Anda di halaman 1dari 2

Beberapa masalah dari pertanian tradisional

1. Bergantung pada musim

Keadaan ini bisa dibuktikan dengan kenyataan bahwa manusia seolah-olah hidup di atas
tonggak. Pada daerah-daerah yang lahan pertaniannya sempitdan penanaman hanya tergantung
pada curah hujan yang tak dapat dipastikan, produk rata-rata akan menjadi sangat rendah, dan
dalam keadaan tahun-tahun yang buruk, para petani dan keluarganya akan mengalami bahaya
kelaparan yang sangat mencekam. Dalam keadaan yang demikian, kekuatan motivasi utama
dalam kehidupan para petani ini barangkali bukanlah meningkatkan penghasilan, tetapi berusaha
untuk bisa mempertahankan kehidupan keluarganya.
2. Penggunaan teknologi yang belum berkembang

Dalam hal ini biasanya pada pertanian tradisional menggunakan alat atau teknologi yang masih
rendah atau belum berkembang.Yang mana hal ini dapat memperlambat hasil yang di produksi
dan akan membuang waktu dlaam proses bercocok tanam. Misalnya pada sistem tradisional
masyarakat untuk membajak sawah masih menggunakan kerbau hal ini masih kurang efisiensi
dalam pemanfaatan waktu dan tenaga.Akan tetapi dari sektor ekonominya lebih rendah dan
minim pengularan untuk mengelolah lahan untuk menghasilkan produk.

satu-satu nya cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan meningkatkan tekhnologi yang
saat ini dipakai oleh petani caranya dengan lebih banyak mengadakan penelitian oleh ilmuwan
dalam negeri agar dapat menghasilkan tekhnologi tepat guna dengan harga lebih murah dan
penggunaan yang mudah oleh petani-petani kecil yang kebanyakan memiliki tingkat pendidikan
yang relaif lebih rendah. hal ini tentunya sangat memerlukan apresiasi dari pemerintah entah itu
memberikan sponsor bagi peneliti atau langsung memberikan apresiasi yang sangat prestisius
bagi pemeliti penemu teknologi terbaru.

3. Tenaga kerja yang masih banyak di gunakan

Untuk pertanian tradisional biasanya diguanakan lebih banyak dalam menggelolah lahan
pertanian untuk menghasilkan produksi. hal ini dikarenakan masih minimnya teknologi yang ada
sehingga pelaksanaan menggunakan SDM (sumber daya manusia) yang ada. Sebagai contoh
dalam hal panen tanaman tebu yang mana digunakan tenaga kerja manusia dalam proses
penebangan,kemudian contoh lain proses perontokan helai padi yang masih menggunakan tenaga
manusia untuk melakukan walaupun saat ini mulai ada teknologi yang membantu merontokan
helai padi. Hal ini mencerminkan bahwa pertanian tradisional masih tergantung dengan Sumber
Tenaga Manusia yang ada,akan tetapi dari sektor ekonominya lebih murah.
4. Modal yang dipakai masih sedikit

Dalam hal ini modal dalam pengelolahan produksi pertanian masih sedikit karena kebutuhan
yang dibuat tidak terlalu membutuhkan modal lebih .Biasanya juga hanya butuh modal untuk
pembayaran tenaga kerja dan lain-lain yang rata-rata minim.

5. Hasil produksi yang masih kurang terjangkau

Dalam pertanian tradisional sering hasil yang di produksi hanya sebatas untuk di konsumsi
keluarga maupun masyarakat golongan.Hal ini dikarenakan masih minimnya cara budidaya
tanaman sehingga produk yang dihasilkan masih rendah.

Kesimpulan:

Pada Pertanian tradisional biasanya lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup para
petani dan tidak untuk memenuhi kebutuhan ekonomi petani, sehingga hasil keuntungan petani dari
hasil pertanian tradisional tidak tinggi , bahkan ada yang sama sekali tidak ada dalam hasil produksi
pertanian. Pertanian tradisional juga memliki beberapa masalah seperti lemah nya teknologi,
membutuhkan tenaga kerja yang lebih, hasil produksi masih sedikit dan hasilnya produksinya
bergantung pada musim.

Sumber :
buku tadi lupa namanya
http://kenzhi17.blogspot.co.id/2012/09/pertanian-tradisionalkonvesional-dan.html
http://frendyheitansyah.blogspot.co.id/2014/06/masalah-pertanian-di-indonesia-serta.html

Anda mungkin juga menyukai