dapat lebih menarik, lebih interaktif, dapat mengatasi batasan ruang, waktu dan
manfaat yang besar bagi masyarakat petani. Suatu usaha yang harus diupayakan
lahan gambut.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk melihat apa sajakah
mengatasi permasalahan yang ada, Apakah kegiata petani sudah terencana dalam
random sampling terpilih 60 orang petani yang dijadikan responden penelitian ini.
i
Secara acak dibagi dalam 4 kelompok perlakuan, setiap kelompok terdiri dari 15
orang.
bahwa penggunakan media penyuluhan Audio Visual Gerak lebih efektif daripada
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan
kepada penulis hingga laporan in dapat terselesaikan dengan baik. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah turut membantu dalam
tenaga pendidik dan terutama mahasiswa. Penulis mengharapkan saran dan kritik
Penulis
iii
DAFTAR ISI
RINGKASAN...........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................................x
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................12
TINJAUAN TEORI...............................................................................................................12
iv
2.2.3 Metode berdasarkan pendekatan massal.........................................................34
2.5.3 Umur..............................................................................................................63
2.5.4 Pendidikan......................................................................................................65
2.5.6 Pekerjaan........................................................................................................68
BAB III..................................................................................................................................72
METODELOGI PENELITIAN.............................................................................................72
v
BAB IV..................................................................................................................................78
PEMBAHASAN....................................................................................................................78
4.2.1 Persiapan........................................................................................................85
4.4 Penyuluhan.............................................................................................................94
4.4.1 Pemahaman Petani Terhadap Materi (Pre Test dan Post Test).......................94
vi
4.4.7 Media Foto Suara Teks.................................................................................102
BAB V.................................................................................................................................104
PENUTUP...........................................................................................................................104
5.1 Simpulan..............................................................................................................104
5.2 Saran....................................................................................................................104
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................106
LAMPIRAN.........................................................................................................................114
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
ix
Lampiran 1. Profil responden...............................................................................................116
x
BAB I
PENDAHULUAN
paket maupun teknologi dari berbagai aspek mulai dari budidaya hingga pasca panen,
namun demikian sebagian besar teknologi yang dihasilkan tersebut ternyata belum
terlihat penerapannya di lahan usaha tani. Hal ini sebabkan oleh sebagian besar hasil
penelitian atau pengkajian tidak dapat digunakan langsung oleh petani karena
produksi maupun teknologi sosial ekonomi. Teknologi dan informasi yang berkaitan
dengan hal-hal tersebut perlu disalurkan dengan cepat dari sumber pesan kepada
sasaran, yakni petani dan keluarganya serta masyarakat pertanian lainnya. Salah satu
pertanian kepada petani. Kegiatan penyuluhan juga sebagai sarana penyalur teknologi
pertanian) dan pelaku usaha melalui penyuluhan. Penyuluhan Pertanian adalah suatu
proses pembelajaran bagi pelaku utama (pelaku kegiatan pertanian) serta pelaku
usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam
1
mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai
hidup.
para petani/peternak harus mengalami perubahan perilaku, dari mulai aspek yang
bersifat kognitif, afektif dan akhirnya psikomotorik. Tentang hal ini, diakui bahwa,
waktu lebih lama, tetapi perubahan perilaku yang terjadi akan berlangsung lebih
kekal. Sebaliknya, meskipun perubahan perilaku melalui pemaksaan dapat lebih cepat
dan mudah dilakukan, tetapi perubahan perilaku tersebut akan segera hilang,
merupakan investasi untuk masa depan. Hasil dari penyuluhan tidak dapat diketahui
dalam waktu yang singkat terlebih lagi jika tujuan utama suatu program penyuluhan
adalah terjadinya adopsi suatu iknovasi yang ditawarkan atau terjadinya perubahan
sulit karena transformasi pekerja yang semula pertanian negara dan pertanian
2
Dimana-mana terlihat adanya kecenderungan kearah persaingan yang semakin ketat
dipasar dunia dan hanya petani-petani yang efisien saja yang mampu bertahan.
mereka. Selain itu, para petani dapat mempertahankan kelestarian sistem pertanian
mereka dengan memanfaatkan secara efektif pengetahuan dan informasi yang tersedia
peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kompetensi petani. Mereka juga
terkadang memiliki hambatan antara lain jumlah para penyuluh, sedikitnya jumlah
petani yang ingin diberi penyuluhan misalnya tingkat pendidikan petani yang
3
bervariasi yang mengakibatkan lambatnya penerimaan informasi dari penyuluh ke
petani.. Untuk itu perlu diimbangi dengan pemilihan metode, meningkatkan peranan
digunakan untuk mengemas informasi dan teknologi yang akan disampaikan kepada
petani sebagai pengguna teknologi seperti media cetak, media audio, media audio
visual, media berupa obyek fisik atau benda nyata. Secara umum dapat dikatakan
bahwa media merupakan suatu perantara yang digunakan dalam proses belajar.
sangat penting, khususnya bagi para guru, dosen, penyuluh, maupun pelatih /
fasilitator lainnya karena dengan demikian mereka dapat lebih efektif dan efisien
4
sehingga dapat mempercepat terjadinya perubahan perilaku (pengetahuan,
sasaran yakni petani dan keluarganya sehingga sasaran dapat menerapkan pesan
menarik, lebih interaktif, dapat mengatasi batasan ruang, waktu dan indera manusia.
Selain dari pada itu media diharapkan dapat lebih mengkongkritkan apa yang
dan lebih cepat menangkap materi, apa yang dilihat sasaran akan terkesan lebih lama
memusatkan perhatian.
Indonesia sebagai negara agraris yang mana proses atau kegiatan pertanian
lebih banyak dari kegiatan lain. Untuk sebagai penyuluh maupun pelaku utama dalam
yang besar bagi masyarakat petani. Untuk itu perlu dilakukan dengan cara
5
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki sektor pertanian
yang cukup luas, sehingga pemerintah membuat kebijakan untuk para petani di
Pertanian. Penyuluhan pertanian merupakan kegiatan memberikan informasi kepada
petani guna memperbaikicara bertani masyarakat setempat. Penyuluhan pada tahun
dimasa itu. Seiring berjalannnya waktu kontak tani berubah menjadi penyuluh
dibawah pemerintahan secara langsung.
yang didukung oleh tersebarnya sebagian besar penduduk Indonesia yang hidup
sebagai petani dan tinggal di pedesaan. Sektor pertanian sangat dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia dan luar negeri. Pada saat ini
oleh petani sangat rendah, teknologi yang digunakan juga sangat sederhana sehingga
dalam mengelola lahan pertanian kurang dalam memproduksi hasil pertanian yang
berkualitas. Dengan kondisi demikian maka diperlukan suatu upaya untuk membantu
masyarakat petani yang merupakan porsi terbesar dari struktur masyarakat Indonesia.
Berbagai bentuk program telah diterapkan untuk membantu petani agar mampu
memiliki posisi tawar yang lebih tinggi dalam perekonomian di Indonesia. Berbagai
6
bentuk bantuan juga telah dilaksanakan mulai dari subsidi Sarana Produksi, Bantuan
Modal Langsung, Kredit Usaha Tani, dan lain sebagainya yang jumlahnya sangat
tergantung terhadap berbagai bantuan, dan masih selalu berfikir belum mampu
bergerak sendiri dalam melaksanakan usaha taninya. Begitu pula dengan program –
program penyuluhan pertanian yang selama ini sudah berjalan, belum mampu secara
optimal membantu petani dalam meningkatkan taraf hidupnya, serta belum mampu
strategi dalam program tersebut adalah memberdayakan petani atau kelompok tani
menggerakkan kelompok. Dengan kata lain petani di didik untuk lebih mandiri
dengan mengandalkan kekuatan mereka 3 sendiri. Selain itu ada yang lebih istimewa
dalam program ini, yaitu pemerintah ingin menaikkan status petani melalui
kemandirian dan kreativitas mereka, karena Gapoktan akan berstatus hukum yang
jelas sehingga memiliki daya tawar lebih tinggi dan diakui secara resmi sebagai suatu
kelompok usaha. Gapoktan akan memiliki berbagai bentuk izin usaha, rekening bank,
asset, akte notaris, dan lain sebagainya selayaknya perusahaan. Selain itu Gapoktan
diharapkan mampu berkembang menjadi organisasi petani yang kuat dan mandiri,
7
sehingga Gapoktan menjadi pemberdayaan petani andalan dari sektor pertanian saat
dan yang disuluh agar terbangun proses perubahan “perilaku”. Seorang petani sangat
modern yang akan diperkenalkan kepada petani agar petani dapat menggunakan
Adapun arti dari penyuluhan yaitu proses penyebarluasan informasi yang berkaitan
peningkatan produktivitas.
masyarakat melalui kegiatan pendidikan non formal di bidang pertanian agar mereka
mampu menolong dirinya sendiri baik di bidang ekonomi, social maupun politik
sehingga peningkatan pendapatan dan kesejahteraan mereka dapat dicapai. Inti dari
berarti memberi daya kepada yang tidak berdaya dan atau mengembangkan daya
yang sudah dimiliki menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat bagi masyarakat yang
bersangkutan.
madani atau masyarakat yang beradab dan mandiri dalam pengertian dapat
8
mengambil keputusan yang terbaik bagi kesejahteraan bersama. Penyuluhan
tidak terbatas yaitu “better farming, better bussinnes, dab better living”, tetapi untuk
ekonomi sehingga dalam jangka panjang mereka dapat (dalam jangka panjang)
lingkup pertanian yaitu melalui kegiatan praktek lapangan agar dapat menambah
cara bercocok tanam kepada pertanian sehingga petani dapat meningkatkan produksi
hasil usaha tani yang nantinya akan meningkatkan pendapatan bagi Negara melalui
dalam penyuluhan, yaitu dapat menampung data penting secara efisien dalam
9
berbagai bentuk, dapat digunakan sebagai sumber belajar dimana petani dapat
proses pembuatan tersebut. Selain itu program multimedia seperti DVD dapat diputar
seperti konsep dan gagasan disajikan satu persatu, perangkat yang dipilih berkualitas
teknis dan estesis. Penggunaan suara asli untuk memberikan bayangan realisme, tidak
banyak narasi serta gambar yang dapat berbicara sendiri dan penggunaan lebih dari
satu suara dalam narasi yang membuat penyajian dapat lebih dinamis.
Dalam proses penyampaian, secara garis besar ada dua aspek utama yang
mempengaruhi efektivitas penyuluhan itu sendiri yaitu aspek visualisasi dan aspek
Suatu narasi yang panjang lebar dapat diefektifkan dengan visualisasi berupa
diagram, foto, gambar, atau fisualisasi bergerak seperti animasi, film dan video.
Secara umum, aspek visualisasi dapat dipilah menjadi empat bagian, yaitu visualisasi
diam (foto, diagram, gambar) dan visualisasi bergerak (animasi, film video).
Sedangkan aspek narasi dapat dipilah menjadi: aspek narasi lisan (audio) dan narasi
tulisan.
10
1.2 Perumusan Masalah
penyuluhan ?
peningkatan pengetahuan?
11
Sedangkan manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat mengetahui seberapa
BAB II
TINJAUAN TEORI
moral tentang segala sesuatu yang akan dan harus diterapkan dalam perilaku
manusia”.
sasaran/petani yang akan dibantu, dan bukan sasaran yang harus mengikuti
12
keinginan penyuluh pertanian; penyuluhan pertanian harus mengarah pada
fisik yang tidak banyak manfaatnya bagi bagi perbaikan kualitas hidup
manusia.
yang diterapkan dalam penyuluhan pertanian adalah belajar sambil bekerja dan
mengajarkan pada petani untuk percaya pada apa yang dilihatnya. Sedangkan
13
pola komunikasi yang dikembangkan adalah komunikasi dua arah, saling
harus mampu menumbuhkan cita-cita yang dilandasi untuk selalu berfikir kreaif
dan dinamis yang mengacu pada kegiatan-kegiatan yang ada dan dapat ditemui
petani beserta keluarganya dan anggota masyarakat lainnya yang terlibat dalam
upaya untuk terciptanya iklim yang kondusif guna membantu petani beserta
keluarga agar dapat berkembang menjadi dinamis. Selain itu, agar mampu
non formal dibidang pertanian. Dalam upaya agar mampu menolong dirinya
melalui penyuluhan ini dapat menaikkan kualitas sumber daya manusia serta
14
Penyuluhan pertanian merupakan upaya pemberdayaan petani dan
(Suradisastra, 2006).
pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan
(BPKP, 2006).
pintar” dengan murid/ peserta didik yang harus menerima apa saja yang
15
diajarkan oleh guru/pendidiknya. Pemangku kepentingan (stakeholders)
agribisnis tidak terbatas hanya sebatas antara petani dan keluarganya (Arif,
2009).
petani agar mau mengubah cara berfikirnya dan cara hidupnya yang lama
dengan cara yang baru melalui proses penyebaran informasi seperti pelatihan,
yang dilaksanakan. Karena itu penyuluh yang baik sejauh mungkin harus
memiliki latar belakang sosial budaya yang sesuai dengan keadaan sosial
cara tertentu dalam menyampaikan inovasi yang diperoleh dari hasil penelitian
kepada para petani melalui proses pendidikan non formal. Melalui penyuluhan
16
melalui pendidikan, proses perkembangan dirinya sebagai individu, hingga
Masukan baru tersebut antara lain berupa informasi teknologi hasil penelitian
17
mempertahankan kelangsungan program penyuluhan di tingkat lapangan (Aida
dorongan kepada petani agar mau mengubah cara befikir, cara kerja dan cara
pertanian yang lebih maju. Dengan demikian seorang penyuluh pertanian dalam
tanaman agar petani lebih terarah dalam usahataninya, meningkatkan hasil dan
pemimpin, yang dapat membimbing dan memotivasi petani agar mau merubah
cara berfikir, cara kerjanya agar timbul keterbukaan dan mau menerima cara-
cara bertani baru yang lebih berdaya guna dan berhasil, sehingga tingkat
18
seperti mengunjungi petani, latihan dan demonstrasi. Bahasa populernya tugas
Tugas utama dari penyuluh adalah untuk membantu keluarga pedesaan dan
membantu diri mereka sendiri dengan menerapkan 10 ilmu, baik fisik maupun
Keberhasilan ini adalah dalam upaya membantu klien untuk mencapai tujuan-
para penyuluh dan kliennya melakukan apa yang mereka ingin lakukan dalam
upayanya untuk memperoleh suatu manfaat atau imbalan tertentu (baik yang
19
untuk meningkatkan sumber daya manusia (petani) sehingga mampu mengelola
sumber daya alam yang ada secara intensif demi tercapainya peningkatan
Agrina.
makna dalam kamus besar bahasa indonesia itu dapat di simpulkan bahwa kata
Herjanto (2007).
tahap sebagai salah satu sikulus yang saling terhubung dan tidak terputus, yaitu
20
Pengukuran, evaluasi, perencanaan, peningkatan. Dalam empat siklus tersebut
tidak lepas dari peran penyuluh pertanian lapang (PPL) yang mana PPL sebagai
usaha. Gapoktan dibentuk atas dasar kepentingan yang sama diantara para
21
pengembangan gapoktan yang kuat dan mandiri diharapkan secara langsung
menurut asaz otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi yang
yang berbeda dan dimulai dari apa yang diketahui dan dimiliki oleh sasaran.
dan masyarakat harus ikut dalam semua aspek kegiatan pendidikan dan
22
penyuluhan tersebut. Prinsip-prinsip penyuluhan lainnya, mangacu pada minat
kebutuhan masyarakat. Harus dikaji secara mendalam apa yang harus menjadi
yang dapat dipenuhi dengan ketersediaan sumber daya yang ada. Dengan
23
untuk meningkatkan manajemen usaha taninya serta memperbaiki kehidupan
kehidupan yang lebih bahagia dan sejahtera, untuk itu seorang penyuluh
(Perdana, 2009).
tahun 2006).
24
Secara umum pada pasal 22 ayat 1 dan 2 Undang-undang No 16 tahun
disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi petani dan pelaku usaha pertanian.
(fisik dan kelembagaan), untuk itu perlu adanya partisipasi petani dan semua
merangkum dan menganalisis situasi sosial teknis petani setempat. Pada saat
pemberdayaan dengan input dari seluruh stakeholder. Fase ini juga memberikan
lembaga saling berperan agar terjadi suatu perubahan, partisipasi telah diterima
sebagai alat yang esensial. Partisipasi juga dapat diartikan sebagai keikutsertaan
dalam sesuatu yang ditawarkan, dalam hal ini tindakan petani untuk
berpartisipasi yang tidak lepas dari kemampuan diri serta perhitungan untung
rugi dalam keadaan sewajarnya, petani tidak akan melakukan hal-hal di luar
dengan situasi lingkungan serta keadaan yang melekat pada dirinya (Warsito
dalam Syahyuti, 2006). Oleh karena itu kemampuan dan kemauan petani
terutama dalam penyediaan barang, jasa, modal dan pemasaran. Peran petani
adalah sebagai pelaku utama dan sekaligus sebagai penerima manfaat (Supandi,
2008).
26
2.1.4 Tantangan, Peluang, Masalah dan Kendala
yang perlu dimiliki dan situasi kondisi kondusif yang perlu diciptakan bagi
Kemampuan dan situasi kondisi tersebut berupa sumber daya riil yang tadinya
masih berupa sumber daya potensial, serta situasi kondisi eksternal dan internal
organisasi berupa sumber daya manusia, sumberdaya alam dan sumber daya
buatan yang terdiri dari sumberdaya alat, bahan, dana, teknologi, manjemen dan
berupa sumber daya riil dan potensial yang dimiliki unit kerja yang harus
27
dimobilisasi dan dimanfaatkan secara optimal untuk memecahkan masalah,
pendukung berupa sumber daya alam, potensi dan jaringan pemasaran dalam
ipoleksosbud, serta sumber daya yang berada dalam kewenangan pihak terkait
menimbulkan rangsangan untuk kita berpikir dan berbuat untuk mengatasi atau
berputar tanpa henti, bahkan terus meningkat secara dinamis, baik jenis, volume
tujuan pada tingkatan tertentu akan menimbulkan keadaan baru dalam upaya
memutar roda pembangunanyang akan terus bergulir tanpa titik akhir. Masalah
berada dalam batas kewenangan dan kemampuan organisasi atau unit kerja
optimal dan terintegrasi segala sumber daya yang dimiliki dan dapat dikuasai.
Kendala adalah hambatan konstrait yang terdiri dari situasi kondisi nyata
yang bersifat alami atau artifical yang tidak dapat dielakkan tetapi perlu untuk
28
dimanfaatkan dengan jalan menyesuaikan diri bagi kendala yang bersifat alami
dan dengan KIS (Koordinasi, informasi dan sinkronisasi) bagi kendala yang
bersifat buatan dan pengaturan manusia. Kendala yang berada diluar batas
kewenangan dan unit kerja kita untuk mengatasinya sehingga mutlak perlu
berkaitan dengan kendala yang kita hadapi, dalam suasana koordinasi yang baik
biasanya adalah para petani, peternak, dan nelayan dewasa. Menurut Mardikanto
dipengaruhi oleh proses belajar yang dialami dan dilakukan oleh sasaran penyuluhan.
Dalam pelaksanaan penyuluhan, pemahaman proses belajar pada orang dewasa serta
tugasnya menjadi sangat penting peranannya karena dapat membantu penyuluh dalam
cukup efektif, dikarenakan petani atau peternak dibimbing dan diarahkan secara
29
kelompok untuk melakukan sesuatu kegiatan yang lebih produktif atas dasar kerja
sama. Dalam pendekatan kelompok banyak manfaat yang dapat diambil, di samping
dari transfer teknologi informasi juga terjadinya tukar pendapat dan pengalaman antar
umumnya berdaya guna dan berhasil guna tinggi. Metode ini lebih menguntungkan
karena memungkinkan adanya umpan balik, dan interaksi kelompok yang memberi
pendekatan yang dapat juga diterapkan dalam pemilihan metoda penyuluhan, yaitu
yang didasarkan pada media yang digunakaan. Selain itu menggunkan sifat
mengkombinasikan satu sama lain. Hal ini dilakukan untuk memproleh hasil yan
yaitu; yang pertama isi pesan (umum/ kusus) dan yang kedua target sasaran individu
30
pendekatan penyuluhan dari bawah ke atas (bottom up) untuk memberikan kekuasaan
kepada petani agar dapat mandiri. Dengan kekuasaan dalam peran, keahlian, dan
sumberdaya untuk mengkaji desanya sehingga tergali potensi yang terkandung, yang
Seorang komunikator harus dapat menguasai teknika dan metode yang akan
digunakan agar dapat mencapai sasaran yang dimakasud. Dengan demikain, bahwa
efektif, seperti yang dikemukakan oleh para ahli. Adapun teknik-teknik yang
keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung agar mereka tahu, mau dan
mampu menggunakan inovasi baru. Umumnya pesan terdiri dari sejumlah simbol dan
isi pesan inilah yang memperoleh perlakuan. Bentuk perlakuan tersebut memilih,
menata, menyederhanakan, menyajikan dll. Dilain pihak simbol dapat diartikan kode-
kode yang digunakan pada pesan. Simbol yang mudah diamati dan paling banyak
atau sumber untuk memilih serta menata isi pesan dan simbol yang digunakan pada
31
Metode penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai cara atau teknik
penyampaian materi penyuluhan kepada pelaku utama dan pelaku usaha (kelayan)
mereka lebih mudah memahami dan dapat mempermudah penerapan suatu inovasi.
berdasarkan: teknik komunikasi, jumlah sasaran dan indera penerima dari sasaran
(Sumardi, 2005).
Menurut Van den Ban dan Hawkins (1999), pilihan seorang agen penyuluhan
terhadap satu metode atau teknik penyuluhan sangat tergantung kepada tujuan khusus
yang ingin dicapainya dan situasi kerjanya. Karena beragamnya metode penyuluhan
massal.
32
memecahkan masalahnya dengan bimbingan khusus dari penyuluh. Adapun
jika dilihat dari segi jumlah sasaran yang ingin dicapai, metode ini kurang
ataupun pada golongan petani atau peternak yang menjadi panutan masyarakat
setempat.
rumah, kunjungan ke lokasi atau lahan usaha tani, surat menyurat, hubungan
untuk melakukan sesuatu kegiatan yang lebih produktif atas dasar kerja sama.
33
dari transfer teknologi informasi juga terjadinya tukar pendapat dan
Metode kelompok pada umumnya berdaya guna dan berhasil guna tinggi.
demonstrasi cara, demonstrasi hasil, karyawisata, kursus tani, temu karya, temu
metode ini dapat menjangkau sasaran dengan jumlah yang cukup banyak.
Dipandang dari segi penyampaian informasi, metode ini cukup baik namun
terbatas hanya dapat menimbulkan kesadaran dan keingintahuan semata. Hal ini
paling baik dari sekian metode yang ada, tetapi bagaimana metode tersebut
34
cocok atau sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penyuluhan. Berikut
ini beberapa keuntungan dan kerugian dari ketiga metode tersebut (Setiana,
2005), yakni:
formal
- Pengaruhnya relatif
sukar
diukur
mengorganisasikan
- Kesulitan dalam
35
pengorganisasian
aktivitas diskusi
- Memerlukan
pembinaan calon
pimpinan kelompok
dinamis
efisien pengaruhnya
Kata “media” berasal dari kata latin, perupakan bentuk jamak dari kata
pengantar. Akan tetapi sekarang kata tersebut digunakan, baik untuk bentuk
jamak maupun mufrad. Menurut Heinich, (1993) dalam Sutoyo, (2011) media
36
merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa Latin dan
merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti
penyuluhan pertanian terdapat dua macam alat bantu penyuluhan yaitu alat
bantu yang berhubungan dengan tempat (kursi, tikar, penerangan dan lain-lain).
Selain itu alat bantu yang berhubungan dengan penyajian pelajaran seperti
Alat Peraga Penyuluhan adalah sebagai alat atau benda yang dapat
diamati, didengar, diraba atau dirasakan oleh indra manusia. Fungsi alat
tersebut sebagai alat untuk memperagakan dan atau menjelaskan uraian yang
mengajar sasaran penyuluhan. Hal itu diharapkan agar materi penyuluhan lebih
37
Pertimbangan sarana dan biaya didasakan atas bagaimana ketersediaanya
sarana yang akan digunakan sebagai alat bantu dan alat peraga penyuluhan
pertanian. Sebagai contoh, disuatu daerah yang tidak ada listrik, tentunya sulit
generator listrik. Biaya diperlukan untuk mendanai kegiatan, misalnya dari segi
efisiensinya kursus tani lebih mahal daripada pertemuan umum, namun lebih
murah daripada melakukan kunjungan rumah atau usaha tani. Jadi ketersediaan
penyuluh kepada petani agar materi penyuluhannya lebih mudah diterima dan
dimengerti oleh petani. Dalam penelitian ini kategori media penyuluhan yang
dikategorikan yaitu sedikit (0-2 macam), Sedang (3-4 macam), banyak (>4
Media penyuluhan selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu perangkat
untuk menyajikan pesan, namun yang terpenting bukanlah peralatan itu, tetapi
itu hanya peralatan saja atau perangkat keras saja. Agar dapat disebut sebagai
apabila anda misalnya saja menggunakan pesawat televisi sebagai alat peraga
televisi dan cara kerjanya, maka pesawat televisi yang anda gunakan tersebut
penyuluhan merupakan wadah dari pesan, (b) materi yang ingin disampaikan
adalah pesan penyuluhan, (c) tujuan yang ingin dicapai ialah proses
kemungkinan bagi petani untuk belajar lebih banyak, mencamkan apa yang
39
Awal sejarah pembelajaran, media hanya merupakan alat bantu yang
dipergunakan oleh seorang guru untuk menerangkan pelajaran. Alat bantu yang
mula-mula digunakan adalah alat bantu visual, yaitu berupa sarana yang dapat
ke-20 lahirlah alat bantu audio visual yang terutama menggunakan pengalaman
semakin abstrak apabila pesan hanya disampaikan melalui kata verbal. Hal ini
sebab itu, sebaiknya petani memiliki pengalaman yang lebih konkrit, pesan
yang ingin disampaikan benar-benar dapat mencapai sasaran dan tujuan. Secara
40
agar tidak terlalu verbalistis, mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan
daya indra, menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara peserta
didik dan sumber belajar, memungkinkan petani belajar mandiri sesuai dengan
sama.
yang ingin dicapai dan sisi pembelajaran itu sendiri. Fungsi ini mengandung
hanya sekedar untuk permainan atau memancing perhatian siswa semata, media
menangkap tujuan dan bahan ajar lebih mudah dan lebih cepat, media
41
pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar,
informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Fungsi media dalam
METODE
42
2.3.3 Jenis-Jenis Media Penyuluhan
penggunanya. Penentuan jenis media visual yang efektif untuk suatu proses
media hidup dan media mati. Media hidup adalah orang-orang tertentu yang
pertanian. Media mati adalah sarana tertentu yang selalu digunakan atau dapat
Majalah, Surat Kabar. Koran Masuk Desa, Poster dan sebagainya. Adapun
jenis-jenis media penyuluhan pertanian dilihat dari sifatnya yaitu media hidup
dan media tak hidup dan dilihat dari jangkauannya, media penyuluhan terdiri
berdasarkan tiga unsur pokok (suara, visual dan gerak: a) Media audio, b)
43
Media cetak, c) Media visual diam, d) Media visual gerak, e) Media audio semi
gerak, f) Media visual semi gerak, g) Media audio visual diam, dan h) Media
Benda sesungguhnya
Benda sesungguhnya Sampel/monster
dan tiruan Specimen
Model/maket
Simulasi
44
Audio Kaset, CD, DVD,
MP3, MP4
Tercetak buku
45
Kelemahannya : Proses penyampaian sampai pencetakan
didistribusikan.
Audio -Visual kongkrit, baik dari unsur gambar maupun geraknya, lebih
murah.
4. Media Benda sesungguhnya, Sample/Monster, Spesimen, Model,
penyuluhan Maket,Simulasi
46
benda nyata Kelebihannya : Dapat menyediakan lingkungan belajar
nyata
pesan audio dan visual”. Jadi media audio visual adalah menyampaikan materi
yang menggabungkan dua bentuk teknologi yaitu audio (dengar) dan visual
(pandang). Media audio visual sering disebut dengan AVA, singkatan dari
Audio Visual Aids, bisa diartikan alat pembantu atau alat peraga Audio Visual.
Kemudian istilah ini lazim disebut dengan “media audio visual” untuk
pembahasan selanjutnya kita gunakan istilah ini. Dalam pengertian yang luas,
yang dimaksud dengan media audio visual meliputi semua alat peraga
47
2.4 Alat Bantu Penyuluhan
Alat bantu penyuluhan adalah alat-alat yang digunakan oleh penyuluh dalam
menyampaikan informasi. Alat bantu ini sering disebut alat peraga karena berfungsi
untuk membantu dan meragakan sesuatu dalam proses penyuluhan. Pemilihan alat
peraga yang sesuai dengan kondisi masyarakat sasaran atau yang efektif dan efisien
adalah hal yang sangat penting karena akan membantu tercapainya tujuan penyuluhan
peraga yang tepat, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sasarannya yang akan
memperlancar proses belajar dalam penyuluhan atau terjadi perubahan perilaku pada
diri sasarannya (Putri, 2010). Alat bantu penyuluhan merupakan alat-alat atau
Alat bantu penyuluhan sangat beragam. Kurikulum, papan tulis, alat tulis, proyektor
Secara terperinci, fungsi alat peraga adalah untuk menimbulkan minat sasaran,
belajar lebih banyak dan tepat, merangsang sasaran untuk meneruskan pesan yang
48
pengertian yang diperoleh. Pada garis besarnya ada 3 macam alat bantu penyuluhan.
Pertama yaitu alat bantu lihat. Alat ini berguna dalam membantu menstimulasikan
indera mata pada waktu ternyadinya penyuluhan. Alat ini ada 2 bentuk yaitu alat yang
diproyeksikan misalnya slide, film dan alat yang tidak diproyeksikan misalnya dua
dimensi, tiga dimensi, gambar peta, bagan, bola dunia, boneka dan lain-lain.
Yang kedua yaitu alat bantu dengar. Alat ini berguna dalam membantu
misalnya piringan hitam, radio, pita suara dan lain-lain. Yang ketiga yaitu alat bantu
pendengaran pada waktu proses penyuluhan, misalnya televisi, video cassette dan
lain-lain. Sebelum membuat alat-alat peraga diharus merencanakan dan memilih alat
peraga yang paling tepat untuk digunakan dalam penyuluhan. Untuk itu perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut seperti tujuan yang hendak dicapai. Ini
menyangkut pada tujuan usia yang mana tujuan usia adalah untuk mengubah
Tujuan penggunaan alat peraga adalah sebagai alat bantu dalam latihan/
tindakin. Persiapan penggunaan alat peraga menyangkut pada semua alat peraga yang
dibuat berguna sebagai alat rantu belajar dan tetap harus diingat bahwa alat ini dapat
maksimal.
berjalan lebih mulus bila disertai dengan pemahaman dan pemanfaatan potensi
yang digunakan sebagai sinonim dari “penyebaran”. Atas dasar pengertian itu
dan inovasi pertanian hasil penelitian dan pengkajian melalui berbagai kegiatan
50
unggul yang dibutuhkan dan menghasilkan nilai tambah bagi berbagai khalayak
pengetahuan baru atau cara baru untuk menerapkan pengetahuan dan teknologi
pedoman, norma, standar, dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
51
pertanian dapat dilakukan dengan memberikan informasi, membantu
kesesuaian kondisi biofisik lokasi yang meliputi sumber daya lahan, air,
yang berkaitan dengan input, proses dan output, tetapi juga modal sosial, norma
atau kelembagaan baru adalah pendekatan yang kaku dan terburu-buru sebagai
akibat pola pendekatan top down yang kurang didasarkan pada pertimbangan
efesiensi teknik yang baik sangat penting dalam upaya meningkatkan tingkat
kompetetif dan keuntungan suatu usaha tani (Sukiyono, 2005 dalam Andries,
2012).
Rogers (1961) dalam Sahid (2009). Ada beberapa macam pengadopsi inovasi
yang dikemukakan oleh Rogers yaitu innovator yang mana tipe ini adalah tipe
ketidakpastian informasi.
Pengadopsi inovasi yang kedua yaitu penerima Dini. Penerima dini atau
Early adopter adalah orang-orang yang berpengaruh dan lebih dulu memiliki
53
karena mereka sendiri yang selalu berusaha mencari sesuatu yang dapat
Karakteristik yang dimiliki oleh early adopter adalah, bagian yang terintegrasi
dalam system local social, opinion leader yang paling berpengaruh, role model
dari anggota lain dalam sebuah system social, dihargai dan disegani oleh orang-
yang lebih dahulu selangkah lebih maju).Early majority ini adalah golongan
orang yang selangkah lebih maju. Mereka biasanya orang yang pragmatis,
nyaman dengan ide yang maju, tetapi mereka tidak akan bertindak tanpa
pembuktian yang nyata tentang keuntungan yang mereka dapatkan dari sebuah
dan membenci resiko untuk itu mereka mencari sesuatu yang sederhana,
terjamin, cara yang lebih baik atas apa yang telah mereka lakukan. Ada
sepertiganya adalah sebagian dari system (Kategori atau tipe terbesar dalam
orang dari golongan ini adalah orang-orang yang konservatif ragmatis yang
sangat membenci resiko serta tidak nyaman dengan ide baru sehingga mereka
sebagai sesuatu yang memiliki resiko tinggi. Ada indikasi bahwa sebagian dari
golongan ini bukanlah orang-orang yang benar-benar skeptis, bisa jadi mereka
adalah innovator, penerima dini atau bahkan mayoritas dini yang terkurung
dalam suatu system sosial kecil yang masih sangat terikat dengan adat atau
norma setempat yang kuat. Ada beberapa karakteristik laggard, yakni tidak
terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan
akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial, serta lebih
banyak melakukan persiapan demi upaya menyesuaikan diri menuju usia tua,
selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan waktu untuk
membaca.
55
2.5 Faktor yang mempengaruhi daya adopsi teknologi dalam usahatani
faktor produksi dan pabrik hasil pertanian. Lahan adalah sumberdaya alam fisik
yang mempunyai peranan sangat penting bagi petani. Penguasaan lahan yaitu
luas lahan yang diusahakan. Luas sempitnya lahan berpengaruh pada sistem
pertanian yang dilakukan. Petani dengan kepemilikan lahan yang rata-rata luas
Luas lahan usahatani dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yakni lahan
yang sempit dengan luas lahan kurang dari setengah hektar, lahan yang sedang
dengan luas lahan antara setengah hektar sampai satu hektar dan lahan yang
luas lebih dari satu hektar. Biasanya semakin luas lahan yang dimiliki maka
baik. Pengapdosian suatu inovasi, terobosan atau teknologi baru akan selalu
melewati lima tahapan yakni kesadaran petani akan adanya teknologi baru
56
jumlah yang lebih kecil, adopsi atau petani memutuskan untuk menerima dan
yakni pertama luas usaha tani yang dimiliki dan/atau dikuasai.Semakin luas
usaha tani maka semakin cepat proses tersebut dilewati karena pada umumnya
pemilik usaha tani yang luas akan selalu memiliki kemampuan ekonomi yang
keberanian menghadapi risiko biasanya lebih inovatif karena pada tahap awal
penerapan inovasi tidak selalu diikuti dengan keberhasian. Yang kelima yaitu
umur. Semakin tua seseorang biasanya semakin lamban dia mengadopsi inovasi
mencari informasi dan ide-ide baru. Kelompok masyarakat yang aktif mencari
informasi dan ide-ide baru biasanya lebih inovatif dibandingkan dengan orang-
orang yang pasif, apalagi yang tidak percaya terhadap sesuatu yang baru. Yang
57
kedelapan adalah sumber informasi yang dimanfaatkan. Golongan inovatif
tokoh petani setempat dan relatif sedikit yang mampu memanfaatkan informasi
dari petani untuk menerapkan teknologi tersebut pada usaha taninya. Hal ini
biasanya di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pertama umur petani
yang mana makin muda petani biasanya mempunyai semangat untuk ingin tahu
apa yang belum mereka ketahui, sehingga dengan demikian mereka berusaha
pengalaman bertani dimana petani yang sudah lebih lama bertani akan lebih
muda menerapkan adopsi dari pada petani pemula, hal ini dikarenakan
merupakan jumlah pendapatan bersih yang diterima dari usahatani serta non
usahatani lainnya. Yang kelima adalah luas pemilikan lahan. Petani yang
mempunyai lahan yang luas adalah lebih muda menerapkan adopsi inovasi dari
petani yang memiliki lahan sempit, hal ini dikarenakan keefisienan dalam
suatu teknologi bagi petani dipengaruhi oleh sifat teknologi yaitu keuntungan
relatif yang dimaksud adalah tingkatan dimana suatu ide baru dianggap suatu
yang lebih baik daripada ide-ide yang ada sebelumnya. Kompabilitas adalah
sejauh mana suatu inovasi dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang ada,
dimana suatu inovasi dianggap relatif sulit untuk dimengerti dan digunakan.
Triabilitas adalah suatu tingkat dimana suatu inovasi dapat dicoba dengan skala
teknologi itu sudah pernah dicoba oleh orang lain dan berhasil. Petani tidak
Petani yang sudah lebih lama bertani akan lebih mudah menerapkan
Adopsi dari pada petani pemula, hal ini dikarenakan pengalaman yang lebih
keputusan. Secara teoritas petani yang lebih lama dalam menangani usahatani
akan lebih selektif dalam memilih dan menggunakan jenis inovasi teknologi
usahatani.
dalam kurun waktu yang tidak ditentukan sebagai hasil belajar selama
60
menyenangkan dan memuaskan akan berdampak pada hal yang positif bagi
Petani yang sudah lebih lama bertani akan lebih muda menerapkan adopsi
dari pada petani pemula, hal ini dikarenakan pengalaman yang lebih banyak
inovasi baru.
61
2.5.3 Umur
mempunyai semangat untuk ingin tahu apa yang belum mereka ketahui,
inovasi tersebut.
baru daripada mereka yang relatif umur muda. Petani yang berumur lebih
mudah biasanya lebih bersemangat dibandingkan dengan petani yang lebih tua.
Semakin tua (di atas 50 tahun), biasanya semakin lamban mengadopsi inovasi
62
Umur bukan merupakan faktor psikologis, tetapi apa yang disebabkan
oleh umur itu adalah faktor psikologis. Semakin tinggi umur semakin menurun
kerja otot, sehingga terkait dengan fungsi kerja indera yang semuanya
mempengaruhi daya belajar. Kelompok orang tua melahirkan pola yang pasti
serta jenis dari struktur sikap pemprosesan informasi yang dipunyainya. Umur
adalah jumlah tahun hidup petani, artinya semakin tua umur petani semakin
Makin muda petani biasanya mempunyai semagat untuk ingin tahu apa
yang belum mereka ketahui, sehingga dengan demikian mereka berusaha untuk
produktif, 15-54 umur produktif dan kisaran 55 ke atas adalah umur kurang
kinerjanya akan semakin tinggi dan akan memiliki perilaku dalam mengelola
lahan yang baik. Faktor kedua adalah akumulasi pengalaman dan bentuk-bentuk
63
proses belajar lainya. Umur petani akan mempengaruhi petani dalam menerima
hal-hal baru.
2.5.4 Pendidikan
Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu
dewasa, lebih baik, dan lebih matang dari individu, kelompok atau masyarakat.
memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi memiliki kemampuan yang lebih
produktivitasnya menjadi tinggi. Selain itu juga dengan pendidikan maka akan
64
masalah-masalah yang terjadi dalam bidang pertanian seperti pengendalian
pemeliharaan.
keperluan khusus. Pendidikan non formal dapat digunakan sebagai sarana untuk
Tanggungan keluarga adalah orang yang tinggal dalam satu keluarga dan
secara langsung menjadi beban kepala keluarga ataupun yang berada di luar
keluarga. Ukuran keluarga akan memberikan motivasi bagi rumah tangga yang
kehidupannya.
65
Jumlah tanggungan keluarga akan berpengaruh terhadap perekonomian
meningkat pola kebutuhan keluarga, hal ini akan membuat biaya meningkat.
keluarga.
2.5.6 Pekerjaan
dengan buah karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan.
unsur suatu kegiatan sosial, menghasilkan sesuatu, dan pada akhirnya bertujuan
langsung tersebut orang bekerja untuk mendapatkan imbalan yang berupa upah
atau gaji dari hasil kerja itu. Jadi pada hakikatnya orang bekerja, tidak saja
66
2.6 PRA (PARTISIPATORY RURAL APRAISAL)
PRA yang dikembangkan oleh Robert Chambers lebih ditujukan untuk ”orang
”Orang luar” ini bisa para pegawai pemerintah, anggota LSM, orang orang Perguruan
Tinggi dst. PRA itu sendiri menurutnya adalah metode yang mendorong masyarakat
kondisi mereka sendiri, wilayahnya sendiri yang berhubungan dengan hidup mereka
sehari hari agar dapat membuat rencana dan tidakan yang harus dilakukan, dengan
kemampuan tidak hanya ekonomi akan tetapi juga sosial politik. Selanjutnya
prinsip masyarakat sebagai pelaku, orang luar sebagai fasilitator. Posisi orang
secara partisipatif yang bersumber dari dalam diri masyarakat itu sendiri.
67
Prinsip keempat yaitu saling berlajar dan menghargai perbedaan. Prinsip ini
selanjutnya adalah santai dan informal. Kegiatan yang dilakukan baik orang
setempat adalah memerlukan situsi santai, tidak formal, luwes dan fleksibel.
dengan metode PRA ini lebih berorientasi pada pemecahan masalah secara
masalah ekonomi itu berkembang terus, artinya selama manusia itu ada maka
masalah tidak pernah akan selesai. Oleh karenannya program yang dirancang
dikemudian hari. Prinsip selanjutnya adalah belajar dari kesalahan. Dalam PRA
kesalahan itu wajar dan sangat manusiawi, oleh sebab itu perencanaan program
sebab itu keterbukaan atas tanggapan orang lain terhadap kegiatan PRA ini
sangat positif sebab disadari bahwa disetiap metode tidak pernah ada yang
harus dikuasai oleh para fasilitator atau pemandu seperti halnya bagaimana
seterusnya. Pendek kata PRA bukan sesuatu harga mati, yang penerapanya
banyak improvisasi sesuai dengan kondisi masyarakat yang ada. Dalam PRA,
artinya diskusi kelompok untuk membahas tema tertentu secara terarah (focus)
dalam suasana rileks, informal dan partisipatif. Dalam FGD yang dimaksud
telah ditentukan. Selain itu FGD dapat dilakukan pada kelompok petani yang
69
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
tersebut terdekat dengan lokasi rumah dan penduduk terbanyak bekerja disektor
sumber daya alam setempat mendukung pelaksanaan kegiatan usaha tani. Penelitian
ini dimulai dari bulan Maret sampai April 2020 dengan alokasi kegiatan: persiapan
x 2 dan menggunakan pre-test post-test control group design. Peubah bebas terdiri
dari dua level, yaitu visualisasi dan narasi. Visualisasi terdiri dari gambar bergerak
dan foto, sedangkan narasi terdiri dari suara dan teks. Peubah tidak bebas adalah
pengolangan lahan gambut yang tepat guna memaksimalkan hasil dari produksi
pertanian. Terdapat empat kombinasi perlakuan yaitu (1) visualisasi gerak dengan
suara (GS), dan visualisasi gerak suara dan teks (GST), visualisasi foto dengan suara
(FS), dan visualisasi foto suara dan teks (FST). Tahapan dalam penelitian ini adalah
70
(1) 10 menit untuk memberikan penjelasan, (2) 20 menit pre-test, (3) 20 menit
Data penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer yaitu
dari kantor kecamatan, kantor desa, intitusi terkait, tokoh masyarakat, dan sumber
lain yang dapat dipercaya. Populasi sampel diambil secara sengaja sesuai dengan
dahulu secara sederhana materi paket komunikasi penyuluhan secara urut dalam suatu
kombinasi teks (untuk setiap scene), sketsa/gambar, dan juga multimedia yang
mengiringi. Dan proses yang selanjutnya adalah editing. Untuk proses editing video,
ada sejumlah software yang bisa digunakan antara lain: Adobe Prime, Unlead Video
Editor, Pinnacle Studio, Sony Vegas, Avid, dan sebaginya. Setiap software tersebut
71
3.3 Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam menjawab tujuan; 1). Tujuan penelitian
satu (masalah yang dihadapi petani metode yang digunakan adalah metode PRA
(Wawancara dan Fokus Grup Discusion) dengan penyajian analisis data secara
deskripti (alat peraga) dan kuantitatif (hitungan skala prioritas permasalahan), 2).
Tujuan penelitian dua analisis yang digunakan secara deskriptif (alat peraga) dan
kuantitatif (hitungan skala prioritas permasalahan), 3). Tujuan penelitian tiga metode
yang digunakan adalah metode deskriptif (tabel rencana penyuluhan) dan kuantitatif.
4). Tujuan penelitian empat dan lima analisis data yang digunakan adalah analisis
tabel distribusi frekuensi. Untuk menggambarkan secara kasar posisi individu dalam
kelompoknya (posisi relatif) terhadap tanggapan materi dan media punyuluhan yang
diberikan maka digunakan skala likert. Selain itu untuk membandingkan skor subyek
dengan kelompok normatifnya dan menyusun skala pengukuran yang sederhana dan
mudah dibuat.
Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur persepsi, sikap atau
pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial,
berdasarkan definisi operasional yang telah ditetapkan oleh peneliti (Akdon, 2007).
Skala rikets digunakan pada kriteria Tanggapan petani Terhadap Media Penyuluhan.
Perhitungan kriteria interpretasi skor dihitung dengan cara yaitu angka 0% – 20%
72
termasuk sangat tidak baik, angka 21% – 40% termasuk kurang, angka 41% – 60%
termasuk cukup, angka 61% – 80% termasuk baik, angka 81% – 100% termasuk
sangat baik.
penelitian ini yaitu pertama pertanian adalah suatu kegiatan yang memanfaatkan atau
pengolahan sumber hayati yang tersedia oleh alam untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Kedua PRA lebih ditujukan untuk orang luar bagaimana seharusnya orang
ditengah tengah masyarakat. Orang luar ini bisa para pegawai pemerintah, anggota
LSM, Perguruan Tinggi. PRA itu sendiri menurutnya adalah metode yang mendorong
hidup mereka sehari hari agar dapat membuat rencana dan tidakan yang harus
Discussion adalah diskusi kelompok untuk membahas tema tertentu secara terarah
(focus) dalam suasana rileks, informal dan partisipatif. Keempat perencanaan adalah
kegiatan yang harus dilaksanakan demi tercapainya tujuan yang diharapkan atau
dikehendaki.
73
Kelima perencanaan program merupakan suatu proses yang berkelanjutan,
perilaku petani agar mereka mengetahui dan mempunyai kemauan serta mampu
yang memerlukan penyuluhan. Media penyuluhan dapat berupa media hidup dan
media mati. Kesepuluh media hidup yaitu orang-orang tertentu yang telah
sarana tertentu yang selalu digunakan untuk memperantai hubungan tersebut, seperti
menyampaikan pesan yang dimaksudkan. Kedua belas audio visual diam adalah
media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound
slide) dan cetak suara. Ketiga belas audio visual gerak adalah media yang dapat
menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan Video
cassete. Keempat belas materi penyuluhan adalah segala isi yang terkandung dalam
kebutuhan sasaran (petani) dengan demikian petani akan tertarik perhatiannya dan
(TGT), Student Teams- Ahievement Divisions (STAD), Jigsaw (model gergaji) II, dan
Team Assisted Indivizualitation (TAI). Keenam belas umur adalah usia anggota
kelompok tani yang dihitung sejak lahir sampai saat menjadi responden dalam
meneliti ini diukur dalam jumlah tahun. Ketujuh belas pendidikan formal adalah
responden adalah orang yang dijadikan acuan objek dalam melakukan penelitian.
75
BAB IV
PEMBAHASAN
karena petani sebagai pekerja sangat mengandalkan kekuatan fisik. Umur juga
Menurut Simanjuntak dalam Yasin (2003), bahwa penduduk yang berada pada
kisaran umur 15-45 tahun tergolong pada tenaga kerja produktif, sedangkan
umur 0-14 tahun dan >54 tahun tergolong tenaga kerja tidak produktif.
Gambar 3.
Berdasarkan data yang diambil saat wawancara dapat dilihat bahwa 100%
orang petani berada pada usia produktif. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa petani dalam penelitian ini dominan memiliki usia yang masih produktif,
kekuatan fisik untuk bekerja, mudah dalam mengadopsi inovasi baru dan
76
sumber daya manusia yang potensial dalam mengembangkan usaha tani.
Adapun persentase jenis kelamin petani yang menjadi responden dapat dilihat
adalah 100% petani yang menjadi responden berjenis kelamin laki-laki. Hal ini
disebabkan karena pria memiliki fisik yang kaut dibandingkan dengan wanita,
usahatani.
Komoditi yang ditanam oleh petani yang menjadi responden kali ini yaitu
rendah dapat menurunkan produktifitas tenaga kerja yang akan dicapai serta
pendidikan petani berkisar antara SMP dan SMA yang mana 50% dari total
keseluruhan merupakan petani dengan tamatan SMP dan sisanya yaitu petani
77
Dengan demikian sebagian besar petani cukup mampu mengambil
oleh manusia dan juga merupakan tugas atau kerja yang menghasilkan sebuah
karya bernilai imbalan dalam bentuk uang bagi seseorang. Jenis pekerjaan ada
secara finansial diluar pekerjaan rutin, sehingga terkadang tidak terbatas waktu
oleh petani. Semakin lama berusaha tani akan semakin banyak pengetahuan dan
78
keterampilan yang diperolehnya. Pengalaman berusahatani memegang peranan
penting dalam proses usaha tani. Semakin lama pengalaman berusaha tani akan
mempengaruhi dalam mengelola usaha tani, semakin terampil maka hasil yang
diperoleh akan baik dan secara otomatis penghasilan yang diterima dari
tersebut didasari dengan kegiatan pertanian yang dijalankan selama lebih dari 5
tahun. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh responden di daerah penelitian telah
masing, baik tiu dalam masyarakat maupun dalam organisasi. Semua responden
tidak ada yang tergabung dalam organisasi kelompok tani. Hal ini menunjukkan
79
4.1.7 Luas Lahan
Luas lahan merupakan salah satu tolak ukur dalam melihat keberhasilan
dan pendapatan petani. Lahan merupakan sumber daya utama sekaligus sebagai
modal bagi petani dalam upaya peningkatan produksi. Petani yang memiliki
Luas lahan perkebunan yang dimiliki oleh responden yaitu 50% yang memiliki
secara otomatis petani bisa mendapatkan hasil usaha taninya secara utuh tanpa
tanggungan keluarga responden pada tingkat sedang yaitu 3-4 orang sebesar
50% dan sisanya yaitu 50% memiliki jumlah tanggungan keluarga 1-2.
berada pada tingkat sedang dan rendah, diharapkan dapat mengurangi besarnya
80
biaya untuk keperluan rumah tangga dan memberikan kesempatan untuk
masalah disadari ada saat seorang individu menyadari keadaan yang ia hadapi
tidak sesuai dengan keadaan yang diinginkan. Masalah merupakan sesuatu yang
masalah bisa lebih dari satu. Selanjutnya dengan kriteria tertentu akan dipilih
salah satu jawaban yang paling kecil risikonya. Biasanya, alternatif jawaban
tersebut bisa diidentifikasi jika seseorang telah memiliki sejumlah data dan
timbul, baik waktu berjalannya usaha tani ataupun setelah pasca panen. Untuk
gambar berikut.
81
30%
25%
20%
15%
10% West
5%
0%
Hama Iklim Penyakit Lahan
Gambut
petani adalah permasalahan iklim seperti kemarau terlalu panjang, dan lahan
gambut yang sedikit sulit jika dibuat menjadi lahan usaha tani. Dampak dari
iklim yang tidak sesuai dengan yang diharapkan petani adalah penurunan
jumlah produksi petani, yang secara tidak langsung akan mengurangi jumlah
semakin sedikit lahan yang bisa digunakan. Jika petani menggunkan lahan
gambut, hasil produksi dari usaha tani tidak maksimal dan optimal. Solusi dari
masalah yang dihadapi oleh petani adalah dengan menyesuaikan segala yang
lahan gambut sebisa mungkin agar bisa dimanfaatkan sebagai media menanam
82
4.2 Media Penyuluhan atau alat peraga (Hasil Multimedia)
maka alat peraga yang cocok dan sesuai dengan kondisi dan solusi masalah petani
adalah dengan cara pembuatan video multimedia sebagai alat penyuluhan guna
memperlihatkan cara untuk mengolah lahan gambut yang baik. Adapun tahapan
4.2.1 Persiapan
menjadi ahli dan bisa jadi sangat menguras tenaga. Kemara bekerja hanya
membutuhkan satu keterampilan dengan proses yang lebih besar untuk tujuan
baik bekerja dengan kamera harus memiliki gambar yang bagus untuk diproses
dan beberapa gagasan gambar dan suara seperti apa yang dihasilkan nanti
(Waluyanti, 2008).
dalam produksi sebuah video yaitu persiapan. Membuat sebuah film berkaitan
dengan serangkaian proses yang harus dilalui sehingga film benar-benar dapat
83
Persiapan dapat dilakukan dengan mempersiapkan skenario atau
dilengkapi dengan story board yang membantu dalam mencapai efisiensi kerja.
matang.
antara lain, Medium Shot, Long Shot, Extreme Close Up, dan Big Close Up.
dari video. Merupakan suatu hal yang merugikan jika jalur audio rusak oleh
gangguan suara yang tidak diharapkan. Oleh karena keterbatasan alat pada saat
kamera harus memahami pentingnya tripod. Penting untuk memilih tripod yang
sesuai dengan kebutuhan. Hampir semua jenis kerja dari video membutuhkan
tripod, hal ini mencegah adanya guncangan pada saat pengambilan gambar,
sehingga kualitas gambar akan goyang. Kualitas gambar yang goyang akan
84
menganggu efektivitas dari penglihatan penonton. Dalam menentukan kualitas
Hal lain yang harus dipersiapkan adalah proprty atau penyeimbang putih
kamera video. Penyeimbang putih pada dasarnya alat penyeimbang warna. Ini
berfungsi memberikan acuan kamera untuk putih yang benar. Kamera akan
menggunakan sterofoam.
ekspose adalah apa yang harus dibuat pada situasi pencahayaan tidak seimbang.
Pada kondisi blacklight lemah, maka digunakan kain hitam sebagai background
Gambut“ yang dibuat oleh peneliti. Video ini menceritakan bagaimana cara
mengolah lahan gambut yang semula tidak bisa digunakan dalam proses dalam
usaha tani karena tidak maksimal hasil produksi dari komoditi yang ditanam di
lahan gambut, dengan cara tertentu lahan gambut bisa digunakan sebagai media
85
Lokasi pengambilan gambar yaitu di desa Mundam Kecamatan Medang
Kampai Kota Dumai lahan salah satu petani yang akan diwawancara. Dibawah
ini terdapat foto di sekitar lahan dan juga produk komoditi yang ditanam.
86
Gambar 5. Pepaya yang berumur satu setengah bulan
87
Gambar 6. Lahan yang ditanami tanaman Mentimun
88
Gambar 7. Mentimun yang sudah dipanen 35 hari setelah ditanam
89
4.3 Rencana Penyuluhan
kegiatan. Hal itu juga dilakukan dalam kegiatan penyuluhan pertanian terutama dalam
menjalankan pemberian informasi dan solusi yang dihadapi oleh petani. Untuk
mengetahui tabel rencana kegiatan penyuluhan dapat dilihat pada tabel berikut.
90
Tabel 3. Rencana Penyuluhan
Alat
Metode Media
No Masalah Tujuan Sasaran Bantu/Alat Waktu
Penyuluhan Penyuluhan
Peraga
1 2 4 5 6 7 8 9
Contoh (tanah
yang baik
Pemenuhan
Alat dan
Iklim kebutuhan
Petani Bahan yang
(kemarau yang sesuai
Tanaman Praktek Lisan dan diperlukan April
2. yang saat terjadi
Mentimu Lapangan Terproyeksi dalam 2020
terlalu iklim yang
n praktek
panjang tidak di
lapangan
inginkan
dilakukan dengan koordinasi yang baik antara penyuluh pertanian dengan petani
sebagai orang / masyarakat yang akan diberikan pengetahuan. Selain itu juga semua
91
rencana penyuluhan yang telah dibuat sedemikian rupa harus jelas dana yang
4.4 Penyuluhan
memperlihatkan hasil yang cukup baik. Untuk mengetahui dampak penyuluhan yang
4.4.1 Pemahaman Petani Terhadap Materi (Pre Test dan Post Test)
Likert dari sebuah data yang dikumpulkan dengan menggunakan skala Likert.
pada saat post test sebanyak 68,99% responden menjawab pertanyaan dengan
benar, dan 31,01% responden salah dalam menjawab pertanyaan. Selisih skor
pertanyaan yang dapat dijawab oleh responden pada saat pre test dan post test
lahan gambut karena memberikan keuntungan bagi petani baik secara teknis,
92
ekonomis maupun sosial-psikologis. Secara teknis petani menilai bahwa lahan
mudah untuk dibuat. Secara ekonomis biaya pengolahan tanah gambut lebih
mengatakan cukup baik dan 1,99% responden mangatakan tidak baik terhadap
responden terhadap materi yang diberikan adalah baik, hal ini dikarenakan
semua responden berada pada usia produktif sehingga dapat menerima materi
seseorang mengalami penurunan pada usia lanjut. Sehingga dalam penelitian ini
93
4.4.3 Tanggapan Terhadap Media
masing media itu memiliki kelemahan. Melalui media penyuluhan audio visual
Video juga dapat digunakan untuk menunjukkan contoh dalam suatu gerakan,
dalam video terdapat dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual.
Media audio visual adalah proses penyampaian pesan atau informasi dari
elektronik, karakteristik media ini adalah memiliki unsur suara dan unsur
gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena
meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua yaitu media audio dan
visual.
Salah satu aspek kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran adalah
94
diharapkan dapat mengoptimalkan kemampuan dan potensi petani. Dalam
waktu yang relatif lama. Akan tetapi, ini bukan sebuah indikasi bahwa petani
tersebut mempunyai kompetensi belajar yang lemah, tetapi hal ini disebabkan
dimengerti dan melekat pada daya ingat yang lebih lama (Fitria, 2005).
baik dalam meningkatkan pengatahuan. Hal ini dapat dilihat dari tanggapan
diberikan.
alat pada saat pembuatan video menyebabkan kualitas suara yang kurang baik
95
sehingga mengurangi efektivitas pendengaran presponden pada saat
sebagai keterang dari video penyuluhan. Memang video dapat dihentikan untuk
Secara umum media Gerak Suara ini dapat membantu dalam kegiatan
dianggap sebagai media yang stategis digunakan, mengingat media ini sangat
meniru sampai pada lambang verbal abstrak. Semakin keatas semakin kerucut
sehingga petani dapat mengingat hal-hal yang kurang jelas yang disampaikan
melalui suara. Media penyuluhan ini mudah digunakan oleh penyuluh, karena
96
kembali isi dari video penyuluhan hal ini dapat disimpulkan media ini lebih
yang singkat, menghemat waktu, bisa mengamati lebih dekat objek yang sedang
bergerak.
menarik dan digunakan sendiri oleh petani. Hal ini dapat dilihat dari hasil
secara mendetail suatu proses, dan efek visual dan narasi sangat mempengaruhi
aspek kognitif, efektif dan konatif. Audio Visual Gerak Teks mendapat skor
tertinggi karena selain petani dapat melihat video gerak, teks yang terdapat
video.
97
Efektivitas multimedia yang berkualitas meliputi tiga unsur utama yaitu,
suara, visual dan teks. Unsur pertama pada program video yaitu suara dapat
berupa suara pelaku, suara musik, atau suara efek. Musik dalam media non
cetak sangat membantu pengguna untuk dapat lebih memahami suatu materi
yang disampaikan dan mengurangi rasa jenuh terhadap materi yang disajikan
Unsur kedua dalam program video yaitu visual. Betuk visual sangat
bervariasi, antara lain gambar hidup, animasi dan grafis. Gambar hidup
diperankan oleh pelaku yang meragakan hal tertentu susuai kondisi dan situasi
yang diinginkan alur cerita. Salah satu bentuk visualisasi yang biasa digunakan
adalah gambar hidup yang menghadirkan penyaji. Hal yang harus dievaluasi
vokal, keluwesan dan tingkat percaya diri, penggunaan bahasa yang komukatif,
serta kejelasan artikulasi dan intonasi dan penggunaan kontak mata dengan
pemirsa.
Unsur ketiga dari program video yaitu teks, teks merupakan bagian dari
visual dalam bentuk grafis berupa caption. caption adalah tulisan, teks, atau
bagian yang dapat dibaca di layar untuk dapat lebih memperjelas materi yang
ada dalam suatu program. Caption hendaknya dapat dibaca dengan mudah dan
jelas, warna jelas, ukuran huruf memadai, jenis huruf sesui, tampilan menarik
98
4.4.6 Media Foto Suara
Foto suara adalah jenis sistem multimedia yang paling mudah diproduksi.
Sistem multimedia ini serba guna, mudah digunakan dan cukup efektif untuk
baik, sistem multimedia gabungan foto suara dapat membawa dampak yang
dramatis dan tentu saja dapat meningkatkan hasil belajar (Fazriyah, 2011).
foto suara sebagai media penyuluhan dapat menyebabkan semakin banyak indra
yang terlibat maka petani lebih mudah memahami suatu konsep (pemahaman
sebagai klasikal atau individu, isi gambar beruntun, dapat dilihat berulang-
ulang serta dapat diputar kembali, sesuai dengan gambar yang diinginkan,
pemakaian tak terikat oleh waktu, dapat digunakan sesuai dengan isi dan tujuan
99
menarik terhadap media penyuluhan yang diberikan dan sebanyak 1 responden
menarik.
dapat diterima oleh indra pendengaran dan indra penglihatan, akan tetapai
gambara yang dihasilkan adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur
gerak. Jenis media ini antara lain media slide bersuara (sound slide), film strip
bersuara, dan halaman bersuara. Kelebihan dan kelemahan media ini tidak jauh
dengan Foto Suara. Perbedaannya adalah adanya aspek teks pada media Foto
Suara Teks.
gambar diam (still picture) yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan
sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak. Film merupakan media yang
menyajikan pesan audio visual dan gerak. Gambar yang diproyeksikan ke layar
sebetulnya tidak bergerak, yang terlihat adalah gerak semu, terjadi pada indra
kita akibat perubahan kecil dari satu gambar ke gambar yang lain, adanya satu
fenomena yang terjadi pada waktu kita melihat, disebut persistence of vision,
sehingga menghasilkan suatu ilusi gerak dari pandang kita (Suyadi, 2008).
100
Hasil penelitian menunjukkan tanggapan terhadapa media Foto Suara
101
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
kesimpulan yaitu permasalaan yang dominan yang dihadapi petani adalah lahan
gambut yang sulit digunakan dalam usaha tani dan iklim yang tidak di inginkan
petani, rencana penyuluhan dialksanakan pada bulai April 2020 yang dilaksanakan di
Desa Mundam Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai, hasil diskusi dan analisis
data memutuskan alat peraga penyuluhan yang cocok dalam menyampaikan solusi
pengolahan lahan yang gambut yang seolah tidak bisa digunakan, setelah diberi
perlakuan lahan gambut tersebut bisa digunakan utnuk media tanam dalam usaha tani,
hasil penyuluhan menggunakan media Audio visual Gerak Teks memiliki skor yang
jauh lebih tinggi yang artinya menunjukkan perbedaan yang signifikan antara selisih
5.2 Saran
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa petani lebih tertarik pada perlakuan
Audio Visual Gerak Teks, maka disarankan kepada pemerintah untuk menggalakkan
102
petani dengan media penyuluhan dengan multimedia, perlu ada sosialisasi yang lebih
tentang teknologi kepada penyuluh dan petani agar dapat digunakan sebagai sarana
103
DAFTAR PUSTAKA
21 September 2016.
http://ganjureducation.wordpress.com/2010/12/26/gerak-visual-dan-audio-
104
Departemen Pertanian. 2006. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
Jakarta.
2016
http://forbetterhealth.wordpress.com/2009/04/19/pengetahuan-dan-aktor-
Fitria, Dewi. 2005. Pengembangan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Kosa
Jakarta: BPLPP.
Gramedia.
105
Hamzah, S. (1981). Media Audiovisual untuk Pengajaran Penerangan dan
University Press.
Nabati. Staf Pengajar Jurusan Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas
106
Pertanian UNPAD. (Disajikan dalam Seminar Nasional ‘PHT Promo 2000’
Nurfathiyah, Pera. 2006. Pengaruh Visualisasi Dan Bentuk Narasi Pada Multimedia
Pasca sarjana vol. 29 no. 2 April 2005. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
wordpress.com/pertanian-ugm/analisis-kinerja-program-penyuluhan-dan-
Nopember 2015.
http://20de.wordpress.com/2010/06/20/laporan-praktikum-penyuluhan-dan-
Riduwan dan Akdon . 2007. Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika. Alfabeta.
Bandung.
107
Rao, V. K. 2001. Media Education. New Delhi: A.P.H. Publishing Corporation.
Samsudin. 2008. Pestisida Sintetis dan Bahanyanya Bagi Kesehatan Manusia dan
file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/194704171973
032MULIATI_PURWASASMITA/MEDIA_PEMBELAJARAN.pdf.
Indonesia.
2016.
Penjelasan tentang konsep, istilah, teori dan indikator serta variabel. Bina
Undang undang republik indonesia. No. 16 tahun 2006. Tentang sistem penyuluhan
Universitas Terbuka
Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Indeks, Jakarta 2008.
Halaman 70
Van den Ban, A.W. dan H.S. Hawkins. 1999. Penyuluhan Pertanian. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.
110
LAMPIRAN
TERDAFTAR TERDAFTAR
UMUR JENIS
NO NAMA PENDIDIKAN ANGGOTA ANGGOTA DESA
(THN) KELAMIN
KELOMPOKTANI KOPERASI
1 Yanto 43 Laki-Laki SMP Tidak Tidak Mundam
2 Tidak Mundam
Shu 38 Laki-Laki SMA Tidak
3 Tidak Mundam
Yanto 43 Laki-Laki SMP Tidak
4 Tidak Mundam
Shu 38 Laki-Laki SMA Tidak
5 Tidak Mundam
Yanto 43 Laki-Laki SMP Tidak
6 Tidak Mundam
Shu 38 Laki-Laki SMA Tidak
7 Tidak Mundam
Yanto 43 Laki-Laki SMP Tidak
8 Tidak Mundam
Shu 38 Laki-Laki SMA Tidak
9 Tidak Mundam
Yanto 43 Laki-Laki SMP Tidak
10 Tidak Mundam
Shu 38 Laki-Laki SMA Tidak
111
Lampiran 2
PEKERJAAN
NO NAMA
KECAMATAN KOTA
UTAMA
Medang
1
Yanto Kampai Dumai Petani Pepaya
Medang
Dumai Petani
2
Kampai
Shu Mentimun
Medang
3 Dumai
Kampai
Yanto Petani Pepaya
Medang
Dumai Petani
4
Kampai
Shu Mentimun
Medang
5 Dumai
Kampai
Yanto Petani Pepaya
Medang
Dumai Petani
6
Kampai
Shu Mentimun
Medang
7 Dumai
Kampai
Yanto Petani Pepaya
Medang
Dumai Petani
8
Kampai
Shu Mentimun
Medang
9 Dumai
Kampai
Yanto Petani Pepaya
10 Shu Medang Dumai Petani
112
Kampai
Mentimun
113
Lampiran 3. Sambungan profil
JUMLAH
Struktur Anggota Keluarga
TANGGUNGAN
Anggota
NO NAMA
Inti (S + I + Berdasarkan Anak (Usia
Keluarga
Anak) Usia Sekolah)
Bekerja
1 Yanto 4 3 1
2 Shu 2 2 0
3 Yanto 4 3 1
4 Shu 2 2 0
5 Yanto 4 3 1
6 Shu 2 2 0
7 Yanto 4 3 1
8 Shu 2 2 0
9 Yanto 4 3 1
10 Shu 2 2 0
LUAS LAHAN
(Ha)
1 Yanto 2 Lahan Gambut
2 Shu 1 Iklim
114
3 Yanto 2 Lahan Gambut
4 Shu 1 Iklim
5 Yanto 2 Lahan Gambut
6 Shu 1 Iklim
7 Yanto 2 Lahan Gambut
8 Shu 1 Iklim
9 Yanto 2 Lahan Gambut
10 Shu 1 Iklim
115
Lampiran 5. Rekapitulasi Pemahaman Terhadap Materi Penyuluhan
116
Lampiran 6. Rekapitulasi Tanggapan Terhadapa Materi Penyuluhan
Sangat Tidak
NO PERTANYAAN Setuju
Setuju Setuju
1 Penyuluhan ini menambah pengatahuan anda 8 2 -
2 Bahan dasar pupuk tersedia dilingkungan tempat tinggal 9 1 -
3 Anda mencoba penggunaan lahan gambut agar hemat biaya 10 0 -
4 Lahan Gambut lebih banyak unsur hara 7 3 -
5 Sebagai pengganti cara pembakaran 3 7 -
6 Bahan untuk mengolah tanah mudah didapat 7 3 -
7 Cocok untuk diterapkan didesa anda 9 1 -
8 Pengolahan tanah ini bermanfaat untuk anda 10 0 -
9 Anda berminat untuk mempraktekkan sendiri 8 2 -
Menurut anda, apakah video penyuluhan yang diberikan
10 7 3 -
menarik
RATA-RATA (%) 73,90 26,10 0
Sumber: Data Olahan, 2020
117
Setuju Setuju Setuju
1 Yanto 1 Sc 1
2 Shu 1 1
3 Yanto 1 1
4 Shu 1 1
5 Yanto 1 1
6 Shu 1 1
7 Yanto 1 1
8 Shu 1 1
9 Yanto 1 1
10 Shu 1 1
118
Lanjutan
Anda mencoba penggunaan lahan Lahan Gambut lebih Sebagai pengganti cara
119
Lanjutan
Bahan untuk mengolah tanah Cocok untuk diterapkan Pengolahan tanah ini
120
Lanjutan
121
Lampiran 8. Rekapitulasi Tanggapan Terhadap Media Penyuluhan
diberikan menarik ?
3. Menurut anda apakah
diberikan menarik ?
4. Menurut anda apakah
2
video Foto Suara teks yang 9 (60%) 4 (26,67%)
(11,33%)
diberikan menarik ?
Sumber: Data Olahan, 2016
122
Lampiran 9. Tanggapan Terhadap Media Penyuluhan
123
Lanjutan
3. Menurut anda apakah video video Foto Suara teks yang
124
Contoh Kuisioner Pre Test dan Post Test
I. Identitas Responden
a. Nama :
b. Jenis Kelamin : Pria Wanita
c. Usia : Tahun
d. Pekerjaan utama :
e. Pekerjaan sampingan :
f. Pendidikan Terakhir : Tidak Sekolah
SD/Sederajat
SMP/Sederajat
SMA/Sederajat
D3
S1
S2
S3
g. Agama :
h. Status kependudukan : Penduduk asli/tempatan
Penduduk pendatang
i. Etnis/suku :
j. Lama tinggal di desa/kelurahan : …….. Tahun …….. Bulan
k. Jumlah Anggota Keluarga : Orang
l. Kedudukan dalam masyarakat : Tokoh agama
Tokoh pemuda
Kepala suku / niniak mamak
Pemuka masyarakat
Pemerintahan desa
125
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
126
7. Apakah efektif pestisida alami daun pepaya membasmi hama?
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
10. Jika dibandingkan dengan pembakaran lahan, mana yang lebih murah?
____________________________________________________________
____________________________________________________________
127
3. Petanyaan Post Test
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
128
5. Berapa kali pengadukan agar tanah dan pupuk tercampur?
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
10. Jika dibandingkan dengan pembakaran lahan, mana yang lebih murah?
129
____________________________________________________________
____________________________________________________________
(1)
Tidak Kurang Dibutuhkan Dibutuhkan Sangat
budidaya
Alasan;
2. Menurut anda apakah video Gerak Suara teks yang diberikan menarik ?
130
Sangat Tidak Cukup Menarik Sangat Menarik
(1)
Tidak Kurang Dibutuhkan Dibutuhkan Sangat
budidaya
Alasan;
(1)
Tidak Kurang Dibutuhkan Dibutuhkan Sangat
131
petani dalam petani dalam mempermudah
budidaya
Alasan;
4. Menurut anda apakah video Foto Suara teks yang diberikan menarik ?
Sangat Tidak Cukup Menarik Sangat Menarik
(1)
Tidak Kurang Dibutuhkan Dibutuhkan Sangat
budidaya
132
Sumber: Dokumentasi Pribadi
133
Lampiran
134
Lampiran 13. Mentimun yang sudah dipanen 35 hari setelah ditanam
135
Lampiran. Lahan yang ditanami tanaman Mentimun
136