ABSTRACT
Demiigraphie parameter of Optus cIiramatom'ytoe (Hymenopte'ra:
Braceoidar} un 1x'aIoiiner IJz/rwtyze âo/dn/irezrszs (Diptera:
Agrom a»). .opiiis cia•o›natcv›i)' iac (Hymenoptera; Broconidae) is
an endopamsitoid attacking TeaWincrS in thc field. Tbe objective or the
research is4o smdy ihe statistical demographic of the parasitoid. Result
showed tbal femeTe 1iféspan @.95 days) was shorter than male (I I.73).
Female fecundity
about T 04.73 eggs, witb rate of egg production per day ws about
9.3 I eggs. ”I”his parasitoid was also found to be female-biased sex
cetio. Regarññtg pripulatioa parameter. net reproduction mite (Ro)' was
about 28.55, generation time (”/ \\’as 1*i.96 days intrinsic' rstc (r) was
0:21 and finifc late of increase (Z) 1 3. ’7he stable dye of Opii I
r//re*/o/n»5 ’oe was obnut 37.93
°â eegs, 24.92 % larval, *0.ñ6 % yupae. and 16.78 9• aJuTt.
KEYWORfiIS :. O,nit‹.s c/tmmoroin¿/oe, garasituid, net rc{›rcduct on.
1973). Serangan
PENDAHLUAN hama. ini dapat
inenuruiikan
Lalat pcngorok daun Lirii›in) zu
produksi
Jiiiidobi crisis (Blanchard) {Diptefa:
Agromyzidae) telah menjadi salah
saio hairia. pending pada pertanaman
sayoran sejak kedatangannya di
Indonesia sekitar awal tahun 1990-an
(Rauf 199a). Lalat /. yâdobrcnsis
bersifat polifag dengan inang
meliputi tumbuhan dari famili
Chenopodiacese;. Compositae,
Cucurbitaceae, Legumi- noceae,
Liliaceae, Solanaceae, Tropaeolaeeae,
Umbeliferae, dan Violaceae (Spencer
1
lanaman antara 30—70% (Roof ‹'t Shepard 1999).
Umumnja petani sampai wkamng masih
mengandalan insek- tisida dalam pengendalian tersebut,
namun tidak mem6erikan bssil yang hama
mernuaskan. Walaupun ada insektisida yang
efektif, tefapi barganya sangat
iahal. Penggunaan insektisida
sering memberikan
n•°B ^ ing yang buiuk. Selain niematiW oiusuh alami,
haina sasaran dapat menjadi tesistens› terhadap
inscklisida yang. digunakan (Parella
]982, Johnson 1993), sehingga
pengendalian hama irii semakin emit.
2
Oleh karena its perlu dikembangkan BAHAN EiAN METt)11 fi
berbagai alternatif teknik peiigmdalian
yang lebih ramah lingkungan. Tempat dan iYaktu
Salah satu ieknik pengendalian Penelitian dilakukan di
lalat pengorok damn adalah pe- Labomiorium Ekoiogi Scrangga.
manfaatan musuh alami. diantaranya Departemen Proteksi Tanaman,
parasitoid. Penelitian ? B dilakukan instinct Pertanian Bogor selama bulart
oleh Rant e/ al. (2000) dan Tapahillah November 2006 - April 2007.
(2002). mengungkapkan bahwa salah
sotu pnrasitoid yang dominos yang Penyiapan Tuiiibuban Inang
ditemukan adalah Spiys c'hro- T bahan \»ag yang di-
m‹itnmyiue \Vhorton & Belokobylsky gunakan untuk memb akkan Z.
(Hymcnoptcra; Rraconidae), Kajian hyiHobren›'is adalah kacang jogo.
tentang bioekologi L3 chraniotoryiae flenih ditanam dalam postbag ttinggi
khtisu.snya parameter demograG 20 cm. diameter 13 cm) dengnn
belum pemah dilaporkan. Informasi menggunakan mcdium tanah jang
yang lengkap tentang bioekologi D. dicampur pupuk ksridang dengan
chromaiomyiae sangat diperluW agar perbandIngan 3:1. Ribit tanaman
dapat dirancang leknologi pengendali- dizivam setiap hari afar tumbuli subur.
an hayati yang tepat guna Untuk keperluan pen biaknn Z.
pengendalian lalai pengorok dalri huiâohr«m is di man bibit jang
tersebut. Laju feproduksi kotor. laju bcrumui 14 hari, yaitu yang memiliki
reproduksi bcrsih. laju pertumbuhan empat helai dauil )’Rnp telah
intrinsik, remtaan masa generasi berkembang sempurna.
merupakan formulasi standar untuk
mcngukur populasi serangga tTlirch Penibiaknn Massal LBlat Pcngorok
1948; Carey 1982).
Penelitian bcrtujuan untuk Lalst perigorok daun. L.
memahami fiitiekologi parasitoid D. luiiclohren.st.s dibiskkan dalam
chromoto+nyioe 5'ang mencaku kurungan bcrkeran a kayu yang
bcrukuran panjang 80 cm. lcbar 40 cm
F
statistik demograli meliputi paramcter dan tinggi fi5 cm. .hirs kiiriingan
keh dupan ininyo. rataan masu cenerasi tcrbuat dari papan kajo sebagai tempat
(T), laju reproduksi bersih (lto), laju untuk meletaLkan tanaman. Damian
pertambfian instrisik (r+) day proporsi camping kuruljgan terhuat dari kain
Keperidian. dalam hal ini yang peneiuran (mx) mulai tejadi pada
diamati jumlah ketuninan yang di- imago yang bcnimur l hari dan
hasilkan oteh seekor imago betina mencapai puncaknya pada imBgo
selama hidupnya berkisar 68-1 63 benimur 3. hari dengan ratagn 1'aju
ekor, dengan rataan 104,73-1-22,09 kepcridian harian 9,31 (Gambar 1).
ekor. Jumlah ini jaah lebih besar Penelurun mulai menurun sejak iinago
parasitoid lalat hammer 3 hari. Proporsi individu
pengorok Iain seperñ Hemiptarcenus
yang bertahan hidup (lx) rneniirun
vcrricnrnis (Eulopiodae) sebesar 51,65
tajam sejak imago bemmur 6 hari dan
(Hidrayani 2003) dan A.secedes
mencapai 0 setelah hari ke-14. Kun'a
deluchii (Eulo-pidae) sefisar I 1,95
peluang hidup tersebut mcm-
(Muzuma 2004).
perliliatkan pola tipe I, yakni kematian
Nilai 0.
banyak terjadi pada individu-individu
wmom/ioe lebih tingg* d*bandingkan
dewasa yang telah tea atsu pada akhir
nilai kepetidian Z. huidobrensis
perkembangan. Kiirva peluang hidup
sebapoi ieangnya (88.27) (Purnomo
tipe. 1 umumnys diteroukan pada
2003). Ini mengindikasikan 0. Chrv-
serangga yang dipelihara di iabora-
niatomyfae mempunyai
tofiM katena terhindar dari berbagai
logi yang besat sebagai agens pe- gmgguaA!um(Pñce 1997).
ngendalian hayati that pengorok damn.
Nisbak kelnniin
Sinlasan dan hcpendian haciaii
Risbah kelamin dinyatakan
keperidian dapat diduga dari
dengan nilai persentase iinago jantan
banyaknya imago keturunan yang
terhadap jimilah parasitoid. Dari
muncul. Berdasarkan hal demikian,
hasil penelitian yang dilakukan
diperolcli
Rusli Rustam ct ul.. . Parameter Hemografi Opius chromatomyinc
00 16
80 14
80
12
70
60
50
40
6 :=n r
20 —
10 -
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
80
J. Eiitomol. talon., September 200 Z, Vol. 4. to. 2, 75-BS
0 2 4 6 8 ) 0 12 14 I /i 18 20 22 24
Umur (hon)
82
.I. âiitoiuol. luden., 3’rp/cn+brr ?fJf/ 7, IN/. 4, No. 2, 75•8j
I Aust
Muzuma 2004. Biologi parasitoid dserudes
dcl.i c ii tBoucek) (llymenopiera:
Eulopidae) pada larva 1 rrfoniyio
.xaiivae Blanchard (Diptera
A myzidae). day' tingkat
parafitisasin* z 4i pertanamzo
oyong [tee is]. Bogor: Program
Pascasarjana Instirut Pertaniao
Bogor.
Nakamura er a/. 1984. Smivorshig and
fertiiity schedules of rwo Egi|
acknine ‘zpesizs” feeding on
cucurbitaceous pIau\ under
laboratory cooditioos (Coleoptera:
Corcinellidae). Appd End 2'ool 1
9(1):59-66.
Parella MP. 1982. A view of the Vision and
taxonomy of economically important
sergontin• lesfminors ( L rio›n a
spp.} in California
fDipmra:Agroaiyzidae). Pyri Poc
Entooiol 58 (4):302-308:
Price PW. I.997. Insect rcufogy. Thirtl
edition. View V ork, Chichester.
Weinhein, Brisbane, Srngapore.
Toronto: Jhorr Wiley & Sons.
Pant Dzao. 2003. Miriam o /tviduñréns'i3'
(Blanchard) (Dipteza; Agromyzidae):
Kesesuaicn inang, perkembacgaa
populasi, dan péngaruh igsektisidc
84
Progmm Pascasarjana Institui pcrtanian
Boqoi.
Rauf A. 1995. I rrioo9zo: hama pendatang baru Ji
Indonesia: Bul HPT 8 ( I ): 46- 48.
Rauf A & Sbepard BM. I^.99. Leafminers in
vegetables in Indonesia: smeys of host ciops.
Species composiiion. parasitoids and control
practices. !n: I'f'urlnshop url Lanfniiners @
\“egeuhTes in Smilhoo. i .4sin; Selangor. 2-5
Febniary 19g9. Selangor:.. CAB lniemaiio•al,
Southeasi Asia Regional Center.
Rauf A, Shepard BM, A Johnson MW. 2000.
Leafminers in vegeiabiesi ornnmental plants
and weeds in Indonesia: surveys of hosi
crops, species composiiio and p itoids.
Intern .I Pe. t teenage 46 (4):. 257 266.
Rustain R. .2002. Biologi Spine sp.(Hymenoptti
firaconidae)
parasitoid lalat pengorok daun tentang
[Tesis]. Bogor: Progmin Pascasarjaiia, iostitut
Penanian Bogor.
Southwood TR£. 1995. EcoIO8 iCa ! methods, 2nd ed.
London; Chapman I' Hall. 524 p.
Spencer KA, 1973. A penny-lâae LDipierol
o/eroȖnic i'mpornuire. Dr W Junk BV. Tba
Haque.
Supartha ]W. Bionomi lalat pengorok 4aun ,
Liriocn«.• ltu idMemis (Blanchard) (Oipteñ:
Agromyzidac), pada pertanaman kentang
(Discriasij. Bogor: Program Pascasarjanq
lnstitur f•ertariiau Bo'gor.
Tapahillah T. TOO*. Survei lalat pengorok daun
£ir/omjoc spg, (Diptera: Agromyzidae) dau
paras1toidnya pada berbagai rumbuhan
inang dan ketinggiao tempat di larva Bora1
(Digtera: Agromyzidae) [Skripsi]. Bogor:
t•uit«t pertanian Bogor.
85
Thamrin S. 2003. Potensi Parasitoid
Wylie HG. 1976. Observation on ihe life
J-ternipiarsenns oricornis tGi iau lt)
histot3' and sex mfio vadabi)ry o(
{ITytnenoptera: Eulophidac),
£fipzeromum aâ&u/
I Hymcnoptera: teromaTidar›, a
Laju Pertumbuhan Instrinsik [tesis],
parasif of cyclorrhaphous dipeiem.
Bogor: Program Pascaserjana,
Can Earomol 108:1267-1274.
lnstitut Pertanian Bogor.