Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM IV

TEKNOLOGI PENGOLAHAN

(PEMBUATAN SELAI NANAS)

OLEH
KELOMPOK 2
KELAS C1
EVI YULIANTI 08320200098

KHAERUNNISA 08320200009

NURUL FADILAH MANSUR 08320200017

ZULFIKRI MA’RUF A. 08320200019

MUH. FILA ARDIANSYAH 08320200075

A. MUHAMMAD FADHIL 08320200136

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2022
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Praktikum : Teknologi Pengolahan


(Pembuatan Selai Nanas)
Bidang Ilmu Praktikum : Teknologi Hasil Pertanian
Pelaksanaan Praktikum
Nama : Evi Yulianti (08320200098)
Khaerunnisa (08320200009)
Nurul Fadhilah Mansur (08320200017)
ZulFikri Ma’ruf A. (08320200019)
Muh.Fila Ardianysah (08320200075)
Andi Muhammad Fadhil (08320200136)
Fakultas : Pertanian
Jurusan : Agribisnis
Kelas/Kelompok : C-1/2(dua)
Tempat Praktikum : Laboratorium pasca panen, Fakultas Pertanian,
Universitas Muslim Indonesia, Makassar.
Waktu Praktikum : Senin, 21 November 2022
Laporan ini sebagai syarat penyelesaian Praktikum Teknologi Hasil Pertanian

Menyetujui :

Asisten I Asisten II

Ervhina, S.P Firda Yunita Faharuddin, S.P

Mengetahui :

Koordinator Mata Kuliah Koordinator Asisten

Risamaladewi Maskar, S.TP.,M.Si Dr. Ir. Hj. St. Sabahannur, M.P


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kami bisa
menyelesaikan laporan praktikum Teknologi Hasil Pertanian dengan tepat waktu.

Laporan praktrikum ini telah kami buat dengan maksimal dengan bantuan
pertolongan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan laporan
praktikum ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari
kata sempurna baik dari segi kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
kami terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan untuk
pembuatan laporan yang baik dan benar.

Makassar, 23 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv


DAFTAR TABEL ................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
Latar Belakang ................................................................................................ 1
Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
Tujuan Pratikum .............................................................................................. 2
TINJUAN PUSTAKA ........................................................................................... 3
Nanas ................................................................................................................ 3
Selai Nanas ...................................................................................................... 3
Sterilisasi.......................................................................................................... 4
METODE PRATIKUM ........................................................................................ 6
Tempat dan Waktu ........................................................................................... 6
Alat dan Bahan................................................................................................. 6
Prosedur Praktikum.......................................................................................... 6
Parameter Praktikum ....................................................................................... 7
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 9
Hasil ................................................................................................................ 9
Pembahasan .................................................................................................... 10
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 12
Kesimpulan ................................................................................................... 12
Saran .............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16
LAMPIRAN ......................................................................................................... 18
DAFTAR TABEL

No Teks Halaman

1 Pengamatan Uji Sensori dan Uji Visual pada Selai Nanas 10

No Lampiran Halaman

1 Pengamatan Uji Sensori dan Uji Visual pada Selai Nanas 16


DAFTAR GAMBAR

No Teks Halaman

1. Keadaan selai nanas hari pertama .............................. …………... 9


2. Keadaan nanas hari ketujuh .......................................................... 9
3. Keadaan nanas hari keempat belas …………………………….. 9

No Lampiran Halaman

1. Proses pengupasan buah nanas .................................................... 13


2. Proses pemarutan buah nanas....................................................... 13
3. Proses pemasakan nanas ............................................................... 13
4. Penambahan kayu manis dan cengkeh .......................................... 13
5. Penambahan gula .......................................................................... 13
6. Selai matang ....... ......................................................................... 13
7. Penambahan Gula ......................................................................... 13
8. Proses pemasukan selai kedalam botol ......................................... 14
9. Proses sterilisasi selai nanas dalam botol ......................................... 14
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Produk yang dibuat dari buah-buahan yang telah dihancurkan atau sari buah,
serta dilakukan penambahan gula kemudian dipanaskan atau dimasak sampai
terbentuk tekstur kental disebut selai. Produk ini umumnya tidak dikonsumsi
secara langsung akan tetapi sering dijadikan sebagai bahan tambahan untuk
memberi rasa dan aroma pada roti tawar (Syahrumsyah, dkk., 2012).
Asam, pektin dan gula merupakan faktor-faktor yang perlu diperhatikan
dalam proses pembuatan selai. Asam berperan dalam menurunkan pH bubur buah
sehingga terbentuk struktur gel yang baik dan mencegah terjadinya kristalisasi
gula. Gula berfungsi dalam pembentukan tekstur, penampakan dan flavor pada
selai. Pektin berperan dalam pembentukan gel selai terutama ketika 50% karboksil
telah termetilasi. Proses pemanasan dalam pembuatan selai bertujuan untuk
menghomogenkan campuran buah, gula, dan pektin serta menguapkan sebagian
air sehingga terbentuk struktur gel (Fatonah, 2014).
Suhu pemanasan dan konsentrasi gula merupakan faktor yang perlu
diperhatikan dalam proses pembuatan selai. Keseimbangan konsentrasi pektin,
gula dan asam akan mempengaruhi kualitas selai yang akan dihasilkan. Asam
sitrat atau pektin mampu mencegah terjadinya reaksi pencoklatan dengan
mempersingkat waktu pemasakan (Sundari dan Komari, 2014).
Tanaman nanas dapat tumbuh dengan baik di Indonesia sehingga sangat
banyak dibudidayakan. Tanaman ini memiliki buah dengan ukuran yang sedang,
warna daging buah kuning, serta memiliki aroma harum dan memiliki rasa asam
manis. Buah nanas baik digunakan sebagai bahan baku olahan dalam pembuatan
suatu produk karena dapat berfungsi sebagai sumber flavor alami, baik untuk
makanan maupun minuman serta memiliki kandungan gizi yang baik (Yustina dan
Yuniarti, 2013).
Buah nanas merupakan buah yang bersifat klimaterik yang memiliki umur
simpan yang relatif singkat. Dalam bentuk segar Nanas hanya mampu bertahan
satu minggu sehingga perlu dilakukan pengolahan untuk memperpanjang umur
simpan. Buah nanas dapat diolah menjadi selai, sari buah, sirup, buah kaleng dan
2

sebagainya. Buah nanas mengandung vitamin C, vitamin A yang memiliki


manfaat sebagai antioksidan untuk mencegah reaksi radikal bebas dalam tubuh.
Buah Nanas juga mengandung banyak vitamin B yang sangat diperlukan tubuh
(Syahrumsyah, dkk., 2012).
Gula dapat digunakan sebagai pengawet dan pemanis pada pembuatan
beraneka ragam produk pangan. Dalam konsentrasi tinggi gula dapat mengikat air
yang tersedia untuk pertumbuhan mikroorganisme dan menurunkan aktivitas air
(aw) jika ditambahkan kedalam bahan pangan. Gula mengurangi keseimbangan
relatif dan mengikat air pada bahan pangan karena gula memiliki daya larut yang
tinggi (Muryanti, 2012).
Penambahan gula dalam proses pembuatan selai bertujuan untuk
memperoleh tekstur, penampakan dan flavor yang baik. Asam dan gula mampu
mempengaruhi konsistensi dan dipersibilitas yang memiliki hubungan dengan
daya oles selai, dalam hal ini gula dan asam berpengaruh dalam pembentukan gel.
Sukrosa (gula) akan mengalami hidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa karena
adanya pengaruh dari suhu pemanasan dan asam yang meningkatkan kelarutan
sukrosa (Fatonah, 2013).
Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pembuatan selai berbahan baku buah nanas.
2. Bagaimana pengaruh proses pengolahan terhadap nilai gizi selai nanas.

Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum yaitu untuk mengetahui proses pembuatan selai
berbahan baku nanas dan mengetahui pengaruh proses pengolahan terhadap nilai
gizi selai nanas.
TINJAUAN PUSTAKA

Nanas
Buah nanas merupakan buah yang bersifat klimaterik yang memiliki umur
simpan yang relatif singkat. Dalam bentuk segar Nanas hanya mampu bertahan
satu minggu sehingga perlu dilakukan pengolahan untuk memperpanjang umur
simpan. Buah nanas dapat diolah menjadi selai, sari buah, sirup, buah kaleng dan
sebagainya. Buah nanas mengandung vitamin C, vitamin A yang memiliki
manfaat sebagai antioksidan untuk mencegah reaksi radikal bebas dalam
tubuh.Buah Nanas juga mengandung vitamin B yang diperlukan oleh tubuh
(Syahrumsyah, dkk., 2012).
Tanaman nanas dapat tumbuh dengan baik di Indonesia sehingga sangat
banyak dibudidayakan. Tanaman ini memiliki buah dengan ukuran yang sedang,
warna daging buah kuning, serta memiliki aroma harum dan memiliki rasa asam
manis. Buah Nanas baik digunakan sebagai bahan baku olahan dalam pembuatan
suatu produk karena dapat berfungsi sebagai sumber flavor alami, baik untuk
makanan maupun minuman serta memiliki kandungan gizi yang baik (Yustina dan
Yuniarti, 2013).

Selai Nanas
Selai Nanas mempunyai manfaat yang besar sebagai pelengkap hidangan
roti, campuran pada pembuatan kue-kue, campuran es krim dan sebagainya. Selai
Nanas pun mengandung vitamin yang tinggi serta baik untuk kulit. Selai dibuat
dengan cara memasak hancuran gula, dicampur dengan gula dengan atau tanpa
ditambah air. Selai biasanya digunakan sebagai bahan olesan roti atau sebagai
tambahan untuk pembuatan kue. Selai mudah dibuat karena bahannya mudah
diperoleh. Dalam membuat selai, dilakukan dengan memanfaatkan buah yang
matang, serta dapat dicampurkan dengan yang kurang matang. Pencampuran itu
dapat menghasilkan selai yang lebih baik (Utami, 2015).
Selai merupakan pangan semi basah yang cukup dikenal dan disukai
masyarakat. Pemanfaatan buah menjaadi produk selai dapat mendatangkan
keuntungan. Selai yang dihasilkan juga dapat disimpan dalam waktu yang relatif
lama. Pembentukan selai terjadi dalam satu rentang pH yang sempit. pH optimum
4

yang dikehedaki dalam pembuatan selai berkisar 3,10-3,46. Apabila terlalu asam
akan terjadi sineresis yakni keluarnya air dari gel sehingga kekentalan selai akan
berkurang bahkan sama sekali tidak terbentuk gel (Utami, 2015).

Sterilisasi
Sterilisasi didefinisikan sebagai upaya untuk membunuh mikroorganisme
termasuk dalam bentuk spora. Desinfeksi merupakan proses untuk merusak
organisme yang bersifat patogen, namun tidak dapat mengeliminasi dalam bentuk
spora (Tille, 2017).
Selain itu adapula defenisi sterilisasi yang lain adalah suatu proses di mana
kegiatan ini bertujuan untuk membebaskan alat ataupun bahan dari berbagai
macam mikroorganisme. Suatu bahan bisa dikatakan steril apabila bebas dari
mikroorganisme hidup yang patogen maupun tidak baik dalam bentuk vegetatif
maupun bentuk nonvegetatif (spora). Sterilisasi adalah suatu proses untuk
membunuh semua jasad renik yang ada, jika ditumbuhkan di dalam suatu medium
tidak ada jasad renik yang dapat berkembang baik. Sterilisasi harus dapat
membunuh renik yang paling tahan panas yaitu spora bakteri (Estiasih dan
Ahmadi, 2012).
Sterilisasi dapat dilakukan baik dengan cara fisik maupun kimia. Metode
fisik didasarkan pada tindakan pemanasan (proses autoclaving, sterilisasi ternal
kering atau sterilisasi ternal basah), iradiasi (irradiasi-ƴ), atau pada pemisahan
secara mekanis melalui filtrasi. Cara kimia mencakup sterilisasi gas dengan
etilenoksida atau gas lainnya dan menyampurkan agens pensteril (misalnya
glutalardehid) pada larutan desinfektan (Pruss,et al ., 2012).
Sterilisasi dengan panas kering dilakukan dengan menggunakan oven.
Sterilisasi dengan panas kering sering kali digunakan untuk mensterilkan
perangkat kaca. Dalam keadaan kering, struktur protein bersifat lebih sabil dan
tidak mudah rusak sehingga untuk mematikan organisme diperlukan suhu panas
kering yang jauh lebih tinggi dan lebih lama bila dibandingkan dengan suhu pada
pemanasan lembap (Gunawan A. W, 2013).
Metode sterilisasi steam yaitu dengan cara penguapan dalam tekanan
meresap kedalam benda yang permeabel dan menyebabkan koagulasi protein
5

selular, yang dapat mematikan mikroba dan spora. Dan metode sterilisasi kimiawi
caranya yaitu dengan menghentikan metabolisme protein seluler sehingga
mematikan mikroba dan spora (Baradero,et al., 2012).
Sterilisasi dengan tekanan, metode sterilisasi yang biasa dilakukan untuk
semua kirgi dan instrumen genggam adalah menggunakan autoklaf uap atau
kimia. Instrument yang telah dibungkus kasa diautoklafkan selama 20 menit pada
suhu 121ºC dan tekanan 15 psi. Ini akan membunuh semua bakteri, spora,
danvirus (Walton dan Torabinejad, 2012).
METODOLOGI PRAKTIKUM

Tempat dan Waktu


Praktikum ini dilaksanakan di Lab Pasca Panen Fakultas Pertanian
Universitas Muslim Indonesia pada hari Senin 21 November 2022. Pukul 09.00
WITA sampai selesai.

Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan pada saat praktikum adalah panci, pisau,
parutan, talenan, saringan, pengaduk, kompor, sendok, dan botol kaca /gelas jar.
Adapun bahan yang digunakan adalah 1 buah nanas matang berukuran sedang,
250 gram gula pasir (1 gelas standar), ½ sendok teh bubuk kayu manis /1 batang
kayu manis, dan 2 buah cengkeh.

Prosedur Praktikum
Adapun prosedur kerja pada praktikum Teknologi Hasil Pertanian tentang
selai nanas yaitu:
1. Kupas buah nanas hingga bersih. Hilangkan seluruh mata dan bagian
tengahnya.
2. Setelah dikupas potong menjadi 4 bagian dan parut nanas.
3. Masak nanas dengan api sedang, kemudian masukkan kayu manis dan
cengkeh. Masak hingga air menyusut sambil terus diaduk.
4. Nanas dimasak hingga mengental kemudian masukkan gula dan masak
kembali hingga kental dan kering.
5. Saat memasak selai ini, usahakan untuk terus mengaduk selai agar tidak
gosong. Gunakan api kecil dan masak perlahan hingga matang dan padat.
6. Masak sampai selai kering dan lengket serta berubah warna menjadi
kecoklatan.
7. Setelah air cukup berkurang dan tekstur selai menyerupai pasta angkat dari
pemanas kemudian dinginkan hingga seluruh uap panasnya hilang.
8. Setelah selai selesai dimasak, masukkan dalam botol yang telah disterilisasi
sebelumnya dengan air mendidih. Tutup rapat botol kaca.
9. Sisihkan sedikit selai Nanas yang tidak dimasukkan dalam botol untuk diuji
organoleptik (hari 1/ hari kontrol) .
7

10. Lakukan sterilisasi pada selai Nanas dalam botol, dengan masukkan dalam air
yang mendidih. Masak hingga 30 menit, angkat botol dan dinginkan pada
suhu ruang.
11. Keringkan botol dan simpan botol pada tempat yang kering dan terhindar
matahari secara langsung.
12. Amati perubahan yang terjadi secara visual dan uji sensori pada hari ke-1, ke-
7 dan ke-14 berdasarkan parameter pengamatan.
13. Data pengamatan dibuat dalam bentuk tabel dan melampirkan foto tiap
parameter pengamatan.

Parameter Pengamatan
Parameter pengamatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut:
a. Warna
Untuk mengetahui warna dari selai nanas yaitu dilakukan dengan cara
menilai tingkat kesukaan warna selai nanas.
b. Aroma
Untuk mengamati aroma selai nanas diamati dengan cara mencium bau
selai nanas dan menilai tingkat kesukaan aroma dari selai nanas.
c. Rasa
Untuk mengetahui rasa dari selai nanas yaitu dengan menyimpan sedikit
selai nanas disendok kemudian menggunakan indra perasa untuk menilai
tingkat kesukaan rasa selai nanas.
d. Tekstur
Untuk mengetahui tekstur dari selai nanas yaitu dengan menggunakan
indra perasa dan peraba untuk mengetahui tekstur dari selai nanas.
e. Kekentalan
Untuk mengetahui kekentalan dari selai nanas yaitu diamati dengan cara
menggunakan indra peraba, meraba selai nanas dan membandingkan
kekentalan dari hari ke hari.
8

f. Kenampakan
Untuk mengetahui kenampakan dari selai nanas yaitu dengan
membandingkan tampak dari selai nanas atau kondisi dari selai nanas.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Pengamatan dilakukan secara uji visual dan uji sensori pada selai Nanas,
dengan mengisi tabel dibawah ini.
Tabel 1. Pengamatan Uji Visual dan Uji Sensori pada Selai Nanas
Pengamatan (hari)
Perlakuan
1 7 14
Warna 4 4 3
Rasa 4 4 3
Aroma 4 3 2
Tekstur 4 3 2
Kekentalan 4 3 2
Kenampakan 3 3 2
Sumber Data Primer, 2020.
Skala Uji Sensori
1. Tidak Suka
2. Kurang Suka
3. Cukup Suka
4. Suka
5. Sangat Suka

Gambar 1. Keadaan Selai Gambar 2. Keadaan Selai Gambar 3. Keadaan Selai


Nanas Hari Pertama Nanas Hari Ke Tujuh Nanas Hari Ke Empatbelas
Pembahasan

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil yaitu nanas
merupakan bahan utama dalam pembuatan selai nanas dengan beberapa tambahan
bahan pelengkap seperti gula dan kayu manis untuk menambah cita rasa dari selai
nanas itu sendiri. Salah satu cara untuk mengetahui kualitas selai nanas yang baik
adalah dengan uji organoleptik atau uji sensoris. Uji organoleptik adalah cara menilai
mutu suatu bahan makanan atau minuman menggunakan panca indera. Panca indera
yang diguanakan pada praktikum kali ini adalah mata untuk melihat warna selai
nanas, lidah untuk merasakan atau menilai tekstur dan rasa dari selai nanas, serta
hidung untuk mencium aroma dari selai nanas tersebut.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dengan uji organoleptik pada
hari ke-1 diperoleh hasil pada tingkat kesukaan warna selai nanas yaitu suka
dikarenakan selai nanas berwarna kuning kecoklatan umumnya sama dengan selai
nanas lainnya tetapi warna selai nanas ini agak gelap. Sedangkan pada tingkat
kesukaan rasa yaitu bernilai suka dikarenakan rasa dari selai nanas ini terasa manis
dengan paduan kayu manis. Pada uji organoleptik aroma memiliki tingkat kesukaan
dengan nilai sangat suka karena selai nanas ini beraroma harum seperti dan dengan
campuran kayu manis menambah keharuman pada selai nanas tersebut. Dan pada
tingkat kesukaan tekstur dari selai nanas tersebut bernilai suka dikarenakan selai
nanas ini sama dengan selai nanas pada umumnya yang agak kasar. Berdasarkan hasil
pengamatan kekentalan pada selai nanas diperoleh hasil yaitu kekentalan selai nanas
tersebut memiliki kekentalan yang bagus dan pada kenampakan dari selai nanas yaitu
tidak berair dan lengket.
Pada pengamatan hari ke-7 pada warna dan rasa memiliki kesukaan yaitu suka
sama dengan pengamatan hari ke-1, sedangkan untuk aroma, tekstur dan kekentalan
mengalami suatu penurunan yaitu dimana pada hari ke-1 suka sedangkan di hari ke -7
cukup cuka karena mengalami suatu perubahan yang tidak baik dan pada kesukaan
kenampakan tetap sama yaitu cukup suka. Pada hari ke-14 pad perlakuan warna dan
rasa mengalami penurunan dimana awalnya suka menjadi cukup suka, sedangkan
pada perlakuan aroma, tekstur, kekentalan dan kenampakan juga mengalami
11

penurunan yaitu dari cukup suka menjadi kuarnag suka. Mungkin yang menajdi
penyebabnya karena proses penyimpanan selai nanas tidak bisa terlalu bertahan lama.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan dari praktikum ini dapat diketahui cara pembuatan selai nanas
yaitu awalnya melakukan sterilisasi pada botol yang akan digunakan untuk
menyimpan selai nanas. Kemudian memilih buah nanas yang bagus dan melakukan
proses trimming pada nanas, setelah nanas bersih kemudian diparut lalu dipanaskan
(pasteurisasi). Setelah itu disimpan didalam botol dan ditutup rapat lalu disterilisasi
kembali.
Berdasarkan praktikum ini dapat dikesimpulan bahwa proses pengolahan
berpengaruh terhadap selai nanas, karena pada proses pemanasan suhu tinggi akan
mempengaruhi sensori dan visual selai nanas.

Saran
Adapun saran yang dapat dikemukakan yaitu sebaiknya pada saat praktikum
proses pembuatan selai nanas diharapkan memerhatikan api yang digunakan tidak
besar, agar tidak gosong pada saat proses pemasakan.
LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 1. Proses Pengupasan Buah Nanas Gambar 2. Proses Pemarutan Nanas

Gambar 3. Proses Pemasakan Nanas Gambar 4. Penambahan Kayu Manis dan


Cengkeh

Gambar 5. Penambahan Gula Gambar 6. Selai Matang


15

Gambar 7. Proses Pemasukan Selai Pada Botol Gambar 8. Proses Sterilisasi Selai Nanas
Dalam Botol
LAMPIRAN TABEL
Tabel Lampiran 1. Pengamatan Uji Sensori dan Uji Visual pada Selai Nanas
NO Nama Warna Rasa Aroma Tekstur Kekentalan Kenampakan
Mahasiswa

Hari 1 7 14 1 7 14 1 7 14 1 7 14 1 7 14 1 7 14

1. Evi Yulianti 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3

2. Khaerunnisa 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 4 3 2 3 3 2

3. Nurul 4 3 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3
Fadhilah
Mansur

4. ZulFikri 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 3
Ma’ruf A.
Makkuaseng

5. Muh. Fila 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3
Ardiansyah

6. Andi 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3
Muhammad
Fadhil Syam

Jumlah 24 22 18 22 22 18 23 22 17 23 21 18 23 23 21 10 20 17

Rata-rata 4 3,6 3 3,6 3,6 3 3,8 3,6 2,8 3,8 3,5 3 3,8 3,8 3,5 1,6 3,3 5,6

Sumber Data Primer : 2022


DAFTAR PUSTAKA

Estiasih, T. dan Ahmadi, K. (2012). Teknologi Hasil Pertanian. Jakarta: Diakses pada
tanggal 25 November 2022.

Fathonah, W, 2014. Optimasi Selai Dengan Bahan Baku Ubi Jalar Celembu. Bogor.

Muryanti, 2011. Proses Pembuatan Selai Herbal Rosela Kaya Anti Oksidan dan
Vitamin C Surakarta: Skripsi Fakultas Pertanian Universitas 11 Maret.

Syahrumsyah, H.,W, 2014. Pengaruh Penambahan Karboksil Metil Selulosa (CMC)


dan Tingkat Kematangan Buah Nanas Terhadap Mutu Selain Nanas. Jurnal
Teknologi Pertanian.

Yustina, I., dan Yuniarti, 2013. Pemanfaatan Buah Nanas Queen Pada pembuatan Es
Krim Sebagai Flavour Alami.Madura: Fakultas Pertanian Universitas
Trunojoyo.

Utami, 2015. Selain Nanas. https://lilyutami10.blogspot.com/2015/05/pemanfa atan-


buah-nenas-ananas-comosus-l.html?m=1. Diakses pada tanggal 25 November
2022

Anda mungkin juga menyukai