Anda di halaman 1dari 21

F1 - Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 

PERENCANAAN &
MONITORING &
NO JUDUL LATAR BELAKANG PERMASALAHAN PEMILIHAN PELAKSANAAN
EVALUASI
INTERVENSI
1 Penyuluhan Perilaku adalah suatu tindakan atau perbuatan yang Rumusan Masalah:  Sasaran Hari/ Tanggal: Senin, 22 1. Input
PHBS di bisa kita amati bahkan dapat dipelajari. Perilaku Pengetahuan warga Desa Cileutik kegiatan ini ditujukan Maret 2021 Penyaji datang sebelum waktu
Kelurahan kesehatan merupakan suatu respon seseorang terhadap yang berobat ke Puskesmas untuk masyarakat Pukul: 10.00 – 12.00 WIB yang ditetapkan untuk
Cileutik, rangsangan terhadap suatu penyakit, sistem pelayanan Kasomalang tentang PHBS masih Kelurahan Cileutik, Tempat: Kelurahan Cileutik, mempersiapkan sarana dan
Kasomalang kesehatan, makanan, serta lingkungan (Mubarak, kurang. Kasomalang. Kasomalang prasarana untuk kegiatan
2007). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)  Pemilihan Jumlah peserta yang hadir: penyuluhan.
adalah sekumpulan perilaku yang dilakukan atas Tujuan: intervensi 52orang 2. Proses
kesadaran seseorang sehingga anggota keluarga atau Meningkatkan pengetahuan menggunakan Waktu pelaksanaan mundur
keluarga tersebut dapat menolong dirinya sendiri di masyarakat yang berobat ke penyuluhan. beberapa menit karena
bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan- Puskesmas Kasomalang terhadap pendaftaran masih dilanjutkan.
kegiatan kesehatan di masyarakat (Depkes RI, 2011). PHBS. Peserta yang hadir 52 orang.
Meningkatkan pengetahuan Pelaksanaan penyuluhan
Perilaku hidup bersih dan sehat di Indonesia saat ini masyarakat yang berobat ke berjalan sebagaimana yang
masih rendah, hal ini terkait dengan berbagai Puskesmas Kasomalang tentang: diharapkan dimana sebagian
permasalahan kesehatan atau penyebaran penyakit 1. Pengertian PHBS besar peserta antusias
berbasis lingkungan yang secara epidemiologis masih 2. Tujuan dan manfaat PHBS mendengarkan materi yang
tinggi di Indonesia (Trusilowati, Hanifah, 2007). Data 3. 10 Indikator PHBS dibawakan pemateri.
Departemen Kesehatan menyebutkan sebanyak 30 3. Output
ribu desa di 440 kabupaten di Indonesia memiliki Masyarakat yang hadir
sanitasi lingkungan yang buruk. Masih banyak sebagian besar mengerti materi
kabupaten yang masyarakatnya belum berperilaku yang disampaikan.
hidup sehat, sehingga angka kesakitan masyarakat  
sangat tinggi terutama diare, deman berdarah, tipoid
dan kolera (Tim Teknis Pembangunan Sanitasi,
2009).

Program-program yang terdapat dalam program


PHBS tidak membuat perbedaan indikator penilaian
untuk wilayah atau kawasan tertentu, seperti wilayah
pantai, wilayah desa atau wilayah kota. Oleh sebab
itu, dalam pelaksanaan program PHBS di seluruh
kawasan Indonesia juga menggunakan 10 indikator
PHBS yang harus dipraktikkan di rumah tangga
karena dianggap mewakili atau dapat mencerminkan
keseluruhan perilaku hidup bersih dan sehat. Indikator
PHBS tersebut terdiri dari pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan, bayi diberi ASI ekslusif,
menimbang balita setiap bulan, ketersediaan air
bersih, ketersediaan jamban sehat, memberantas jentik
nyamuk, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,
tidak merokok dalam rumah, melakukan aktifitas fisik
setiap hari serta makan buah dan sayur (Promkes
Depkes, 2009).
2
3
4
5
F2 – UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
PERENCANAAN & MONITORING &
NO JUDUL LATAR BELAKANG PERMASALAHAN PELAKSANAAN
PEMILIHAN INTERVENSI EVALUASI
1 Penyuluhan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah Rumusan Masalah:  Sasaran kegiatan ini Hari/ Tanggal: Senin, 22 Maret 2021 1. Input
COVID-19 di penyakit menular yang disebabkan oleh Severe - Ditemukan 1 keluarga ditujukan untuk masyarakat Pukul: 10.00 – 12.00 WIB Penyaji datang sebelum
Kelurahan Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 yang terkonfirmasi Kelurahan Cileutik, Tempat: Kelurahan Cileutik, waktu yang ditetapkan
Cileutik, (SARS-Cov-2) yang merupakan coronavirus COVID-19 di Kelurahan Kasomalang. Kasomalang untuk mempersiapkan
Kecamatan Cileutik, Kasomalang  Pemilihan intervensi Jumlah peserta yang hadir: 52 orang sarana dan prasarana
jenis baru yang belum pernah diidentifikasi
Kasomalang dan menolak untuk menggunakan penyuluhan. untuk kegiatan
sebelumnya pada manusia. Definisi klinis pada
isolasi mandiri di penyuluhan.
kasus COVID 19 yaitu kasus suspek, kasus 2. Proses
probable, dan kasus konfirmasi. rumah.
Waktu pelaksanaan
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 Tujuan:
mundur beberapa menit
- Menyadarkan
antara lain gejala gangguan pernapasan akut karena pendaftaran
warga Kelurahan
seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa masih dilanjutkan.
Cileutik akan
inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi Peserta yang hadir 52
pentingnya orang. Pelaksanaan
terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang
memutus rantai penyuluhan berjalan
berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom
penularan COVID- sebagaimana yang
pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan
19, salah satunya diharapkan dimana
kematian. Manifestasi klinis dapat berupa tidak
dengan isolasi sebagian besar peserta
ada gejala klinis, sakit ringan tanpa komplikasi,
mandiri di rumah antusias mendengarkan
sakit sedang atau pneumonia ringan, pneumonia
berat hingga gagal napas atau Acute Respiratory - Meningkatkan materi yang dibawakan
Distess Syndrome (ARDS). pengetahuan pemateri. Kegiatan
warga Kelurahan penyuluhan disertai
Cileutik mengenai dengan sesi tanya jawab
COVID-19 antara warga dengan
dokter intersip.
3. Output
Masyarakat yang hadir
sebagian besar mengerti
materi yang
disampaikan. Warga
yang menolak isolasi
mandiri di rumah
akhirnya bersedia untuk
mengikuti protokol.

2 Edukasi Rumusan Masalah: Sasaran Kegiatan: Hari/ Tanggal: Sabtu, 24 April 2021 Ny. AS memahami
Protokol - Terdapat beberapa - Pengunjung UPTD Pukul: 10.00 – 10.15 WIB edukasi yang diberikan.
Kesehatan 5M pengunjung Puskesmas DTP Tempat: balai pengobatan UPTD Ny. AS memperbaiki
pada pasien
puskesmas yang Kasomalang Puskesmas DTP Kasomalang. cara menggunakan
suspek covid
di balai tidak - Pasien balai maskernya, dan
pengobatan menggunakan pengobatan UPTD Ny. AS; 43 tahun menyanggupi akan
UPTD masker sesuai Puskesmas DTP Datang berobat ke Puskesmas isolasi mandiri di rumah.
Puskesmas Kasomalang dengan keluhan batuk
anjuran bahkan Kasomalang
DTP sejak 1 minggu yang lalu.
Kasomalang tidak Pemilihan intervensi:
menggunakan - Edukasi
RPS: batuk sudah lama dirasakan
masker sama sekali
oleh pasien namun memberat
Tujuan:
sejak 1 minggu terakhir. Batuk
- Memberikan
informasi terbaru
kering tidak ada dahak. Batuk
kepada disertai dengan pilek. Pada
pengunjung awalnya pasien demam sejak 1
puskesmas terkait minggu yang lalu. Selain itu
protokol pasien juga merasa lemas dan
kesehatan yang tidak nafsu makan. Penciuman
awalnya 3M masih dapat dirasakan oleh
menjadi 5M pasien. Riwayat berpergian dalam
14 hari terakhir tidak ada.
Riwayat kontak dengan pasien
yang terkonfirmasi COVID-19
disangkal

RPD: pasien mengaku pernah


terkonfirmasi COVID-19 4 bulan
yang lalu. 4 bulan yang lalu
pasien hilang kemampuan
menghidu dan mengecap. Pasien
hanya isolasi mandiri di rumah.
Riwayat alergi dan asma
disangkal. Riwayat hipertensi,
diabetes, dan penyakit jantung
disangkal.

RPK: Keluhan serupa di keluarga


tidak ada.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan:


Suhu 37,4 C. SpO2: 95%

Dari hasil anamnesis dan


pemeirksaan fisik, pasien dapat
didiagnosa dengan suspek COVID-
19. Oleh karena itu, pasien diberikan
edukasi mengenai:

- Menjalankan protocol
kesehatan
- Isolasi mandiri di rumah
- Edukasi cara dan waktu
mencuci tangan

F3 – UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) SERTA KELUARGA BERENCANA (KB)
PERENCANAAN & MONITORING &
NO JUDUL LATAR BELAKANG PERMASALAHAN PELAKSANAAN
PEMILIHAN INTERVENSI EVALUASI
1 Pemasangan Keluarga Berencana (KB) merupakan satu program Rumusan Masalah:  Sasaran kegiatan ini Kegiatan dilaksanakan pada 1. Input
KB Bulanan di pemerintah yang dirancang untuk menyeimbangkan Pengetahuan masyarakat ditujukan untuk masyarakat Hari/Tanggal : Kamis, 25 Febriari Penyaji datang sebelum
PKM antara kebutuhan dan jumlah penduduk. Program KB yang berobat ke Puskesmas yang berobat ke Puskesmas 2021 waktu yang ditetapkan
Kasomalang tidak hanya bertujuan untuk mengendalikan laju Kasomalang tentang Kasomalang. Tempat : PONED Puskesmas untuk mempersiapkan
(Implan) pertumbuhan penduduk, melainkan juga untuk Keluarga Berencana (KB)  Pemilihan intervensi Kasomalang sarana dan prasarana
memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan masih kurang. menggunakan penyuluhan Pukul : 8.00 – 10.00 untuk kegiatan
KB dan kesehatan reproduksi (KR) yang berkualitas, sekaligus pemasangan KB di Jumlah Peserta: 19 orang penyuluhan dan
menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka Tujuan: Puskesmas Kasomalang Petugas : dokter internsip, bidan, pemasangan KB.
kematian bayi (AKB) serta penanggulangan masalah Meningkatkan pengetahuan bidan desa, kader desa 2. Proses
kesehatan reproduksi untuk membentuk keluarga masyarakat yang berobat Waktu pelaksanaan
kecil berkualitas. ke Puskesmas Kasomalang penyuluhan tepat waktu,
terhadap Keluarga Peserta yang hadir 19
Faktor yang memengaruhi pemilihan kontrasepsi Berencana (KB). orang. Pelaksanaan
adalah efektivitas, keamanan, frekuensi pemakaian, Meningkatkan pengetahuan penyuluhan berjalan
efek samping, serta kemauan dan kemampuan untuk masyarakat yang berobat sebagaimana yang
melakukan kontrasepsi secara teratur dan benar. ke Puskesmas Kasomalang diharapkan dimana
Menurut BKKBN Implant adalah alat kontrasepsi tentang: peserta antusias
yang disusupkan dibawah kulit lengan atas sebelah 1. Definisi Keluarga mendengarkan materi
dalam berbentuk kapsul silastik (lentur) panjangnya Berencana (KB) yang dibawakan
sedikit lebih pendek dari pada batang korek api dan 2. Definisi alat pemateri.
dalam setiap batang mengandung hormon kontrasepsi implan 3. Output
levonorgestrel yang dapat mencegah terjadinya 3. Tujuan gerakkan Masyarakat yang hadir
kehamilan. KB Nasional sebagian besar mengerti
4. kelebihan dan materi yang
Kontrasepsi Implant hampir 100% efektif mencegah kekurangan dari KB disampaikan, dan
kehamilan. Implanon mempunyai keuntungan implan bersedia dipasang KB
memiliki efektivitas tinggi karena tidak memiliki 5. Pertimbangan
angka kegagalan pada pengguna, tidak perlu penggunaan alat KB
mengingat minum pil atau memasang diafragma. 6. Persuasif untuk
melakukan KB
2 Pemasangan Keluarga Berencana (KB) merupakan satu program Rumusan Masalah:  Sasaran kegiatan ini Kegiatan dilaksanakan pada 1. Input
KB Bulanan di pemerintah yang dirancang untuk menyeimbangkan Pengetahuan masyarakat ditujukan untuk masyarakat Hari/Tanggal : Kamis, 25 Maret Penyaji datang sebelum
PKM antara kebutuhan dan jumlah penduduk. Program KB yang berobat ke Puskesmas yang berobat ke Puskesmas 2021 waktu yang ditetapkan
Kasomalang tidak hanya bertujuan untuk mengendalikan laju Kasomalang tentang Kasomalang. Tempat : PONES Puskesmas untuk mempersiapkan
(IUD) pertumbuhan penduduk, melainkan juga untuk Keluarga Berencana (KB)  Pemilihan intervensi Kasomalang sarana dan prasarana
memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan masih kurang. menggunakan penyuluhan Pukul : 8.00-10.00 untuk kegiatan
KB dan kesehatan reproduksi (KR) yang berkualitas, sekaligus pemasangan KB di Jumlah Peserta: 13 orang penyuluhan dan
menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka Tujuan: Puskesmas Kasomalang Petugas: dokter internsip, bidan, pemasangan KB.
kematian bayi (AKB) serta penanggulangan masalah Meningkatkan pengetahuan bidan desa, kader desa 2. Proses
kesehatan reproduksi untuk membentuk keluarga masyarakat yang berobat Waktu pelaksanaan
kecil berkualitas ke Puskesmas Kasomalang penyuluhan tepat waktu,
terhadap Keluarga Peserta yang hadir 13
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau Intra Berencana (KB). orang. Pelaksanaan
Uterine Devices (IUD) merupakan pilihan kontrasepsi Meningkatkan pengetahuan penyuluhan berjalan
yang efektif, aman, dan nyaman bagi sebagian wanita. masyarakat yang berobat sebagaimana yang
Metode kontrasepsi IUD dapat menjamin ke Puskesmas Kasomalang diharapkan dimana
sekurangnya tiga tahun jarak kehamilan. tentang: peserta antusias
1. Definisi Keluarga mendengarkan materi
Berencana (KB) yang dibawakan
2. Definisi alat pemateri.
kontrasepsi IUD 3. Output
3. Tujuan gerakkan Masyarakat yang hadir
KB Nasional sebagian besar mengerti
4. kelebihan dan materi yang
kekurangan dari KB IUD disampaikan, dan
5. Pertimbangan bersedia dipasang KB
penggunaan alat KB
6. Persuasif untuk
melakukan KB
3 Pos Pelayanan Stunting adalah keadaan paling umum dari bentuk Rumusan Masalah: Melakukan penyuluhan guna Kegiatan dilaksanakan pada Kegiatan berjalan
Terpadu Desa kekurangan gizi (PE / mikronutrien), yang Terdapat 2 orang anak menambah pengetahuan dan Hari/Tanggal : Rabu, 7 April 2021 dengan baik dan selesai
Pasanggrahan mempengaruhi bayi sebelum lahir dan awal setelah dengan stunting di Desa wawasan tentang faktor resiko Tempat : Posyandu Sawo 6, Desa tepat waktu.
lahir. Stunting menjadi permasalahan karena Pasanggrahan, Kec. yang mepengaruhi stunting Pasanggrahan, Kasomalang, Kab.
berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya Kasomalang pada peserta Posyandu Sawo 6, Subang
kesakitan, kematian, daya tahan tubuh yang rendah, Desa Pasanggrahan, Pukul : 9.00 – 12.00 WIB
kurangnya kecerdasan, produktivitas yang rendah dan Tujuan: Kasomalang, Kabupaten Jumlah Peserta: 30 orang
perkembangan otak suboptimal sehingga - Meningkatkan Subang. Petugas : Koordinator bidan PKM
perkembangan motorik terlambat dan terhambatnya kesadaran dan Kasomalang, Bidan Desa
pertumbuhan mental. Dampak stunting tidak hanya pengetahuan ibu Pasanggrahan, Kader Posyandu
dirasakan oleh individu yang mengalaminya, tetapi terhadap gizi anak Sawo 6, Dokter intensip (dr. Silma)
juga berdampak terhadap roda perekonomian dan - Meningkatkan
pembangunan bangsa. Hal ini karena sumber daya kesadaran dan
manusia stunting memiliki kualitas lebih rendah pengetahuan ibu
dibandingkan dengan sumber daya manusia normal. mengenai stunting:
Stunting (pendek) merupakan salah satu masalah gizi - Definisi stunting
yang dihadapi di dunia khususnya di negara - Penyebab stunting
berkembang seperti Indonesia - Gejala dan
manifestasi klinis
stunting
- Komplikasi stunting
- Pencegahan
stunting

4 Kegiatan Penyakit cacingan yang ditularkan melalui tanah Rumusan Masalah:  Sasaran kegiatan ini Kegiatan dilaksanakan pada 1. Input
Pemberian masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Penyakit cacingan yang ditujukan untuk anak usian 5- Hari/Tanggal : Rabu, 7 April 2021 Penyaji datang sebelum
Obat Cacing negara beriklim tropis dan sub tropis. Penyakit ini masih sering diderita oleh 14 tahun di Desa Tempat : Posyandu Sawo 6, Desa pukul 09.00 dan
pada Anak di termasuk kedalam kelompok penyakit terabaikan anak-anak yang efeknya Pasanggrahan, Kecamatan Pasanggrahan, Kasomalang, Kab. mempersiapkan obat
Desa bersama Filariasis, Kusta dan Frambosia. Masalah dapat berbahaya jika tidak Kasomalang. Subang Albendazol untuk anak
Pasanggrahan, kecacingan terutama terjadi pada daerah dengan dicegah sebelumnya.  Pemilihan intervensi Pukul : 9.00 – 12.00 WIB yang datang ke
Kecamatan kondisi higiene dan Sanitasi yang kurang baik serta pemberian 1 tablet obat Jumlah Peserta: 10 orang Posyandu Sawo 6, Desa
Kasomalang perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat yang Tujuan: Albendazol. Petugas : Koordinator bidan PKM Pasanggrahan,
kurang, infeksi cacing perut ini dapat mempengaruhi Menurunkan angka Kasomalang, Bidan Desa Kasomalang,
status gizi, proses tumbuh kembang dan merusak prevalensi kecacingan pada Pasanggrahan, Kader Posyandu
kemampuan kognitif pada anak yang terinfeksi kasus- anak dengan usia rentan Sawo 6, Dokter intensip (dr. Silma) 2. Proses
kasus malnutrisi, stunting, anemia bisa disebabkan terkena cacingan melalui • Waktu
oleh karena kecacingan. pemberian obat cacing pelaksanaan penyuluhan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak- terintegrasi. tepat waktu.
anak yang bebas dari infeksi cacing, tubuhnya • Protokol
memiliki kemampuan untuk menyerap protein, Kesehatan tetap
karbohidrat, vitamin A dan zat besi secara optimal, dijalankan sesuai aturan
sehingga dapat meningkatkan status gizi dan (menjaga jarak,
kemampuan tumbuh kembangnya. Maka tujuan dari menggunakan masker,
kegiatan ini adalah untuk menurunkan angka cuci tangan sebelum
prevalensi kecacingan pada anak usia prasekolah dan imunisasi, dan
anak usia sekolah melalui pemberian obat cacing mengukur suhu)
terintegrasi. • Metode yang
digunakan dalam
kegiatan ini :
- Obat yang
digunakan adalah
Albendazol.
- Usia 2 sampai
dengan 12 tahun
diberikan 1 tablet (400
mg)
• Tata cara
pemberian obat cacing:
- Obat cacing
diberikan pada seluruh
yang tampak sehat.
- Pemberian obat
cacing ditunda apabila
anak sakit.
- Obat cacing
diberikan oleh dokter
internsip Puskesmas
Kasomalang.
- Obat cacing
diminum sesudah
makan, karena memiliki
efek samping mual.

3. Output
Anak yang hadir tidak
100% dikarenakan ada
yang sakit atau
berhalangan hadir. Jika
tidak hadir pada hari
tersebut maka bisa
langsung datang ke
Bidan Desa
Pasanggrahan untuk
pemberian obat cacing
(Albendazol).

F4 – UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


PERENCANAAN & MONITORING &
NO JUDUL LATAR BELAKANG PERMASALAHAN PELAKSANAAN
PEMILIHAN INTERVENSI EVALUASI
1  EDUKASI DIET Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan Rumusan Masalah: Sasaran kegiatan adalah Hari/tanggal: Senin, 8 Maret 2021 - Kegiatan edukasi
HIPERTENSI DI
POLI LANSIA darah meningkat melebihi batas normal. Batas - Banyaknya pasien poli pengunjung poli lansia Waktu: 09.00 - selesai berjalan lancar dan
UPDT tekanan darah normal bervariasi sesuai dengan usia. lansia Puskesmas Puskesmas Kasomalang Tempat: Poli Lansia Puskesmas peserta antusias dalam
PUSKSMAS DTP
KASOMALANG Berbagai factor dapat memicu terjadinya hipertensi Kasomalang yang Kasomalang mengikuti kegiatan.
walaupun sebagian besar (90 %) penyebab hipertensi menanyakan Pemilihan intervensi yang Peserta: Pasien dengan Susp/ - Monitoring kegiatan
tidak ketahui (hipertensi esensial). Faktor gizi yang pantangan makanan dilakukan adalah penyuluhan terdiagnosis hipertensi esensial dilakukan saat pasien
sangat berpengaruh terhadap kejadian hipertensi untuk penderita mengenai diet hipertensi (primer) kontrol kembali ke Poli
melalui beberapa mekanisme. Aterosklerosis Kegiatan: Edukasi mengenai pola Lansia Puskesmas
hipertensi
merupakan penyebab utama terjadinya hipertensi makan pasien hipertensi. Kasomalang, dilihat dari
- Pasien yang datang
yang berhubungan dengan diet. Walaupun faktor usia Penderita hipertensi baiknya tekanan darah tinggi
dengan tekanan darah
juga berperan, karena pada usia lanjut, pembuluh menjalanan DASH Diet. pasien sudah terkontrol
tidak terkontrol walau
darah menjadi kaku dan mengalami penurunan Berdasarkan rekomendasi WHO atau belum.
elastisitas pun sudah konsumsi 2 asupan garam harus dibatasi hingga
macam obat kurang dari 5 gram per hari atau
antihipertensi kurang dari 1 sendok teh
Makanan yang yang dianjurkan:
Tujuan: pisang, susu/yoghurt rendah lemak,
- Meningkatkan ikan tongkol, kacang-kacangan,
pengetahuan minyak zaitun, daging ayam tanpa
pengunjung poli lansia lemak, sayuran hijau, gandum utuh,
Puskesmas bawang putih, buah beri, buah bit,
Kasomalang mengenai buah delima.
diet hipertensi Makanan yang dihindari: makanan
yang digoreng, daging dalam
kemasan, frozen food, makanan
kaleng, makanan cepat saji, gula,
butter dan margarine, alkohol, kulit
ayam, ikan asin.
Selain itu, pasien juga dianjurkan
untuk melakukan olahraga kardio.
Dengan frekuensi minimal
3x/minggu dengan durasi minimal
30 menit. Contohnya adalah dengan
senam lansia, jalan santai, dan
bersepeda.
2 EDUKASI DIET Diabetes Meliitus tipe 2 menurut American Diabetes -Masih banyaknya lansia Pemberian edukasi kepada Hari/tanggal : Senin 14 Desember -kegiatan penyuluhan
DM TIPE 2 DI
PUSKESMAS Association (ADA) adalah kumpulan gejala yang yang melakukan diet setiap pasien DM tipe 2 di 2020 berjalan lancar dan
CIPINANG ditandai oleh hiperglikemia akibat defek pada kerja diabetes mellitus dengan ruang tunggu Puskesmas Waktu: 08.00- selesai peserta antusias dalam
CEMPEDAK
insulin (resistensi insulin) dan sekresi insulin atau cara yang salah sehingga Kelurahan Cipinang Tempat: Ruang Tunggu Puskesmas mengikuti kegiatan.
kedua-duanya. Berdasarkan data Riset Kesehatan menimbulkan komplikasi Cempedak, tentang jenis Kelurahan Cipinang Cempedak - tidak semua
Dasar (riskesdas) tahun 2013, terjadi peningkatan lain. asupan makanan yang sesuai, Peserta: Pasien dengan terdiagnosis peserta hadir dan masih
1,1% (2007) menjadi 2,1% (2013). Proporsi -Masih banyak lansia yang dan edukasi seputar perubahan DM tipe 2 ada peserta yang
penduduk >=15 tahun dengan DM adalam 6,9%. menderita DM tipe 2 gaya hidup sehat. Kegiatan: Penyuluhan, edukasi dan mengaku susah
-Masih kurangnya mengenai pola makan pasien DM mengubah gaya hidup
WHO memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM kesadaran dan kepatuhan Makanan yang yang tipe 2 yang dijalani selama ini.
tipe 2 di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 untuk meminum obat pada dianjurkan: -
menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Senada pasien DM tipe 2 -protein hewani: ayam tanpa
dengan WHO, International Diabetes Federation kulit, ikan, putih telur, daging
(IDF) pada tahun 2009, memprediksi kenaikan jumlah tidak berlemak
penyandang DM dari 7 juta pada tahun 2009 menjadi -protein nabati: tempe, tahu,
12 juta pada tahun 2030. Meskipun terdapat kacang hijau, kacang merah,
perbedaan angka prevalensi, laporan keduanya kacang tanah, kacang kedelai
menunjukkan adanya peningkatan jumlah penyandang -sayuran: sayuran tinggi serat
DM sebanyak 2-3x lipat pada tahun 2030. (kangkung, daun kacang,
oyong, ketimun, tomat, labu
air, kembang kol, sawi, selada)
-buah-buahan: jeruk, apel,
pepayam jambu air, salak,
belimbing
Makanan yang dibatasi:
-karbohidrat: semua jenis (nasi,
bubur, roti, mie, kentang,
singkong, ubi, gandum)
-protein hewani: kornet, sosis,
sarden, otak, jeroan, kuning
telur)
-sayuran: bayam, buncis, daun
melinjo, labu siam, daun
singkong, kacang panjabg,
wortel, pare
-buah-buahan: nanas, anggur,
manga, sirsak, pisang, alpukat,
sawo, semangka
-makanan yang digoreng atau
yang menggunakan santan
kental, kecap, saus tiram
Makanan yang dihindari:
-protein hewani: keju, abon,
dendeng, susu full cream
-buah yang manis dan
diawetkan: durian, nangka,
alpukat, kurma, manisan buah
-minuman yang mengandung
alcohol, susu kental manis, soft
drink, es krim, yoghurt, gula
pasir, gula merah, gula batu,
madu
-makanan/minuman yang
manis (cake, kue manis, dodol,
sirup, selai manis, coklat, tape,
mayonnaise)

3
4
5
F5 – PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR
PERENCANAAN & MONITORING &
NO JUDUL LATAR BELAKANG PERMASALAHAN PELAKSANAAN
PEMILIHAN INTERVENSI EVALUASI
1 Skrining Vaksinasi COVID-19 di Indonesia yang ditujukan - petugas pelayanan Dilakukan vaksinasi COVID- Kegitan dilaksanakan pada Kegiatan berjalan
Vaksinasi untuk menciptakan her immunity sudah dimulai sejak public terpapar dan 19 oleh vaksinator yang sudah Hari/Tanggal : 18 Maret 2021 dengan baik dan selesai
COVID-19 13 Januari 2021. Presiden Joko Widodo sendiri yang kontak dengan terlatih. Sebelum itu dilakukan Tempat : UPTD Puskesmas DTP tepat waktu.
Bagi menjadi orang pertama penerima vaksin tersebut banyak orang skrining untuk mengetahui Kasomalang
Pelayanan untuk membuktikan dan meyakinkan masyarakat luas calon penerima vaksin layak Pukul : 8.00 – 12.00 WIB
Publik bahwa vaksin yang digunakan ini aman, halal, dan mendapatkan vaksin (tidak ada Jumlah Peserta: 90 orang
bermanfaat. Setelah itu, vaksinasi pun segera kontraindikasi) Petugas : Pegawai UPTD Puskesmas
dilakukan kepada tenaga medis yang merupakan DTP Kasomalang dan dokter
kelompok paling rentan tertular COVID-19. internsip (dr. Silma bagian
screening)
Vaksinasi COVID-19 dilakukan secara bertahap
dengan target sasaran 181,5 juta orang. Kini vaksin
pun sudah sampai tahap kedua, dengan sasaran
petugas pelayanan public dan lansia (>60 tahun).
Petugas pelayanan publik dijadikan prioritas penerima
vaksin COVID-19 karena kalangan tersebut terpapar
dan kontak dengan banyak orang saat bekerja
sehingga rentan tertular COVID-19.
2 Skrining Vaksin COVID-19 telah tersedia di - Rumusan masalah: Dilakukan vaksinasi COVID- Kegitan dilaksanakan pada Input: vaksinator datang
Vaksinasi Indonesia. Program vaksinasi pun mulai dijalankan - Lansia merupakan 19 oleh vaksinator yang sudah Hari/Tanggal : 6 April 2021 sebelum pukul 8.00
COVID-19 oleh pemerintah sebagai salah upaya untuk memutus kelompok yang terlatih. Sebelum itu dilakukan Tempat : UPTD Puskesmas DTP untuk mempersiapkan
Bagi Lansia rantai penyebaran infeksi virus Corona dan menekan rentan terkena skrining untuk mengetahui Kasomalang diri dan logistik yang
angka kasus COVID-19 yang masih terus meningkat. penularan COVID- calon penerima vaksin layak Pukul : 8.00 – 12.00 WIB akan dipergunakan
Vaksinasi COVID-19 di Indonesia yang ditujukan 19 mendapatkan vaksin (tidak ada Jumlah Peserta: 60 orang untuk proses vaksinasi.
untuk menciptakan her immunity sudah dimulai sejak - Kematian akibat kontraindikasi) Petugas : Pegawai Peserta vaksin pun
13 Januari 2021. COVID-19 pada UPTD Puskesmas DTP Kasomalang datang tepat waktu
lansia terhitung dan dokter internsip (dr. Silma untuk melakukan
Program Vaksinasi COVID-19 segera memasuki banyak bagian screening) registrasi terlebih dahulu
tahap kedua, seiring dengan hampir selesainya Proses:
pemberian vaksinasi tahap pertama kepada para Waktu pelaksanaan
tenaga kesehatan. Salah satu kategori yang masuk di vaksinasi tepat waktu,
tahap kedua ini adalah lansia, yaitu seseorang yang berjalan dengan lancar.
berusia 60 tahun ke atas. Lansia termasuk yang Tidak terjadi KIPI berat.
didahulukan atau menjadi prioritas karena memiliki Namun, ada 1 orang
risiko lebih tinggi untuk menjadi fatal. yang tidak dapat
diberikan vaksin karena
Lansia merupakan kelompok yang rentan terkena tekanan darah tinggi.
penularan COVID-19. Pada usia tua, kinerja sel Output: Kegiatan
kekebalan tubuh sudah menurun sehingga lansia berjalan dengan baik,
mudah terkena penyakit. Di samping itu, pada selesai tepat waktu daa
umumnya lansia memiliki komorbid seperti sesuai dengan target.
hipertensi, diabetes, penyakit jantung, dan penyakit
tidak menular lainnya yang semakin memudahkan
penularan COVID-19.
3 Edukasi TB Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi kronik Rumusan Masalah: - Sasaran kegiatan ini ditujukan Hari/ Tanggal: Selasa, 30 Maret 1. Input
Paru Dewasa dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang Jumlah temuan kasus TB untuk masyarakat yang berobat 2021 Penyaji datang sebelum
cenderung meningkat. World Health Organization Paru pada Kecataman ke Puskesmas Kasomalang. Pukul: 09.10 – 09.20 WIB waktu yang ditetapkan
(WHO) melaporkan pada tahun 2014 terjadi sekitar Kasomalang melebihi - Pemilihan intervensi Tempat: Balai Pengobatan Umum untuk mempersiapkan
9,6 juta kasus baru di seluruh dunia dengan sebagian target menggunakan penyuluhan. Puskesmas Kasomalang sarana dan prasarana
besar kasus terjadi di Asia (58%) dan Afrika (28%). untuk kegiatan
Tuberkulosis dapat diobati dan sembuh dengan gejala Tujuan: penyuluhan.
sisa yang menyebabkan penurunan fungsi paru jangka Meningkatkan pengetahuan 2. Proses
panjang serta mempengaruhi kualitas hidup pasien. masyarakat yang berobat Waktu pelaksanaan
Pasien bekas TB banyak yang mengalami keluhan ke Puskesmas Kasomalang penyuluhan tepat waktu.
batuk kronik, batuk dengan banyak sputum, sesak terhadap Tuberkulosis Paru Pelaksanaan penyuluhan
napas serta mengi. Gangguan obstruksi paling sering (TB Paru). berjalan sebagaimana
menjadi masalah pada pasien bekas TB. Nur A dkk, di Meningkatkan pengetahuan yang diharapkan dimana
Jakarta meneliti tentang kekerapan hipereaktivitas masyarakat yang berobat target edukasi antusias
bronkus pada pasien bekas TB, menemukan bahwa ke Puskesmas Kasomalang mendengarkan materi
40% pasien bekas TB mengalami kelainan obstruksi.1 tentang: yang dibawakan
1. Pengertian pemateri.
1. Jurnal Respirologi Indonesia. Pengaruh Tiotropium Tuberkulosis Paru (TB 3. Output
pada Pasien Bekas TB Paru dengan Kelainan Paru) Masyarakat yang hadir
Obstruksi Terhadap Fungsi Paru dan Kualitas Hidup. 2. Jumlah kasus sebagian besar mengerti
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Official Journal Tuberkulosis Paru (TB materi yang
of The Indonesian Society of Respirology. 2018; Paru) di Indonesia disampaikan.
38(4): 203) 3. Gejala klinis
Tuberkulosis Paru (TB
Paru)
4. Pencegahan
Tuberkulosis Paru (TB
Paru)
5. Cara penularan
Tuberkulosis Paru (TB
Paru)
6. Pengobatan
Tuberkulosis Paru (TB
Paru)
7. Akibat jika tidak
patuh minum obat
8. Dampak
Tuberkulosis Paru (TB
Paru)

F6 – UPAYA PENGOBATAN DASAR


1 Swab Test Coronavirus adalah keluarga besar virus yang Rumusan Masalah: Sasaran Kegiatan: Kegiatan dilaksanakan pada Setelah dilakukan swab
pada Pasien menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan - Temuan kasus - masyarakat Hari/Tanggal: Senin, 22 Maret 2021 test, pasien pulang dan
Suspek sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus terkonfirmasi Kecamatan Tempat : Halaman Puskesmas akan dihubungi setelah
COVID-19 yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat COVID-19 Kasomalang yang Kasomalang hasil keluar. Hasil tidak
menimbulkan gejala berat seperti Middle East meningkat setiap kontak erat dengan Pukul : 09.00 - 11.00 WIB dicantumkan karena itu
Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute bulannya pasien terkonfirmasi Jumlah pasien : 8 orang rahasia pasien dan
Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease - Terdapat 5 kasus positif COVID-19. Petugas : dokter internsip, puskesmas.
2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang perawat, dan petugas laboratorium
kematian akibat Pemilihan intervensi:
belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada
COVID-19 pada - Dilakukan
manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan
tahun 2021 pemeriksaan Swab
Sars-CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan
Test PCR bagi
antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan
masyarakat yang
bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet
cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia. kontak erat dengan
Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan pasien positif, yang
COVID-19 ini sampai saat ini masih belum diketahui. memiiki gejala ke arah
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 suspek COVID-19, dan
antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti untuk konfirm
demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata- kesembuhan
rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari.
Pada kasus COVID-19 yang berat dapat
menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut,
gagal ginjal, dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan
gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian besar
kasus adalah demam, dengan beberapa kasus
mengalami kesulitan bernapas, dan hasil rontgen
menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru.
Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat
menular dari manusia ke manusia melalui kontak erat
dan droplet, tidak melalui udara. Orang yang paling
berisiko tertular penyakit ini adalah orang yang
kontak erat dengan pasien COVID-19 termasuk yang
merawat pasien COVID-19. Rekomendasi standar
untuk mencegah penyebaran infeksi adalah melalui
cuci tangan secara teratur, menerapkan etika batuk
dan bersin, menghindari kontak secara langsung
dengan ternak dan hewan liar serta menghindari
kontak dekat dengan siapa pun yang menunjukkan
gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin.
Selain itu, menerapkan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPI) saat berada di fasilitas kesehatan
terutama unit gawat darurat.
Berdasarkan informasi yang terkini (WHO
pertanggal 3 Juli 2013), spesimen yang mempunyai
titer virus tertinggi terdapat pada saluran
pernafasan bawah. Spesimen yang baik untuk
pemeriksaan virus MERSCoV adalah spesimen yang
berasal dari saluran nafas bawah seperti dahak, aspirat
trakea dan bilasan bronkoalveolar (lihat Tabel 1)
Spesimen saluran pernafasan atas (nasofaring dan
orofaring) tetap diambil
terutama bila spesimen saluran pernafasan bawah
tidak memungkinkan dan pasien tidak memiliki
tanda-tanda atau gejala infeksi pada saluran
pernapasan bawah. Spesimen dari saluran nafas atas
dan bawah sebaiknya ditempatkan terpisah karena
jenis spesimen untuk saluran nafas atas dan bawah
berbeda, namun dapat dikombinasikan dalam satu
wadah koleksi tunggal dan diuji bersama-sama. Virus
MERS-CoV juga dapat ditemukan di dalam cairan
tubuh lainnya seperti darah, urin, dan feses tetapi
kegunaan sampel tersebut di dalam mendiagnosis
infeksi MERS-CoV belum dapat dipastikan
pemberian label jenis spesimen yang diambil sangat
penting.
Jika pengujian awal dari swab nasofaring
negatif pada pasien yang diduga kuat memiliki infeksi
MERS-CoV, maka pasien harus diuji ulang dengan
menggunakan spesimen dari saluran pernafasan
bawah atau mengulangi pemeriksaan spesimen
nasofaring dan spesimen orofaringeal. Untuk
pengujian serologis diperlukan sera akut dan
konvalesen. Sampel serum akut tersebut diambil di
minggu pertama sejak mulai sakit, sedangkan serum
konvalesen diambil dengan jarak waktu minimal 21
hari kemudian.
2 Pengobatan BP Peningkatan mutu kesehatan dicapai salah satunya Rumusan masalah: Pengobatan Umum (BP Kegiatan Balai Pengobatan Umum Pelaksaan berlangsung
Umum dengan meningkatkan akses terhadap pelayanan - Akses kesehatan Umum) di Puskesmas buka setiap hari Senin - Sabtu. dengan baik.
Puskesmas kesehatan. Puskesmas Kasomalang merupakan yang masih Kasomalang. Pendaftaran dimulai dari pukul 8.00 Pengunjung Balai
Kasomalang puskesmas yang menaungi 8 desa, yaitu Desa sebagian belum hingga 11.00 Tenaga kesehatan Pengobatan Umum
Kasomalang Wetan, Kasomalang Kulon, terjangkau oleh meliputi dokter, perawat, dan setiap harinya pun
Pasanggrahan, Bojongloa, Tenjolaya, Sindangsari, masyarakat. apoteker yang bekerja di Puskesmas bertambah.
Sukamelang, dan Cimanglid. Puskesmas didirikan Kasomalang.
untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses Pasien melakukan pendaftaran
kesehatan daar dalam ruang lingkup daerah yang lebih kemudian diperiksa oleh dokter dan
kecil. Di puskesmas terdapat BP Umum yang mengambil obat di apotek
merupakan poli yang melayani pasien dewasa yang puskesmas.
memiliki diagnosis umum dan rujukan.
PENGOBATAN Impetigo adalah infeksi permukaan kulit, di mana An. S RH, 4 tahun Memberikan tatalaksana 1. - Menanyakan
UMUM
PUSKESMAS penyakit ini merupakan salah satu bentuk pioderma farmakologi dan edukasi pemahaman pasien
CIPINANG (infeksi kulit akibat bakteri Staphylococcus, Pasien datang ke poli tentang penyakit impetigo Medikamentosa - Mengkonfirmasi
CEMPEDAK – Streptococcus, atau keduanya) yang sangat menular. umum Puskesmas Cipinang krustosa kepada pasien dan • Gentamisin jika terdapat pertanyaan
Impetigo Impetigo dibagi menjadi 2 jenis, yaitu impetigo yang Cempedak dengan keluhan keluarga pasien zalf 3x1 (pada lesi) dari pasien
ditandai dengan keropeng (impetigo krustosa), dan gatal di bagian punggung • CTM PO 3x1 - Meminta pasien
 skabies impetigo yang ditandai dengan benjolan berisi cairan kaki kanan dan kiri, mg untuk kembali lagi ke
(impetigo bulosa). Sebanyak 70% impetigo adalah tungkai bawah kanan dan • Amoxycilin puskesmas apabila
bentuk keropeng. kiri, lengan atas kiri, serta 3x1 sendok obat keluhan tidak membaik
Impetigo krustosa adalah jenis impetigo yang ditandai bagian dada. gatal setelah pengobatan
dengan keropeng, sebagian besar terdapat pada anak dirasakan hampir setiap 2. Non-
usia 2-5 tahun, karena sistem imun anak yang belum saat. Pada daerah yang medikamentosa
berkembang sempurna. Impetigo krustosa merupakan gatal tersebut timbul - Kompres
infeksi kulit bakteri yang paling sering dijumpai pada bercak merah yang luka dengan kassa steril dan rivanol
anak, terutama anak yang tinggal di iklim panas dan semakin lama semakin 3x sehari setelah mandi selama 10-
lembab. Penyebab impetigo krustosa adalah bakteri meluas, dan semakin 15 menit.
Staphylococcus aureus, Streptococcus beta hemolytic membesar. Gatal dan - Hindari
grup A, atau kombinasi keduanya. Sebagian besar bercak merah pertama kali memegang lesi dengan tangan
infeksi diawali oleh infeksi Streptococcus, namun muncul pada 5 hari yang - Mencuci
seiring waktu akan digantikan oleh Staphylococcus. lalu. Pasien sering bermain tangan terlebih dahulu sebelum
tanpa memakai alas kaki memberi salep.
dengan teman-temannya. - Edukasi
Pasien jarang untuk memakaikan filter pada air
membersihkan kakinya untuk mandi, jangan memakai air
ketika selesai bermain. sungai.
Pasien sudah sering - Gunting kuku
mengalami hal seperti ini pasien
namun berulang kembali. - Control ke
Rumah pasien berada di poli umum puskesmas cipinang
pinggir sungai dan cempedak seminggu kemudian.
memakai air sungai
tersebut untuk mandi.

ku/kes: tampak sakit


ringan, CM
TD 127/70 mmHg, N
88x/mnt ; RR 19x/mnt; S
36,6C
Mata: conjungtiva anemis
-/-
Thorax: simetris, retraksi
-/-, SD vesikuler, RBK -/-
whz -/-, BJ I II reguler,
gallop - murmur -
Abdomen: BU (+), supel,
NT (-), timpani, turgor
kulit <2dtk
Ekstremitas: hangat + + //
+ +, CTR <2 dtk

Status lokalis:
Pada regio tibialis sinistra,
trunkus anterior, brachii
dextra terdapat vesikulae
dengan dasar eritematosa,
diskret dan konfluens,
dengan krusta berwarna
kekuningan dan kehitaman
di atasnya

Diagnosis kerja: Impetigo


krustosa
Upaya Berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah, Anamnesis dilakukan 1. DIAGNOSIS : - Terlaksana dilakukan evaluasi
Pengobatan
Dasar Hipertensi prevalensi hipertensi pada penduduk umur 18 tahun secara autoanamnesa pada Hipertensi Stage II kegiatan pada pukul 08.00-12.00 apakah keluhan yang
Stage II di Era ke atas tahun 2007 di Indonesia adalah sebesar 31,7%. tanggal 26 januari 2021 2. - Pelaksana dialami sudah berkurang
Pandemi Covid-
19 Menurut provinsi, prevalensi hipertensi tertinggi di 1. Keluhan Utama kegiatan adalah dokter interensip, atau belum. Memeriksa
Kalimantan Selatan (39,6%) dan terendah di Papua Nyeri Kepala PENATALAKSANAAN satu dokter umum dan satu perawat tekanan darah pasien di
 pengobatan Barat (20,1%). 2. Riwayat Penyakit Terapi Non-farmakologis: puskesmas puskesmas maupun
DM saat Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap Sekarang Pengendalian faktor risiko - Dilakukan dilakukan mandiri oleh
ramadhan orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan Pasien datang dengan yang dapat saling berpengaruh anamnesis, pemeriksaan fisik dan pasien atau oleh tenaga
sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan keluhan nyeri kepala sejak terhadap terjadinya hipertensi, pemberian terapi farmakologi dan kesehatan setempat.
tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 4 hari yang lalu. Nyeri hanya terbatas pada faktor nonfarmakologi kepada pasien yg Ditanyakan apakah obat
tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau kepala dirasakan terus risiko yang dapat diubah, datang masih ada atau tidak.
bahkan menurun drastis. menerus. Pasien juga dengan usaha-usaha sebagai Jika tekanan darah
mengeluh leher terasa kaku berikut : masih belum memenuhi
sehingga pasien tidak bisa a. Mengatasi sasaran setelah beberapa
tidur. Pasien tidak pernah obesitas/menurunkan kelebihan kali pengobatan dan
kontrol lagi sejak bulan berat badan modifikasi gaya hidup
desember 2020 dan minum b. Mengurangi asupan yang tepat atau
obat hipertensi tidak setiap garam didalam tubuh ditemukan komplikasi
hari. Hanya 2 hari sekali. c. Ciptakan keadaan dari hipertensi, maka
Pasien biasa meminum rileks dan melakukan olah raga pasien perlu dirujuk ke
obat rutin amlodipine 5 mg teratur dokter spesialis.
dan captopril 12,5 mg d. Berhenti merokok dan
Riwayat Penyakit Dahulu mengurangi konsumsi alkohol
a. Riwayat hipertensi e. Mematuhi protokol
: (+) sejak 5 tahun kesehatan di era pandemi
yang lalu Covid-19
b. Riwayat DM
: disangkal Terapi famakologis:
c. Riwayat sakit Terapi Oral:
jantung : disangkal R/ Amlodipin 10 mg
d. Riwayat No. XXI
asma/alergi : disangkal S 1 dd 1 tab
3. Riwayat Kebiasaan R/ captopril 12,5 mg no XXX
a. Riwayat merokok S 2 dd 1 tab
: (+) sudah Edukasi yang
berhenti sejak 10 tahun diberikan kepada pasien:
yang lalu a. Menjelaskan kepada
b. Riwayat konsumsi pasien bahwa hipertensi
alkohol : disangkal merupakan penyakit yang tidak
4. Riwayat Penyakit dapat sembuh namun dapat
Keluarga dikontrol dengan modifikasi
a. Riwayat hipertensi gaya hidup dan obat.
: disangkal b. Menjelaskan kepada
b. Riwayat DM pasien tentang kondisi pandemi
: disangkal Covid-19, cara penularan,
c. Riwayat komorbiditas hipertensi, faktor
asma/alergi : disangkal risiko hipertensi, dengan
d. Riwayat sakit disertai motivasi kepada pasien
jantung : disangkal bahwa Covid 19 dapat dicegah
dengan 3M (mencuci tangan
5. Riwayat Gizi dengan sabun, memakai
Pasien sehari – hari makan masker, dan menjaga jarak),
dengan nasi sayur tiga c. Mengontrol faktor
kali sehari @ 1 piring risiko, antara lain menurunkan
dengan lauk tahu tempe, kelebihan berat badan,
kadang telur, jarang makan mengurangi asupan garam
buah dan tidak minum sehari-hari, menciptakan
susu. keadaan rileks, melakukan olah
6. Riwayat Sosial raga teratur.
Ekonomi d. Meminum obat secara
Pasien adalah seorang teratur dan kembali kontrol
pensiunan. Pasien tinggal sebelum obat habis.
bersama istrinya. Saat ini, e. Rujukan dilakukan
biaya perawatan pasien bilamana terapi yang diberikan
menggunakan BPJS. di pelayanan primer belum
dapat mencapai sasaran
Status Generalis :Tampak pengobatan yang diinginkan
sakit ringan, Compos atau dijumpai komplikasi
mentis. Tanda Vital penyakit lainnya akibat
165/100 mmhg, Nadi penyakit hipertensi.
128x/menit, Suhu 36,6˚C,
Pernafasan 28x/menit
Status Generalis:
Mata :
Konjungtiva anemis -/-,
sklera ikterik -/-
Leher : Bentuk
simetris, trakea ditengah,
tidak ada pembesaran
KGB, tidak teraba
pembesaran kelenjar tiroid,
Jantung : S1 S2 reguler,
murmur (-),gallop (-)
Pulmo : Vesikuler
+/+, Rhonki -/-, Wheezing
-/-
Abdomen : Datar,
bising usus (+) normal,
nyeri tekan (-), hepar dan
lien tidak teraba,
perkusi timpani seluruh
lapang abdomen.
Extremitas : Akral
hangat, CRT <2 detik,
Edema -/-. Sianosis -/-.
POSYANDU LATAR BELAKANG - Karena kondisi Pelaksanaan upaya bantuan - Terlaksana MONITORING DAN
LANSIA DI
PUSKESMAS Posyandu lansia adalah unit pelayanan covid-19 maka dasar berupa posyandu lansia kegiatan pos pelayanan terpadu pada EVALUASI -
CIPINANG kesehatan yang sederhana dan berfungsi untuk POSYANDU yang di Puskesmas Cipinang pukul 08.00-12.00 Karena
CEMPEDAK
meningkatkan kesejahteraan lansia baik fisik maupun dilaksanakan di setiap RW Cempedak - Pelaksana dilakukan per RW,
psikologis, meningkatkan kesadaran pasien lansia diubah menjadi kegiatan adalah dokter interensip, walaupun sudah
untuk membina sendiri kesehatannya, meningkatkan pelaksanaan posyandu di satu dokter umum dan satu perawat dikoordinasikan oleh
kemampuan dan peran serta keluarga dan masyarakat puskesmas cipinang puskesmas ketua RW bahwa
dalam mengatasi kesehatan pasien lansia, cempedak. - Pasien yang terdapat Posyandu
meningkatkan jenis dan jangkauan pelayanan - Luasnya cakupan datang sebanyak 25 orang dengan Lansia di puskesmas,
kesehatan pasien lansia, serta meningkatkan mutu willayah kerja puskesmas diantaranya terdiagnosis ISPA, tidak semua dapat hadir.
pelayanan kesehatan pasien lansia yang disesuaikan cipinang cempedak migraine, myalgia, dyspepsia, - Alasan tidak
dengan kemampuan tenaga dan sarana yang tersedia. - Keterbatasan fisik hipertensi, ischialgia, osteoarthritis, dapat hadir karena jauh
pasien lansia mendatangi cephalgia, nyeri pinggang, gout dari rumah, dan lansia
Puskesmas Sidorekso mempunyai 11 RW sebagai puskesmas untuk berobat arthritis tersebut tidak memiliki
cakupan wilayah kerjanya, yaitu Cipinang cempedak, - Dilakukan nomer WA/ whatsapp.
Pos Pelayanan Terpadu ini bertujuan untuk membantu anamnesis, pemeriksaan fisik, serta
puskesmas utama dalam mengadakan kegiatan skrining Lansia berupa identitas,
pengobatan dasar. pemeriksaan Gula Darah Sewaktu
serta GCA (Geriatric Cognitive
Asssessment) berupa penilaian ADL
Barthel, Abreviated Mental Test,
Mini Mental State Examination
(MMSE), Geriatric Depression
Scale.
F7 – MINIPRO

Anda mungkin juga menyukai