Anda di halaman 1dari 14

TENGGELAM

(DROWNING)
Kelompok LVI
Grup A2
1. Firmansyah Adhiprabowo
2. Vania Amyra Humaida
3. Soraya Ulfah
4. Arini Dwi Azhari
5. Herdian Sudiartono
6. Andreva Rahmawan Hidayat
7. Dinesshia Puji Wahyu Setianing
Definisi Tenggelam
Tenggelam merupakan gangguan sistem pernafasan akibat terendam
dalam media cair. (WHO,2015)

Kematian akibat tenggelam adalah kematian akibat asfiksia dan anoksia


cerebral yang irreversibel.

Jumlah cairan yang dapat mematikan jika dihirup oleh paru-paru


• Dewasa : 2 Liter
• Bayi : 30-40 mL
EPIDEMIOLOGI
WHO melaporkan pada tahun 2014 kematian karena
tenggelam termasuk 10 penyebab utama kematian.

WHO melaporkan 372.000 orang/tahun mati karena


tenggelam. 90% dari kematian ini terjadi di negara-
negara berpenghasilan rendah hingga menengah.
Tingkat kematian tertinggi terdapat di wilayah
Afrika, Asia Tenggara dan Pasifik Barat.

Data menunjukkan lebih dari setengah jumlah orang


yang tewas berusia 25 tahun ke bawah, dan paling
banyak anak berusia di bawah lima tahun. Laki-laki
dua kali lebih banyak dibandingkan perempuan.
Klasifikasi Drowning
Wet drowning
Cairan masuk kedalam saluran pernapasan setelah korban tenggelam
Dry drowning
Cairan tidak masuk kedalam saluran pernapasan, karena kematian disebabkan oleh
spasme laring.
Secondary drowning
Timbul gejala beberapa hari setelah korban tenggelam. Korban dapat hidup setelah
tenggelam dan korban meninggal beberapa saat kemudian akibat komplikasi
ex: ketidakseimbangan elektrolit.
Immersion syndrome
Korban tiba-tiba meninggal setelah tenggelam dalam air dingin akibat refleks vagal.
(alkohol dan makan terlalu banyak)
Wet drowning
80-90% case

korban menahan nafas → peningkatan CO2 dan penurunan kadar O2 →megap-


megap→inhalasi cairan & dapat terjadi regurgitasi dan aspirasi isi lambung .
Reflek laringospasme yang diikuti dengan pemasukan air akan muncul→
korban kehilangan kesadaran → terjadi apneu→ megap-megap kembali, dapat
diikuti kejang-kejang→ akhirnya mengalami henti nafas dan jantung
Dry drowning
10-20% case

A. Laringospasme
Korban msk dalam air→ Air terinhalasi & teraspirasi dalam laring/ trakea→
Memicu reflek laring yg segera menutup jalan nafas agar tidak masuk
parenkim paru. Spasme yg biasanya sementara & kembali relaksasi, disini
menetap → asfiksia

B. Immersion syndrome (vagal inhibition)


Peminum alkohol/anak-anak terjun lgsg ke dalam air dingin (<20℃) →
memicu reflek vagal oleh reseptor kulit yg terpapar suhu→ apneu, bradikardi,
vasokonstriksi PD kapiler→terhentinya aliran darah koroner & sirkulasi
serebral.
Mekanisme tenggelam
Tenggelam di air tawar Tenggelam

Aspirasi air tawar & terinhalasi


ke dalam sal. pernapasan

Terjadi absorpsi cairan yang masif

Air tawar berpindah cepat dari membran kapiler alveoli ke mikrosirkulasi

Hemodilusi
Hipervolemia intravaskular
Hemolisis
Penurunan tekanan sistolik
Ion kalium intrasel akan terlepas menimbulkan hiperkalem
& Na↓
mendorong terjadinya fibrilasi ventrikel
Anoksia miokardium
Anoksia cerebri

Kematian dapat terjadi 5 menit setelah tenggelam (40 ml/kg BB)


Mekanisme tenggelam
Tenggelam di air asin

air laut yang bersifat lebih hipertonik dibanding darah

Cairan dari sirkulasi dapat tertarik keluar ditarik dari sirkulasi pulmonal ke dalam jaringan intersisial paru
sampai ±42%

Hemokonsentrasi, edema pulmonum

sirkulasi aliran darah menjadi lambat dan anoksia pada miokardium

payah jantung dan kematian ±8-9 menit setelah tenggelam


CARA KEMATIAN
PADA KORBAN DROWNING

Kecelakaan

Bunuh diri

Pembunuhan
Pemeriksaan post mortem
1. PEMERIKSAAN LUAR
Pada pemeriksaan luar akan ditemukan:
a) Pakaian basah, kadang bercampur lumpur,
pasir, & benda asing yg terdapat dalam air
b) Lebam mayat terutama pada kepala dan leher
c) Tanda-tanda asfiksia
d) Schaumfilz froth : busa halus putih yang
berbentuk jamur (mushroom-like mass) pada
mulut atau hidung atau keduanya.
e) Kulit angsa (goose-flesh, cutis anserina)
Tubuh yang kedinginan → m. errector pili
berkontraksi dan pori-pori kulit tampak lebih
jelas. Banyak dijumpai di daerah lengan dan
bahu.
g) Perdarahan berbintik (petechial haemorrhages) pada kedua kelopak mata
h) Washer woman’s hand pada telapak tangan dan kaki berwarna keputihan
dan keriput ec imbibisi cairan ke dalam kutis.
i) Cadaveric spasme: saat awal tenggelam korban berusaha meraih benda di
dekatnya sehingga posisi jari tangan pada saat mati tampak mengepal dan
kadang dijumpai benda-benda yang dapat diraihnya.
j) Luka-luka pada daerah wajah, tangan dan tungkai bagian depan karena
bersentuhan dengan dasar sungai, atau terkena benda-benda di sekitarnya.
2. PEMERIKSAAN DALAM

a) Ditemukan busa halus & benda asing (pasir, tumbuhan


air) dalam saluran pernafasan.
b) Lambung sangat besar berisi air, pasir, ataupun
benda lain.
c) Terdapat benda air (diatome) pada jantung, paru-paru,
darah, ginjal, tulang
d) Keadaan Emphysema aquosum.
e) Gambaran ptechiae sedikit sekali, dikarenakan kapiler
yang terjepit diantara septum interalveolar.

Anda mungkin juga menyukai