Anda di halaman 1dari 10

Mulai Kegiatan : 05/14/2019

Kode Kegiatan : F3

Peserta Hadir : Dokter pendamping, Kapuskes, Peserta PIDI, Masyarakat, Lain-lain

Judul Laporan : Monitoring dan Evaluasi Posyandu UPT Puskesmas Jekulo Kabupaten
Kudus

Latar belakang : Posyandu merupakan bentuk upaya kesehatan masyarakat yang


dilaksanakan oleh, dari, dan bersama masyarakat untuk memberdayakan dan memberikan
kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan anak
balita.

Kegiatan monitoring dan evaluasi posyandu bertujuan untuk pemantauan kegiatan posyandu
secara sistematis dan kontinyu sehingga dapat dilakukan tindak lanjut dan koreksi untuk
penyempurnaan program posyandu selanjutnya. Dimana dalam kegiatan monitoring posyandu ini
akan dijabarkan permasalahan-permasalahan kesehatan terkait posyandu dan menentukan tindak
lanjut dari permasalahan tersebut serta kesepakatan rencana tindak lanjut untuk mencegah dan
mengatasi masalah kesehatan yang ada.

Permasalahan :

Permasalahan yang terjadi adalah masih banyak posyandu di wilayah puskesmas jekulo yang
masih berstrata pratama dan belum mandiri serta masih banyak terjadi angka kematian bayi
sejumlah 9 bayi.

Perencanaan dan Pemilihan Intervensi :

Dilakukan monitoring dan evaluasi dengan menggunakan metode diskusi dan tanya jawab

Pelaksanaan :

Monitoring dan evaluasi dilakukan pada hari selasa, 14 Mei 2019 di aula puskesmas Jekulo
dimana kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Puskesmas, kader kesehatan, dan bidan desa. Kegiatan
dibuka oleh kepala puskesmas, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai
posyandu oleh dokter puskesmas. Setelah itu dilanjutkan diskusi serta tanya jawab. Beberapa
kader menyampaikan masalah kesehatan di posyandu masing-masing. Masalah yang telah
disampaikan dibahas bersama dan dimasukkan ke Rencana Tindak Lanjut (RTL).

Monitoring dan evaluasi :

Terdapat beberapa masalah yang nantinya akan dimasukan ke RTL, antara lain :

1. Keterbatasan kader disebabkan karena kurangnya kesadaran dan kesediaan masyarakat


yang dengan sukarela menjadi kader. Sehingga jumlah kader kurang, peran kader kurang
dan tidak semua kader aktif.

2. Kurangnya dana atau pembiayaan posyandu serta kurangnya sarana yang memadai
sehingga menyebabkan posyandu terbengkalai.

3. Kurang berfungsinya posyandu sehingga kinerja menjadi rendah. Peran kader juga
dipandang kurang maksimal.

4. Cakupan kedatangan balita ke posyandu kurang.

5. Buku register ibu dan anak yang masih tercampur

6. Posyandu hanya dilakukan dengan tiga meja

7. Alat penimbang di posyandu banyak yang rusak


Mulai Kegiatan : 15/05/2017

Kode Kegiatan : F1

Peserta Hadir : Dokter pendamping, Kapuskes, Peserta PIDI, Masyarakat, Lain-lain

Judul Laporan : Sosialisasi Survey Mawas Diri UPT Puskesmas Jekulo Kabupaten Kudus

Latar belakang :

Survei Mawas Diri (SMD) adalah kegiatan pengumpulan data atau informasi yang dilakukan
oleh kader kesehatan dan atau FKD dengan tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai
permasalahan kesehatan yang dihadapi dan potensi yang dimiliki dalam lingkup desa atau
kelurahan.

Pelaksanaan SMD dan MMD di desa Gondoharum dan Sidomulyo belum terlaksana dan masih
banyak masalah kesehatan yang terjadi. Pelaksanaan SMD di Desa Gondoharum dan Sidomulyo
periode tahun 2019 perlu dilakukan sebagai syarat untuk menjadi desa siaga sehingga
permasalahan kesehatan dapat diketahui dan dibuat rencana tindak lanjut sesuai dengan potensi
yang dimiliki kedua desa tersebut. Dengan terlaksananya SMD dan MMD di tahun 2019 ini
diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan pembangunan kesehatan masyarakat dalam lingkup
kerja wilayah Puskesmas Jekulo.

Permasalahan :

Sulitnya mencapai derajat kesehatan pada titik terbaik dan masih banyaknya permasalahan yang
terjadi di desa gondoharum dan sidomulyo yang harus dilakukan tindak lanjut dengan melihat
potensi desa tersebut. Minimnya pengetahuan masyarakat mengenai SMD dan MMD dalam
mencari permasalahan dan solusi desa tersebut.

Perencanaan dan Pemilihan Intervensi :

Dilakukan kegiatan yaitu sosialisasi SMD dengan metode diskusi dan tanya jawab.

Pelaksanaan :
Kegiatan Sosialisasi survey mawas diri dilakukan pada hari rabu, 15 Mei 2019 di aula puskesmas
Jekulo dimana kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Puskesmas, kader kesehatan, dan bidan desa.
Kegiatan dibuka oleh kepala puskesmas, kemudian dilanjutkan dengan pretest untuk mengetahui
seberapa besar pengetahuan masyarakat mengenai SMD. Setelah itu diberikan pemaparan materi
mengenai SMD oleh dokter puskesmas yang dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Akhir
acara dilakukan post test untuk mengetahui apakah ada kemajuan setelah dilakukan sosialisasi
tersebut.

Monitoring dan evaluasi :

Didapatkan beberapa masalah di desa Sidomulyo dan Gondoharum yang akan dimasukkan ke
rencana tindak lanjut, yaitu :

1. Terdapat kasus leptospirosis yang dipicu oleh banjir

2. Terdapat tikus yang masuk ke lingkungan rumah warga

3. Masih banyak warga yang masih membuang sampah sembarangan sehingga berpotensi
terjadi banjir

4. Masih ada warga yang belum memiliki jamban sehat keluarga dan lebih senang untuk
buang air di sungai sehingga meningkatkan resiko diare.

5. Masih ada laporan warga terjangkit DBD

6. Masih banyak warga yang terserang penyakit kronis tidak memiliki kesadaran untuk
berobat rutin

7. Masih banyak warga yang tidak memiliki kartu sehat untuk berobat
Mulai Kegiatan : 05/17/2019

Kode Kegiatan : F3

Peserta Hadir : Dokter pendamping, Peserta PIDI, Masyarakat, Lain-lain

Judul Laporan : Monitoring dan Evaluasi Posyandu UPT Puskesmas Jekulo Kabupaten
Kudus

Latar belakang : Posyandu merupakan bentuk upaya kesehatan masyarakat yang


dilaksanakan oleh, dari, dan bersama masyarakat untuk memberdayakan dan memberikan
kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan anak
balita.

Kegiatan monitoring dan evaluasi posyandu bertujuan untuk pemantauan kegiatan posyandu
secara sistematis dan kontinyu sehingga dapat dilakukan tindak lanjut dan koreksi untuk
penyempurnaan program posyandu selanjutnya. Dimana dalam kegiatan monitoring posyandu ini
akan dijabarkan permasalahan-permasalahan kesehatan terkait posyandu dan menentukan tindak
lanjut dari permasalahan tersebut serta kesepakatan rencana tindak lanjut untuk mencegah dan
mengatasi masalah kesehatan yang ada.

Dalam pembahasan kali ini posyandu yang diikutsertakan adalah posyandu desa Pladen dan desa
Bulung Kulon. Meskipun posyandu sudah berjalan lebih dari 20 tahun, perkembangan posyandu
khususnya di desa Pladen dan Bulung Kulon dirasa kurang maksimal. Kesadaran masyarakat
untuk menjadi relawan kader masih sangat rendah dan posyandu masih di strata pratama.

Permasalahan :

Permasalahan yang terjadi adalah posyandu di kedua desa masih berstrata pratama dan belum
mandiri serta jumlah kader posyandu yang masih sangat sedikit.

Perencanaan dan Pemilihan Intervensi :

Dilakukan monitoring dan evaluasi dengan menggunakan metode diskusi dan tanya jawab

Pelaksanaan :
Monitoring dan evaluasi dilakukan pada hari Jumat, 17 Mei 2019 di aula puskesmas Jekulo
dimana kegiatan ini dihadiri oleh Dokter Puskesmas, staf puskesmas, kader kesehatan, dan bidan
desa. Kegiatan dibuka oleh staf puskesmas, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi
mengenai posyandu oleh dokter puskesmas. Setelah itu dilanjutkan diskusi serta tanya jawab.
Beberapa kader menyampaikan masalah kesehatan di posyandu masing-masing. Masalah yang
telah disampaikan dibahas bersama dan dimasukkan ke Rencana Tindak Lanjut (RTL).

Monitoring dan evaluasi :

Terdapat beberapa masalah yang nantinya akan dimasukan ke RTL, antara lain :

1. Keterbatasan kader disebabkan karena kurangnya kesadaran dan kesediaan masyarakat


yang dengan sukarela menjadi kader. Sehingga jumlah kader kurang, peran kader kurang
dan tidak semua kader aktif.

2. Masih terdapat sebanyak 5-7 balita stunting di desa Pladen.

3. Alat penimbang posyandu ada yang rusak, dan beberapa posyandu ada yang tidak
memiliki alat pengukur tinggi badan.

4. Masyarakat masih belum percaya bahwa kader merupakan ujung tombak kesehatan.

5. Pelaksanaan posyandu masih belum lima meja.

6. Belum ada dana sehat dari masyarakat. Dana sehat posyandu hanya dari desa.

7. Durasi kegiatan posyandu cukup singkat yakni kurang dari 2 jam


Mulai Kegiatan : 18/05/2019

Kode Kegiatan : F3

Peserta Hadir : Bidan, Masyarakat, Peserta PIDI

Judul Laporan : Kegiatan Kelas Ibu Hamil Desa Terban UPT Puskesmas Jekulo
Kabupaten Kudus

Latar belakang :

Kegiatan kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu
hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan,
perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, dan penyakit menular. Pada setiap materi ibu
hamil yang disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil tetapi tetap
mengutamakan materi pokok. Di desa Terban, permasalahan terkait kehamilan yang sering
terjadi adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai asupan makanan yang cukup untuk ibu dan
bayi, pentingnya mengkonsumsi vitamin dan tambah darah selama kehamilan, dan masih
berkembangnya mitos-mitos di masyarakat terkait kehamilan. Kegiatan kelas ibu hamil ini
diharapkan dapat membuka wawasan ibu agar terciptanya derajat kesehatan yang maksimal
sebelum, selama, dan setelah kehamilan.

Permasalahan :

Permasalahan utama yang terjadi adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai asupan makanan
yang cukup untuk ibu dan bayi, serta makanan apa saja yang baik dan diperbolehkan maupun
yang tidak diperbolehkan untuk ibu hamil.

Perencanaan dan Pemilihan Intervensi :

Dilakukan kegiatan yaitu kegiatan kelas ibu hamil dengan metode diskusi dan tanya jawab

Pelaksanaan :
Kegiatan dilakukan pada hari Sabtu, 18 Mei 2019 di salah satu kediaman perangkat desa.
Kegiatan ini dihadiri oleh dua bidan desa, satu perangkat desa, sepuluh ibu hamil, serta satu
peserta PIDI. Kegiatan dibuka oleh bidan desa dan dilakukan pretest dengan 10 pertanyaan.
Selanjutnya dilanjutkan dengan pemaparan materi yaitu materi pertama tentang tanda-tanda
kehamilan. Ibu-ibu peserta kelas ibu hamil tampak antusias dan banyak yang menceritakan
masalah atau keluhan kehamilan masing-masing. Setelah pemaparan materi, dilanjutkan dengan
tanya jawab dengan peserta PIDI. Tanya jawab berlangsung kurang lebih 10 menit dan ditutup
dengan post test.

Monitoring dan evaluasi :

Terdapat beberapa masalah yang disampaikan pada kegiatan kelas ibu hamil desa terban, yaitu :

1. Terdapat dua ibu yang hamil di usia lebih dari 40 tahun.

2. Meskipun ibu sudah pernah memeriksakan diri ke puskesmas, terkadang ibu lupa
meminum vitamin dan tambah darah yang diresepkan oleh dokter.

3. Ibu masih belum mengetahui pemeriksaan laboratorium wajib apa saja untuk mengetahui
resiko penyakit pada kehamilan.

4. Ibu masih belum mengetahui persiapan apa saja pada saat menjelang kelahiran bayi.

5. Masih banyak beredar mitos masyarakat mengenai kehamilan.

6. Masih terdapat dukun bayi yang membuka jasa pemijatan kehamilan.

7. Beberapa ibu lupa usia kehamilannya.

Mulai Kegiatan :

Kode Kegiatan :

Peserta Hadir :

Judul Laporan :
Latar belakang :

Permasalahan :

Perencanaan dan Pemilihan Intervensi :

Pelaksanaan :

Monitoring dan evaluasi :

Mulai Kegiatan :

Kode Kegiatan :

Peserta Hadir :

Judul Laporan :

Latar belakang :

Permasalahan :

Perencanaan dan Pemilihan Intervensi :

Pelaksanaan :

Monitoring dan evaluasi :

Mulai Kegiatan :

Kode Kegiatan :

Peserta Hadir :
Judul Laporan :

Latar belakang :

Permasalahan :

Perencanaan dan Pemilihan Intervensi :

Pelaksanaan :

Monitoring dan evaluasi :

Anda mungkin juga menyukai