EKOWISATA BAHARI
Nama Matakuliah : MANAJEMEN EKOWISATA BAHARI
Nomor Kode/SKS : EIP353 / 2 SKS
5. Bentuk aktifitas wisata di daerah Obyek-obyek wisata di daerah terumbu 1 x 100’ Prof. Nurhayati
terumbu karang karang
Aktifitas wisata di daerah terumbu karang
Ancaman kerusakan ekosistem akibat
wisata di terumbu karang
6. Bentuk aktifitas wisata di daerah Obyek-obyek wisata di daerah mangrove 2 x 100’ Prof. Nurhayati
mangrove dan padang lamun Obyek-obyek wisata di daerah padang lamun
Aktifitas wisata di daerah mangrove
Aktivitas wisata di daerah padang lamun
Ancaman kerusakan ekosistem akibat wisata di
mangrove dan padang lamun
7. Bentuk aktifitas wisata di daerah Obyek-obyek wisata di daerah pantai berpasir 1 x 100’ Dr. Yun Alwi
pantai dan ekosistem pesisir lainnya dan pantai berbatu.
Aktifitas wisata di daerah pantai berpasir dan
pantai berbatu
8. Bentuk-bentuk aktifitas wisata di laut Obyek dan aktifitas wisata di daerah laut 1 x 100’ Dr. Yun Alwi
terbuka dan wisata laut masa depan terbuka
Obyek dan aktifitas wisata laut masa depan
9. Bentuk-bentuk analisis kesesuaian Parameter kesesuaian untuk wisata terumbu 2 x 100’ Dr. Yun Alwi
untuk wisata bahari dan wisata pantai karang dan cara menggunakannya
Parameter kesesuaian untuk wisata mangrove
dan cara menggunakannya
Parameter kesesuaian untuk wisata padang
lamun dan cara menggunakannya
Parameter kesesuaian untuk rekreasi pantai dan
cara menggunakannya
10. Analisis daya dukung kawasan Pengertian daya dukung kawasan 2 x 100’ M. Hariski, M.Si
wisata. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap daya
dukung wisata
Cara menganalisis daya dukung kawasan wisata
Daya dukung kawasan di kawasan konservasi
laut
11. Pengembangan wisata bahari Pengertian wisata bahari berkelanjutan 2 x 100’ M. Hariski, M.Si
berkelanjutan Prinsip-prinsip wisata bahari berkelanjutan
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan
wisata bahari
Dampak-dampak sosial ekonomi pengembangan
wisata bahari
Manajemen Ekowisata Bahari
• Manajemen
• Eko - Wisata
• Bahari
Manajemen Ekowisata Bahari adalah seluruh pengelolaan sumberdaya
untuk kegiatan yang bersifat rekreasi yang aktifitasnya dilakukan pada media
kelautan atau bahari, meliputi daerah pantai, pulau-pulau sekitarnya, serta
kawasan lautan dalam pengertian pada permukaannya; dalamnya, ataupun
pada dasarnya termasuk didalamnya taman laut.
Pengertian Dasar Ekowisata
Ekowisata adalah suatu bentuk wisata yang
bertanggungjawab terhadap kelestarian area
yang masih alami (natural area), memberi
manfaat secara ekonomi dan mempertahankan
keutuhan budaya bagi masyarakat setempat
(Chocrane, 2002)
Menurut Suprayitno (2008), Ekowisata merupakan suatu model wisata alam yang
bertanggung jawab di daerah yang masih alami atau daerah yang dikelola secara alami
yang memiliki tujuan untuk menikmati keindahan alam dengan melibatkan unsur
pendidikan serta dukungan terhadap usaha konservasi dan meningkatkan pendapatan
perekonomian masyarakat setempat.
Menurut Fennel (1999), Ekowisata adalah suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami
yang dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan
dan kesejahteraan penduduk setempat.
Menurut Page dan Ross (2002), Ekowisata adalah kegiatan pengusahaan wisata yang
dapat memberikan banyak manfaat, seperti sumber pendanaan bagi kawasan konservasi,
perlindungan kawasan konservasi, alternatif sumber mata pencaharian masyarakat lokal,
pilihan untuk mempromosikan konservasi dan dorongan upaya konservasi secara khusus.
Tata Kelola
Pengelolaan
Sumber Daya
Manajemen Ekowisata Bahari ??
Manajemen Ekowisata Bahari adalah pengelolaan wisata berbasis
pada alam bahari/laut/perairan dengan mengikutkan aspek tata kelola
dan interprentasi terhadap sumberdaya lingkungan alami dan budaya
masyarakat dengan pengelolaan kelestarian ekologis.
Contoh : Wisata Bahari
Pengelolaan Sumberdaya Terbaik
1. Wisata Bahari Pantai Pink, Pulau Komodo
Pulau yang terletak di
Provinsi Nusa Tenggara
Timur ini seakan tak pernah
ada habisnya untuk dikulik.
Tak hanya hutan bakaunya
yang tetap hijau meski
diterpa kemarau, keindahan
panorama pulau ini juga
terlihat di pesisir pantai dan
biota lautnya.
Hamparan pasir berwarna pink siap membuat matamu terpesona dilengkapi dengan
lautnya yang biru jernih. Pantai yang sebenarnya bernama Pantai Tangsi ini memiliki
warna pink yang berasal dari serpihan karang dan biota lain yang terbawa arus ke daratan
dan bercampur dengan pasir pantai. Selain itu, juga bisa menikmati keindahan laut
dengan cara snorkeling dan diving.
2. Surga Wisata Bahari Bagi Para Peselancar,
Pantai Nihiwatu
Nama Pantai Nihiwatu
mungkin tak sepopuler Pantai
Kuta. Namun siapa sangka
wisata bahari yang satu ini
berada di posisi ke 17 dari 100
pantai terbaik di dunia dan
satu-satunya pantai di
Indonesia yang terpilih versi
CNN World’s 100 Best
Beaches in The World.
Bahkan, pantai yang terletak di wilayah Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur ini mengalahkan
Pantai Hanalei Bay di Hawaii yang jatuh ke peringkat 27. Tak hanya pemandangannya yang
menkajubkan, pantai ini menjadi salah satu surga bagi para surfer dunia untuk mencoba
keganasan ombaknya. Pasalnya, pantai berpasir putih ini mendapat julukan Left God
Waves karena memiliki speed ombak tercepat.
3. ‘Menari’ Bersama Gerombolan Penyu
di Pantai Derawan, Kalimantan Timur
Pantai Derawan, wisata bahari yang terletak dari Kabupaten Berau, Kalimantan
Timur, ini termasuk urutan ke 63 di CNN World’s 100 Best Beaches in The
World. Dengan hamparan pasir putih, lembut, dan airnya yang jernih, Pantai
Derawan menjadi surga bagi para penyelam. Bahkan di antara 28 titik penyelaman
yang ada, hampir semuanya menyuguhkan keindahan bawah laut, baik terumbu
karang, gerombolan penyu, ikan pari, dan ubur-ubur yang sangat bersahabat
4. Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gilir Air
di Lombok
Trio Gili yang terletak di Lombok ini
memang sudah terkenal karena
keeksotisannya. Dari ketiga Gili tersebut,
memiliki beberapa perbedaan. Diantara
ketiga gili, Gili Trawangan adalah yang
terbesar yang menonjol dengan wisata
baharinya berupa pasir pantai yang putih
dengan lautnya yang jernih, sehingga
sangat tepat untuk melakukan scuba
diving. Di dalamnya kamu akan
menemukan berbagai jenis anemon laut
dan clown fish yang berenang di sekitar
terumbu karang.
Sedangkan mendambakan suasana tenang, bisa menyebrang ke Gili Meno dan Gili Air. Tak ada kendaraan membuat
kedua gili ini begitu tenang dengan suasana yang asri. Soal wisata bahari juga tak kalah, apalagi pantainya memiliki
kualitas yang lebih jernih. Nikmati suasananya sambil diving ditemani dengan beragam ikan, manjakan mata dengan
keindahan terumbu karang, dan juga gerombolan rumput laut.
5. Wisata Bahari Tersembunyi di Pantai Ora,
Maluku Tengah
Mungkin belum banyak yang
mengunjungi wisata bahari
yang satu ini karena memang
lokasinya yang berada
terpencil di dalam Maluku
Tengah. Namun, sekali konon
keindahannya serupa dengan
Pantai Boracay di Filipina ini
pasti akan terkejut
Pasalnya, lautnya yang sejernih kaca, dapat menikmati langsung keindahan karang dan dunia
bawah laut dari atas perahu. Kurang puas menikmatinya dari atas perahu, cobalah untuk
menyelam. Tak perlu menyelam terlalu dalam, karena dengan menyelam 2 – 3 meter saja sudah
bisa melihat indahnya surga bawah laut pantai yang terletak di ujung barat Teluk Sawai ini.
6. Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat
Video Ekowisata Kampung Laut
Prinsip Dasar Ekowisata
Meminimalisasi Dampak Negatif
Membangun kesadaran dan kepedulian terhadap budaya
dan lingkungan
Memberikan pengalaman positif, baik bagi wisatawan
maupun warga lokal sebagai tujuan wisata
Memberikan keuntungan finansial langsung bagi konservasi
Memberikan keuntungan finansial dan pemberdayaan bagi
warga lokal
Meningkatkan sensitivitas bagi iklim politik, lingkungan,
maupun sosial pada negara tujuan wisata
Prinsip-Prinsip Ekowisata (Page dan Ross, (2002) :
Prinsip Konservasi. Prinsip konservasi artinya memiliki kepedulian,
tanggung jawab dan komitmen terhadap pelestarian lingkungan alam dan
budaya, melaksanakan kaidah-kaidah usaha yang bertanggung jawab dan
ekonomi berkelanjutan. Prinsip konservasi alam memiliki kepedulian,
tanggung jawab dan komitmen terhadap pelestarian alam serta pembangunan
yang mengikuti kaidah ekologis, sedangkan prinsip konservasi budaya adalah
kepekaan dan penghormatan kepada nilai-nilai sosial budaya dan tradisi
keagamaan masyarakat setempat.
2.Ecologically Sustainable, yaitu ekowisata harus bersifat berkelanjutan ekologi, artinya semua fungsi
lingkungan yang meliputi biologi, fisik, dan sosial tetap berjalan dengan baik, dimana perubahan-perubahan
dari pembangunan tidak mengganggu dan merusak fungsi-fungsi ekologis.
Tujuan Manajemen:
Kemana akan menuju
Bukti lapangan
Evaluasi: Sampai dimana?
Apa yang sudah diperoleh
Siklus perencanaan
manajemen ekowisata
Perencanaan Manajemen/
Pengelolaan Ekowisata
• Faktor ekologi dan sosial merupakan dasar bagi berbagai
pemanfaatan dan menjadi dasar tatanilai pengelolaan.
• Organisasi manajemen ditujukan untuk melindungi tatanilai
asli saat area dikembangkan.
• Produk atau jasa ekowisata memiliki karakteristik lokal dan
khas dan berbeda dengan jasa pariwisata umumnya.
• Karakteristik layanan jasa ekowisata terletak pada kualitas,
pengendalian dan manfaat (high quality, low volume dan
high value added).
• Perencanaan manajemen hendaknya berada dalam
konteks
pengembangan wilayah
• Perencanaan manajemen ekowisata pada dasarnya adalah
berjangka panjang.
TN WAKATOBI
Produk/Jasa Manajemen
Intangible Organisasi
Konsumsi Produksi
host-guest Dukungan Community Ekowisata dan keberlanjutan
Relation partisipasi Relation
Wilayah ekowisata
Pengembangan
Kemasyarakata Akses publik Konservasi
n
Wisata & hiburan Orientasi ekonomi
Sistem manajemen operasional Pendidikan Investasi
Keberlanjutan
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
Fungsi Infrastruktur :
Rekreasi adalah bersifat luwes atau fleksibel ini bcrarti rckrcasi tidak dibatasi
oleh tempat, ataupun fasilitas dan alat tertentu. Alat dan fasilitas adalah sarana
yang mendukung berlangsungnya kegiatan rekreasi.
Rekreasi Pantai
Rekreasi Pantai
Pengertian rekreasi pantai pada hakekatnya sama dengan
pengertian secara umum, perbedaannya terletak pada obyeknya di
Pantai atau di Laut.
Terima Kasih