Anda di halaman 1dari 6

PEMBAHASAN

CARA-CARA MELAKUKAN PEMBAYARAN INTERNASIONAL

Dalam melakukan pembayaran transaksi ekonomi luar negeri, seorang pengusaha dapat
memakai beberapa cara. Cara-cara ini antara lain:

1. Cash
2. Open Account
3. Commercial Bills of Exchange
4. Letters of Credit
5. Private Compensation

1. Cash
Pembayaran ini dilakukan denan menggunakan check atau bank draft, pada saat barang
dikirim oleh eksportir atau sebelumnya. Cara ini biasanya tidak disukai oleh pembeli (importir)
karena:

 Harus tersedia uang kas yang cukup besar


 Kehilangan penggunaan modal kerja karena barang diterima kemudian
 Harus berdasarkan kepercayaan dan kejujuran eksportir

Tetapi cara ini akan sangat baik bagi eksportir yang keadaan keuangannya lemah dan belum
kenal baik dengan importir.

2. Open Account
Cara ini merupakan kebalikan daripada cash. Sebab dengan cara open account barang telah
dikirimkan kepada importir tanpa disertai surat perintah membayar serta dokumen-dokumen.
Pembayaran dilakukan setelah beberapa waktu atau terserah kebijaksanaan importir. Dalam hal ini
resiko sebagian besar ditanggung eksportir, misalnya: eksportir harus mempunyai banyak modal
dan apabila pembayaran akan dilakukan dengan mata uang asing maka resiko perubahan kurs
menjadi tanggungannya. Cara ini akan baik digunakan apabila:

 Pembeli sudah dikenal dengan baik


 Keadaan ekonomi dan politik yang stabil
 Dekat dengan pasar
3. Commercial Bills of Exchange
Cara ini yang paling umum dipakai. Commercial Bills of Exchange sering disebut drafts
atau trade bills, adalah surat yang ditulis oleh penjual berisi perintah kepada pembeli untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu di masa yang mendatang. Surat perintah
semacam ini sering disebut wesel, apabila si pembeli menyetujui maka dia lalu membubuhkan
tanda tangan pada drafts tersebut, sehingga drafts tersebut dapat diperjualbelikan (disebut trade
drafts).

Jenis/macam dari drafts ini ada:


1. Clean drafts yakni drafts yang tidak disertai jaminan dokumen barang.
2. Documentary draft yakni draft yang disertai jaminan dokumen pengiriman serta asuransi
barang.

Waktu kapan pembayaran drafts itu dilakukan disebut tenor atau usance. Dalam hubungan
dengan tenor/usance, maka draft dapat dibagi kedalam:

1. Sight draft: yakni draft yang dibayar sesaat setelah diperlihatkan kepada pembeli. Jadi
mungkin pembayarannya sebelum barangnya tiba di tempat pembeli sebab draft dikirim
melalui kapal laut.
2. Arrival draft: yakni draft yang dibayar sesaat setelah barangnya datang.
3. Date draft: yakni draft yang pembayarannya dilakukan pada tanggal tertentu atau beberapa
hari setelah tanggal tersebut

4. Letter of Credit (L/C)


Dalam cara dengan letter of credit, wesel ditarik kepada Bank bukan importir, sehingga
transaksinya akan lebih terjammin. Yang dimaksud denga letter of credit adalah suatu surat yang
dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembeli barang (importir) dimana Bank tersebut yang
menyetujui membayar wesel yang ditarik oleh penjual barang (eksportir). Dengan demikian letter
of credit merupakan suatu alat pengganti kredit Bank dan dapat menamin pembayaran bagi
eksportir.

4.1. Pihak-pihak didalam Letter of Credit


a. Opener (importir) adalah pembeli yang membuka L/C.
b. Issuer adalah bank yang mengeluarkan L/C tersebut.
c. Beneficiary atau acreditee adalah penjual (eksportir)

Dalam kenyataannya sering terdapat satu pihak lagi di dalam transaksi dengan L/C ini, yakni
confirming bank. Confirming Bank adalah Bank di negara eksportir, yang atas permintaan
eksportir, menjamin pembayaran L/C yang dikeluarkan oleh Issuer.
4.2. Langkah-langkah pembayaran dengan L/C

a. Perjanjian tentang cara pembayaran dengan L/C oleh importir dan eksportir
b. Importir membuka L/C dengan bank di negaranya dengan mengisi pembukaan L/C
c. Apabila permohonan tersebut disetujui, lalu L/C ditandatangani oleh bank. Dengan
demikian bank akan menjamin pembayaran kepada eksportir, sebaliknya importir akan
menjamin pula semua pembayaran yang dilakukan oleh Bank.
d. Dengan ditandatangani permohonan L/C tersebut maka kredit telah tersedia bagi importir
untuk mengimpor barang dari eksportir.
e. Kemudian Bank (Issuer) tersebut memerintahkan Confirming Bank untuk memberikan
advice L/C kepada eksportir. Confirming Bank lalu membubuhkan namanya pada L/C
tersebut untuk memperkuat jaminan pembayaran L/C
f. Barang kemudian dikirim oleh eskportir. Eksportir menarik wesel atas Issuing Bank dan
mengirimkan wesel tersebut beserta dokumen-dokumen pengiriman barang. Confirming
Bank memeriksa dokumen-dokumen tersebut
g. Wesel dan dokumen-dokumen tersebut oleh Confirming Bank dikirimkan pada Issuing
Bank
h. Setelah wesel tersebut ditandatangani oleh Issuing Bank maka barang dikeluarkan dari
pelabuhan dan dikirimkan ke tempat Importir setelah menandatangani Trust Receipt
i. Pada tanggal yang telah ditentukan wesel tersebut, importir akan membayar kepada
Issuing Bank. Dengan demikian selesailah pembayaran dengan menggunakan L/C
Secara skematis dapatlah digambarkan sebagai berikut

Pembayaran L/C.

Negara
Negara A B

Eksportir Barang (8) Importir

Wesel dan
Advice Pembayaran Permohonan Pembayaran
Dokumen
L/C (9) L/C (9)
(6)
(5) (2)

Confirming Letter Of Issuing Bank


Bank Credit (3)

Wesel,
Dokumen
(7)

Pembayaran
(9)
5. Private Compensation
Cara pembayaan ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Indonesia Amerika
Asep Berutang $100 (= Rp. John
1.300.000,00) kepada
Budi Berpiutang $100 (= Rp. David
1.300.000,00) kepada

Penyelesaian pembayaran dapat dilakukan dengan cara: Asep membayar utangnya dalam
rupiah sebesar Rp. 1.300.000,00 (= $100) kepada Budi dan David membayar hutangnya kepada
John dengan dollar sebesar $100 (= Rp. 1.300.000,00). Dengan demikian utang piutang tersebut
dapat diselesaikan pembayarannya tanpa perpindahan mata uang ke negara lain. Hanya saja
kesulitan dalam mendapatkan orang-orang yang persis mempunyai utang piutang dalam jumlah
sama.
DAFTAR PUSTAKA
 Nopirin, EKONOMI INTERNASIONAL, BPFE Yogyakarta, Edisi ketiga, 2015

Anda mungkin juga menyukai