Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PENGARUH BANK DUNIA DAN PERMASALAHAN PERBANKAN INDONESIA

DISUSUN OLEH:

NAMA : Deswita anugrah ramadani

NIM : 216601172

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM-ENAM KENDARI
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini yang berjudul “Pengaruh Bank Dunia Dan Permasalahan Perbankan
Indonesia” dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
Bermanfaat bagi pembaca.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 29 Desember 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................2

1.3 Tujuan.....................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................3

2.1. Pengertian Bank...................................................................................................................3

2.2. Jenis – Jenis Bank.................................................................................................................4

2.3 Fungsi Bank Bagi Masyarakat...............................................................................................5

2.4. Manfaat Bank Bagi Masyarakat...........................................................................................6

2.5. Bank Dunia............................................................................................................................8

2.6. Sejarah Bank Dunia...............................................................................................................9

2.7. Lembaga- Lembaga Bank Dunia...........................................................................................9

2.8. Pengaruh Bank Dunia di Indonesia.....................................................................................10

2.9. Permasalahan Perbankan Di Indonesia...............................................................................15

BAB III PENUTUP......................................................................................................................16

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dan dana
dari masyarakat berupa tabungan, deposito dan giro dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit. Dalam kehidupan sehari–hari, bank juga dikenal oleh
masyrakat sebagai tempat meminjam uang dalam bentuk kredit, tempat penukaran uang,
tempat menerima segala bentuk pembayaran dan setoran seperto pembayaran listrik,
telepon, air, pajak, uang kuliah dan jasa pembayaran lainnya yang disediakan oleh bank.
Bank Dunia (World Bank) yaitu lembaga keuangan Internasional yang memiliki
perwakilan anggotanya di hampir di setiap negara khususnya negara-negara
berkembang.Bank Dunia berperan dalam menyediakan pinjaman sebagai program
pemberian modal dalam rangka mewujudkan salah satu tujuannya yaitu mengurangi
kemiskinan.
Bank Dunia merupakan sumber dana pembangunan terbesar saat ini dalam bentuk
pinjaman yang diberikan kepada negara-negara anggota. Jumlah negaranegara anggota
yang bergabung dalam Bank Dunia mencapai 184 negara dengan lebih dari 100 buah
kantor perwakilan. Bank dunia telah menetapkan target dalam pemberian pinjaman
dengan pertimbangan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang berdampak
besar terjadinya krisis sehingga bank Dunia berupaya untuk memberikan bantuan agar
Indonesia dapat terlepas dari krisis ekonomi yang terjadi.
Bank dunia sangat berpengaruh terhadap Indonesia, selain itu Indonesia juga
mengalami berbagai pemasalahan perbankan yaitu antara lain permasalahan perbanknan
yang dialami Indonesia yaitu Kenaikan 7-Day Reverse Repo Rate (7-DRRR), kurangnya
pengelolaan likuiditas dan kenaikan tingkat suku bunga.
Dari uraian diatas penulis tertarik untuk membahas lebih dalam mengenai
“Pengaruh Bank Dunia Dan Permasalahan Perbankan Indonesia” dengan harapan
pembahasan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana maksud dari bank dan bank dunia?
2. Bagaimana pengaruh bank dunia terhadap Indonesia?
3. Bagaimana permasalahan perbankan yang dialami Indonesia?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dari bank dan bank dunia
2. Untuk mengetahui pengaruh bank dunia terhadap Indonesia
3. Untuk mengetahui permasalahan perbankan yang dialami Indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Bank


Secara etimologis, pengertian bank berasal dari kata "Banco" berarti bangku.
Bangku yang dimaksud merujuk pada meja untuk menunjang aktivitas perbankan dalam
melayani nasabah. Istilah bangku di kemudian hari terus berkembang hingga istilah bank
digunakan dalam kegiatan pelayanan finansial.
Secara terminologis, pengertian bank adalah lembaga keuangan suatu negara yang
didirikan dengan kewenangan menghimpun, mengelola, dan mengatur seluruh hal
berkaitan dengan keuangan. Harapannya, bank mampu memaksimalkan pemanfaatan
keuangan untuk menggerakkan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Setiap negara terdapat bank sentral sebagai pusat dan acuan bank-bank umum. Di
Indonesia, Bank Indonesia (BI) adalah bank sentral. Bank Indonesia diatur oleh Undang-
Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.
Bank mempunyai definisi luas dari berbagai para ahli. Pengertian bank menurut
para ahli dimulai dari aturan Undang-Undang hingga pendapat berbagai tokoh. Thomas
Mayer, Z. Aliber, dan James D. Duesenberry berpendapat, bank adalah lembaga
keuangan berfungsi menciptakan uang dan aktivitas yang berkaitan.

 RG. Howtery mengatakan bank merupakan tempat penukaran uang berdasarkan


kredit utang dan piutang oleh masyarakat. Singkatnya menurut Howtery, pengertian
bank adalah lembaga perantara kredit.
 RG. Howtery mengatakan bank merupakan tempat penukaran uang berdasarkan
kredit utang dan piutang oleh masyarakat. Singkatnya menurut Howtery, pengertian
bank adalah lembaga perantara kredit.
 Sedangkan pengertian bank menurut para ahli ekonomi di Belanda, bank adalah
badan berwenang menerima simpanan dan kredit dari masyarakat untuk dikelola agar
menghasilkan profit baik bunga atau dividen.
 Pengertian Bank Menurut UU No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan yakni lembaga

3
usaha yang menghimpun uang dari masyarakat dalam bentuk simpanan, kemudian
menyalurkan kembali kepada masyarakat berbentuk kredit atau lainnya agar taraf
hidup masyarakat meningkat.
 Pengertian bank sebagai badan perantara keuangan antar berbagai pihak yang
mempunyai dana berlebih dan kelompok membutuhkan uang merupakan pendapat
dari Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 31.

2.2. Jenis – Jenis Bank


1. Berdasarkan Fungsinya
Jenis bank menurut fungsinya terbagi menjadi tiga macam, yakni bank sentral, bank
umum, dan bank perkreditan rakyat.
 Bank sentral adalah lembaga keuangan berwenang atas pengelolaan kebijakan
moneter suatu negara sehingga stabilitas keuangan mampu terjaga.
 Bank umum merupakan bank yang beraktivitas dalam masyarakat secara
konvensional atau syariah di bawah naungan bank sentral.
 Bank perkreditan rakyat atau BPR yakni jenis bank yang melaksanakan aktivitas
perbankan di luar jasa lalu lintas pembayaran.

2. Berdasarkan Kepemilikan
Jenis jenis bank berdasarkan kepemilikan terdiri dari bank pemerintah, swasta, asing, dan
campuran.
 Bank pemerintah merupakan bank yang dimiliki dan dikelola oleh negara baik
pusat atau daerah, contohnya seperti Bank Indonesia dan bank-bank daerah.
 Bank asing adalah bank yang kepemilikannya oleh pihak asing yang membuka
cabang di Indonesia.
 Bank swasta adalah bank yang dimiliki oleh pihak swasta baik perorangan
maupun kelompok.
 Bank campuran merupakan jenis bank yang kepemilikan sahamnya gabungan
antara swasta, asing, atau pemerintah.

3. Berdasarkan Operasional

4
 Bank konvensional adalah bank yang menjalankan kegiatannya secara umum
dengan tetap memperhatikan kebijakan bank sentral dan aturan UU.
 Bank syariah yakni jenis bank yang aktivitasnya didasarkan pada prinsip dan
syariat agama Islam

4. Berdasarkan Bentuk Badan Usaha


 bank berbentuk koperasi adalah struktur organisasi dan pengelolaannya sesuai
prinsip keanggotaan.
 Bank berbentuk perusahaan perseorangan yakni bank yang dimiliki individu.
 perseroan terbatas merupakan bank berbadan usaha berbentuk PT.
 firma adalah bank badan usaha bentuk persekutuan dua orang atau lebih di bawah
satu nama usaha bersama.

2.3 Fungsi Bank Bagi Masyarakat


1. Financial intermediary
Fungsi bank pertama sebagai financial intermediary atau perantara keuangan. Sejalan
dengan pengertian bank menurut UU No 10 Tahun 1998 tentang perbankan, bank
bertugas menghimpun dan menyalurkan uang dalam masyarakat melalui berbagai produk
keuangan. Sehingga pemanfaatan keuangan dapat merata ke seluruh kalangan.
2. Agent of Trust
Fungsi bank berikutnya adalah agent of trust bagi masyarakat, negara, dan pihak-pihak
lain yang menggunakan jasanya. Dalam perannya sebagai agent of trust, bank wajib
menjadi pihak layak dipercaya dan menggunakan kepercayaan pihak-pihak pengguna
jasanya dalam menjaga dan memelihara nilai uang.
3. Agent of Development
Adanya bank mampu memberikan aktivitas dan layanan kepada masyarakat untuk
meningkatkan dan mengembangkan penghasilan melalui investasi, konsumsi, distribusi,
dan pemanfaatan uang lainnya. Sehingga masyarakat mampu memperoleh keuntungan
dan pembangunan ekonomi suatu negara semakin maju.

5
4. Agent of Service
Fungsi bank yang terakhir adalah sebagai agent of service, yaitu melayani berbagai
kepentingan keuangan masyarakat. Sesuai fungsinya sebagai agent of service, bank perlu
menyediakan layanan keuangan semaksimal mungkin dan mendengarkan kepentingan
para penggunanya.

2.4. Manfaat Bank Bagi Masyarakat


1. Mengumpulkan Dana Nasabah
Aktivitas ini dijalankan dengan menawarkan beragam jenis tabungan, deposito, giro,
maupun jenis simpanan yang lain. Dengan begitu nasabah akan merasa aman ketika
menabung di bank. Agar bisa melaksanakan peran pengumpulan dana, ada tiga sumber
dana, meliputi:
o Dana yang berasal dari bank sendiri dalam bentuk setoran modal ketika bank itu
didirikan.
o Dana yang berasal dari masyarakat yang dihimpun lewat bisnis bank yakni
tabungan giro, deposito, maupun tabungan biasa.
o Dana yang berasal dari Lembaga Keuangan yang didapatkan dari Kredit
Likuiditas dan Call Money bila memang syarat-syarat terpenuhi.
2. Menyediakan Pinjaman ke Masyarakat
Salah satu manfaat bank bagi kegiatan masyarakat umum adalah menyediakan dana
sehingga orang bisa meminjam uang di bank. Itu memang menjadi salah satu fungsi bank
yaitu menyalurkan dana ke nasabah. Berkat layanan itu, bertujuan agar bisa makin
membuat sejahtera tingkat kehidupan masyarakat. Juga akan mencetak banyak usaha
dalam upaya ikut serta menyukseskan pembangunan nasional.

3. Menawarkan Jasa Bank


Bank juga berperan dalam menawarkan berbagai jasa, misalnya proses transfer yang akan
memfasilitasi nasabah dalam mengirimkan uang ke seluruh wilayah di Indonesia. Di
samping itu termasuk pula layanan pembayaran atau pembelian yang makin
mempermudah nasabah dalam bertransaksi. Transaksi tidak selalu harus dilakukan di
kantor cabang karena sudah tersedia banyak bank berbasis digital yang ditawarkan oleh
perusahaan perbankan Indonesia.

6
Beberapa contoh jasa bank yang ditawarkan antara lain:
 Transfer dana dari satu cabang ke tempat lain.
 Pelunasan tagihan rekening listrik ataupun Telkom dan juga air.
 Penagihan berkala yaitu mengumpulkan dividen, gaji, pensiun, dan pengumpulan
berkala serupa atas nama klien.
 Pembayaran berkala yaitu melakukan pembayaran sewa berkala, tagihan listrik,
dan sebagainya atas nama klien.
 Pengumpulan cek misalnya mengumpulkan uang dari wesel, bank mengumpulkan
uang dari cek melalui bagian kliring pelanggannya.
4. Memfasilitasi Transaksi ke Luar Negeri
Manfaat adanya bank untuk masyarakat luas pun hadir dalam kebutuhan transaksi
internasional. Adanya kendala jarak yang jauh serta perbedaan aturan moneter di negara
lain seringnya akan mempersulit menjalankan transaksi internasional.Hadirnya bank bisa
memudahkan nasabah dalam penanganan transaksi ke luar negeri dengan mudah dan juga
cepat. Bank bisa menjamin prosesnya lewat layanan penukaran mata uang asing maupun
pengiriman uang ke luar negeri yang banyak dibutuhkan masyarakat tahun-tahun
belakangan ini.
5. Solusi Berinvestasi
Itu bisa diimplementasikan lewat layanan reksa dana maupun produk investasi yang
disediakan pihak bank. Misalnya produk derivatif, investasi emas, mata uang asing,
saham, obligasi dan jenis-jenis lainnya. Prosedur menempatkan dana untuk investasi ini
sangat mudah, sehingga masyarakat bisa meraih manfaat dari investasi.
6. Produk Bank Memudahkan Pelaku Usaha
Perbankan nasional juga ikut berperan dalam menghadirkan fasilitas kepada para pelaku
usaha (emiten) dalam bertransaksi bermacam produk bank misalnya tabungan, jasa giro,
deposito, maupun saham yang dapat difungsikan menjadi alat pembayaran yang sah.
Bank dapat menjadi penghubung antara pasar modal dan emiten.
7. Mendukung Likuiditas
Likuiditas pun sebagai fungsi utama dari sebuah bank. Nasabah bisa menyimpan dana
yang dipunyainya ke produk tabungan, giro, deposito, dan lainnya. Sebagai pendukung
likuiditas maka nasabah bisa menyimpan dana yang dimilikinya itu sesuai dengan

7
kepentingan yang bisa diambil kapan saja nasabah menghendakinya.
8. Pengalih Aset Likuid
Manfaat bank lainnya bagi masyarakat umum adalah perannya sebagai pengalih aset
likuid. Pengalihan dana itu berasal dari nasabah yang surplus dana kepada nasabah yang
sedang membutuhkan dana. Bank memberikannya dalam bentuk kredit kepada nasabah
yang sedang membutuhkan dana. Untuk peran tersebut bank fungsinya adalah pengalih
dana yang sangat likuid yang berasal dari pemilik dana kepada penerima dana atau
peminjam. Di sini peran bank juga sebagai broker yang mempertemukan dan
memperlancar proses transaksi antara beberapa pihak yang saling membutuhkan.
9. Fungsi Utilitas Lain
Fungsi itu termasuk menerbitkan surat kredit, cek perjalanan, melakukan penjagaan yang
aman atas barang berharga, dokumen penting, dan sekuritas dengan menyediakan brankas
atau loker penyimpanan, memberikan fasilitas transaksi valuta asing kepada pelanggan,
penjaminan emisi saham dan surat hutang, program kesejahteraan sosial, laporan proyek,
jaminan tetap atas nama pelanggannya, dan sebagainya.
10. Mendorong Kebiasaan Menabung Masyarakat
Tentu banyak faktor yang berperan, namun sektor perbankan dapat mendorong
masyarakatu untuk lebih rajin menabung. Peran ini sangat pas untuk para penerima gaji
dan upah, namun juga bagi masyarakat kebanyakan. Gaji dan upah yang diterima setiap
bulan tak dihabiskan semua, namun sebagian ada yang memilih menabung di bank.

2.5. Bank Dunia


Bank Dunia atau World Bank adalah lembaga internasional yang memberikan
dukungan berupa dana, konsultasi, dan penelitian untuk negara berkembang agar
memajukan perekonomiannya. Dikutip dari laman resmi Bank Dunia, worldbank.org,
organisasi tersebut mengklaim sebagai salah satu sumber dana serta ilmu pengetahuan
terbesar bagi negara berkembang. Saat ini jumlah negara yang merupakan anggota Bank
Dunia adalah 189 negara. Untuk menjadi bagian dari anggota Grup Bank Dunia, sebuah
negara harus terlebih dahulu menjadi bagian dari IMF. Bank Dunia dibentuk dengan
tujuan untuk mengentaskan kemiskinan di berbagai negara berpendapatan rendah dan
menengah.

8
2.6. Sejarah Bank Dunia
Bank Dunia didirikan pada tahun 1944 dengan nama Bank Internasional untuk
Rekonstruksi dan Pembangunan (IBRD). Mulanya, Bank Dunia dibentuk dengan tujuan
untuk memberi bantuan berupa pendanaan kepada negara-negara yang mengalami
kerugian akibat Perang Dunia II. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email
kamu. Daftarkan email Sejarah Bank Dunia bermula dari Konferensi Bretton Woods
yang diikuti oleh delegasi dari 44 negara. Dari hasil konferensi tersebut, selain terbentuk
IBRD juga terbentuk Dana Moneter Internasional atau IMF. Negara pertama yang
mendapatkan pinjaman dari Bank
Dunia adalah Prancis dan kemudian diikuti oleh negara Eropa lainnya. Dari
rekonstruksi dan pembangunan kembali negara-negara terdampak Perang Dunia II, tujuan
Bank Dunia pun bergeser seiring dengan berjalannya waktu. Tujuan pendanaan Bank
Dunia saat ini lebih mengarah kepada proyek-proyek infrastruktur seperti irigasi,
infrastruktur jalan, hingga kelistrikan. Adapun negara non Eropa pertama yang
mendapatkan bantuan dari Bank Dunia yakni Chile pada tahun 1948. Kala itu, Chile
mendapatkan bantuan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga air. Bantuan yang
diterima oleh Chile adalah sebesar 13,5 miliar dollar AS

2.7. Lembaga- Lembaga Bank Dunia


Sebagai lembaga internasional, tujuan Bank Dunia yakni untuk menyediakan
pendanaan, nasihat, dan penelitian yang membantu negara berkembang mempercepat
pembangunan dan melawan kemiskinan. Untuk mengeksekusi misi tersebut, maka
dibentuklah lima lembaga yang berada di bawah bank dunia.

Lima lembaga tersebut yakni:


1. Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (IBRD) IBRD adalah
badan yang memberikan pinjaman uang kepada pemerintah di sebuah negara dengan
kategori pendapatan kelas menengah.
2. Asosiasi Pembangunan Internasional (IDA) IDA dibentuk pada tahun 1960 untuk
melengkapi IBRD yang lebih dahulu ada. Lembaga ini dibentuk dengantujuan
memberikan pinjaman dana kepada negara kategori berkembang dan miskin.
3. International Finance Corporation (IFC) Pendanaan oleh IFC lebih fokus pada sektor

9
swasta. Selain menyediakan pendanaan, IFC juga menyediakan layanan konsultasi
untuk perusahaan-perusahaan di negara berkembang.
4. Badan Penjamin Investasi Multilateral (MIGA) MIGA adalah lembaga yang bertugas
dalam memberikan jaminan pada investor untuk melindungi investasi asing langsung
dari resik politik dan juga dari non-komersial yang ada pada negara berkembang.
5. International Centre for Settlement of Investment Disputes (ICSID) ICSID adalah
lembaga yang melayani urusan arbitrase ataupun penyelesaian hukum dalam suatu
sengketa investasi internasional. Bank Dunia memiliki tujuan yang akan dicapai pada
tahun 2030. Tujuan tersebut salah satunya yakni untuk mengakhiri kemiskinan
ekstrem. Hal itu dilakukan dengan mengurangi jumlah penduduk dengan pendapatan
kurang dari 1,90 dollar AS atau sekitar Rp 26.980 (kurs Rp 14.200) menjadi 3 persen.
Selain itu, target Bank Dunia lainnya yakni meningkatkan pendapatan penduduk
berpendapatan terendah sebesar 40 persen di setiap negara. Pada tahun 2021 ini, Bank
Dunia telah berkomitmen untuk pendanaan sebesar 125 miliar dollar AS kepada 100
negara.

2.8. Pengaruh Bank Dunia di Indonesia


Di Indonesia Bank Dunia tidak hanya memberi bantuan berupa pinjaman dan
rekomendasi kebijakan, bany pekerjaan dilakukan Bank Dunia di Indonesia yang terdiri
dari Analytical and Advisory Actities (AAA) yang didanai oleh Bank Dunia dan negara-
negara donor. kegiatan ini menyediakan dukungan teknik dan analisis bagi program-
program reformasi dan pembangunan Pemerintah Indonesia.

Sebagai sebuah bank pembangunan. Bank Dunia menyediakan pinjaman dengan


bunga mulai dari 0 persen bagi beberapa negara termiskin di dunia serta hibah bagi
negara-negara pasca konflik dan negara-negara berpenghasilan rendah yang mengalami
tekanan.
Indonesia dipandang sebagai negara berpenghasilan rendah-menengah dan saat ini
menerima dua jenis pinjaman:
(a) International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) dan
(b) International Development Association (IDA).
Pinjaman IBRD bersifat lebih ringan daripada pinjaman komersial lainnya

10
(concessional), denga jangka waktu 20 tahun, masa tenggang 5 tahun dan suku bunga
yang bervariasi namun tetap di bawah tingkat suku bunga di pasar.
Kebijakan politik pemerintahan Presiden Soekarno yang mendekat ke blok Uni
Soviet menyulitkan Bank Dunia yang memiliki paham berseberangan untuk mengambil
peran lebih banyak bagi Indonesia. Oleh karena itu, Bank Dunia baru mulai berperan
sebagai lembaga pemberi pinjaman bagi Indonesia pada saat awal masa pemerintahan
Presiden Soeharto, yaitu sekitar tahun 1968. Namun sebelum memberikan pinjaman,
Bank Dunia menjajaki" Indonesia dengan memberikan bantuan teknis untuk identifikasi
kebijakan makro ekonomi, kebijakan sektoral yang diperlukan, dan kebutuhan pendanaan
yang kritis (Hutagalung, 2009).
Di masa-masa awal pemberian pinjaman. Indonesia masih dianggap sebagai
negara yang memiliki nilai credit worthiness yang rendah. Oleh karena itu, pinjaman yan
diberikan oleh Bank Dunia pada saat itu menggunakan skema IDA atau pinjaman tanpa
bunga, kecuali administrative fee 4 persen per tahun dan jangka waktu pembayaran 35
tahun dengan masa tenggang 10 tahun. Dana pinjaman pertama yang diberikan kepada
Indonesia adalah sebesar 5 juta dolar AS pada September 1968 (Hutagalung, 2009).
Pada masa-masa awal tersebut, dana pinjaman dari Bank Dunia digunakan untuk
pembangunan di bidang pertanian, perhubungan, perindustrian, tenaga listrik, dan
pembangunan sosial. Pada tahun-tahun berikutnya, Indonesia berhasil menunjukkan
performa ekonomi yang memuaskan, dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 7
persen per tahun, jauh lebih besar dari rata-rata pertumbuh ekonomi negara peminjam
yang lain. Oleh karena itu, sejak akhir dekade 70-an Indonesia sudah mulai dianggap
sebagai negara yang lebih creditworthy untuk memperoleh pinjaman Bank Dunia yang
konvensional atau dengan menggunakan skema IBRD. Berbeda dari periode sebelumnya,
pada dekade 80-an, pinjaman uang Bank Dunia terlihat lebih terarah pada masalah
deregulasi sektor keuangan, selain masih tetap digunakan bagi pengembangan sektor-
sektor sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya.

Pada awal dekade 90-an hingga sebelum memasuki krisis moneter tahun 1997.
Indonesia menunjukkan performa ekonomi yang mengagumkan, bahkan sempat dijuluki
sebagai salah satu Asian Miracle. Laporan dan analisis Bank Dunia terhadap

11
perekonomian Indonesia acap kali dihiasi dengan berbagai pujian. Sayangnya.
sebagaimana terjadi pada banyak negara lain seperti yang sudah dijelaskan di bagian
sebelumnya, performa ekonomi yang memikat tersebut ternyata lebih tepat sebagai
"penundaan masalah.

Kekeliruan dan dampak negatif dari bantuan Bank Dunia, baik berupa dana
pinjaman maupun anjuran kebijakannya, terbukti nyata (meski bukan faktor satu-satunya)
pada saat Indonesia mengalami krisis moneter pada tahun 1997. Liberalisasi sektor
keuangan yang didukung penuh oleh Bank Dunia terbukti tidak cocok, bahkan
mencelakakan, Indonesia. Pada saat krisis terjadi, mungkin salah satu bantuan paling
berharga yang diberikan oleh Bank Dunia berupa persetujuan atas permintaan pemerintah
Indonesia untuk membatalkan pinjaman yang tidak terserap sebesar 15 miliar dolar AS
dan menyesuaikan (realokasi) pinjaman lainnya sebesar 1 miliar dolar AS untuk
membiayai program mendesak, seperti bantuan biaya sekolah, beasiswa, dan jaring
pengaman sosial.

Kemudian, pascakrisis yang melanda Indonesia, bantuan Bank Dunia masih terus
berlanjut, terutama difokuskan pada kelanjutan pemulihan ekonomi, penciptaan
pemerintah yang transparan, dan penyediaan pelayanan umum yang lebih baik. terutama
bagi kelompok miskin. Terakhir. Bank Dunia kembali menyetujui dua pinjaman
kebijakan pembangunan kepada Indonesia dengan nilai total 800 jota dolar AS untuk
mendukung program prioritas reformasi yang dimotori Pemerintah Indonesia pada bulan
November 2010 (Purwoko, 2010)
Dari penjelasan tahap dem tahap bantuan Bank Dunia kepada Indonesia sejak
tahun 1968. kita dapat melihat betapa besar peran yang dimainkan oleh Bank Dunia
terhadap pembangunan dan pasang surut perekonomian nasional Mulai dari infrastruktur
yang dibangun selama dekade 1970-an hingga kebijakan-kebijakan terbaru di era
reformas semuanya tidak terlepas dari peran Bank Dunia

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengurangi kemiskinan dan telah


mengelola beban utangnya secara efektif untuk mendanai pertumbuhan. Bank Dunia

12
menggabungkan keahlian teknik dengan pengalaman di seluruh dunia dalam proyek
proyek yang terstruktur dengan baik (misalnya, di bidang pendidikan, kesehatan dan
prasarana) untuk menciptakan pertumbuhan yang berkualitas. Pinjaman semacam ini
membantu pembangunan, bukan menghambatnya. Proyek-proyek yang berjalan dengan
baik menghasilkan aset nasional yang mengurangi kemiskinan, menciptakan lapangan
kerja dan meningkatkan taraf kehidupan.
Pengeluaran pemerintah untuk pembangunan sekarang telah mencapai tingkat
seperti sebelum krisis. Bahkan, dengan tingginya harga minyak dunia. Pemerintah
Indonesia (tingkat pusat maupun daerah) memiliki kesempatan yang belum pemah
dimiliki sebelumnya untuk meningkatkan pembelanjaan yang akan meningkatkan
pertumbuhan dan mengurangi kemiskinan.
Krisis moneter yang melanda Indonesia tahun 1997 seharusnya dapat memberi
pelajaran berharga mengenai dua mata pisau yang diberikan oleh bantuan" Bank Dunia.
Terlepas dari kontroversi niat dan tujuan pemberian bantuan oleh Bank Dunia, Indonesia
sejatinya bisa memilih menjadi negara yang mandiri dan menentukan masa depannya
sendiri, mengukur kemampuan membayar dan menghitung jumlah dana yang mungkin
dipinjam, menyeleksi proyek yang dijalankan agar sesuai dengan sasaran serta mencapai
elektifitas dan efisiensi, memiliki kebijakan yang bisa diliberalisasi dan yang tidak, serta
membekali diri dengan pengetahuan dan teknogi. Karena bagaimanapun, kejabatan tidak
hanya disebabkan niat dan pelakunya, tapi juga kelengahan dan kesempatan yang
diberikan olehi korbannya.

Selama tiga dekade Indonesia meminjam dana bantuan dari Bank Dunia maanfaat
yang saat ini terlihat diberbagai sektor salah satunya Pembangunan Berbasis Masyarakat
selain menciptakan aset nasional yang penting berupa prasarana, kesehatan, pendidikan
dan jaminan pangan, Program Pengembangan Kecamatan yang berbasis masyarakat telah
menjadi model bagi negara-negara berkembang lain. Di sektor Kesehatan sebuah
pendekatan yang berkelanjutan untuk memperbaiki kesehatan masyarakat miskin adalah
dengan melibatkan mereka sendini dalam memenuhi kebutuhan air bersih dan sanitasi.
Manfaat yang lain terliahat disektor Tata Pemerintahan sejumlah prakarsa yang didukung
Bank sedang membantu Indonesia memerangi korupsi baik melalui lembaga-lembaga

13
seperti Komisi Pemberantasan Korupsi maupun Badan Pemeriksa Keuangan, reformasi
pemerintah di bidang pengelolaan pendapatan dan peningkatan kapasitas untuk prakarsa
pemerintah daerah seperti Keadilan bagi Rakyat Miskin.

Bank Dunia, melalui kerjasama dengan donor lainnya, bekerja dengan Pemerintah
Indonesia untuk meningkatkan pengelolaan utang publik, termasuk contingent liabilities.
Ini mencakup dukungan peningkatan kapasitas dalam pengelolaan utang dan risiko (kurs
mata uang, bunga dan risiko rollover) maupun saran tentang risiko operasional dan
reformasi kelembagaan. Ini juga mencakup bantuan kepada pemerintah dalam
menyelesaikan masalah-masalah kelembagaan dan peningkatan kapasitas untuk menilai
contingent liabilities terkait dengan kemitraan pemerintah-swasta di bidang infrastruktur
dan bidang-bidang lain.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan pengaruh Bank dunia terhadap Indonesia
adalah
 Performa perekonomian di Indonesia meningkat baik di segi bidang
pertanian, kesehatan, dan sebagainya.
 . Proyek-proyek di Indonesia yang berjalan dengan baik menghasilkan
aset nasional yang mengurangi kemiskinan, menciptakan lapangan kerja
dan meningkatkan taraf kehidupan.
 Terciptakan pengelola beban utangnya secara teratur dan efektif dalam
mendanai pertumbuhan ekonomi
 Terciptanya Program Pengembangan Kecamatan yang berbasis
masyarakat yang baik sehingga program tersebut telah menjadi model
bagi negara-negara berkembang lain.
 Indonesia dapat mengatasi dan memerangi korupsi dengan baik melalui
lembaga-lembaga seperti Komisi Pemberantasan Korupsi maupun Badan
Pemeriksa Keuangan, reformasi pemerintah di bidang pengelolaan
pendapatan dan peningkatan kapasitas untuk prakarsa pemerintah daerah
seperti Keadilan bagi Rakyat Miskin.
 meningkatnya pengelolaan utang publik, termasuk contingent liabilities.
 ter dukungnya peningkatan kapasitas dalam pengelolaan utang dan risiko

14
(kurs mata uang, bunga dan risiko rollover) maupun saran tentang risiko
operasional dan reformasi kelembagaan

2.9. Permasalahan Perbankan Di Indonesia


Adapun permasalahan perbanknan yang dialami Indonesia yaitu
 Kenaikan 7-Day Reverse Repo Rate (7-DRRR).
Bank Indonesia (BI) sudah menaikkan suku bunga acuan ini sebanyak 75 basis points
(bps). Kenaikan bunga acuan ini akan memengaruhi bisnis perbankan. 7-DRR akan
berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Padahal pertumbuhan ekonomi sangat
mempengaruhi permintaan kredit. Kenaikan 7-DRR mendorong bank menaikkan bunga
deposito dan bunga kredit. Ketika pertumbuhan ekonomi lemah maka permintaan kredit
akan melemah. Kenaikan bunga kredit juga akan membuat bank menghadapi kenaikan
rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL)
 Kurangnya pengelolaan likuiditas.
Bila melihat rasio intermediasi perbankan atau loan to deposit ratio (LDR) hampir semua
besar papan atas menghadapi likuiditas yang ketat. Rata-rata LDR perbankan sudah
mencapai 92%. Artinya, likuiditas yang bisa dikelola perbankan tinggal 8% dari total
dana pihak ketiga (DPK).
 Kenaikan suku bunga

Kenaikan suku bunga acuan akan membuat bunga deposito naik sehingga masyarakat
mau mengendapkan dana di bank. Bank juga masih memiliki likuiditas yang disimpan di
BI.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bank adalah lembaga keuangan suatu negara yang didirikan dengan kewenangan
menghimpun, mengelola, dan mengatur seluruh hal berkaitan dengan keuangan.
Harapannya, bank mampu memaksimalkan pemanfaatan keuangan untuk menggerakkan
ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bank Dunia atau World Bank adalah lembaga internasional yang memberikan
dukungan berupa dana, konsultasi, dan penelitian untuk negara berkembang agar
memajukan perekonomiannya.
Bank Dunia sangat berpengaruh terhadap Indonesia adalah dengan adanya
kerjasama bank dunia terhadap Indonesia itu dapat meningkatkan Performa
perekonomian baik di segi bidang pertanian, kesehatan, dan sebagainya. Serta
meningkatknya kapasitas dalam pengelolaan utang dan risiko (kurs mata uang, bunga dan
risiko rollover) maupun saran tentang risiko operasional dan reformasi kelembagaan.
Adapun permasalahan perbankan yang dialami Indonesia yaitu Kenaikan 7-Day Reverse
Repo Rate (7-DRRR), Kurangnya pengelolaan likuiditas, dan kenaikan tingkat suku
bunga.

16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/07/15/pengertian-bank
https://investbro.id/10-manfaat-bank-bagi-masyarakat/
https://money.kompas.com/read/2021/10/12/171204626/bank-dunia-pengertian-sejarah-
dan-kritik?page=all
https://www.cnbcindonesia.com/market/20180709142737-17-22642/masalah-terbaru-
perbankan-saat-ini-pengelolaan-likuiditas/

17

Anda mungkin juga menyukai