Anda di halaman 1dari 23

“JASA DAN LAYANAN PERBANKAN UMUM DAN SYARIAH”

HUKUM PERBANKAN UMUM DAN SYARIAH

DOSEN : MIRSA ASTUTI S.H., M.H


KELAS/SEMESTER : VI-B1 PERDATA

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3


TRY SANDHY ALFATAH WIJAYA 1706200193
PRAYOGA ARIE SUGAMA 1706200314
ZULFACHRI AZHAR 1706200315

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
T/A 2019-2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama allah SWT yang Maha Pengasi lagi Maha

Penyayang,kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah tentang Jasa Dan Layanan Perbankan Umum Dan

Syariah.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan

dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.

Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada ibu Mirsa Astuty,

S.H., M.H yang memberikan tugas sehingga menambah wawasan kepada kami.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena

itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca

agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Jasa dan Layanan Perbankan

ini bermanfaat bagi kita dan untuk masyarakat maupun pendengar dan pembaca.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..........................................................................................................i

Daftar Isi...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Jasa Dan Layanan Perbankan.....................................................2


2.2 Jasa Dan Layanan Perbankan Umum/Konvensional Dan Syariah..............4
1. Perbankan Umum/Konvensional ....................................................4
2. Jasa dan Layanan Perbankan Syariah ...................................................11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..................................................................................................17
3.2 Saran............................................................................................................17

Daftar Pustaka..........................................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Awalnya bank hanya berperan sebagai tempat menyimpan uang agar aman
dari pencurian ataupun terjadinya musibah baik alam maupun karena ulah tangan
manusia yang tidak dapat diprediksa kehadirannya. Namun seiring
berkembangnya kehidupan masyarakat, selain menjadi tempat menabung bank
juga berfungsi sebagai tempat meminjam untuk modal usaha ataupun untuk
memenuhi kebutuhan konsumtif manusia seperti rumah dan kendaraan bermotor.
Bank juga berperan sebagai tempat investasi masa depan bagi nasabahnya.
Perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan mempunyai nilai strategis
di dalam perekonomian suatu negara. Lembaga tersebut dimaksudkan sebagai
perantara antara pihak yang mempunyai kelebihan dana dan pihak yang
kekurangan dana. Lembaga keuangan bank bergerak dalam kegiatan perkreditan,
dan berbagai jasa yang diberikan bank melayani kebutuhan pembiayaan serta
melancarkan mekanisme sistem pembayaran bagi semua faktor perekonomian.
Perbankan sebagai lembaga keuangan berorientasi bisnis melakukan berbagai
transaksi. Transaksi perbankan yang utama adalah menghimpun dana (funding)
dan menyalurkan dana (lending) di samping itu transaksi perbankan lainnya dalam
rangka mendukung kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana adalah
memberikan jasa-jasa bank lainnya
Kegiatan utama bank umum adalah menghimpun dan menyalurkan dana
dari dan bagi masyarakat. Namun mengingat banyaknya kegiatan operasional, dan
jasa pelayanan yang dilakukan oleh bank untuk masyarakat, maka perlu
permahaman yang mendalam tentang kegiatan utama bank. Untuk memahami
hukum perbankan, sangat penting mengetahui dan memahami jasa dan pelayanan
yang disediakan oleh bank bagi nasabahnya. Sehingga makalah ini akan
menguraikan mengenai jasa dan layanan perbankan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengertian jasa dan layanan perbankan ?
2. Bagaimana produk jasa dan layanan yang diberikan oleh perbankan
umum/konvensional dan Perbankan Syariah ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN JASA DAN LAYANAN PERBANKAN

Perkembangan peran perbankan syariah di Indonesia tidak terlepas dari


sistem perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur
dalam Undang-undang No. 10 tahun 1998 dimana Bank Umum adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip
syariah yang kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Peran
bank syariah dalam memacu pertumbuhan perekonomian daerah semakin strategis
dalam rangka mewujudkan struktur perekonomian yang semakin berimbang.
Dukungan terhadap pengembangan perbankan syariah juga diperlihatkan dengan
adanya “dual banking system”, dimana bank konvensional diperkenankan untuk
membuka unit usaha syariah.1

Berdasarkan Pasal 3 Undang-Undang Perbankan bahwa fungsi utama


perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat.
Fungsi ini yang disebutkan bank sebagai lembaga intermediasi, yaitu bank sebagai
penghimpun dan penyalur dana masyarakat (financial intermediary). Demikian
juga, pada perbankan syariah sebagaimana pada Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang
Perbankan Syariah bahwa bank syariah dan UUS wajib menjalankan fungsi
menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat.

Bertitik tolak dari posisi strategis bank tersebut di atas, perbankan di


Indonesia dibangun dengan tujuan menunjang pelaksanaan pemerataan
pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan
rakyat banyak.Posisi tersebut merupakan manifestasi bank sebagai agent of
development yang terutama adalah peranannya dalam kegiatan penyaluran kredit.
Begitu pentingnya kredit dalam proses pembangunan, mengingat secara nasional
aspek perkreditan masih sangat menentukan volume pertumbuhan ekonomi
nasional secara keseluruhan, sebagaimana diatur pada Pasal 4 Undang-Undang
Perbankan jo. Pasal 3 Undang-Undang Perbankan Syariah.

1
Trisadini P. Usanti. Abd Somad. 2017. Hukum Perbankan. Depok:Kencana. Halaman 7.

2
Menurut Christian Gronross jasa adalah proses yang terdiri atas
serangkaian aktivitas intangible yang biasanya (namun tidak harus selalu) terjadi
pada interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa dan atau sumber daya fisik
atau barang dan atau sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas
masalah pelanggan". Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan kerapkali
terjadi dalam jasa, sekalipun pihak-pihak yang terlibat mungkin tidak
menyadarinya. Selain itu, dimungkinkan ada situasi di mana pelanggan sebagai
individu tidak berinteraksi langsung dengan perusahaan jasa.2

Menurut Kasmir (2003,107) tujuan pemberian jasa bank adalah untuk


mendukung dan memperlancar kedua kegiatan sebelumnya yaitu kegiatan
menghimpun dana dan menyalurkan dana semakin lengkap jasa bank yang
diberikan, maka semakin baik. Hal ini disebabkan jika nasabah hendak melakukan
suatu transaksi perbankan, cukup berhenti di satu bank saja.

Pada konsep dasarnya kualitas pelayanan mempunyai dua hal utama yaitu harapan
dan kenyataan atau apa yang diharapkan dan apa yang dirasakan, kecocokan akan
kedua hal tersebut merupakan awal dari hakikat jasa. Definisi kualitas pelayanan
berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta
ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi apa yang menjadi harapan
pelanggan, apabila jasa yang diterima atau dirasakan (perceived service) sesuai
dengan yang diharapkan (expected service), maka kualitas pelayanan
dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika jasa yang diterima melampaui harapan
pelanggan, maka kualitas pelayanan di persepsikan sebagai suatu yang ideal.
Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan, maka
kualitas pelayanan tergantung pada kemampuan penyedia dalam memenuhi
harapan pelanggan secara konsisten.

2
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, 2009, Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta:Bumi Aksara, hlm. 4

3
2.2 JASA DAN LAYANAN PERBANKAN UMUM/KONVENSIONAL DAN
SYARIAH
1. Perbankan Umum/Konvensional
Jasa bank adalah semua aktifitas bank, baik yang secara langsung maupun
tidak langsung yang berkaitan dengan tugas dan fungsi bank sebagai lembaga
intermediasi, yaitu lembaga yang memperlancar terjadinya transaksi perdagangan,
sebagai lembaga yang memperlancar peredaran uang serta sebagi lembaga yang
memberikan jaminan kepada nasabahnya.
Semakin lengkap jasa-jasa bank yang dapat dilayani oleh suatu bank maka
akan semakin baik. kelengkapan ini ditentukan dari permodalan bank serta
kesiapan banak dalam menyediakan SDM yang handal. dalam praktiknya jasa-
jasa bank yang ditawarkan meliputi:
A. Transfer
Transfer adalah suatu kegiatan jasa bank untuk memindahkan sejumlah
dan tertentu sesuai dengan perintah si pemberi amanat yang ditujukan untuk
keuntungan seseorang yang ditunjuk sebagai penerima transfer. Baik transfer uang
keluar atau masuk akan mengakibatkan adanya hubungan antar cabang yang
bersifat timbal balik, artinya bila satu cabang mendebet cabang lain mengkredit.
 Transfer Keluar Salah satu jenis pengiriman uang yang dapat
menyederhanakan lalu lintas pembayaran adalah dengan pengiriman uang
keluar. Media untuk melakukan transfer ini adalah secara tertulis ataupun
melalui kawat.
 Pembatalan Transfer keluar : Bila terjadi pembatalan transfer, haruslah
diperhatikan bahwa pembatalan tersebut hanya dapat dilakukan bila
transfer keluar belum dibayarkan kepada si penerima uang dan untuk itu
bank pemberi amanat harus memberi perintah berupa “stop payment”
kepada cabang pembayaran. Pembayaran pembatalan ini baru dapat
dilakukan oleh bank pemberi amanat kepada nasabah pemberi amanat
hanya apabila telah diterima berita konfirmasi dari bank pembayar bahwa
memang transfer dimaksud belum dibayarkan.
 Transfer Masuk dimana bank menerima amanat dari salah satu cabang
untuk membayar sejumlah uang kepada seseorang beneficiary. Dalam hal

4
ini bank pembayar akan membukukan hasil transfer kepada rekening
nasabah beneficiary bila ia memiliki rekening di bank pembayar. Transfer
masuk tidak dikenakan lagi komisi karena si nasabah pemberi amanat
telah dibebankan sejumlah komisi pada saat memberikan amanat transfer.
Pembatalan Transfer Masuk : Jika terjadi pembatalan, pertama – tama
yang harus dilakukan adalah memeriksa. Apakah hasil transfer telah
dibayarkan kepada beneficiary. Bila ternyata belum, akan diblokir dan
dibatalkan untuk kemudian dikembalikan kepada cabang pemberi amanat
melalui pemindahbukuan.

B. Inkaso
Inkaso merupakan kegiatan jasa Bank untuk melakukan amanat dari pihak
ke tiga berupa penagihan sejumlah uang kepada seseorang atau badan tertentu di
kota lain yang telah ditunjuk oleh si pemberi amanat.

Warkat Inkaso

a) Warkat inkaso tanpa lampiran Yaitu warkat – warkat inkaso yang tidak
dilampirkan dengan dokumen – dokumen apapun seperti cek, bilyet giro,
wesel dan surat berharga
b) Warkat inkaso dengan lampiran Yaitu warkat – warkat inkaso yang
dilampirkan dengan dokumen – dokumen lainnya seperti kwitansi, faktur,
polis asuransi dan dokumen – dokumen penting

Jenis Inkaso

a) Inkaso Keluar Merupakan kegiatan untuk menagih suatu warkat yang telah
diterbitkan oleh nasabah bank lain.
b) Inkaso masuk Merupakan kegiatan yang masuk atas warkat yang telah
diterbitkan oleh nasabah sendiri. Dalam kegiatan inkaso masuk, bank
hanya memeriksa kecukupan dari nasabahnya yang telah menerbitkan
warkat kepada pihak ke tiga.

5
C. Letter Of Credit
Letter of Credit atau dalam bahasa Indonesia disebut Surat Kredit
Berdokumen merupakan salah satu jasa yang ditawarkan bank dalam rangka
pembelian barang, berupa penangguhan pembayaran pembelian oleh pembeli
sejak LC dibuka sampai dengan jangka waktu tertentu sesuai perjanjian.
Berdasarkan pengertian tersebut, tipe perjanjian yang dapat difasilitasi LC terbatas
hanya pada perjanjian jual – beli, sedangkan fasilitas yang diberikan adalah
berupa penangguhan pembayaran.

Jenis dan Manfaat Letter of Credit

Isi dari perjanjian LC mencakup banyak hal seperti jangka waktu, pembatalan,
cara pembayaran dan lain – lain. Berdasarkan isi perjanjian tersebut, LC dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis:

1) Ruang Lingkup Transaksi


 LC Impor:adalah LC yang digunakan untuk mengadakan transaksi
jual beli barang/jasa melewati batas – batas Negara.
 LC Dalam Negeri atau Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri
(SKBDN):adalah LC yang digunakan untuk mengadakan transaksi di
dalam wilayah suatu Negara.
2) Saat Penyelesaian
 Sight LC:adalah LC yang penangguhan pembayarannya sampai
dengan dokumen tiba.
 Usance LC:adalah LC yang penangguhan pembayarannya sampai
wesel yang diterbitkan jatuh tempo (tidak lebih lama dari 180 hari).
3) Pembatalan
 Revocable LC:adalah LC yang dapat dibatalkan atau diubah secara
sepihak oleh issuing bank setiap saat tanpa pemberitahuan terlebih
dahulu kepada pihak yang berhak menerima pembayaran
(beneficiary). LC jenis ini biasanya digunakan sebagai bekal awal
sebelum negosiasi antara importir dan eksportir mencapai kesepakatan
final.

6
 Irrevocable LC:adalah LC yand tidak dapat dibatalkan atau diubah
secara sepihak oleh issuing bank setiap saat tanpa persetujuan
beneficiary. Apabila suatu LC tidak secara eksplisit menyatakan
‘revocable’ atau ‘irrevocable’, maka LC tersebut dianggap sebagai
irrevocable LC.
4) Pengalihan Hak
 Transferable LC:adalah LC yang diberikan hak kepada beneficiary
untuk mengalihkan sebagian atau seluruh hak penerimaan pembayaran
kepada pihak lain. Pengalihan hak ini hanya dapat dilakukan satu kali.
 Untransferable LC:adalah LC yang tidak memberikan hak kepada
beneficiary untuk mengalihkan sebagian atau seluruh hak penerimaan
pembayaran kepada pihak lain.
5) Pihak advising bank
 General/Negotiating/Non-Restricted LC:adalah LC yang tidak
menyebutkan dengan bank yang akan menjadi advising bank.
 Restricted/Straight LC:adalah LC yang menyebutkan dengan tegas
bank yang menjadi advising bank.
6) Cara Pembayaran kepada Beneficiary
 Standby LC:adalah surat pernyataan dari pihak bank yang menyatakan
bahwa apabila pihak yang dijamin (nasabah bank tersebut) cidera janji
maka pihak bank akan menerbitkan Sight LC untuk kepentingan yang
menerima jaminan yaitu beneficiary.
 Red-Clause LC:adalah LC yang memperkenankan penarikan sejumlah
tertentu uang muka oleh beneficiary. LC ini diterbitkan biasanya
hanya apabila issuing bank benar – benar percaya pada reputasi
beneficiary.
 Clean LC:adalah LC yang pembayarannya kepada beneficiary dapat
dilakukan hanya atas dasar kwitansi/wesel/cek tanpa harus
menyerahkan dokumen pengiriman barang.

7
D. Kliring
Kliring adalah pertukaran warkat atau Data Keuangan Elektronik (DKE)
antarpeserta kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta
yangperhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu.

Mekanisme Kliring

a. Peserta, terdiri dari:


 Peserta Langsung Aktif (PLA)
 Peserta Langsung Pasif (PLP)
 Peserta Tidak Langsung (PTL)
b. Fasilitas bagi Peserta, meliputi:
 Informasi hasil kliring
 Laporan hasil proses kliring
 Rekaman data warkat yang diterima
 Salinan warkat dan permintaan ulang atas laporan hasil proses
kliring
 Investigasi selisih
 Pengujian kualitas MICR code line
c. Proses:
 Siklus kliring nominal besar
 Siklus kliring ritel
d. Settlement
Dasar perhitungan dalam kliring elektronik di bawah Rp 100 juta adalah
Data Keuangan Elektronik (DKE). Perhitungan hasil kliring akan tercemin
dalam Bilyet saldo Kliring yang dapat bersaldo kredit (menang) atau debet
(kalah). Hasil ini dibukukan langsung ke rekening giro tiap bank di Bank
Indonesia tanpa melihat kecukupan dana (net settlement).
e. Biaya
Bank Indonesia mengenakan biaya kepada para peserta kliring.

8
f. Menerima Setoran-Setoran
Jenis layanan yang ada pada bank ini adalah jenis layanan yang paling
banyak atau sering dimanfaatkan oleh para nasabah, mengapa demikian..?
hal ini karena keuntungan bagi para nasabah lebih praktis dan aman.
Dalam proses ini, bank membantu para nasabah dalam menampung dari
berbagai setoran dari berbagai diantaranya :
 Pembayaran pajak
 Pembayaran tagihan telpon
 Pembayaran tagihan depot air bersih/pam
 Pembayaran tagihan listrik
 Dan pembayaran uang kuliah/daftar ulang.
g. Melayani Pembayaran-Pembayaran
Hal ini sama dengan layanan terima dana setoran, bank juga menerima
pelayanan pembayaran seperti yang diminta oleh para nasabah, seperti
misalnya :
 Membayar gaji karyawan, pensiunan, dan atau honorarium
 Pembayaran deviden
 Pembayaran kupon
 Pembayaran bonus atau hadiah
h. Bermain dalam Pasar Modal
Bank juga memiliki berbagai peran kegiatan di pasar modal, seperti
misalnya bermain dalam surat-surat berharga. Seperti misalnya :
 Penjamin emisi atau underwriter
 Penjamin atau guarantor
 Wali amanat atau trustee
 Perantara perdagangan di bursa efek atau sebagai pialang/broker
 Pedagang efek atau dealer
 Perusahaan pengelola dana atau invesment company
 Safe Deposit Box

9
Safe Deposit Box merupakan pelayanan jasa bank yang memberika
layanan melalui box atau tempat menyimpan barang-barang atau
surat berharga milik para nasabah sautau bank.
Barang-barang berharga yang dititpakan menggunakan safe deposit
box akan lebih aman dari bahaya pencurian, dan atau kebakaran.
Bagi para nasabah yang menggunakan jenis layana bank yang satu
ini akan dikenakan biaya sewa yang jumlanya tergantung dari
kebijakan pihak bank.
i. Bank Card atau Kartu Kredit
Bank card atau yang lebih akrab dengan sebutan kartu kredit adalah kartu
yang dapat digunakan untuk mengambil uang tunai atau juga bisa
digunakan untuk membayar barang yang telah dibeli pada supermarket.
Nasabah yang menggunakan jasa layanan bank ini kemudian harus
membyar utang tahunan yang jumlahnya sesuai dengan perjanjia atara
nasabah dan pihak bank. Setiap pembelanjaan yang menggunakan kartu
kredit memiliki masa tenggang waktu pelunasan selain itu juga dikenakan
bunga dari jumlah uang yang telah dibelanjakan manakalah sudah
melewati waktu yang telah ditentukan.
j. Bank Notes
k. Bank notes merupakan jasa penukaran valuta asing atau mata uang asing.
Dalam transaksi jual belinya bank mengacu pada nilai tukar mata uang
atau kurs atau nilai tukar rupiah dengan mata uang asing.
l. Bank Garansi
Bank garansi merupakan jaminan bank yang diberikan kepada nasabah
untuk membiayai sebuah usaha. Dengan adanya jaminan bank ini, seorang
pengusaha mendapatkan fasilitas untuk melaksanakan kegiatan usahanya.
Besarnya jaminan yang akan dikeluarkan oleh bank sebelumnya sudah
ditaksir terlebih dahulu dengan melihat kredibilitas dan prospek dari usaha
dari nasabah nya.
m. Bank Draft
Bank draft merupakan wesel yang telah dikeluarkan oleh pihak bank
kepada para nasabahnya. Kelebihan dari bank draft ini adalah nasabah

10
dapat memperjualbelikan wesel ini saat ketika nasabah membutuhkan
uang tunai.

11
2. Jasa dan Layanan Perbankan Syariah

Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang


operasionalnya berdasarkan hukum Islam. sistem ini berlandaskan kepada
larangan agama Islam untuk memungut pinjaman dengan mengenakan bunga
pinjaman (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha-usaha yang
terlarang. Pada penyaluran dana kepada masyarakat, sebagian besar pembiayaan
bank syariah disalurkan dalam bentuk barang dan jasa yang di belikan Bank Islam
untuk nasabahnya. Dengan demikian, pembiayaan hanya diberikan/ berlaku
apabila barang dan jasa telah ada terlebih dahulu. Dengan metode pengadaan
barang terlebih dahulu, baru dilakukan pemberian/ pengucuran dana. Maka
dengan adanya hal seperti itu akan membuat masyarakat berpacu dalam
memproduksi barang dan jasa atau mengadakan barang dan jasa. Selanjutnya
barang yang diproduksi menjadi jaminan (collateral) terhadap hutang
Secara garis besar, ekonomi syariah ditentukkan oleh hubungan aqad yang
terdiri dari lima konsep aqad. Bersumber dari lima konsep ini bank syariah dapat
menerapkan produk-produk lembaga keuangan bank syariah dan lembaga
keuangan bukan bank syariah yang dapat dioperasionalkan. Kelima konsep
tersebut adalah:

1) Prinsip Simpanan Murni (al-Wadiah) Prinsip simpanan murni


merupakan fasilitas yang diberikan oleh bank Islam untuk memberikan
kesempatan kepada pihak yang kelebihan dana untuk menyimpan dananya
dalam bentuk alWadiah. Fasilitas al-Wadiah diberikan utnuk tujuan
investasi guna mendapatkan keuntungan seperti halnya tabungan dan
deposito.
2) Bagi Hasil (Syirkah) Sistem ini adalah suatu sistem yang meliputi tata
cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana dengan pengelola dana.
Pembagian hasil usaha ini dapat terjadi antara bank dengan penyimpan
dana, maupun antara bank dengan nasabah penerima dana. Bentuk produk
yang berdasarkan prinsip ini adalah mudharabah dan musyarakah.
3) Prinsip Jual Beli (at-Tijarah) Prinsip ini merupakan suatu sistem yang
menerapkan tata cara jual beli, dimana bank akan membeli terlebih dahulu
barang yang dibutuhkan atau mengangkat nasabah sebagai agen bank

12
melakukan pembelian atas nama bank, kemudian bank menjual barang
tersebut kepada nasabah dengan harga beli ditambah keuntungan (margin).
4) Prinsip Sewa (al-Ijarah) Prinsip ini secara garis besar terbagi atas dua
jenis: (1). Ijarah, sewa murni, seperti halnya penyewaan alat-alat produk
(operating lease). Dalam teknis perbankan, bank dapat membeli equipment
yang dibutuhkan nasabah kemudian menyewakan dalam waktu dan hanya
telah disepakati kepada nasabah. (2) Bai al takjiri atau ijarah al muntahiya
bit tamlik merupakan penggabungan sewa dan beli, dimana si penyewa
mempunyai hak untuk memiliki barang pada akhir masa sewa (financial
lease).3
5) Prinsip Jasa/Fee (al-Ajr Walumullah) Prinsip ini meliputi seluruh
layanan non-pembiayaan yang diberikan oleh bank. Bentuk produk yang
berasarkan prinsip ini antara lain bank garansi, kliring, inkaso, jasa,
transfer, dan lainnya. Pada prinsipnya orientasi dari pendirian sebuah bank
adalah untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, tumbuh dan bisa
bertahan hidup. Dan hal itu juga berlaku pada industri perbankan, baik itu
bank konvensional maupun syariah.

A. Al-Wakalah

Al-wakalah menurut bahasa artinya penyerahan, pendelegasian atau


pemberian mandat. Akad wakalah adalah akad pelimpahan kekuasaan oleh satu
pihak ke pihak lain dalam hal hal yang boleh di wakilkan.

Jenis – jenis al-wakalah

 Transfer
Transfer adalah suatu kegiatan jasa bank untuk memindahkan sejumlah
dana tertentu sesuai dengan perintah si pemberi amanat yang ditujukan
untuk keuntungan seseorang yang ditunjuk sebagai penerima transfer.
Pelayanan Transfer merupakan bentuk pelayanan jasa yang diberikan oleh
bank atas permintaan nasabah untuk mengirimkan sejumlah uang tertentu.
Jasa transfer uang dapat dilakukan dari satu bank ke bank lainnya, dari

3
Sudarsono, Heri. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Ekonosia. Halaman

13
satu rekening ke rekening lainnya dalam bank yang sama, cabang yang
sama atau dalam bank yang sama tetapi cabang yang berbeda.
 Kliring
Merupakan jasa perbankan yang diberikan dalam rangka penagihan warkat
antar bank yang berasal dari wilayah kliring yang sama. Warkat yang
dapat dilakukan dalam transaksi kliring antara lain : cek, bilyet giro, dan
surat berharga lainnya,. Proses penagihan warkat melalui kliring ini pada
umumnya memakan waktu satu hari.
 Inkaso
Inkaso adalah pemberian kuasa pada bank oleh nasabah (baik perusahaan
maupun perorangan) untuk melakukan penagihan terhadap surat-surat
berharga (baik yang berdokumen maupun yang tidak berdokumen) yang
harus dibayar setelah pihak yang bersangkutan (pembayar atau tertarik)
berada ditempat lain (dalam atau luar negeri) menyetujui pembayarannya.
Dalam arti lain, Inkaso merupakan kegiatan jasa Bank untuk melakukan
amanat dari pihak ke tiga berupa penagihan sejumlah uang kepada
seseorang atau badan tertentu di kota lain yang telah ditunjuk oleh si
pemberi amanat.
 Letter of Credit (L/C)
Letter of Credit atau dalam bahasa Indonesia disebut Surat Kredit
Berdokumen merupakan salah satu jasa yang ditawarkan bank dalam
rangka pembelian barang, berupa penangguhan pembayaran pembelian
oleh pembeli sejak LC dibuka sampai dengan jangka waktu tertentu sesuai
perjanjian. Berdasarkan pengertian tersebut, tipe perjanjian yang dapat
difasilitasi LC terbatas hanya pada perjanjian jual - beli, sedangkan
fasilitas yang diberikan adalah berupa penangguhan pembayaran.
 Payment
Merupakan layanan jasa yang diberikan oleh bank dalam melaksanakan
pembayaran untuk kepentingan nasabah. Bank akan mendapatkan fee atas
pelayanan jasa yang diberikan.

14
B. Al-Kafalah

Merupakan jaminan yang diberikan oleh pemberi jaminan kepada pihak


lain untuk memenuhi kewajiban pihak yang ditanggung. Dalam akad kafalah,
diperjanjikan bahwa seseorang memberikan penjaminan kepada seorang kreditor
yang memberikan utang kepada seorang debitor, yang mana pihak penjamin
memberikan jaminan bahwa utang yang dilakukan oleh debitur kepada kreditur
akan dilunasi oleh penjamin. Pemberi jaminan disebut kafil dan yang memberikan
jaminan disebut makful.

Jenis jenis al-kafalah

 Kafalah Bin-nafs
 Kafalah Bil-mal
 Kafalah Bit-taslim
 Kafalah Al-munjazah
 Kafalah Al-muallaqah

C. AL-Hawalah
AL-hawalah adalah merupakan pemindahan kewajiban membayar hutang
dari orang yang berhutang kepada orang yang berutang lainnya. Al-hawalah juga
di artikan pengalihan kewajiban membaayar hutang dari beban pihak pertama
kepada pihak lain yang berutang kepadanya atas dasar saling mempercayai.

Dalam akad al-hawalah terdapat tiga pihak yang terkait antara lain : muhal
(pemberi pinjaman), muhil (penrima pinjaman), dan muhal alaih (penerima
pinjaman dari muhil. Muhal memberikan pinjaman kepada muhil, sementara itu
muhil masih mempunyai piutang pada muhal alaih. Pada saat itu muhil tidak
mampu melakukan pembayaran atas utangnya kepada muhal alaih. Dengan
demikian, muhal alaih tidak harus membayar utang kepada muhal, maka muhal
mengalihkan hutangnya kepada muhal alaih. Dengan demikian, muhal alaih tidak
harus membayar utang kepada muhil alaih, akan tetapi membayar utangnya
kepada muhal. Dari transaksi pengalihan hutang piutang ini, maka utang muhil

15
kepada muhal menjadi lunas, karena muhal alaih yang akan melakukan
pembayarannya.

D. Ar-Rahn

Ar-Rahn adalah menahan harta salah satu milik si peminjam sebagai


jaminan pinjaman yang diterimanya. Bahan yang ditahan tersebut memiliki nilai
ekonomis. Dengan demikian, pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk
dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutanganya. Secara sederhana
rahn disebut sebagai jaminan utang atau gadai.

Skema Ar-rahn

Dalam skema ar-rahn, menggambarkan mekanisme trasnsaksi rahn dalam bank


sayri’ah atau lembaga keuangan syrai’ah.

1. Nasabah menyerahkan jaminan kepada bank.


2. Akad pembiayaan dilaksanakan antara rahin dan murtahin
3. Setelah kontrak pembiayaan ditandatangani, dan agunan di terima oleh
bank syari’ah, makan bank syari’ah mencairkan pemnbiayaan,
4. Rahin melakukan pembayaran kembali di tamnajdengan fee yang telah
disepakati.
E. Al-Qard

Al-qard adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau
di minta kemabali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan
imbalan. Dalam bank syariah alqard biasanya pembiayaan yang diberikan kepada
pengusaha kecil. Pembiayaan alqard diberikan tanpa adanya imbalan.

Manfaat Al-qard

 Membantu nasabah pada saat mendapat kesulitan dengan memberikan


dana talangan jangka pendek
 Pedangang kecil memperoleh bantuan dari bank syari’ah untuk
mengembangkan usahanya, sehingga merupakan misi sosial bagi bank
syari’ah dalam membantu masyarakat miskin.

16
 Dapat mengalihkan pedagang kecil dari ikatan utang dengan rentenir,
dengan mendapatkan utang dari bank syari’ah.
 Meningkatkan loyalitas masyarakat kepada bank syari’ah dapat
memberikan manfa’at kepada masyarakat golongan miskin.

Skema Al-qard

1. Kontrak perjanjian Al-qard dilaksanakan antara bank dan nasabah.


2. Nasabah menyediakan tenaga untuk mengelola usaha dan bank syari’ah
menyerahkan modal sebagai investasi. Modal yang diserahkan dalam qard
berasal dari dana bank dan dana kebajikan yang dikumpulkan oleh bank
dari berbagai sumber antara lain : zakat, sedeqah, infak, denda, dan dana
lainnya.
3. Bila terdapat keuntungan, maka keuntungan 100% dinikmati oleh nasabah,
tidak dibagi hasilkan dengan bank syari’ah.
4. Pada saat pembayaran atau jatuh tempo, maka nasabah mengembalikan
100% modal yang berasal dari bank syari’ah, tanpa ada tambahan.\

F. As-Sharf

Merupakan pelayanan jasa bank syari’ah dalam pertukaran mata uang.


Pertukaran antara valas dan rupiah di bolehkan. Ari harfiah sharf adalah
penambahan, penukaran, penghindaran, pemalingan, atau transaksi jual beli. Sharf
dapat diartikan transaksi jual beli antara mata uang yang satu dengan mata uang
yang lainnya.

Transaksi sharf dapat dibenarkan bila sesuai dengan persyaratan antara lain:

 Nilai tukar antarmata uang yang akan diperjualbelikan telah dikuasai


secara langsung oleh penjual dan pembeli. Penguasaan dimaksud ialah
terkait dengan fisik maupun hukumnya.
 Bila pertukaran antara mata uang yang sejenis, maka jumlah nilainya harus
sama.
 Salam Sharf tidak boleh ada tenggang waktu antara transaksi dan saat
penyerahan uang, artinya pertukaran uang harus dilakukan secara tunai.

17
 Transaksi sharf tidak untuk spekulasi, akan tetapi transaksi itu terjadi
karena kedua pihak saling membutuhkan untuk melakukan jual beli mata
uang.

18
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan Pasal 3 Undang-Undang Perbankan bahwa fungsi utama
perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat.
Fungsi ini yang disebutkan bank sebagai lembaga intermediasi, yaitu bank sebagai
penghimpun dan penyalur dana masyarakat (financial intermediary). pada
perbankan syariah sebagaimana pada Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Perbankan
Syariah bahwa bank syariah dan UUS wajib menjalankan fungsi menghimpun dan
menyalurkan dana masyarakat.
Tujuan pemberian jasa bank adalah untuk mendukung dan memperlancar
kedua kegiatan sebelumnya yaitu kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan
dana semakin lengkap jasa bank yang diberikan, maka semakin baik. Hal ini
disebabkan jika nasabah hendak melakukan suatu transaksi perbankan, cukup
berhenti di satu bank saja.
dalam praktiknya jasa-jasa bank yang ditawarkan meliputi:
a. Transfer
b. Inkaso
c. Letter Of Credit
d. Kliring
Secara garis besar, ekonomi syariah ditentukkan oleh hubungan aqad yang
terdiri dari lima konsep aqad. Bersumber dari lima konsep bank syariah dapat
menerapkan produk-produk lembaga keuangan bank syariah dan lembaga
keuangan bukan bank syariah yang dapat dioperasionalkan. Kelima konsep
tersebut adalah:
a. Prinsip Simpanan Murni (al-Wadiah)
b. Bagi Hasil (Syirkah)
c. Prinsip Jual Beli (at-Tijarah)
d. Prinsip Sewa (al-Ijarah)
e. Prinsip Jasa/Fee (al-Ajr Walumullah)

3.2. Saran
Pada konsep dasarnya kualitas pelayanan mempunyai dua hal utama yaitu
harapan dan kenyataan atau apa yang diharapkan dan apa yang dirasakan,
kecocokan akan kedua hal tersebut merupakan awal dari hakikat jasa.
Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan,
maka kualitas pelayanan tergantung pada kemampuan penyedia dalam memenuhi
harapan pelanggan secara konsisten.

19
DAFTAR PUSTAKA

Trisadini P. Usanti. Abd Somad. 2017. Hukum Perbankan. Depok:Kencana.


Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, 2009, Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta:Bumi
Aksara
Sudarsono, Heri. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta:
Ekonosia.
Roni Andespa. 2016. Strategi Pelayanan Bank Konvensional Dan Syariah:
Prioritas Pelayanan Fisik Dan Empati. (Institut Agama Islam Negeri
Imam Bonjol Padang).

20

Anda mungkin juga menyukai