Anda di halaman 1dari 13

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

“LETTER OF CREDIT DAN BANK GARANSI”

O
L
E
H
KELOMPOK 9 :

1. DIMAS AYUB WINTARA 7211143008


2. SAMUEL FERNANDEZ RUMAPEA 7212443005
3. TABITA PUTRI MARPAUNG 7213143024

DOSEN PENGAMPU :
RANDESKA MANULLANG S.E M.Si

PRODI PENDIDIKAN BISNIS


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022

0 0
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena masih memberikan kami
nikmat kesehatan dan lainnya. Sehingga kami selaku kelompok bisa menyelesaikan
makalah Bank dan Lembaga Keuangan ini tepat pada waktunya. Kami juga mengucapkan
banyak terimakasih kepada Bapak Randeska Manullang S.E., M.Si. selaku dosen
pengampu mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan kami.

Kami juga menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan di karenakan ilmu
kami yang masih terbatas. Oleh karena itu kami berharap kritikan dan saran dari pembaca
yang sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah ini dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 12 November 2022

Kelompok 9

0 0
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Lembaga keuangan bank atau bank merupakan lembaga keuangan yang memberikan jasa
keuangan yang paling lengkap, di samping menyalurkan dana atau memberi pinjaman (kredit) juga
usaha menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan.

B. Rumusan masalah
1. Mengetahui apa itu letter of credit ?
2. Mengetahui jenis – jenis letter of credit?
3. Mengetahui apa itu garansi bank?

C. Manfaat
1. Bagi penulis
Tugas makalah ini merupakan kesempatan yang baik untuk dapat memahami
dan menguasai teori Bank dan Lembaga Keuangan dengan Letter of Credit dan
Garansi Bank.

2. Bagi pihak lain


Sebagai informasi dan bahan referensi bagi penulis lainnya khususnya yang
melakukan penulisan makalah sejenis.

0 0
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Letter of Credit (L/C)

Pengertian Letter of Credit (L/C) adalah jasa bank yang diberikan kepada

masyarakat untuk memperlancar pelayanan arus barang, baik arus barang dalam negeri

(antarpulau) atau arus barang ke luar negeri (ekspor-impor). Kegunaan letter of credit

adalah untuk menampung dan menyelesaikan kesulitan-kesulitan dari pihak pembeli

(importir) maupun penjual (eksportir) dalam transaksi perdagangannya. Dengan kata

lain L/C menjamin kelancaran pembayaran dan pengiriman barang sesuai dengan

kesepakatan yang telah dibuat antara eksportir dengan importir melalui iktikad baik

kedua belah pihak.

Pengertian secara umum letter of credit merupakan suatu pernyataan dari bank atas

0 0
permintaan nasabah (biasanya importir) untuk menyediakan dan membayar sejumlah

uang tertentu untuk kepentingan pihak ketiga (penerima L/C atau eksportir). Pengertian

L/C juga sering di sebut dengan kredit berdokumen. Pembukaan L/C oleh importir

dilakukan nasabah melalui bank yang disebut opening bank atau issuing bank.

B. Jenis-jenis L/C

Jenis-jenis L/C yang ada saat ini antara lain :

1. Revocable L/C

Merupakan L/C yang setiap saat dapat dibatalkan atau diubah secara sepihak oleh

bank pembuka (opening bank), tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

2. Irrevocable L/C

L/C yang tidak dapat dibatalkan atau diubah tanpa persetujuan dari semua pihak

yang terlibat.

0 0
3. Sight L/C

Merupakan L/C yang syarat pembayarannya langsung pada saat dokumen diajukan

oleh eksportir kepada advise bank.

4. Usance L/C

Merupakan L/C yang pembayarannya baru dilakukan dengan tenggang waktu

tertentu, misalnya 1 bulan dari pengapalan barang atau 1 bulan setelah penunjukan

dokumen.

5. Restricted L/C

Merupakan L/C yang pembayarannya atau penerusan L/C hanya dibatasi kepada bank-

bank tertentu saja yang namanya tercantum dalam L/C.

6. Unrestricted L/C

Merupakan jenis L/C yang membebaskan negosiasi dokumen di bank mana pun.

7. Red clause L/C

Merupakan L/C di mana bank pembuka L/C memberi kuasa kepada bank pembayar

untuk membayar uang muka kepada beneficiary sebagian tertentu atau seluruh nilai

L/C sebelum beneficiary menyerahkan dokumen.

8. Transferable L/C

Merupakan L/C yang memberikan kepada beneficiary untuk memindahkan

sebagian atau seluruh nilai L/C kepada satu atau beberapa pihak lainnya.

9. Revolving L/C

Merupakan jenis L/C yang penggunaannya dapat dilakukan secara berulang-ulang.

10. Dan lain-lain.

0 0
C. Dokumen Lainnya

Untuk memperoleh atau menyelesaikan hal-hal yang berhubungan dengan L/C

diperlukan dokumen-dokumen penunjang lainnya. Adapun dokumen-dokumen L/C

yang dibutuhkan meliputi :

1. Bill of Lading (B/L)

B/L atau sering disebut konosemen yang mempunyai fungsi sebagai berikut.

a) Sebagai bukti tanda pengiriman;

b) Sebagai bukti kontrak pengangkutan dan penyerahan barang;

c) Sebagai bukti pemilikan atau dokumen-dokumen barang.

2. Draft (wesel)

Merupakan perintah yang tidak bersyarat dalam bentuk tertulis yang ditujukan oleh

seseorang yang menariknya dan mengharuskan orang yang dialamatkan atau si

tertarik untuk membayar pada saat diminta atau pada waktu yang telah ditentukan

untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang ditunjuk atau kepada si

pemegang wesel.

3. Faktur (invoice)

Merupakan daftar perincian harga dari barang-barang yang dikeluarkan oleh

penjual atau suatu transaksi sebagai tanda bukti transaksi dan dapat juga dijadikan

sebagai alat tagihan.

4. Asuransi

Merupakan perusahaan yang akan menanggung dan mengganti terhadap kerugian

yang akan dialami para eksportir apabila terjadi kehilangan atau kerusakan

barangnya.

5. Daftar Pengepakan (packing list)

Merupakan daftar uraian barang-barang yang dimasukkan dalam peti.

0 0
6. Certificate of origin

Merupakan surat keterangan asal barang yang di ekspor.

7. Certificate of inspection

Merupakan surat keterangan pemeriksaan tentang keadaan barang yang dibuat oleh

independent surfeyor.

8. Dan dokumen pendukung lainnya.

D. Proses Penyelesaian L/C

Setiap penggunaan L/C untuk menyelesaikan kegiatan perdagangan memerlukan

suatu proses.

1. Importir dan eksportir mengadakan perjanjian dan persetujuan penjualan barang

yang tertuang dalam sales contract.

2. Importir melakukan pembukaan L/C di opening bank.

3. Berdasarkan aplikasi importir, opening bank meneruskan L/C ke advising bank

berikut syarat-syarat yang harus dipenuhinya.

4. L/C berikut dokumen diserahkan oleh advising bank kepada eksportir.

5. Setelah menerima dokumen dari advising bank, maka eksportir mengirim barang

kepada importir sesuai perjanjian.

6. Bukti pengiriman barang berikut dokumen oleh eksportir diserahkan untuk

memperoleh pembayaran dari advising bank.

7. Advising bank akan melakukan pembayaran setelah mempelajari dokumen yang

diserahkan eksportir memenuhi syarat.

8. Advising bank meneruskan dokumen pembayaran dan pengapalan barang kepada

opening bank untuk menerima pembayaran kembali.

0 0
9. Opening bank akan mempelajari dokumen dari advising bank dan apabila sudah

lengkap barulah akan dibayar kembali.

10. Importir akan melunasi pembayaran L/C yang telah dibuatnya serta memperoleh

dokumen yang dikirm oleh advising bank.

Bab 17 Bank Garansi

A. Pengertian Bank Garansi

Pengertian Bank Garansi merupakan jaminan pembayaran yang diberikan oleh

bank kepada suatu pihak, baik perorangan, perusahaan atau badan/lembaga lainnya

dalam bentuk surat jaminan. Pemberian jaminan dengan maksud bank menjamin akan

memenuhi (membayar) kewajiban-kewajiban dari pihak yang dijaminkan kepada

pihak yang menerima jaminan, apabila yang dijamin di kemudian hari ternyata tidak

memenuhi kewajiban kepada pihak lain sesuai dengan yang diperjanjikan atau cedera

janji.

B. Pihak-pihak yang Terlibat

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam proses pemberian fasilitas bank

garansi adalah sebagai berikut :

1. Pihak Penjamin (Bank)

Bank merupakan pihak yang mengeluarkan bank garansi yang dinginkan

oleh nasabah. Artinya bank akan memeberikan jaminan pembayaran

kepada pihak lain (pihak ketiga) apabila nasabah yang dijaminkannya

ingkar janji.

2. Pihak Terjamin (Nasabah)

Merupakan pihak yang meminta jaminan kepada bank untuk membiayai

suatu usaha atau proyek.

0 0
3. Pihak Penerima Jaminan atau Bouwheer (Pihak Ketiga)

Merupakan pihak yang memberikan pekerjaan kepada nasabah untuk

mengerjakan suatu proyek. Tujuannya adalah agar proyek yang dikerjakan

selesai tepat waktu dan sesuai pula dengan persyaratan yang telah

disepakati.

C. Proses Bank Garansi

Tahap-tahap atau proses penerbitan sampai dengan pencairan bank garansi

adalah sebagai berikut :

Pertama, pihak Kontraktor (PT Kiam Lui) mengajukan bank garansi ke Bank Lippo

dengan maksud pihak kontraktor hendak melaksanakan pekerjaan milik PT Telkom.

Kedua, untuk mengerjakan proyek tersebut pihak PT Telkom meminta jaminan bank

garansi kepada nasabah (PT Kiam Lui).

Ketiga, sertifikat bank garansi yang telah diterbitkan diberikan kepada nasabah dan

bank garansi asli diserahkan oleh kontraktor kepada pihak PT Telkom sebagai pemilik

proyek.

Keempat, jika telah terjadi sesuatu yang tidak diinginkan atau yang dapat merugikan

pihak PT Telkom, maka pihak PT Telkom dapat langsung membawa garansi asli yang

dipegangnya di Bank Lippo untuk dicairkan.

Kelima, pihak Bank Lippo akan memberikan ganti rugi dengan cara mencairkan

jaminan lawan yang diserahkan oleh kontraktor sebelumnya.

Keenam, jika dalam pelaksanaan proyek tidak terjadi masalah dalam pekerjaannya,

maka pihak PT Telkom akan segera mengembalikan garansi asli ke kontraktor,

sehingga kontraktor dapat mengembalikannnya ke Lippo dan mencairkan jaminan

lawan.

0 0
D. Tujuan Bank Garansi

Secara umum tujuan pemberian bank garansi oleh pihak bank kepada si penerima

jaminan adalah sebagai berikut :

1. Bagi bank tujuannya adalah memberikan bantuan fasilitas kemudahan dalam

memperlancar transaksi nasabah dalam hal untuk mengerjakan suatu usaha atau

proyek atau baru mau mengikuti tender.

2. Bagi pemegang jaminan (pemberi pekerjaan) bank garansi adalah untuk

memberikan keyakinan bahwa pemegang jaminan tidak akan menderita kerugian

bila pihak yang dijaminkan melalaikan kewajibannya, karena pemegang akan

mendapatkan ganti rugi dari pihak perbankan yang menerbitkan bank garansi.

3. Menumbuhkan rasa saling percaya antara pemberi jaminan, yang dijaminkan dan

yang menerima jaminan.

4. Memberikan rasa aman dan ketentraman dalam berusaha baik bagi bank maupun

bagi pihak lainnya.

5. Bagi bank di samping keuntungan yang di atas juga akan memperoleh keuntungan

dari biaya-biaya yang harus dibayar nasabah serta jaminan lawan yang diberikan.

E. Jenis-jenis Bank Garansi

Jenis bank garansi dibuat berdasarkan tujuannya antara lain :

1. Bank garansi untuk penangguhan bea masuk

2. Bank garansi untuk pita cukai tembakau

3. Bank garansi untuk tender dalam negeri

4. Bank garansi untuk pelaksanaan pekerjaan

5. Bank garansi untuk uang muka pekerjaan

0 0
6. Bank garansi untuk tender luar negeri

7. Bank garansi untuk perdagangan

8. Bank garansi untuk penyerahan barang

9. Bank garansi untuk mendapatkan keterangan pemasukan barang.

F. Biaya-biaya yang Dikeluarkan

Biaya-biaya yang dikenakan kepada nasabah yang mengajukan permohonan

bank garansi merupakan balas jasa atau pendapatan bagi bank. Biaya yang dimaksud

adalah :

1. Biaya Provisi

Merupakan sejumlah uang yang wajib dibayar oleh terjamin kepada bank sebagai

balas jasa untuk pemberian bank garansi.

2. Biaya administrasi

Merupakan biaya yang lazim dipungut berhubungan untuk pelaksanaan

administrasi.

3. Bea Meterai

Merupakan biaya meterai yang dilekatkan pada surat perjanjian bank garansi

yang ditandatangani oleh bank dan pihak terjamin.

G. Jaminan Lawan

Jaminan lawan yang akan diberikan oleh nasabah kepada bank sebagai

jaminan terhadap resiko yang mungkin timbul di kemudian hari.

Adapun bentuk jaminan lawan yang diberikan antara lain dapat berupa :

1. Uang tunai

2. Giro atau tabungan yang dibekukan

3. Sertifikat Deposito

0 0
4. Surat-surat berharga, seperti saham dan obligasi

5. Sertifikat tanah

6. Dan jaminan lawan lainnya

0 0

Anda mungkin juga menyukai