Anda di halaman 1dari 24

i

PENDAHULUANLAPORAN AKHIR

PRAKTEK LAPANG PERBANKAN DI BANK BRI CABANG KOLAKA

Disusun Oleh:

ALFILLAH AIDIN
D1A1 17 132
AGRIBISNIS B

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
ii
3

LAPORAN AKHIR
PRAKTEK LAPANG PERBANKAN DI BANK BRI CABANG KOLAKA

Disusun Oleh:

ALFILLAH AIDIN
D1A1 17 132
AGRIBISNIS B

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Lulus


pada Mata Kuliah Perbankan

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019

3
4

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala Rabb kami yang Maha Suci dan Maha Tinggi
yang hanya dengan kenikmatan dari-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan ini yang berjudul “Laporan Akhir Praktek Lapang Perbankan di
BRI Cabang Kolaka.”
Adapun laporan ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu penulis tidak lupa
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan menuntun
dalam pembuatan laporan ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik
dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan
tangan terbuka penulis membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan
kritik kepada penulis sehingga dapat memperbaiki laporan ini.
Demikian penulis sampaikan, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta
menambah wawasan bagi pembaca.

Kendari, November 2019

ALFILLAH AIDIN

4
5

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL………….………………………………………………………i
KATA PENGANTAR………………….……………………………………………....ii
DAFTAR ISI…………………………….……………………………………………..iii
I. PENDAHULUAN………...………….......………………………………………….1
I.1. Latar Belakang….……………………………………………………………...1
I.2. Tujuan Penulisan………………………….…………………………………….2
II. GAMBARAN SEKILAS BANK RAKYAT INDONESIA……….………………3
2.1. Sejarah BRI.………..……………………………………………………….....3
2.2. Visi Misi BRI………………………………………………………………..…4
2.3. Susunan Organisasi dan Karyawan……....…………………………………….5
2.4. Komposisi Kepemilikan Saham BRI…………………………………………..9
III. DESKRIPSI KEGIATAN DAN USAHA BANK RAKYAT INDONESIA..…10
3.1. Gambaran Sumber dan Jumlah Dana Pihak Ketiga……………....……….…10
3.2. Simpanan, Kredit dan Suku Bunga BRI...…………………………………...10
3.3. Produk BRI Lainnya………………………………………………………….11
3.4. Profil Nasabah BRI……………………………………………...…………...11
3.5. Profil Nasabah Pertanian BRI………………………………………………..12
3.6. Masalah, Tantangan dan Kiat BRI Mencari dan Mempertahankan Nasabah.12
IV. DESKRIPSI NASABAH BANK RAKYAT INDONESIA….………….……...13
4.1. Identitas Nasabah………………………………………………….…………13
4.2. Profil Usaha…………………………………………………………………..13
4.3. Jenis Kredit dan Besarnya Kredit yang Diperoleh…………………………...14
4.4. Masa Pengembalian Kredit dan Suku Bunga………………………………...14
4.5. Frekuensi Pengembalian Kredit……………………………………………...15
4.6. Kemajuan Usaha Dengan Memperoleh Kredit dari BRI………...…………..15
4.7. Masalah dan Tantangan dalam Mengembangkan Usaha…………………….16
V. KESIMPULAN…………………………………….……………………………..17
DAFTAR PUSTAKA…………………………………...……………………….........18
LAMPIRAN……………………………………………….…………………………..19

5
6

1.
1.1 Latar Belakang

Pengertian bank adalah lembaga keuangan yang memiliki wewenang untuk menerima deposito
atau tabungan dari masyarakat (nasabah) serta mengeluarkan kredit atau pinjaman kepada
masyarakat (nasabah). Sedangkan pengertian perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut
tentang bank.

Selain itu, Kasmir (2008:2) berpendapat bahwa bank merupakan lembaga keuangan yang
kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian menyalurkan
kembali ke masyarakat, serta memberikan jasa-jasa bank lainnya.

Definisi Bank menurut Undang-Undang  RI Nomor 10 Tahun 1998 adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak

Berdasarkan ketiga pengertian di atas  dapat disimpulkan bahwa bank adalah usaha yang
berbentuk lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan
dana (surplus of fund) dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana
(lack of fund), serta memberikan jasa-jasa bank lainnya untuk motif  profit juga sosial demi
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Bank berfungsi menghimpun dana masyarakat dan menyalurkan kemabali pada masyarakat
untuk tujuan bermacam-macam atau dikenal dengan fungsi Financial Intermediary. Selain dari
fungsi secara umum, bank juga memiliki fungsi secara spesifik sebagai berikut:
a. Pertama, sebagai Agent Of Trust
Merujuk pada agent of trust yang artinya pembawa kepercayaan, bank dinilai sebagai
lembaga yang mengandalkan kepercayaan sebagai kunci dan dasar utama dalam kegiaytan
perbankan.
b. Kedua, sebagai Agent Of Development
Bank disebut-sebut sabagai Agent Development lantaran mampu memberikan kegiatan yang
memungkinkan masyarakat untuk melakukan investasi, distribusi, konsumsi, atau jasa yang
menggunakan uan sebagai medianya.
c. Ketiga, Agent Of Service
Seperti yang semua orang ketahui, bank menawarkan berbagai jasa keungan pada masyarakat
sperti jasa penyimpanan dana, jasa pemberian pinjaman, dan lain sebagainya.

6
7

Tak bisa dipungkiri bahwa bank memiliki peran penting dalam kegiatan kita termasuk dalam
kegiatan usaha. Dalam membangun usaha tentunya, kita membutuhkan dana (modal) untuk
menjalankan usaha kita. Sehingga kita akan mencari tempat atau lemabaga yamg mampu
memberikan dana (modal) tersebut. Bank adalah lemabaga keuangan yang bukan hanya tempat
untuk menyimpan uang akan tetapi, bank juga menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk
pinjaman (kredit). Dengan demikian masyarakat yang memerlukan dana untuk kegiatan usahanya
akan melakukan pinjaman kepada bank seperti BRI Cab. Kolaka merupakan salah satu cabang BRI
yang terdapat di Kabupaten Kolaka dengan berpusat pada BRI Cabang Makassar. Bank Rakyat
Indonesia Cabang Kolaka memfasilitasi masyarakat dalam memberikan kredit untuk pengembangan
usaha. Salah satu bentuk pemebrian kredit dari BRI Cab. Kolaka yaitu memberikan kredit baik
berupa kredit Investasi maupun Kredit Modal Kerja kepada para petani, dan pengusaha yang
bergerak di sektor pertanian.

Jasa bank ini sangat bermanfaat sekali bagi masyarakat yang kekurangan dana untuk
menjalankan usahanya. Dengan adanya bank, masyarakat mampu memperbaiki usaha sehingga
diharapkan dapat meningkat taraf hidup masyarakat yang lebih baik.

Salah satu usaha yang memerlukan dana pada bank adalah usaha dibidang pertanian. Di daerah
kolaka terdapat banyak petani membutuhkan dana untuk kepentingan usahanya tersebut. Keperluan
dana dimaksud adalah untuk menyediahkan sarana dan prasarana dalam kegiatan usaha sehingga
diharapkan dengan itu bisa meningkatkan produksi pertanian yang akhirnya memberikan
keuntungan yang tinggi kepada masyarakat petani.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dalam pembuatan laporan ini adalah:

a. Untuk mengetahui gambaran Bank Rakyat Indonesia dan Bank Rakyat Indonesia Cabang
Kolaka.
b. Mendiskripsikan Kegiatan Usaha Bank Rakyat Indonesia dan Bank Rakyat Indonesia
Cabang Kolaka.
c. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan nasabah Bank Rakyat Indonesia Cabang Kolaka.

7
8

II. GAMBARAN SEKILAS BANK RAKYAT INDONESIA

2.1 Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden
Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwoketosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche
Hoofden atau “ Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto”, suatu lemabaga
keuangan yang melayini orang-orang berkebangsaan Indonesia (Pribumi). Lembaga tersebut berdiri
tanggal 16 Desenber 1895, yang kemudian dijadikan sebagai kelahiran Bank Rakyat Indonesia
(BRI).

Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal
1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam
masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk
sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan
berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41
tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari
BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan
Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia
dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.

Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan
bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia
Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara
Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang
Ekspor Impor (Exim).

Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan
Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya
mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II
Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat
Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21
tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahu 1992 dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas.
Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemrintah Republik Indonesia memutuskan untuk
menjual 30% saham Bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai saat ini.

8
9

Dalam perkembangan Bank ini memiliki perubahan dengan mengikuti perkembangan teknologi
yanga ada, sehingga saat ini, Bank Rakyat Indonesia merupakan bank yang satu satu yang memiliki
satelit.

2.1.1 Sejarah Bank Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Kolaka

Sejarah dari bank BRI canang Kolaka ini, pada data kami peroleh hanya data dari sejarah bank
BRI secara umum. Namun, dapat kita simpulkan bahwa adanya bank BRI Cabang Kolaka memiliki
alasanya mengapa sampai ada ditempat tersebut. Hal ini dapatkan kita kemukakan dengan melihat
kondisi ataupun keadaan di Indonesia ini tersebar begitu banyak sekali daerah dari sabang sampai
merouke. Jadi, bank ini berada disini untuk memperluas usaha bank tersebut dengan melihat daerah
tersebut memiliki masyarakat yang ingin mendapatkan pinjaman maupun simpanan pada lemabag
keuangan. Untuk itu hadirnya bank ini sangat bermanfaat sekali dalam membantu masyarakat.
Terlebih, dengan kemajuan kehiudpan saat ini, sangat diperlukan peran bank untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat yang membantu mereka dengan cara meminjamkan dan menjaga uang
masyarakat (simpanan). Untuk berdirinya Bank Rakyat Indonesia Indonesia Cabang Kolaka ini
tahun 1976 bulan Agustus.

2.2 Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Dalam suatu perusahaan visi dan misi diperlukan karena itu merupakan alasan mengapa suatu
perusahan berdiri. Sehingga menjadi patokan dan tujuan perusahaan tersebut. Dalam pengembangan
dan mempertahankan serta meningkatkan daya saing yang kompetitif maka PT Bank Rakyat
Indonesia visi serta misi.

2.2.1 Visi Bank Rakyat Indonesia

Adapun visi dari Bank Rakya Indonesia yaitu:

“Menjadi The Most Valuable Bank di Asia Tenggara dan Home to the Best Talent”. Dan
Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.

2.2.2 Misi Bank Rakyat Indonesia


Adapun misi Bank Rakyat Indonesia untuk mecapai tujuannya yaitu:

 Memberikan yang terbaik.


 Menyediahkan pelayanan yang prima.
 Bekerja dengan optimal dan baik.

9
10

2.3 Susunan Organisasi dan Karyawan

Dalam sebuah perusahan ada organisasi didalamnya memiliki susunan organisasi untuk
membedakan dari jabatan tinggi sampai jabatan dibawahnya. Adapu susunan organisasi dan
karyawan Bank Rakyat Indonesia Cabang Kolaka adalah sebagai berikut:

 Struktur Organisasi Bank Rakyat Indonesia

a. Komisaris
Dewan Komisaris PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk.

b. Direksi

Direksi PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk.

10
11

Susunan organisasi Bank Rakya Indonesia Cabang Kolaka

2.4 Komposisi Kepemilikan Saham Bank Rakyat Indonesia

 Pemerintah Republik Indonesia: 56,75%


 Publik: 43,25%

Pada tahun 1992 Bank BRI menjadi Bank Persero, yang artinya bahwa suatu saat bank
tersebut boleh dimiliki juga oleh umum, sehingga pada tahun 2003 sebagian saham BRI dijual ke
public. Sehingga posisinya saat ini saham BRI yang dimilki oleh pemerintah ialah sebesar 56,75%
dan dimiliki public sebesar 43,25%. Secara ringkas, komposisi kepemilikan saham Bank BRI dapat
dilihat pada gambar berikut:

Saham
Pemerintah Republik Indonesia Publik

43%
57%

11
12

III. DEKSRIPSI KEGIATAN DAN USAHA BANK RAKYAT INDONESIA

3.1 Gambaran Sumber dan Jumlah Dana Pihak Ketiga

Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegitan operasi suatu bank dan
merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini.
Pencairan dana ini reaktif paling mudah jika di bandingkan dengan sumber lainnya. Pencairan dana
dari dana dari sumber ini relatif paling mudah jika dibandingkan dengan sumber dana lainnya.

Pentingnya sumber dana dari masyarakat luas merupakan sumber dana yang paling utama bagi
bank. Sumber dana yang juga disebut sumber dana dari pihak ketiga ini samping mudah untuk
mencarinya juga tersediah dari banyak masyarakat. Kemudian persyaratan untuk mencarinya juga
tidak sulit.

Umtuk memperoleh sumber dana dari masyarakat luas, bank dapat menawarkan berbagai jenis
simpanan. Pembagian jenis simpanan ke dalam beberapa jenis dimaksudkan agar para nasabah
penyimpan mempunyai banyak pilihan sesuai dengan tujuan masing-masing. Tiapa pilihan
mempunyai pertimbangan tertentu dan adanya suatu penghargaan yang ingin diperoleh.
Penghargaan yang ingin diperoleh berupa keuntungan. Secara umum kegiatan penghimpunan dana
ini dibagi kedalam 3 jenis yaitu:

a. Simpana Giro (Demand Deposit)


b. Simpanan Tabungan (Saving Deposit)
c. Simpanan Deposit (Time Deposit)

Pada data kami peroleh dari Bank Rakyat Indonseia Cabang Kolaka tidak menjelaskan secara
rinci jumlah dari dana yang diterima. Namun, pada kesempatan dalam diskusi dengan pegawai
Bank Rakyat Indonesia Cabang Kolaka untuk jumlah keseluruhan dana itu sebesar Rp 1,2 Triliyun.
Ini untuk dalam 3 tahun terakhir mulai 2016-2018.

3.2 Simpanan, Kredit, dan Suku Bunga Bank Rakyat Indonesia

3.2.1 Pengertian Simpanan

Simpanan atau kegiatan menghimpun dana (Funding) merupakan kegiatan membeli dana
dari masyarakat. Kegiatan ini dikenal juga kegitan Funding. Kegiatan membeli dana dapat
dilkukan dengan menawarkan berbagai jenis simpanan. Simpanan yang sering disebut dengan
nama rekening account. Jenis-jenis simpanan pada Bank Rakyat Indonesia adalah:

12
13

a. Simpanan Giro (Demand Deposit)


Simpanan Giro merupkan simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilkukakan
denganmenggunakan cek atu bilyet giro.

b. Simpanan Tabungan (Saving Deposit)


Merupakan simpanan pada bank yang penarikannya sesuai dengan pesyaratan yang
ditetapkan oleh bank.

c. Simpanan Deposit (Time Deposit)


Deposit merupakan simpanan yang memilki jangka waktu tertentu (jatuh tempoh).
Penarikan simpanan ini dilakukan sesuai dengan jangka waktu tersebut.

Jumlah simpanan pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Kolaka yaitu sebesar Rp 2 triliyun.

3.2.2 Kredit

Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya percaya. Artinya bahwa si
pemberi kredit (Bank) kepada si penerima kredit (peminjam/orang), dengan kredit yang
disalurkan akan dikembalikan sesuai dengan perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit
berarti menerima kepercayaan, sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar kembali
pinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktunya. Oleh karena itu, untuk menyakinkan bank
bahwa nasabah benar-benar dapat dipercaya, maka sebelum memberikan kredit terlebih dahulu
bank mengadakan analisi kredit. Analisis kredit mencakup latar belakangnasabah atau
perusahaan, prospek usahanya, jaminan yang diberikan serta faktor-faktor lainnya. Tujuan
analisis ini adalah agar bank yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar aman.

Pemberian kredit tanpa dianalisis terlebih dahulu akan sangat membahayakan bank.
Nasabah dalam hal ini dengan mudah memberikan data-data fiktif, sehingga memungkinkan
kredit sebenarnya tidak layak , tetapi bermasalah. Sehingga dalam menganalisi kredit dikenal
dengan istila 5 C yaitu:

a. Craracter (watak/perilaku/sifat)

Kriteria yang pertama adalah craracter, yaitu melihat bagaimana karakter dan latar
belakang calon peminjam atau nasabah yang mengajukan kredit. Kriteria krakter ini akan
dilihat dari wawancara yang dilakukan oleh pihak bank, biasanya bagian custuner service.
Dari karakter ini dapat dilihat juga bagaimana reputasi calon peminjam tersebut, apakah
pernah memiliki catatan tindakan criminal atau kebiasaan buruk dalam keuangan sperti
tidak melunasi keuangan.

b. Capacity

13
14

Kriteria yang kedua adalah atau disebut juga capability, yaitu bagaimana kemampuan
calon peminjam dalam membayar kreditnya. Kriteria ini dilihat dari bagaimana nasabah
tersebut menjalankan usahanya atau sebrapa besar penghasilan yang diterima setiap bulan.
Jika pihak bank menilai bahwa nasabah tersebut tidak memiliki kemampuan cukup untuk
membayar kredit, maka besar kemungkinan bank tidak akan memberikan kredit kepada
nasabah tersebut.

c. Capital

Kriteria selanjutnya adalah capital atau modal yang dimiliki calon peminjam, yang


khususnya diberlakukan pada nasabah yang meminjam untuk usaha atau bisnisnya.
Dengan mengetahui modal atau aset yang dimiliki usaha nasabah tersebut, pihak bank
dapat sumber pembiayaan yang dimiliki. Selain itu, pihak bank juga dapat melihat
bagaimana laporan keuangan dari usaha yang dijalankan nasabah untuk kemudian
dijadikan acuan apakah memang layak diberikan kredit atau tidak.

d.  Collateral

Kriteria keempat adalah collateral atau jaminan yang diberikan pada calon peminjam


saat mengajukan kredit kepada bank. Sesuai dengan namanya, jaminan ini akan menjadi
penjamin atau pelindung bagi pihak bank jika nantinya nasabah tidak dapat membayar
pinjaman yang diambil. Oleh karena itu, idealnya besaran jaminan yang bersifat fisik
ataupun nonfisik lebih besar jumlahnya lebih besar dari kredit yang diberikan.

e.  Condition

Kriteria dari prinsip 5C yang terakhir adalah condition, yaitu kondisi perekonomian


baik yang bersifat general atau khusus pada bidang usaha yang dijalankan nasabah. Jika
memang kondisi perekonomian sedang tidak baik atau sektor usaha nasabah tidak
menjanjikan, biasanya bank akan mempertimbangkan kembali dalam memberikan kredit.
Hal ini terkait kembali dengan bagaimana kemampuan nasabah dalam membayar
pinjamannya nanti yang tentu terpengaruhi atas kondisi ekonomi.

Untuk kredit atau pinjaman yang diberikan oleh Bank Rakyat Indonesia Cabang kolaka ini
kepada nasabah, mereka yang memiliki usaha dibidang pertanian. Kredit yang diberikan adalah
kredit usaha dan investasi yang mana digunakan nasabah untuk kegiatan usahanya.

3.2.3 Suku Bunga Bank Rakyat Indonesia

Suku bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang
berdasarkan prinsip konvesional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya.

14
15

Bunga bagi bank juga dapat diartikan sebagai selisih haga yang harus dibayar oleh nasabh
kepada bank (nasabh yang memperoleh pinjaman).
Dalam kegiatan perbankan konvensional sehari-hari, ada 2 macam bunga yang diberikan
kepada nasabahnya yaitu:

a. Bunga simpanan

Merupakan harga beli yang harus dibayar bank kepada nasabah pemilik simpanan. Bunga
ini diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa, kepada nasabah yang menyimpan
uanganyadi bank. Sebagi contoh jasa giro, bunga tabungan dan tabungan deposit.

b. Bunga pinjaman
Merupakan bunga yang dibebankan kepada para peminjam (Debitur) atau harga jual yang
harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Bagi bank bunga pinjaman merupakan
harga jual.

1. Suku Bunga bank BRI Simpedes

Setoran awal Simpedes terbilang lebih terjangkau jika dibandingkan dengan produk


tabungan Britama, namun dari segi suku bunga, produk tabungan Britama dapat dikatakan lebih
unggul.Saat akan membuka rekening tabungan Simpedes, Anda diharuskan untuk menyerahkan
sejumlah uang sebesar Rp 100.00 sebagai setoran awal. Nominal ini tentu sangat terjangkau
bagi semua kalangan. Biaya lainnya yang harus Anda keluarkan adalah biaya administrasi
bulanan sekitar Rp 5.500. Anda tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk keperluan
biaya kartu ATM, karena bank BRI membebaskan nasabah Simpedes dari biaya bulanan ini.
Sementara untuk suku bunganya adalah sebagai berikut:

 0 s/d < Rp 500.000 : 0 %


 Rp 500.000 – Rp 5.000.000 : 1 %
 > Rp 5.000.000 – Rp 50.000.000 : 1 %
 > Rp 50.000.000 – Rp 100.000.000 : 1.25 %
 > Rp 100.000.000 : 1.75 %

2. Suku Bunga BRI Britama

Jika Anda ingin membuka rekening tabungan Britama, setoran awal yang harus dikeluarkan
adalah sebesar Rp. 250.000 untuk Britama kartu ATM Classic  dan Rp. 10.000.000 untuk
Britama kartu ATM Gold. Biaya ini belum termasuk biaya administrasi yang harus dikeluarkan
setiap bulanannya yaitu sekitar Rp. 12.000 dan biaya kartu bulanan kartu ATM Britama Classic
sebesar Rp. 1000, sedangkan kartu ATM Britama Gold sebesar Rp. 4.500. Nominalnya memang

15
16

lebih tinggi jika dibandingkan dengan produk tabungan Simpedes namun hal ini sepadan dengan
besaran bunga BRI Britama yang lebih kompetitif. Suku bunga yang menguntungkan menjadi
pertimbangan tersendiri dalam mengambil tabungan jenis ini. Adapun, besaran suku bunga bank
bri yang ditawarkan tabungan BRI Britama adalah:

 0 s/d < Rp. 500.000 : 0 %


 Rp 500.000 – Rp 5.000.000 : 1 %
 > Rp 5.000.000 – Rp 50.000.000 : 1 %
 > Rp 50.000.000 – R
 100.000.000 : 1.25 %
 > Rp 100.000.000 – Rp 1.000.000.000 : 1.50 %
 > Rp 1.000.000.000 : 2.25 %

3.3 Produk Bank Rakyat Indonesia (BRI) lainnya

Produk BRI lainnya yang ada di bank BRI cabang Kolaka adalah:

1. Simpanan
2. Britama
3. Simpedes
4. Britama Bisnis
5. Britam Junio
6. BRI Simpel
7. Pinjaman
8. Kemitraan
9. Dan lain-lainnya.

3.4 Profil Nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Profil nasabah BRI cabang Kolaka adalah hampir seluruh masyarakat yang ada di kolaka baik itu
pegawai negeri, petani, pedagang maupun peternakan ayam. Bagi masyarakat yang bekerja
dibidang pertanian meliputi petani cengkeh, kelapa sawit, padi, kakao dan kelapa.

Sementara itu secara umum jenis usaha yang dilayani oleh BRI Cabang Kolaka yaitu
Pertambangan, Perindustrian, Listrik, Gas, dan Air, Konstruksi, Perdagangan, Restoran, dan Hotel,
Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi, Jasa-Jasa dan Ekonomi Kreatif.

3.5 Profil Nasabah Pertanian Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Kolaka memberikan banyak kredit kepada masyarakat
baik untuk usaha pertanian, perdagangan, peternakan dan jenis usaha lainnya seperti halnya
beberapa nasabah yang memiliki kredit terbesar yaitu di bidang pertanian seperti Usaha pegilingan
padi, usaha hasil-hasil bumi, dan pengusaha cengkeh. Para petani dan pengusaha tersebut memilih

16
17

untuk mengambil kredit karena untuk mengembangkan usahamereka. Kredit-kredit tersebut


digunakan untuk membeli saprodi (sarana produksi pertanian), alat-alat dan mesin pertanian untuk
mengembangkan usaha dibidang pertanian dan peternakan, dan jenis usaha lainnya.

3.6 Masalah, Tantangan, dan Kiat Bank Rakyat Indonesia Mencari dan Mempertahankan Nasabah

3.6.1. Masalah yang dihadapi Bank Rakayt Indonesia (BRI) Cabang Kolaka

Setiap bank pasti memiliki masalah terutama masalah yang sudah jelas yaitu kredit atau
pinjaman yang terkadang lama dikembalikan nasabah kepada bank yang dikenal istilah kredit
macet. Kredit macet adalah suatu keadaan diamana dibitur perorangan atau perusahaan tidak
mampu membayar kredit bank tepat pada waktunya. Terhambatnya dalam pengambilan kredit
biasanya dari faktor penurunan hasil dari usaha masyarakat maupun yang lainnya.

Kredit macet tidak masalah jika satu atau dua debitur saja yang tidak disiplin dalam
pengembalian pinjaman mereka, tetapi jika jumlah penggunaan kartu kredit tidak membanyar
pinjaman mereka dalam waktu yang hampir bersamaan makan NPL bank akan naik. Bank
berusaha mengontrol NPL mereka dengan lebih berhati-hati dalam mengissue kartu kredit ke
pelanggan baru dan dengan menggenjot transaksi yang bersifat kebutuhan sehari-hari.

Dalam praktek lapang kami, mendapatkan data bahwa pihak bank melalukan cek
terhadap transaksi-transaksi nasabah yang meminjam hal ini untuk mengetahui jika pinjaman
yang diberikan kepada nasabah itu benar-benar digunkan sebagimana mestinya.

3.6.2. Tantangan yang didapi Pihak Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Kolaka

Tantangan merupakan hal yang selalu dihadapi suatu perusahaan. Tantangan dalam
perusahaan adalah persaingan dengan peusahaan lain. Seperti halnya Bank Rakyat Indonesia
memiliki tantangan yang berupa persaingan dengan bank yang lainnya. Di Indoensia berdiri
bank-bank selain bank Bank Rakyat Indonesia. Tantanngan ini adalah persaingan untuk
mendapatkan nasabah yang meminjam ataupun menyimpan uang di bank tersebut. Untuk itu,
bank-bank berlomba-lomba untuk menarik minat masyarakat untuk menyimpan dan meminjam
uang di bank mereka. Hal ini untuk mempertahankan bank mereka.

Pada data yang kami dapat dalam wawancara dengan pihak Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Cabang Kolaka, tantangan yang mereka adalah sebagai berikut:

a. Bank-bank yang kini telah merambah masuk kepolok desa yang dikenal dengan
bank keliling.
b. Bank-bank lainnya begitu banyak mebrikan produk-produk untuk menarik
nasabah. Salah satunya adalah menaikan bunga simpanan nasabah untuk menarik
minat meraka untuk menyimpan atau menabung uang di bank tersebut.

17
18

3.6.3 Mencari dan Mempertahankan Nasabah

Mencari nasabah adalah hal yang harus dilakukan oleh bank untuk menarik minat
masyarakat untuk menyimpan uang kepada bank. Hal ini sangat penting untuk keberlangsungan
operasi bank mengingat sumber dana utama bank adalah masyarakat yang menyimpan uang di
bank.

Hal ini juga dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Kolaka mencari
nasabah untuk menyimpan uang di bank ini, dengan menawarkan berbagai produk-produk yang
tersedia pada bank tersebut tentunya ini dilakukan oleh orang-orang bagian pemasaran yang
bertugas untuk mencari nasabah tersebut dan orang-orang mempunya kemampuan dan keahlian
dalam bidang ini.

Untuk mempertahankan nasabah yang meminjam atau yang menyimpan uang di bank
itu. Dalam mempertahankan nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) melakukan kiat-kiat untuk
mempertahankan nasabahnya yaitu :

a. Dari segi pelayanan, pihak Bank Rakyat Indenesia (BRI) Cabang Kolaka, pelayana
sangat penting dilakukan untuk adanya kenyaman dari nasabah bank sehingga tidak
pergi di bank lainnya.
b. Dari produk yang ditawarkan, misalnya: menaikan bungan untuk nasabah yang
menyimpan uang di bank.
c. Mengikuti perkembangan teknologi sehingga membuat program-programa pada
bank tersebut dapat menarik perhatian masyarakat.

18
19

IV. DESKRIPSI NASABAH BANK RAKYAT INDONESIA

4.1 Indentitasa Nasabah


a. Nasabah 1
Nama : Bapak. H. Hamsah
Umur : 45 Tahun
Anak ke- : Dua
Pekerjaan : Pengusaha
Jenis Usaha : Usaha Manufaktur

b. Nasabah 2
Nama : Bapak. H. Ashar
Umur : 45 Tahun
Pekerjaan : Pengusaha
Jenis Usaha : Perdagangan hasil tambang udang

4.2 Profil Usaha

a. Nasabah 1
Usaha bapak. H. Hamsah merupakan usaha yang bergerak dibidang pertanian, usaha ini
sebenarnya milik orang tua. Sejak tahun 2012 bapak Hamzah meneruskan usaha orang
tunya ini. Awal modal yang dipinjam orang tua kepada bank itu sebesar Rp. 200.000,. di
tahun 1983. Setelah Pak Hamzah meneruskan usaha ini di tahun 2012 lalu beliau
meminjam uang kepada bank sebesar Rp 400 Juta kemudian di tahun 2016 pak Hamzah
menambah kreditnya sebesar Rp 270 Juta sehingg total uang yang di pinjam itu sebesar Rp
670 Juta. Untuk pembayarannya itu per 6 bulan. Dana ini digunakan pak Hamsah ketika
panen.

b. Nasabah 2
Usaha bapak. Ansar merupakan usaha yang bergerak dibidang perdagangan hasil tambang
yaitu udang. Beliau membuka usaha sejak tahun 1993 sampai 1997 di Selawesi Selatan
sebelum pindah ke Sulawesi Tenggara. Di tahun 1997 pak Ansar pindah dan membuka
usaha kembali di Sulawesi Tenggara. Beliau mengatakan pernah vakum selama 1 satun
dan selama itu beliau belajar kepada temannya mengenai udang putih, dan udang pelami.
Dan pak Ansar merupakan orang pertama yang mengembangan usaha ini di Sulawesi
Tenggara, kurang lebih 100 Ha lahan usaha ini dari Kolaka Utara sampai Tinanggea.
Sekitar 5 tahun berjalan pak Ansar ditawari pihak BRI untuk memberikan modal untuk
mengembangkan usahanya.

19
20

Modal awal yang diberikan sebesar Rp 700 Juta, dan kemudian tawarkan kembali
sehinggal jumlah kredit yang diberikan sebesar 1,5 miliyar. Itulah modal yang digunakan
untuk menggunakan usaha pak Ansar sampai sekarang.

4.3 Jenis Kredit dan Besar Kredit yang diperoleh

a. Nasabah 1
Jenis kredit yang digunakan pak Hamsah itu ada 2 yaitu kredit modal kerja (KMK) dan
kredit investasi. Kredit ini diperoleh secara bertahap. Pengambilan kredit pertama yairu
kredit modal kerja sebesar Rp 400 Juta di tahun 2012 sebagai modal awal usaha.
Kemudian, di tahun 2016 pak Hamsah menambak kreditnya yaitu kredit investasi sebesar
Rp 270 Juta sehingga total kredit pak Hamzah sebesar Rp 670 Juta.

b. Nasabah 2
Jenis kredit yang digunakan bapak H. Ansar dalam mengembangkan usaha tambak
udangnya ada 2 jenis kredit yaitu kredit modal kerja (KMK) . Sama dengan pak Hamsah,
pak ansar juga melakukan kredit secara bertahap. Pengambilan kredit pak Ansar ini cukup
besar untuk mengembang usaha ini. Modal pertama yang diperoleh sebesar Rp 700 Juta ini
kredit modal kerja dan setelah satu tahun pihak BRI menawarkan kembali kredit kepada
pak Ansar sebesar Rp 1,5 milyar ini kredit investasi.

4.4 Masa Pengembalian Kredit danSuku Bunga Bank Rakyat Indonesia (BRI)

a. Nasabah 1
Masa pengembalian Kredit yang digunakan oleh bapak Hamsah 2 kali yaitu pada tahun
2012 kredit yang pak Hamsah peroleh sebesar Rp 400 Juta dengan suku bunga 14% dan
pada tahun 2016 pak Hamsah kembali melakukan kredit kepada bank sebesar Rp 270 Juta
dengan suku bunga 14%. Suku bunga ini menurut pihak bank telah di tetapkan oleh Bank
Rakyat Indonesia (BRI).

b. Nasabah 2
Masa pengembalian kredit bapak Aansar 2 kali ke pihak BRI yaitu selama satu tahun kredit
yang digunakan sebesar Rp 700 Juta dengan suku bunfa 14%. Kemudian menambah kredit
sebesar Rp 1,5 milyar dengan suku bunga 14%.

4.5 Frekuensi Pengambilan Kredit


a. Nasabah 1
Frekuensi pengambilan kredit pada usaha bapak Hamsah yaitu usaha penggilingan padi
tergantung pada kebutuhan dari usahanya itu. Dua kali pengambilan kredit yang dilakukan
sebagi modal untuk membeli alat-alat atau mesin yang dibutuhkan dalam usahanya,

20
21

memperluasa lahan, gudang dan sebagainya. Modal dari kredit ini digunkan pak Hamsah
ketika panen.

b. Nasabah 2
Frekuensi dalam pengambilan kredit oleh bapak Ansar dilakukna 2 kali yaitu pada kredit
modal kerja sebesar dan kredit investasi. Kredit ini digunkan untuk memperluas lahan
tambang udang sehingga dapat memberikan keuntungan lebih banyak.

4.6 Kemajuan Usaha Dengan Memperoleh Kredit dari Bank Rakyat Indonesia (BRI)

a. Nasabah 1
Kemajuan usaha yang diperoleh dari adanya kredit, usaha bapak Hamsah semakin
berkembang. Tentunya, dengan kredit ini sebagai modal untuk melengkapi peralatan
usahanya. Disamping peralatan, lahan dan perluasan gudang juga dilakukan dengna
menggunakan kredit ini. Ini dilakukan untuk menambah keuntungan dari usaha bapak
Hamsah. Hal ini dirasakan langsung oleh bapak Hamsah setelah menggunkan kredit yang
ditawarkan Bank Rakyat Indonesia. Dengan ini juga bisa memperluas pemasaran dari
usaha yang dimilikinya.

b. Nasabah 2
Kemajuan usaha dengan memperoleh kredit dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) bapak ansar
pada usaha tambang udangnya adalah memperluas lahan yang digunakan untuk tempat
tambang udang yang digulutinya. Terlebih, usaha ini cukup besar dan membutuhkan dana
yang tak tanggung-tanggung sehingga terbantu ketika pihak bank menawarkan kredit
kepada bapak Ansar.

4.7 Masalah dan Tantangan dalam Mengembangkan Usaha

a. Nasabah 1
Setiap usaha memiliki masalah, seperti juga bapak Hamsah dalam usahanya tidak lepas
dari masalah. Usaha bidang pertanian ini masalah yang mendasar adalah faktor-faktor
alam seperti cuaca dan hal lainnya yang bisa menurunkan produksi pada usahanya.
Denngan adanya ini, usaha ini harus menghadapi persaingan dengan usaha lain pada jenis
usaha yang sama di berbagai daerah.

b. Nasabah 2
Masalah yang dihadapi bapak Ansar adalah pada waktu panen harga udang tak menentu
kadang turun dan kadang naik dengan harga udang turun 80%. Usaha ini juga tentunya
masalah utama yang ada adalah fakto-faktor cuaca. Pada pembelian bibit juga kita tidak
dapat memprediksi atau memastikan bibi itu akan bertahan hingga panen atau bahkan mati

21
22

sebelum panen. Tantangan yang dihadapi pada usaha bapak Ansar adalah persaingan
dengan penama udang dari india, ketika harga udang anjlok dan ketika harga pasaran
turun sehingga menyebabkan udang tidak terjual habis.

22
23

V. KESIMPULAN

Bank merupakan lembaga keungan yang hadir sebagai intermediate atau perantara nasabah yang
keklebihan uanag dan nasabah yang membutuhkan uang. Peran bank sangat membantu untuk
membantu masyarakat. Terlebih dalam kegiatan usaha. Bank peran penting berjalannya usaha
masyarakat dengan melakukan pinjaman kepada bank sebagai modal untuk menjalankan usahanya.

Jasa bank ini sangat bermanfaat sekali bagi masyarakat yang kekurangan dana untuk
menjalankan usahanya. Dengan adanya bank, masyarakat mampu memperbaiki usaha sehingga
diharapkan dapat meningkat taraf hidup masyarakat yang lebih baik.

Salah satu usaha yang memerlukan dana pada bank adalah usaha dibidang pertanian. Di daerah
kolaka terdapat banyak petani membutuhkan dana untuk kepentingan usahanya tersebut. Keperluan
dana dimaksud adalah untuk menyediahkan sarana dan prasarana dalam kegiatan usaha sehingga
diharapkan dengan itu bisa meningkatkan produksi pertanian yang akhirnya memberikan
keuntungan yang tinggi kepada masyarakat petani.

23
24

24

Anda mungkin juga menyukai