Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Pengertian Ilmu Ekonomi


Beberapa pakar ekonomi mendefinisikan ilmu ekonomi:
 Alfred Marshal, Ilmu Ekonomi adalah suatu studi tentang pemanfaatan tentang
sumber daya yang langka untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tak terbatas.
 Walter Nicholson, Ilmu ekonomi adalah bagian dari ilmu sosial yang
mempelajari perilaku manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhannya.
 Paul A. Samuelson, Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang prilaku orang dan
masyarakat dalam memilih menggunakan sumber daya yang langkah dan
memiliki berbagai alternatif penggunaan, dalam upaya memproduksi berbagai
komoditi, untuk kemudian menyalurkannya baik saat ini maupun di masa yang
akan datang kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam masyarakat.
2. Sumber Daya dan Komoditi
Komoditi dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu barang dan jasa. Barang selalu
berwujud 3 (misalnya tas, mobil, baju) sedangkan jasa tidak berwujud misalnya (praktek
dokter dan pendidikan). Orang memanfaatkan barang dan jasa untuk memenuhi banyak
hal
yang menjadi keinginannya. Kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa disebut
produksi, sementara kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan disebut konsumsi.
 Kelangkaan. Pada beberapa negara miskin di Afrika dan
di Asia kelangkaan lebih nyata terlihat. Hasil pertanian yang mereka hasilkan lebih
kecil dari yang dibutuhkan masyarakatnya. Sektor pertanian relatif belum
berkembang, dan kemampuan sektor industri untuk menghasilkan produk juga masih
lebih rendah dari yang dibutuhkan masyarakatnya.
 Pilihan Oleh karena jumlah sumber daya terbatas, maka setiap individu dan
masyarakat
secara keseluruhan tidak dapat memenuhi semua yang mereka butuhkan, karena itu
mereka harus membuat pilihan.
 Biaya peluang (opportunity cost) adalah biaya yang dikeluarkan ketika memilih suatu
kegiatan. Berbeda dengan biaya sehari-hari, biaya peluang muncul dari kegiatan
alternatif yang tidak bisa kita lakukan.
3. Masalah Pokok Perekonomian
Telah disebutkan bahwa, masalah pokok dalam perekonomian timbul karena
adanya kelangkaan (scarcity), dalam sumber daya, sementara kebutuhan manusia
tidak terbatas. Oleh karena itu dalam kehidupan sehari-hari setiap individu,
perusahaan dan masyarakat, secara keseluruhan akan selalu menghadapi tiga
persoalan-persoalan ekonomi yang meliputi:
a. What: pertanyaan ini menyangkut masalah komoditi apa yang akan dihasilkan,
dan berapa banyak? Dengan kata lain berapa banyak barang dan jasa apa yang
akan dihasilkan, serta kapan?
b. How: Pertanyaan ini menyangkut masalah bagaimana atau dengan apa komoditi
dihasilkan, apakah dengan menggunakan modal lebih banyak atau tenaga kerja
lebih banyak, apakah menggunakan teknologi sederhana atau menggunakan
teknologi canggih. Hal ini sangat tergantung pada tingkat persaingan di pasar.
c. For Whom: Pertanyaan ini menyangkut masalah untuk siapa barang tersebut
dihasilkan.
4. Ekonomi Positif dan Ekonomi Normatif
Para ahli ekonomi membedakan dua analisa ilmu ekonomi yaitu analisa
ekonomi positif dan normatif. Ilmu Ekonomi Positif (Positive Economics) yaitu
membahas atau mempelajari apa itu (what is) atau bagaimana masalah-masalah
ekonomi yang dihadapi masyarakat sebenarnya diselesaikan. Teori ekonomi
positif menentukan bagaimana sebenarnya (in fact) sumber daya dialokasikan
dalam suatu perekonomian. Jadi ilmu ekonomi positif menyangkut apa yang sedang,
telah atau akan terjadi. Ilmu Ekonomi Normatif (Normative Economics), yaitu
mempelajari apa seharusnya dilakukan atau bagaimana masalah ekonomi yang
dihadapi masyarakat seharusnya diselesaikan.
5. Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro
Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dibedakan menjadi dua yaitu; ilmu
ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro.
 Ekonomi makro, mengkaji variabel-variabel ekonomi secara agregat
(keseluruhan). Variabel-variabel yang juga berdampak atas beragam tindakan
pemerintah tersebut, antara lain: pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau
pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun
neraca pembayaran internasional. Ruang lingkup kajian ekonomi makro adalah usaha
masyarakat dan pemerintah dalam mengelola faktor produksi secara efisien.
Landasan kajian ekonomi makro adalah teori Keynes. Ekonomi makro memusatkan
perhatian pada usaha masyarakat sebagai satu kesatuan untuk melakukan efisiensi
dalam
menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia.
 Ekonomi Mikro, mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil
misalnya perusahaan, dan rumah tangga. Ekonomi mikro juga mempelajari
bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan
permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga
pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya.
Selain itu, teori ekonomi mikro juga membahas tentang penentuan tingkat
produksi suatu perusahaan agar dapat mencapai profit/keuntungan. Ilmu ekonomi
mikro dapat bermanfaat sebagai:
o Sebagai dasar untuk membuat ramalan (basic for predicition). Artinya bahwa
teori ekonomi mikro dapat membuat ramalan bersyarat atau ramalan
kondisional (conditional prediction).
o Sebagai alat untuk merumuskan kebijakan ekonomi (economi policy), artinya
menganalisis bagaimana kegiatan pemerintah untuk mempengaruhi
perekonomian. Dalam hal ini kita dapat mempelajari kebijakan pemerintah yang
mempengaruhi harga dan upah, serta alokasi sumber daya.
o Untuk memeriksa syarat-syarat kemakmuran perekonomian (welfare
economics).
o Sebagai alat dalam pengambilan keputusan manajemen. Dalam hal ini metode
yang dikembangkan dalam analisis permintaan dan analisis penawaran.
6. Model-Model dalam Ilmu Ekonomi
Para ekonom mengembangkan model-model sederhana dari beragam aktivitas
manusia yang ingin dipelajari, diantaranya yaitu:
 Model Perekonomian Dua Sektor
Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang hanya terdiri dari
sektor rumah tangga dan perusahaan. Sektor rumah tangga merupakan pemilik faktor
produksi yang nantinya diperlukan oleh sektor perusahaan dalam menghasilkan
barang dan jasa. Pada model ini perekonomian disederhanakan dalam dua sektor (dua
pembuat keputusan) yaitu rumah tangga dan perusahaan. Perusahaan menghasilkan
barang serta menggunakan input-input seperti tenaga kerja, tanah, mesin, peralatan,
gedung, dan modal. Input-input tersebut disebut faktor produksi. Sementara rumah
tangga memiliki faktor produksi dan melakukan kegiatan konsumsi barang dan jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan.
Perusahaan dan rumah tangga berinteraksi dalam dua jenis pasar yaitu pasar
barang dan jasa serta pasar faktor-faktor produksi. Dalam pasar barang dan jasa
rumah tangga berperan sebagai pembeli sementara perusahaan berperan sebagai
penjual. Rumah tangga membeli barang dan jasa hasil produksi dari perusahaan.
Sementara dalam pasar faktor-faktor produksi, rumah tangga berperan sebagai
penjual, dan perusahaan berperan sebagai pembeli. Dalam pasar faktor-faktor
produksi rumah tangga menyediakan input yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam
menghasilkan barang dan jasa.
 Batas Kemungkinan Produksi
Model ini memberikan gambaran tentang model matematika sederhana, yang disebut
batas kemungkinan produksi, di mana model ini menggambarkan memikirkan dasar
ekonomi. Meskipun perekonomian sesungguhnya menghasilkan ribuan dan bahkan
jutaan barang dan jasa. Dalam model ini kita sederhanakan, dengan mengasumsikan
bahwa perekonomian hanya menghasilkan dua jenis barang.
 Model Induktif dan Deduktif
Metode Induktif; yaitu metode di mana suatu keputusan dilakukan dengan
mengumpulkan semua data informasi yang ada di dalam realitas kehidupan. Sebagai
contoh upaya menghasilkan dan menyalurkan sumber daya ekonomi. Upaya tersebut
dilakukan sedemikian rupa sehingga sampai diperoleh barang-barang dan jasa-jasa
yang dapat tersedia pada jumlah, harga, dan waktu yang tepat bagi pemenuhan
kebutuhan tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan perencanaan.
Yang dalam ilmu ekonomi berfungsi sebagai cara ataupun metode untuk menyusun
daftar kebutuhan terhadap sejumlah barang dan jasa yang diperlukan masyarakat.
Metode Deduktif; adalah suatu metode ilmu ekonomi yang bekerja atas dasar
hukum, ketentuan atau prinsip umum yang sudah diuji kebenarannya. Dengan metode

ini ilmu ekonomi mencoba menetapkan cara pemecahan masalah, sesuai dengan
acuan, prinsip, hukum dan ketentuan yang ada dalam ilmu ekonomi. Misalnya, dalam
ilmu ekonomi terdapat hukum yang mengatakan bahwa jika persediaan barang-
barang dan jasa berkurang dalam masyarakat, sementara permintaannya tetap, maka
barang-barang dan jasa-jasa akan naik harganya.
 Ceteris Peribus
Suatu kejadian ekonomi dipengaruhi berbagai faktor, dan untuk menjelaskan
bagaimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi kejadian itu menjadi sangat rumit.
Oleh karena itu model ekonomi membuat penyederhanaan atas kejadian yang
sebenarnya dalam masyarakat. Penyederhanaan dilakukan dengan memuat pemisalan
atau anggapan. Pemisalan itu dikenal istilah ceteris paribus, yang berarti faktor-faktor
lain tidak berubah.
7. Macam-Macam Sistem Ekonomi
Di dunia ini terdapat berbagai macam sistem ekonomi yang diterapkan oleh
Negara, diantaranya adalah:
a. Sistem ekonomi tradisonal, memiliki ciri-ciri; (1) teknik produksi
dipelajari secara turun-temurun dan bersifat sederhana, (2) hanya sedikit
menggunakan modal, (3) Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan
barang), masih terikat tradisi, dan (4) tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan
sumber kemakmuran.
b. Sistem ekonom terpimpin/terencana, adalah sistem ekonomi di mana peran
pemerintah
sangat dominan dan berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian. Sistem
ekonomi komando memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) Semua alat
dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah, (2) Hak milik perorangan tidak
diakui, (3) tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas
dalam kegiatan perekonomian, dan (4) kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya
oleh pemerintah.
c. Sistem ekonom pasar/kapitalis/bebas, adalah suatu sistem ekonomi di mana seluruh
kegiatan
ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada
mekanisme pasar. Sistem ekonomi pasar/kapitalis memiliki beberapa ciri antara lain;
(1) Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal, (2) Setiap orang
bebas
menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya, (3) Aktivitas ekonomi ditujukan
untuk memperoleh laba, (4) Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat
(swasta), (5) Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar, (6) Persaingan
dilakukan secara bebas, dan (7) Peranan modal sangat vital.
d. Sistem ekonomi campuran, merupakan campuran dari sistem ekonomi pasar dan
terpusat, di mana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan
masalah ekonomi. Sistem ekonomi campuran memiliki beberapa ciri antara lain; (1)
Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat, (2) Barang modal dan
sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah, (3) Pemerintah dapat melakukan
intervensi dengan membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, moneter,
membantu dan mengawasi kegiatan swasta. Jadi Peran pemerintah dan sektor swasta
berimbang.
8. Penggunaan Model Matematika
Modal matematika pada dasarnya merupakan seperangkat persamaan
matematika yang menggambarkan hubungan variabel-variabel dalam model.
Walaupun dikatakan seperangkat, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa hanya
terdiri dari satu persamaan misalnya persamaan untuk permintaan suatu barang.
Penggunaan model matematika dalam analisis ekonomi mikro terbukti sangat
menunjung kemajuan teori ekonomi, namun perlu diketahui bahwa matematika
bukanlah ilmu ekonomi. Seorang yang ahli matematika tidaklah otomatis menjadi
ahli ekonomi. Sebaliknya seorang dapat menjadi ahli ekonomi tanpa harus terlebih
dahulu menjadi ahli matematika. Hal tersebut disebabkan karena matematika dalam
ilmu ekonomi hanya berfungsi sebagai alat analisis dalam masalah ekonomi. Selain
matematika masih ada alat lain yang dapat digunakan seperti grafik dan analisis verbal.
Akan tetapi demi efisiensi dan keakuratan analisis, maka mahasiswa sangat
diharapkan untuk membekali diri dengan pemahaman matematika.

Anda mungkin juga menyukai