O
L
E
H
KELOMPOK 9 :
DOSEN PENGAMPU :
RANDESKA MANULLANG S.E M.Si
0 0
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena masih memberikan kami
nikmat kesehatan dan lainnya. Sehingga kami selaku kelompok bisa menyelesaikan
makalah Bank dan Lembaga Keuangan ini tepat pada waktunya. Kami juga mengucapkan
banyak terimakasih kepada Bapak Randeska Manullang S.E., M.Si. selaku dosen
pengampu mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan kami.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan di karenakan ilmu
kami yang masih terbatas. Oleh karena itu kami berharap kritikan dan saran dari pembaca
yang sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah ini dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 9
0 0
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Lembaga keuangan bank atau bank merupakan lembaga keuangan yang memberikan jasa
keuangan yang paling lengkap, di samping menyalurkan dana atau memberi pinjaman (kredit) juga
usaha menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan.
B. Rumusan masalah
1. Mengetahui apa itu letter of credit ?
2. Mengetahui jenis – jenis letter of credit?
3. Mengetahui apa itu garansi bank?
C. Manfaat
1. Bagi penulis
Tugas makalah ini merupakan kesempatan yang baik untuk dapat memahami
dan menguasai teori Bank dan Lembaga Keuangan dengan Letter of Credit dan
Garansi Bank.
0 0
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Letter of Credit (L/C) adalah jasa bank yang diberikan kepada
masyarakat untuk memperlancar pelayanan arus barang, baik arus barang dalam negeri
(antarpulau) atau arus barang ke luar negeri (ekspor-impor). Kegunaan letter of credit
lain L/C menjamin kelancaran pembayaran dan pengiriman barang sesuai dengan
kesepakatan yang telah dibuat antara eksportir dengan importir melalui iktikad baik
Pengertian secara umum letter of credit merupakan suatu pernyataan dari bank atas
0 0
permintaan nasabah (biasanya importir) untuk menyediakan dan membayar sejumlah
uang tertentu untuk kepentingan pihak ketiga (penerima L/C atau eksportir). Pengertian
L/C juga sering di sebut dengan kredit berdokumen. Pembukaan L/C oleh importir
dilakukan nasabah melalui bank yang disebut opening bank atau issuing bank.
B. Jenis-jenis L/C
1. Revocable L/C
Merupakan L/C yang setiap saat dapat dibatalkan atau diubah secara sepihak oleh
2. Irrevocable L/C
L/C yang tidak dapat dibatalkan atau diubah tanpa persetujuan dari semua pihak
yang terlibat.
0 0
3. Sight L/C
Merupakan L/C yang syarat pembayarannya langsung pada saat dokumen diajukan
4. Usance L/C
tertentu, misalnya 1 bulan dari pengapalan barang atau 1 bulan setelah penunjukan
dokumen.
5. Restricted L/C
Merupakan L/C yang pembayarannya atau penerusan L/C hanya dibatasi kepada bank-
6. Unrestricted L/C
Merupakan jenis L/C yang membebaskan negosiasi dokumen di bank mana pun.
Merupakan L/C di mana bank pembuka L/C memberi kuasa kepada bank pembayar
untuk membayar uang muka kepada beneficiary sebagian tertentu atau seluruh nilai
8. Transferable L/C
sebagian atau seluruh nilai L/C kepada satu atau beberapa pihak lainnya.
9. Revolving L/C
0 0
C. Dokumen Lainnya
B/L atau sering disebut konosemen yang mempunyai fungsi sebagai berikut.
2. Draft (wesel)
Merupakan perintah yang tidak bersyarat dalam bentuk tertulis yang ditujukan oleh
tertarik untuk membayar pada saat diminta atau pada waktu yang telah ditentukan
untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang ditunjuk atau kepada si
pemegang wesel.
3. Faktur (invoice)
penjual atau suatu transaksi sebagai tanda bukti transaksi dan dapat juga dijadikan
4. Asuransi
yang akan dialami para eksportir apabila terjadi kehilangan atau kerusakan
barangnya.
0 0
6. Certificate of origin
7. Certificate of inspection
Merupakan surat keterangan pemeriksaan tentang keadaan barang yang dibuat oleh
independent surfeyor.
suatu proses.
5. Setelah menerima dokumen dari advising bank, maka eksportir mengirim barang
0 0
9. Opening bank akan mempelajari dokumen dari advising bank dan apabila sudah
10. Importir akan melunasi pembayaran L/C yang telah dibuatnya serta memperoleh
bank kepada suatu pihak, baik perorangan, perusahaan atau badan/lembaga lainnya
dalam bentuk surat jaminan. Pemberian jaminan dengan maksud bank menjamin akan
pihak yang menerima jaminan, apabila yang dijamin di kemudian hari ternyata tidak
memenuhi kewajiban kepada pihak lain sesuai dengan yang diperjanjikan atau cedera
janji.
ingkar janji.
0 0
3. Pihak Penerima Jaminan atau Bouwheer (Pihak Ketiga)
selesai tepat waktu dan sesuai pula dengan persyaratan yang telah
disepakati.
Pertama, pihak Kontraktor (PT Kiam Lui) mengajukan bank garansi ke Bank Lippo
Kedua, untuk mengerjakan proyek tersebut pihak PT Telkom meminta jaminan bank
Ketiga, sertifikat bank garansi yang telah diterbitkan diberikan kepada nasabah dan
bank garansi asli diserahkan oleh kontraktor kepada pihak PT Telkom sebagai pemilik
proyek.
Keempat, jika telah terjadi sesuatu yang tidak diinginkan atau yang dapat merugikan
pihak PT Telkom, maka pihak PT Telkom dapat langsung membawa garansi asli yang
Kelima, pihak Bank Lippo akan memberikan ganti rugi dengan cara mencairkan
Keenam, jika dalam pelaksanaan proyek tidak terjadi masalah dalam pekerjaannya,
lawan.
0 0
D. Tujuan Bank Garansi
Secara umum tujuan pemberian bank garansi oleh pihak bank kepada si penerima
memperlancar transaksi nasabah dalam hal untuk mengerjakan suatu usaha atau
mendapatkan ganti rugi dari pihak perbankan yang menerbitkan bank garansi.
3. Menumbuhkan rasa saling percaya antara pemberi jaminan, yang dijaminkan dan
4. Memberikan rasa aman dan ketentraman dalam berusaha baik bagi bank maupun
5. Bagi bank di samping keuntungan yang di atas juga akan memperoleh keuntungan
dari biaya-biaya yang harus dibayar nasabah serta jaminan lawan yang diberikan.
0 0
6. Bank garansi untuk tender luar negeri
bank garansi merupakan balas jasa atau pendapatan bagi bank. Biaya yang dimaksud
adalah :
1. Biaya Provisi
Merupakan sejumlah uang yang wajib dibayar oleh terjamin kepada bank sebagai
2. Biaya administrasi
administrasi.
3. Bea Meterai
Merupakan biaya meterai yang dilekatkan pada surat perjanjian bank garansi
G. Jaminan Lawan
Jaminan lawan yang akan diberikan oleh nasabah kepada bank sebagai
Adapun bentuk jaminan lawan yang diberikan antara lain dapat berupa :
1. Uang tunai
3. Sertifikat Deposito
0 0
4. Surat-surat berharga, seperti saham dan obligasi
5. Sertifikat tanah
0 0