Anda di halaman 1dari 8

JURNAL HARIAN PELAKSANAAN PRAKTIK PEKERJAAN SOSIAL

Nama Mahasiswa : Novita Dwi Harinanda


Nama Lembaga : UPT Pelayanan Sosial Tuna RW dan Lanjut Usia
Hari/tanggal : Senin, 14 Desember 2020
Pertemuan Ke : 37
Tempat : Jl. Sisingamangaraja No. 68 Pematangsiantar

A. Kegiatan & Proses Kerja (Harapan, Hambatan, Hasil)


Jika mengacu pada jadwal, maka seharusnya minggu ini sudah melakukan
intervensi makro. Tetapi saya menghadapi beberapa kendala dimana saya bingung
menentukan poin dan materi apa saja yang harus saya masukkan di poster nanti agar
tujuan campaign dapat tercapai. Sampai saat ini saya masih mencari dan memilah-milah
informasi apa saja yang harus saya buat di poster.
Hari ini saya datang seperti biasa, di depan kantor saya bertemu dengan peksos
yang sedang mengobrol dengan salah satu pegawai. Kemudian peksos mengajak saya
untuk mendampingi lansia bimbingan keagamaan di aula. Beberapa lansia yang belum
hadir kami jemput ke kamarnya untuk melihat keadaannya, ada yang masih bersiap-siap.
Setelah semuanya hadir, bimbingan pun dimulai seperti biasa. Dimulai dengan mengaji
bersama, kemudian ceramah lalu ditutup dengan sesi tanya jawab.
Setelah selesai dari bimbingan keagamaan, kami kembali ke kantor untuk
berdiskusi tentang intervensi yang saya lakukan. Sesampainya di kantor, saya dan peksos
mendapat tugas dari kepala UPT untuk mendata ulang seluruh warga binaan, mulai dari
nama lengkap, kepemilikan KTP, Kartu Keluarga, dan kartu BPJS. Diskusi harus ditunda
dan kami segera berangkat ke asrama lansia untuk melaksanakan tugas yang diberikan.
Kami mendatangi kamar lansia satu persatu dan bertanya tentang data tersebut. peksos
yang bertanya dan saya yang mencatat hasilnya. Pendataan memakan waktu yang cukup
lama karena para lansia ada yang kurang yakin dan harus mencari dokumen-dokumen
tersebut untuk meyakinkan dirinya dan saya dan peksos. Hasilnya, hanya ada beberapa
lansia yang memiliki dokumen yang lengkap, dan kebanyakan tidak memiliki seluruh
dokumen.
Setelah mendapatkan data yang diinginkan, saya dan peksos ke kamar klien untuk
berbincang sebentar. Wajah klien tampak cerah dan banyak tersenyum. Klien mengatakan
bahwa ia sudah menyampaikan pesan peksos kepada Jupri (anak terakhir klien) dan Jupri
yang akan menelepon peksos sesegera mungkin. Setelah itu kami kembali ke kantor
untuk menulis laporan dan langsung melaporkannya kepada Kepala UPT.
Setelah menyelesaikan laporan, saya dan peksos mulai berdiskusi tentang
progress saya. Sebelumnya saya sudah mengabari peksos tentang klien yang menolak
untuk melanjutkan intervensi dan peksos meminta saya menjelaskan detail kejadiannya
kali ini. Saya menjelaskan secara rinci kejadian hari itu dan akhirnya peksos
menyarankan untuk tidak melanjutkan intervensi untuk menghormati keputusan dan hak
klien.
Saat istirahat makan siang, Jupri menelepon peksos dan saya ikut mendengarkan.
Peksos mengenalkan saya kepada Jupri sebagai mahasiswa praktikan yang berniat
membantu orangtuanya. Setelah itu Jupri mulai menceritakan niatnya untuk membawa
klien keluar dari panti. Ia mengatakan bahwa sebenarnya ia masih merasa berat akan hal
itu tetapi klien terus-terusan menelepon dan mendesaknya dan meminta dibawa keluar
dari panti. Ia juga mengatakan bahwa belum ada waktu yang pasti kapan ia akan
membawa orangtuanya karena ia masih terikat kontrak kerja di luar kota dan belum
memiliki uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka nanti. Ia pun bercerita
tentang ia yang masih menjadi tulang punggung bagi keluarganya, dan masih harus
membiayai sekolah kedua anaknya. Di akhir peercakapan ia meminta peksos untuk
memberikan pengertian kepada orangtuanya agar mau sabar menunggu selagi ia
mempersiapkan semuanya, ia meminta maaf karena tidak sanggup menyampaikan hal
tersebut secara langsung kepada orangtuanya.
Setelah itu, saya dan peksos bertukar pikiran tentang apa yang baru saja
diceritakan. Kami mencoba memahami kondisi Jupri dan memutuskan untuk memberikan
bimbingan kepada klien sesuai dengan permintaan Jupri. Mungkin akan dilakukan pada
hari jumat karena saat ini klien masih tidur siang ketika kami berkeliling asrama lansia.

Harapan : Semoga proses intervensi dapat berjalan dengan lancar dan klien berhasil keluar dari
pemasalahannya. Semoga klien akan istiqomah bersedia mengikuti proses intervensi sampai
selesai
Hambatan : Tidak ada
Hasil : Untuk level mikro, penjelasan dari anak klien sudah didapatkan dan akan mendukung
anak klien mewujudkan keinginan orangtuanya dan juga membantu klien untuk senantiasa sabar
menunggu hasil yang telah di usahakan oleh anaknya.
Untuk level mezzo, intervensi dihentikan atas permintaan klien dan disetujui untuk menghormati
keputusan dan hak klien
Untuk level makro, masih memilah materi apa saja yang akan di masukkan ke dalam poster
JURNAL HARIAN PELAKSANAAN PRAKTIK PEKERJAAN SOSIAL

Nama Mahasiswa : Novita Dwi Harinanda


Nama Lembaga : UPT Pelayanan Sosial Tuna RW dan Lanjut Usia
Hari/tanggal : Rabu, 16 Desember 2020
Pertemuan Ke : 38
Tempat : Jl. Sisingamangaraja No. 68 Pematangsiantar

A. Kegiatan & Proses Kerja (Harapan, Hambatan, Hasil)


Hari ini saya datang tepat waktu, seperti biasa hari ini saya akan bertugas bersama
dengan kepala pengasuhan lansia yaitu Pak Harianja. Sampai di panti, saya menuju
kantor dan beretemu dengan Pak Harianja. Tidak ada agenda khusus hari ini. Setelah
presensi, saya, Pak Harianja dan dokter bersama perawat bersama-sama menuju asrama
lansia untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Seperti biasa, pemeriksaan
dilakukan satu persatu di kamar lansia masing-masing. Setelah pemeriksaan, diikuti
dengan keluhan-keluhan yang di alami lansia kemudian memberikan obat kepada lansia.
Ada satu lansia yang belum merasa baikan setelah meminum obat yang diberikan minggu
lalu, maka hari ini diberikan suntikan oleh dokter.
Setelah pemeriksaan kesehatan, dokter dan perawat kembali kantor, sedangkan
saya dan Pak Harianja menemani lansia yang sedang berjemur. Pak Harianja kemudian
memberikan motivasi-motivasi kepada para lansia untuk menjalani hidup bersih dan sehat
dan tak lupa pula memiliki pikiran yang sehat juga, banyak berpikir positif dan
melakukan kegiatan-kegiatan yang positif pula. Para lansia terlihat senang ketika
bercengkrama dengan Pak Harianja, karena beliau bukan orang yang terlalu serius tetapi
tetap memiliki pembawaan yang tegas.
Setelah bercengkrama dengan lansia, hari sudah terlalu panas dan tukang masak
sudah datang. Para lansia bersiap untuk mengambil jatah makanannya dan saya
memutuskan untuk membantu membagikan makan siang sedangkan Pak Harianja
kembali ke kantor untuk istirahat. Disini saya bersama dengan Ibu Tina yang merupakan
ahli gizi di UPT ini. Ia yang memeriksa seluruh makanan sebelum diberikan kepada
lansia dan yang melaporkan kepada kepala UPT.
Setelah selesai membagikan makanan, kami ke kantor untuk ishoma. Selesai
ishoma, saya dan Pak Harianja ke asrama lansia untuk monitoring keadaan lansia. Seperti
biasa, kebanyakan lansia sedang tidur siang dan selainnya sedang menonton tv ataupun
bersih-bersih kamar. Setelah itu saya ke kamar klien karena melihat klien sedang duduk
di beranda kamarnya. Klien masih terlihat antusias dengan kabar bahwa ia akan keluar
dari panti, ia terus membicarakan hal itu kepada saya. Tentang rencana-rencananya, uang
tabungannya, dan bayangannya tentang bahagianya dapat berkumpul dengan
keluarganya. Karena hari sudah sore, saya pamit untuk kembali ke kantor.

Harapan : Semoga anak klien dapat mewujudkan niatnya dan klien dapat bersabar menunggu
hasil dari apa yang sedang di usahakan anaknya
Hambatan : Tidak ada
Hasil : Untuk level mikro, penjelasan dari anak klien sudah didapatkan dan akan mendukung
anak klien mewujudkan keinginan orangtuanya dan juga membantu klien untuk senantiasa sabar
menunggu hasil yang telah di usahakan oleh anaknya.
Untuk level makro, masih memilah materi apa saja yang akan di masukkan ke dalam poster
JURNAL HARIAN PELAKSANAAN PRAKTIK PEKERJAAN SOSIAL

Nama Mahasiswa : Novita Dwi Harinanda


Nama Lembaga : UPT Pelayanan Sosial Tuna RW dan Lanjut Usia
Hari/tanggal : Jumat, 18 Desember 2020
Pertemuan Ke : 39
Tempat : Jl. Sisingamangaraja No. 68 Pematangsiantar

A. Kegiatan & Proses Kerja (Harapan, Hambatan, Hasil)


Hari ini saya ijin datang terlambat ke panti karena pagi ada kelas PPS. Kelas hari
ini akan membahas tentang proses dan progress intervensi yang telah dilakukan
mahasiswa praktikan. Kelas diisi dengan sesi sharing, tiap-tiap mahasiswa
menyampaikan progress dan kendala yang ditemui di lapangan. Saat giliran saya, saya
menanyakan tentang klien yang tidak ingin di dokumentasikan dalam bentuk apapun,
saya sempat bingung dengan kendala ini karena tidak ada bukti bahwa saya telah
melakukan home visit dari awal assessmen, tetapi dosen mengatakan bahwa itu tidak apa-
apa karena itu merupakan hak klien. Kemudian saya meminta saran tentang intervensi
makro yang akan saya lakukan, saya kesulitan memilah informasi yang akan di bagikan
dan saya berpikir bahwa campaign melalui poster yang dibagikan di media sosial tidak
akan terlalu tepat sasaran. Kemudian saya menyampaikan tentang ingin mengganti
rencana intervensi, dan dosen mengatakan tidak apa-apa, langsung dilakukan saja re-
planning nya tanpa merevisi RPK yang telah di kirimkan.
Setelah kelas selesai, saya langsung berangkat ke panti. Sesampainya di panti
saya langsung bertemu dengan peksos dan di ajak untuk mendata baju batik para lansia
yang telah diberikan oleh dinas sosial kota medan beberapa bulan yang lalu. Disana kami
menemukan bahwa ada tiga orang lansia yang tidak lagi memiliki bajunya karena telah
dijual. Saat itu juga kami mengassessment lansia yang menjual bajunya untuk mengetahui
alasan dan kepada siapa saja mereka menjual bajunya. Akhirnya diketahui bahwa mereka
menjualnya agar mendapatkan uang dan menjualnya kepada tukang loak yang sering
datang ke panti untuk membeli barang-barang bekas. Hal ini langsung dilaporkan ke
kepala UPT dan ia sedikit marah akan fakta tersebut karena dinas sosial kota Medan
meminta bukti bahwa seluruh lansia telah mendapatkan baju tersebut. Akhirnya lansia
yang telah menjual bajunya diminta untuk menandatangani surat pernyataan bahwa
mereka telah menerima bajunya tetapi kemudian menjualnya untuk mendapatkan uang.
Setelah selesai dengan tugas tersebut, kami ke kantor untuk ishoma. Setelah
ishoma peksos mengatakan bahwa ia belum mengunjungi klien karena mendapat berbagai
tugas dari kepala UPT dari tadi pagi. Kemudian saya menyampaikan bahwa pada hari
rabu saya belum membahas apa-apa terkait pembicaraan kita dengan anak klien pada hari
senin. Kemudian saya juga menyampaikan tentang re-planning saya pada intervensi
makro, saya ingin mengadakan webinar tentang cara merawat dan memahami lansia yang
akan diikuti oleh khalayak umum yang membutuhkan informasi tersebut. Saya meminta
peksos dan pak Harianja untuk menjadi pembicara pada webinar tersebut. peksos
menyambut baik rencana tersebut dan akan membantu menginformasikan hal ini terlebih
dahulu kepada pak Harianja. Karena pak Harianja hari ini tidak masuk kantor, maka
peksos akan membantu menghubungi beliau lewat telepon ataupun chat.
Setelah berdiskusi, kami melakukan monitoring ke asrama lansia. Asrama tampak
sunyi karena para lansia memilih untuk beristirahat di kamarnya masing-masing. Setelah
berkeliling, kami kembali ke kantor. Sebelum pulang, peksos memberitahu saya bahwa
minggu depan jadwal masuk adalah senin selasa dan rabu, dan kamis sampai jum’at panti
akan tutup karena perayaan natal dan tahun baru. Untuk informasi selanjutnya peksos
akan memberitahu setelah mendapat update dari kantor.

Harapan : Semoga re-planning dapat di aplikasikan dengan lancar dan mendapatkan respon
positif dari masyarakat
Hambatan : Tidak ada
Hasil : Melakukan re-planning pada intervensi makro karena tidak berhasil memilah dan
memilih informasi apa saja yang dimasukkan ke poster. Re-planning nya adalah mengadakan
webinar yang mengambil tema tentang cara merawat dan memahami lansia
B. Refleksi Diri * (Perubahan Pengetahuan/Nilai/Keterampilan yang didapatkan)
Saat berbincang dengan klien, saya tidak mampu untuk mengambil alih topic
yang ingin kami bicarakan. Saya hanya bisa mengikuti alur yang dibuat oleh klien
tentang apa yang ingin ia bicarakan. Tetapi setelah melihat peksos yang berbincang
denan para lansia, peksos mampu menguasai diskusi yang sedang dilakukannya dan
klien tidak menyadari hal itu karena klien terus berbicara menyampaikan informasi yang
diperlukan peksos. Saya masih belajar untuk menguasai hal itu.

C. Rencana Tindak Lanjut*


Intervensi makro dirubah menjadi webinar, untuk waktu pelaksanaannya masih
menunggu konfirmasi dari salah satu pembicara yaitu Pak Harianja.

Mengetahui,

Supervisi Kampus Supervisi Lembaga

(Andri Muhammad) (Sri Mayanti )


NIP. 196805041988122001

*Khusus Diisi seminggu sekali

Anda mungkin juga menyukai