Disusun Oleh :
Kelompok 2
Puji syukur kehadirat Allah SWT kami ucapkan, atas selesainya laporan “Kajian Hukum
Jasa – Jasa Perbankan di PT Bank Negara Indonesia ( Persero ) Tbk” di mata kuliah Aspek Hukum
Dalam Bank. Tanpa ridha dan kasih sayang serta petunjuk dari-Nya mustahil laporan ini dapat
terselesaikan.
Kemudian kami tak lupa mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada Bapak
Dede Arif Rahmani., S.Pd., M.M. selaku dosen mata kuliah Aspek Hukum Dalam Bank yang
memberikan tugas laporan yang mengcangkup seputar Kegiatan Bidang Jasa-Jasa Perbankan,
sehingga menambah wawasan saya tentang ilmu hukum perbankan Indonesia.
Kami menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala kekurangan dan
kesalahan dari laporan ini
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan jasa pelayanan perbankan di Indonesia selalu menjadi pusat perhatian masyarakat.
Faktor-faktor penyebabnya bisa dilihat dari persaingan kualitas produk, pelayanan jasa yang
ditawarkan serta harga promosi diantara banyaknya perusahaan perbankan, oleh karena itu
perusahaan harus memberikan pelayanan yang terbaik, memberikan kepuasan kepada nasabah
untuk memenangkan persaingan dan menarik minat para nasabahnya. Menurut Undang- Undang
No 7 Tahun 1992 tentang perbankan, menyebutkan bahwa bank adalah badan usaha yang memiliki
fungsi utama untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Jadi, kegiatan utama bank yaitu menghimpun dan menyalurkan dana dari masyarakat
sedangkan kegiatan memberikan jasa-jasa bank lainnya hanya merupakan kegiatan pendukung
sajaLengkap atau tidaknya jasa bank yang diberikan tergantung dari kemampuan bank itu sendiri,
baik dari segi banyaknya modal yang dibutuhkan untuk melengkapi peralatan dan personel,
kemampuan bank dalam mengatur manajemen, karyawan yang mengoperasikan serta
perlengkapan fasilitas sarana dan prasarana yang dimiliki. Semakin lengkap jasa bank yang
diberikan maka semakin baik.
Maka untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat, bank memberikan beberapa
pelayanan jasa. Jasa-jasa yang diberikan seperti tabungan, kiriman uang (transfer) lebih mudah,
penarikan dana melalui kartu kredit, jasa penagihan (inkaso), kliring dan lain lain. Di zaman
sekarang sering terjadi bencana alam yang dapat menyebabkan kerusakan terhadap dokumen-
dokumen penting. Kerusakan tersebut akan membuat nilai dari dokumen tersebut hilang.
Perusahaan dapat memanfaatkan masalah seperti ini dengan memberikan pelayanan jasa untuk
menyimpan dokumen yang berharga yang dikenal dengan Safe Deposit Box. safe deposit box,
merupakan salah satu jasa pelayanan yang ditawarkan oleh bank umum, berdasarkan Undang-
undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Salah satu usaha bank. umum menurut Pasal 6
(butir h) adalah menyediakan tempat untuk menyimpan barang atau berharga.
Kajian hukum jasa-jasa perbankan meliputi berbagai aspek, seperti peraturan
1
perbankan, perjanjian dengan nasabah, perlindungan konsumen, stabilitas sistem keuangan,
dan penegakan hukum. Melalui projec ini, diharapkan dapat ditemukan solusi dan
rekomendasi yang tepat untuk meningkatkan pemahaman dan pengaturan terhadap
kegiatan jasa-jasa perbankan sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi
masyarakat dan perekonomian negara secara keseluruhan.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Bank
Pengertian bank menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah badan
usaha di bidang keuangan yang menarik dan mengeluarkan uang dalam
masyarakat, terutama memberikan kredit dan jasa dalam lalu lintas pembayaran
dan peredaran uang.
3
Fungsi utama bank yaitu:
Bank menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan. Untuk itu
masyarakat akan mempercayakan dananya untuk disimpan di bank dengan
jaminan keamanan yang diberikan oleh pihak bank. Selain dari segi
keamanan, tujuan masyarakat menyimpan dananya di bank yaitu untuk
berinvestasi, sebab bank akan memberikan keuntungan berupa tingkat
pengembalian atau return yang akan diperoleh nasabah berdasarkan
kebijakan bank yang bersangkutan.
4
Berarti transaksi derivatif dapat dijadikan sebagai salah satu model berinvestasi.
Walaupun pada umumnya merupakan jenis investasi jangka pendek (yield
enhancement).
Berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai salah satu cara untuk
menghilangkan risiko dengan jalan lindung nilai (hedging), atau disebut
juga sebagai risk management.
3. Informasi harga
4. Fungsi spekulatif
Secara sederhana, cara kerja bank berawal dari tabungan yang disetorkan oleh
nasabahnya. Dana yang terkumpul dari tabungan nasabahakan dipinjamkan ke pihak
yang memerlukan modal dengan bunga yanglebih tinggi. Dana yang dikumpulkan
tadi juga bisa diinvestasikan kembali ke instrumen investasi yang lain seperti surat
utang pemerintah (obligasi). Bunga yang didapat dari selisih peminjam atau hasil
investasi dengan yang diberikan kembali ke nasabah inilah yang nantinya akan
menjadi keuntungan pihak bank
5
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah jenis bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip-prinsip syariah, yang
dalam kegiatannyatidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan
BPR ini jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum.
Hal ini dikarenakan BPR dilarang menerima simpanan giro, kegiatan valas,
dan perasuransian sepertiyang dilakukan pada jenis bank secara umum. Tugas Bank
Perkreditan Rakyat: Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
berupa deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu. Memberikan kredit. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana
berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia.
Dengan adanya potensi usaha pembiayaan mikro seperti BPR saat ini, banyak
orang berlomba untuk mendirikan lembaga ini tanpa adanya pembelajaran
komprehensif dan mendasar. Buku Pintar Pengelolaan BPR & Lembaga Keuangan
Pembiayaan Mikro ini disusun dalam rangka memberikan salah satu alternatif
panduan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam lembaga keuangan mikro
2. Bank Sentral
Bank sentral di suatu negara, pada umumnya adalah sebuah instansi yang
bertanggung jawab atas kebijakan moneter di wilayah negara tersebut. Fungsi dan
peran bank sentral berusaha untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, stabilitas
sektor perbankan, dan sistem finansial secara keseluruhan.
Untuk mencapai tujuan tersebut BI didukung oleh tiga pilar yang merupakan
6
tiga bidang tugasnya. Ketigabidang tugas ini adalah menetapkan dan melaksanakan
kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta
mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia.
3. Bank Umum
1. Bank Campuran
7
Bank campuran adalah jenis bank yang kepemilikan sahamnya bercampur
antara pihak asing dan pihak swasta nasional. Saham bank ini sebagian besar dimiliki
oleh warga negara Indonesia, namun sebagian juga dimiliki oleh pihak asing.
2. Bank Asing
Bank asing merupakan cabang dari bank yang ada diluar negeri, baik milik
swasta asing atau pemerintahan negara asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak
luar negeri secara utuh. Contoh Bank Asing: Bank of America, Bangkok Bank, Bank
of China, Citibank, Deutsche Bank,, HSBC, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ.
3. Bank Pemerintah
Bank pemerintah adalah bank yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki
oleh Pemerintah Indonesia. Contoh Bank Pemerintah Bank Mandiri, Bank Negara
Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN).
Bank swasta adalah bank dimana sebagian besar sahamnya dimiliki oleh
swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, pembagian
keuntungannya juga untuk swasta nasional.
Bank swasta dibedakan menjadi dua, yaitu bank swasta nasional devisa dan
bank swasta nasional nondevisa. Contoh Bank Swasta Nasional Bank Muamalat,
Bank Central Asia (BCA), Bank Danamon, Bank Duta, Bank Nusa Internasional,
Bank Niaga, Bank Universal, Bank Mega,Bank Bumi Putra
5. Bank Koperasi
Bank milik koperasi adalah jenis bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki
oleh perusahaan yangberbadan hukum koperasi. Bank ini menerapkan asas-asas dan
prinsip koperasi pada umumnya. Contoh Bank Koperasi adalah Bank Umum
8
Koperasi Indonesia.
1. Bank Konvensional
2. Bank Syariah
Berkaitan dengan bank syariah, ada dua konsep dalam hukum agama Islam,
yaitu: larangan penggunaan sistem bunga, karena bunga (riba) adalah haram
hukumnya Sebagai pengganti bunga digunakan sistem bagi hasil.Prinsip-prinsip
yang berlaku pada Bank Syariah:
9
Bank jenis ini merupakan bank yang memiliki badan usaha berbentuk
koperasi. Segala struktur dan susunan organisasi dalam bank dibentuk seperti sebuah
koperasi padaumumnya.
Bank jenis ini merupakan bank yang memiliki badan usaha berbentuk
perusahaan perseorangan.
Bank jenis ini memiliki badan usaha yang berbentukPerseroan Terbatas atau
PT. Segala struktur dan susunan organisasi dalam bank dibentuk seperti sebuah
Perseroan Terbatas pada umumnya.
Bank jenis ini merupakan bank yang memiliki badanusaha berbentuk firma.
Segala struktur dan susunan organisasi dalam bank dibentuk seperti sebuah firma
pada umumnya.
10
2.2.3 Sejarah Perbankan
Sejarah perbankan telah dimulai sejak zaman Babylonia dan terus berkembang hingga
zaman yunani kuno dan romawi dan kegiatan perbankan Barat yang dibawa oleh para
pedagang Eropa, dan terus berkembang hingga kegiatan perbankan ini menyebar keseluruh
dunia, terutama daerah jajahan eropa. Pada mulanya kegiatan perbankan dari jasa penukaran
uang, sehinggga dalam sejarah perbankan arti bank dikenal sebagai meja tempat menukarkan
uang, dimana kegiatan penukaran uang tersebut sekarang dikenal dengan perdagangan valuta
asing (Money Changer).
11
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Sejarah PT Bank Negara Indonesia ( Persero ) Tbk
BNI merupakan Bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara) pertama yang
menjadi perusahaan publik setelah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan
Bursa Efek Surabaya pada tahun 1996. Untuk memperkuat struktur keuangan dan
daya saingnya di tengah industri perbankan nasional, BNI melakukan sejumlah aksi
korporasi, antara lain proses rekapitalisasi oleh Pemerintah di tahun 1999, divestasi
saham Pemerintah di tahun 2007, dan penawaran umum saham terbatas di tahun
2010.
12
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 Mei 2008 dan telah
mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia, dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.02-50609 tanggal 12 Agustus
2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 103 tanggal
23 Desember 2008 Tambahan No. 29015.
Saat ini, 60% saham-saham BNI dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia,
sedangkan 40% sisanya dimiliki oleh masyarakat, baik individu maupun institusi,
domestik dan asing. BNI kini tercatat sebagai Bank nasional terbesar ke-4 di
Indonesia, dilihat dari total aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga. Dalam
memberikan layanan finansial secara terpadu, BNI didukung oleh sejumlah
perusahaan anak, yakni Bank BNI Syariah, BNI Multifinance, BNI Sekuritas, BNI
Life Insurance, BNI Ventures, BNI Remittance dan Bank Mayora.
1. Visi BNI:
Menjadi Lembaga Keuangan yang terunggul dalam layanan dan kinerja secara
berkelanjutan.
2. Misi BNI:
a. Memberikan layanan prima dan solusi digital kepada seluruh Nasabah selaku
13
Mitra Bisnis pilihan utama.
b. Memperkuat layanan internasional untuk mendukung kebutuhan Mitra Bisnis
Global.
c. Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi Investor.
d. Menciptakan kondisi terbaik bagi Karyawan sebagai tempat kebanggaan untuk
berkarya dan berprestasi.
e. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab kepada lingkungan dan
Masyarakat.
f. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik
bagi industri.
Kotak simpanan atau safe deposit box adalah suatu wadah atau kotak penyimpanan harta
atau surat berharga, yang biasanya ditempatkan pada suatu ruang khazanah yang dirancang
14
secara khusus dari bahan baja yang kokoh, tahan bongkar dan tahan api untuk menjaga
keamanan barang yang disimpan dan kenyamanan penggunanya.
BNI menyediakan sarana Safe Deposit Box (SDB) dalam jangka waktu tertentu atau
sesuai dengan permintaan pelanggan dengan keamanan dan perlindungan yang maksimal.
Manfaat :
2. Ruang penyimpanan didukung oleh sistem keamanan canggih, tahan api dan tahan bongkar
yang dilindungi oleh pengamanan 24 jam dan ditunjang sistem alarm paling canggih.
4. Anda dapat dengan leluasa dan aman mengurus barang atau dokumen di ruangan khusus
dengan nyaman dan aman.
Persyaratan :
1) Hanya dengan mengisi formulir aplikasi, melampirkan fotokopi KTP atau bukti identitas
lain, mengisi perjanjian sewa SDB dan memiliki rekening di BNI.
2) Jangka waktu sewa 6 dan 12 bulan serta dapat diperpanjang secara otomatis.
4) Dapat memberi kuasa kepada pihak lain untuk mengambil/menyimpan barang simpanan.
1) Saham Perusahaan.
2) Mata uang.
15
5) Barang lainnya yang mendapat persetujuan BNI secara tertulis.
Ukuran box yang disediakan oleh layanan Safe Deposit Box BNI adalah :
1) 3 x 5 x 24
2) 5 x 5 x 24
3) 3 x 10 x 24
4) 5 x 10 x 24
5) 10 x 10 x 24
6) 15 x 10 x 24
7) 5 x 15 x 24
8) 15 x 15 x 24
9) 15 x 30 x 24
10) 48 x 30 x 24
Keterangan :
Tarif :
3 x 5 x 24 200.000
3 x 10 x 24 400.000
5 x 5 x 24 250.000
5 x 10 x 24 500.000
10 x 10 x 24 850.000
16
15 x 10 x 24 1.350.000
5 x 15 x 24 900.000
15 x 15 x 24 2.000.000
15 x 30 x 24 3.750.000
48 x 30 x 24 11.500.000
3 x 5 x 24 400.000
3 x 10 x 24 800.000
5 x 5 x 24 500.000
5 x 10 x 24 1.000.000
10 x 10 x 24 1.500.000
15 x 10 x 24 2.000.000
5 x 15 x 24 1.800.000
15 x 15 x 24 2.500.000
15 x 30 x 24 4.250.000
48 x 30 x 24 12.250.000
2. Inkaso
Inkaso adalah sebuah layanan bank untuk penagihan pembayaran atas surat atau
dokumen berharga kepada pihak ketiga di tempat atau kota lain di dalam negeri dalam
17
rangka penyelesaian pembayaran tagihan atau piutang berupa Surat atau dokumen berharga
yang dapat diproses adalah wesel, cek, bilyet giro, kuitansi, surat promes/aksep dan hadiah
undian.
Manfaat :
1) Membantu lebih efektif dan efisien dalam penyelesaian tagihan antar kota.
Persyaratan :
Pelayanan SKB (Surat Keterangan Bank) diberikan untuk Nasabah perorangan atau
Badan Hukum. SKB yang berupa keterangan secara tertulis ini diberikan oleh Bank kepada
Nasabahnya untuk satu macam keperluan dan bersifat tidak mengikat, tidak menjanjikan
dan tidak memberikan jaminan.
Manfaat :
18
- Memperoleh order/pekerjaan borongan.
Persyaratan :
4. Traveller's Cheque
Penyediaan cek sebagai alat pembayaran yang sangat aman bagi nasabah yang
melakukan perjalanan ke luar negeri. Penguangan TC atas dasar kurs beli yang berlaku pada
Bank setempat dengan cara yang sangat mudah. TC yang tersedia di cabang BNI adalah TC
yang diterbitkan oleh koresponden luar negeri seperti Citibank (Citicorp) dan Thomas Cook.
Manfaat :
Memberikan rasa tenteram dan aman dalam perjalanan ke luar negeri. Jika TC hilang dalam
perjalanan, pemegang TC dapat melaporkan dan meminta penggantinya (refund) kepada
Bank ditempat kehilangan.
Persyaratan:
1) Rupiah atau Bank Notes berdasarkan kurs jual Bank yang berlaku.
- Menandatangani formulir nota penjualan valuta asing dengan menunjukan kartu identitas
(KTP, Paspor)
19
5. Uang Kertas Asing
Uang Kertas yang merupakan alat pembayaran yang sah dinegara penerbitnya. Uang
kertas asing yang dapat diperjualbelikan adalah yang mempunyai catatan kurs resmi Bank
Indonesia, misalnya Dollar Amerika, Poundsterling Inggris, Deutsche Mark Jerman, French
franc Perancis, Netherlands Gulden, Dollar Hong Kong, Ringgit Malaysia dan Dollar
Singapura.
Manfaat :
Untuk mengatasi kebutuhan valuta asing, baik untuk keperluan bepergian ke luar negeri
maupun penyelesaian kewajiban di dalam dan di luar negeri.
Persyaratan :
1) Mengisi formulir nota pembelian/penjualan valuta asing di BNI dengan menunjukkan kartu
identitas diri (KTP/Paspor).
2) Pembelian/penjualan Bank Notes dapat dilakukan secara tunai atau atas beban rekening giro
rupiah/valas
6. FX Mobile
FX Mobile adalah fitur dalam aplikasi BNI Mobile Banking yang dapat digunakan Nasabah
untuk mendapatkan informasi kurs secara real-time dan kompetitif serta, melakukan
transaksi valuta asing (foreign exchange) antar rekening BNI.
Fitur :
- Informasi kurs.
- Histori transaksi.
Keunggulan :
20
- Real-time exchange rate information
Informasi kurs valuta asing ter-update secara real-time mengikuti pergerakan pasar.
- Competitive price
Harga kurs yang ditampilkan bersaing sesuai dengan harga pasar terkini.
- Multiple currencies
Alur Transaksi :
3) Pilih sub menu FX Mobile sesuai dengan kebutuhan Nasabah dan input kelengkapan data
transaksi.
5) Halaman konfirmasi "Transaksi Berhasil" akan muncul ketika transaksi telah selesai
diproses dan notifikasi transaksi akan dikirimkan ke e-mail Nasabah yang telah terdaftar.
6) Nasabah juga dapat melihat riwayat transaksi pada sub menu histori transaksi
7. Bonds
Bonds adalah salah satu fitur pada BNI Mobile Banking untuk mendistribusikan harga
obligasi secara real-time dan sarana melakukan deal transaksi obligasi di pasar sekunder
dengan Nasabah.
Fitur :
Keunggulan:
21
- Simplicity : jual beli obligasi yang terdigitalisasi melalui BNI Mobile Banking yang stabil
dan reliable.
- Real-time pricing : informasi harga obligasi yang kompetitif sesuai dengan pasar terkini.
- Secured and Accountable : Bonds telah lulus IT testing, Compliance testing dan telah
mendapat ijin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BI.
- Beyond Banking Solution : fitur transaksi obligasi melalui platform mobile pertama diantara
Bank BUMN Indonesia
22
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Peran Kegiatan Jasa – Jasa Perbankan
Bank sebagai salah satu lembaga keuangan sangat mempunyai nilai strategis dalam
kehidupan perekonomian suatu negara, sebab lembaga ini merupakan perantara bagi pihak
- pihak yang berkelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana. Dengan demikian
perbankan akan bekerja sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku yaitu dapat
bergerak dalam bidang perkreditan dan berbagai jasa-jasa yang diberikan, bank melayani
kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistim pembayaran bagi seluruh
sektor perekonomian. Pelayanan Jasa-Jasa Bank Menurut Undang-Undang Nomor 10
Tahun 1998 Bank melaksanakan jasa ini tidak hanya untuk menarik perhatian nasabah
semata - mata, namun juga untuk mencari keuntungan yang disebut dengan fee based. Jasa-
jasa perbankan antara lain:
1.Kliring
Kliring merupakan sarana atau cara perhitungan hutang-piutang dalam bentuk surat-
surat berharga atau surat dagang dari suatu bank peserta yang diselenggarakan oleh Bank
Indonesia atau pihak lain yang ditunjuk. Kliring didefinisikan juga sebagai pertukaran
warkat atau data keuangan elektronik antarbank baik atas nama bank maupun nasabah yang
hasil perhitngannya diselesaikan pada waktu tertentu.
2.Transfer
Transfer merupakan jasa pengiriman uang lewat bank baik dalam kota, luar kota atau
pun ke luar negeri. Sarana yang digunakan dalam jasa transfer ini tergantung kemauan
nasabah, dan hal tersebut akan mempengaruhi kecepatan pengiriman dan besar kecilnya
biaya pengiriman. Pelaksanaan transaksi transfer melibatkan pihak-pihak sebagai berikut:
a. Pengirim dana sebagai pihak yang menggunakan jasa bank. Pihak inidapat sebagai nasabah
bank pelaksana transfer atau pihak lain.
b.Bank pelaksana transfer keluar (drawer bank). Sebagai pihak penerima dana dan amanat
dari pihak pengirim untuk melaksanakan transfer kepada pihak yang ditunjuk pengirim.
c. Bank yang menerima transfer masuk, Merupakan bank tertarik (drawee bank) yang akan
23
meneruskan dana kepada pihak yang ditunjuk pengirim.
d.Penerima dana terakhir (beneficiery). Adalah pihak yang berhak menerima dana transfer
dari pengirim. Pihak ini akan menerima dana transfer dari bank penerima transfer masuk
(drawee bank).
3.Inkaso
Inkaso (collection) adalah kegiatan jasa bank melakukan amanat pihak ketiga dalam
bentuk penagihan kepada seseorang atau badan tertentu di kota lain yang ditunjuk oleh pihak
pemberi amanat.7 Kegiatan inkaso dilakukan untuk menyelesaikan tagihan pihak pemberi
amanat berupa warkat-warkat atau surat berharga yang tidak dapat segera dibayarkan,
karena pihak tertarik (pihak berutang) berada di luar wilayah kliring atau di kota yang
berbeda.
5.Bank Garansi
Bank garansi adalah jaminan yang diberikan bank kepada nasabah untuk memenuhi
suatu kewajiban, apabila pada kemudian hari pihak terjamin ternyata tidak memenuhi
kewjiban kepada pihak lain sesuai dengan perjanjian. Bank garansi merupakan salah satu
bentuk pelayanan bank kepada nasabahnya. Bank mengeluarkan bank garansi dengan tujuan
agar nasabah dapat menyelesaikan suatu transaksi.
6.Payment Point
Payment point atau rekening titipan adalah dana pembayaran dari masyarakat yang
dikumpulkan untuk keuntungan rekening giro pihak tertentu. Biasanya berasal dari
penjualan jasa suatu badan (perusahaan) yang pembayarannya melalui bank secara periodik.
24
Misalnya, pembayaran untuk rekening listrik pada PLN, rekening telepon untuk PT
TELKOM, pembayaran PBB untuk Kantor Kas Negara, dan uang sumbangan perkuliahan
untuk suatu perguruan tinggi.
8.Travellers Cheque
Travellers cheque atau cek perjalanan adalah warkat berharga atas nama yang
diterbitkan oleh suatu bank dengan masa berlaku tidak terbatas, dapat diuangkan di mana
saja dan kapan saja. Travellers cheque dalam valuta asing dapat digunakan diseluruh dunia
dalam lalu lintas pembayaran.
9.Surat Berharga
Surat berharga pada bahasan ini adalah Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), yaitu surat
berharga yang dapat diperjualbelikan secara diskonto dengan Bank Indonesia atau lembaga
keuangan yang ditunjuk oleh Bank Indonesia. Surat Berharga demikian merupakan sumber
dana bagi bank, artinya dapat saja bank menjual surat berharga yang dimilikinya pada Bank
Indonesia atau lembaga keuangan lainnya, jika bank yang bersangkutan memerlukan alat
likuid.
25
4.2 Dasar Hukum yang berkaitan dengan Kegiatan Jasa – Jasa Keuangan
Kajian hukum tentang kegiatan jasa jasa perbankan mencakup :
➢ Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1992 tentang Perbankan. Undang-undang ini merupakan revisi dari UU Perbankan
1992 yang menambahkan beberapa ketentuan mengenai fungsi, struktur, dan pengawasan
bank.
➢ Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Undang-
undang ini mengatur mengenai pembentukan OJK sebagai lembaga independen yang
bertugas mengawasi sektor jasa keuangan, termasuk perbankan, untuk memastikan
keamanan, kestabilan, dan perlindungan konsumen.
➢ Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor 6 /POJK.07/2022 Tentang
Perlindungan Konsumen dan Masyarakat di sektor Jasa Keuangan.
Salah satu layanan dan fasilitas di bank yang saat ini semakin banyak dibutuhkan
dan digunakan masyarakat Indonesia yang semakin maju tingkat perekonomiannya adalah
Safe Deposit Box. Perikatan yang timbul antara pihak bank dan pihak nasabah pengguna
fasilitas Safe Deposit Box adalah berdasarkan perjanjian sewa menyewa Safe Deposit Box.
Di satu sisi, pihak bank berkewajiban menyediakan jaminan keamanan terhadap Safe
Deposit Box yang disewa oleh pihak nasabah, dan pihak nasabah berkewajiban membayar
dan mentaati peraturan penyewaan yang dikeluarkan oleh pihak bank atas penggunaan Safe
Deposit Box. Di sisi lain, pihak bank berhak menerima sejumlah pembayaran terkait
perjanjian sewa menyewa Safe Deposit Box dari pihak nasabah dan pihak nasabah berhak
mendapatkan pelayanan dan keamanan Safe Deposit Box tersebut. Perlindungan hukum
terhadap nasabah pengguna Safe Deposit Box sebagai konsumen yang dirugikan oleh pihak
bank sebagai penyedia fasilitas Safe Deposit Box adalah berdasarkan Pasal 7 Undang-
undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang mengatur kewajiban
pihak bank sebagai pelaku usaha.
Harga sewa Safe Deposit Box pada dasarnya penetapan besarnya harga sewa
tergantung dari ukuran Safe Deposit Box yang akan digunakan. Dalam hal ini berarti bahwa
26
pihak penyewa dapat menentukan sendiri tipe dan ukuran SDB yang akan digunakan. Akan
tetapi, sesuai dengan pilihan jangka waktu yang ditentukan, maka akan berpengaruh juga
terhadap harga sewa yang yang akan dikenakan antara reguler dengan non reguler.
Dalam perjanjian sewa menyewa Safe Deposit Box komparasi ini berisi identitas
dari para pihak yang akan melaksanakan perjanjian dalam hal ini pihak bank akan diwakili
oleh Pimpinan Cabang dan pihak penyewa adalah pihak nasabah atau pihak yang akan
menggunakan jasa Safe Deposit Box, akan tetapi apabila dalam perjanjian sewa menyewa
ini akan diwakili oleh orang lain maka orang tersebut adalah orang yang sesuai dengan surat
kuasa yang telah dibuat oleh pihak penyewa yang memberi kuasa tersebut.
Undang-undang atau peraturan hukum yang memuat hal-hal yang berhubungan dengan
penggunaan Safe Deposit Box, yaitu: Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Undang-Undang
Perbankan), Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-02/PI.321/1994 tanggal 13
April 1994 yang mengatur jasa penyewaan Safe Deposit Box adalah Jasa Kena Pajak yang
atas penyeranannya terutang Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan juga pengaturan hukum
Safe Deposit Box yang dikeluarkan Bank Indonesia.
27
Pasal 6 huruf h dan huruf 1 Undang-Undang Perbankan menyatakan bank
menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga, dan melakukan kegiatan
Penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak.
Perjanjian Safe Deposit Box secara umum memiliki hubungan yang erat dengan
ketentuan Bab VII Buku III Kitab Undang - Undang Hukum Perdata tentang perjanjian sewa
menyewa. Pasal 1548 Kitab Undang - Undang Hukum Perdata menyatakan sewa menyewa
adalah suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk
memberikan kepada pihak yang lainnya kenikmatan dari sesuatu barang, selama suatu
waktu tertentu dan dengan pembayaran suatu harga yang oleh pihak yang tersebut terakhir
itu disanggupi pembayarannya.
Singkatnya Safe Deposit Box tidak diatur oleh suatu undang-undang tersendiri atau
suatu peraturan tersendiri. Sedangkan Undang-undang Perbankan 1998 sifatnya hanya
sebagai dasar hukum untuk penyelenggaraannya. Sehingga pelaksanaan Safe Deposit Box
diserahkan sepenuhnya kepada bank umum penyelenggara yang bersangkutan.
28
4.3 Risiko Dalam Perjanjian Safe Deposit Box
Dasarnya setiap orang memikul sendiri risiko atas kerugian yang menimpa barang
miliknya, kecuali kalau kerugian itu dapat dipersalahkan kepada orang lain atau dengan
membayar sejumlah uang tertentu atau dilimpahkan kepada perusahaan asuransi, namun
dalam hal tidak ada pelimpahan kepada perusahaan asuransi. Risiko menjadi masalah, kalau
terjadi kerugian tetapi tidak ada yang dapat dipersalahkan. Begitu pula keadaannya dalam
pola kemitraan inti perjanjian tidak bisa dilepaskan dari adanya berbagai risiko, baik itu
yang sifatnya intern, ekstern, antarfungsi dan dalam keadaan yang force majeur sekalipun.
Pasal 1237 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata “dalam perikatan untuk memberikan
sesuatu tertentu, kebendaan itu semenjak perikatan dilahirkan adalah tanggungan si
berpiutang. Jika si berutang lalai akan menyerahkannya, maka semenjak kelalaian,
kebendaan adalah atas tanggungan si berutang”.
Ketentuan pasal 1237 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata diperluas lagi dalam suatu
ketentuan lain, yaitu dalam pasal 1444 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang
mengatakan bahwa “apabila barang dapat diperdagangkan atau hilang, sedemikian hingga
sama sekali tidak diketahui apakah barang itu masih ada, maka hapuslah perikatannya asal
barang itu musnah atau hilang di luar salahnya si berutang dan sebelum ia lalai
menyerahkannya”.
Asas yang terkandung di dalam pasal 1237 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dapat
diketahui bahwa dalam perikatan sepihak apabila terjadi ingkar janji karena force majeur
(di luar kesalahan debitor), maka risiko ada pada kreditor, demikian juga halnya menurut
ketentuan pasal 1444 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
29
tentang risiko dalam perjanjian timbal balik. Para pengarang mencari penyelesaian hal ini
di dalam asas kepatutan (billijkheid), menurut kepatutan dalam perjanjian timbal balik,
risiko ditanggung oleh mereka yang tidak melakukan prestasi.
Menurut pasal 1545 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata “apabila sesuatu barang tertentu
yang dijanjikan musnah di luar salah pemiliknya, maka perjanjian dianggap gugur dan siapa
yang dari pihak telah memenuhi persetujuan dapat menuntut kembali barang yang telah
diberikannya dalam tukar menukar”. Pasal 1553 Kitab Undang- Undang Hukum Perdata
menyebutkan bahwa “selama waktu sewa, barang yang disewakan sama sekali musnah,
karena suatu kejadian yang tidak disengaja, maka perjanjian gugur demi hukum”.
Kedua ketentuan pasal 1545 dan pasal 1553 Kitab Undang- Undang Hukum Perdata dapat
disimpulkan bahwa di dalam perjanjian yang timbal balik, apabila terjadi keadaan memaksa,
sehingga suatu pihak tidak memenuhi prestasi, maka risiko adalah atas tanggungan dari
pemilik. Merupakan suatu keadilan dan pantas untuk perjanjian tersebut di mana pihak yang
lain dibebaskan dari kewajibannya untuk menyerahkan barang.
30
BAB V
Tujuan pemberian jasa jasa bank ini adalah untuk mendukung dan memperlancar
kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana semikan lengkap jasa bank yang
diberikanmaka semakin baik, dalam arti jika nasabah hendak melakukan suatu transaksi
perbankan cukup disatu bank saja demikian pula sebaliknya. Maka nasabah terpaksa
mencari bank lain yang menyediakan jasa yang mereka butuhkan. Perbankan Indonesia
dalam melakukan usahanya berdasarkan Demokrasi Ekonomi dengan menggunakan prinsip
kehati-hatian. Fungsi utamanya adalah sebagai penghimpun dan pengatur dana masyarakat
dan bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan Nasional dalam rangka meningkatkan
pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional kearah peningkatan
kesejahteraan rakyat banyak (Pasal 2,3 dan 4 UU Perbankan No. 10 Tahun 1998).
5.2 Saran
1. Bank-bank di Indonesia perlu terus memperbaiki dan meningkatkan jasa layanan yang
disediakan agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan lebih baik.
2. Pemerintah perlu memberikan dukungan dan kebijakan yang kondusif bagi perkembangan
perbankan Indonesia, termasuk dalam hal memperkuat sistem pengawasan dan regulasi
yang memadai.
3. Masyarakat perlu memahami pentingnya memilih bank yang sesuai dengan kebutuhan dan
memperhatikan faktor- faktor seperti keamanan, kualitas layanan, dan biaya-biaya yang
dikenakan oleh bank.
31
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. (2021) Pengertian Bank: Fungsi, dan Jenis-Jenis Bank di Indonesia. Diakses 1
Mei 2023, https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-bank/
bni.co.id (2021) Sejarah Bank BNI. Diakses pada 1 Mei 2023, https://www.bni.co.id/id-
id/perseroan/tentang-bni/sejarah
32