PENGGOLONGAN BANK
OLEH :
SINGARAJA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat karunia dan rahmatnya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penggolongan Bank” ini dengan tepat
waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari bapak Gede
Wira Kusuma, S.Pd., M.M., pada mata kuliah Manajemen Perbankan di Universitas
Pendidikan Ganesha. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
definisi, tugas, juga beberapa contoh dari penggolongan bank yang telah berdasarkan jenis-
jenisnya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Gede Wira Kusuma, S.Pd., M.M. selaku dosen
mata kuliah Manajemen Perbankan yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat kami perlukan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
MAKALAH ............................................................................................................................... i
PENGGOLONGAN BANK ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 2
BAB II ....................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Bank ........................................................................................................ 3
2.2 Jenis-jenis Bank ......................................................................................................... 3
BAB III .................................................................................................................................... 14
PENUTUP ............................................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 14
3.2 Saran......................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lembaga-lembaga keuangan yang didirikan di Indonesia tentunya memiliki tujuan untuk
dapat menunjang perkembangan pembangunan nasional negara dalam rangka meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dinegara Indonesia. Sebagai pelaksana ketentuan yang tercantum pada
pasal 55 ketetapan MPRS Nomor XXIII/MPRS/1966 yang berbunyi “Dalam rangka
pengamanan keuangan negara pada umumnya dan pengawasan serta penyehatan tata
perbankan pada khususnya, maka segera harus ditetapkan Undang-Undang Pokok Perbankan
dan Undang-Undang Bank Sentral”. Akhirnya dikeluarkanlah UU No. 14 tahun 1967
mengenai Undang-Undang Pokok Perbankan dan UU No. 13 tahun 1968 tentang Bank Sentral.
Setiap negara memiliki pusat perekonomian yang dinamakan perbankan, perputaran roda
ekonomi digerakan secara langsung maupun tidak langsung oleh bank. Bank merupakan
lembaga keuangan yang memiliki kegiatan utama yaitu simpanan giro, deposito, dan tabungan.
Selain itu juga bank merupakan tempat untuk meminjam uang, menukar uang, memindahkan
uang, atau menerima berbagai bentuk pembayaran serta setoran uang.
Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, tertulis bahwa definisi
bank yaitu merupakan sebuah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak.
Seperti yang kita ketahui, semakin berkembangnya zaman maka semakin banyak juga
keinginan juga kebutuhan masyarakat. Kegiatan-kegiatan tersebut akan berpengaruh kepada
siklus perekonomian negara. Maka dari itu, diperlukannya bank untuk mengatur siklus
tersebut. Sebuah bank saja tidak akan cukup, maka dari itu terdapat satu pusat untuk benar-
benar mengatur siklus perekonomian disertai dengan beberapa bank kecil untuk membantu
bank pusat dalam menjalankan tugasnya. Pada makalah ini, kelompok kami akan menjelaskan
penggolongan bank-bank tersebut.
1
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa saja pengertian bank menurut para ahli?
2) Apa saja definisi, tugas, dan contoh dari penggolongan bank berdasarkan jenis-
jenisnya?
1.3 Tujuan
1) Mahasiswa mengetahui mengenai pengertian bank menurut para ahli, dan dapat
menarik kesimpulan dari beberapa pengertian tersebut.
2) Mahasiswa dapat mengetahui mengenai definisi, tugas, serta contoh dari
penggolongan bank berdasarkan jenis-jenisnya secara lebih mendalam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bank
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya
dengan rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Undang-Undang Nomor 10 Tahun
1998 Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan).
Menurut A, Abdurrachman (2014:6) “Bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang
melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang,
pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-benda
berharga, membiayai usaha perusahaan-perusahaan”.
Menurut Kasmir (2008:7) menyatakan secara sederhana bahwa “Bank diartikan sebagai
lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya”.
Menurut G.M Veryn (2014:5) “Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk
memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayaran sendiri, dengan uang yang
diperolehnya dari orang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukaran uang
berupa uang giral”.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2014:6) “Bank adalah lembaga yang berperan
sebagai perantara keungangan anatara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dengan
pihak-pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu
lintas pembayaran”. Menurut B.N. Ajuha (2017:2) “Bank menyalurkan modal dari mereka
yang tidak dapat menggunakan secara menguntungkan kepada mereka yang dapat
membuatnya lebih produktif untuk keuntungan masyarakat”.
3
1. Menghimpun dana dari masyarakat berupa giro, deposito berjangka, sertifikat
deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu
2. Memberikan kredit
3. Menerbitkan surat pengakuan utang
4. Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan
dan atas perintah nasabahnya (surat-surat wesel, surat pengakuan utang dan kertas
dagang lainnnya, kertas pembendaharaan Negara dan surat jaminan pemerintah,
Sertifikat Bank Indonesia, obligasi, surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1
tahun, instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu 1 tahun)
5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan
nasabah (transfer)
6. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada
bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan
wesel unjuk, cek atau sarana lainnya
7. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melekukan perhitungan
dengan atau antar pihak ketiga
8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga (safe deposit
box)
9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu
kontrak
10. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk
surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek
11. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit, dan kegiatan wali amanat
12. Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip
syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
13. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia
14. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang
keuangan seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta
lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia
15. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat
kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, dengan
memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
4
16. Berdiri sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai dengan
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang berlaku
17. Membeli sebagian atau seluruh agunan, baik melalui pelelangan maupun diluar
pelelangan berdasarkan penyerahan secara suka rela
18. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilalukan oleh bank sepanjang tidak
bertentangan dengan undang-undang dan peraturan perundangan yang berlaku.
Contoh Bank Umum diantaranya :
1) Bank BNI
2) Bank BRI
3) Bank Mandiri
4) Bank Syariah
5) dll.
- Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat didefinisikan oleh Undang-undang No. 10 Tahun 1998
sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran. Tugas yang dilakukan Bank Perkreditan Rakyat yaitu :
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito
berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu
2. Memberikan kredit
3. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
4. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito
berjangka, dan atau tabungan pada bank lain.
Contoh Bank Perkreditan Rakyat diantaranya :
1) BPR Indra
2) BPR Kanaya
3) BPR Nusamba
4) dll.
- Bank Sentral
Bank sentral sendiri yang secara umum yang memiliki pengertian sebuah
instansi yang memiliki banyak tanggung jawab atas kebijakan moneter sebuah
wilayah negara. Bank sentral mempunyai sebuah peran untuk menjaga stabilitas
5
harga maupun nilai mata uang yang telah berlaku pada negara tersebut, yang
banyak dikenal dengan istilah inflasi. Tugas yang dilakukan Bank Sentral yakni :
1. Membuat dan Melaksanakan Kebijakan Moneter. Dilaksanakan untuk
mengendalikan jumlah uang yang beredar di masyarakat sehingga harga barang dan
jasa di masyarakat terkendali.
2. Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran. Sistem pembayaran yang
diatur adalah sistem pembayaran tunai dan nontunai. Bank sentral bertanggung
jawab untuk menciptakan aturan, kesepakatan, standar serta prosedur yang
digunakan dalam peredaran uang di masyarakat.
3. Mengatur dan Mengawasi Perbankan. Pengawasan yang dilakukan adalah
pengawasan makroprudensial, yaitu kebijakan yang dibuat untuk membatasi risiko
dan biaya krisis sistemik agar keseimbangan sistem keuangan tetap terjaga.
Bank sentral di Indonesia yakni Bank Indonesia
9
seperti perdagangan pada umumnya dan menjadikan selisih harga penjualan
menjadi sumber pendapatan bank syariah; maka bank konvensional menggunakan
sistem bunga yang sifatnya tetap.
➢ Selain itu, bank syariah berinvestasi hanya pada usaha yang masuk dalam kategori
halal, sedangkan pada bank konvensional bebas nilai atau tidak dibatasi.
Perbedaan yang terakhir adalah bank syariah besaran bagi hasilnya dapat berubah-
ubah tergantung kinerja usaha, sedangkan pada bank konvensional besaran bunga
tetap.
11
Bank jenis ini memiliki badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT).
Segala struktur dan susunan organisasi dalam bank dibentuk seperti Perseroan
Terbatas. Pada umumnya, Bank di Indonesia saat ini banyak yang berbentuk Perseroan
Terbatas. Unsur-unsur yang dimiliki oleh Perseroan Terbatas, antara lain:
a. Badan Hukum;
b. Persekutuan Modal;
c. Didirikan berdasarkan perjanjian;
d. Melakukan kegiatan usaha; dan
e. Modal terbagi kedalam saham-saham.
Dari unsur-unsur di atas terlihat bahwa perseroan merupakan persekutuan modal,
maka tujuan perseroan adalah mendapat keuntungan atau keuntungan untuk dirinya
sendiri. Sehingga wajar apabila bank berbentuk Perseroan Terbatas juga mencari
keuntungan, disamping menjalankan fungsi untuk meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
Berbeda dengan bank dalam bentuk koperasi maupun perusahaan perseorangan,
bank dengan bentuk Perseroan Terbatas dapat memiliki modal yang besar dari pihak
manapun dan melakukan kegiatan usaha yang sesuai demi tercapainya fungsi bank.
Dengan adanya modal yang kuat yang dimiliki oleh bank merupakan salah satu
indikator kesehatan bank. Kemudian bank dalam bentuk Perseroan Terbatas dapat
melakukan kegiatan usaha yang tidak terbatas selama tidak melanggar undang-
undang yang berlaku, dengan begitu mampu memenuhi fungsi bank secara sempurna.
Adapun beberapa contoh dari bank berbentuk perseroan terbatas adalah antara lain:
a. PT Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) tbk;
b. PT Bank Mandiri (PERSERO) tbk;
c. PT Bank Negara Indonesia (PERSERO) tbk;
d. PT Bank Tabungan Negara (PERSERO) tbk.
- Bank Berbentuk Firma
Bank jenis ini merupakan bank yang memiliki badan usaha berbentuk firma.
Segala struktur dan susunan organisasi dalam bank dibentuk seperti sebuah firma pada
umumnya. Bank berbentuk firma merupakan persekutuan badan usaha untuk
menjalankan dan mengembangkan bisnis yang dikelola dua orang atau lebih dengan
nama usaha bersama. Maka bank berbentuk firma ini mampu memperoleh modal yang
lebih besar daripada bank berbentuk perseorangan. Meskipun begitu, setiap anggota
firma memiliki tanggung jawab penuh atas perusahaan.
12
Pada mulanya, seluruh bank berbentuk badan usaha firma yang didirikan untuk
membangun kembali perekonomian suatu negara. Berdasarkan Undang-Undang
Perbankan, bank merupakan suatu badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan kemudian menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya yang bertujuan untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Bank berbentuk firma merupakan badan hukun Seperti halnya perseroan terbatas.
Jenis bank ini diatur sebagai badan usaha yang dibentuk Berdasarkan persekutuan,
bukan sebagai badan hukum menurut undang-undang. Selain itu, bank berbentuk firma
juga tidak memenuhi persyaratan badan hukum lainnya yaitu kekayaan yang terpisah
dengan kekayaan mlik pengurusnya masing-masing.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa jasa perbankan sangat
diperlukan oleh masyarakat dalam melakukan kegiatan perekonomian dewasa ini. Hal ini
dikarenakan oleh semakin banyaknya kegiatan perekonomian yang dimasuki oleh masyarakat
sehingga masyarakat akan mendapatkan kemudahan dalam melakukan perekonomian. Untuk
itu, pengetahuan mengenai bank dan berbagai produk jasanya harus dipupuk sedini mungkin
meski hanya sebatas pengetahuan saja sehingga pengetahuan semakin meningkat dan
mendapatkan informasi terlebih dahulu mengenai jasa produk perbankan. Bank merupakan
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dengan rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank memiliki beberapa jenis diantaranya
berdasarkan kegiatan usahanya, kepemilikan, operasional dan bentuk badan usaha.
3.2 Saran
Dengan adanya penjelasan diatas, diharapkan kepada pembaca untuk mengetahui lebih
jelas mengenai bank serta jenis- jenis bank karena banyak manfaat bank dalam kehidupan
masyarakat. Selain itu, dengan mengetahui jenis bank, maka kita akan mengetahui lebih jelas
tentang bank dan keuntungan lainnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
15