuk pembayaran dividen.
3) Restriksi Sukarela: apropriasi saldo laba untuk tujuan khusus. 

Ketika perusahaan telah melakukan restriksi ataupun apropriasi atas sebagian dari saldo
laba, maka perusahaan tidak dapat menggunakan keseluruhan saldo laba untuk
pengembangan usahanya, karena saldo laba yang telah direstriksikan harus digunakan sesuai
dengan tujuan khususnya. Untuk menginformasikan hal tersebut kepada pemangku
kepentingannya (stakeholder), maka perusahaan harus mengklasifikasikan saldo laba menjadi
dua, yaitu Saldo Laba dan Saldo Laba yang Direstriksikan.

Berdasarkan PSAK 25 (Revisi 2009) Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi


Akuntansi, dan Kesalahan, apabila perusahaan melakukan perubahan kebijakan akuntansi
atau koreksi atas kesalahan, maka pendekatan yang harus dilakukan adalah secara
retrospektif. Pendekatan restrospektif tersebut akan berdampak pada saldo awal dari saldo
laba, sehingga sebagai konsekuensinya perusahaan harus melakukan penyajian kembali
(restatement). Apabila perubahan kebijakan atau koreksi atas kesalahan tersebut
menyebabkan laba bersih perusahaan pada periode sebelumnya lebih rehdah (understated),
maka saldo awal atas saldo laba harus dinaikkan (kredit terhadap saldo laba), dan sebaliknya. 

2
2. Dividen
Dividen yakni bagian laba perusahaan yang telah ditentukan presentasenya
untukdidistribusikan kepada pemegang saham. Perusahaan mengeluarkan dividen
berdasarkan keputusan yang diambil dalam rapat )mum Pemegang Saham (RUPS).
Pertimbangan- pertimbagan perusahaan dalam memberikan dividen yakni sebagai berikut.
1) Memenuhi ketentuan yang disebutkan dalam perjanjanjian dengan kreditor .
2) Memenuhi ketentuan pendirian perusahaan.
3) Memenuhi pendanaan yang dibutuhkan perusahaan dalam rangka pertumbuhan atau
ekspansi lebih lanjut
4) Menciptakan skema pembagian dividen yang stabil.
5) Menciptakan cadangan untuk menghadapi potensi kerugian yang dihadapi perusahaan
di masa mendatang

Bentuk dividen yang paling umum adalah dividen kas, yaitu perusahan


mendistribusikankas kepada pemegang saham sebesar proporsi tertentu, mengacu pada rasio
pembagiandividen, dari laba bersih. Adapun bentuk lain dari dividen selain dari dividen kas
diantaranyasebagai berikut.

1) Dividen Saham
Pembagian saham perusahaan yang bersangkutan secara pro1rata kepada
pemegang sahamnya. Di indonesia hal ini dikenal sebagai saham bonus.
2) Dividen Properti
Dividen yang terutang dari aset perusahaan dalam bentuk selain kas disebut
dividen properti. Bentuknya dapat beragam seperti barang, persediaan perusahaan,
restate,investasi, dan lain-lain.
3) Dividen Scrip
Merupakan surat promes yang menyetakan tanda kesediaan membayar seJumlah
uang tunai tertentu kepada para pemegang saham sebagai dividen. Seperti surat
promeslainnya, surat ini berbunga sampai dengan dibayarkannya uang tersebut
kepada pemegang saham yang berhak.
4) Dividen Likuidasi
Beberapa perusahaan menggunakan modal disetor sebagai basis dari dividen.

3. Saham Treasuri
Saham treasuri merupakan saham perusahaan yang telah dikeluarkan oleh perusahaan
dankemudian dibeli kembali. Beberapa alasan perusahaan melakukan hal tersebut adalah
sebagai berikut.
1) Untuk memperkecil pajak 
2) Untuk meningkatkan laba per saham dan pengembalian atas ekuitas Mengurangi
Jumlah pemegang saham
3) Membentuk pasar bagi saham
4) Saham akan di&ual kembali kepada karyawan perusahaan atau saham akan
dibagikansebagai dividen.
5) Saham akan dikeluarkan dengan surat-surat berharga perusahaan lain.

3
4. Penghasilan Komprehensif Lainnya
Penghasilan komprehensif Lain merupakan komponen ekuitas yang direprentasikandalam
Laporan Penghasilan komprehensif yang mencerminkan total penghasilan dikurang beban
yang tidak diakui dalam laba rugi sebagaimana yang disyaratkan dalam SAK lainnya.

B. Prinsip Penting Terkait Dengan Pengakuan Dan Pengukuran Ekuitas; Saldo


Laba,Dividen, Dan Saham Treasuri
1. Pengakuan Dan Pengukuran Saldo laba
Saldo Laba merupakan akumulasi laba perusahaan yang tidak didistribusikan
sebagaidividen dan ditahan oleh perusahaan untuk direinvestasikan dalam bisnis perusahaan
ataudapat pula digunakan untuk pembayaran utang. cara menghitung saldo laba adalah
sebagai berikut.
Saldo Laba = Saldo Laba awal +Laba (rugi )bersih -Dividen
2. Pengakuan Dan Pengukuran Dividen
Dividen kas, ketika perusahaan mendistribusikan labanya dalam bentuk Dividen kas
maka terdapat dua pencatatan jurnal yaitu pada tanggal pengumuman dividen
ketika perusahaan mengakui adanya utang dividen dan pendebitan saldo laba, dan pada
tanggal pembayaran ketika perusahaan melakukan pencatatan atau pembayaran dari dividen
dan pendebitan utang dividen yang telah diakui sebelumnya.
Dividen Saham, ini adalah alternatif yang paling sering dilakukan perusahaan untuk
membagikan dividen bila perusahaan kekurangan likuiditas (kas), dan hal ini biasanya
diberikan secara merata bagi semua pemegang saham. Pembagian dividen
sahamsesungguhnya tidak menyebabkan kekayaan perusahaan berkurang. Nilai aset
bersih perusahaan tetap seperti sebelum pembagian dilakukan. Begitu &uga
dengan komposisi kepemilikan. transaksi yang dilakukan dengan cara mengapitalisasi saldo
laba sebagian atau seluruhnya yang artinya saldo laba dipindahkan ke akun modal sehingga
modal yang disetor bertambah, sedangkan saldo laba berkurang atau habis.
Dividen Properti, merupakan pembagian dividen dalam bentuk aset perusahaan.
Apabila perusahaan hendak membagikan dividen dengan tipe ini, maka perusahaan harus
melakukan penilaian atas nilai wajar dari aset tersebut, dan mengakui adaya keuntungan atau
kerugiansebagai selisih dari nilai wajar aset dengan nilai buku aset pada tanggal deklarasi.
Dividen Scrip, merupakan keadaan ketika perusahaan memiliki akumulasi saldo labayang
sesungguhnya sudah memungkinkan untuk dibagian dividen bagi para pemegangsahamnya,
akan tetapi &umlah uang tunaina tidak mencukupi. Alternatif yang bisa diambil &ika ingin
membagi dividen adalah dengan menerbitkan promes atau janji membayar dikemudian hari
/notes payable
Dividen semacam ini disebut dengan Scrip Dividend.”Dividen Likuidasi, apabila
perusahaan mengeluarkan dividen dari saldo laba tidak dapatmencukupi &umlah dividen
tersebut, maka &umlah dividen tersebut diambil dari modal saham.Oleh karena itu, dividen
likuidasi akan mengurangi jumlah modal saham perusahaan.
3. Pengakuan Dan Pengukuran Saham Treasuri
Terdapat dua metode pengakuan transaksi untuk Saham 5reasuri, yaitu metode biaya
danmetode nilai nominal, yakni sebagai berikut.
1) Metode Biaya

4
Berdasarkan metode biaya, pada saat akuisisi saham treasuri maka akun
sahamtreasuri didebit sebesar biaya perolehan dan melaporkan akun saham treasuri
sebagai pengurang dari ekuitas pada laporan posisi keuangan. Pada saat pen&ualan
kembalisaham treasuri di&ual kembali, maka jumlah sama dengan nilai pembelian yang
akandi kreditkan. Apabila saham treasuri diperoleh dalam waktu yang berbeda-beda,
maka perusahaan dapat memilih harga perolehan yang digunakan ketika menjual
kembalisaham treasuri tersebut berdasarkan alternatif metode persediaan yaitu
identitfikasi khusus, biaya rata-rata, atau FIFO.
jika saham treasuri dijual kembali dengan harga di atas harga perolehan,
makakelebihan tersebut dikreditkan pada akun Agio Saham1saham treasuri dan
selisihtersebut tidak diakui sebagai keuntungan.jika saham treasuri dijual kembali dengan
harga di bawah harga perolehan,maka selisih tersebut didebitkan pada akun Agio
Saham1saham 5reasuri. Apabilaselisih harga di bawah harga perolehan melebihi saldo
kredit pada akun Agui Saham-saham treasuri, maka saldo laba didebit untuk kekurangan
tersebut.
2) Metode Nominal
Berdasarkan metode nilai nominal, pada saat akusisi saham treasuri
maka pencatatan semua transaksi dalam saham treasuri pada nominalnya dan
melaporkansaham treasuri hanya sebgai pengurang dari modal saham.Pada saat
pembelian saham treasuri, maka saham treasuri didebit sebesar nilai nominal saham dan
didebit agui saham biasa sebesar selisih antara nilai nominaldengan harga pengeluaran
saham biasa.
Apabila harga pembelian saham treasuri lebih tinggi dari harga
pengeluaransaham biasa, maka Saldo Laba akan didebit, dan sebaliknya apabila harga
pembeliansaham treasuri lebih rendah dari harga pengeluaran saham biasa, maka akan
dikredit Agio Saham-saham treasuri.jika saham treasuri dijual dengan harga di atas nilai
nominal dan harga saham pada saat pengeluaran, maka saham treasuri dikredit sebesar
nilai nominal, dan selisih antara harga perolehan dengan harga penjualan kembali diakui
dengan mendebit akunAgio Saham Biasa.
Sedangkan jika saham treasuri di&ual dengan harga di bawah nilainominal maka
saham treasuri dikredit sebesar nilai nominal saham dan Agio Saham-saham treasuri
didebit sebesar selisih antara nilai nominal dengan harga penjualan
Contoh Transaksi
PT Ryska memiliki saham biasa dengan jumlah beredar sebanyak 400.000
lembar denga nilai nominal sebesar Rp 100 Perusahaan mendeklarasikan 5% dividen
saham dengan nilai wajar sebesar 650 per lembar. Buatlah pencatatan jurnal yang
dilakukan oleh PT ryska pada tanggal deklarasi dan tanggal distribusi dividen!
jawab :

Jumlah Deviden Yang Akan Dibagikan = 5% x 400.000 x Rp 650

= Rp 13.000.000

Jurnal Saat Tanggal Deklarasi =

Saldo Laba Rp 13.000.000

5
Utang Dividen Rp 13.000.000

Jurnal Saat Tanggal Distribusi

Utang Dividen Rp 13.000.000

Kas Rp 13.000.000

C. Penyajian Dan Pengungkapan Ekuitas ;Saldo Laba,Dividen,Dan Saham Treasuri


1. Penyajian Dan Pengungkapan Saldo Laba
A. Penyajian dan Pengungkapan Saldo Laba
Saldo laba menunjukkan akumulasi hasil usaha periodik setelah
memperhitungkan pembagian dividen dan koreksi laba rugi periode lalu. Akun ini
harus dinyatakan terpisah dari akun modal saham. Seluruh saldo laba dianggap
bebas untuk dibagikan sebagai dividen, kecuali jika terdapat indikasi pembatasan
terhadap saldo laba, misalnya untuk perluasan pabrik. Saldo laba yang tidak
dibagikan sebagai dividen karena pembatasan tersebut, dilaporkan dalam akun
tersendiri yang menggambarkan tujuan pencadangan tersebut, dan harus
diungkapkan dalam laporan keuangan.saldo laba tidak boleh dibebani atau
dikredit dengan pos-pos yang seharusnya diperhitungkan pada laporan laba rugi
tahun berjalan
A. Penyajian dan Pengungkapan Saldo Laba
Saldo laba menunjukkan akumulasi hasil usaha periodik setelah
memperhitungkan pembagian dividen dan koreksi laba rugi periode lalu. Akun ini
harus dinyatakan terpisah dari akun modal saham. Seluruh saldo laba dianggap
bebas untuk dibagikan sebagai dividen, kecuali jika terdapat indikasi pembatasan
terhadap saldo laba, misalnya untuk perluasan pabrik. Saldo laba yang tidak
dibagikan sebagai dividen karena pembatasan tersebut, dilaporkan dalam akun
tersendiri yang menggambarkan tujuan pencadangan tersebut, dan harus
diungkapkan dalam laporan keuangan.saldo laba tidak boleh dibebani atau
dikredit dengan pos-pos yang seharusnya diperhitungkan pada laporan laba rugi
tahun berjalan
Saldo laba menunjukkan akumulasi hasil usaha periodik setelah memperhitungkan
pembagian dividen dan koreksi laba rugi periode lalu.Akun ini haru dinyatakan terpisah dari
akun modal saham.Saldo laba yang tidak dibagikan sebagia dividen karena pembatasan
tersebut,dilaporkan dalam akun tersendiri yang menggambarkan tujuan pencadangan
tersebut,dan haru diungkapan dalam laporan keuangan. Pengungkapan saldo laba meliputi:
a. Pengungkapan penjatahan(apropriasi) dan pemisahan saldo laba
b. Peraturan,perikatan,batasan dan jumlah batasan disekitar saldo laba
c. Perubahan saldo laba karena penggabungan usaha dengan metode penyatuan kepentingan
d. Koreksi masa lalu,baik bruto maupun neto setelah pajak
e. Pengungkapan dividen saham dan pecah saham
f. nformasi tiap jenis saham harus diungkap terpisah dalam catatan atas
g. laporan keuangan, meliputi:
h. 1) Modal dasar
i. 2) Modal ditempatkan atau dipesan sebelum disetor
j. 3) Harga pari, harga nominal belum disetor

6
k. 4) Perubahan lembar saham tiap jenis saham
l. 5) Hak istimewa atau hak mendahului
m. 6) Batasan khusus
n. 7) Penjelasan bila dapat konvers
Apabila perseroan menderita kerugian sebesar lima puluh persen dari
modalnya,kewajiban untuk diumumkan dalam register kepaniteraan pengadilan negeri dan
dalam berita negara diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.Apabila perseroan
mencapai akumulasi kerugian sebesar 75% dari modal,penjelasan bahwa demi hukum PT
tersebut bubar, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
2. Pengungkapan Dividen
Pengungkapan dividen meliputi: jumlah dividen,dividen per lembar saham,bentuk
dividen, batasan saldo laba minimun dalam kaitan dengan ketersediaan dividen,hutang
dividen,hutang dividen per lembar saham,pengumuman pembagian dividen setelah tanggal
neraca,sebelum tanggal pendapatan akun indipenden dan jumlah kapitalisasi dividen saham
dan pecah saham.
3. Pengungkapan Saham Treasuri
Pengungkapan saham beredar yang diperoleh kembali (saham treasuri)meliputi saham
beredar yang diperoleh kembali,metode cost,disajikan sebagai pengurang jumlah modal dan
saham beredar yang tidak diperoleh kembali, metode nilai pari(par value) sebagai pengurang
saham beredar.pengungkapan bagian lain ekuitas sepert;( saldo laba,agio,selisih penilaian
kembali aktiva tetap,dan cadangan) harus dilakukan secara terpisah meliputi ;perubahan
selama periode akuntansi dan batasan distribusi.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ekuitas Adalah – merupakan hak pemegang perusahaan setelah semua kewajiban
terpenuhi dan dapat dihitung dengan mengurangi kewajiban perusahaan dari total aset perusahaan
sehingga pemilik perusahaan atau pemegang saham akan memiliki aset yang tersisa setelah
semua kewajiban diselesaikan. Berikut adalah komponen dari ekuitas:
1. Saldo Laba
Saldo Laba yakni Earned Capital yang tidak didistribusikan kepada pemegang saham
sebagai dividen dan tetap diinvestasikan dalam perusahan.
2. Dividen
Dividen yakni bagian laba perusahaan yang telah ditentukan presentasenya
untukdidistribusikan kepada pemegang saham.
3. Saham Treasuri
Saham treasuri merupakan saham perusahaan yang telah dikeluarkan oleh perusahaan
dankemudian dibeli kembali.
4. Penghasilan Komprehensif Lainnya

7
Penghasilan komprehensif Lain merupakan komponen ekuitas yang direprentasikandalam
Laporan Penghasilan komprehensif yang mencerminkan total penghasilan dikurang beban yang
tidak diakui dalam laba rugi sebagaimana yang disyaratkan dalam SAK lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

https://rumus.co.id/ekuitas-adalah/

https://www.academia.edu/28326572/
Akuntansi_Keuangan_II_Saldo_Laba_Dividen_Saham_Treasuri_dan_Penghasilan_Lain

https://www.academia.edu/28326572/
Akuntansi_Keuangan_II_Saldo_Laba_Dividen_Saham_Treasuri_dan_Penghasilan_Lain

Anda mungkin juga menyukai