Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN


( PERILAKU ORGANISASI )

Dosen
Pengampu :

Rona Tumiur Mauli C.Simorangkir, SE.,MM

DISUSUN OLEH (Kelompok 3) :

DWI AGUNG SUKMA JATI (43220110088)


STELLA ANGELICA (43218110099)
NURALFIYAH YUNIANTI DEWI (43218110172)
DINDA JULISKHA YANTI (43218110220)
NURHALIZA (43218110236)
THALITA RAGILLULA (43218110267)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Page 1
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................................2

BAB I...........................................................................................................................................................3

PENDAHULUAN........................................................................................................................................3

1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................................3

1.2. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................3

1.3.   TUJUAN PENULISAN:...............................................................................................................3

BAB II..........................................................................................................................................................4

PEMBAHASAN..........................................................................................................................................4

2.1.    GOAL CONGRUENCE..............................................................................................................4

2.2.    FAKTOR-FAKTOR INFORMAL YANG MEMPENGARUHI KESELARASAN TUJUAN


ATAU GOAL CONGRUENCE.............................................................................................................4

2. 3 . SISTEM PENGENDALIAN FORMAL......................................................................................6

2. 4. JENIS – JENIS ORGANISASI :.................................................................................................9

2. 5.  Fungsi Controller Dalam Organisasi...................................................................................11

BAB III.......................................................................................................................................................12

PENUTUP.................................................................................................................................................12

1.    KESIMPULAN..............................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13

Page 2
BAB I

PENDAHULUAN

 1.1 LATAR BELAKANG

Sistem pengendalian Manajemen yang baik akan mempengaruhiperilaku


anggota organisasi, apabila terdapat goal congruence dalamorganisasi., yaitu suatu
kondisi yang diperoleh dari usaha anggota organisasidalam mencapai goal nya masing-
masing juga membantu tercapainya goalorganisasi. Untuk memahami konsep goal
congruence, perlu diketahuifactor yang mempengaruhi goal congruence, yaitu system
formal daninformal. Sistem formal dikelompokkan menjadi: aturan dan metodesistematis
dalam perencanaan dan pengendalian.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan resuman ini, kami akan mengulas dan memahami lebihdalam
mengenai sebagai berikut :
1) Apa yang dimaksud Goal Congruence ?
2) Apa saja Faktor-Faktor Informal Yang Mempengaruhi Goal Congruence ?
3) Apa Sistem Kontrol Yang Formal ?
4) Apa saja Jenis – Jenis Organisasi ?
5) Apa Fungsi Kontroller Dalam Organisasi ?

1.3.   TUJUAN PENULISAN:
 Untuk mengetahui pengertian Goal Congruence
 Untuk mengetahui Faktor –Faktor yang mempengaruhi Goal Congruence
 Untuk mengetahui Sistem Kontrol Yang Formal
 Untuk mengetahui Jenis- Jenis Organisasi
 Untuk mengetahui Fungsi Kontroller Dalam Organisasi

Page 3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.    GOAL CONGRUENCE

Goal congruence merupakan keselarasan antara tindakan-tindakan individu


untuk meraih tujuan-tujuan pribadi guna membantu pencapaian tujuan organisasi. Istilah
goal congruence (keselarasan tujuan) diterapkan pada sebuah organisasi untuk
memastikan bahwa semua operasi dan kegiatan ditetapkan dalam mendukung tujuan
organisasi. Ini berarti bahwa organisasi akan meninjau semua operasi
dan kegiatan untuk memastikan bahwa tidak satupun dari mereka (orang-operasi
dan kegiatan) bekerja dengan cara yang membatasi atau menghambat kemampuan
organisasi untuk mencapai tujuannya, apa pun bentuknya.

2.2.    FAKTOR-FAKTOR INFORMAL YANG MEMPENGARUHI KESELARASAN


TUJUAN ATAU GOAL CONGRUENCE

Keselarasan tujuan dipengaruhi oleh beberapa factor yang biasa disebut factor
informal dan formal. Faktor informal bisa berbentuk aspek eksternal dan bisa berbentuk
aspek internal.
Aspek eksternal adalah norma-norma yang tumbuh dan berkembang pada
kehidupan masyarakat dimana perusahaan merupakan bagian dari masyarakat itu
sendiri. Hal ini bisa disebut etos kerja. Hal tersebut bisa termanifestasikan dalam bentuk
loyalitas karyawan, semangat kerja dan kemampuan individu. Sikap-sikap ini tentu

Page 4
berbeda sesuai kondisi lokal, artinya sangat dipengaruhi budaya setempat. Orang
Jepang misalnya terkenal dengan keuletan dan kerja kerasnya.

Aspek-aspek internal yang mempengaruhi keberhasilan pengadilan managemen


adalah sebagai berikut :
1. Budaya, yang dimaksud adalah aturan atau kebiasaan yang berlaku dalam
perusahaan atau sering juga disebut iklim kerja. Iklim kerja ini bisa berbentuk
sikap, norma hubungan kerja dan asumsi yang secara eksplisit ataupun implisit
diterima dan berlaku bagi seluruh anggota organisasi. Norma budaya seperti ini
penting karena akan mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan secara
keseluruhan. Budaya perusahaan bisa berlaku sepanjang masa selama masih
sesuai dengan kepentingan perusahaan. Budaya ini bisa berjalan kalau pimpinan
juga memberi teladan.
2. Gaya Manajemen, aspek internal yang juga terpenting Gaya Manajemen,
termasuk sikap pimpinan terhadap pengendalian . Sikap pimpinan biasanya juga
tercermin dalam sikap bawahan. Latar belakang pimpinan bisa dari berbagai
bentuk. Ada pimpinan yang cenderung hanya memberi instruksi tertulis ada juga
pendekatan yang kharismatik. Tidak ada satu bentuk pun yang bisa dikatakan
pimpinan ideal karena tergantung dari kebutuhan dan sudut pandang orang
masing-masing.
3. Organisasi Informal, adanya hubungan kerja secara informal antara satu bagian
dengan bagian lainnya, sehingga setiap orang akan mengerti arah mana yang
dituju perusahaan.
4. Persepsi dan Komunikasi, perintah yang diterima oleh seorang bawahan dari
atasannya bisa saja tanggapannya berbeda. Kesalahan persepsi setiap saat bisa
terjadi, dan jika tidak ditangani dengan baik maka bisa merugikan kepentingan
perusahaan secara keseluruhan. Untuk itulah diperlukan cara komunikasi yang
efektif yang memungkinan informasi yang disampaikan tidak salah diterima oleh
pihak yang menerima.

Page 5
5. Kerjasama dan Konflik, garis-garis yang menghubungkan kotak-kotak dalam
bagan organisasi menunjukan suatu cara agar tujuan organisasi dicapai adalah
dimana manajemen senior membuat keputusan dan mengkomunikasikan
keputusan tersebut melalui hierarki organisasi ke manajer pada tingkat yang lebih
rendah. Hal ini mengabaikan tujuan pribadi masing-masing individu. Sebenarnya
fungsi organisasi tidaklah seperti itu.

Kenyataannya, masing-masing manajer operasi berekasi atas instruksi dari pimpinan


puncak bila instruksi tersebut berpengaruh atas kebutuhan pribadinya. Juga, kadnag-
kadang banyak Tindakan yang diambil oleh manajer mempunyai pengaruh yang jelek
ke manajer lainnya. Misalnya saja, seorang manajer dihadapkan pilihan apakah
menggunakan kapasitas produk yang terbatas atau sumber daya terbatas, padahal
Sistem Pengendalian Manajemennya tidak menyebutkan perintah yang pasti
sebelumnya.
Suatu organisasi berusaha menjaga keseimbangan yang tepat tantara kekuatan
yang menimbulkan konflik dan yang menimbulkan Kerjasama. Beberapa konflik
memang diinginkan. Konflik yang menghasilkan persaingan diantara pegawai untuk
kenaikan pangkat atau berbagai bentuk kompensasi adalah menyehatkan. Bentuk
Kerjasama tertentu juga penting. Disinilah perlunya system pengendalian manajemen
yang handal yang memungkinkan minimasi konflik dan menciptakan Kerjasama yang
baik.

2. 3 . SISTEM PENGENDALIAN FORMAL

Sistem Formal adalah sistem yang memungkinkan pendelegasian otoritas


dimana sistem formal memperjelas struktur kebijakan dan prosedur, yang harus diikuti
anggota organisasi. Pengendalian formal adalah pengendalian yang disahkan oleh
organisasi dalam bentuk peraturan, surat keputusan, kode etik, presensi, dan bentuk
lain. Sedangkan pengendalian informal merupakan pengendalian tidak langsung. Hal ini

Page 6
berarti pengendalian yang tidak diformalkan atau dibuatkan peraturan oleh organsasi
secara resmi.

Pengendalian formal merupakan pengendalian yang diformalkan oleh manajemen


dalam berbagai bentuk misalnya kode etik dan peraturan pimpinan. Sistem ini bisa
diklasifikasikan ke dalam dua jenis:
1. Aturan-aturan.
Aturan-aturan adalah seperangkat tulisan yang memuat semua jenis
instruksi dan pengendalian, yang berisi instruksi-instruksi jabatan, pembagian
kerja / SOP. Aturan memiliki beragam sifat, mulai dari yang mudah hingga
sampai ke sulit.
Aturan adalah pedoman kerja, yaitu para anggota organisasi diharapkan tidak
menyimpang / melanggar sebuah aturan tersebut. Beberapa jenis aturan bisa
dilihat di bawah ini :
a) Pengendalian Fisik
Penjaga keamanan, gudang-gudang yang terkunci, ruangan besi,
passwords komputer, televisi pengawas, dan pengendalian fisik lainnya
merupakan bagian dari struktur pengendalian.
b) Manual
Ada banyak pertimbangan untuk memutuskan aturan-aturanmana
yang harus dituliskan ke dalam panduan, mana yang mesti diklasifikasikan
sebagai pedoman, seberapa banyak toleransi yang diperbolehkan dan
beberapa pertimbangan lainnya. Manual dalam organisasi birokratis jauh
lebih rinci dibandingkan denganaturan organisasi lain. Organisasi besar
memilki panduan danaturan yang lebih banyak dibandingkan dengan
organisasi-organisasi lain yang lebih kecil. Organisasi yang
tersentralisasimemiliki banyak aturan dibandingkan dengan organisasi
yang terdesentralisasi. Dan yang terakhir, organisasi memiliki unit-unit
yang tersebar secara geografis (seperti jaringan restoran cepat saji)
mempunyai lebih banyak aturan dibandingkan dengan organisasi yang
terpusat secara geografis.

Page 7
c) Pengamanan Sistem
Berbagai pengamanan sistem di rancang ke dalam sistem
pemrosesan informasi untuk menjamin agar informasi yangmengalir
melalui sistem itu akan bersifat akurat dan untuk mencegah kecurangan.
Hal ini meliputi: pemeriksaan silang secara terinci; pembubuhan tanda
tangan dan bukti-bukti lain bahwa sebuah transaksi telah dijalankan;
melakukan pemilihan; menghitung uang yang ada dan aktiva-aktiva yang
mudah dibawa sesering mungkin; serta sejumlah prosedur lain. Hal
tersebut juga mencakup pengecekan sistem yang dilakukan oleh auditor
internal dan eksternal.
d) Sistem Pengendalian Tugas
Pengendalian tugas didefinisikan sebagai proses untuk menjamin bahwa
tugas-tugas tertentu dijalankan secara efektifdan efisisen. Kebanyakan
dari tugas-tugas itu dikendalikan melalui peraturan-peraturan. Jika sebuah
tugas dijalankan menggunakan mesin otomatis, maka sistem otomatis itu
sendiriakan menyediakan pengendalian.

2. Proses Kendali Secara Formal


Suatu perencaan strategis akan melaksanakan tujuan dan strategi
organisasi. Seluruh informasi yang tersedia dipergunakan untukmembuat
perencanaan ini. Perencanaan strategis tersebut kemudian dikonversi menjadi
anggaran tahunan yang fokus pada pendapatan danbelanja yang direncanakan
untuk masing-masing pusat tanggung jawab. Pusat
tanggung jawab ini juga dituntun oleh aturan-aturan dan infornasi formal lain.
Pusat tanggung jawab menjalankan operasi-operasi yang ditugaskan, dan
hasilnya kemudian di nilai dan dilaporkan. Hasil-hasil aktual kemudian
dibandingkan dengan anggaran untuk menentukan apakah kinerjanya
memuaskan atau tidak

Page 8
2. 4. JENIS – JENIS ORGANISASI :
A. Jenis-Jenis Organisasi Berdasarkan Tujuannya
1. Profit Oriented Organization
Tujuan organisasi jenis ini adalah untuk mencari keuntungan sebanyak-
banyaknya. Manfaat yang di dapat dari suatu perusahaan yang menganut jenis
organisasi ini hanya untuk faktor internal. Artinya, hanya orang-orang yang
bekerja sama dengan perusahaan tersebut yang akan memperoleh manfaatnya.
Contoh: Perseroan Terbatas.
2. Non Profit Oriented Organization (Organisasi Sosial)
Tujuan organisasi jenis ini tidak untuk mencari keuntungan. Tujuan utama
dari organisasi jenis ini adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
dalam hal ini, masyarakatlah yang memperoleh manfaatnya. Organisasi sosial
terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakat.
Terbentuknya organisasi sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan,
kemudian timbul aturan-aturan.
Contoh: Unit Kegiatan Mahasiswa, OSIS.

B. Berdasarkan Fungsi dan Tujuan yang Dilayani


1. Organisasi Produksi
Organisasi ini biasanya berorientasi pada proses pembuatan suatu produk yang
akan dijual untuk memperoleh keuntungan.
Contoh: organisasi produk makanan, pakaian.
2. Organisasi Politik
Organisasi politik merupakan organisasi besar yang merekrut banyak kader
untuk bekerja sama meraih cita-cita politik dari organisasi politik.
Contoh: Golkar, Demokrat, PDIP.
3. Organisasi yang Bersifat Integratif

Page 9
Organisasi ini dibuat oleh sekelompok masyarakat yang memiliki profesi yang
sama untuk meraih cita-cita yang sama juga.
Contoh: serikat pekerja
4. Organisasi Pemelihara
Organisasi ini bertujuan untuk memelihara apa yang menurut mereka harus
dipelihara karena menyangkut dengan tujuan organisasi juga.
Contoh: WHO, PBB, UNICEF.

C. Organisasi Berdasarkan Tipe/Bentuknya


1. Organisasi Lini
Diciptakan oleh Henry Fayol, organisasi lini adalah suatu bentuk
organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan
bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang
terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing
dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering
disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam
organisasi kecil.
Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.
2. Organisasi Lini dan Staff
Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asas komando dipertahankan
tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff
berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data informasi yang
dibutuhkan.
3. Organisasi Fungsional
Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan
sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja
merupakan masalah yang menjadi faktor utama.
4. Organisasi Lini dan Fungsional
Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi
dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu

Page
10
dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada
pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil
tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon
atau tingkatan.
5. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang
mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan
hubungan kerja yang rasional.
Contoh :ASEAN, Perseroan terbatas,organisasi Sekolah yang di kelola secara
resmi terstruktur, Negara ,OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah), PSSI
(Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia), LSM (Lembaga Swadaya
Masyarakat), dan lain-lain.
6. Organisasi Informal
contohnya: Keluarga, Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama antara
beberapa teman, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan
lain-lain.

2. 5.  Fungsi Controller Dalam Organisasi


Untuk menjamin keberhasilan sistem pengendalian manajemen diperlukan
seorang yang mengawasi kegiatan kearah pencapaian tujuan. Biasanya disebut
Controller.
Fungsi Controller ini adalah:
 Mendesain dan menjalankan informasi dan mengawasi sistem.
 Menyiapkan laporan keuangan dan pelaporan keuangan kepada pemegang
saham atau pihak lain.
 Menyiapkan dan menganalisis prestasi dan membantu pimpinan untuk
memahami laporan, menganalisis proposal anggaran dan program,
mengkonsolidasikan rencana anggaran masing-masing bagian untuk dijadikan
anggaran tahunan.
 Mengawasi prosedur internal dan eksternal audit untuk menjamin validitas data.
 Membantu mengembangkan kemampuan masing-masing orang dengan cara
pelatihan yang berhubungan dengan fungsi controller

Page
11
BAB III

PENUTUP

1.    KESIMPULAN

Perilaku Organisasi adalah suatu studi yang menyangkut asfek-asfektingkah laku


manusia dalam suatu organisasi, atau kelompok tertentu.Tujuan utama dari Sistem
Pengendalian Manajemen untuk mengupayakan
terjadinya “Goal Congruence”.
  Pada kenyataannya sulit untuk mencapaigoal congruence yang sempurna,
umumnya anggota organisasimengharapkan kompensasi sebanyak mungkin disisi lain
organisasimengharapkan laba semaksimal mungkin. Faktor-Faktor Informal
YangMempengaruhi Keselarasan Tujuan : Faktor-faktor Eksternal dan Faktor-faktor
Internal (Budaya, Gaya Manajemen, Organisasi Informal sertaPersepsi dan
Komunikasi). Sistem Pengendalian Formal : Aturan-aturan(Pengendalian Fisik, Manual,
Pengamanan Sistem dan Sistem PengendalianTugas) serta Proses Kendali Secara
Formal.Jenis-Jenis Organisasi yaitu Stuktur fungsional, Struktur unit bisnis,dan Struktur
matriks. Fungsi Kontroler, Controler adalah individu yangbertanggung jawab untuk
merancang dan mengoperasikan SistemPengendalian Manajemen atau orang yang
bertanggung jawab dalammerancang dan mengoperasikan sistem pengendalian
manajemen.
Sedangkan Action control merupakan pengendalian yang kita lakukan dariawal
proses hingga akhir suatu proses dalam kegiatan suatu organisasi, agarproses yang
sedang berlangsung sesuai dengan aturan atau ketentuan yangberlaku.

Page
12
DAFTAR PUSTAKA

http://galuhboys.blogspot.com/2014/02/goal-congruence.html
Buku Sistem Pengendalian Manajemen, Abdul Halim, Achmad tjahjono, Muh. Fakhri
Husein, edisi revisi
http://felisiaoktaviani.blogspot.com/2012/09/jenis-jenis-organisasi.html?m=1
Buku Sistem Pengendalian Manajemen, Abdul Halim, Achmad tjahjono, Muh. Fakhri
Husein, edisi revisi

Page
13

Anda mungkin juga menyukai