Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PERBANKAN

( PRODUK BANK PERKREDITAN RAKYAT )

Kelompok VI

KETUA A. ILHAM 520002


MODERATOR SUSI RAHMAWATI 520032
PEMATERI MELINDASARI TAMARA PUTRI 520018
ANGGOTA ESTHIKA RAHAYU MANSUR 520013
HAKIMI 520014
VIRDA YANTI 520033
WAN SYAFIKA 520034

PRIMA BINA INSANI PROFESIONAL


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya, kami para penulis bisa menyelesaikan Makalah yang berjudul “PRODUK
BANK PERKREDITAN RAKYAT”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Perbankan. Tak lupa diucapkan terimakasih kepada seluruh anggota kelompok yang
sudah berpartisipasi dalam pembuatan makalah.

Harapan penulis, semoga makalah ini dapat menambah wawasan para pembacanya,
dan penulis mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dalam penulisan maupun pengolahan katanya. Penulis berharap akan saran-
saran maupun kritik dari pembaca.

Watampone, 16 Oktober 2022


Penulis,

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PEMBAHASAN:
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian BPR..............................................................................................3
B. Fungsi Dan Tujuan BPR...............................................................................4
C. Produk BPR....................................................................................................5
D. Larangan Bagi BPR........................................................................................8
E. Kelebihan Dan Kekurangan BPR...................................................................8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan....................................................................................................9
B. Saran...............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................10

ii
3
BAB I
PEMBAHASAN

A. LATAR BELAKANG
Permasalahan - permasalahan seputar kondisi ekonomi kian hari kian
meningkat, sifatnya pun semakin komplek, seperti permasalahan akan pengiriman uang
ke berbagai daerah, kebutuhan akan jasa penyimpanan uang dan barang berharga
lainnya, kebutuhan akan penyedia jasa peminjaman uang, dan lain-lain. Berlatar
belakang persoalan-persoalan kebutuhan tersebut, muncullah suatu bentuk badan usaha
berupa bank ataupun lembaga keuangan lainnya yang memberikan jasa seputar
kegiatan perekonomian.
Dengan adanya bank tersebut perekonomian semakin berkembang pesat, hal ini
karena perkembangan perekonomian tidaklah lepas dari suatu bank. Bank sendiri
adalah suatu badan usaha yang kegiatan usahanya menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat serta memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran. Dalam penyaluran dananya, tidak semata-mata
memperoleh keuntungan sebesar-besarnya bagi pemilik bank tetapi juga kegiatannya
itu harus pula diarahkan pada peningkatan taraf hidup masyarakat.
Bank merupakan lembaga yang berusaha untuk menyalurkan kredit sebanyak-
banyaknya, begitu juga dengan BPR. BPR adalah badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit atau dalam bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak. Dalam sistem perbankan di Indonesia Bank Perkreditan Rakyat diberi
peran yang penting, yaitu memberikan pelayanan perbankan kepada usaha kecil atau
usaha mikro dan sektor informal, terutama di daerah pedesaan. Dengan membantu
dalam memberikan pelayanan perbankan khususnya dalam pemberian pinjaman untuk
menciptakan pekerjaan mandiri kepada rakyat kecil yang bekerja dalam sektor informal
di kota maupun di daerah pedesaan, Bank Perkreditan Rakyat berperan dalam
membantu menciptakan lapangan kerja baru, pemerataan kesempatan berusaha dan
pemerataan pendapatan.

1
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian Bank Perkreditan Rakyat ?
2. Bagaimana fungsi dan tujuan dari Bank Perkreditan Rakyat ?
3. Apa produk dari Bank Perkreditan Rakyat ?
4. Apa larangan bagi Bank Perkreditan Rakyat ?
5. Apa kelebihan dan kekurangan Bank Perkreditan Rakyat ?

C. TUJUAN
1. Penulis ingin mengetahui pengertian Bank Perkreditan Rakyat
2. Penulis ingin mengetahui fungsi dan tujuan dari Bank Perkreditan Rakyat
3. Penulis ingin mengetahui produk dari Bank Perkreditan Rakyat
4. Penulis ingin mengetahui larangan bagi Bank Perkreditan Rakyat
5. Penulis ingin mengetahui kelebihan dan kekurangan Bank Perkreditan Rakyat

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat


Bank Perkreditan Rakyat atau yang biasa disebut dengan BPR adalah salah satu
jenis bank yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro, kecil dan menengah.
Lokasi Bank Perkreditan Rakyat pada umumnya dekat dengan tempat masyarakat yang
membutuhkan, sehingga Bank Perkreditan Rakyat banyak dijumpai di setiap daerah
yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Bank Perkreditan Rakyat telah ada sejak
sebelum kemerdekaan yang dikenal dengan sebutan Lumbung Desa, Bank Desa, Bank
Tani dan Bank Dagang Desa atau Bank Pasar. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat
sendiri adalah bank yang kegiatan usahanya dilakukan secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 7 tahun 1992 pasal (1)
tentang Perbankan yaitu Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima
simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya
yang dipersamakan dengan itu, dan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
No. 10 tahun 1998 seperti tersebut diatas. Dalam undang-undang tersebut secara jelas
disebutkan bahwa ada dua jenis bank, yaitu bank umum dan bank perkreditan rakyat.
Namun, semakin berkembangnya kebutuhan masyarakat, tugas BPR tidak hanya
ditujukan bagi masyarakat pedesaan, tetapi juga mencakup pemberian jasa perbankan
bagi masyarakat golongan ekonomi lemah di daerah perkotaan. Dalam penyaluran
kredit kepada masyarakat menggunakan prinsip 3T, yaitu Tepat Waktu, Tepat Jumlah,
Tepat Sasaran, karena proses kreditnya yang relatif cepat, persyaratan lebih sederhana,
dan sangat mengerti akan kebutuhan Nasabah BPR.
Bank perkreditan rakyat yang terdapat di daerah pedesaan berfungsi sebagai
pengganti bank desa, kedudukannya ditingkatkan ke kecamatan dan diadakan
penggabungan atas bank desa yang ada dan kegiatannya diarahkan kepada layanan
kebutuhan kredit kecil untuk pengusaha, pengrajin, pedagang kecil, atau kepada
mereka yang tinggal dan berusaha di desa tersebut tetapi tidak atau belum menjadi
anggota KUD. BPR yang terdapat di daerah perkotaan adalah jenis Bank Pasar, Bank

3
Pegawai, atau bank yang sejenis yang melayani kebutuhan kredit pengusaha dan
pedagang kecil di pasar atau di kampung. Sumber pembiayaan kredit ini adalah berasal
dari dana masyarakat yangdihimpun dalam bentuk deposito berjangka, tabungan,
dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

B. FUNGSI DAN TUJUAN BANK PERKREDITAN RAKYAT


Fungsi Bank Pekreditan Rakyat (BPR)
a. Untuk dapat memberikan suatu pelayanan kepada masyarakat untuk bisa
menerima tabungan mereka dalam berbagai bentuk deposito berjangka,
tabungan atau juga bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
b. Untuk dapat memberikan kredit.
c. Untuk bisa menyediakan pembiayaan bagi nasabah yang berdasarkan prinsip
bagi suatu hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan
pemerintah.
d. Untuk dapat menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia
(SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau pada bank lain.
e. Menghimpun dana masyarakat dalam suatu bentuk simpanan berupa deposito
berjangka, tabungan atau sebuah bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
f. Menyalurkan suatu dana pada masyarakat dalam bentuk kredit investasi, kredit
modal kerja dan juga kredit perdagangan.

Tujuan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)


a. Diarahkan untuk memenuhi kebutuhan jasa pelayanan perbankan bagi
masyarakat pedesaan.
b. Menunjang pertumbuhan dan modernisasi ekonomi pedesaan sehingga para
petani, nelayan dan para pedagang kecil di desa dapat terhindar dari lintah darat,
c. Melayani kebutuhan modal dengan prosedur pemberian kredit yang mudah dan
sesederhana mungkin sebab yang dilayani adalah orang-orang relatif rendah
pendidikannya.

4
d. Ikut serta memobilisasi modal untuk keperluan pembangunan dan turut
membantu rakyat dalam berhemat dan menabung dengan menyediakan tempat
yang dekat, aman, dan mudah untuk menyimpan uang bagi penabung kecil.

C. PRODUK BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI INDONESIA


Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sendiri merupakan bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. Dalam kegiatannya, BPR
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR terbatas pada
beberapa hal jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum. BPR dilarang melayani
jasa cek/giro (giralisasi), melakukan kegiatan dalam valuta asing (hanya mata uang
rupiah) dan perasuransian, serta hanya boleh beroperasi di dalam 1 (satu) propinsi.
Sedangkan untuk kegiatan usaha BPR diantaranya yakni menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan atau
bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. BPR juga dapat memberikan kredit dan
menyediakan pembiayaan serta penempatan dana berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. BPR juga diperkenankan untuk
menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito
berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain.
Adapun layanan produk dari BPR secara lengkap adalah sebagai berikut:
1. Tabungan
Tabungan di BPR tidak dikenakan biaya administrasi pada saat pembukaan maupun
penutupan rekening. Besaran biaya awal yang disetorkan pun terbilang ringan,
mulai dari Rp10.000-Rp100.000. Dana tabungan ini dapat ditarik kapan saja oleh
nasabah. Namun penarikan dana kapan saja ini tidak berlaku untuk jenis tabungan
berjangka. Kelebihan BPR salah satunya adalah pada nilai bunga yang dapat lebih
besar dari bank umum yang hanya sebesar 3.5%. Bunga tabungan yang ditawarkan
BPR sudah mendapatkan jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan dan cukup
beragam, berkisar antara 2%-6% per bulan. Sedangkan untuk BPR Syariah yang
menerapkan sistem bagi hasil sekitar 75:25, besaran bunga tersebut nilainya sekitar
5%.

5
2. Deposito
Secara sederhana pengertian deposito dapat diartikan sebagai produk yang
digunakan untuk menyimpan uang yang ditawarkan oleh bank yang memiliki
sistem penyetoran yang dilakukan di awal serta mempunyai ketentuan pencairan
yang hanya dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan penarikan yang telah
ditetapkan yakni hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo sesuai dengan jangka
waktu yang telah dipilih oleh nasabah pada saat pembukaan rekening. Produk
deposito dari BPR bisa dikatakan hampir sama dengan bank umum. Bunga deposito
BPR rata-rata berada di angka 6% per tahun dengan pilihan skema mulai dari 1, 3,
6, hingga 12 bulan.

Jenis – jenis Deposito


a. Deposito Berjangka
Pengertian deposito berjangka secara sederhana adalah jenis deposito yang
memiliki jangka waktu tertentu dimana pencairan deposito jenis berjangka ini
hanya dapat dilakukan berdasarkan dengan jangka waktu yang telah dipilih saat
awal pembukaan rekening. Umumnya deposito berjangka memiliki jangka waktu
mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan hingga 24 bulan.
Deposito berjangka umumnya diterbitkan menggunakan nama perorangan
maupun lembaga. Dimana, nama yang tercantum pada bilyet merupakan pemilik
deposito yang dapat mencairkan dana deposito yang telah disimpan. Kepada setiap
deposan diberikan bunga yang besarnya dan waktu pembayarannya sesuai dengan
yang berlaku di masing-masing bank.
Pembayaran bunga deposito dapat dilakukan setiap bulan atau setelah jatuh
tempo sesuai jangka waktunya secara tunai maupun non tunai (pemindahbukuan).
Kepada setiap deposan dengan nominal deposito tertentu dikenakan pajak
penghasilan dari bunga yang diterimanya. Pencairan sendiri dapat dilakukan secara
langsung atau melalui kredit yang akan dikirimkan secara langsung ke rekening
yang telah ditentukan oleh nasabah. Pencairan deposito sebelum jatuh tempo
umumnya dikenakan denda.

6
b. Sertifikat Deposito
Tak berbeda jauh dengan deposito pada umumnya, pengertian deposito sertifikat
adalah deposito yang memiliki sertifikat dimana sertifikat tersebut tidak
mencantumkan nama pemilik sehingga dapat dengan mudah dipindahtangankan
atau diperjualbelikan. Sama seperti deposito berjangka, deposito yang satu ini juga
memiliki jangka waktu penyimpanan uang. Yang berbeda, dalam pencairan bunga
deposito jenis sertifikat ini dapat dilakukan di awal.

c. Deposito On Call
Berbeda dengan kedua jenis deposito diatas, pengertian deposito on call adalah
deposito yang memiliki jangka waktu yang sangat singkat yakni minimal 7 hari
atau setidaknya kurang dari 1 bulan. Meskipun singkat, minimum setoran awal
yang diterapkan oleh deposito ini tergolong besar. Umumnya Anda harus
menyetorkan uang sebesar 50 juta hingga 100 juta tergantung berdasarkan
ketetapan pada setiap bank. Dengan setoran minimum yang sangat tinggi ditambah
jangka waktu yang sangat singkat, nilai suku bunga yang akan didapatkan dapat
dihitung berdasarkan negosiasi antara nasabah dengan pihak bank.

3. Kredit
Hadirnya BPR di tengah masyarakat tidak lepas dari adanya kebutuhan kredit
usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Oleh karena itu, kredit atau pinjaman
menjadi produk BPR yang paling terkenal di kalangan masyarakat. Produk kredit
BPR ini cukup beragam, tergantung dari inovasi masing-masing BPR.
Secara umum fasilitas kredit yang ditawarkan BPR adalah kredit usaha,
kredit pemilikan rumah, kredit usaha kecil, kredit kepemilikan tanah, dan kredit
multiguna. Kredit yang disediakan hanya sebagai kredit tanpa agunan atau kredit
untuk karyawan dan kredit untuk bisnis kecil. Meski memiliki layanan kredit,
namun BPR tidak melayani produk kartu kredit.
4. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
BPR mengalami kelebihan likuiditas (over liquidity) maka BPR
dimungkinkan menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia

7
(SBI). SBI sendiri adalah sertifikat yang ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR
apabila BPR mengalami over liquidity atau kelebihan likuiditas.
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga yaitu dikeluarkan oleh
Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek (1-3 bulan)
dengan sistem diskonto/bunga dengan tujuan untuk mengontrol jumlah uang
beredar dalam masyarakat yang secara tidak langsung bisa mengendalikan laju
inflasi dan juga nilai tukar rupiah. Keuntungannya, SBI ini dikenal sebagai
instrumen yang tergolong bebas risiko (risk free).

D. LARANGAN BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT


Usaha yang tidak boleh dilakukan BPR antara lain;
Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam kegiatan lintas pembayaran
(LLP)
Melakukan kegiatan usaha dalam bentuk valuta asing, kecuali melakukan transaksi
jual beli uang kertas asing (money changer)
Melakukan penyertaan modal
Melakukan kegiatan usaha perasuransian
Melakukan usaha lain diluar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud diatas.

E. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT


Kelebihan Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat punya keunggulan hubungan personal yang kuat dengan
nasabahnya. BPR mampu memberi pelayanan yang prima karena pelayanan yang
dilakukan BPR adalah face to face. BPR juga mampu menyesuaikan kondisi,adat
istiadat, budaya, dan perikehidupan masyarakat sekitarnya.

Kekurangan Bank Perkreditan Rakyat


Tidak bisa melakukan kegiatan usaha dalam lalu lintas pembayaran, tidak bisa
memberikan jasa simpanan dalam bentuk giro, tidak bisa memberikan jasa
perasuransian, tidak bisa ikut serta dalam penyertaan modal, serta tidak melakukan

8
kegiatan usaha dalam bentuk valuta asing. Hal ini dikarenakan Bank Indonesia
melarang BPR melakukan hal-hal tersebut.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk
deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya.
Fungsi bank perkreditan rakyat yaitu menyalurkan suatu dana pada masyarakat dalam
bentuk kredit investasi, kredit modal kerja dan juga kredit perdagangan.
Tujuan bank perkreditan rakyat yaitu melayani kebutuhan modal dengan prosedur
pemberian kredit yang mudah dan sesederhana mungkin sebab yang dilayani adalah
orang-orang relatif rendah pendidikannya.
Produk bank perkreditan rakyat terbagi atas 4 yaitu, tabungan,deposito, kredit, dan
sertifikat bank Indonesia.

B. Saran
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) semakin banyak berdiri dimasyarakat kita, idealnya
semakin bergairah pula dunia usaha kecil dan menengah sehingga BPR benar-benar
berperan penting dalam meningkatkan roda perekonomian masyarakat kecil.
Masyarakat kita terutama ekonomi lemah masih mengalami kekurangan secara
structural tentang pemodalan, modal adalah masalah klasik yang terus menghantui dan
menjadi barang mewah bagi mereka,maka solusi terbaik adalah bagaimana BPR dapat
melaksanakan program yang dapat membantu secara riil usaha masyarakat ekonomi
lemah dengan pengelolaan yang proffesional.

10
DAFTAR PUSTAKA
(Jacko, 2021) https://www.academia.edu/27621284/Bank_Perkreditan_Rakyat
(Reza, 2022) http://repositori.unsil.ac.id/4354/3/BAB%20II.pdf
(Komunal, 2022) https://depositobpr.id/blog/kenali-berbagai-produk-bpr

11

Anda mungkin juga menyukai