Oleh Kelompok I :
1. HARMIANI : (D0218)
2. HASLAN : (D0218)
3. MUSLIMIN : (D0218)
4. SULTAN JORGI : (D0218049)
PRODI INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
“Penerapan metode HIRARC” Mata Kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam perkuliahan diseluruh Indonesia
terkhusus di Program Studi Informatika Fakultas Teknik Universitas Sulawesi Barat .
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dari permasalahan diatas, maka sangat perlu untuk diketahui bagaimana
penerapan metode “HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT AND
RISK CONTROL (HIRARC)” disuatu perusahaan maupun instansi pemerintah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya maka penulis
menyimpulkan sebuah permasalahan yaitu bagaimana menerapkan metode HIRARC
untuk memanagemen resiko disuatu perusahaan?
C. Batasan Masalah
Agar penulisan makalah ini lebih terarah, terfokus, dan menghindari
pembahasan menjadi terlalu luas, maka penulis perlu membatasinya. Adapun batasan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagaai berikut:
1. Definisi Hazard Identification, Risk Assesment, dan Risk Control
(HIRARC)!
2. Bagaimana penerapan HIRARC!
D. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
bagaimana menerapkan metode HIRARC di suatu perusahaan!
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum resiko dikategorikan menjadi tiga. Resiko rendah, resiko sedang, dan
resiko tinggi. Pekerjaan bisa dilakukan bila mempunyai resiko rendah. Bila dari hasil
penilaian diketahui bahwa resiko sebuah pekerjaan adalah “sedang” atau “tinggi”, maka
pekerjaan tidak boleh di laksanakan. Harus diambil tindakan pengendalaian agar resiko
sedang atau tinggi tersebut turun menjadi resiko rendah, barulah pekerjaan bisa dilaksanakan.
Untuk dapat menghitung nilai resiko, perlu mengetahui dua komponen utama yaitu
Likelihood (kemungkinan) dan Severity (tingkat keparahan) yang masing masing-
mempunyai nilai cakupan poin satu sampai lima.
3
sesuai dengan kondisi pekerjaan terkini. Apa bila diketahui bahwa banyak hazard yang tidak
teridentifikasi pada HIRARC yang ada, maka lakukan revisi HIRARC.
Tujuan Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan Ingindalian Resiko atau Hazard
Identification, Risk Assessment and Risk Control (HIRARC) yaitu menghindar terjadinya
kecelakaan. Cara efisien untuk menghindar terjadinya kecelakaan, harus di ambil aksi yang
tepat pada tenaga kerja dan peralatan, agar tenaga kerja memiliki rencana keselamatan dan
kesehatan kerja untuk menghindar terjadinya kecelakaan.
Prosedur ini di buat untuk memberi tips dalam melakukan identifikasi bahaya dan
penilaian kemungkinan pada kesehatan dan keselamatan kerja baik karyawan ataupun pihak-
pihak luar yang berkaitan dalam aktivitas perusahaan, dan memastikan ingindalian yang
sesuai. Hal semacam ini dilakukan untuk membuat perlindungan kesehatan tenaga kerja,
tingkatkan efisiensi kerja, menghindar terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit.
4
bahaya di lingkungan kerja yaitu dengan tahu, apakah pekerjaan itu sesuai untuk analisa
pekerjaan bahaya? atau Apakah analisa bahaya pekerjaan yang bisa dilakukan di banyak
pekerjaan ditempat kerja kamu.
Melibatkan pekerja, hal semacam ini sangat penting untuk melibatkan pekerja dalam
sistem analisa bahaya. Orang ang menganalisis harus memiliki pemahaman yang unik dari
pekerjaan, dan pengetahuan untuk temukan bahaya. Melibatkan pekerja akan menolong
meminimalisir kelalaian, meyakinkan analisa kualitas, dan memperoleh pekerja untuk
memperdalam analisa untuk jalan keluar karena mereka akan sharing kepemilikan
keselamatan mereka dan program kesehatan.
5
Setelah semua bahaya dapat identifikasi selanjutnya dari tiap bahaya itu ditentukan
tingkat resikonya untuk menyimpulkan suatu kecelakaaan atau kerugian. Penilaian resiko
mempertimbangkan dua factor yaitu peluang dan akibat. Penentuan resiko ini dilakukan tim
penyusun HIRARC yang membahas hasil temuan di lapangan dan nilai resiko yang
ditentukan harus mempertimbangkan tindakan pengendalian yang sudah ada sebelumnya.
Hasil penilaian resiko di evaluasi dan dibangdingkan dengan kriteria yang telah
ditetapkan atau standar dan norma yang berlaku untuk menentukan apakah resiko tersebut
dapat diterima atau harus dikelola dengan baik. Berdasarkan data yang didapatkan berupa
observasi dan data dokumen cara untuk menentukan penilaian resiko adalah hasil dari tabel
akibat (R) dikalikan dengan tabel peluang (L).
Tingkat peluang adalah dimana suatu kegiatan dilakukan seberapa sering terpapar
bahaya pada proses pekerjaan. Tingkatan ini dimulai dari nilai E yang menyatakan bahaya
dari suatu proses pekerjaan jarang terjadi/ rare hingga nilai A yang menyatakan bahaya
hamper pasti terjadi/almost certain pada aktivitas tersebut.
6
Gambar : Tabel akibat
7
Untuk memberikan makna terhadap suatu bahaya perlu dilakukan penilaian resiko
sehingga seseorang mengetahui besarnya resiko yang dapat terjadi. Untuk itu setelah rsiko
atau bahaya di identivikasi dilakukan penilaian resiko untuk mengetahui seberapa besar
resiko tersebut.
Dari tabel diatas, selanjutnya dikembangkan tabel risk matriks yang
menkombinasikan antara peluang dan akibatnya. Kita menggunakan risk matriks dengan
ketentuan nilai peluang mulai dari skor A-E dan nilai akibat mulai dari skor 1-5. Ditemukan
satu sama lain sehingga mendapatkan angka yang menjadi prioritas resiko mulai dari low risk
hingga high risk. Ketentuan dari hasil risk matriks di atas, adalah sebagai berikut:
a. Resiko yang dapat ditoleransi adalah Low risk (Hijau)
b. Tindakan mendesak adalah Medium Risk (Kuning) dan High Risk (Merah).
Pengendalian resiko merupakan langkah penting dalam HIRARC
1. Apabila berdasarkan penilaian resiko yang didapat ternyata masih dapat
diterima “acceptable risk”, maka hanya perlu dilakukan monitoring terhadap
kondisi /tindakan pengendalian yang telah ada.
2. Bila suatu resiko tidak dapat diterima maka harus diputuskan tindakan
pengendalian yang epektif.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di dalam menejemen risk Kesehatan Dan Keselamatan Kerja suatu metode HIRARC
sangat dibutuhkan guna mengurangi angka kecelakaan kerja di suatu Perusahaan maupun
instansi pemerintah. Dengan adanya metode Hazard identification, risk assasment, dan risk
control perusahaan dapat mengetahui aktivitas apa saja yang mempunyai resiko, seberapa
beresikonya aktivitas tersebut dan bagaiman pengendalian dari bahaya yang ada.
B. Saran
Kami mengharapkan feedback dari para pembaca berupa saran dan kritik yang
membangun agar kedepannya kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.
Saran dari kami selaku penulis buat para pembaca yaitu untuk selalu membaca
referensi yang ada di intenet agar lebih mudah dipahami.
9
DAFTAR PUSTAKA
10