Anda di halaman 1dari 8

Sekura, 25 Febuari 2019 (hari senin)

Kegiatan Lokakarya Mini Bulanan Rutin Puskesmas Sekura


Peserta Petugas Pustu Polindes di wilayah kerja puskesmas Sekura dan seluruh
staff Puskesmas Sekura
1. Pembukaan acara pukul 09.26 wib oleh pembawa acara mc nurina
Pembacaan susunan acara
Pembahasan spm dan hambatan dan pemecahanan
Berita acara kesepakatana
Tata nilai
Koordinasi workshop
Capaian program
Feedback
Pembacaan hasil diskusi
2. Menyanyikan lagu indonesia raya dipimpin dea masyita
3. Memimpin doa nur imansyah
4. Sambutan dari kepala puskesmaas sekura. Dr. Elvira ismail
Kegiatan lokmin siklus manajemen. Survey akreditasi pkm sekura rutin
mengadakan lokmin bulanan rutin sessuai peremnkes. Bulan maret
koordinator perawat tgl 25 bulan maret. Lokmin jatuh tanggal 25. Jadi tidak
ada turun lapangan. 16 maret rapat lintas program. Memilih tanggal biar lebih
efisien. Kegiatan ini ada tiga agenda. Apa masalah hambatan spm tidak
tercapai. Agenda lokmin 11 bulan berikutnya capaian spm di bulan
sebelumnya, analisa hambatan dan tindak lanjut, pembagian tugas beriata
acara kesepakatan. Koordinator hasil workshop akreditasi tertransfer apa
yang diberika akreditasi kemaren. Melengkapi dokumen pelaksana di
lapangan. Kalau tidak hadir rutin akan kebingungan, ikuti prosesnya. Diskusi
saliang memberi masukan.
5. Materi capaian program yang disampaikan oleh dr. Elvira Ismail.
Bagi yang belum ttd komitmen harus segera ttd apapun statusnya.
Penyampaian visi dan misi puskesmas sekura.
Visi puskesmas sekura: akan didiskusikan lagi mandiri dan bermutu
Menjadi puskesmas pilihan masyarakat menjadi pkm yang mamdiri dan
bermutu” visi, misi, dan tata nilai harus di sosialisasiakn yang didalam
puskesmas harus benar-benar tahu. Pembacaan misi Puskesmas sekura.
Data2 capaian prorgram harus dilaporkan, visi dan misi puskesmas sekura.
Tata nilai puskesmas sekura. Motto bersaprah ada kepajangannya. Ini di buat
sama2 dalam rapat. Tatanilai ada nilai berpaa
S semangat (semangat di nilai di mana)
Eedukatit
K komitmen (di liat dari absensi)
U unggul (unggul di mana)
R religius (tata nilai menjebak diri sendiri belumada diskusi lanjut)
A akuntabel
Jumlah posbindu ada 19 posyandu ada 27. Posbindu nambah dari 17 naik 2 dari
posbindu. Starta yang mandiri tambatan dan sekura dari 27 posyandu yang ada.
Sasaran tidak perlu di hapal.capaian spm bulan januari. Kalau konstan seperti ini
meningkat dari 2018 kemarin pelayanan kesehatan ibu hamil. Konstan i pertahankan
naik akan ada perbaikan capaian spm di desember. Posbindu mobile kecuali
s.kumpai, sepadu, tri mandayan, tambatan. Sepakat mengadakan posbindu mobile
menjangkau yang usia produktif. Usia lanjut tercapai,hipertensi dm, tercapai
membaik capaiannya.
Analisa masalah tidak tercapai pdca, evaluasi pdca. Setiap ada permsalah di analisa
membuat rencana tindak lanjut. Follow up tindak lanjut ada tidak perbaikan hasil.
Usia produktif. Ada peningkatan ada perbaikan. Masih terdapat k1 acsess 16 orang
di bulan januari. Dilakukan sweeping k1 murni. Tanggal brp dilakuakan capaiannya
naik dak. Siklus pdca. Perbaikan mutu dan kualitas. Pemantapan desa siaga mulai
aktif berkomunikasi dg masyarakat.pelayaanan kesehatan pada ibu bersalin. Ada
persalinan dukun di desa sungai kumpai. Lintas sekotral dukunnya di panggil sama
kepala desa juga. Bulin tidak terdata di desa sekura.rencana tindak lanjut
penyuluhan kelas ibu hamil, pendekatan kader desa sekura memperoleh data ibu
melahirkan. Masalah informasi mendapat pertolongan nakes tinggi data informasi
yang tidak terjangkau oleh kita. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir, penyuluhan
kelas ibu hamil. Pelayanan kesehatan balita, kurangnya kesadaran ibu yang
mempunyai balita, akder yang kurang, posyandu yang kurang menarik. Pelaksana
kegiatan di lapangan, setiap kegiatan di akhiri dengan pengisian blanko umpan balik
dari masyarakat. Ibu merasakan kurang di mana sih, apakah ada yang kurang.
Setelah mmd baru di ketahui bahwa masyarakat tidak mengerti di adakan posbindu.
Begitu kegiatan selesai, laporan selesai, di rekap, jangan menunda pekerjaan. Bulan
maet rutin berjalan, pelan-pelan coba di kejar langsung menyerahkan dokumen.
Foto via wa saja. Pengambilan foto-foto ada teknisnya. Urutannya harus nampak
dari susunan acara/kegiatan. Ibu balita masih kurang sadar dari kolom umpan balik,
masukan dari masyarakat.rencana sosialisasi temu muka brosur leaflet, meigkatan
koordinasi lintas desa, dalam surat himbauan, sarana prasaran dari pihak desa.
Pelayanan kesehatan pada usia produktif, kasadaran akan screening masih kurang,
pengunjung puskesmas rata2 lansia, kerja sama dengan karang taruna. Karena
sasaran 15 tahun yang paling banyak, menyasar di akarang taruna dalam
memberian himnauan kepada usia produktif yang berumur di atas15 tahun sialakn
ke posbindu. Sekali dalam setahun. Untuk tahun 2020 spm berubah. Permenkes no
4 tahun 2019 permenkes no 43 tidak berlaku lagi. Capaian harus 100 persen.
Gimana mau 100 persen memang tidk tercapai estimasi capaaian dari bps terlalu
tinggi kalau tidak 100 persen berpengaruh kepada kinerja daerah. Data kita buat
validasi data real.estimasi tidak tercapai. Pelayanan kesehatan pada hipertensi naik
juga dengan dm kalau konstan naik sampai 3 kali lipat dari tahun lalu.
Rpk puskesmas sekura dalam lokmin akan selalu di sampaikan kegiatan bulan
berikutnya (maret 2019)
Intervensi program pis pk (yang sebelumnya tidak mengingatkan kesehatan
sekarang berubah)
Entri data
Kia : sweeping, anc, kelas bumil (dokumentasi dalam kelas ibu hamil, sweeping foto
anc pose2nya )
Gizi: pelayanan kes bayi balita, pmt pemulihan, pemberian ttd
Promkes: dokter kecil
P2p : imuniasi, hiv, foging focus (sop foging) minta bu veni surveylains,lokmin linsek
kepala desa di bagika sop foging, penyelidikan
Pengembangan : pendampingan penderita odgj napza (masukan dari desa sebagu:
mereka ada sweepng anak2 yang ngelem ada menemukan anak ngelem di berikan
pendampingan napza boleh di contohkan ke desa sekura, temukan orang yang
ngelem nanti dilakukan pendampingan, perdes di desa sebagu tidak ada jual lem),
pembinaan dan pemantauan kesehatan kerja (sudah terbentuk satu pos ukk khusus
desa sekura, kayak posyandu sasarannya para pekerja-pekerja pembuat makanan
industri rumahan). Pemantapan saka bakti husada. Peningkatan kapasitas kader
posbindu di bulan maret. Pendampingan arisan kegiatan rutin.
Senam germas saat lokmin.
Sosialisasi workshop akreditas
Rahmawati: Pemicuan Stbm bulan maret di desa pedada dan kubangga akhir maret
menyesuaikan jadwal dari dinas kesehatan sambas. Minta data penyakit ispa, dbd,
kecacingan,
di rt berapa di beri tanda
Juliana: kegiatan kunjungan jaringan bulan maret ada suvervisi. Pr2 kemarin sudah
akan semakin berkurang. Sidak di beri tau. febuari tidak ada dimasukan. Pustu
polindes jaringan.bpm jejaring.
6. Diskusi atau feedback di pimpin oleh bapak julizar. Setelah di paparkan
evaluasi kinerja bulan januari memasuki bulan febuari. Ada beberapa hal
capaian kinerja belum tercapai. Mungkin ada ide-ide tentang capaian kinerja
spm. Mungkin ada yang ingin di tanyakan. Ide-ide untuk mendongkrak
menjadi hijau.
Mariani: minta saran bagaimana caranya supaya spm di sekura banyak
permasalahan. Semua spm tidak tercapai.
Upaya-upaya yang sudah dilakukan: kelas ibuhamil yang datang tidak sesuai,
yang di undang 10 3 orang yang datang, yang di cafe terapung yang di
undang 10 orang tidak ada yang datang.
Gustiah: permasalahn desa sekura paling mendasar terlalu luas wilayah
sehingga bidan desa kehilangan kontak baik bumil, bulin, bayi dan balita
melakukan berbagai upaya sweeping ibu hamil, ekstra dari bidan desa lain.
Sweeping di pasar tidak diterima sudah di coba pendekatan sepertinya bisa di
ajak kerja sama, mencoba di kumpulkan di cafe terapung mengiyakan
undangan kelas bumil di tunggu samapai jam 5 tidak ada yang datang. Kena
php. Untuk ibu bersalin tidak ada sweeping, posyandu bawa anaknya,
pendapingan ibu hamil kesulitan kader ngisi buku pendampig.
Kegiatan desa sekura tidak sesuai sasaran belum di respon positif oleh
sasaran tersebut. Mereka tidak mau karena kualifikasi kita di bawah standar
mereka.
Julizar: untuk mengatasi tingkatan pola komunikasi lebih intens, pelaku dan
pelaksana pengerahan masa pengmabil keputusan adalah milik desa,
komunikasi yang efektif dengan desa, awal maret pihak desa silaturahmi ke
puskesmas (kades, dan perangkatnya) khusus untuk pasar ada forum sendiri
di yayasan. Sudah ada dua forum dengan aparatur desa rutin dilaksanakan,
hasil tindak alnjut mmd ada pembahasan tersendiri. Masyarakat sekura
Apatis hilangnya figur kepimpinan, peduli kesehatan tinggi, harus mempunayi
kegiatan posyandu kiblatnay, selera kehidupan lebih tinggi. Sebuah posyandu
dan posbindu disesuaikan dengan selera mereka.
Tanggapan bu badriah: pdca, plan do check action. Permasalah yang sangat
urgent untuk wilayah sekura. Proses tahap. Analisis penyebabnya. Masih bisa
di selesaikan internal tidak terselesaikan. Koordinasi dengan lintas sektoral.
Coffe break pendekatan dengan orang desa langsung dengan pihak
desa.minta dukungan dengan pihak desa. Bulan maret pertemuannya. Di
petakan permasalah mengkomunikasikannya dengan staff desa. Lintas
sektoral tidak teratasi maka akan di cari jalan keluar lainnya. Pendekatan
lintas sektoral tingkat desa.
Tanggapan dr. Elvira: setelah cap go meh pertemuan khusus daerah pasar.
Data pasti permsalahan di sana. Filariasis di desa sekura yang tidak tercapai,
kesadaran mereka minum obat kurang. Perlu data. Demam berdarah ada di
pasar.kelas ibu hamil yang di undang sekian ya g datang sekian. Jika sudah
melakukan pemeriksaan datanya bagaimana. Mereka menghendaki tenaga
kesehatan yang lebih mimpuni. Harus mou dengan spesialis. Akan
dipecahkan bersama.lintas sektoral di perlukan.
Eni Julianti : logika do, mungkin pelayan di bulan 8 jadi wajar2 saja kecil jadi
tidak mungkin masuk data, rentang waktu yang ada.
Tanggapan badriah: pelayanan kesehatan balita, d/s tinggi, di kohort
mentertibkan pengisian kohort bayi dan balita
Tanggapan gustiah: terkait dengan do, di hitung berdasarkan kohort. Bidan
desa pengisian kohort benar-benar dilaksanakan.
Julizar: kedisiplinan dan kemampuan pengisian kohort. Output : pemahaman
pengisian kohort.
Perdesa
Gustiah: do sudah diberikan. Untuk balita betul2 terdata sama dengan hasil
d/s balita yang memang datang dia datang untuk mengambil vitamin a, bulan
febuari dan agustus.
1. Kurang disiplin dan pemahanan pengisian kohort
2. Faktor sasaran balita satu tahun ke atas susah datang ke pos
penimbangan
Analisis masalah
Kegiatan peningkatan kapasitas bidan desa. Di bulan maret masih ada yang
salah di evaluasi di pdca. Setelah peningkatan kapasitas di ungkit
Kurangnya kapasitas bidan dalam pengisian kohort.
Nurimansyah : pemahaman di do, pelaksanaan eksekusi pengisian kohort.
Pelayanan kesehatan balita, pada saat bayi 0-11 bulan, dari bayi di lahirkan,
berdasarkan umur si bayi. 12 bulan smp 59 bulan di hitung 4 kali setiap
tahunnya. Dilakukan peningkatan kapasitas bidan desa, pembinaan yang
berkelanjutan, semacam pembimbingan.
Janti : kelas ibu hamil di tanjung keracut telah dilaksanakan, ingin sesuatu
yang beda. Yang menerangkan orang dari puskesmas 2 orang di buat
menarik menggunakan infokus.
Gustiah : tahun ini di anggarkan turun 1 orang. Karena setelah di analisa
ternyata kurang efektif. Bidan desa agar menjadi proaktif. Pertemuan pertama
tentang kehamilan saja,takut penerimaan ibu hamil tidak maksimal.
Pertemuan 4 kali dengan materi yang berbeda, menghindari kebosana,
meningkatan penyerapan ilmu menjadi maksimal. Saran pakai infokus, tiap
desa menyiapkan infokus.
Julizar : apa keinginan masyarakat di inventarisir di buat sop dan kak
fleksibitas dari juknis.
Tanggapan dr. Elvira; materi tentang workshop akreditasi, laporan kegiatan
ada umpan balik akan di akomodir.
Uray maman firmansyah : posyandu di desa lela, posyandu di kembangkan
lebih menarik, misalnya pemberian rewaard. Sehingga pencapaian pelayanan
kesehatan balita Bisa terdongkrak.
Tanggapan dr.Elvira: umpan balik datang langsung dari masyarakat, ada
tema-tema posyandu. Di bulan-bulan yang lain reward, atau kegiatan yang
lain yang akan di ramu, lomba khusu balita sehat. Nanti di laporan kegiatan,
nonton bareng. Kegiatan2 inovatif akan ada jika ada umpan balik dari
sasaran kita sendiri. Permasalah/ide-ide muncul dari masyarakat. Tanggal 5-6
maret 2019 ada pendampingan akreditasi.

Sosialisasi hasil workshop


Untuk meningkatkan mutu pelayanan.
1. POKJA ADMIN (julizar)
Pembekalan akreditasi, permenkes no 44 tahun 2016. Apakah pkm sekura
undah menjalakan yang diamanahkan undnag2 untuk melaksanakan
tugas dan fungsi pkm. Roh selamat dan mutu. Selamat kan diri sendiri
aspek legalitas secara hukum dan tidak di tularkan penyakit. Selanjutnya
supaya berguna masyarakat di pkm dan lapangan selamat. Mutu, di
tunutun meningkatakan pendidikan dan keterampilan. Dinilai untuk
menerapkan dua permenkes. Bagaimana merencanakan kegiatan tepat
dan benar, bagaimana upaya kes yang dirncakakan betul, bermutu
sehingga dalam akreditaa ada sembilan bab yang di nilai yang tidak
terpisah dan salaing berkaitan.
Pokja admin bab 1 smpai 3, b4 sampai 6 ukm, 7 smp 9 didalam gedung.
Enjoy dengan proses. Di dalam admin bab 1 penyelenggaraan pelayana di
puskesmas, ada standarnya. 3 standar induk. Perencanaan. Yang nomor
1 penyelengraaan pelayaanan puskesmas. Kriteria. Yang harusnya ada.1.
penyelenggraaan pelayanan pkm
Analisa pelayananan kebutuhan masyarakat. Kebutuhan masyarakat hars
terencana, di identifikasi dalam satu tahun yang akan dilaksanakan.
Standar kebutuhan masyarakat. Kriteria: 1. Di tentapkak jenins2
pelayanan, dari loket sampai farmasi dan pengembaangan, harus memiliki
sk. Permenkes no 75 yang wajib dan kebutuhan2 masyarakat.
Penunjukan intasnti vertikal, belum di tetapkan sehingga belum
mempunyai dasar hukum. Kriteria yang kedua, di lakukan pembahasan
bersama masyarakat secara proaktif dan meningkatkan kepuasan
masyarakat. Kriteria ke 3 peluaang pengembanagan di tanggapi secara
inovatif. Kriteria ke 4 visi, misi moto, dan tujuan. Pimpinan pkm upya pkm
wajib memonitor ada mekanisme dan di atur dan di sepakati bersama.
Jenis layanan, di sosialisasikan, pola komunikasi, ada umpan balik,
2.akses dan pelaksanaan kegiatan. Tepat waktu, profesional, sesuai
dengan harapan, memperoleh infomasi yang memadai, jadwal kegiatan
rujukannya permenkes, jam kerja, jadwa kegiatan turun lapangan
disepakati tanpamenabrak aturan di atasnya, di dukung oleh mkanisme
kerja, mekanisme umpan balik dan penanganan keluhan,evaluasi,
kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan harapan masyarakaat
(mmd,smd,kotak saran, lokmin linsek)upaya-upaya perencanaan.
Direncakakan sesuai kebutuhan masyarakt, permen 44, dan permen 75
sehingga banyak kegiatan tidak tepat sasaran.
Bab ii (kepemimpinan dan manajemen pkm)
Standar 1 harus memiliki ijin operasional yang di terbitkan dinas
Stadar 2 sesuai tata ruang, bangunan bersifat permanen, nyaman dan
aman. Tenaga puskesmas sesuai kualifikasi permen 75. Menjamin
efektifitas dan efesiensi sesuai tata nilai pkm sekura.setiap orang punya
tugas pokok sesuai dengan struktur sk penetapan. Orientasi pegawai
baru. Bangunan memiliki syarat menjamin keselamatan, bersih, rapi,
fungsikan ruangan sesuai fungsinya. Ijin banguanan, tanaga kompeten,
petugas baru orientasi, pengarsipan
Hak dan kewajiban pasien. Kontrak pihak ke tiga jejaring dan lain. Harus
ade mou bpm, dpm yang jelas termasuk posyandu dan puskesmas,
posbindu, kua. Perjanjian kerja sama sesuai tidak dengan visi misi
puskesmas baru bisa mou apapun kegiatannya.
BAB III Peningkatan mutu puskesmas
Hanya 1 standar perbaikan mutu dan tata nilai dipahami dan pelaksanaan
puskesmas. Standar, kriteria, pokok pikiran, ep
2. POKJA UKM
Kalau dilihat sekilas gampang, mau disiplin, apa yang dilakukan
dilaksanakan di evaluasi, kunci utama ada 4
Smd, analisis Indikator kinerja, kegiatan inovasi, kaji banding. Di dalam
bab 4 perencanaan kegiatan, hasil analisis indikator, rencana usulan
kegiatan berdasarkan usulan masyarakat. Rpk yang sekarang, jambore
kader, arisan akder, analisis kebutuhan masyarakat. Harus smd duluan.
Capaian indikator, di analisis masalah yang tidak tercapai, tuliskan
penyebab masalah, fish bone dari lingkungan, masyarakat dan metode,
rencana tindak lanjut, seumpama ada perbaikan lalu tinggal di lanjutkan.
Setiap permasalah harus di pdca. Setiap kegiatan inovasi di evaluasi jika
berhasil di pertahankan, jika tidak dilakukan inovasi yang lain. Dengan
melakukan kaji banding ke puskesmas lain. Setiap kegiatan di minta daun
lengkap (pertemuan) dan tidak lengkap (kegiatan rutin dilapangan, anc,
posyandu, laporan kegiatan dan foto).nanti laporan kegiatan di buat oleh
petugas pustu atau polindes. Evaluai wajib di buat quesioner.
Mizami: fish bone ( ishigawa).
Badriah: pelayanan usia produktif, analisis dari mana-mana persalahan
atau dari metode, man (manusia), machine (sarana dan prasarana)
koordinasi dengan orang desa, dana
Permenkes 44
Laporan pelaksanaan kegiatan, menjelaskan tata cara pengisian laporan
kegiatan. Sesuai. Jadwal dalam gedung.penjadwalan turun lapangan.
Komitmen siapa yang telah di turunkan harus turun, kecuali ada halangan.
Jadi di mulai bulan april. Rpa rka di rubah jadi sesuai spj kualifikasi sesuai
dengan orang yang turun. Penunjukan jadwal bersama untuk turun
lapangan. Diceritakan secara sederhana tapi jelas. Tidak semua kegiatan
ada identifikasi resiko yag ditemukan.
Rasnani: laporan di mulai dari bulan januari 2019.
Pengisian contoh laporan kegiatan imunisasi di narasikan . identifikasi
resiko kemungkinan yang ditemukan akan terjadi pada saat pelaksanaan.
Bab 5.1 ep 1 melakukan identifikasi terhadp lingkungan masyarakat resiko
yang mungkin terjadi
Lp (lintas program di ep.5.1) yang hadir di kegiatan kia,gizi, promkes.
Ls (lintas sektor terkait di hadiri tim penggerak pkk desa (menghimbau
sasaran untuk rutin posyandu)
Umpan balik ep (minta adegan pmt, reward) masukan dari masyraakata
Rekomendasi dari pelaksana
Pelaksana harus sesuai dengan kompetensi di BAB V uraian tugas di
struktur organisasi. Tugas pokok ( berdasarkan strukturs organisasi)
tambahan (tidak sesuai dengan komptensi), integrasi (sesuai kompetensi)
Tanda tangan pelaksana tanpa cap.
3. POKJA UKP
Dalam akreditasi yang paling penting kerja sama.
Laporan kegiatan mengenai lintas sektoral
1. Ketidak tahunan lokmin bulan, lokmin linsek, lokmin tri bulanan, smd
memperbaiki dengan siklus manajemen puskesmas. Yang terjadi
biarlah terjadi.kegaiatan yang dilakukan sesuai yang sudah terjadi.
Mengharuskan komplit dokumentasi. Ke depannya merancang
mengesahkan dalam lembaran2 dokumen.

Anda mungkin juga menyukai