Anda di halaman 1dari 14

RUANG LINGKUP LEMBAGA KEUANGAN BANK

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH LEMBAGA


KEUANGAN BANK DAN NON BANK
Dosen Pengampu Fahmi Sahlan, S.Pd.,M.Pd

OLEH :
KELOMPOK 4

ADRIAN 216602111
SUCI HAJRAH 216602136
SULASRI 216602081
ASTIKA 216602001
AYU ROHANA 216602107
FILZA SUKMA CINTAMI MARZUKI 216602121

KELAS AKT 1
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM ENAM KENDARI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran allah swt. Karena dengan karunia nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “ruang lingkup lembaga keuangan bank”. Salawat dan salam
semoga tercurahkan kepada rasulullah saw, keluarga, sahabat serta pengikut nya sampai akhir
jaman.
Terima kasih kami ucapkan kepada bapak Fahmi Sahlan, S.Pd.,M.Pd. Selaku
dosen pengampuh mata kuliah “LEMBAGA KEUANGAN BANK DAN NON
BANK”. Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman teman seperjuangan yang
telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Semoga makalah sederhana ini dapat di mengerti bagi siapapun yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan-
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon keritik dan saran
yang membangun dari semua pembaca.

Kendari, 8 April 2022

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI
SAMPUL ....................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah ....................................................................................................2
1.3 Tujuan Pembahasan ....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................................3


2.1 Pengertian Dan Arti Penting Bank .............................................................................3
2.2 Lembaga Keuangan .....................................................................................................4
2.3 Sejarah Perbankan ......................................................................................................7
2.4 Fungsi-Fungsi Bank ...................................................................................................10
BAB III PENUTUP ................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................11
3.2 Saran ............................................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan masyarakat yang semakin modern, masyarakat semakin


di tuntut untuk memperhatikan kebutuhan hidup di masa mendatang. Karena
mengungat adanya ketidak pastina yang terjadi disebabkan berbagai factor
ekonomi dan non ekonomi yang semakin meningkat. Ketika kepastian di masa
mendatang itu harus diantisipasi dengan dindakan berjaga jaga pada masa
sekarang ini, diantaranya dengan mengalokasikan Sebagian pendapattan yang
tidak digunakan untuk konsumsi sebagai tabungan. Karena dengan memiliki
tabungan ketidak pastina kehiduapan masyarakat pada masa mendatang dapat di
antisipasi sebab masyarakat memiliki sumber pendapatan yang dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November
1998 tentang perbankan yang dimaksud dengan Bank adalah “badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.
Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa kegiatan bank selalu
berhubungan dengan keuangan dan untuk membantu mempermudah masyarakat
luas dalam hal transaksi keuangan, simpan pinjam maupun penukaran uang.
Sedangkan uang adalah sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai alat
tukar atau pembayaran dan untuk melakukan pembelian barang dan jasa dalam
suatu wilayah tertentu
Kegiatan yang dilakukan oleh bank pertama kali adalah menghimpun dan
mengumpulkan dana dari masyarakat luas dalam dunia perbankan disebut sebagai
kegiatan funding. kegiatan ini dilakukan oleh bank dengan berbagai strategi agar
masyarakat mau menanamkan dana dalam bentuk simpanan, seperti tabungan,
simpanan giro, dan lain sebagainya. Pihak bank menarik minat masyarakat untuk
menyimpan uang dibank dengan adanya balas jasa dari pihak bank seperti bunga,
hadiah atau balas jasa lainya. Semakin tinggi balas jasa yang didapat semakin
besar minat masyarakat untuk menyimpan uangnya di bank, selain itu masyarakat
juga membutuhkan kepercayaan penuh terhadap pihak bank untuk menyimpan
uangnya. Setelah bank memiliki simpanan dana dari masyarakat, pihak perbankan
akan memberikan timbal balik dari kegiatan funding yaitu dengan cara
memberikan pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan atau sering dikenal
dengan istilah kredit (lending).

1
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perumusan masalah untuk makalah
ini adalah sebagai berikut :
 Apa pengertian dan arti penting bank
 Mengetahui lembaga keuangan
 Bagaimana sejarah perbankan
 Apa saja fungsi-fungsi bank

1.3 Tujuan pembahasan


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka makalah ini
dilakukan dengan tujuan :
 Untuk mengetahui arti penting bank
 Untuk mengetahui apa saja lembaga keuangan
 Untuk mengetahui sejarah
 Untuk mengetahui fungsi-fungsi bank

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dan Arti Penting Bank
Sistem keuangan merupakan satu kesatuan sistem yang dibentuk dari
semua lembaga keuangan yang ada dan yang kegiatan utamanya dibidang
keuangan yaitu menarik dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada
masyarakat. Keberadaan sistem keuangan ini diharapkan dapat melaksanakan
fungsinya sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediation) dan
lembaga transmisi yang mampu menjembatani mereka yang kelebihan dana
dengan mereka yang kekurangan dana serta memperlancar transaksi ekonomi.
Secara umum tujuan perbankan Indonesia adalah untuk membantu
pelaksanaan pembangunan nasional demi tercapainya pemerataan, pertumbuhan
ekonomi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Bank umum adalah bank yang melakukan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran. Selain itu, bank umum merupakan lembaga
keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat ( funding) dalam bentuk
simpan.
Berkaitan dengan sistem keuangan yang dianut di Indonesia, terdiri dari
sistem keuangan moneter dan lembaga keuangan lainnya. Sistem keuangan
moneter terdiri atas otoritas moneter dan sistem Bank Umum (commercial bank).
Otoritas moneter sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 23 tahun 1999
tentang Bank Indonesia jo. Undang-Undang No. 3 tahun 2004 tentang perubahan
atas Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 tahun 1999. Secara tegas
menyatakan bahwa Bank Indonesia adalah penanggung jawab otoritas kebijakan
moneter yang biasanya disebut otoritas moneter yang biasanya disebut otoritas
moneter.
Sebagai otoritas moneter Bank Indonesia berwenang menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter dalam rangka mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah. Disamping otoritas moneter, sistem bank umum yang
merupakan bagian dari sistem perbankan sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang No. 7 tahun 1992 jo. Undang-undang no. 10 tahun 1998 tentang
perbankan,  perbankan, ini berarti bahwa sistem moneter moneter berhubungan
erat dengan bank sentral dan lembaga keuangan bank. Selain sistem keuangan
bank dan sistem keuangan non bank merupakan bagian dari sistem keuangan
2.2 Lembaga Keuangan

3
Uang adalah sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai alat tukar
atau pembayaran dan untuk melakukan pembelian barang dan jasa dalam suatu
wilayah tertentu.
Uang merupakan bagian yang penting bagi kehidupan kita dalam kegiatan sehari
hari. Bahkan ada yang berpendapat bahwa uang merupakan darah dalam sebuah
perekonomian. Stabilitas ekonomi dan pertumbuhan ekonomi suatu Negara ditentukan
sejauh mana peranan uang dalam perekonomian oleh masyarakat dan otoritas moneter.
Maka dari itu apabila tidak ada uang mungkin perekonomian suatu Negara akan kacau
akibat tidak adanya uang untuk transakasi. Dan oleh sebab itulah uang tercipta untuk
mempermudah jalannya perekonomian sebuah Negara. Dalam perekonomian modern
sekarang ini hampir tidak bisa meninggalkan peranan uang dalam kegiatan ekonomi
dalam kehidupan kita. Definisi uang bisa dibagi menjadi dua pengertian yaitu menurut
hukum dan definisi uang menurut fungsi. Difinisi uang menurut hukum yaitu sesuatu
yang ditetapkan oleh undang – undang sebagai uang dan sah untuk alat transaksi
perdagangan. Sedangkan definisi uang menurut fungsi yaitu sesuatu yang secara umum
dapat diterima dalam transaksi perdagangan serta untuk pembayaran hutang – piutang

. Menurut Nasution (1998) fungsi uang dalam perekonomian dapat digolongkan


beberapa jenis yaitu :

1. Uang sebagai alat tukar (medium of exchange)


Dengan uang aktifitas tukar menukar akan lebih mudah dilakukan dibandingkan
tukar menukar secara barter.
2. Uang sebagai alat satuan nilai ( unit of account)
Dengan uang yang dimiliki oleh seseorang, akan dapat dipergunakan sebagai
satuan nilai. Maksud satuan nilai ini adalah, ukuran yang dapat menentukan
besarnya nilai satuan barang. Dengan adanya uang, nilai suatu barang akan
mudah ditentukan.
3. Uang sebagai penyimpan kekayaan nilai ( store of value)
Uang yang diterima dimasyarakat sebagai pendapatan akan digunakan untuk
keperluan konsumsi, bilamana terjadi kelebihan pendapatan setelah dikurangi
konsumsi, maka kelebihan tersebut dapat disimpan sebagai nilai likuid, atau yang
dapat dipergunakan setiap saat bila diperlukan.

Semakin majunya perkembangan jaman uang dapat diartikan secara


sempit dan luas. Pengertian dalam arti sempit yaitu hanya sebatas pada uang yang
dapat berfungsi untuk mendorong transaksi ekonomi berupa uang kartal dan uang
giral atau disebut juga (M1). Sedangkan pengertian luas yaitu semua bentuk
benda yang dapat digunakan untuk kegiatan transaksi yang tidak terbatas pada
uang kartal dan uang giral saja tetapi benda lain yang dapat berfungsi sebagai
uang seperti tabungan, deposito berjangka dan sebagainya atau juga disebut
dengan (M2).

Dalam peredaranyan uang sangat ditentukan oleh otoritas pemerintah


yaitu penguasa moneter seperti Bank Indonesia sebagai bank sentral. Karena
jumlah uang beredar diluar kendali pemerintah dapat menimbulkan konsekuensi

4
atau pengaruh yang buruk bagi perekonomian secara keseluruan. Pengaruh yang
buruk ini dapat dilihat pada kurang terkendalinya perkembangan ekonomi
terutama seperti tingkat produksi dan harga.

Peningkatan jumlah uang beredar yang berlebihan dapat mendorong peningkatan


harga melebihi tingkat yang diharapkan sehingga akan mengganggu pertumbuhan
ekonomi contohnya seperti inflasi. Sebaliknya, peningkatan jumlah uang beredar
yang sangat rendah akan menciptakan kelesuan ekonomi. Kondisi ini mendorong
pemerintah sebagai otoritas moneter mengendalikan jumlah uang beredar dalam
perekonomian. Kegiatan pengendalian jumlah beredar tersebut dapat dikatakan
sebagai kebijakan moneter.

Sebuah kebijakan moneter diterapkan sejalan dengan siklus ekonomi,


baik siklus ekonomi yang berkembang pesat atau saat siklus ekonomi yang
melambat. Dengan demikian, dikenal ada dua kebijakan moneter, yaitu kebijakan
moneter yang ekspansif dan kontraktif. Kebijakan yang moneter yang yang
ekspansif adalah kebijakan moneter yang ditujukan untuk mendorong kegiatan
ekonomi, misalnya dilakukan dengan cara meningkatkan jumlah uang beredar.
Sedangkan kebijakan yang kontraktif adalah kebijakan moneter yang ditujukan
untuk memperlambat kegiatan ekonomi, misalnya dengan mengurangi jumlah
uang beredar. Dalam kebijakan moneter itu sendiri pemerintah mempunyai
instrumen – instrumen penting untuk melaksanakan kebijakan tersebut dalam
mengatur jumlah uang yang beredar seperti pagu kredit, penentuan cadangan
wajib minimum, fasilitas diskonto dan rediskonto, operasi pasar terbuka dan lain-
lain. Operasi pasar terbuka merupakan instrumen yang sering dipakai dalam
melakukan kebijakan moneter dalam mengendalikan jumlah uang beredar salah
satu contohnya seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI) untuk dijual atau dibeli
oleh bank - bank.

Macam-Macam nilai uang:


 Nilai Nominal : Nilai yang terancum/tertera dalam surat berharga seperti
nilai dalam lembar saham dan obligasi.
 Nilai Intrisik : Nilai bahan untuk membuat mata uang (berupa nilai emas,
perak, atau kertas yang digunakan untuk membuat uang tersebut).
 Nilai Tukar : Kemampuan untuk dapat ditukarkan dengan suatu barang
atau jasa (daya beli uang ), Nilai Tukar terbagi menjadi 2 jenis :
a. Nilai internal adalah nilai daya tukar uang dengan barang dan jasa dalam
suatu negara, maka nilai eksternal iyalah kemampuan uang dalam negeri
untuk ditukar dengan uang asing. Secara umum nilai ini lebih dikenal
sebagai kurs mata uang. Contohnya: Uang 13.000 rupiah bisa ditukar uang
Amerika senilai $1. Sedangkan
b. Nilai Uang Eksternal adalah harga mata uang suatu negara yang
dinyatakan dalam mata uang negara lainnya atau valuta asing atau
devisa. Nilai uang eksternal ini dikenal dengan istilah lain yaitu kurs mata

5
uang asing atau foreign exchange rate. Contohnya: Rp.13.000 dapat
ditukarkaan dengan USD 1.

Dalam menerbitkan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Bank


Indonesia menetapkan atau memilih tingkat bunga tertentu dengan tujuan
tertentu untuk dapat mengubah jumlah uang beredar dimasyarakat.
Dengan kebijakan tersebut, Bank Indonesia dapat mengurangi jumlah
uang beredar atau sering disebut dengan kebijakan pengetatan jumlah uang
beredar atau sebaliknya dapat menambah jumlah uang beredar disebut juga
memperlonggar jumlah uang beredar. Pelaksanaan kebijakan tersebut
adalah dengan menjual SBI oleh Bank Indonesia dengan mengatur suku
bunga sesuai dengan jumlah uang yang beredar, karena suku bunga SBI
dapat mempengaruhi suku bunga bank – bank umum. Apabila Bank
Indonesia ingin memperketat jumlah uang beredar, yaitu dengan memilih
suku bunga yang tinggi sehingga akan mendorong masyarakat konsumen
menabung dan menginvestasikan kelebihan dana yang dimilikinya
daripada digunakan untuk konsumsi sekarang, yang akhirnya akan dapat
menyerap kelebihan likuiditas. Sebaliknya, jika dikehendaki kebijakan
moneter yang longgar, Bank Indonesia akan mengurangi penjualan SBI
dengan cara menurunkan suku bunga SBI atau menurunkan bunga
diskontonya sehingga jumlah uang beredar dimasyarakat akan bertambah.

Selain itu jumlah uang beredar juga bisa dipengaruhi oleh beberapa
faktor contohnya seperti jumlah cabang bank. Beberapa orang berpendapat
cabang bank merupakan sebuah bentuk organisasi yang lebih efisien,
karena dengan mendirikan cabang bank maka sirkulasi keuangan di
masyarakat menjadi lebih lancar, dengan lebih banyak masyarakat yang
menabung di bank dan dengan jumlah yang lebih besar maka dana yang
ada di bank juga semakin banyak. Dana itu kemudian oleh bank akan
disalurkan kembali dalam bentuk kredit. Penggandaan deposit itulah yang
akan mempengaruhi jumlah uang beredar.

Perluasan cabang bank yang dilakukan di daerah pedesaan dapat


mengubah perilaku masyarakat dalam memegang uang, transaksi moneter
menjadi lebih menarik daripada bentuk transaksi lain. Apalagi bank juga
mempunyai peran bisa mengendalikan jumlah uang beredar dengan suku
bungayang diberikan oleh bank itu sendiri, oleh karena itu dengan
diikutinya perkembangan jumlah cabang bank di Indonesia akankah dapat
berpengaruh juga dengan jumlah uang yang beredar.
2.3 Sejarah Perbankan
Asal Mula Kegiatan Perbankan

6
Sejarah mencatat asala mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada
zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha perbankan ini
berkembang ke Asia Barat oleh para pedagang. Perkembangan perbankan di Asia,
Afrika, dan Amerika dibawa oleh Bangsa Eropa pada saat melakukan penjajahan
ke negara jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika.

Dalam sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai meja tempat


menukarkan uang. Dalam perjalanan sejarah tempo dulu mungkin penukaran
uangnya dilakukan antarkerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain. Kegiatan
penukaran uang ini sekarang dikenal dengan nama valuta asing (money changer).

Kemudian dalam perkembangan selanjutnya kegiatan operasional


perbankan berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang atau yang disebut
sekarang ini kegiatan simpanan. Berikutnya kegiatan perbankan bertambah
dengan kegiatan peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh masyarakat oleh
perbankan dipinjamkan kembali ke masyarakat yang membutuhkannya.

Jasa-jasa bank lainnya menyusul sesuai dengan perkembangan zaman dan


kebutuhan masyarakat yang semakin beragam. Akibat dari kebutuhan masyarakat
akan jasa keuangan semakin meningkat dan beragam, maka peranan dunia
perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat baik yang berada
di negara maju maupun negara berkembang.

Sejarah Perbankan
Usaha perbankan itu sendiri baru dimulai dari zaman Babylonia kemudian
dilanjutkan ke zaman Yunani Kuno dan Romawi. Namun, pada saat itu tugas
utama bank hanyalah sebagai tempat tukar-menukar uang.

Seiring dengan perkembangan perdagangan dunia, perkembangan perbankan pun


semakin pesat karena perkembangan dunia perbankan tidak terlepas dari
perkembangan perdangangan. Perkembangan perdagangan semula hanya di
daratan Eropa akhirnya menyebar ke Asia Barat. Bank-bank yang sudah terkenal
pada saat itu di benua Eropa adalah Bank Venesia tahun 1171, kemudian
menyusul Bank of Genoa dan Bank of Barcelona tahun 1320. Sebaliknya
perkembangan perbankan didaratan Inggris baru dimulai pada pada abad ke 16.
Namun karena Inggris yang begitu aktif mencari daerah perdagangan yang
kemudian dijajah, maka perkembangan perbankan ikut dibawa ke negara
jajahannya.

Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Belanda.


Pada saat itu terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting, antara
lain-lain :
1) De Javasche NV
2) De Post Paar Bank
3) De Algemenevolks Crediet Bank
4) Nederland Handles Maatscappij (NHM)

7
5) Nationale Handles Bank (NHB)
6) De Estompto Bank NV

Kegiatan utama usaha perbankan


o Menghimpun Dana yaitu mengumpukan atau mencari dana (uang) dengan
cara membeli dari masyarakat luas tabungan dan deposito (funding).
o Meyalurkan Dana yaitu diperoleh lewat simpanan giro, tabungan dan
deposito ke masyarakat dalam bentk pinjaman (kredit) bagi masyarakat
berdasarkan prinsip kovensional, atau pembiayaan berdasarkan prinsip
syariah (Lending).
o Jasa Bank lainnya yaitu kegiatan menyalurkan dana. Kegiatan ini adalah
menjual dana yang telah dihimpun dari masyarakat.
o Anjak piutang adalah aktivitas pengalihan/pembelian piutang dari satu
pihak ke pihak lainnya, termasuk urusan penaguhan, pengingat, sampai
penerimaan pemabayaran dari debitur.

Di zaman kemerdekaan perbankan di Indonesia bertambah maju dan berkembang


lagi. Beberapa bank Belanda dinasionalisasi oleh Pemerintah Indonesia.

Bank-bank pada awal kemerdekaan antara lain :


1) Bank Negara Indonesia yang didirikan tanggal 5 Juli 1964 kemudian
menjadi BNI 1946
2) Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank ini
berasal dari DE ALGEMENE VOLK CREDIET bank atau Syomin Ginko.
3) Bank Surakarta MAI (Maskapai Adil Makmur) tahun 1945 di Solo.
4) Bank Indonesia di Palembang tahun 1946.
5) Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan.
6) Indonesia Banking Corporation tahun 1947 di Yogyakarta, kemudian
menjadi Bank Amerta.
7) NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946.
8) Bank Dagang  Indonesia NV di Banjarmasin tahun 1949.Kalimantan
Corporation Trading di Samarinda tahun 1950 kemudian merger dengan
Bank Pasifik.
9) Bank Timur NV di Semarang berganti nama menjadi Bank Gemari,
kemudian merger dengan Bank Central Asia (BCA) tahun 1949. 

Sejarah Bank Pemerintah


Seperti diketahui bahwa bangsa Indonesia mengenal dunia perbankan dari
Belanda. Oleh karena itu, sejarah perbankan pun tidak terlepas dari pengaruh
negara yang menjajahnya, baik untuk bank pemerintah maupun bank swasta
nasional. Sejarah bank pemerintah, yaitu :
a. Bank Sentral
b. Bank Sentral di Indonesia adalah bank Indonesia berdasarkan UU No.13
Tahun 1968. Kemudian ditegaskan lagi dalam Undang-Undang Nomor 23
Tahun 1999. Bank ini sebelumnya berasal dari De Javasche Bank yang
dinasionalisasi tahun 1951.

8
c. Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor

Bank ini berasal dari De Algemene Volkcrediet Bank, kemudian dilebur


setelah menjadi Bank Tunggal dengan nama Bank Nasional Indonesia (BNI) Unit
II yang bergerak di bidang rural dan eksim dipisahkan lagi menjadi :

a. Yang membidangi rural menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan UU


No.21 Tahun1968
b. Yang membidangi exim dengan UU No.22 Tahun 1968  menjadi Bank
Ekspor Impor Indonesia.
c. Bank Negara Indonesia 1946 (BNI)
d. Bank ini menjalankan fungsi BNI unit III dengan UU Nomor 17 Tahun
1968 berubah mnejadi Bank Negara Indonesia 1946.
e. Bank Dagang Negara (BDN)
f. Berasal dari Escompto Bank yang dinasionalisasi dengan PP Nomor 13
Tahun 1960, namun PP ini dicabut dan diganti dengan UU No.18 Tahun
1968 menjadi Bank Dagang Negara. BDN satu-satunya bank pemerintah
ysng berada di luar Bank Negara Indonesia Unit.
g. Bank Bumi Daya (BBD)
h. BBD semula berasal dari Nederlandsch Indische Handles Bank kemudian
menjadi Nationale Handlesbank, selanjutnya bank ini menjadi Bank
Negara Indonesia Unit IV dan berdasarkan UU No.19 Tahun 1968
menjadi Bank Bumi Daya.
i. Bank Pembangungan Indonesia (BAPINDO)
j. BAPINDO didirikan dengan UU No.21 Tahun 1960 yang merupakan
kelanjutan dari Bank Industri Negara (BIN) tahun 1951.
k. Bank Pembangunan Daerah (BPD)
l. Bank ini didirikan di daerah-daerah tingkat I. Dasar hukum pendiriannya
adalah UU No.13 Tahun 1962.
m. Bank Tabungan Negara (BTN)
n. BTN berasal dari De Post Paar Bank yang kemudian menjadi Bank
Tabungan Pos tahun 1950. Selanjutnya menjadi Bank Negara Indonesia
Unit V dan terakhir menjadi Bank Tabungan Negara dengan UU No.20
Tahun 1968.
o. Bank mandiri ini merupakan hasil merger antara Bank Bumi Daya (BBD),
Bank Dagang Negara (BDN), Bank Pembangunan Indonesia (BAPINDO)
dan Bank Ekspor Impor (Bank Eksim). Hasil mereger keempat bank ini
dilaksanakan pada tahun 1999.

2.4 Fungsi-Fungsi Bank


Fungsi Bank secara luas yaitu sebagai alat pemerintah untuk menjaga
kestabilan ekonomi moneter dan keuangan.

9
Fungsi Bank secara sempit yaitu sebagai alat penarik uang kartal dan uang giral
dari masyarakat dan menyalurkannya ke masyarakat. Fungsi bank yang utama ada
3 yaitu :
 Bank berfungsi sebagai alat untuk menghimpun dan menyalurkan dana
kepada masyarakat.
 Fungsi bank yaitu memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi suatu
negara, dengan menghimpun dana dari masyarakat untuk berinvestasi
terhadap pembangunan negara.
 Bank berfungsi sebagai lembaga yang memberikan pelayanan kepada
masyarakat, yang berupa jasa pelayanan perbankan kepada masyarakat
agar masyarakat merasa nyaman dan aman di dalam menyimpan dananya
tersebut.
Fungsi bank sebagai lembaga perantara keuangan atau financial Intermediary.
Sebagai lembaga perantara keuangan, artinya bank menjembatani kebutuhan dua
nasabah yang berbeda, satu pihak merupakan nasabah yang memiliki dana dan
pihak lainnya merupakan nasabah yang membutuhkan dana.
Perbedaan Bank Umum Dengan Bank Perkreditan Rakyat
Melihat berbagai kegiatan operasional dari dua jenis bank menurut
fungsinya tersebut, dapat diketahui bahwa kegiatan yang ada di bank umum dan
tidak ada di bank perkreditan rakyat adalah operasional mengenai penyimpanan
surat dan barang berharga. Meskipun demikian, kini bank umum dan bank
perkreditan rakyat mampu menjalankan ketiga fungsi bank yang tertuang dalam
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.
Adapun secara spesifik bank bank dapat berfungsi sebagai:
a) of trust, agent ofPenyalur/pemberi Kredit Bank dalam kegiatannya tidak
hanya menyimpan dana yang diperoleh.
b) Agent Of Trust Yaitu lembaga yang landasannya kepercayaan. Dasar
utama kegiatan perbankkan adalah kepercayaan ( trust ), baik dalam
penghimpun dana maupun penyaluran dana.
c) Agent Of Development  Yaitu lembaga yang memobilisasi dana
untuk pembangunan ekonomi. Kegiatan bank berupa penghimpun dan
penyalur dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan
perekonomian di sektor riil.
d) Agent Of Services Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk
pembangunan ekonomi. Disamping melakukan kegiatan penghimpun
dan penyalur dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan
yang lain kepada masyarakan. Jasa yang ditawarkan bank ini erat
kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum.

BAB III
PENUTUP

10
3.1 Kesimpulan
Bank adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.
Lembaga keuangan (financial institusion) adalah suatu badan usaha yang
aset utamanya berbentuk asset keuangan (financial assets) maupun tagihan
(claims), obligasi (bonds), dan pinjaman (loans). Lemabaga keuangan ini di bagi
menjadi tiga, yaitu bank sentral, bank umum, dan bank perkreditan rakyat.
Lembaga keuangan Non Bank adalah semua badan yang melakukan
kegiatan di bidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung
menghimpun dana terutama dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan
menyalurkan dalam masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan.
Lemabaga keuangan non bank terdiri dari beberapa jenis, yaitu, pasar modal,
pasar uang, perusahaan asuransi, dana pension, perusahaan modal ventura, dan
lemabaga pembiayaan.
Definisi uang bisa dibagi menjadi dua pengertian yaitu menurut hukum
dan definisi uang menurut fungsi. Difinisi uang menurut hukum yaitu sesuatu
yang ditetapkan oleh undang – undang sebagai uang dan sah untuk alat transaksi
perdagangan. Sedangkan definisi uang menurut fungsi yaitu sesuatu yang secara
umum dapat diterima dalam transaksi perdagangan serta untuk pembayaran
hutang – piutang.

3.2 Saran
Dari pembahasan di atas, dapat kita ketahui ternyata begitu banyak
manfaat dari Lembaga keuangan bank ini, baik itu untuk masyarakat maupun
negara. Oleh karena itu, sebagai seorang berpendidikan maka sudah selayaknya
jika kita harus menfungsikan dan memanfaatkan lembaga keuangan bank ini
dengan sebaik-baiknya. Sehingganya selain dapat menguntungkan perekonomian
bangsa, dapat membantu para usaha kecil yang terkendala dengan modal
usahanya.

11

Anda mungkin juga menyukai