Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

FUNGSI DAN TUJUAN LEMBAGA PERBANKAN


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah

Hukum Perbankan dan dipresentasikan di kelas PS-I

OLEH KELOMPOK 1 :
Tsy Gusfik Putri 3321334
Elisma Putri 3321337

Febriza Ozali Adha 3321345

DOSEN PENGAMPU :
ANNY YUSERLINA

JURUSAN S-1 PERBANKAN SYARIAH (PS-I)


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI
TA.2023M/1444H
KATA PENGANTAR

Dengan Rahmat Allah SWT yang Maha Kuasa, penulis dapat menyelesaikan makalah ini
untuk melengkapi tugas makalah yang diberi judul FUNGSI DAN TUJUAN LEMBAGA
PERBANKAN yang diberikan oleh Dosen Pengampuh mata kuliah Hukum Perbankan yang
mana makalah ini bermanfaat dalam pembelajaran di bangku perkuliahan S1 Perbankan
Syariah.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh anggota kelompok yang telah
bekerja sama demi menyelesaikan makalah ini. Penulis juga menyempaikan ucapan
terimakasih kepada keluarga yang telah memberikan dukungan secara moril untuk mendukung
lancarnya pembuatan makalah ini. Dan terkhusus penulis menyampaikan terimakasih kepada
Dosen Pengampuh mata kuliah, yakni ANNY YUSERLINA yang telah memberikan
masukan-masukan serta arahan-arahan demi terwujudnya makalah ini

Demikianlah, makalah ini dibuat sebagaimana mestinya. Makalah ini dibuat dengan
berbagai keterbatasan dan kekurangan ilmu pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang membangun, demi
menyempurnakanpenulisan selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amin, sekianlah, penulis mengucapkan Terima
kasih.

Kubang Putiah, 13 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C. Tujuan Masalah............................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Fungsi dan Tujuan Lembaga Perbankan ...................................................................... 3


B. Tujuan Pendirian Perbankan ........................................................................................ 5
C. Asas-Asas Perbankan ................................................................................................... 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................................. 8
B. Saran............................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Latar belakang perbankan di Indonesia yang terus berkembang menjadikan perbankan


sebagai komponen penting dalam perekonomian nasional saat ini, lembaga perbankan
sudah dikenal di Indonesia sejak VOC mendirikan Bank Van Leening pada tahun 1746
yang kemudian menjadi De Bank Courant en Bank Van Leening pada tahun 1752 di Jawa
yang merupakan Bank pertama di Indonesia. Pasal 1 angka 1 Undangan-undangan No 10
tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-undang no 7 tahun 1992 tentang perbankan
menyatakan bahwa perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank,
mencakup tentang kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam
melaksanakan kegiatan usahanya.

Lembaga perbankan semakin mendapat kepercayaan masyarakat Indonesia hal ini


terbukti dengan semakin tumbuh dan berkembangnya bank mulai dari jenis hingga
bermacam-macam kegiatan operasional perbankan yang ditawarkan kepada masyarakat.
Dalam undang-undang No 10 Tahun 1998 pasal 1 angka 2 Tentang perubahan atas
Undang-undang No 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan yang di maksud dengan bank:

“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan Dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-
bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.

Kegiatan operasional bank tidak dapat dipisahkan dari masyarakat yang dikenal didalam
dunia perbankan sebagai nasabah, nasabah sebagaimana yang tertera dalam pasal 1 angka
16 UU No. 10 Tahun 1998 Tentang perubahan Atas UU No. 7 Tahun 1992 Tentang
Perbankan adalah pihak yang menggunakan jasa bank.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Fungsi dan Tujuan dari Lembaga perbankan?


2. Apa Tujuan Pendirian Lembaga Perbankan?

1
3. Apa Saja Asas-asas Perbankan
C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan lembaga


2. Untuk mengetahui tujuan pendirian lembaga perbankan
3. Untuk mengetahui asas-asas perbankan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Fungsi dan Tujuan Lembaga Perbankan

Secara umum dapat dikatakan bahwa hukum perbankan adalah hukum yang
mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan perbankan. Tentu untuk memperoleh
pengertian yang lebih mendalam mengenai pengertian hukum perbankan tidaklah cukup
dengan memberikan rumusan yang demikian. Maka diperlukan pendapat para ahli hukuim
perbankan.

Munir Fuady mendefinisikan hukum perbankan adalah seperangkat kaidah hukum


dalam bentuk peraturan perundang-undangan, yurisprudensi, doktrin dan lain-lain yang
mengatur masalah perbankan sebagai lembaga, dan aspek kegiatannya sehari-hari, rambu-
rambu yang harus dipenuhi oleh suatu bank, perilaku petugaspetugasnya, hak, kewajiban,
tugas dan tanggungjawabpara pihak yang tersangkutn dengan bisnis perbankan, apa yang
boleh dan tidak boleh dilakukan oleh bank, dan lain-lain yang berkenan dengan dunia
perbankan, Dalam kacamata sistem hukum nasional, hukum perbankan telah berkembang
menjadi hukum sektoral dan fungsional, oleh karena itu hukum perbankan dalam kajiannya
meniadakan pembedaan antara hukum publik dan hukum privat, sehingga bentang ruang
lingkupnya sangat luas. Kalau mau dirinci hukum perbankan itu mencakup bidang hukum
administrasi, hukum perdata, hukum dagang, hukum pidana dan hukum internasional. 1

Muhammad Jumhana dalam bukunya Hukum Perbankan di Indonesia


mendefinisikan Hukum Perbankan sebagai:

“Sekumpulan peraturan hukum yang mengatur kegiatan lembaga keuangan bank yang
meliputi segala aspek, dilihat dari segi esensi dan eksistensinya, serta hubungannya
dengan bidang kehidupan lain”

1
Wery Gusmansyah, Hukum Perbankan dan Lembaga Keuangan Syariah. (Bengkulu: jl. Pancur Mas,
2019), hal. 9-10

3
Mengenai fungsi perbankan dapat dilihat dalam ketentuan Pasal 3 Undang-Undang
Perbankan yang menyatakan bahwa, “Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai
penghimpun dan penyalur dana masyarakat” dari ketentuan ini tercermin fungsi bank
sebagai perantara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus of funds) dengan
pihak-pihak yang kekurangan dan memerlukan dana (lacks of fund).2

Fungsi bank dapat jelaskan secara spesifik seperti yang di uangkapkan oleh Y. Sri
Susilo, Sigit Triandaru, dan A. Totok Budi Santoso (2006), yaitu sebagai berikut:

1. Agent of Trust
2. Agent of Development
3. Agent of Service

Menurut kasmir (2014) Secara umum fungsi bank adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan Kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan.

1. Menghimpun dana dari masyarakat (funding) dalam bentuk:


a. Simpanan Giro
b. Simpanan Tabungan
c. Simpanan Deposito
2. Menyalurkan dana ke masyarakat (lending) dalam bentuk kredit sperti:
a. Kredit Investasi
b. Kredit Modal
c. Kredit Perdagangan
d. Kredit Konsumtif
e. Kredit Produktif

Perbankan di Indonesia mempunyai tujuan yang strategis dan tidak semata-mata


berorientasi ekonomis, tetapi juga berorientasi kepada hal-hal yang nonekonomis seperti
masalah yang menyangkut stabilitas nasional yang mencakup antara lain stabilitas politik
dan stabilitas sosial. Secara lengkap mengenai hal ini diatur dalam ketentuan Pasal 4

2
Wery Gusmansyah, Ibid, hal.22

4
Undang-Undang UndangUndang Nomor 10 Tahun 1998 Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan yang berbunyi:

“Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional


dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke
arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak”

B. Tujuan pendirian lembaga keungaan (Perbankan)


Tujuan pendirian lembga keungan berawal dari kebutahan manusia akan jasa
pengelola dalam melakukan tranksaksi keuangan.Tranksaksi keuangan tersebut dapat
berupa kegitan usaha simpan pinjam,asuransi,dana pensiun,investasi dan beberapa kegitan
lainnya dibidang keuangan.Lembaga keuangan terdiri dari lembga keungan bank dan
lembaga bukan bank.lembaga-lembga keuangan tersebut ada yang milim swasta ada yang
milik negara .namun,kebijakan dan regulasi tetap ada ditangan pemerintah sebagai
contoh,bank indonesia merupakan bank sentral yang dimiliki oleh pemerintah dalam
mengawasi kegitan-kegitan bank umum.

Sampai saat ini perbankan masih menjadi media utama bagi masyarakat untuk
membantu kegiatan-kegitan ekonomi.Banak dikenal sebagai lembaga keuangan yang
utamanya menerima simpanan giro,tabungan,dan deposito.kemudian bank juga dikenal
sebagai tempat untuk meminjam uang(kredit)bagi masyarakat yang
membutuhkanya.disamping itu bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar
uang,memindahkan uang,atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran.

Menurut undang-undang dasar negara repuplik indonesi No.10 tahun 1998 tentang
perbankan.yang dimaksud dengan bank adalah,badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dana menyalurkanya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan tarif hidup banyak.

Dari pengertian diatas dapat dijelaskan secara luas bahwa bank merupakan
perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan sehingga berbicara mengenai bank tidak
terlepas dari masalah keuangan.bank juga mempunyai fungsi-fungsi penting
lainnya,seperti menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam
kegitan ekonomi,menciptakan uang,menghimpun dana dan menyalurkan kepada

5
masyarakat,menawarkan jasa-jasa keuangan lainnya,menyediakan fasilitas untuk
perdagangan internasional,menyediakan pelayananpenyimpanan untuk barang-barang
berharga ,dan menyediakan jasa jasa pengelolaan dana.

Lembaga keuangan sendiri dalam perkembangannya diindonesia bisa dibilang sangat


pesat karena kita ketahui bahwasannya bukan hanya bank pemerintah yang bisa kita temui
namun bank-bank swasta dan bank yang berlebel syariahpun juga menunjukan
eksistensinya dan ikut serta dalam memakmurkan perekonomian diindonesia. 3

Dari apa yang ditawarkan bank pada masyarakat baik itu produk atau
jasa,masyarakat harusnya bisa memilih bank apa yang memang sesuai dengan yang
diperlukannya baik itu bank yang beprinsip syariah ataupun konvensional karena walaupun
dalam fungsinya bank semua sama namundalam hal mem,beri keuntungan pastinya
berbeda.

Keuntungan utama dari bisnis perbankan yang berdasarkan prinsip konvensional


diperoleh dari selisih bunga simpanan yang diberikan kepada penyimpan dengan bunga
pinjaman atau kredit yang disalurkan.keuntungan dari selisih bungan ini bank dikenal
dengan istilah spread based.

Bagi bankyang berdasarkan prinsip syariah tidak dikenal dengan istilah


bungadalam memberikan jasa kepada penyimpan maupun peminjam.dibank ini jasa bank
yang diberikan disesuaikan dengan hukum islam,prinsip syariah yang diterapkan oleh bank
syariah adalah pembiayan berdasrkan prinsip bagi hasil(mudharabah),pembiayan
berdasrkan prinsip pernyatan modal(musharakah) atau pembiayaan modal berdasrkan
prinsip sewa murni tanpa pilihan(ijarah) atau dengan adanya pilihan pemindahan
kepemilikkan atas barang yang disewadari pihak bank oleh pihak lain(ijarah waistina).4

Salah satu faktor yang berperan penting dalam lembaga keuangan adalah keputusan
masyarakat untuk menjadi nasabah dibank,baik itu bank konvensional maupun bank
syariah karena bank akan selalu berkembang jika nasabahnya semakin bnayak.

3
Didip Nuhatama , Perbandingan Bank Konfesional Bank Syariah, ( Jakarta ), 28 Januari 2015, hlm. 25
4
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta ), 8 April 2011, hlm. 27

6
Dalam operasionalnya bank akan mencari sektor-sektor yang strategis untuk
memproduksi atau menawarkan produk-produk yang mereka punyai ke masyarakat luas
namun dalam upayannya tersebut pastinya ada kendala yang mempengaruhi masyarakat
salah satunya adalah keputusan masyarakat dalam memilih bank tersebut.

Kebutuhan dalam hal pelayanan berbankan tidak hanya diperlukan oleh barang-
barang tertentu,tetapi semua masyrakat termasuk pedangang,karena pedangan tentunya
sangant memerlukan layanan berbankan dalam menjalankan bisnisnya seperti
transfer,menabung,dan lainya.

Perbankan diindonesia mempunyai tujuan yang strategis dan tidak semata-mata


berorintasi ekonomis,tetapi juga berorintasi kepada hal-hal yang non ekonomis seperti
masalah menyangkut stabilitas politik dan stabilitas sosial. 5

C. Asas-Asas Perbankan
Bank adalah lembaga kepercayaan masyarakat (fiduciary financial institution),
mempunyai visi dan misi yang sangat mulia yaitu sebagai lembaga yang diberikan tugas
untuk mengemban amanat pembangunan bangsa demi tercapainnya peningkatan taraf
hidup rakyat yang dikemukakan oleh Nindyo Pramono.
Demikian halnya dikemukakan oleh Hirsanudin bahwa hubungan bank dengan
nasabah dilandasi oleh asas kepercayaan atau fiduciary relation yaitu bahwa bank tidak
boleh hanya memperhatikan kepentingannya sendiri semata-mata, tetapi juga harus
memperhatikan kepentingan nasabah, baik nasabah penyimpan dana ataupun pengguna
dana. Kewajiban fiducia dapat timbul karena adanya kontrak dan juga timbul karena
adanya suatu hubungan dengan nasabahnya sehingga apabila bank merugikan nasabahnya
dengan melakukan unsafe and unsound practice, bank dapat digugat karena melanggar
fiduciary duty yang melibatkannya. Nindyo Pramono berpendapat bahwa bank di dalam
menghimpun dan mengelola dana masyarakat itu didasarkan atas prinsip kepercayaan.
Nasabah mempercayakan dananya untuk disimpan di bank dan dikelola dengan aman dan
jujur, dimana sewaktu–waktu akan diminta kembali oleh nasabah, bank harus mampu
menyediakannya.

5
Ibid,

7
Dari hubungan hukum yang terbentuk antara bank dan nasabah ada empat prinsip
dasar yang mendasarinya yaitu :

1. Prinsip Kepercayaan ( Fiduciary Principle)


Asas kepercayaan adalah suatu asas yang melandasi hubungan antara bank dan
nasabah. Dimana asas yang menyatakan bahwa usaha bank dilandasi oleh hubungan
kepercayaan antara bank dan nasabah bank. Bank terutama bekerja dengan dana dari
masyarakat yang disimpan padanya atas dasar kepercayaan, sehingga setiap bank harus
terus menjaga kesehatannya dengan tetap memelihara dan mempertahankan
kepercayaan masyarakat padanya. Kemauan masyarakat untuk menyimpan sebagian
uangnya di bank, harus dilandasi oleh kepercayaan bahwa uangnya akan dapat
diperolehnya kembali pada waktu yang diinginkan atau sesuai dengan perjanjian yang
telah ditetapkan.6
Asas kepercayaan (fiduciary principle) tercermin dala pasal 29 ayat (4) UU No.10
tahun 1998 yaitu :
“Untuk kepentingan nasabah, bank wajib menyedikan informasi mengenai
kemungkinan timbulnya resiko kerugian sehubungan dengan transaksi nasabah yang
dilakukan melalui bank.”
2. Prinsip Kerahasiaan (Confidental Principle)
Prinsip rahasia bank menjadi sangat penting dijaga dalam industri perbankan.
Stabilitas sistem keuangan akan dapat goyah jika bank tidak menganut prinsip
kerahasiaan ini. Jika identitas atau keberadaan nasabah dan simpanannya atau
rekeningnya, misalnya rekening giro seorang nasabah bank tanpa alasan hukum yang
kuat begitu mudah diterobos oleh pihak yang tidak berkepentingan. Dampaknya dapat
dipastikan bahwa pemilik rekening akan merasa privasinya terganggu dan dapat
dipastikan jika nasabah tersebut tidak merasa aman lagi berkaitan dengan bank
tersebut, maka ia akan memindahkan ke tempat atau bank lain yang menjanjikan
keamanan dan kerahasiannya.
3. Prinsip Kehati- hatian (prudential Principle)

6
Dr. Trisadini P. Usanti, Hukum Perbankan, (Jakarta, kencana. 2016), hlm. 26.

8
Ketentuan pasal 2 UU No. 10/ 1998 perbankan menegaskan bahwa asas demokrasi
ekonomi sebagimana diuraikan sebelumnya dilakukan dengan menggunakan prinsip
kehati-hatian. Hal ini dihubungkan dengan kewajiban bank untuk tidak merugikan
kepentingan nasabah yang mempercayakan dananya kepada bank, sekaligus uang yang
disimpan oleh nasabah telah menjadi milik bank sejak disetorkan dan selama dalam
penyimpanan bank, tetapi bank tidak dapat menggunakan secara bebas tanpa adanya
rambu-rambu yang menjamin keamanan dana tersebut dan bank mampu menbayar
kembali dana kepada nasabah jika sewaktu-waktu ditarik oleh penyimpannya.

4. Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer Principle)

Prinsip mengenal nasabah (KYC) adalah prinsip yang diterapkan bank untuk
mencermati dan mengetahui indentitas nasabah serta memantau kegiatan transaksi
nasabah. Tujuan penerapan KYC(Know Your Customer) yaitu untuk mengetahui profil
dan karakter transaksi nasabah sehingga bank dapat mengidentifikasi transaksi yang
diduga mencurigakan dan agar tidak dijadikan sebagai ajang tindakan kejahatan dan
aktivitas ilegal yang dilakukan nasabah serta melindungi reputasi lembaga keuangan.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara umum dapat dikatakan bahwa hukum perbankan adalah hukum yang
mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan perbankan. Tentu untuk memperoleh
pengertian yang lebih mendalam mengenai pengertian hukum perbankan tidaklah cukup
dengan memberikan rumusan yang demikian. Maka diperlukan pendapat para ahli hukuim
perbankan.

Mengenai fungsi perbankan dapat dilihat dalam ketentuan Pasal 3 Undang-Undang


Perbankan yang menyatakan bahwa, “Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai
penghimpun dan penyalur dana masyarakat” Fungsi bank dapat jelaskan secara spesifik
seperti yang di uangkapkan oleh Y. Sri Susilo, Sigit Triandaru, dan A. Totok Budi Santoso
(2006), yaitu sebagai berikut:

4. Agent of Trust
5. Agent of Development
6. Agent of Service

Tujuan pendirian lembga keungan berawal dari kebutahan manusia akan jasa pengelola
dalam melakukan tranksaksi keuangan.Tranksaksi keuangan tersebut dapat berupa kegitan
usaha simpan pinjam,asuransi,dana pensiun,investasi dan beberapa kegitan lainnya
dibidang keuangan.Lembaga keuangan terdiri dari lembga keungan bank dan lembaga
bukan bank.lembaga-lembga keuangan tersebut ada yang milim swasta ada yang milik
negara .namun,kebijakan dan regulasi tetap ada ditangan pemerintah sebagai contoh,bank
indonesia merupakan bank sentral yang dimiliki oleh pemerintah dalam mengawasi
kegitan-kegitan bank umum.

Dari hubungan hukum yang terbentuk antara bank dan nasabah ada empat prinsip
dasar yang mendasarinya yaitu :

1. Prinsip Kepercayaan ( Fiduciary Principle)


2. Prinsip Kerahasiaan (Confidental Principle)

10
3. Prinsip Kehati- hatian (prudential Principle)
4. Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer Principle)
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan
tetapi pada kenyataan nya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai
bahan evaluasi untuk kedepannya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Trisadini P. Usanti. 2016. Hukum Perbankan. Jakarta: kencana.


Nuhatama Didip. 2015. Perbandingan Bank Konfesional Bank Syariah.
Gusmansyah Wery. 2019. Hukum Perbankan dan Lembaga Keuangan Syariah. Bengkulu: jl.
Pancur Mas.
Kasmir.2011. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.

12

Anda mungkin juga menyukai